METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
(1989) adalah suatu konsep yang mempunyai variable nilai. Variable dihasilkan
dari kontruk dan konsep sebagai abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari
Penelitian ini terdiri atas satu buah variable yang disimbolkan dengan X,
serta satu buah variable terikat yang disimbolkan dengan Y dengan penjelasan
Penelitian ini didasarkan pada model desain survey deskriptif yang bersifat
tersebut, Ary, Jacobs dan Razavieh (1985) menegaskan bahwa model survey di
informasi berkenaan dengan fenomena yang diamati saat ini (Gay, 1990; danTiro,
1999).
36
37
Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang
bahwa populasi adalah kumpulan dari individu yang memiliki kualitas dan ciri-cir
itertentu yang telah ditetapkan, dirumuskan dengan baik, serta menjadi perhatian
sampling insidentil dengan harapan bahwa peneliti menemui mahasiswa yang ada
Kampus Bone. Adapun jumlah mahasiswa yang menjadi responden adalah 150
C. Instrumen Penelitian
Terdapat dua kelompok data yang akan di jaring dalam penelitian ini,
koesioner ini, responden diminta menuliskan kegiatannya dan atau memilih salah
satu jawaban yang dianggap paling tepat yang telah disediakan sesuai dengan
telah tersedia (Best, 1982). Jawaban yang digunakan untuk menjaring data terdiri
atas lima alternatif dengan kode: selalu; sering; jarang; kadang-kadang; tidak
agak sesuai=3; kurang sesuai=2; dan tidak sesuai=1 untuk jawaban positif.
Sedangkan untuk jawaban negatif adalah sangat sesuai=1; sesuai=2; agak sesuai
yang diukur (Efendi 1995 dan Ancok 1995 dalam Singarimbun). Hasil penelitian
yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2001). Sedangkan untuk
menguji kesahihan butir secara empirik, maka dilakukan uji coba instrumen.
N ∑XY ─ (∑X) (∑ Y)
rxy =
Keterangan :
39
N = banyaknya sampel
X = skor X
Y = skor Y
signifikansi 5%, dengan ketentuan yaitu apabila nilai r hitung lebih besar dari pada
nilai r table. Berarti terdapat hubungan yang signifikan, demikian pula sebaliknya.
sebagai berikut:
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas
instrumen dalam penelitian ini yakni untuk mengukur internal consistency dengan
Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka, butir
responden sebanyak 30 orang yang mewakili populasi. Hasil uji validitas butir
keseluruhan jumlah item sebanyak 46 item semuanya valid dapat di pakai untuk
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas
instrumen dalam penelitian ini yakni untuk mengukur internal consistency dengan
menggunakan teknik alpha Cronbach (Tiro, 1999) dengan rumus sebagai berikut:
k ∑σb2
r11 = ( ) (1 ─ )
k ─1 σ12
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
σb2 = jumlah varians butir
σ12 = varians total
dinyatakan mengikuti model regresi linear, dan sebaliknya jika F hitung lebih
besar dari pada F tabel msks dsts dinyatakan tidak mengikuti model regresi linear.
reliabel tidaknya suatu intrumen. Menurut Tiro (1999) intrumen dinyatakan relibel
jika memiliki nilai koefisien realibilitas minimal 0,60, sedangkan Gay dan Diel
(1992) menyatakan bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika memiliki nilai
koefisien reliabilitas 0,70, seorang pakar lain, Anastasi (1982) menyatakan bahwa
41
0,80. Selanjutnya kategori yang lebih rinci mengenai penafsiran nilai keofisien
penelitian ini jika alpha lebih kecil dari 0,80 maka dinyatakan tidak reliabel, dan
sebaliknya jika alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,80 maka dinyatakan
komputer program SPSS 11,5 for Windows. Data hasil pengujian reliabilitas
penelitian selanjutnya.
jawaban dari responden Dalam hal ini, data dikumpulkan dengan menggunakan
skala Likert sebagai alat pengukuran tentang fenomena sosial. Skala Likert dalam
sangat negative.
Teknik ini dipilih dengan beberapa pertimbangan antara lain: (1) efisien
karena dalam waktu singkat peneliti dapat menjangkau sejumlah responden; (2)
senggang yang tersedia; (3) dapat dibuat anonim, sehingga dengan jujur dan bebas
E. Analisis Data
sebelumnya, berdasarkan hal tersebut maka teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis rerata, persentase, simpangan baku dan analisis jalur (path
analysis) atau regresi bertahap dengan bantuan komputer program SPSS 11.50 for
1. Analisis Deskriptif
a. Analisis Persentase
43
ƒ
%=
N
Keterangan :
% = presentase
f =frekuensi dalam satu kategori
N = jumlah keseluruhan kasus dalam distribusi
b. Analisis Rerata
kelompok (Borg dan Gall, 1983). Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk
∑x
X=
N
Keterangan :
X = skorrerata
x = jumlahskorbutir
N = jumlahsampel
44
Dalam hubungan ini, digunakan lima kategori predikat, yaitu pencapaian rentang
Wilks. Dengan ketentuan jika P > 0,05, hipotesis nol (Ho) diterima artinya data
Y’ = a + bX
Dimana :
Y = Subjek/ nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta)
45
Ho : : β = 0 , melawan
Hi : ≠ 0 atau β ≠ 0
Kriteria pengujian adalah bilamana Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf
apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan 5 %, maka Ho diterima
H0 : ρ = 0 lawan H1 : ρ ≠ 0.
Kriteria pengujian adalah terdapat hubungan jika nilai r hitung lebih besar nilai r
tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5 % demikian pula
Derajat kesalahan atau derajat bebas (db) untuk menguji F tersebut pada alfa () =
0,05 persen