Anda di halaman 1dari 29

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Universitas Negeri Makassar

Didirikan pada 1 Agustus 1961 sampai dengan 31 Agustus 1964,

berstatus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Hasanuddin,

berdasarkan SK Menteri PTIP No. 30 Tahun 1964 Tanggal 1 Agustus 1961.

pada 1 September 1964 sampai dengan Januari 1965 berstatus IKIP Yogyakarta

cabang Makassar, berdasarkan SK Menteri PTIP No. 154 Tahun 1965 Tanggal 1

September 1965. serta pada 5 Januari sampai dengan 3 Agustus 1999, berstatus

mandiri dengan nama IKIP Makassar, berdasarkan SK Presiden Republik

Indonesia No. 272 Tahun 1965 tanggal 5 Januari 1965. Pada fase ini, sejak 1

April 1972, IKIP Makassar berubah menjadi IKIP Ujungpandang dengan

mengikuti perubahan nama Kotamadya Makassar menjadi Kotamadya

Ujungpandang. dan pada 4 Agustus 1999 sampai sekarang berstatus Universitas

dengan nama Universitas Negeri Makassar (UNM) berdasarkan SK Presiden

Republik Indonesia No. 93 Tahun 1999 tanggal 4 Agustus 1999. Sampai

pertengahan tahun 2011, jumlah prodi D3 9 sebanyak prodi S1 sebanyak 58,

prodi S2 sebanyak 12 sebanyak dan prodi S3 sebanyak 5.

a. Rektor

Universitas Negeri Makassar, disingkat UNM, ( dalam Bahasa Inggris :

State University of Makassar ) adalah perguruan tinggi negeri di Makassar,

Indonesia, yang berdiri pada 1 Agustus 1961. Rektor pada tahun 2006 adalah

47
48

Prof. Dr. H. M. Idris Arief, MS. dan selanjutnya Prof. Dr. H. Arismunandar,

M.Pd. (2008 - Sekarang)

Adapun rektor sebelumnya adalah:

1. Prof. Arnold Mononoetoe (1961)

2. Prof. Idrak Yasin. MA (1965)

3. Mayjen A.A Rivai (1965)

4. Prof. Edy Agussalim Mokodompit. MA (1965 - 1974)

5. Drs Abdul Karim (1974 -1982)

6. Prof. Dr. Paturungi Parawansa (1982 - 1990)

7. Prof. Dr. Syahruddin Kaseng (1990 - 1999)

8. Prof. Dr. M. Idris Arief. MS (1999 - 2007)

9. Prof. Dr. Arismunandar. M.Pd (2008 - Sekarang)

b. Kampus

1. Kampus I Gunung Sari (Kota Makassar)

2. Kampus II Parang Tambung (Kota Makassar)

3. Kampus III Banta - Bantaeng (Kota Makassar)

4. Kampus IV Tidung (Kota Makassar)

5. Kampus PGSD (Kabupaten Bone)

6. Kampus PGSD (Kota Pare Pare)


49

c. Fakultas

Universitas Negeri Makassar, memiliki 9 Fakultas yaitu :

1) Fakultas Ilmu Sosial

Pada tahun 1965, fakultas ini bernama Fakultas Keguruan Pengetahuan

Sosial (FKPS) dengan dekan pertama Drs. Abdul Karim. FKPS merupakan salah

satu pilar utama pada saat pembentukan IKIP Makassar. Sebelum menjadi

fakultas dalam lingkungan IKIP Makassar, berbentuk program/kursus BI yang

terdiri atas BI Hukum, BI Ekonomi, dan BI Sejarah. Setelah Kursus BI

diintegrasikan dalam Universitas Hasanuddin pada tahun 1961, kursus BI tersebut

menjadi jurusan Civic Hukum, Jurusan Ekonomi Koperasi, Jurusan Ekonomi

Perusahaan, Jurusan Sejarah, dan Jurusan Ilmu Bumi dalam lingkungan FKPS-

IKIP Makassar. Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga

induknya, nama FKPS kemudian berubah menjadi FKIS atau Fakultas Keguruan

Ilmu Sosial, selanjutnya berubah lagi menjadi Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (FPIPS). Setelah konversi, FKIS menjelma menjadi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial disingkat FEIS. Pada tahun 2007, FEIS membawahi

lima jurusan, yaitu: Jurusan PPKn, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah,

Manajemen, dan Sosiologi, Jumlah mahasiswa yang terdaftar pada tahun

2006/2007 sebanyak 1899 orang dengan jumlah dosen 125 orang. Kampus FEIS

berada di Kampus Induk Gunungsari Baru, Jalan A.P. Petta Rani, Makassar. Pada

tahun 2008 dengan SK Rektor Nomor 6822/H.36/KL/2007, tentang pembentukan

Fakultas Ekonomi sehingga FEIS berubah menjadi FIS dengan jurusan/prodi


50

PPKn, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan

Antropologi, ilmu administrasi Negara dan Sosiologi.

2) Fakultas MIPA

Fakultas MIPA merupakan salah satu pilar utama IKIP Makassar sejak

didirikannya pada tahun 1965. Sebelumnya, masih berbentuk BI Negeri bersama

BI Bahasa Indonesia. Pada tahun 1961, kedua kursus BI ini diintegrasikan

kedalam Universitas Hasanuddin dan mejadi jurusan Ilmu Pasti dari FKIP.

Setelah IKIP lepas dari UNhas dan berdiri sendiri sebagai IKIP Makassar, mula-

mula bernama Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) IKIP Makassar, kemudian

berubah menjadi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FPMIPA) IKIP Ujung Pandang, setelah IKIP dikonversi menjadi UNM

menjelma menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Pada tahun 1965, FKIE IKIP Makassar berdiri dari tiga jurusan, yaitu Ilmu Pasti,

Ilmu Alam dan Ilmu Hayat dengan Dekan E. Agussalim Mokodompit M.A. Pada

Tahun 2007, Fakultas MIPA UNM membawahi lima jurusan yaitu: Matematika,

Fisika, Kimia, Biologi, dan Geografi. Setiap Jurusan mengasuh dua program Studi

yaitu Program Studi Kependidikan yang menghasilkan Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

dan Program Studi nonKependidikan yang menghasilkan Sarjana Sains (S.Si.).

Potensi Staff pengajar pada setiap jurusan sekitar 60% S2, 20% S3 dan sisanya

S1. Dalam waktu dekat potensi staf pengajar tersebut akan berubah dengan

selesainya mengikuti program S3 yaitu untuk jurusan Matematika, Fisika, dan

Kimia. Antara Program Studi kependidikan dan non kependidikan memiliki


51

kesamaan materi perkuliahan setara dengan enam semester (kurang lebih 100 SKS

dari 147 - 150 SKS untuk penyelesaian program S1).

3) Fakultas Teknik

Fakultas Teknik yang sebelum konversi IKIP menjadi Universitas Negeri

Makassar (UNM) dikenal dengan nama Fakultas Keguruan Teknik (FKT) IKIP

Yogyakarta Cabang Makassar, fakultas ini didirikan pada tanggal 1 September

1964.. Ketika itu FKT membuka 2 jurusan yaitu jurusan Teknik Mesin dan

jurusan Teknik Sipil. Pada tanggal 5 Januari 1965 FKT IKIP Yogyakarta Cabang

Makassar berubah menjadi FKT IKIP Makassar. Pada tahun 1978 FKT telah

mengembangkan 4 jurusan yaitu jurusan Teknik Mesin, jurusan Teknik Sipil,

jurusan Teknik Elektro dan jurusan Teknik Arsitektur. Pada tahun 1983, FKT

berubah menjadi Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) dengan

memiliki 6 jurusan, yaitu: jurusan Pendidikan Teknik Elektro, jurusan Pendidikan

Teknik Elektronika, jurusan Pendidikan Teknik Mesin, jurusan Pendidikan Teknik

Otomotif, jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, dan jurusan PKK.

Pada tahun 1999, Presiden RI memutuskan untuk mengubah IKIP Ujung Pandang

menjadi Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan Kepres No. 93 tahun 1999.

Perubahan status dari IKIP menjadi Universitas mengakibatkan perubahan FPTK

menjadi Fakultas Teknik (FT). Sejak berdirinya sampai sekarang, FT UNM telah

dipimpin oleh Dekan, yaitu: Prof. DR. IR. Ramli Cambari Saka (1964-1966), Drs.

R. Martoyo (1966-1971), Drs. H.M. Said Mochtar (1971-1977), Drs. H. Abdullah

DP (1977-1979), Drs. M. Junus (1979-1986, 1990-1996 dan 2000-2004), Drs. H.

Muh. Said Wela (1987-1990), Drs. H. Abd. Mannan, M.A (1997-2000), Drs. H.
52

Aminuddin Bakry, M.S (2004-2008), dan Prof. DR. Husain Syam, M.TP (2008-

2012).

4) Fakultas Ilmu Keolahragaan

Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM adalah Lembaga Pendidikan penghasil

tenaga ahli yang profesional dalam bidang kependidikan dan non kependidikan di

bidang keolahragaan, memiliki SDM yang berkualitas tinggi dan prasarana-sarana

oalahraga yang bertaraf nasional. Alumninya telah mencapai sekitar 5000 orang

yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

5) Fakultas Ilmu Pendidikan

Keberadaan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) di Universitas Negeri

Makassar tidak dapat dilepaskan dari sejarah berdirinya IKIP Ujung Pandang

sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Semula IKIP Ujung

Pandang sebagai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari Universitas

Hasanuddin Makassar, yaitu berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu

Pengetahuan (PTIP) Nomor 30 Tahun 1961. Dalam FKIP ini terdapat beberapa

jurusan, salah satunya adalah Jurusan Ilmu Pendidikan. Pada awalnya

jurusan/program studi yang ada pada FIP meliputi jurusan Pendidikan umum yang

kemudian berganti nama Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP),

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Jurusan Administrasi PEndidikan (AP),

dan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan yang kemudian berganti pada tahun 1985

didirikan Program Pendidikan Luar Biasa (PLB), tahun 1990 berdiri program D-II

PGSD, tahun 1997 berdiri program D-II PGTK. Tahun 1999 berdiri program

psikologi. Jadi sampai saat ini ada lima jurusan dan delapan program studi dalam
53

lingkungan FIP. Namun pada tahun 2002 Program Psikologi yang sudah menjadi

Jurusan Psikologi memisahkan diri dari FIP dan langsung dibina oleh Rektor

UNM.asran siara

6) Fakultas Bahasa & Sastra

Fakultas Bahasa dan Sastra merupakan salah satu fakultas dalam

lingkungan Universitas Negeri Makassar (UNM) berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 227/O/1999, tanggal 14 Oktober

1999. Pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

277/O/1999 tentang struktur organisasi Universitas Negeri Makassar ditetapkan

tugas pokok dan fungsi UNM. Tugas pokok UNM adalah menyelenggarakan

pendidikan dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu, teknologi dan/atau

kesenian tertentu. Fungsi UNM yaitu pelaksanaan dan pengembangan pendidikan

tinggi, pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau kesenian, pelaksanaan pengabdian pada masyarakat,

pelaksanaan pembinaan civitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan

dan pelaksanaan kegiatan layanan administratif. Sebagai unsur pelaksana

akademik, FBS mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan rumpun keilmuannya, yaitu Bahasa

dan Sastra. Selain tugas tersebut, fakultas mempunyai fungsi: (1)

mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

sesuai dengan rumpun keilmuan fakultas, (2) mengembangkan pembinaan dosen,

mahasiswa, dan tenaga administrasi di tingkat fakultas, dan (3) mengembangkan

pelayanan administrasi di tingkat fakultas. Sejak tahun 2008, Fakultas Bahasa dan
54

Sastra membawahi tiga jurusan yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris

dan Bahasa Asing/Jerman. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia membina 2 (dua)

Program Studi (PS) yakni: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

dan Program Studi Sastra Indonesia. Jurusan Bahasa Inggris membina 3 (tiga)

Program Studi (PS) yakni: Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Program

Studi Sastra Inggris, dan Program Studi Bahasa Inggris Diploma Tiga (Business

English). Jurusan Pendidikan Bahasa Asing membina Program Studi Pendidikan

Bahasa Jerman.

7) Fakultas Psikologi

Ketika IKIP Ujung Pandang dikonversi menjadi Universitas Negeri

Makassar (UNM) pada bulan April 1999, Program Studi psikologi belum

mendapat persetujuan untuk dibuka. Berdirinya Program Studi Psikologi diawali

dari adanya surat rekomendasi dari Konsorsium Psikologi keluar pada bulan Mei

2000. Surat izin pengoperasian Program Studi Psikologi keluar dari Ditjen Dikti

Depdiknas, dengan berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Pendidikan UNM.

Atas dasar itu, dimulailah penerimaan Mahasiswa baru pertama pada tahun ajaran

2000/2001. Berdasarkan surat Dirjen Dikti Depdiknas pada tahun 2002, Progam

Studi Psikologi mengalami meningkatan status menjadi Jurusan Psikologi yang

disetarakan dengan Fakultas lainnya dan bertanggungjawab langsung kepada

Rektor Universitas Negeri Makassar. Program studi Psikologi terus berkembang,

dan perannya makin diperlukan. Alasan ini menjadi salah satu pertimbangan

penting perubahan status program studi menjadi fakultas. Melalui Keputusan

Rektor UNM Nomor 4820/J38.H/HK/2006, Program studi Psikologi resmi


55

berubah status menjadi Fakultas. Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Psikologi

UNM diatur dalam keputusan Rektor UNM Nomor 16 A/J38.H/OT/2007. Jurusan

Psikologi telah diakreditasi pada tahun 2005 dengan nilai C. Akreditasi berikutnya

pada tahun 2011 dan telah menjadi fakultas psikologi, dan saat ini masih

menunggu hasilnya dari BAN PT. Saat ini Psikologi telah berusia 11 tahun

(menjadi jurusan selama 6 tahun dan dan menjadi fakultas selama 5 tahun).

Civitas akademika Fakultas Psikologi UNM selalu memperingati hari Ulang

tahunnya setiap tanggal 28 Mei dengan berbagai kegiatan positif.

8) Fakultas Ekonomi

FEIS UNM yang membina mahasiswa di bidang ilmu Ekonomi dituntut

untuk dapat memenuhi permintaan dan animo masyarakat sekaitan dengan

perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan dan bidang Ekonomi, baik dunia

bisnis maupun industri. Sebagai solusi untuk merespons tantangan tersebut diatas,

maka dianggap sangat mendesak adanya Fakultas Ekonomi (FE) yang berdiri

sendiri terpisah dari FEIS, maka diterbitkanlah Surat Direktorat Jenderal

Pendidikan Tingi Departemen Pendidikan Nasional dengan No. 2875/D/T/2007

tanggal 27 September 2007 yang menyetujui usulan pembukaan Fakultas

Ekonomi pada UNM. Fakultas Ekonomi UNM ini menaungi: Jurusan / Prodi

Manajemen (S1), Jurusan Pendidikan Ekonomi yang terdiri atas 3 (tiga) program

studi, yaitu Pendidikan Ekonomi Koperasi (S1), Pendidikan Akuntansi (S1), dan

Pendidikan Administrasi Perkantoran (S1 Passing Out). Menindaklanjuti surat

DIRJEN DIKTI DEPDIKNAS tersebut diatas, maka diterbitkan Surat Keputusan

Pembukaan Fakultas Ekonomi UNM dan SK Rektor Universitas Negeri Makassar


56

No. 6822/H.36/KL/2007 tentang pembukaan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Makassar tanggal 27 Nopember 2007.

9) Fakultas Seni & Desain

Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar, merupakan

satu-satunya fakultas yang membina secara lengkap bidang kesenian pada

perguruan tinggi di Indonesia saat ini. Cikal bakal Fakultas Seni dan Desain UNM

berawal dari Jurusan Pendidikan Kesenian berdiri sejak tahun 1970 di bawah

Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS) IKIP Ujung Pandang saat itu, dengan

program studi yang dibuka yakni Pendidikan Kesenian jenjang Sarjana Muda.

Pada saat konversi IKIP Ujung Pandang menjadi Universitas Negeri Makassar

tahun 1999 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 93/1999 Jurusan Pendidikan

Seni Rupa dan Kerajinan dengan Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan

Program Studi Pendidikan Sendratasik berubah menjadi Jurusan Seni Rupa

dengan program studi tetap. Sejak IKIP konversi menjadi UNM Jurusan Seni

Rupa mulai memikirkan untuk mengembangkan diri menjadi Fakultas Seni dan

Desain. Keinginan Jurusan Seni Seni Rupa menjadi Fakultas Seni dan Desain

dipicu oleh sumber daya dan potensi budaya yang ada dikawasan Timur Indonesia

yang perlu dilestarikan, didokumentasikan, dan direvitalisasi melalui jalur

pendidikan formal sehingga budaya lokal tetap dapat diwariskan kepada generasi

selanjutnya. Harapan tersebut menjadi kenyataan dengan terbitnya surat

persetujuan Departemen Pendidikan Nasional melalui Surat Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2874/D/T/2007 tanggal 27 September 2007

yang menyetujui pembentukan Fakultas Seni dan Desain.


57

2. Fasilitas

a. Fasilitas Umum

Beberapa sarana dan fasilitas umum yang diperlukan dan tersedia di

kampus UNM antara lain Poliklinik, BNI Kantor Kas Pembantu UNM, Bank

Mandiri Kantor Kas UNM, Auditorium, Masjid, tempat ibadah, Asrama

mahasiswa, Guest House, sarana olah raga dan kesenian, kafetaria, kantin, toko

dan koperasi, tempat parkir, Wartel.

b. Poliklinik

Layanan terhadap pemakai jasa medis ditangani oleh 3 dokter umum, 1

dokter ahli penyakit jantung , 1 orang perawat, 1 orang perawat bidan, 1 orang

asisten apoteker, 1 orang perawat gigi, 1 orang tenaga Lab, 1 orang tenaga

administrasi dan 1 orang tenaga pembersih. Layanan dokter dilakukan tiap hari

kerja pada pukul 11.30 – 13.00; untuk pelayanan khusus penyakit jantung pada

hari Senin pukul 11.00 - 13.00, dan layanan lainnya pada pukul. 08.30 – 15.00.

Jenis layanan yang dapat diperoleh antara lain: kesehatan umum, dan surat

keterangan dokter untuk keperluan adminisrasi bagi mereka yang memerlukan.

c. Masjid Nurul Ilmi

Di lingkungan kampus UNM Gunungsari Baru terdapat masjid Nurul Ilmi

yang luasnya sekitar 850 m2. Pembangunan mesjid ini merupakan hasil swadaya

warga UNM dan sumbangan dari pemerintah. Di kampus Banta-Bantaeng

terdapat mushallah yang luasnya 30 m2, dan untuk kampus Parangtambung

terdapat juga sebuah masjid.


58

d. Asrama Mahasiswa

Untuk menampung mahasiswa yang kurang mampu, maka UNM

Makassar menyiapkan asrama mahasiswa. Asrama mahasiswa tersebut masing-

masing ditempatkan di Kampus III Banta-Bantaeng, Kampus UPP PGSD Tidung,

UPP PGSD Pare-Pare, dan UPP PGSD Bone.

e. Auditorium/Aula

UNM mempunyai 1 buah auditorium yang diberi nama Auditorium

Amannagappa yang luasnya 2430 m2 dan aula Lanto Dg. Pasewang yang luasnya

427 m2. Kedua gedung pertemuan tersebut difungsikan sebagai tempat kegiatan

sivitas akademika di lingkungan UNM bahkan dapat dipinjamkan kepada

masyarakat yang membutuhkan pemakainnya.

f. Sarana Olahraga

Untuk sarana Olagraga UNM sudah banyak menyiapkan pada beberapa

kampus yang tersebar di beberapa tempat yang terpisah, masing-masing pada

Kampus Gunungsari terdapat sarana olahraga berupa beberapa lapangan tennis,

lapangan bulu tangkis dan lapangan bola volli yang setiap hari dipergunakan oleh

sivitas akademik. Sedangkan pada Kampus III Banta-bantaeng terdapat banyak

sarana olahraga berupa stadion sepak bola, kolan renang, gedung olah raga, ring

tinju dan gedung latihan senam.

g. Sarana Kesenian

Sarana pentas seni drama bagi mahasiswa seni sebagai media

pengembangan minat, bakat dan kreasi seni mahasiswa yang terletak di Kampus II

UNM Parangtambung.
59

h. Koperasi Karyawan

Di lingkungan UNM didirikan koperasi pegawai negeri yang dinamakan

Koperasi Karyawan (Lokal) KPN UNM yang anggotanya terdiri dari dosen dan

tenaga administrasi. Jumlah anggota KPN UNM 11.85 orang. Bidang usaha yang

dioperasikan mencakup dua bidang yaitu simpan pinjam dan cicilan barang,

kebutuhan – kebutuhan pokok dan foto copy.

i. Yayasan Pembina

Selain KPN UNM, dibentuk pula yayasan pembina kesejahteraan UNM.

Dan bidang usahanya memberikan simpan pinjam kepada pegawai negeru UNM

dengan bunga yang rendah. Juga memberikan cicilan barang-barang elektronika

kepada pegawai negeri UNM.

j. Ikatan Alumni

Untuk menjalin hubungan antar alumni UNM, maka dibentuk Ikatan

Alumni UNM Makassar, dan gedung alumni bertempat di lingkungan kampus

Parang Tambung.

k. Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan terdiri atas organisasi intra dan organisasi

ekstra Universitas. Berikut Organisasi Intra Universitas yang ada di Universitas

Negeri Makassar

 MAPERWA

Maperwa merupakan singkatan dari "Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa" adalah organisasi kemahasiswaan yamg merupakan perwakilan

mahasiswa, menanmpung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa , melaui


60

Penetapan garis besar program kerja (GBPK) yang dilaksanakan oleh Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM). Maperwa terdapat pada tingkat Universitas.

 BEM

Badan Eksekutif Mahasiswa adalah lembaga perwakilan mahasiswa untuk

menjabarkan dan melaksanakan GBPK dalam bentuk program kerja sesuai dengan

yang ditetapkan oleh Maperwa.

 UKM

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah satuan organisasi

kemahasiswaan yang berfungsi menampung dan melaksanakan kegiatan sesuai

dengan bakat dan kegemaran mahasiswa masing - masing di tingkat Universitas

 HMJ

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah organisasi kemahasiswaan

yang merupakan badan pelaksana pengembangan penalaran dan keilmuan

mahasiswa ditingkat Jurusan. red: "Tetapi dalam pengaplikasiannya lembaga yang

berada di tingkat Jurusan tidak lagi memiliki wewenang untuk menjalankan

lembaga organisasi, bahkan sekretariat yang menjadi salah satu ruh untuk

menjalankan roda Organisasi sampai sekarang tidak memiliki kejelasan".

 HMPS

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) adalah organisasi

kemahasiswaan yang merupakan badan pelaksana pengembangan penalaran dan

keilmuan mahasiswa ditingkat Program studi.


61

3. Data Dosen

Dosen yang ada di Universitas Negeri Makassar terdiri dari 9 Fakultas

dimana dikelompokkan menjadi dosen perempuan dan dosen laki-laki dapat

dilihat pada table berikut:

Tabel 5. 1. Keadaan Dosen Universitas Negeri Makassar.

No Jabatan Fungsional Jumlah Persentase


1 Professor 66 7.64
2 Lektor Kepala 408 47.22
3 Lektor 224 25.93
4 Asisten Ahli 119 13.77
5 Belum Fungsional 47 5.44
Total 0 100
Sumber: http//unm.ac.id

Dapat disimpulkan bahwa melihat kondisi Dosen UNM sekarang ini

adalah sangat memadai dan mempunyai kualifikasi jabatan fungsional sangat

baik. Hal ini di lihat data di atas perimbangan dosen jumlah guru besar dan

lector kepala sangat mendukung dalam proses belajar mengajar.

2. Analisis Data

a. Analisis Deskriptif.

1) Gambaran Komunikasi Antarpribadi Dosen dengan Mahasiswa di


Universitas Negeri Makassar

Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia. Manusia

membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau

hubungan sesamanya. Selain itu, ada sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia

yang hanya dapat dipusatkan lewat komunikasi dengan sesamanya. Oleh karena

itu, penting bagi kita menjadi terampil berkomunikasi.


62

Suatu usaha penyebaran idea baru bukanlah suatu proses yang sederhana.

Hal ini terutama terletak pada banyaknya hambatan, sehingga memerlukan waktu

yang lama. Di Dosen misalnya dalam rangka mengintegrasikan nilai-nilai karakter

pada mahasiswa yang ada perlu digunakan atau diterapkan metode-metode

komunikasi antarpribadi oleh Dosen sehingga mahasiswa dapat

mengimplementasikan karakter-karakter yang positif di dalam kelas dan di

masyarakat. Hal ini dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel. 5. 2. Gambaran Komunikasi Antarpribadi Dosen dengan


Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.

No. Interval Kategorisasi Frekuensi Persentase


1. 27 – 48 Tidak Baik 0 0

2. 49 – 70 Kurang baik 7 5

3. 71 – 92 Cukup baik 57 38

4. 93 – 114 Baik 78 52

5. 115 – 136 Sangat Baik 8 5


Total 150 100
Sumber data : hasil olah angket 1 – 27 tahun 2015

Dapat digambarkan bahwa, komunikasi yang terjalin antara dosen dengan

mahasiswa selama ini masih dalam kategori cukup baik cenderung kategori baik.

Dalam kenyataannya mahasiswa dalam komunikasi antarpribadi dapat dilihat

pada interaksi mahasiswa di dalam kelas, komunikasi dalam pembimbingan

akademik dengan berfungsinya penasehat akademik, berfungsinya pembimbingan

dalam tugas akhir sampai mereka berkomunikasi dalam ikatan alumni baik alumni

fakultas maupun alumni perguruan tinggi. .


63

Pada point yang memilih kurang baik, dikarenakan ada beberapa mahasiswa

yang mengalami persoalan akademik seperti keterlambatan dalam proses

perkuliahan, dalam perkuliahan mahasiswa mengalami masalah seperti sakit,

biaya, jarak rumah, mahasiswa bekerja paruh waktu untuk menutupi biaya

perkuliahan serta banyak masalah pribadi sehinggan mahasiswa tersebut terlambat

dalam proses penyelesaian. Pada point sangat bagus, dikarenakan mahasiswa

memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya yang ada antara dosen dan

mahasiswa dalam bimbingan belajar, bimbingan penyelesaian studi serta usaha

yang keras dalam menyelesaikan tahapan-tahapa akademik dengan baik.

Pada prinsipnya dosen yang ada di Universitas Negeri Makassar

komunikasi dan interaksi dengan menggunakan empati, keterbukaan, kesamaan,

kepositifan dan yang lainnya tercipta dengan baik. Hal ini dibuktikan persepsi

mahasiswa tentang komunikasi antarpribadi dengan dosennya baik.

2) Gambaran Karakter Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Praktek pendidikan Indonesia cenderung terfokus pada pengembangan

aspek kognitif sedangkan aspek soft skils atau non akademik sebagai unsur utama

pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal bahkan cenderung

diabaikan. Oleh karena itu reorientasi pendidikan dari yang hanya berfokus pada

pengembangan karakter yang merupakan suatu keharusan membangun karakter

bangsa, namun orientasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan

harus dilakukan secara berkesinambungan.


64

Pada saat ini pemerintah tiada henti-hentinya melakukan upaya-upaya

untuk perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia, namun belum semuanya

berhasil, terutama menghasilkan insan Indonesia yang berkarakter. Salah satu

upaya untuk mewujudkan pendidikan yang seperti di atas, para peserta didik

harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa visi misi pokok dalam

pembinaan karakter/akhlak mulia dan harus ada usaha untuk menjadikan nilai-

nilai itu kembali menjadi karakter yang dibanggakan di hadapan bangsa lain.

Untuk mengetahui perkembangan karakter mahasiswa sebagai

implementasi dari pendidikan, maka dapat dilihat pada table berikut:

Tabel. 5.3. Gambaran pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter


Mahasiswa UNM .

No. Interval Kategorisasi Frekuensi Persentase


1. 19 – 33 Tidak Baik 0 0

2. 34 – 48 Kurang Baik 5 3

3. 49 – 63 Cukup Baik 13 9

4. 64 – 78 Baik 64 43

5. 79 – 95 Sangat Baik 68 45
Total 150 100
Sumber data : hasil olah angket 1 – 19 tahun 2015

Dapat dipahami bahwa, gambaran karakter mahasiswa di Universitas

Negeri Makassar berada pada kategori sangat baik, hal ini dilihat dari persepsi

mahasiswa perolehan nilai berada di kategori baik dan kategori sangat baik.

Karakter mahasiswa selama ini memang masih terjaga, hanya dalam kasus

beberapa tawuran itu terjadi pada lokasi-lokasi atau kelompok-kelompok tertentu,

hal ini dikarenakan adanya orang luar yang mengatasnamakan mahasiswa yang
65

terjadi tawuran dengan kepentingan kelompok itu atau mahasiswa itu sendiri.

Pada prinsipnya mahasiswa yang tidak terlibat tawuran, juga memiliki prestasi-

prestasi yang sangat luar biasa.

b. Analisis Statistik Inferensial

1) Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu perlu diketahui

apakah data penelitian ini sudah memenuhi persyaratan penggunaan statistik yang

akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Pengujian persyaratan analisis untuk

penggunaan statistik adalah data yang diperoleh sekurang-kurangnya berdistribusi

normal.

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan data

tentang komunikasi antarpribadi dengan karakter mahasiswa Universitas Negeri

Makassar. Pengujian kenormalan data digunakan dengan kriteria bila Chi-square (

X 2h) lebih kecil atau sama dengan harga Chi kuadrat tabel (X 2h ≤ X 2t ), maka

distribusinya dinyatakan normal. Berdasarkan tabel kerja uji normalitas data,

secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini, sedangkan perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 5.4. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian


Variabel Dk X 2h X 2t Sig. Keterangan
X 38 20,13 37,652 0,995 Normal
Y 38 20.14 24,996 0,935 Normal
Sumber : Hasil analisis data melalui SPSS 18.0

Keterangan:

X : Komunikasi Antarpribadi

Y : Karakter Mahasiswa
66

Rangkuman hasil pengujian normalitas data penelitian di atas

menunjukkan bahwa X hasil perhitungan untuk variabel komunikasi = 20,13 dan

X 2t = 37,652, sedangkan X 2huntuk variabel karakter = 20,14 danX 2t = 24,996,

maka hasil yang didapatkan tersebut ternyata X 2h < X 2t , artinya Ho yang diterima,

atau dengan kata lain data yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari populasi

berdistibusi normal. Hasil yang didapatkan ini telah memenuhi persyaratan

normalitas data, maka selanjutnya penelitian ini dapat dilakukan.

 Korelasi

Untuk menguji hipotesis dan mengetahui ada tidaknya tentang komunikasi

antarpribadi dalam mengintegrasikan nilai pendaidikan karakter di Universitas

Negeri Makassar, maka diadakan uji korelasi product moment.

Tabel 5.5. korelasi product moment

Correlations
Komunikasi Karakter
Antarpribadi mahasiswa
Pearson Correlation 1 .684**
Komunikasi
Sig. (2-tailed) .000
Antarpribadi
N 150 150
Pearson Correlation .684** 1
Karakter
Sig. (2-tailed) .000
mahasiswa
N 150 150
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67

Berdasarkan hasil perhitungan product moment, maka diperoleh korelasi

antara Komunikasi antarpribadi terhadap karakter mahasiswa di Universitas

Negeri Makassar dengan koefisien r 0,684 kemudian di konsultasikan pada tabel

interpertasi nilai r berada pada interval. Ini berarti hubungan antara komunikasi

antarpribadi terhadap karakter mahasiswa kategori kuat. Dari koefisien korelasi

yang bertanda + diperoleh adanya hubungan yang searah. Artinya kalau

komunikasi antarpribadi meningkat maka semakin baik pula karakter mahasiswa.

 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu ” Penerapan Metode

Komunikasi Antarpribadi Dosen dalam Mengintegrasikan Nilai-Nilai Pendidikan

Karakter Mahasiswa Universitas Negeri Makassar” maka digunakan analisis

regresi sederhana.

Tabel 5.6. Model summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .684 .468 .465 8.71235
a. Predictors: (Constant), Komunikasi Antarpribadi
b. Dependent Variable: Karakter mahasiswa
Dari hasil olah data diperoleh nila R square = 0,468 artinya variabel

komunikasi antarpribadi dapat menerangkan variabilitas sebesar 46,80% dari

variabel karakter mahasiswa, sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel lain

(dimana R2 merupakan koefisien determinasi).


68

Untuk pengujian signifikansi koefisien regresi dapat dilakukan dengan

melihat hasil tabel sebagai berikut:

Tabel. 5.7 Koefisien

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 14.321 5.288 2.708 .008
1 Komunikasi .625 .055 .684 11.415 .000
Antarpribadi
a. Dependent Variable: Karakter mahasiswa
Untuk konstanta Hipotesis:

H0 : koefisien regresi tidak signifikan

H1 : koefisien regresi signifikan

Pada taraf signifikansi 5%, dari nilai sig. = 0,000 yang lebih dari taraf

signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa tolak Ho artinya konstanta

berpengaruh pada Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter pada mahasiswa

Universitas Negeri Makassar.

Untuk koefisien

Hipotesis :

H0 : koefisien regresi tidak signifikan

H1 : koefisien regresi signifikan

Pada taraf signifikansi 5%. Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 yang

lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa tolak Ho

artinya komunikasi antarpribadi dosen berpengaruh terhadap pengintegrasian nilai

pendidikan karakter mahasiswa. Sehingga model regresi terbentuk adalah

Y = 14,321 + 0,625 (X)


69

Tanda + pada variabel komunikasi antarpribadi menunjukkan arah searah, artinya

bila komunikasi antarpribadi di tingkatkan maka pengintegrasian nilai pendidikan

karakter akan diperoleh akan naik, begitu sebaliknya.

B. Pembahasan

1. Gambaran Komunikasi Antarpribadi Dosen Universitas Negeri


Makassar

Bila dilihat disisi komunikasi antarpribadi yang ada di Mahasiswa

Universitas Negeri Makassar berkategori baik, ini juga dibuktikan di lapangan

bahwa dosen-dosen yang ada di Universitas Negeri Makassar masih meluangkan

waktunya berkomunikasi di luar jam mata kuliah. Bimbingan-bimbingan secara

teknis perkuliahan. Komunikasi antarpribadi dosen di universitas negeri Makassar

memang masih dalam kondisi baik. Jika terpenuhi persyaratan yang seperti di

ungkapkan oleh DeVito (1989:4) menyatakan bahwa proses komunikasi

antarpribadi bisa efektif dengan melihat lima hal, yaitu: (1) Keterbukaan, (2)

Empathy, (3) Dukungan, (4) Kepositifan, dan (5) Kesamaan.

1) Keterbukaan, untuk menunjukkan kulaitas keterbukaan dari komunikasi


antarpribadi ini paling sedikit ada dua aspek, yakni: aspek keginginan untuk
terbuka bagi setiap orang yang berinteraksi dengan orang lain, dan aspek
keinginan untuk menanggapi secara jujur semua stimuli yang datang
kepadanya. Dengan demikian komunikasi antarpribadi bisa dikatakan efektif
jika keterbukaan dalam berkomunikasi ini diwujudkan.
2) Empathy, dimaksudkan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Jika komunikasi dalam kerangka empati ini, maka seseorang akan memahami
posisinya, dari mana mereka berasal, dimana mereka sekarang dan keman
mereka akan pergi. Dan yang paling penting ialah kita tidak bakal
memberikan penilaiannya pada perilaku atau sikap yang salah dan benar.
3) Dukungan, dengan dukungan ini akan tercapai komunikasi antarpribadi yang
efektif. Dukungan adakalanya terucapkan dan adakalanya tidak terucapkan.
Dukungan yang tidak terucapkan tidaklah mempunyai nilai yang negatif,
melainkan dapat merupakan aspek positif dari komunikasi. Gerakan-gerakan
70

seperti anggukan kepal, kerdipan mata, senyum, atau tepukan tangan


merupakan dukungan positif yang tidak terucapkan.
4) Kepositifan, dalam komunikasi antarpribadi kualitas ini paling sedikit terdapat
tiga perbedaan. Pertama, komunikasi antarpribadi akan berhasil jika terdapat
perhatian yang positif terhadap diri seseorang. Kedua, komunikasi
antarpribadi akan terpelihara baik, jika perasaan positif tersebut
dikomunikasikan. Ketiga, perasaan positif tersebut bermamfaat untuk
mengefektifkan kerjasama. Tidak ada hal yang paling menyakitkan kecual
berkomunikasi dengan orang lain yang tidka tertarik atau tidak mau
memberikan respon yang menyenangkan terhadap situasi yang dibicarakan.
5) Kesamaan (homophily), komunikasi antarpribadi akan efektif jika orang-
orang yang berkomunikasi memiliki kesamaan, apakah itu kesamaan bahasa
atau kesamaan persepsi.

Agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang

akrab, hangat, produktif, dengan orang lain perlu memiliki sejumlah keterampilan

dasar komunikasi. Menurut Johnson (1981) beberapa keterampilan dasar yang

dimaksud adalah.

Pertama harus mampu saling memahami. Secara rinci, kemampuan ini


mencakup beberapa subkemampuan, yaitu sikap percaya, membuka diri,
keinsafan diri dan penerimaan diri.
Kedua harus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita secara
tepat dan jelas. Kemampuan ini juga harus disertai kemampuan
menunjukkan sikap hangat dan rasa senang serta kemampuan
mendengarkan dengan cara yang akan menunjukkan bahwa kita
memahami lawan komunikasi kita. Dengan saling mengungkapkan pikiran
perasaan, dan saling mendengarkan, kita memulai mengembangkan dan
emmelihara komunikasi dengan orang lain.
Ketiga, harus mampu salaing menerima dan saling memberi dukungan
atau saling menolong.
Keempat, kita harus mampu memecahkan konflik dan bentuk masalah
antarpribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi kita dengan
orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif.

2. Gambaran penerapan nilai pendidikan karakter di mahasiswa


Universitas Negeri Makassar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di jelaskan sebelumnya, maka

penerapan nilai pendidikan karakter di mahasiswa universitas Negeri Makassar

dalam kategori sangat baik. Hal ini budaya yang dikembangkan oleh mahasiswa
71

masih dalam tataran yang berada pada pelaksanaan yang wajar dan sesuai dengan

tata aturan akademik yang dibuat oleh pihak Universitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Muslich (2011:67)

mengemukakan “pendidikan karakter, alih-alih disebut pendidikan budi pekerti,

sebagai pendidikan nilai moralitas manusia yang disadari dan dilakukan dalam

tindakan nyata”. Dalam kamus ilmiah karakter memiliki kesamaan arti dengan

kata “watak” yang berarti pembawaan, kebiasaan dan tabiat, sedangkan kata

watak sendiri memiliki pengertian sebagai sifat batin manusia yang

mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti. Maka bisa

diartikan bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, yang bernilai

“positif, bukan netral. Kemdiknas Puskurbuk, (2010: 4) menjelaskan:

“Karakter sendiri merupakan kepribadian seseorang yang terbentuk dari


hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti
jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain.
Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat
dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa
hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu
seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial
tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat
dilakukan dalam lingkungan social yang berangkutan. Artinya,
pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses
pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkunga sosial dan
budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan karakter bangsa haruslah
berdasarkan nilai-nilai Pancasila”.

Senada dengan Sahabuddin, (2007:163) mengemukakan bahwa “Pancasila

merupakan penyaring terhadap nilai-nilai yang dapat diterima oleh warga Negara

Indonesia dimanapun berada”. Pendidikan adalahsuatu usaha yang sadar dan


72

sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga

suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya

bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa

depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan karakter yang telah dimiliki

masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan

karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan

karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di

masa mendatang. Kemendiknas Pusbuskur, (2010 : 4) dijelaskan :

“Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif


peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses
internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka
dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat
yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang
bermartabat”.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan fungsi pendidikan nasional,

pendidikan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Kemdiknas Puskurbuk, (2010:7)

dijelaskan fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:

 Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi


pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki
sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
 Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang
lebih bermartabat; dan
 Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya
bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa yang bermartabat.
73

3. Pengaruh Komunikasi Antarpribadi dengan Penerapan nilai pendidikan


karakter Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya berarti hubungan antara

komunikasi antarpribadi terhadap penerapan nilai pendidikan karakter mahasiswa

kategori kuat. Dari koefisien korelasi yang bertanda + diperoleh adanya hubungan

yang searah. Artinya kalau komunikasi antarpribadi meningkat maka semakin

baik pula karakter mahasiswa.

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu ” Penerapan Metode

Komunikasi Antarpribadi Dosen dalam Mengintegrasikan Nilai-Nilai Pendidikan

Karakter Mahasiswa Universitas Negeri Makassar” maka digunakan analisis

regresi sederhana. Dari hasil olah data diperoleh nilai variabel komunikasi

antarpribadi dapat menerangkan variabilitas sebesar 46,80% dari variabel

karakter mahasiswa, sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel lain (dimana R2

merupakan koefisien determinasi) sehingga dapat disimpulkan bahwa tolak Ho

artinya konstanta berpengaruh pada Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

pada mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Hasil analisis koefisien di

dapatkan bahwa komunikasi antarpribadi di tingkatkan maka pengintegrasian nilai

pendidikan karakter akan diperoleh akan naik, begitu sebaliknya.

Temuan penelitian ini bila dikaitkan dengan falsafah Pendidikan karakter

dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang domokratis serta bertanggung
74

jawab. Dalam Kemdiknas Pusbuskur, (2010:7) Tujuan pendidikan budaya dan

karakter bangsa adalah:

 Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai


manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa;
 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang
religius;
 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa;
 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
 Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Lebih lanjut Kemdiknas Puskurbuk, (2010:7-8) dijelaskan nilai-nilai yang

dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari

sumber-sumber berikut ini:

 Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh


karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari
pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan
kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas
dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan
karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang
berasal dari agama.
 Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD
1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter
bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan,
kemauan, dan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupannya
sebagai warga negara.
 Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian
75

makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota


masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan
masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
 TujuanPendidikan Nasional:sebagai rumusan kualitas yang harus
dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai
satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan
nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki
warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional
adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Anda mungkin juga menyukai