C1F021125
R011
EKONOMI ISLAM
Materi Pertemuan ke 4
BAB II. Pengantar Sistem Ekonomi dan Bisnis
KONSEP SISTEM EKONOMI INDONESIA
Materi Pertemuan ke 5
BAB III. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan dalam perusahaan untuk melakukan
kegiatan bisnisnya. Etika bisnis ini sangat penting diterapkan dalam perusahaan agar
perusahaan memiliki pondasi yang kuat dan menciptakan value yang tinggi.
PERLUNYA ETIKA BISNIS
Kinerja bisnis tidak hanya diukur dari kinerja manajerial/finansial saja tetapi
juga berkaitan dengan komitmen moral,pelayanan, jaminan mutu dan
tanggung jawab sosial.
Perusahaan perlu mempertahankan kepercayaan konsumen dan masyarakat
Perlunya menjalankan bisnis dengan tidak merugikan hak dan kepentingan
semua pihak yang terkait dengan Yang dipertaruhkan tidak hanya uang tetapi
“ Reputasi Perusahaan, dan nasib umat manusia”.
Masyarakat lebih suka menggunakan/berhubungan dengan perusahaan yang
baik kualitasnya
Tindakan etis merupakan strategi bisnis jangka panjang terbaik bagi
perusahaan
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
PRINSIP OTONOMI
Otonomi merupakan sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik
untuk dilakukan.
PRINSIP KEJUJURAN
Sikap dan kemampuan manusia untuk melakukan yang sebenarnya.
Kejujuran sangat menentukan relasi dan kelangsungan bisnis masing masing
pihak selanjutnya.
PRINSIP KEADILAN
Adil artinya tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis entah
dalam relasi eksternal perusahaan maupun relasi internal perusahaan perlu
diperlakukan secara sama sesuai dengan haknya masing-masing
PRINSIP SALING MENGUNTUNGKAN
Bisnis hendaknya menguntungkan semua pihak.
Bisnis yang kompetitif adalah bisnis yang melahirkan suatu win-win solution.
PRINSIP INTEGRITAS MORAL
Prinsip ini menganjurkan agar tetap menjaga nama baik perusahaan.
Tercermin dalam seluruh perilaku bisnisnya dengan siapa saja, baik keluar
maupun ke dalam perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan bagian dari etika
bisnis, yaitu adanya kesadaran perusahaan bahwa keputusan bisnisnya dapat
mempengaruhi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud
kepedulian suatu usaha pada masyarakat dan lingkungan disekitar dimana usaha
tersebut berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini adalah tanggung jawab
perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor.
Dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan usaha, hendaknya tidak
merusak etika dan tanggung jawab sosial. Adapun tanggung jawab sosial perusahaan
meliputi:
1. Tanggung jawab sosial terhadap konsumen. Tanggung jawab ini tidak hanya
terbatas pada penyediaan barang atau jasa saja.
2. Tanggung jawab sosial pada karyawan. Perusahaan bertanggung jawab dalam
memberikan rasa aman kepada karyawannya, memperlakukan karyawan
dengan layak dan tidak membeda-bedakan, serta memberikan kesempatan
yang sama pada karyawan untuk mengembangkan diri.
3. Tanggung jawab sosial kepada kreditor. Saat perusahaan memiliki masalah
keuangan dan belum bisa menyelesaikan kewajibannya, perusahaan harus
memberitahukan kepada kreditor.
4. Tanggung jawab sosial kepada pemegang saham. Perusahaan bertanggung
jawab atas kepuasan pemegang saham.
5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan. Tanggung jawab ini berkaitan
dengan menjaga kelestarian lingkungan, misal dengan mencegah adanya
polusi disekitar tempat usaha.
6. Tanggung jawab sosial kepada komunitas. Hal yang sering dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan memberikan bantuan untuk sarana
pendidikan/kesehatan, atau perbaikan/pengadaan infrastruktur yang
dibutuhkan.masyarakat sekitar.
Penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial pada perusahaan yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan visi
dan misinya. Melalui etika bisnis dan tanggung jawab sosial akan membentuk citra
positif perusahaan di mata masyarakat yang lebih luas
Materi Pertemuan ke 6
BAB IV. Bentuk Bentuk organisasi bisnis
Kelebihan
Mudah mendirikan dan membubarkannya
Kebangaan dan kepuasan atas kepemilikan serta dapat memimpin
perusahaan sendiri
Keuntungan yang diperoleh milik sendiri
Tidak dikenakan pajak berganda
Kekurangan
Tanggung jawab tdak terbatas
Sumber dana terbatas
Sulit dalam pengelolaan
Sulit dalam membagi waktu
Benefit yang kecil
Pertumbuhan terbatas
Tenggang waktu usaha terbatas
PERSEKUTUAN
Yaitu bentuk legal suatu bisnis yang dimilki oleh dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan bisnis.
Kelebihan
Pembentukannya mudah
Pengetahuan dan ketrampilan menyatu
Sumber daya lebih besar
Mampu untuk menarik dan mempertahankan karyawan
Keuntungan dari sisi pajak
Kekurangan
Tanggung jawab tidak terbatas
Tenggang waktu operasi terbatas
Perselisihan diantara partner
Ada halangan untuk membubarkan
KATEGORI PERSEKUTUAN
1. Kategori umum
PERSEKUTUAN UMUM( general partnership)
Yaitu pihak yang terlibat, aktif dalam pengelolaan usaha sehingga memiliki
tanggung jawab yang tidakterbatas atas kewajiban usaha
PERSEKUTUAN TERBATAS
Yaitu pihak yang tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha dan
memiliki tangung jawab atas kewajiban usaha hanya sebesar andil atau
investasi yang ditanamkan
2. Kategori Spesifik
Silent partner
Secret partner
Nominal partner
Domat partner
Senor partner
Junior partner
FIRMA
Adalah persekutuan yang dibentuk dengan nama bersama untuk menjalankan suatu
bisnis dan mengakibatkan tanggung jawab tiap anggota tidak terbatas.
Kelebihan
Terdapat pembagian kerja
Pendirianya mudah
Modalnya banyak
Kekurangan
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Kerugian ditanggung bersama
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
Kelebihan
Pendiriannya mudah
Keampuan dalam manajemen
Memilki modal yang lebih besar dan mudah untuk memperoleh kredit
Kekurangan
Kelangsungan hidup tidak menentu
Sulit untuk menarik modal yang telah ditanam
Sebagian anggota mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas
KORPORASI ( PT)
Adalah organisasi bisnis yang berbentuk Badan Hukum yaitu tanggung jawab dan
kewajiban terpisah dari pemilik modalnya. Pemilik tidak harus memimpin/mengelola
perusahaan, ttp diserahkan kepada orang lain yang sesuai dengan bidangnya.
Kelebihan :
Sumber dana besar
Kewajiban terbatas
Ukuran besar
Jangka waktu hidup lama
Kepemilikan mudah berpindah
Manajemen professional tdk ditangani langsung oleh pemilik
Mudah untuk menarik karyawan
Kekurangan:
Biaya pendirian mahal
Sulit didalam pengontrolan
Administrasi rumit
Pengenaan pajak berganda
Ukuran besar
Sulit didalam membubarkan
Sering terjadi konflik.
Materi Pertemuan ke 7
BAB V. POTENSI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian Pasar
Pasar telah banyak dibahas oleh berbagai bidang ilmu.Dari segi ilmu
ekonomi,pasar dipandang sebagai interaksi antara konsumen dan produsen.Interaksi
adalah sebagai cerminan dari proses analisa pasar yang dilakukan oleh kedua belah
pihak tersebut di atas.Dari proses interaksi itu maka timbulah hubungan antara
permintaan dan penawaran serta harga pasar yang berlaku dan harga pasar yang
terjadi itu disebut harga equlibrium. interaksi antara permintaan dan penawaran itu
akan menentukan luas dan sempitnya pasar(potensi pasar atau potensibisnis)serta
harga pasar yang berlaku.
Jumlah permintaan akan sangat tergantung dari tinggi rendahnya harga pasar
yang berlaku.Apabila harga yang berlaku itu rendah maka tentu saja jumlah yang
diminta oleh masyarakat akan lebih banyak,karena dengan harga yang lebih rendah
tentulah akan lebih banyak orang yang dapat menjangkau harga tersebut.Sebaliknya
apabila harga dinaikkan maka akan berakibat hanya sedikit masyarakat yang mampu
untuk menjangkaunya.
Oleh karena itulah maka garis kurva permintaan akan terlihat sebagai garis yang
menurun,sebagai gambaran bahwa semakin rendah harga yang berlaku maka jumlah
permintaan akan bertambah banyak.
Di pihak lain kurva penawaran akan menunjukkan kondisi jumlah barang yang
ditawarkan atau dijual oleh para pengusaha.Apabila harga yang berlaku di pasar
turun maka para pengusaha akan kurang tertarik untuk menawarkan
barangnya,sebaliknya tentu saja apabila harga itu naik maka pengusaha akan tertarik
untuk lebih banyak menawarkan barangnya ke pasar.Oleh karena itu maka kurva
penawaran merupakan garis yang menanjak yang menggambarkan keadaan bahwa
semakin tinggi harga pasar yang berlaku akan mengakibatkan semakin banyaknya
jumlah barang yang ditawarkan di pasar oleh para pengusaha.
Ditinjau dari segi bisnis maka pengertian pasar tersebut telah dipertajam lagi
yaitu pasar merupakan sekumpulan orang dan atau organisasi yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan yang mungkin sebagian dapat dipenuhi lewat transaksi jual
beli(William G.Nickels,p.76)Kedua tinjauan tersebut mempunyai beberapa aspek
yang sama yaitu:
Dalam tinjauan bisnis ini di samping ditinjau mengenai kedua hal tersebut dapat
diidentifikasi pula tentang pasar apa yang akan dilayani, di mana pasar itu berada,
seberapa luas pasar tersebut dan kemudian bagaimana sifat-sifat serta
karakteristiknya.
a. Menentukan pasar apa yang sedang atau akan dilayaninya. Hal ini dapat
diidentifikasi lewat penentuan tentang kebutuhan apa (need)dan siapa atau
orang/organisasi mana yang dilayaninya.
b. Menentukan di mana lokasi tempat tinggal dari orang/organisasi yang
membutuhkan produk yang dipasarkannya. Misalnya di Jawa, luar Jawa, kota,
desa, dan sebagainya.
c. Menentukan sifat – sifat dan karakteristik dari pasar tersebut. Hal ini
menyangkut analisa tentang selera, kesenangan, kebiasaan, sikap, perilaku,
gaya hidupmaupun kebudayaan yang dimiliki oleh konsumennya.
3. Sifat – SifatPasar
Pasar itu sangat heterogen atau beraneka ragam, akan tetapi meskipun pasar itu
heterogen kita dapat membeda – bedakannya ke dalam kelompok – kelompok yang
memiliki sifat yang sama. Usaha untuk mengelompokkan pasar yang heterogen itu
disebut “segmentasi pasar”. Masing – masing kelompok yang homogen itu disebut
segmen pasar tertentu atau sering pula disebut sel pasar (market cell).
Dengan segmentasi pasar itu maka pengusaha akan dapat melihat sifat – sifat
dari masing – masing kelomok/segmen/sel pasar tertentu itu yang berbeda dengan
segmen/sel pasar lain, meskipun masih dalam satu cabang industri atau satu jenis
Produk tertentu.
4. Potensi Pasar
M=N.U.P
Keterangan :
U = Jumlah kebutuhan per orang (Usage Rate) P = Harga rata – rata per
unit produk(Price)
5. Potensi Penjualan
Potensi pasar tersebut di atas merupaka permintaan produk dalam satu cabang
industri tertentu. Potensi pasar ini tentu saja akan dilayani oleh beberapa dan
bahkan tidak jarang dilayani pula oleh banyak perusahaan. Masing – masing
perusahaan akan memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melayani pasar
(potensi pasar) tersebut. Kemampuan masing – masing perusahaan tercermin dalam
bentuk bagian pasar (market share) perusahaan itu. Oleh karena itu potensi
penjualan bagi masing – masing perusahaan dapat dierhitungkan dengan cara:
P=M.S
Keterangan :
S = Market Share
Penguasaan Pasar
Pasar atau potensi bisnis ini memiliki sifat-sifat yg berbeda dan perbedaan sifat
tersebut akan membawa konsekuensi bahwa pelayanan kita kepada mereka juga
harus berbeda. Oleh karena itu segmentasi pasar adalah merupakan usaha
mengelompokan pasar dari pasar yg bersifat heterogen ke dalam bagian-bagian
pasar yg memiliki sifat yg homogen. Setiap segmen memiliki dimensi sendiri yang
berbeda dengan segmen yglainnya.
Oleh karena itu agar segmentasi kita dapat efektif maka ada beberapa syarat dalam
melakukan segmentasi yaitu:
a. Tingkat kesamaan yang relatif tinggi di antara sesama segmen sehingga akan
memberikan kemungkinan yang tinggi bahwa reaksinya akan sama terhadap
perlakuan yang sama yang diperlakukan kepadamereka.
b. Tingkat kelainan yg relatif tinggi dengan segmen yg lain. Dalam hal ini
konsumen harus dipisahkan ke dalam kelompok – kelompok yang memiliki sifat yang
berbeda sehingga akan mempunyai reaksi yang berbeda pula terhadap perlakuan
tertentu dari pengusahakepadanya.
c. Jumlahnya harus cukup berarti. Hal inin berarti bahwa segmentasi harus
cukup luas sehingga penguasaan terhadapnya akan cukupmenguntungkan.
d. Haruslah bersifat operasional. Hal ini berarti bahwa upaya segmentasi itu
harus dapat membedakan masing – masing segmen. Perbedaan segmen inilah yang
akan menjadi penuntun kita bagi pelaksanaan operasional dari perlakuan
bisnis/pemasaran kita yanng tentu saja harus kita bedakan untuk masing -
masingsegmen.
Dalam hal ini pengusaha memilih salah satu segmen yang dipandang paling
potensial dan kemudian dijadikannya sebagai sasaran atau target untuk dilayaninya
dengan marketing mixnya. Strategi ini disebut Concentrated Marketing.
Di sini pengusaha memiliki dua atau beberapa bahkan mungkin semua segmen
untuk dilayaninya tetapi dengan cara pelayanan atau strategi yang berbeda terhadap
segmen yang berbeda. Jadi dalam hal ini pengusaha melakukan strategi yang
berbeda terhadap segmen yang berbeda. Strategi ini disebut Diferentiated
Marketing.
Semakin besar jangkauan atau kapasitas sarana yang dimilikinya akan semakin
mampu perusahaan tersebut untuk melakukan segmentasi (differentiated
marketing). Sebaliknya semakin terbatas kemampuannya akan cenderung untuk
memilih concentrated atau undifferentiated marketing strategy.
Semakin pekat atau semakin besar tingkat kesamaan yang terkandug pada
masing – masing segmen akan menjamin keberhasilan dari strategi segmentasi atau
differentiated marketing. Sebaliknya semakin encer tingkat kesamaan yang
terkandung dalam segmen pasar tertentu akan menjamin keberhasilan stretegi
segmentasi atau differentiated marketing maupun concentrated marketing. Dalam
hal semacam ini strategi undifferentiated akan lebih tepat.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih aman untk
membagi bagi pasar dan kemudian memilih salah satu atau beberapa
bagian/segmen pasar tertentu untuk dijadikan sasaran/target dan kemudian
dilayaninya dengan lebih baik. Cara ini akan lebih menjamin keberhasilan dari pada
hanya melayani konsmen dengan cara seadanya saja, yang biasanya diaksanakan
dengan tema senaang ya silahkan tidak ya tidak apa – apa.
Cara ini tidak akan menjamin adanya patronge motif dari para pembeli. Khusus
bagi para pngusaha kecil, di mana sarana produksinya sangat terbatas, maka akan
lebih baik untuk melakukan target marketing. Pilihlah salah satu segmen pasar yang
cukup potensial dan kemudian buatlah analisa pasar yang lebih terperinci tentang
motive, kebutuhan, keinginan, sikap, tingkah laku, pengaruh kelompok serta
pengaruh kebudayaan yang mempengaruhi pembelian mereka.Dengan mempelajari
faktor–faktor penentu pembelian mereka tadi maka akan dapat disusun rencana
yang lebih tajam untuk melayani segmen pasar yang menjadi sasarannya itu.
Pengusaha kecil yang sasarannya sangat terbatas tetapi melayani pasar secara
menyeluruh tidk akan mampu mengembangkan pasar serta usahanya karena dia
tidak punya arti apa – apa dipasaran. Dengan mengkonsentrasikan pada segmen
pasar tertentu maka pengusaha dapat memperoleh pondasi penguasaan pasar pada
segmen pasar tertentu dan pondasi ini dapat dipakai sebagai dasar untuk
membangun “gedung usahanya” pada segmen yang lain. Dengan demikian “gedung
usahanya” akan dapat berkembang lebih luas dan lebih tinggi.
a. Geografis
b. Demografis
c. Gaya hidup
d. Statussosial
e. Manfaaat yang didambakan (benefitsought)
f. Pola konsumsi
Pasar pada umumnya mencakup medan yang luas,misalnya saja semua orang
membutuhkan beras,semua orang membutuhkan pakaian,perumahan,alat-alat
rumah tangga,kendaraan,dan sebagainya.Tinjauan pasar semacam ini masih terlalu
luas bagi seorang pengusaha dan menjadi tidak berarti bagi perencanaan
bisnisnya.Agar dapat lebih berarti maka pasar haruslah diartikan lebih sempit lagi
sehingga dapat dilihat adanya sasaran pasar (target pasar).Hal ini dapat dilakukan
dengan cara segmentasi pasar seperti yang telah diuraikan di muka.