BOUNDING ATTACHMEN
NIM : 183302080013
PRODI : S1-KEBIDANAN
A LATAR BELAKANG
Dalam proses Bounding Attachment ada Beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya Sibling
Rivalry atau Perilaku anak ataupun bayi dengan keluarga yang dapat tumbuh dari diri anak itu sendiri
dan orang tua dalam mendidik. perlakuan orang tua terhadap anak merupakan faktor kunci yang
menentukan seberapa besar persaingan yang terjadi antara saudara kandung. Respon anak pertama
terhadap adik bayinya dapat mempengaruhi proses bounding attachment, bayi akan merasa terganggu
dengan cara menangis.
Jika terjadi berulang-ulang, maka tujuan bounding attachment yang mengharapkan bayi dapat
mengadakan eksplorasi menjadi terbatas, sehingga menumbuhkan sikap sosial berkurang, dan
menumbuhkan perilaku meniru sikap kakaknya.
Faktor yang paling dominan terjadinya sibling rivalry pada anak yaitu sikap orang tua. Orang tua
membagi perhatian dengan orang lain, mengidolakan anak tertentu, perasaan kesal, dan membanding-
bandingkan anak dapat memicu terjadinya sibling rivalry. perlakuan orang tua yang adil dapat menjalin
Kedekatan emosi orang tua dengan anak sehingga akan slalu memiliki
ikatan batin (kasih sayang) yang kua tujuanya untuk mengetahui Hubungan Sibling
Rivalry dengan Bounding Attachment pada Ibu Nifas.
Bounding atacchmen adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterkaitan batin antara
orang tua dan bayi. Hal ini merupakan proses interaksi yang dilakukan terus-menerus antara bayi dan
orang tua yang bersifat saling mencintai.
Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya. Primipara
adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar matur
atau prematur. Periode masa nifas merupakan waktu dimana ibu mengalami stres pasca persalinan,
terutama pada ibu primipara.
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas terbagi menjadi tiga fase yaitu, fase taking in,fase
taking hold, fase letting go. (Mochtar, 2015). Program kesehatan yang tercantum dalam Renstra
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015-2019 difokuskan pada empat program prioritas,
salah satu program yang diprioritaskan secara garis besar yaitu program penurunan angka kematian ibu
dan bayi.
Postpartum atau masa nifas merupakan periode yang sangat penting untuk diketahui. Nifas adalah
periode mulai dari enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pada masa nifas, ibu akan
mendapatkan pengalaman dalam merawat bayinya dan memberikan stimulasi mental dini tumbuh
kembang pada bayi. Pada fase inilah terjadi perubahan pada ibu baik fisiologis maupun psikologis.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu " Apakah ada
hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas primipara dengan penatalaksanaan bounding attadefechment.
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
1) Menganalisis hubungan pengetahuan bounding attachment dengan masa nifas..
2 Tujuan Khusus
1) Mendekskripsikan pengertian bounding attachment
2) Mendekskripsikan cara untuk melakukan bounding attachement
3) Proses mimunisasi menyusui dini
4) Defenisi bounding
5) Tujuan bounding
D Manfaat Penelitian
1 Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan bounding attaccment.
2 Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan ikatan kasih sayang.
3 Untuk mengetahui tahapan tahapan bounding attachment.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 BOUNDING ATTACMENT
A Pengertian bounding attachment
Kata bounding dapat diartikan sebagai ikatan dan attachment adalah
sentuhan. Attachment adalah proses penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari
orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam
perawatannya. Bounding adalah masa sensitif pada menit pertama dan beberapa jam setalah
kelahiran dimana kontak ibu dan ayah ini akan menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal
Bounding attachmentadalah kontak awal antara ibu dan bayi setelah kelahiran, untuk
memberikan kasih sayang yang merupakan dasar interaksi antara keduanya secara terus
menerus Proses menyusu yang baik sejak dini (inisiasi menyusu sejak dini) akan memperkuat
ikatan antara ibu dan bayi (bounding attachment) yang penting untuk perkembangan
emosi dan kepercayaan diri di kemudian hari.
bounding Attachment adalah hubungan yang unik antara dua orang yang sifatnya spesifik dan
bertahan seiring berjalannya waktu. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap
anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda
keberadaan secara fisik tidak terlihat.
9 Sentuhan (Touch)
Ibu mulai denha sebuah ujung jarinya untuk memeriksa bagian kepala dan ekstrimitas bayinya.
Dalam waktu singkat secara terbuka perabaan di gunakan untuk membelai tubuh, dan mungkin
bayi akan dipeluk di lengan ibu, gerakan dilanjutkan sebagai usapan lembut untuk menenangkan
bayi, bayi akan merapat pada payudara ibu, menggenggam satu jari atau seuntai rambut dan
terjadilah ikatan kasih sayang antara bayi dan ibu.
10 Kehangatan Tubuh (Body Warm)
Jika tidak ada komplikasi yang serius, seorang ibu akan dapat langsung meletakkan bayinya
diatas perut ibu, baik setelah tahap kedua dari proses melahirkan atau sebelum tali pusat dipotong.
Kontak yang segera ini memberi banyak manfaat baik bagi ibu maupun bayinya yaitu terjadi
kontak kulit yang membantu agar bayi tetap hangat.
1 Jenis penelitian
Hubungan peneltian bounding attachment di klinik hadisma husada pada tahun 2021
2 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian bounding attachment di klinik hadisma husada pada tahun 2021
3 Waktu penelitian
Penelitian ini di lakukan di mulai bulan april 2021 sampai 2022 kepada kunjungan pada masa nifas dan
bounding attacment antara ibu dan bayi
4 Populasi penelitian
Penelitian ini di lakukan di klinik hadisma husada pada tahun 2021