Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variable penelitian menurut Kerlinger (1978), Ary (1985) dan Salladien

(1989) adalah suatu konsep yang mempunyai variable nilai. Variable dihasilkan

dari kontruk dan konsep sebagai abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari

hal-hal khusus yang sengaja dipilih sebagai focus kajian ilmiah.

Penelitian ini terdiri atas satu buah variable yang disimbolkan dengan X,

serta satu buah variable terikat yang disimbolkan dengan Y dengan penjelasan

sebagai berikut: X adalah Metode Komunikasi Antarpribadi, dan Y adalah

Pengintegrasiaan Nilai-Nilai Karakter.

Penelitian ini didasarkan pada model desain survey deskriptif yang bersifat

korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Terkait dengan model

tersebut, Ary, Jacobs dan Razavieh (1985) menegaskan bahwa model survey di

samping dapat digunakan untuk melukiskan kondisi dengan criteria yang

diterapkan dan dapat juga digunakan untuk menyelidiki perbedaan gejala-gejala

tersebut serta untuk menguji hipotesis. Penelitian deskriptif berupaya memperoleh

informasi berkenaan dengan fenomena yang diamati saat ini (Gay, 1990; danTiro,

1999).

B. Populasi dan Sampel

36
37

Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

telah ditentukan (Nazir, 1988, Tiro,1999). Sementara Lin (1976), mengemukakan

bahwa keseluruhan kelompok orang yang memiliki criteria tertentu sesuaidengan

perhatianpeneliti dinamakan populasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa populasi adalah kumpulan dari individu yang memiliki kualitas dan ciri-cir

itertentu yang telah ditetapkan, dirumuskan dengan baik, serta menjadi perhatian

peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Negeri

Makassar. Karena jumlah responden sangat banyak, peneliti menggunakan

sampling insidentil dengan harapan bahwa peneliti menemui mahasiswa yang ada

di Universitas Negeri Makassar dengan area Kampus Parangtambung, Kampus

gunung sari, Kampus Banta-bantaeng, Kampus Tidung, Kampus Pare-pare dan

Kampus Bone. Adapun jumlah mahasiswa yang menjadi responden adalah 150

orang yang diambil secara acak.

C. Instrumen Penelitian

Terdapat dua kelompok data yang akan di jaring dalam penelitian ini,

yaitu data tentang metode komunikasi antarpribadi dosen, dalam

mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter mahasiswa di UNM. Dalam

koesioner ini, responden diminta menuliskan kegiatannya dan atau memilih salah

satu jawaban yang dianggap paling tepat yang telah disediakan sesuai dengan

keadaan persepsi responden dalam penelitian ini.

Metode yang digunakan untuk mengukur seluruh variabel yang diteliti

menggunakan skala Likert, yaitu suatu metode untuk mengungkapkan perasaan-

perasaan responden terhadap pekerjaan dengan memilih alternatif jawaban yang


38

telah tersedia (Best, 1982). Jawaban yang digunakan untuk menjaring data terdiri

atas lima alternatif dengan kode: selalu; sering; jarang; kadang-kadang; tidak

pernah. Besarnya skor masing-masing alternatif adalah sangat sesuai=5; Sesuai=4;

agak sesuai=3; kurang sesuai=2; dan tidak sesuai=1 untuk jawaban positif.

Sedangkan untuk jawaban negatif adalah sangat sesuai=1; sesuai=2; agak sesuai

=3; kurang sesuai =4; dan tidak sesuai=5.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dalam penelitian ini terutama hanya menyangkut content

validity dengan langkah sebagaimana tersebut sebelumnya dan mendapat

persetujuan serta pertimbangan dari para pakar pendidikan yang menguasai

lingkup kajian penelitian.

Validitas menunjukkan sejauhmana alat pengukur untuk mengukur apa

yang diukur (Efendi 1995 dan Ancok 1995 dalam Singarimbun). Hasil penelitian

yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2001). Sedangkan untuk

menguji kesahihan butir secara empirik, maka dilakukan uji coba instrumen.

Hasilnya, dianalisis dengan membandingkan indeks korelasi product moment

Pearson dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya, di mana r dapat

digunakan rumus (Tiro, 1999) sebagai berikut:

N ∑XY ─ (∑X) (∑ Y)
rxy =

√ (N∑ X2 ─(∑X)2) (N ∑ Y2 ─(∑ Y)2)

Keterangan :
39

N = banyaknya sampel
X = skor X
Y = skor Y

Setelah nilai r diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian

dengan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan tabel korelasi pada taraf

signifikansi 5%, dengan ketentuan yaitu apabila nilai r hitung lebih besar dari pada

nilai r table. Berarti terdapat hubungan yang signifikan, demikian pula sebaliknya.

Untuk mengetahui besarnya hubungan dengan koefisien determinasi 0,05 antara

variabel, maka digunakan patokan interpretasi nilai r dari Sugiyono (1993:147)

sebagai berikut:

Tabel 3.4. Interpretasi Nilai r


Interval Koefisisen Tingkat Pengaruh
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Uji reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas

instrumen dalam penelitian ini yakni untuk mengukur internal consistency dengan

menggunakan teknik alpha Cronbach (Tiro, 1999)

Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka, butir

instrumen dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid. Berdasarkan

hasil uji coba instrumen di Universitas Negeri Makassar dengan menggunakan

responden sebanyak 30 orang yang mewakili populasi. Hasil uji validitas butir

variabel komunikasi antarpribadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan


40

karakter mahasiswa UNM sebanyak seperti pada lampiran 3 diketahui bahwa

keseluruhan jumlah item sebanyak 46 item semuanya valid dapat di pakai untuk

pengambilan data pada kuesioner.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas

instrumen dalam penelitian ini yakni untuk mengukur internal consistency dengan

menggunakan teknik alpha Cronbach (Tiro, 1999) dengan rumus sebagai berikut:

k ∑σb2
r11 = ( ) (1 ─ )
k ─1 σ12

Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
σb2 = jumlah varians butir
σ12 = varians total

Dengan ketentuan apabila F hitung lebih kecil dari F tabel data

dinyatakan mengikuti model regresi linear, dan sebaliknya jika F hitung lebih

besar dari pada F tabel msks dsts dinyatakan tidak mengikuti model regresi linear.

Koefisien reliabilitas dengan perhitungan yang diperoleh berdasarkan

rumus tersebut, selanjutnya ditafsirkan dengan criteria yang telah ditentukan.

Para pakar pengukuran berbeda pendapat dalam menentukan kriteria mengenai

reliabel tidaknya suatu intrumen. Menurut Tiro (1999) intrumen dinyatakan relibel

jika memiliki nilai koefisien realibilitas minimal 0,60, sedangkan Gay dan Diel

(1992) menyatakan bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika memiliki nilai

koefisien reliabilitas 0,70, seorang pakar lain, Anastasi (1982) menyatakan bahwa
41

suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai koefisien reliablitasnya mencapai

0,80. Selanjutnya kategori yang lebih rinci mengenai penafsiran nilai keofisien

reliabilitas instrumen dinyatakan oleh Balian (1982) sebagai berikut.

Tabel 3.5 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas

No Interval Kriteria Reliablitas


1 <0.79 Tidak reliabel
2 0.80 – 0.84 Cukup
3 0.85 – 0.89 Tinggi
4 0.90 – 1.00 Sangat tinggi

Berdasarkan berbagai pendapat pada pakar tersebut. maka dalam

penelitian ini jika alpha lebih kecil dari 0,80 maka dinyatakan tidak reliabel, dan

sebaliknya jika alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,80 maka dinyatakan

reliabel. Perhitungan untuk menguji realibilitas dilakukan dengan bantuan

komputer program SPSS 11,5 for Windows. Data hasil pengujian reliabilitas

terhadap semua variabel ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Alpha Keterangan


Komunikasi Antarpribadi 0.9247 Reliabel
Karakter Mahasiswa 0.8971

Dari hasil perhitungan reliabilitas sebagaimana tampak pada tabel di atas,

menunjukkan bahwa intrumen memiliki reabilitas yang sangat tinggi karena

memiliki instrument yang layak untuk digunakan dalam pengumpulan data

penelitian selanjutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data


42

Kuesioner yaitu berupa daftar pertanyaan yang dibuat untuk mencari

jawaban dari responden Dalam hal ini, data dikumpulkan dengan menggunakan

teknik instrumen yang berbentuk kuesioner, dalam pelaksanaan pengumpulan

data, berdasarkan jumlah sampel. Jawaban setiap item instrumen menggunakan

skala Likert sebagai alat pengukuran tentang fenomena sosial. Skala Likert dalam

menjawab pertanyaan, mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan

sangat negative.

Teknik ini dipilih dengan beberapa pertimbangan antara lain: (1) efisien

karena dalam waktu singkat peneliti dapat menjangkau sejumlah responden; (2)

dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dalam waktu

senggang yang tersedia; (3) dapat dibuat anonim, sehingga dengan jujur dan bebas

mengeluarkan pendapatnya; dan (4) dapat dibuat standar, sehingga responden

menerima pertanyaan dan pernyataan yang sama (Tiro, 1999).

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan

dengan permasalahan, hipotesis, dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan

sebelumnya, berdasarkan hal tersebut maka teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis rerata, persentase, simpangan baku dan analisis jalur (path

analysis) atau regresi bertahap dengan bantuan komputer program SPSS 11.50 for

window (Santoso, 2003).

1. Analisis Deskriptif

a. Analisis Persentase
43

Analisis persentase digunakan untuk mengetahui gambaran masing-masing

variabel, yakni tentang Penerapan Metode Komunikasi Antarpribadi, dalam

mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter mahasiswa di UNM . Untuk

mengukur persentase akan diawali dengan menghitung terlebih dahulu lebar

interval setiap kategori dengan rumus:

Nilai skor terbesar – skor terkecil


Lebar interval =
Jumlah kelas interval

Prosedur selanjutnya adalah menghitung frekuensi sampe lpada setiap

kategori masing-masing variabel. Berdasarkan data frekuensi ini persentase

sampel setiap kategori dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

ƒ
%=
N
Keterangan :
% = presentase
f =frekuensi dalam satu kategori
N = jumlah keseluruhan kasus dalam distribusi

b. Analisis Rerata

Analisis rerata digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai sifat-sifat

kelompok (Borg dan Gall, 1983). Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui peringkat skor rerata untuk masing-masing variabel penelitian.

∑x
X=
N
Keterangan :
X = skorrerata
x = jumlahskorbutir
N = jumlahsampel
44

Dalam penggunaan analisis statistic deskriptif, gambaran penerapan

metode komunikasi antarpribadi, dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter

mahasiswa yang akan ditentukan berdasarkan komponen-komponen (1) nilai rata-

rata (mean), (2) simpangan baku. Untuk analisis faktor-faktor variable-variabel

ditentukan oleh besarnya persentase yang dijadikan dasar penentuan predikat.

Dalam hubungan ini, digunakan lima kategori predikat, yaitu pencapaian rentang

persentase sebagai berikut:

50% – 59% = sangat kurang


60% – 69% = kurang
70% – 79% = sedang
80%– 89% = baik
90% – 100% = sangat baik (Mappaenre, 1999)

2. Analisis Statistik Infrensial

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan program computer

SPSS, dengan perhitungan model lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan Shapiro-

Wilks. Dengan ketentuan jika P > 0,05, hipotesis nol (Ho) diterima artinya data

atau sebaran skor variabel penelitian dinyataka tidak normal.

b. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan

metode komunikasi antarpribadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pendidikan

Karakter Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar. Menurut Sugiyono (2008:

237), rumus analisis regresi sederhana adalah:

Y’ = a + bX
Dimana :
Y = Subjek/ nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta)
45

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka


peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada variabel independen. Bila b ( + ) maka naik,
dan bila b ( - ) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.

Untuk keperluan regresi linear sederhana digunakan Uji-F melalui tabel

Anava. Hipotesis yang diterima adalah:

Ho :  : β = 0 , melawan

Hi :  ≠ 0 atau β ≠ 0

Kriteria pengujian adalah bilamana Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf

signifikan 5 %, maka Ho ditolak yang menyatakan bahwa penerapan metode

komunikasi antarpribadi, maka perlu pengujian lanjutan, begitupula sebaliknya

apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan 5 %, maka Ho diterima

yang menyatakan bahwa komunikasi antarpribadi dalam mengintegrasikan nilai-

nilai Pendidikan karakter mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.

c. Analisis Korelasi Product Moment

Uji Korelasi Product Moment digunakan untuk menguji pengaruh variabel

komunikasi antarpribadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter mahasiswa

di Universitas Negeri Makassar. Untuk keperluan ini, digunakan rumus korelasi

analisis Product Moment oleh Arikunto ( 2006 : 276 ) yaitu:

r xy = N.∑ xy -(∑ x )(∑ y)


√¿ ¿

Dimana: rxy : Koefisien korelasi


x : Nilai Variabel x
y : Nilai Variabel y

Selanjutnya pengujian koefisien korelasi dengan menguji hipotesis, yaitu:


46

H0 : ρ = 0 lawan H1 : ρ ≠ 0.

Kriteria pengujian adalah terdapat hubungan jika nilai r hitung lebih besar nilai r

tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5 % demikian pula

sebaliknya.Untuk mengetahui besarnya hubungan antar kedua variabel, maka

digunakan t interprestasi dari Riduwan dkk (2009: 124) sebagai berikut:

Tabel 3.1. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah


0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,60 -0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Derajat kesalahan atau derajat bebas (db) untuk menguji F tersebut pada alfa () =

0,05 persen

Anda mungkin juga menyukai