Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

KELUARGA BINAAN (HOME VISIT)

DISUSUN OLEH :

NAMA : TRI YULIANI DIRHAMSYAH


NIM : J1A119076
LOKASI PBL : KELURAHAN KANDAI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kita


panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Keluarga Ninaan
(Home visit) sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, kami ucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Yusuf Sabilu M. Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan


Masyarakat, Bapak Prof. Dr. H. Ruslan Majid, M. Kes. Selaku Wakil Dekan
I bagian Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat, Bapak Dr. Suhadi,
S.KM, M.Kes selaku Wakil Dekan II bagian Perencanaan Umum dan
Keuangan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ibu Dr. Nani Yuniar, S.Sos,
M. Kess elaku Wakil Dekan III bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Fakultas Kesehatan Masyarakat serta seluruh staf Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Halu Oleo.
2. Ibu Dr. Asnia Zainuddin, M.Kes. Selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.

3. Ibu Siti Rabbani Karimuna, S.KM, M.P.H selaku Kepala Laboratorium


Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu
Oleo.

4. Bapak La Ode Liaumin Azim, S.KM., M.Kes selaku pembimbing lapangan


kelompok 20 Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari yang
telah memberikan banyak pengetahuan serta memberikan motivasi kepada
kami.

5. Seluruh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.


6. Bapak La Ali, S.H selaku Kepala Kelurahan Kandai
7. Tokoh-tokoh masyarakat kelembagaan kelurahan dan tokoh-tokoh agama
beserta seluruh masyarakat Kelurahan Kendari, Kecamatan Kendari, Kota

i
Kendari atas kerja samanya sehingga pelaksanaan kegiatan PBL I dapat
berjalan dengan lancar.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan banyak dukungan dan doa
9. Seluruh teman-teman mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah
membantu sehingga laporan ini bias terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Laporan Home Visit Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) I dan II ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun berharap kritik dan saran yang membangun agar dapat digunakan
sebagai acuan untuk pembuatan laporan PBL Home visit berikutnya.
Semoga Laporan Home visit ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima
kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 22 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan....................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................4
A. Hasil..............................................................................................................4
B. Pembahasan.................................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Simpulan......................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13

iii
DAFTAR TABEL

Table 1. Kegiatan Kunjungan Home Visit...............................................................7


Table 2. Hasil Skor Pre Test....................................................................................9
Table 3. Hasil Skor Post Test...................................................................................9

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Leaflet yang Digunakan untuk Penyuluhan Home Visit......................13


Gambar 2. Kunjungan dan Menjelaskan Tujuan Pelaksanaan Home Visit...........15
Gambar 3. Pemberian Pamflet...............................................................................15
Gambar 4. Mengecek Tekanan Darah Responden dan Penyuluhan......................16
Gambar 5. Pemberian Buah...................................................................................16

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu
investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (RI,
Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
2016).
Kesehatan menurut undang-undang Republik Indonesia no 36
tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi
dinamis meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya
terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dikatakan sehat secara fisik
adalah orang tersebut tidak memiliki gangguan apapun secara klinis.
Fungsi organ tubuhnya berfungsi secara baik, dan dia memang tidak sakit.
Sehat secara mental/psikis adalah sehatnya pikiran, emosional, maupun
spiritual dari seseorang (Adliyani, 2015).
Blum menyebutkan terdapat empat pilar yang mempengaruhi
derajat kesehatan seseorang, diantaranya adalah keturunan, lingkungan,
pelayanan kesehatan, dan perilaku. Faktor yang paling besar pengaruhnya
adalah lingkungan dan perilaku. Contoh perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup dan personal hygiene
(Adliyani, 2015).
Home Visit merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
perbaikan Perilaku masyarakat maupun lingkup kecil seperti keluarga
dengan cara memberikan tambahan pengetahuan dengan tujuan untuk
merubah perilaku keluarga binaan agar dapat hidup sehat. Di dalam home
visit ini dilakukan penyuluhan-penyuluhan yang lebih bersifat intens dan

1
lebih mendekat dengan masyarakat. Keluarga yang menjadi binaan

2
2

merupakan keluarga yang terpilih secara random dan dilihat tingkatan PIS-
PK nya yang tidak terpenuhi dari keluarga tersebut. Dan kegiatan
pembinaan PIS-PK pada rumah tersebut akan lebih mengfokuskan pada
masalah atau indikator yang masih kurang pada rumah tersebut, dimana
pada rumah binaan atau responden kali ini fokus pada masalah hipertensi
(Sari, 2019).
Hipertensi termasuk sebuah penyakit yang menyebabkan tingkat
kematian tertinggi di dunia. Hipertensi juga dapat membunuh secara diam-
diam dan dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi yang
menyerang berbagai organ, meliputi penyakit kardiovaskular, hipertensi
ensefalopati, penyakit hipertensi serebrovaskular, dan hipertensi retinopati.
Angka kejadian hipertensi di seluruh dunia pada orang dewasa tinggi,
contohnya Cina, dan khususnya tinggi pada lansia. Di Cina, 23,2% dari
jumlah orang dewasa berusia >18 tahun kemungkinan memiliki hipertensi.
Hipertensi dapat menjadi perantara untuk faktor risiko kardiovaskular
misalnya, kerusakan organ target hipertensi, atau komplikasi
kardiovaskular, diabetes, yang mana dapat menunjukkan peningkatan
prevalensi seiring bertambahnya usia. Terdapat beberapa penelitian yang
menyatakan dari 1000 pasien juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi
panyakit ini diantara adalah usai, jenis kelamin, perokok aktif dan penyakit
paru kronis (Gunawan, 2020).
Kelurahan Kandai adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan
Kendari kota Kendari dengan luas wilayah kandai ± 20,75 H. Kelurahan
Kandai terdiri dari 5 RW dan 15 RT (Profil kelurahan Kandai, 2020).

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari kegiatan home visit ini adalah sebagai
berikut :
1. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang ada pada
keluarga binaan
2. Agar mahasiswa mampu menganalisis masalah yang ada pada
3

keluarga binaan
3. Agar mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk mengatasi
masalah yang ada
4. Agar mahasiswa mampu melaksanakan program penatalaksanaan
sesuai dengan yang telah direncanakan
5. Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi.

C. Manfaat

1. Merupakan suatu pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam


mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan.
2. Meningkatkan kemampuan kreatifitas mahasiswa Jurusan Kesehatan
Masyarakat Universitas Halu Oleo khususnya dalam mengaplikasikan
ilmu yang telah didapatkannya dari lapangan.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan bidang kesehatan dalam rangka
pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah
Lokasi untuk pelaksanaan kegiatan Home Visit dilakukan di
Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari Kota Kendari yang merupakan
salah satu lokasi pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan ( PBL ) 1
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Pada
kegiatan Home Visit ini Mahasiswa ditugaskan untuk memilih salah
satu rumah yang terdapat di Kelurahan Kandai yang nantinya akan
dibina mengenai salah satu permasalahan PIS-PK di rumah tersebut.
Rumah yang menjadi sasaran dalam kegiatan Home Visit ini
yaitu merupakan rumah yang terpilih berdasarkan tindakan indicator
PIS-PK yang tidak terpenuhi dalam Indeks Keluara Sehat (IKS).
Metode pemilihan rumah binaan dilakukan secara acak dengan
mengacu pada mapping PBL 1 yang dibuat berdasarkan kuesioner
PIS-PK yaitu keluarga tidak memenuhi Indeks Keluarga Sehat atau
ISK atau rumah yang status PIS-PK berwarna kuning. Rumah yang
akan dipilih menjadi keluarga binaan adalah 1 keluarga dimana
keluarga ini akan diberikan edukasi susiai dengan masalah yang
ditemukan dalam rumah tangga tersebut.
Selain itu, kegiatan pembinaan PHBS pada rumah binaan akan
lebih difokuskan pada perubahan indicator Indeks Keluarga Sehat
(IKS) yang belum terpenuhi sesuai standar IKS.Lokasi untuk
pelaksanaan kegiatan Home Visit dilakukan di Kelurahan Kandai,
Kecamatan Kendari Kota Kendari yang merupakan salah satu lokasi
pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan ( PBL ) 1 Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Pada kegiatan Home
Visit ini Mahasiswa ditugaskan untuk memilih salah satu rumah yang
terdapat di Kelurahan Kandai yang nantinya akan dibina mengenai

4
5

salah satu permasalahan PIS-PK di rumah tersebut.


Rumah yang menjadi sasaran dalam kegiatan Home Visit ini
yaitu merupakan rumah yang terpilih berdasarkan tindakan indicator
PIS-PK yang tidak terpenuhi dalam Indeks Keluara Sehat (IKS).
Metode pemilihan rumah binaan dilakukan secara acak dengan
mengacu pada mapping PBL 1 yang dibuat berdasarkan kuesioner
PIS-PK yaitu keluarga tidak memenuhi Indeks Keluarga Sehat atau
ISK atau rumah yang status PIS-PK berwarna kuning. Rumah yang
akan dipilih menjadi keluarga binaan adalah 1 keluarga dimana
keluarga ini akan diberikan edukasi susiai dengan masalah yang
ditemukan dalam rumah tangga tersebut. Selain itu, kegiatan
pembinaan PHBS pada rumah binaan akan lebih difokuskan pada
perubahan indicator Indeks Keluarga Sehat (IKS) yang belum
terpenuhi sesuai standar IKS.
Berdasarkan hasil pembagian Kuesioner PIS-PK dan Mapping
di Kecamatan Kandai terdapat 5 rumah yang mendapatkan status
berwarna merah (Rumah Tidak Sehat) berdasarkan PIS-PK, sebanyak
36 rumah yang berwarna kuning (Rumah Pra-Sehat) berdasarkan PIS-
PK dan 59 rumah yang berwarna biru (Rumah Sehat) berdasarkan
PIS-PK. Berdasarkan hasil tersebut rumah yang menjadi target
Keluarga Binaan atau Home Visit merupakan rumah dengan status
PIS-PK berwarna merah (Rumah Tidak Sehat) dan rumah berwarna
kuning (Rumah Pra-Sehat).
2. Penentuan Penyebab Masalah
Dalam PIS-PK telah ditetapkan 12 indikator utama sebagai
penanda status kesehatan sebuah keluarga yang meliputi keluarga
mengikuti program Keluarga Berencana, Ibu melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan, bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif, balita
mendapatkan pemantauan pertumbuhan, penderita tuberkulosis paru
mendapatkan pengobatan sesuai standar, penderita hipertensi
melakukan pengobatan secara teratur, penderita gangguan juwa
6

mendapatkan pengobatan dan tidak terlantarkan, anggota keluarga


tidak ada yang merokok, keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN), keluarga mempunyai akses sarana air
bersih, keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban.
Keadaan masing-masing indikator mencerminkan kondisi PHBS dari
keluarga yang bersangkutan (Laelasari, Anwar, & Soeracman, 2017).
Program Indonesia Sehat merupaka salah satu program dari
agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu
Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program
Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi
program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Stategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan Tahun 2015- 2019 yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/Menkes/52/2015
(Agustina, Trisnantoro, & Handono, 2019).
3. Pembuatan Rencana Kegiatan

Kegiatan Keluarga Binaan (Home Visit) dilaksanakan


sebanyak 3 kali kunjungan dimana dalam kunjungan tersebut target
Keluarga Binaan (Home Visit) akan diberikan Pre Test dan Post
Test mengenai salah satu permasalahan yang ada di rumah binaan
tersebut (dalam hal ini adalah hipertensi), selain itu juga akan
diberikan informasi atau penyuluhan mengenai bahaya dan dampak
kesehatan bagi penderita hipertensi. Target keluarga binaan juga
akan diberikan leaflet atau poster yang berisi info tentang hipertensi
itu sendiri.
4. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Keluarga Binaan (Home Visit) dilaksanakan
sebanyak 3 kali kunjungan dengan rincian sebagai berikut:
a. Kunjungan 1 Home Visit
7

1) Memberikan informed consent kepada calon keluarga binaan


2) Menjelaskan tentang tujuan dilakukannya Home Visit.
b. Kunjungan 2 Home Visit
1) Pemberian Pre Test tentang hipertensi
2) Pemberian Leaflet tentang hipertensi
3) Pemberian materi/penyuluhan tentang bahaya dan dampak
kesehatan bagi penderita hipertensi
c. Kunjungan 3 Home Visit
1) Melakukan monitoring dan evaluasi dengan pemberian Post
Test.
2) Mentensi untuk mengecek tekanan darah
3) Memberikan buah-buahan.

Table 1. Kegiatan Kunjungan Home Visit


No. Waktu Hari & Tanggal Tempat Kegiatan
1. 15.30 Selasa, 14 Rumah Memberikan
September 2021 responden informed consent
kepada calon keluarga
binaan dan
Menjelaskan tentang
tujuan dilakukannya
Home Visit.
8

2. 16.00 Sabtu, 18 Rumah Pemberian Pre Test


September 2021 responden tentang hipertensi,
Pemberian Leaflet
tentang hipertensi
dan Pemberian
materi/ penyuluhan
tentang bahaya dan
dampak kesehatan
bagi penderita
hipertensi
3. 16.00 Minggu, 19 Rumah Melakukan
September 2021 responden monitoring dan
evaluasi dengan
pemberian Post
Test. Serta mentensi
untuk mengecek
tekanan darah dan
memberikan buah-
buahan.

5. Monitoring Dan Evaluasi


Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan pada hari terakhir
pelaksanaan kegiatan Keluarga Binaan (Home Visit). Monitoring dan
Evaluasi dilakukan dengan pemberian Post Test kepada responden
target keluarga binaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perubahan
pengetahuan responden sebelum dan setelah dilaksanakannya
penyuluhan.
Dari hasil monitoring dan evaluasi yang diperoleh dari
kegiatan Keluarga Binaan (Home Visit) adalah:
a. Pengetahuan awal responden terhadap bahaya hipertensi saat
melaksanakan Pre Test menunjukkan hasil yang kurang pada
pertanyaan mengenai hipertensi
9

b. Pengetahuan akhir responden terhadap bahaya hipertensi saat


melaksanakan Post Test menunjukkan hasil yang lebih baik
dibandingkan saat pemberian Pre Test.

Master Tabel Pre Test Responden Rumah Binaan


Table 2. Hasil Skor Pre Test
Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Total
0
1. Wd. Siti 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 Benar Salah
Maemun
6 4
ah

Master tabel Post Test Responden Rumah Binaan


Table 3. Hasil Skor Post Test
Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Total
0
1. Wd. Siti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Benar Salah
Maemun
10 0
ah

B. Pembahasan
Pengetahuan serta kesadaran responden mengenai pentingnya
menjaga pola makan untuk mencegah hipertensi masih kurang dilihat dari
kebiasaan responden yang masih tidak memperhatikan pola makan yang
sehat, selain itu juga dapat dilihat dari hasil Pre Test yang diberikan
dimana masih ada beberapa pertanyaan yang dijawab salah oleh responden
dan ada pula yang tidak terisi dikarenakan ketidaktahuan responden terkait
hal itu.
Setelah dilaksanakannya penyuluhan, pengetahuan responden
tentang pencegahan hipertensi menjadi semakin baik. Responden telah
10

mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari penyakit hipertensi.


Responden juga telah mengisi semua soal Post Test dengan baik.
Berdasarkan tabel pre test dan post test, didapatkan kesimpulan
bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada Bapak Kasman. Hal tersebut
dapat dilihat dengan adanya peningkatan jumlah jawaban benar pada tabel
post test dari tabel pre test. Dilihat pada tabel pre test, didapatkan 4
jawaban benar dan 6 jawaban salah. Kemudian pada tabel post test,
didapatkan 10 jawaban benar dan 0 jawaban salah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan terhadap responden
setelah diberikan edukasi terkait penyakit hipertensi (tekanan darah
tinggi).
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan

1. Metode Pelaksanaan Home Visit


Metode yang digunakan yaitu penyuluhan Door to Door dengan
menggunakan media visual yaitu berupa leaflet mengenai pencegahan
hipertensi.
2. Pengetahuan Responden
a. Pengetahuan awal responden terhadap penyakit hipertensi saat
melaksanakan Pre Test menunjukkan hasil yang kurang pada
pertanyaan mengenai salah satu penyebab penyakit hipertensi,
b. Pengetahuan akhir responden terhadap penyakit hipertensi saat
melaksanakan Post Test menunjukkan hasil yang lebih baik
dibandingkan saat pemberian Pre Test.
3. Sikap dan Perilaku Responden
Setelah dilaksanakannya penyuluhan, pengetahuan responden
tentang penyakit hipertensi menjadi semakin baik. Responden telah
mengetahui cara mencegah hipertensi.

B. Saran

1. Lebih pandai mengatur dan menyesuaikan waktu untuk home visit agar
bertepatan saat responden sedang tidak sibuk.
2. Lebih memperkaya metode edukasi yang menarik sehingga dapat
menimbulkan ingatan yang kuat bagi responden untuk peduli pada
kesehatannya.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh responden dan tidak
menyinggung perasaan responden.

11
DAFTAR PUSTAKA

RI, K. (2016). Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan


Keluarga. Jakarta.

Adliyani, Z. O. (2015). Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat. 1-6.

Sari, N. P. (2019). Evaluasi Peserta Didik Menggunakan Kunjungan


Rumah/Home Visit. Jurnal Pelita Paud .

Gunawan, A. (2020). Pengaruh Komorbid Hipertensi Terhadap Severitas Pasien


Corona Virus Disesase. Juirnal Implemental Husada , 137-151.

Agustina, S. C., Trisnantoro, L., & Handono, D. (2019). Implementasi Program


Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Menggunakan Tenaga Kontrak di Kabupaten Kulon Progo Tahun
2018. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 104-112.

Laelasari, E., Anwar, A., & Soeracman, R. (2017). Evaluasi Kesiapan


Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Jurnal Ekologi Kesehatan, 57-72.

12
LAMPIRAN

Lampiran 1. Leaflet yang digunakan saat penyuluhan

Gambar 1. Leaflet yang Digunakan untuk Penyuluhan Home Visit

Lampiran 2. Kuesioner Pre Test dan Post Test Home Visit

KUISIONER PRE TEST DAN POST TEST ( HIPERTENSI )

Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :

13
RT/RW :

14
14

1. Penyakit Hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi ?


a. Benar b. Salah
2. Penderita Tekanan darah tinggi penting memeriksakan tekanan darah ke
pelayanan kesehatan ?
a. Benar b. Salah
3. Membatasi makanan berlemak merupakan salah satu usaha untuk mencegah
tekanan darah tinggi ?
a. Benar b. Salah
4. Apakah mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan darah
meningkat ?
a. Benar b. Salah
5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar, usaha lain untuk mencegah
tekanan darah tinggi adalah olahraga secara teratur ?
a. Benar b. Salah
6. Apakah stroke merupakan komplikasi dari hipertensi ?
a. Benar b. Salah
7. Apakah sakit kepala, stress dan kelelahan merupakan salah satu penyebab
hipertensi ?
a. Benar b. Salah
8. Apakah mengkonsumsi garam lebih dari satu sendok teh perhari dapat
mengakibatkan hipertensi ?
a. Benar b. Salah
9. Apakah stress merupakan salah satu cara untuk mencegah tekanan darah
tinggi ?
a. Benar b. Salah
10. Apakah dengan rajin berolahraga dapat mengakibatkan hipertensi ?
a. Benar b. Salah
15

Gambar 2. Kunjungan dan Menjelaskan Tujuan Pelaksanaan Home Visit

Gambar 3. Pemberian Pamflet


16

Gambar 4. Mengecek Tekanan Darah Responden dan Penyuluhan

Gambar 5. Pemberian Buah

Anda mungkin juga menyukai