Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RUTIN 5

NAMA : PITER JONES NAINGGOLAN

NIM : 5202422012

KELAS :A

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

MATAKULIAH : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

SOAL.

1. Jelaskan apa-apa saja yang dapat menyebabkan kebakaran?


2. Jelaskan terkait nyala api!
3. Jelaskan Alat Pelindung Diri (APD) apa saja yang wajib digunakan oleh para pemadam
kebakaran saat menanggulangi kebakaran?
4. Jelaskan apa saja alat-alat yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kebakaran!
5. Apa saja upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran?
6. Jelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebakaran!

JAWABAN

1. Penyebab kebakaran
a. Pada Bengkel
1) Korsleting Listrik / Arus pendek listrik
2) Ledakan mesin atau alat praktek maupun bahan praktek
3) Sambaran petir tanpa penangkal petir yang baik
4) Instalasi listrik yang tidak Standar Nasional Indonesia (SNI)
b. Pada Gedung
1) Korsleting Listrik / Arus pendek listrik
2) Membuang puntung rokok menyala sembarangan
3) Pembakaran sampah yang membesar tidak terkendali
4) Sambaran petir tanpa penangkal petir yang baik
5) Instalasi listrik yang tidak Standar Nasional Indonesia (SNI)

2. Terkait nyala api

Nyala api (flame) adalah merupakan suatu hasil penyebaran secara terus menerus atau kontinyu,
memiliki batas daerah pembakaran dengan kecepatan dibawah gelombang suara (subsonic),
dapat disimpulkan bahwa flame adalah merupakan sebuah gelombang panas yang terjadi
dikarenakan suatu reaksi kimia yang sangat cepat.Nyala api (flame) dapat di klasifikasikan
menjadi dua jenis yaitu nyala api difusi (diffusion flame) dan nyala api premix (premixed flame).
Diffusion flame adalah merupakan suatu nyala api yang dapat terbentuk pada saat udara masuk
atau berdifusi kedalam aliran bahan bakar dan tanpa adanya pencampuran terlebih dahulu antara
bahan bakar dan udara sehingga oksidator berasal dari udara luar, Sedangkan dengan premixed
flame adalah suatu nyala api yang dapat terbentuk setelah adanya pencampuran terlebih dahulu
antara bahan bakar dan udara sebelum terjadinya suatu proses pembakaran. Contoh penggunaan
premixed flame adalah mesin bensin sedangkan contoh penggunaan diffusion flame adalah
boiler, dan mesin diesel.

3. Alat Pelindung Diri (APD) apa saja yang wajib digunakan oleh para pemadam kebakaran
saat menanggulangi kebakaran

1) Masker Gas Corong Babi Double Filter

Masker yang satu ini biasanya digunakan oleh para petugas pemadam kebakaran dalam
memadamkan kebakaran hutan dan kebakaran lainnya yang bersekala besar. Fungsinya adalah
untuk melindungi organ pernapasan mereka supaya udara yang mereka hirup merupakan udara
yang bersih.

2) Baju Overall/Wearpack

Bukan hanya untuk memadamkan kebakaran hutan, tetapi baju ini juga biasanya dipakai oleh
para petugas dalam memadamkan kebakaran apapun. Fungsi dari baju ini adalah untuk
melindungi tubuh dari bahaya yang disebabkan oleh temperatur panas/dingin yang cukup ekstrim
bagi tubuh, dan hal yang membahayakan lainnya.

3) Sarung Tangan

Alat pelindung diri lainnya yang harus digunakan adalah sarung tangan, yang berfungsi
untuk melindungi tangan dari api, melindungi jari tangan dan pergelangan tangan dari api, dari
radiasi bahan kimia, arus listrik, virus (yang mungkin ada) dan lain sebagainya.

4) Sepatu Safety Anti Api

Tujuan digunakannya sepatu ini adalah untuk melindungi kaki dari suhu yang ekstrim,
benda-benda tajam yang bisa membahayakan, api, uap yang panas, hingga tergelincir di tempat
yang berbahaya.

5) Helm

Baik dalam mengatasi kebakaran hutan atau kebakaran lainnya, safety helm juga harus selalu
digunakan. Fungsinya adalah untuk melindungi kepala dari terpukul atau terkena benda tajam,
benturan, terpapar panasnya radiasi, percikan bahan kimia, api, terantuk sesuatu yang tajam,
benda yang keras dan melayang di udara, serta suhu yang ekstrim.

6) Kacamata Google

Fungsi dari kacamata pelindung ini adalah untuk melindungi mata dari radiasi gelombang
elektronik, paparan bahan-bahan kimia yang tentu berbahaya, dan pukulan benda tajam atau
benturan keras yang bisa mengenai mata.
7) Pita Reflector

Alat pelindung diri ini juga memiliki peran penting dalam memadamkan api, walaupun
bentuknya hanya berupa tali. Namun seragam dan pita reflector akan meningkatkan visibilitas
ketika petugas sedang memadamkan api, khususnya di malam hari.

4. alat-alat yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kebakaran

1) Fire Hydran

ini adalah sprinkler yang dapat mengeluarkan air Ini adalah fire hydrant yang biasanya
digunakan di halaman atau gedung. Fire hydran ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu

 hydran gedung,
 hydran halaman,
 hydran kota.

Sesuai dengan namanya, hydran gedung biasanya ditempatkan dalam gedung, begitu juga
dengan halaman dan kota. Hydran kota ditempatkan di beberapa titik yang memungkinkan Unit
Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.  

2) Detektor Asap / Smoke Detector

ini adalah sprinkler yang dapat mengeluarkan air Alat pendeteksi asap Detektor asap akan
berbunyi jika ada asap yang mengenai sensornya. Dengan begitu, orang-orang dapat
menyelamatkan diri. alat ini biasanya berada di dalam gedung-gedung.

3) Fire Alarm

Fire alarm ini bisanya digunakan untuk memberitahukan setiap orang adanya bahaya
kebakaran pada suatu tempat. 

4) Sprinkler
Peralatan ini digunakan khusus dalam gedung, alat ini akan memancarkan air secara otomatis
jika terjadi pemanasan pada suhu tertentu di daerah yang terdapat alat ini.

5) Tabung Pemadam Api

ini adalah sprinkler yang dapat mengeluarkan air Tabung pemadam kebakaran Tabung
pemadam api atau dry power ini dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan api
kecil. alat-alat seperti pendeteksi asap, alarm kebakaran, sprinkler, dan tabung pemadam api ini
dapat kita pasang dan letakkan di rumah untuk menghindari kebakaran.

5. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran

1) Identifikasi Bahaya Kebakaran

Ya, inilah langkah yang perlu pertama kali dilakukan. Dengan melakukan identifikasi
terhadap potensi penyebab kebakaran yang mungkin timbul. Seperti dengan mengidentifikasi
sumber api yang mungkin berasal dari bahan yang mudah terbakar.

Selain itu dengan melihat kondisi tempat yang dijadikan sumber panas di tempat kerja. Misalnya
pada colokan listrik dan soket. Jika kondisinya berubah warna atau hangus, berarti hal itu perlu
diwaspadai. Demikian juga jika terdapat tanda bekas terbakar pada meja atau kursi karena
misalnya terkena rokok, maka hal itu pun perlu diidentifikasi sebagai salah satu tempat yang
diwaspadai.

Demikian juga untuk bahan-bahan yang mudah untuk terbakar. Termasuk juga untuk peralatan
maupun perlengkapan di tempat kerja. Perhatikan juga bagaimana bahan bangunan dan struktur
bangunan. Semua barang yang bisa berkontribusi terhadap penyebaran api ini juga harus
diidentifikasi.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana mengidentifikasi sumber oksigen yang bisa
memudahkan terjadinya kebakaran. Misalnya saja, Anda bisa identifikasi bagaimana aliran udara
alam melalui pintu, dan jendela. Dengan melakukan identifikasi ini, Anda bisa mendapat
gambaran yang komprehensif bagaimana potensi kebakaran di tempat kerja itu mungkin terjadi.

2) Identifikasi Orang yang Berisiko Terkena Kebakaran


Bukan hanya identifikasi tempat kerja, bahan, dan peralatan, perusahaan juga perlu
melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang mungkin beresiko terkena dampak jika
kebakaran terjadi. Yang perlu diidentifikasi adalah siapa saja yang mungkin terkena kebakaran,
berapa jumlahnya. Hal ini bukan hanya pada karyawan, tapi juga pada konsumen, tamu, maupun
rekanan.

Selain itu perlu diidentifikasi juga secara jelas orang-orang yang mungkin akan mengalami
kesulitan untuk  dievakuasi ketika kebakaran terjadi. mereka ini bisa konsumen yang sudah
lanjut usia, konsumen yang memiliki kekurangan fisik, anak-anak, dan juga petugas cleaning
service, petugas keamanan, petugas pemeliharaan yang mungkin berada di ruang yang terisolasi.

3) Lakukan Evaluasi dan Pengurangan Resiko

Pada tahap ini, proses asesmen atau penilaian potensi kebakaran kerja sudah dilakukan. Nah,
langkah selanjutnya adalah dengan mengevaluasi bagaimana kemungkinan titik awal api muncul.
Kemungkinan ini bisa dilakukan dengan melihat semua potensi bahaya munculnya api seperti
sudah diidentifikasi sebelumnya.

Bila perlu, pada tahap ini dilakukan uji coba dengan menyalakan api pada tempat yang diduga
bisa mudah terbakar. Dengan begitu, Anda bisa langsung mendapatkan gambaran bagaimana
ketika kondisi itu terjadi. Sehingga Anda bisa perhitungkan seberapa cepat api itu akan menyebar
ke bagian yang lain.

Nah, setelah Anda melakukan uji coba ini, Anda jadi tahu apa yang harus dilakukan agar jangan
sampai bahaya kebakaran itu muncul. Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk mengurangi
resiko terjadinya kebakaran. Yang bisa dilakukan seperti:

 Mengurangi potensi sumber api


 mengurangi atau menghilangkan bahan yang mudah terbakar
 melakukan pengaturan aliran udara agar tidak mempercepat penyebaran api

dan juga termasuk perlu dipikirkan kemana orang-orang perlu berlari jika sampai kebakaran
terjadi.

Prinsipnya adalah tingkat tindakan keselamatan kebakaran yang diambil di tempat kerja harus
sebanding dengan risiko kebakaran yang mungkin timbul. Artinya, semakin tinggi risiko
kebakaran, maka semakin tinggi standar langkah-langkah keselamatan kebakaran yang
diperlukan.

4) Dokumentasikan, Rencanakan, Informasikan, Instruksikan dan Lakukan Pelatihan

Pada tahap keempat manajemen keselamatan kebakaran di tempat kerja meliputi proses
tersebut. Jadi berbagai temuan dalam identifikasi maupun tindakan yang diambil harus
didokumentasikan dan disimpan dengan baik. Dengan begitu, proses yang dijalankan untuk
mencegah kebakaran di tempat kerja dapat terdata dengan baik. Memang untuk melakukan
semua ini, perlu ada karyawan yang melakukannya. Staf inilah yang bertugas untuk mengawal
semua proses pencegahan kebakaran di tempat kerja.

5) Lakukan Penilaian Resiko secara Teratur

Benar, penilaian risiko keselamatan kebakaran harus dilakukan secara teratur. Dengan begitu,
kondisi keselamatan kebakaran ini dapat terkontrol dengan baik. Jika misalnya terjadi perubahan
yang membuat resiko terjadinya kebakaran meningkat, hal itu juga dengan mudah dapat
diketahui.

Nah, inilah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan manajemen pencegahan
kebakaran di tempat kerja. Jika proses ini dilakukan dengan benar, konsisten, dan berkelanjutan,
tempat kerja yang aman seperti yang diharapkan bisa tercapai.

6. Langkah-langkah Cara Mengatasi Kebakaran

Hal pertama yang harus kita lakukan dalam serangkaian cara mengatasi kebakaran adalah
mengidentifikasi kebakaran yang terjadi. Api yang terlalu besar memerlukan penanganan yang
lebih profesional. Jadi, sebaiknya kita meminta bantuan pihak yang ahli sebagai langkah efektif
cara mengatasi kebakaran. Kita juga harus bisa melaporkan keterangan dengan jelas dan
memastikan bahwa semua orang di area tersebut tetap aman.

Cara mengatasi kebakaran kedua yang bisa kita terapkan adalah dengan memadamkan
kebakaran dengan alat pemadam yang tersedia. Hal ini perlu kita lakukan sekiranya
kebakaran yang terjadi tidak terlalu besar dan kita memang bisa menggunakan alat terkait. Kita
juga bisa meminta bantuan orang lain jika tidak yakin dapat menggunakan sendiri. Namun
sebelumnya, kita harus memastikan bahwa asap kebakaran tersebut tidak beracun, tahu dimana
pintu keluar, serta tahu karakteristik bangunan tempat terjadi kebakaran

Hal lain yang harus kita perhatikan dalam rangkaian cara mengatasi kebakaran adalah
memahami jenis pemadam kebakaran. Selain itu, saat menggunakan alat pemadam kebakaran,
pastikan bahwa kita mengarahkan semprotan pada sumber kebakaran agar cara mengatasi
kebakaran yang kita lakukan lebih efektif.Saat api sudah berhasil dijinakkan, kita pun masih
perlu waspada. Kita tidak boleh meninggalkan bekas kebakaran karena bisa jadi api muncul
kembali dan langkah-langkah cara mengatasi kebakaran yang kita terapkan sebelumnya menjadi
sia-sia. Sebagai antisipasi kebakaran yang beresiko di masa depan, kita juga harus membeli alat
pemadam kebakaran yang baru. Dengan demikian, saat terjadi kebakaran lagi, kita bisa langsung
menerapkan cara mengatasi kebakaran yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai