Disusun oleh :
Apabila perusahaan menggunakan metode ini maka untuk tahun 1991 perusahaan akan
mengakuai laba kotor dari penjualan tersebut sebesar RP2.500.000,00 tanpa memperhatikan
apakah pembayarannya sudah di terima atau belum.
2. Dasar Kas
Laba kotor atas penjualan angsuran baru diakui apabila pembayarandari piutang penjualan
angsuran sudah diterima, dan penerimaan kas tersebutterdiri dari 2 unsur yaitu :
Pembayaran atas harga pokok penjualan
Pembayaran atas laba kotor
Perlakuan terhadap penerimaan piutang penjualan angsuran tersebutada 3 metode, yaitu :
a. Harga pokok Penjualan kemudian laba kotor.
Penerimaan kas dari penjualan angsuran, baik uang muka maupun pembayaran
angsuran pertama-tama dianggap sebagai pembayaran atas harga pokok penjualan. Selama
harga pokok penjualan angsuran tersebut belum selesai diterima pembayarannya perusahaan
belum mengakuinya sebagai laba kotor. Metode ini tidak dapat mencerminkan
propermatching revenue with exspenses karena terlalu konservatif. Dalam metode ini laba
kotor akan diakui apabila harga pokok sudah terbayarkan.
Contoh 2 :
Pada awal tahun 1991 PT ABC melakukan penjualan angsuran sehargaRp. 12.500.000,
dengan syarat pembayaran sebagai berikut :
Uang muka Rp. 2.500.000, lansung diterima.
Sisanya dibayar melalui 4 kali angsuran tahunan, setiap akhir tahun.
Harga pokok penjualan Rp. 10.000.000.
Dengan demikian penerimaan pembayarannya adalah :
Contoh 3:
Dari data pada contoh ini apabila dipakai metode ini maka untuk tahun 1991 PT ABC akan
mengakui laba kotor sebesar Rp. 2.500.000. untuk tahun-tahun 1992 sampai dengan tahun
1994 perusahaan sudah tidak mengakui laba kotor lagi atas penjualan tersebut,sedangkan
untuk tahun selanjutnya pembayarannya diakui sebagai harga pokok penjualan.
c. Harga pokok dan laba kotor secara proporsional (metode penjualan angsuran)
Penerimaan kas dari piutang penjualan angsuran dianggap teerdiri dari 2 unsur yaitu
pembayaran atas harga pokok penjualan dan pembayaran atas laba kotor secara
proporsional.
Dalam hal ini pembayaran angsuran untuk setiap periode terdiri dari 2unsur yaitu:
-Pembayaran atas harga pokok penjualan.-Pembayaran atas laba kotor, secara proposional.
Contoh 4:
Tanggal Keterangan Pembayaran Harga pokok Laba kotor
Rp (100%) Rp (80%) Rp (20%)
1-1-1991 Uang muka 2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1991 Angsuran 1 2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1992 Angsuran 2 2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1993 Angsuran 3 2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
31-12-1994 Angsuran 4 2.500.000,00 2.000.000,00 500.000,00
Jumlah 12.500.000,00 10.000.000,00 2.500.000,00
HPP-Penjualan Angsuran................................... xxxx
Persediaan .................................................................. xxxx
Untuk penjualan real estete( harta tak bergerak) dapat langsung mengkredit rekening aktiva
yang bersangkutan sebesar harga pokok.selisih antara harga pokok dengan harga jual
langsung di kredit ke rekening laba kotor ang belum di realisir dengan demikianjurnal untuk
penjualan angsuran real estete adalah:
Kas................................................................. xxxx
Piutang Penjualan Angsuran 19XX .............. xxxx
Aktiva .................................................................. xxxx
Laba kotor belum direalisir.................................. .xxxx
Besarnya angsuran pokok pinjaman dan besarnya bunga untuk setiap periodenya selalu tetap.
Dengan demikian jumlah angsurannya juga tetap. Besarnya angsuran ini dapat dihitung dengan
prosedur :
1. Menghitung angsuran pokok pinjaman
Besarnya angsuran pokok pinjaman adalah sama dengan jumlah pokok pinjaman dibagi
dengan banyaknya angsuran
2. Menghitung bunga
Besarnya bunga untuk setiap periodenya adalah sama dengan tingkat bunga dikalikan
dengan pokok pinjaman
3. Menghitung jumlah kas yang diterima
Besarnya kas yang diterima setiap angsuran adalah sama dengan angsuran pokok
pinjaman ditambah bunga.
menurun dan angsuran pinjaman meningkat
Dalam sistem ini, biasanya besar angsuran per tahun dihitung dengan menggunakan
pendekatan anuitet. besarnya jumlah angsuran, bunga dan angsuran pokokpinjaman dihitung
dengan prosedur :
Menghitung,
besarnya kas yang diterima per tahun, dapat dilihat dengan rumus:
A =
A : Jumlah angsuran per periode
PP : Pokok pinjaman mula-mula
An>p : Nilai tunai dari Rp. 1,00 yang akan diterima setiap periode selama n periode yang
akan datang dengan tingkat bunga p% per periode. Nilai ini dapat dilihat pada table bunga
atau dihitung sendirimus dengan memakai rumus deret ukur menurun.
Menghitung bunga
Sama dengan tingkat bunga dikalikan dengan sisa pokok pinjaman pada awal periode.
besarnya bunga ini akan selalu menurun, karena dihitung berdasarkan jumlah yang selalu
menurun
Menghitung angsuran pokok pinjaman
Besarnya angsuran pokok pinjaman yang diterima setiap periodenya sama dengan kas
yang diterima dikurangi dengan bunga
DITUKAR TAMBAH
Dalam hal ini sebagai uang mukanya berupa barang bekas yang serupadengan barang yang
diangsur pembayarannya. Untuk menarik pembeli biasanyadihargai lebih barang tersebut
sehingga harga jualnya terlalu tinggi oleh karenaitu perlu dicatat berdasarkan nilai realisasi
bersihnya saja. Besarnya itu tentunyatidak boleh lebih dari harga pokok penggantinya.
Apabila harga pokok pengganti tersebut tidak diketahui maka nilairealisasi bersih adalah
sama dengan taksiran harga jual dikurangi taksiran biaya perbaikan sebelum
dijual,biaya pemasaran dan laba normal. Selisih antara nilai bersih dengan nilai yang
disepakati dikelompokkan dalam rekening cadangankelebihan harga.Transaksi yang
berhubungan dengan tukar tambah pencatatannya adalah :
Untuk mencatat penjulan :
Piutang penjulan angsuran........................... xxxx
Persediaan barang dagangan........................ xxxx
Cadangan kelebihan harga........................... xxxx
Penjualan angsuran................................... xxxx
Untuk mencatat harga pokok penjualan angsuran :
Harga pokok penjualan angsuran................. xxxx
Persediaan barang dagangan.................... xxxx
Untuk mencatat laba kotor penjualan angsuran yang belum direalisasi :
Penjualan angsuran............................................ xxxx
Harga pokok penjualan angsuran....................... xxxx
Cadangan kelebihan harga................................. xxxx
Laba kotor belum direalisir................................ xxxx
Metode Penjualan Angsuran
L = TNRS – (PPA – LBBR)
Di dalam metode ini perusahaan baru mengakui laba kotor penjualan angsuran secara
proporsional dengan besarnya penerimaan kas. Dengan demikian saldo piutang penjualan
angsuran terdiri atas dua unsur,yaitu harga pokok penjulan angsuran dan laba kotor yang
belumdirealisasi.Besarnya harga pokok penjualan angsuran yang belum diterima
pembayarannya adalah sama dengan saldo piutang penjualan angsuran dikurangi dengan
saldo laba kotor belum direalisir atas penjualan angsuran yang dibatalkan tersebut. Besarnya
laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
L : Laba/rugi pembatalan penjualan angsuran
TNRS : Taksiran nilai realisasi bersih barang yang diterima kembali
PPA : Saldo piutang penjualan angsuran atas penjualan angsuran yang dibatalkan
LBBR :Laba kotor yang belum direalisir atas penjualan angsuran yang dibatalkan
Menanya
Mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan klarifikasi
tentang pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara
kredit, wesel dan penjualan angsuran
Mengeskplorasi
mengumpulkan data dan informasi tentang pencatatan
transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel dan
penjualan angsuran
Asosiasi
menganalisis dan menyimpulkan informasi/data tentang
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara kredit,
wesel dan penjualan angsuran
Komunikasi
Menyampaikan laporan tentang pencatatan transaksi
penjualan barang dagang secara kredit, wesel dan penjualan
angsuran dan mempresentasikannya dalam bentuk tulisan
Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan 20
pembelajaran dan hasil belanjarnya mana yang sudah baik menit
dan mana yang masih harus ditingkatkan.
Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah memahami
materi tersebut
Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik untuk
membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang diperoleh setelah mempelajari pencatatan
transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel dan
penjualan angsuran
Tanggung
Nama Siswa/ Jujur
No Jawab Total Skor
Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
Dst
Keterangan: Untuk mengisi tabel cukup menceklis (V) pada kolom yang sesuai
Indikator Penilaian Sikap
Jujur
1. Tidak pernah mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
2. Kadang-kadang mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
3. Sering mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
4. Selalu mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1. Tidak pernah mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
2. Kadang-kadang mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
3. Sering mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
4. Selalu mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
2. Penilaian pengetahuan
a. Kisi-kisi Soal Pengetahuan
Soal :
1. Bagaimana saha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan
penjualan angsuran?
2. Pada awal tahun 1991 PT ABC melakukan penjualan angsuran sehargaRp.
12.500.000, dengan syarat pembayaran sebagai berikut :
Uang muka Rp. 2.500.000, lansung diterima.
Sisanya dibayar melalui 4 kali angsuran tahunan, setiap akhir tahun.
Harga pokok penjualan Rp. 10.000.000.
Berapakah penerimaan pembayarannya ?
Kunci Jawaban: (Point yang harus ada untuk kategori lengkap dan tidak lengkap dilihat
dari point-point penting / kata kunci yang harus ada dalam jawaban)
1. Usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran
dapat dilakukan dengan beberapa cara, meliputi :
Penjualan Angsuran dilakukan secara selektif, bahwa penjualan angsuran hanya
diberikan pada calon pembeli ang kemampuan dan kejujurannya dapat dipercaya,
misalnya peawai negeri, profesi tertentu dan sebagainya
Penjualan angsuran dilakukan dengan persetujuan atau sepengetahuan atasan
pembeli
Pembayaran angsurannya dilakukan dengan pemotongan gaji
2. Penerimaan pembayaran nya adalah
Tanggal Keterangan Jumlah
1-1-1991 Uang muka Rp 2.500.000,00
31-12-1991 Angsuran 1 Rp 2.500.000,00
31-12-1992 Angsuran 2 Rp 2.500.000,00
31-12-1993 Angsuran 3 Rp 2.500.000,00
31-12-1994 Angsuran 4 Rp 2.500.000,00
Jumlah Rp 12.500.000,00
3. Penilaian Keterampilan
Keterangan:
Indikator penilaian keterampilan membuat Artikel
a. Akurasi
1) Artikel yang dibuat sesuai secara fakta, menarik, dan runut skor 4
2) Artikel yang dibuat sesuai fakta, menarik, tetapi tidak runut skor 3
3) Artikel yang dibuat sesuai secara fakta, tetapi kurang menarik dan tidak runut skor
2
4) Artikel yang dibuat kurang sesuai secara fakta, kurang menarik dan tidak runut
skor 1
b. Kedalaman
1) Artikel memuat sskor 4
2) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran indoneisa cukup mendalam skor 3
3) Artikel memuat penjualan angsuran di indoneisa kurang mendalam skor 2
4) Artikel memuat penjualan angsuran di indoneisa tidak mendalam skor 1
c. Keluasan
1) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran secara luas skor 4
2) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran cukup luas skor 3
3) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran kurang luas skor 2
4) Artikel memuat penjelasan penjualan angsuran tidak luas skor 1
1. Instrumen Penilaian
Tes Tertulis (pekerjaan rumah)
Jawablah pertanyaan berikut:
1. jelaskan dan jabarkan tentang penjualan angsurn dan berikan contohnya !
1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Materi Pelajaran :
Kelas/semester : X/ I
Tahun Pelajaran :
PELAKSANAAN PERBAIKAN/PENGAYAAN
PERBAIKAN
1 Tes
tertulis,penugasa
n
Dst.
PENGAYAAN
Dst.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN - METODE LURING
Nama Sekolah : SMKN 1 Jombang
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)
Durasi (Waktu) : 6 jam pelajaran/minggu @45 menit
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(Pengetahuan) pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
(Keterampilan) efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
4.3 Menganalisis pencatatan metode langsung 4.3.1 Melakukan pencatatan transaksi dengan
dan metode cadangan untuk piutang tidak metode langsung
tertagih 4.3.2 Melakukan pencatatan transaksi dengan
metode cadangan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu :
a. Menguraikan metode penghapusan piutang tidak tertagih
b. Menganalisis pencatatan penghapusan piutang dengan metode langsung
c. Menganalisis pencatatan penghapusan piutang dengan metode tidak langsung
d. Melakukan pencatatan transaksi dengan metode langsung
e. Melakukan pencatatan transaksi dengan metode cadangan