Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Sekolah


Dosen Pengampu : Suci Rohayati, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Ilmatul Fitriana 20080304030


2. Vina Andriani 20080304036
3. Sifaul Jannah 20080304046
4. Ria Safitri 20080304064

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021/2022
A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN - METODE LURING
Nama Sekolah : SMKN 1 Jombang
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)
Durasi (Waktu) : 6 jam pelajaran/minggu @45 menit
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(Pengetahuan) pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
(Keterampilan) efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Menganalisis 3.1.1 Menguraikan pengertian penjualan angsuran
3.1.2 Menganalisis transaksi penjualan barang dagang
pencatatan transaksi secara kredit
penjulan barang 3.1.3 Menganalisis transaksi penjualan barang dagang
dengan wesel
dagangan secara kredit, 3.1.4 Menganalisis transaksi penjualan barang dagang
wesel, dan penjualan dengan penjualan angsuran
angsuran
4.1 Merancang 4.1.1 Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang
dagang secara kredit
pencatatan transaksi 4.1.2 Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang
penjualan barang dagang dengan wesel
4.1.3 Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang
dagang secara kredit, dagang dengan penjualan angsuran
wesel, dan penjualan
angsuran
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu :
a. Menguraikan pengertian penjualan angsuran
b. Menganalisis transaksi penjualan barang dagang secara kredit
c. Menganalisis transaksi penjualan barang dagang dengan wesel
d. Menganalisis transaksi penjualan barang dagang dengan penjualan angsuran
e. Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara kredit
f. Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang dagang dengan wesel
g. Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang dagang dengan penjualan angsuran
D. Materi Pembelajaran
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana
pembayarannya dilakukan secara bertahap.Profit adalah salahsatu tujuan umum setiap
perusahaan dan salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan meningkatkan volume
penjualan dengan penjualan yang pembayarannya secara bertahap
 Hal ini akan menarik bagi para konsumen karena akan mendapatkan keringanan dalam
pembayarannya. Namun penjualan dengan metode ini akan didampingi oleh resiko yang besar
karena pembayarannya dilakukan beberapa periode di masa yang akandatang sehingga
menimbulkan ketidak pastian.Secara garis besar masalah yang timbul dalam hal ini dapat dibagi
2, yaitu :
1. Masalah Non-akuntansi
2. Masalah Akuntansi
Masalah Non-akuntansi
Masalah utamanya adalah bagaimana cara untuk menekan resiko terjadinya kerugian
karena adanya pembeli yang tidak memenuhi kewajibannya dapat menjadi seminimal mungkin.
usaha untuk meminimalkan resiko ini digolongkan dalam 3 kelompok

Mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran


Usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran dapat
dilakukan dengan beberapa cara, meliputi :
 Penjualan Angsuran dilakukan secara selektif, bahwa penjualan angsuran hanya diberikan
pada calon pembeli ang kemampuan dan kejujurannya dapat dipercaya, misalnya peawai
negeri, profesi tertentu dan sebagainya
 Penjualan angsuran dilakukan dengan persetujuan atau sepengetahuan atasan pembeli
 Pembayaran angsurannya dilakukan dengan pemotongan gaji

Menyediakan perlindungan hukum kepada penjual


Secara hukum penjual dapat dilindungi dengan cara membuat perjanjian jual beli angsuran yang
isinya antara lain :
perjanjian penjualan bersyarat
Menurut perjanjian ini barang yang dijual secara kredit langsung diserahkan kepada
pemberi akan tetapi penyerahan hak atas barang tersebut ditunda sampai pembayarannya selesai

Menggunakan bukti pemilikan sebagai jaminan kredit


Di dalam sistem ini, sertifikat tanah dan rumah atau BPKB kendaraan bermontor
digunakan sebagai jaminan kredit bank. Kredit bank tersebut digunakan untuk membayar utang
kepada penjual barang yang bersangkutan. Dengan demikian pembeli berutang kepada bank
bukan kepada penjual barang.  Setelah kredit lunas sertifikat atau BPKB akan diterima dari bank.

Menjaminkan kepada pihak ketiga


Bukti pemilikan atas barang yang dijual diserahkan kepada pihak ketiga, sampai
pembayarannya selesai. Setelah pembayaran selesai bukti pemilikan akan diserahkan kepada
pembeli.
Perjanjian beli-sewa
Sebelum pembayaran lunas pembayaran dianggap sewa. Setelah pembayaran lunas baru
dianggap sebagai jual-beli. Apabila sebelum pembayaran lunas pembeli menghentikan
pembayaran maka barang yang sudah diterima harus dikembalikan tanpa ganti rugi

Menyediakan Perlindungan Ekonomi kepada Penjual


Usaha ini dilakukan dengan menciptakan keadaan supaya pembeli harus berfikir masak-
masak sebelum memutuskan untuk membetalkan pembelian angsuran. karena pembatalan
pembelian angsuran berarti kerugian bagi pembeli dan keutungan bagi pihak penjual. Agar
keadaan ini dapat terwujud maka :
 Uang muka harus cukup besar
adalah melebihi penurunan nilai dari barang bbaru menjadi barang bekas
 Jangka waktu angsuran jangan terlalu panjang
Semakin panjang jangka waktu angsuran bearti semakin besar penurunan nilai atas baran
yang dijual dan semakin besar peluang untuk menghilangkan jejak bagi pembeli
 Angsuran cukup besar
Besarnya angsuran harus melebihi penurunan nilai barang selamajangka waktu angsuran.
Masalah Akuntansi
Masalah akuntansi yang dihadapi dalam penjualan angsuran dapat dikelompokkan menjadi 4,
yaitu :
 Masalah yang berhubungan dengan pengakuan laba kotor.
 Masalah yang berhubungan dengan cara perhitungan bunga dan angsuran.
 Masalah yang berhubungan dengan tukar-tambah.
 Masalah yang berhubungan dengan pembatalan penjualan angsuran.

 PENGAKUAN LABA KOTOR


Pengakuan Pendapatan
Sesuai prinsip akuntansi maka pendapatan baru akan di akui apabila 2 kriteria berikut sudah di
penuhi yaitu :
1)      Earning process telah selesai
2)      Telah terjadi pertukaran
Apabila ke dua syarat tersebut sudah terpenuhi berarti pendapatan sudah di realisir dan
pendapatan akan diakui. Sesuai denga terpenuhinya kriteria relisasi maka ada 4 dasar pengakuan
pendapatan:
a.       Dasar penjualan
b.      Dasar penerimaan kas / tunai
c.       Dasar produk selesai
d.      Dasar presentase produk
           Pengakuan pendapatan di dalam penjualan angsuran sangat erat kaitannya dengan
pengakuan laba kotor.
Laba Kotor Penjualan Angsuran
Ada 2 dasar didalam pengakuan laba kotor penjualan angsuran adalah :
1.      Dasar Penjualan
Laba kotor atas penjualan diakui dalam periode penjualan angsuranyang terjadi tanpa
memperhatikan apakah pembayarannya sudah diterima atautidak.Agar laporan rugi-laba
dapat mencerminkan “Proper matching revenuewith expenses” sebaiknya peruahaan
mencadangkan biaya penagihan dan biaya lain-lain yang berhubungan dengan penjualan
tersebut.
Contoh 1 :
Pada awal tahun 1991 PT ABC melakukan penjualan angsuran sehargaRp. 12.500.000,
dengan syarat pembayaran sebagai berikut :
         Uang muka Rp. 2.500.000, lansung diterima.
         Sisanya dibayar melalui 4 kali angsuran tahunan, setiap akhir tahun.
         Harga pokok penjualan Rp. 10.000.000.
Dengan demikian penerimaan pembayarannya adalah :

Tanggal Keterangan Jumlah


1-1-1991 Uang muka Rp  2.500.000,00
31-12-1991 Angsuran 1 Rp  2.500.000,00
31-12-1992 Angsuran 2 Rp  2.500.000,00
31-12-1993 Angsuran 3 Rp  2.500.000,00
31-12-1994 Angsuran 4 Rp  2.500.000,00
Jumlah Rp 12.500.000,00

Apabila perusahaan menggunakan metode ini maka untuk tahun 1991 perusahaan akan
mengakuai laba kotor dari penjualan tersebut sebesar RP2.500.000,00 tanpa memperhatikan
apakah pembayarannya sudah di terima atau belum.
2.      Dasar Kas
Laba kotor atas penjualan angsuran baru diakui apabila pembayarandari piutang penjualan
angsuran sudah diterima, dan penerimaan kas tersebutterdiri dari 2 unsur yaitu :
  Pembayaran atas harga pokok penjualan
  Pembayaran atas laba kotor 
Perlakuan terhadap penerimaan piutang penjualan angsuran tersebutada 3 metode, yaitu :
a.      Harga pokok Penjualan kemudian laba kotor. 
Penerimaan kas dari penjualan angsuran, baik uang muka maupun pembayaran
angsuran  pertama-tama dianggap sebagai pembayaran atas harga pokok penjualan. Selama
harga pokok penjualan angsuran tersebut belum selesai diterima pembayarannya perusahaan
belum mengakuinya sebagai laba kotor. Metode ini tidak dapat mencerminkan
propermatching revenue with exspenses karena terlalu konservatif. Dalam metode ini laba
kotor akan diakui apabila harga pokok sudah terbayarkan.
Contoh 2 :
Pada awal tahun 1991 PT ABC melakukan penjualan angsuran sehargaRp. 12.500.000,
dengan syarat pembayaran sebagai berikut :
         Uang muka Rp. 2.500.000, lansung diterima.
         Sisanya dibayar melalui 4 kali angsuran tahunan, setiap akhir tahun.
         Harga pokok penjualan Rp. 10.000.000.
Dengan demikian penerimaan pembayarannya adalah :

Tanggal Keterangan Jumlah


1-1-1991 Uang muka Rp  2.500.000,00
31-12-1991 Angsuran 1 Rp  2.500.000,00
31-12-1992 Angsuran 2 Rp  2.500.000,00
31-12-1993 Angsuran 3 Rp  2.500.000,00
31-12-1994 Angsuran 4 Rp  2.500.000,00
Jumlah Rp 12.500.000,00

b.      Laba kotor kemudianharga pokok penjulan.


Penerimaan kas dari piutang penjualan angsuran pertama-tama dianggap sebagai pembayaran
laba kotor, sampai semua laba kotor atas penjualan angsuran tersebut diterima.Setelah laba
kotor tersebut direalisir semua, maka penerimaan selanjutnya dianggap sebagai pembayaran
atas harga pokok penjualan.Dalam metode ini pembayaran angsuran pertama-tama diakaui
sebagai laba kotor kemudian setelah laba kotor semua sudah diterima harga pokonya
diperhitungkan.

Contoh 3:
Dari data pada contoh ini apabila dipakai metode ini maka untuk tahun 1991 PT ABC akan
mengakui laba kotor sebesar Rp. 2.500.000. untuk tahun-tahun 1992 sampai dengan tahun
1994 perusahaan sudah tidak mengakui laba kotor lagi  atas penjualan tersebut,sedangkan
untuk tahun selanjutnya pembayarannya diakui sebagai harga pokok penjualan.
c.       Harga pokok dan laba kotor secara proporsional (metode penjualan angsuran)
Penerimaan kas dari piutang penjualan angsuran dianggap teerdiri dari 2 unsur yaitu
pembayaran atas harga pokok penjualan dan pembayaran atas laba kotor secara
proporsional.  
Dalam hal ini pembayaran angsuran untuk setiap periode terdiri dari 2unsur yaitu:
-Pembayaran atas harga pokok penjualan.-Pembayaran atas laba kotor, secara proposional.
Contoh 4:
Tanggal Keterangan Pembayaran Harga pokok Laba kotor
Rp (100%) Rp (80%) Rp (20%)
1-1-1991 Uang muka  2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1991 Angsuran 1  2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1992 Angsuran 2 2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1993 Angsuran 3  2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1994 Angsuran 4  2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
Jumlah 12.500.000,00 10.000.000,00 2.500.000,00

Pencatatan di dalam Metode Penjualan Angsuran


1.       Untuk mencatat penjualan dan penerimaan uang muka :
Kas..................................................................... xxxx
Piutang Penjualan Angsuran 19XX................... xxxx
Penjualan Angsuran.................................................... xxxx

Apabila perusahaan menggunakan system perpetual maka perusahaan jugaharus mencatat


harga pokok penjualan, yaitu :

HPP-Penjualan Angsuran................................... xxxx
Persediaan .................................................................. xxxx

Untuk penjualan real estete( harta tak bergerak) dapat langsung mengkredit rekening aktiva
yang bersangkutan sebesar harga pokok.selisih antara harga pokok dengan harga jual
langsung di kredit ke rekening laba kotor ang belum di realisir dengan demikianjurnal untuk
penjualan angsuran real estete adalah:

Kas................................................................. xxxx
Piutang Penjualan Angsuran 19XX .............. xxxx
Aktiva .................................................................. xxxx
Laba kotor belum direalisir.................................. .xxxx

2.       Untuk mencatat penerimaan angsuran :


Kas ................................................................ xxxx
Piutang Penjualan Angsuran 19XX ..................... xxxx

3.       Untuk mencatat harga pokok penjualan angsuran :


Apabila perusahaan menggunakan sistem fisik, maka pada akhir priode perusahaan harus
membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat harga pokok  penjulan angsuran dan harga
pokok penjualan biasa, yaitu :
HPP                                                                       xxxx
HPP-Penjualan angsuran                           xxxx
Persediaan                                                 xxxx
Pengembalian Pembelian                          xxxx
Potongan Pembelian                                             xxxx
Persediaan                                                             xxxx
Pembelian                                                              xxxx
Biaya angkut pembelian                                        xxxx

4.       Untuk mencatat laba kotor yang belum direalisir :


Penjualan angsuran............................................. .xxxx
HPP-Penjualan angsuran ........................................... .xxxx
Laba kotor belum direalisir 19XX ............................. xxxx

5.       Untuk mencatat laba kotor yangsudah direalisir :


Laba kotorbelum direalisir 19XX ..................... ..xxxx
Laba kotor sudah direalisir ....................................... .xxxx 
Penyusunan Laporan Keuangan
a.       Laporan rugi laba
b.      Laporan  perubahan modal / laba di tahan
c.       Neraca

a.      Laporan rugi laba


      Pos-pos yang berhubungan dengan penjualan angsuran yang akan disajikan didalam
laporan Rugi-laba terbatas pada laba kotor yang sudah direalisir.Dengan demikian laba kotor
yang disajikan di dalam laporan Rugi-laba ada 2 macam, yaitu
  Laba kotor yang diperoleh dari penjualan tunai dan kredit biasa
  Laba kotor penjualan angsuran yang direalisir selama tahun yang bersangkutan, baik yang
berasal dari penjualan tahunyang bersangkutan maupun tahun-tahun sebelumnya.
b.      Laporan PerubahanModal/Laba Ditahan
Didalam laporan ini tidak menyajikan pos-pos yang berhubungandengan penjualan angsuran.
c.       Neraca
Pos-pos yang berhubungan dengan penjualan angsuran yang akan disajikan didalam neraca
ada 2, yaitu :
  Piutang penjualan angsuran
  Laba kotor yang belum direalisir 

PERHITUNGAN BUNGA DAN ANGSURAN


Besarnya pembayaran yang diterima dari pembeli terdiri dari 2 unsur yaitu bunga yang
diperhitungkan dan angsuran pokok pinjaman. Besarnya pembayaran yang diterima setiap
saat tergantung pada 2 hal :
Dasar perhitungan bunga
Terdapat dua dasar perhitungan bunga yang sering dipakai, yaitu :
1.       Bunga dihitung dari sisa pinjaman
      Besarnya bunga dihitung berdasarkan sisa pinjaman pada periode awal. Karena sisa
pinjaman ini dari setiap periode selalu menurun maka besarnya bunga juga selalu menurun.
Oleh karena itu system ini sering disebut dengan system bunga menurun. Cara ini sering
dipakai dalam penjualan angsuran jangka yang panjang seperti perumahan dan sejenisnya.
Dan cara ini juga lebih meringankan pembeli.
2.       Bunga dihitung dari pokok pinjaman
      Besarnya bunga untuk setiap periodenya dihitung berdasarkan pokok pinjaman mula-
mula. Pokok pinjaman mula-mula ini besarnya selalu tetap makab besar bunganya juga tetap.
System ini disebut sebagai system bunga tetap. Dalam system ini tingkat bunga yang
sesungguhnya lebih besar daripada tingkat bunga yang dinyatakan secara eksplisit. Cara ini
banyak dipakai untuk merangsang pembeli yang kurang mengetahui cara perhitungan bunga,
karena tingkat bunga yang dinyatakan eksplisit rendah akan tetapi tingkat bunga yang
sebenarnya tinggi. Besarnya tingkat bung yang sebenarnya, yang dihitung berdasarkan modal
rata-rata mendekati 2 kali tingkat bunga yang dinyatakan secara eksplisit.
Dasar perhitungan angsuran pokok pinjaman
Di dalam dasar perhitungan angsuran pokok pinjaman, terdapat 2 sistem perhitungan angsuran
pokok pinjaman, yaitu :
a.       Sistem angsuran tetap
Dalam system ini besarnya angsuran untuk setiap periode akan selalu tetap. Besarnya
angsuran pokok pinjaman dapat dihitung dengan rumus :
APP = 
APP : Angsuran Pokok Pinjaman
PP    : Pokok Pinjaman
JA    : Banyaknya Angsuran 
      System angsuran tetap ini dapat dipakai baik system bunga tetap maupun system bunga
menurun.
b.       Sistem anuitet
      Dalam sistem ini besarnya pembayaran untuk setiap periode akan selalu tetap, yang
terdiri atas bunga pinjaman yang selalu menurun dan angsuran pokok pinjaman yang
semakin besar. Jumlah pembayaran tersebut dihitung dengan mengunakan rumus anuitet.
Sistem anuitet ini hanya dipakai pada sistem bunga menurun. Ditinjau dari segi besarnya
bunga dan angsuran pokok pinjaman, maka system anitet dapat disebut sebagai system bunga
menurun dan angsuran meningkat.
      Dengan memperhatikan system perhitungan bunga dan system pokok pinjaman tersebut
maka terdapat 3 alternatif yaitu :
Sistem Bunga Tetap dan Angsuran Pokok Pinjaman Tetap
 

Besarnya angsuran pokok pinjaman dan besarnya bunga untuk setiap periodenya selalu tetap.
Dengan demikian jumlah angsurannya juga tetap. Besarnya angsuran ini dapat dihitung dengan
prosedur :
1.      Menghitung angsuran pokok pinjaman
      Besarnya angsuran pokok pinjaman adalah sama dengan jumlah pokok pinjaman dibagi
dengan banyaknya angsuran
2.      Menghitung bunga
      Besarnya bunga untuk setiap periodenya adalah sama dengan tingkat bunga dikalikan
dengan pokok pinjaman
3.      Menghitung jumlah kas yang diterima
      Besarnya kas yang diterima setiap angsuran adalah sama dengan angsuran pokok
pinjaman ditambah bunga.

Sistem Bunga Menurun dan Angsuran Pokok Pinjaman Tetap


Dalam sistem ini besarnya bunga per periode selalu menurun, sedangkan besarnya angsuran
pokok pinjaman tetap, sehinga jumlah angsuran secara keseluruhan selalu menurun. Besarnya
jumlah angsuran per periodenya dapat dihitung dengan prosedur sbb :
1.      Menghitung pokok angsuran pinjaman
      Besarnya pokok pinjaman angsuran Sama dengan pokok pinjaman dibagi dengan
banyaknya angsuran
2.      Menghitung bunga
      Besarnya bunga Sama dengan tingkat bunga dikalikan dengan sisa pokok pinjaman pada
awal periode yang bersangkutan
3.      Menghitung jumlah kas yang diterima
      Besarnya jumlah kas yang diterima sama dengan angsuran pokok pinjaman ditambah
dengan bunga.

menurun dan angsuran pinjaman meningkat
      Dalam sistem ini, biasanya besar angsuran per tahun dihitung dengan menggunakan
pendekatan anuitet. besarnya jumlah angsuran, bunga dan angsuran pokokpinjaman dihitung
dengan prosedur :
  Menghitung,
besarnya kas yang diterima per tahun, dapat dilihat dengan rumus:
A =    
A    : Jumlah angsuran per periode
PP  : Pokok pinjaman mula-mula
An>p : Nilai tunai dari Rp. 1,00 yang akan diterima setiap periode selama n periode yang
akan datang dengan tingkat bunga p% per periode. Nilai ini dapat dilihat pada table bunga
atau dihitung sendirimus  dengan memakai rumus deret ukur menurun.
  Menghitung bunga
      Sama dengan tingkat bunga dikalikan dengan sisa pokok pinjaman pada awal periode.
besarnya bunga ini akan selalu menurun, karena dihitung berdasarkan jumlah yang selalu
menurun
  Menghitung angsuran pokok pinjaman
      Besarnya angsuran pokok pinjaman yang diterima setiap periodenya sama dengan kas
yang diterima dikurangi dengan bunga

DITUKAR TAMBAH
Dalam hal ini sebagai uang mukanya berupa barang bekas yang serupadengan barang yang
diangsur pembayarannya. Untuk menarik pembeli biasanyadihargai lebih barang tersebut
sehingga harga jualnya terlalu tinggi oleh karenaitu perlu dicatat berdasarkan nilai realisasi
bersihnya saja. Besarnya itu tentunyatidak boleh lebih dari harga pokok penggantinya.
Apabila harga pokok pengganti tersebut tidak diketahui maka nilairealisasi bersih adalah
sama dengan taksiran harga jual dikurangi taksiran biaya perbaikan sebelum
dijual,biaya pemasaran dan laba normal. Selisih antara nilai bersih dengan nilai yang
disepakati dikelompokkan dalam rekening cadangankelebihan harga.Transaksi yang
berhubungan dengan tukar tambah pencatatannya adalah :

         Untuk mencatat penjulan :
Piutang penjulan angsuran........................... xxxx
Persediaan barang dagangan........................ xxxx
Cadangan kelebihan harga........................... xxxx
Penjualan angsuran................................... xxxx
         Untuk mencatat harga pokok penjualan angsuran :
Harga pokok penjualan angsuran................. xxxx
Persediaan barang dagangan.................... xxxx
Untuk mencatat laba kotor penjualan angsuran yang belum direalisasi :
Penjualan angsuran............................................ xxxx
Harga pokok penjualan angsuran....................... xxxx
Cadangan kelebihan harga................................. xxxx
Laba kotor belum direalisir................................ xxxx

PEMBATALAN PENJUALAN ANGSURAN


Hal ini terjadi karena pembatalan atas penjualan angsuran yang belum
dilunasi. Dengan demikian perusahaan akan menerima kembali barang yang sudah dijual,
menghapus piutang penjualan angsuran yang belum direalisasi, dan juga mengakui laba/rugi
pembatalan penjualan angsuran.
Besarnya laba/rugi pembatalan penjualan angsuran tergantung pada metode pengakuan
laba kotor atas penjualan angsuran, yang terdiri dari :
Metode Accrual
Di dalam metode ini, semua laba penjualan angsuran sudah diakui pada saat penjualan,
sehingga saldo piutang penjualan angsuran menunjukkan besarnya harga pokok penjualan
yang belum diterima pembayarannya.
Maka besarnya laba atau rugi yang diakui dari pembatalan penjualan angsuran adalah Sama
dengan selisih antara nilai pasar barang bekas yang diterima
dengan saldo piutang penjualan angsuran yang belum diterima pembayarannya.
Pencatatan transaksi dalam meteode ini dengan :
Persediaa barang dagangan................................ xxxx
Rugi pembatalan penjualan angsuran................. xxxx
Piutang penjualan angsuran.......................................... xxxx

Metode Penjualan Angsuran
L = TNRS – (PPA – LBBR)

      Di dalam metode ini perusahaan baru mengakui laba kotor  penjualan angsuran secara
proporsional dengan besarnya penerimaan kas. Dengan demikian saldo piutang penjualan
angsuran terdiri atas dua unsur,yaitu harga pokok penjulan angsuran dan laba kotor yang
belumdirealisasi.Besarnya harga pokok penjualan angsuran yang belum diterima
pembayarannya adalah sama dengan saldo piutang penjualan angsuran dikurangi dengan
saldo laba kotor belum direalisir atas penjualan angsuran yang dibatalkan tersebut. Besarnya
laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran dapat dihitung dengan rumus : 

Keterangan :
L          : Laba/rugi pembatalan penjualan angsuran
TNRS  : Taksiran nilai realisasi bersih barang yang diterima kembali
PPA     : Saldo piutang penjualan angsuran atas penjualan angsuran yang  dibatalkan
LBBR :Laba kotor yang belum direalisir atas penjualan angsuran yang dibatalkan

Pencatatan transaksi dalam metode ini dengan :


Persediaan barang dagangan...................... xxxx
Labar kotor belum direalisir....................... xxxx
Piutang penjualan angsuran.................................. xxxx

A. Pendekatan, Model danMetode


- Pendekatan : Scientific Learning
- Model : Problem Base Learning dan Discovery Learning
- Metode : diskusi kelompok, ceramah bervariasi, penugasan
B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulua  Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 10menit
n belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).
 Peserta didik ditunjukkan cara melakukan pencatatan
transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel
dan penjualan angsuran
 Guru menyampaikan topik tentang “ pencatatan
transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel
dan penjualan angsuran
 Peserta didik diberikan motivasi tentang pentingnya
topik pembelajaran ini.
 Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus
dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan
kepada peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih
ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.
 Peserta didik dibagi menjadi delapan kelompok
(kelompok I, II, III, IV, V, VI, VII dan VIII) dengan
masing-masing kelompok anggotanya 4 anak

Inti Mengamati 60menit


 Membaca buku teks maupun sumber lain tentang pencatatan
transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel dan
penjualan angsuran

Menanya
 Mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan klarifikasi
tentang pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara
kredit, wesel dan penjualan angsuran

Mengeskplorasi
 mengumpulkan data dan informasi tentang pencatatan
transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel dan
penjualan angsuran
Asosiasi
 menganalisis dan menyimpulkan informasi/data tentang
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara kredit,
wesel dan penjualan angsuran

Komunikasi
 Menyampaikan laporan tentang pencatatan transaksi
penjualan barang dagang secara kredit, wesel dan penjualan
angsuran dan mempresentasikannya dalam bentuk tulisan
Penutup  Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan 20
pembelajaran dan hasil belanjarnya mana yang sudah baik menit
dan mana yang masih harus ditingkatkan.
 Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah memahami
materi tersebut
 Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik untuk
membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang diperoleh setelah mempelajari pencatatan
transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel dan
penjualan angsuran

 Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara lisan


untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang
baru saja dilakukan
 Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada pertemuan
minggu depan.
 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang
 Menutup dengan salam

C. Alat /Bahan/ Sumber Bahan :


1. Alat :
White Board, spidol, LCD, Laptop, Lembar Observasi, Lembar Tugas
2. SumberBelajar :
Buku akuntansi keuangan

D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik penilaian : Pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur penilaian
Waktu
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian
penilaian
a. 1 b. Sikap Pengamatan c. Selama
1. Spiritual pembelajaran
2. Jujur dan saat diskusi
3. Tanggung jawab
4. Kreatif
5. Teliti
d. 2 e. Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian
1. Menjelaskan pengertian dari Sistem tes tugas kelompok,
ekonomi moneter di Indonesia penyelesaian
2. Menjelaskan pelaku pasar uang di pekerjaan rumah
Indonesia (PR)
3. Menjelaskan sejarah perbankan di
Indonesia
f. 3 g. Ketrampilan Pengamatan Penyelesaian
h. Lembar pengamatan diskusi siswa tugas,
portofolio, dan
diskusi
i. j. k. l.

2.1.Instrumen Penilaian Hasil Belajar.


1. Penilaian Sikap
a. Rubrik Penilaian Sikap
Kelas : XI
KD. 3.1

Tanggung
Nama Siswa/ Jujur
No Jawab Total Skor
Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
Dst
Keterangan: Untuk mengisi tabel cukup menceklis (V) pada kolom yang sesuai
Indikator Penilaian Sikap

Jujur
1. Tidak pernah mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
2. Kadang-kadang mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
3. Sering mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
4. Selalu mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab
1. Tidak pernah mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
2. Kadang-kadang mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
3. Sering mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
4. Selalu mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu

2. Penilaian pengetahuan
a. Kisi-kisi Soal Pengetahuan
Soal :
1. Bagaimana saha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan
penjualan angsuran?
2. Pada awal tahun 1991 PT ABC melakukan penjualan angsuran sehargaRp.
12.500.000, dengan syarat pembayaran sebagai berikut :
         Uang muka Rp. 2.500.000, lansung diterima.
         Sisanya dibayar melalui 4 kali angsuran tahunan, setiap akhir tahun.
         Harga pokok penjualan Rp. 10.000.000.
Berapakah penerimaan pembayarannya ?

b. Pedoman Penskoran Penilaian Pengetahuan


1) Menjelaskan cara untuk mengurangi kemungkinan penjualan angsuran
a) Jika menjawab secara lengkap dan benar skor 4
b) Jika menjawab belum lengkap tetapi benar skor 3
c) Jika menjawab tidak lengkap dengan tidak benar skor 2
d) Jika tidak ada jawabannya skor 1
2) Menjelaskan perhitungan penjualan angsuran
a) Jika menjawab secara lengkap dan benar skor 4
b) Jika menjawab belum lengkap tetapi benar skor 3
c) Jika menjawab tidak lengkap dengan tidak benar skor 2
d) Jika tidak ada jawabannya skor 1

Kunci Jawaban: (Point yang harus ada untuk kategori lengkap dan tidak lengkap dilihat
dari point-point penting / kata kunci yang harus ada dalam jawaban)
1. Usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran
dapat dilakukan dengan beberapa cara, meliputi :
 Penjualan Angsuran dilakukan secara selektif, bahwa penjualan angsuran hanya
diberikan pada calon pembeli ang kemampuan dan kejujurannya dapat dipercaya,
misalnya peawai negeri, profesi tertentu dan sebagainya
 Penjualan angsuran dilakukan dengan persetujuan atau sepengetahuan atasan
pembeli
 Pembayaran angsurannya dilakukan dengan pemotongan gaji
2. Penerimaan pembayaran nya adalah
Tanggal Keterangan Jumlah
1-1-1991 Uang muka Rp  2.500.000,00
31-12-1991 Angsuran 1 Rp  2.500.000,00
31-12-1992 Angsuran 2 Rp  2.500.000,00
31-12-1993 Angsuran 3 Rp  2.500.000,00
31-12-1994 Angsuran 4 Rp  2.500.000,00
Jumlah Rp 12.500.000,00

Apabila perusahaan menggunakan metode ini maka untuk tahun 1991


perusahaan akan mengakuai laba kotor dari penjualan tersebut sebesar
RP2.500.000,00 tanpa memperhatikan apakah pembayarannya sudah di terima atau
belum

Rumus Konversi Nilai


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai= X 4 = ________
Jumlah skor maksimal

3. Penilaian Keterampilan

Rubrik Penjualan angsuran


Aspek yang dinilai
Akurasi Kedalaman Keluasan Nilai
NO Nama Siswa
Akhir
30% 30% 40%
1 PETER 4 4 3 3.60
2 PARKER 4 3 3 3.30
3 BEN 2 2 2 2.00

Contoh Pengolahan Nilai


Nilai Akhir PETER = (4x30)+(4x30)+(3x40)= 3.60
100
Nilai Akhir PARKER = (4x30)+(3x30)+(3x40) = 3.30
100
Nilai Akhir BEN = (2x30)+(2x30)+(2x40)= 2.00
100

Keterangan:
Indikator penilaian keterampilan membuat Artikel
a. Akurasi
1) Artikel yang dibuat sesuai secara fakta, menarik, dan runut skor 4
2) Artikel yang dibuat sesuai fakta, menarik, tetapi tidak runut skor 3
3) Artikel yang dibuat sesuai secara fakta, tetapi kurang menarik dan tidak runut skor
2
4) Artikel yang dibuat kurang sesuai secara fakta, kurang menarik dan tidak runut
skor 1
b. Kedalaman
1) Artikel memuat sskor 4
2) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran indoneisa cukup mendalam skor 3
3) Artikel memuat penjualan angsuran di indoneisa kurang mendalam skor 2
4) Artikel memuat penjualan angsuran di indoneisa tidak mendalam skor 1
c. Keluasan
1) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran secara luas skor 4
2) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran cukup luas skor 3
3) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran kurang luas skor 2
4) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran tidak luas skor 1

1. Instrumen Penilaian
Tes Tertulis (pekerjaan rumah)
 Jawablah pertanyaan berikut:
1. jelaskan dan jabarkan tentang penjualan angsurn dan berikan contohnya !
1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Materi Pelajaran :
Kelas/semester : X/ I
Tahun Pelajaran :

1). Program Perbaikan


1.1. Sasaran Perbaikan : Peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2,67
1.2. Bentuk perbaikan : tes tertulis
1.3 Jenis perbaikan : individual
1.4. Materi pokok : penjualan angsuran
1.5. Proses perbaikan : peserta didik diberikan pembelajaran tambahan (remedial
teaching) pada indikator yang belum tuntas dan diberi kesempatan
belajar bersama teman sebaya (tutor sebaya).
1.6. Pelaksanaan
1.6.1. Hari/tanggal :..........
1.6.2. Waktu :..........
1.6.3. Hasil : nilai yang diperoleh mencapai ≥ PAK

2). Program Pengayaan


2.1. Sasaran Pengayaan : peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari sama
dengan 2,67
2.2 Bentuk Pengayaan : pemberian materi pengembangan sesuai KD
2.3. Jenis Pengayaan : individual
2.4. Kompetensi Dasar : Memahami penjualan angsurann
2.5. Pelaksanaan
2.5.1. Hari/tanggal :..........
2.5.2. Waktu :..........
2.5.3. Hasil : nilai yang diperoleh lebih besar dari yang sudah
diperoleh sebelumnya.

PELAKSANAAN PERBAIKAN/PENGAYAAN

Mata Pelajaran : akuntansi keuangan


Materi Pokok :
Kelas : XI Akuntansi
Semester : I (SATU)
Ulangan harian ke- :...
Tanggal :...

PERBAIKAN

Nomor Nama Nilai Tanggal Hasil Bentuk Perbaikan Keterangan


Siswa sebelum Perbaika Perbaikan
Urut NIS Perbaikan n

1 Tes
tertulis,penugasa
n

Dst.

PENGAYAAN

Nomor Nama Nilai Tanggal Hasil Bentuk Keteranga


Siswa sebelum Pengayaa Pengayaa Pengayaan n
Urut NI
Pengayaan n n
S
1 Mis. praktik

Dst.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN - METODE LURING
Nama Sekolah : SMKN 1 Jombang
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)
Durasi (Waktu) : 6 jam pelajaran/minggu @45 menit
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(Pengetahuan) pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
(Keterampilan) efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menerapkan metode persediaan (FIFO,  3.9.1 Menguraikan pengertian metode
LIFO, Average, dan identifikasi khusus) persediaan
3.9.2 Memerinci perhitungan metode
persediaan
3.9.3 merancang laporan sesuai metode
persediaan

4.9 Melakukan perhitungan persediaan (FIFO, 4.9.1 Membuat kolom persediaan


LIFO, Average, dan identifikasi khusus) 4.9.2 Melakukan perhitungan persediaan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Peserta didik diharapkan mampu :
a. Menguraikan pengertian metode persediaan
b. Memerinci perhitungan metode persediaan
c. Merancang laporan sesuai metode persediaan
d. Membuat kolom persediaan
e. Melakukan perhitungan persediaan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN - METODE LURING
Nama Sekolah : SMKN 1 Jombang
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)
Durasi (Waktu) : 6 jam pelajaran/minggu @45 menit
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(Pengetahuan) pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
(Keterampilan) efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis metode langsung dan metode 3.3.1 Menguraikan metode penghapusan
cadangan untuk piutang tidak tertagih piutang tidak tertagih
3.3.2 Menganalisis pencatatan penghapusan
piutang dengan metode langsung
3.3.3 Menganalisis pencatatan penghapusan
piutang dengan metode tidak langsung

4.3 Menganalisis pencatatan metode langsung 4.3.1 Melakukan pencatatan transaksi dengan
dan metode cadangan untuk piutang tidak metode langsung
tertagih 4.3.2 Melakukan pencatatan transaksi dengan
metode cadangan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu :
a. Menguraikan metode penghapusan piutang tidak tertagih
b. Menganalisis pencatatan penghapusan piutang dengan metode langsung
c. Menganalisis pencatatan penghapusan piutang dengan metode tidak langsung
d. Melakukan pencatatan transaksi dengan metode langsung
e. Melakukan pencatatan transaksi dengan metode cadangan

Anda mungkin juga menyukai