Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW CRITICAL

JURNAL REVIEW
KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) PTO A 2020
KERJA

NAMA : PITER JONES NAINGGOLAN


NIM : 5202422012
DOSEN PENGAMPU : Ir. Firdaus, M.Kes
DOSEN 2 : Hasiana Nopina Situmorang, ST, M.Sc
Mata Kuliah ; Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
26 April 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa  yang telah memberikan
rahmat dan kasihNya kepada kita  semua, atas berkat karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan
makalah Critical Journal Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada
waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih  kepada  Bapak Ir. Firdaus, M.Kes dan kepada Ibu Hasiana Nopina Situmorang, ST, M.Sc
yang telah  memberikan  tugas Critical Journal Review ini sehingga saya dapat lebih memahami
lebih jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang di bahas dalam jurnal yang saya review
serta apa kelebihan dan kekurangannya
dan  oleh  karena  itu  saya  dapat  menyelesaikan  penyusunan  makalah ini dengan baik.

Saya sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya berharap
saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh
pembaca pada umumnya.

Medan, 26 April 2021

Piter Jones Nainggolan

2
BAB I

PENDAHULUAN

Rasionalisasi Pentingnya CJR


Sering kali kita bingung memilih jurnal refrensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu Jurnal, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
analisis bahasa, dan pembahasan

A. Tujuan Penulisan CJR


Mereview satu topik materi kuliah Kesehatan Keselamatan Kerja dan meningkatkan
wawasan serta memenuhi tugas program mata kuliah tersebut.

B. Manfaat CJR
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Keselamatan Kerja

2. Untuk menambah pengetahuan tentang Kesehatan Keselamatan Kerja

C. Identitas Jurnal

 Jurnal Utama

1. Judul : BAHAYA KERJA PENGOLAHAN RSS (RIBBED


SMOKE SHEET) MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION
AND RISK ASSESSMENT DI PT. PQR
2. Penulis : Nismah Panjaitan
3. ISSN : 1411 – 5247
4. Tahun Terbit : 2017
 Jurnal Pembanding

1. Judul : IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN


METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT ( HIRA ) DI
AREA BATCHING PLANT PT XYZ
2. Penulis : Rudy Darmawan
3. ISSN :-
4. Tahun Terbit : 2017

3
BAB II

RINGKASAN ISI

1. Jurnal Utama

A. Ringkasan masalah

Manusia sebagai tenaga kerja selalu berhubungan dengan mesin, peralatan, dan tempat kerja
yang kemungkinan akan menimbulkan resiko kerja. Setiap tempat kerja selalu mempunyai resiko
terjadinya kecelakaan. Besarnya resiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta
upaya pengendalian resiko yang dilakukan. Potensi bahaya banyak terdapat di tempat kerja dan
mengakibatkan kerugian baik dari perusahaan, karyawan maupun terhadap masyarakat sekitar.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja,
cacat dan kematian sehingga akibat kecelakaan kerja yang bersumber dari potensi bahaya yang
ada dapat dicegah. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang
terbebas dari risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera, penyakit, kerusakan serta
gangguan lingkungan. Kondisi kerja tersebut merupakan hak dari setiap pekerja yang harus
dipenuhi oleh setiap perusahaan. Salah satu tujuan K3 adalah untuk mencapai Zero Accident.
(Soehatman. 2010.).SMK3 adalah suatu sistem untuk keselamatan dan kesehatan kerja yang
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja. Tujuan SMK3 adalah
mengendalikan risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja serta menciptakan tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif (Soehatman,Pada umumnya kecelakaan kerja dapat di sebabkan oleh
dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu kekurang hatihatian serta
tindakan dari manusia yang tidak di sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja. Sedangkan
faktor lingkungan adalah tindakan yang tidak aman dari lingkungan kerja antara lain meliputi
mesin-mesin dan peralatan kerja. Untuk menjamin pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja, sumber produksi, dan lingkungan kerja dalam
keadaan aman, maka perusahaan perlu mengembangkan management risk yang didasarkan pada
identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang tersusun dalam program keselamatan dan
kesehatan kerja. PT. PQR adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi RSS
(Ribbed Smoke Sheet) dan Crumb Rubber. Perusahaan ini menggunakan mesin dan peralatan
yang memiliki kemungkinan dapat menimbulkan kecelakaan bagi pekerjanya. Penyebab
kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diantaranya adalah kondisi daerah lingkungan kerja yang
kurang baik, kelalaian pekerja, kesalahan dalam pengoperasian, tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan lain-lain. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan pada risiko
terjadinya kecelakaan kerja adalah inspeksi K3 harian untuk pemakaian APD (Alat Pelindung
Diri) lengkap, memperketat pengawasan manajemen terhadap pekerja yang tidak memakai alat
pelindung diri. Pekerja sebagai sumber daya terpenting dalam perusahaan harus dijamin
keselamatannya selama bekerja dan pekerja juga harus dilindungi dari kemungkinan pengaruh
yang merugikan kesehatan karena resiko oleh bahaya potensial terhadap kesehatan dan
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Terjadinya kecelakaan kerja akan berpengaruh
terhadap peningkatan absensi karyawan yang berhubungan lurus dengan penurunan jumlah
produksi perusahaan. Dampak dari terjadinya kecelakaan kerja ini akan merugikan karyawan dan
perusahaan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengidentifikasi potensi
bahaya dan dampak yang ditimbulkan dalam aktivitas pengolahan RSS (Ribbed Smoke Sheet)
dan melakukan penilaian resiko tiap-tiap aktivitas / kegiatan pengolahan RSS (Ribbed Smoke
Sheet)

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara
sistematik, faktual dan akurat tentang fakta dan sifat objek yang diteliti Metode untuk pemecahan
masalah dalam penelitian ini dengan menentukan stasiun kerja yang akan diteliti dan mengamati
area mesin dan operator yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
pengamatan secara langsung pada lantai pengolahan RSS (Ribbed Smoke Sheet) di PT. PQR
yang berguna untuk mengamati potensi bahaya kerja yang terdapat di area kerja tersebut.
Sementara itu, data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah data historis yang telah
dikumpulkan. Tahap analisis pemecahan masalah adalah tahap yang membahas lebih lanjut
mengenai tingkat potensi bahaya kerja yang mungkin terjadi, dampak yang dapat ditimbulkan
dan cara mengatasi permasalahan tersebut. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan berkenaan dengan masalah dalam penelitian ini.

C. Hasil Penelitian

Penentuan nilai resiko untuk setiap sumber bahaya yang terdapat pada penelitian ini
digolongkan berdasarkan ranking yang ditandai dengan kode E (extreme risk), H (high risk), M
(moderate risk), dan L (low risk). Hal ini diperoleh dengan membandingkan nilai severity dan
probability dari setiap proses/aktivitas. Data urutan aktivitas yang dilakukan di lantai produksi
bagian pengolahan RSS (Ribbed Smoke Sheet) adalah sebagai berikut :

1. Penimbangan lateks di timbangan


2. Pengukuran volume tangki lateks
3. Pengukuran DRC dan kadar amonia
4. Penyaringan lateks dari tangki
5. Penambahan air bersih pengenceran
6. Penyaringan lateks ke bak koagulasi
7. Pembubuhan Formic Acid
8. Pengecekan pH lateks
9. Pengadukan lateks
10. Pemasangan plat sekat aluminium
11. Pembongkaran koagulum dan diletakkan ke bak peluncur
12. Penggilingan dengan mesin sheeter six in one
13. Penggantungan lembaran ke bambu
14. Penggantungan bambu ke lori
15. Penirisan lembaran di lori
16. Penyembretan lembaran sheet
17. Pendorongan lori menuju kamar asap
18. Pengasapan / pengeringan lembaran sheet
19. Pencatatan dan pemeriksaan temperatur
20. Penyortiran lembaran sheet
21. Pemotongan lembaran sheet yang telah disortir
22. Penimbangan bale
23. Pengepressan bale
24. Pembungkusan bale dengan lembaran sheet
25. Pengapuran bale
26. Pengecekan bale dengan alat metal detector
27. Pemberian label (identitas)
28. Penyusunan bale ke gudang

Tahap awal yang dilakukan adalah mengkategorikan data sumber bahaya yang diperoleh
dengan menggunakan pendekatan risk assessment. Kategori sumber bahaya ditentukan
berdasarkan nilai keparahan kecelakaan (severity) dan kemungkinan kecelakaan (probability).
Hasil penentuan nilai keparahan kecelakaan (severity) dan kemungkinan kecelakaan
(probability), dari 28 proses / aktivitas dalam pengolahan Ribbed Smoke Sheet di PT. PQR
terdapat 3 aktivitas yang memiliki nilai severity tidak bermakna,17 aktivitas yang memiliki nilai
severity kecil, dan 8 aktivitas yang memiliki nilai severity sedang. Untuk nilai probability,
terdapat 1 aktivitas yang hampir pasti akan terjadi, 2 aktivitas yang cenderung untuk terjadi, 7
aktivitas yang mungkin dapat terjadi, 10 aktivitas yang kecil kemungkinan terjadinya, dan 8
aktivitas yang jarang sekali terjadi. Setelah diperoleh nilai untuk kategori severity dan
probability, dilakukan penentuan Risk Assessment Code (RAC) untuk setiap sumber bahaya
(hazard). Penentuan nilai RAC dengan menggunakan matriks penilaian resiko (Qualitative Risk
Analysis Matrix). Contoh penentuan RAC untuk urutan aktivitas / kegiatan nomor 1 yaitu
aktivitas penimbangan lateks di timbangan dengan nilai severity adalah 2 dan nilai probability
adalah E, maka RAC yang diperoleh adalah L (Low Risk). Jumlah proses / aktivitas yang
memiliki low risk ada 16 aktivitas, moderate risk ada 5 aktivitas, high risk ada 7 aktivitas, dan
tidak terdapat aktivitas yang termasuk dalam kategori extreme risk. Rekapitulasi nilai resiko
berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel Rekapitulasi Nilai Resiko Aktivitas

N NILAI RESIKO JUMLAH AKTIVITAS


O
1 Extreme Risk -
2 High Risk 3
3 Moderate Risk 5
4 Low Risk 16

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kategori Low Risk adalah yang paling banyak
dijumpai pada aktivitas / kegiatan pengolahan RSS (Ribbed Smoke Sheet) di perusahaan PT.
PQR . Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat lebih banyak aktivitas yang
memiliki resiko yang rendah terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di bagian
pengolahan RSS (Ribbed Smoke Sheet). Akan tetapi, pada beberapa aktivitas / kegiatan masih
terdapat yang tergolong dalam kategori High Risk. Hal ini mengakibatkan perusahaan perlu
tindakan pengendalian untuk menghindari potensi bahaya yang beresiko tinggi, diantaranya
dengan mengadakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, memastikan seluruh karyawan
menggunakan alat pelindung diri (APD) dan membuat penjadwalan tindakan perbaikan
secepatnya. Evaluasi dalam pengolahan Ribbed Smoke Sheet di PT. PQR adalah proses /
aktivitas yang nilai resikonya tergolong high risk. Dari 28 aktivitas, terdapat 7 aktivitas yang
termasuk dalam kategori high risk. Proses / aktivitas yang tergolong high risk ini perlu dilakukan
pengendalian untuk meminimalisir atau pun menghilangkan resiko yang ada. Tindakan
pengendalian yang dapat dilakukan terhadap proses / aktivitas yang tergolong high risk adalah
dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap, MSDS, menggunakan tanda
peringatan, menggunakan tangga dalam penyembretan sheet, tidak berada dalam daerah
pengasapan dalam jangka waktu lama, dan melakukan pekerjaan dengan postur kerja yang
ergonomis. Tindakan-tindakan pengendalian ini diharapkan dapat mengurangi bahkan
menghilangkan resiko dari proses / aktivitas yang tergolong high risk sehingga jumlah
kecelakaan kerja dapat berkurang. perawatan mesin dan peralatan secara berkala, pembuatan
tanda peringatan, pelatihan bagi pekerja, serta pengawasan dari pihak perusahaan terkait
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

2. Jurnal Pembanding

A. Ringkasan Masalah
Dalam aspek K3, kerugian berasal dari kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari
aktivitas perusahaan. Tanpa menerapkan manajemen risiko perusahaan dihadapkan dengan
ketidakpastian. Manajemen tidak mengetahui apa saja bahaya yang dapat terjadi dalam
organisasi atau perusahaannya sehingga perusahaan tidak mempersiapkan diri untuk
menghadapinya. Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur
dalam suatu kesisteman yang baik, salah satu sumber daya yang terpenting dalam perusahan
adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan elemen terpenting dalam
mengoperasikan seluruh sumber daya lain yang terdapat di dalam perusahaan. Betapa
canggihnya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan
material, namun jika tanpa sumber daya manusia maka akan sulit bagi perusahaan untuk
mencapai tujuannya. ( Pruijt,2003 ). PT.XYZ merupakan anak perusahaan PT.XY. PT. XYZ,
merupakan salah satu perusahaan di bidang industri pertambangan bawah tanah. Dari setiap
masing-masing proses memiliki spesifikasi yang berbeda termasuk spesifikasi alur proses di
dalamnya. Perusahaan ini memiliki tim SMK3 (Sistem Managemen K3) yang berperan aktif
dalam menanggapi kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu
dengan memfasilitasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sepatu safety, masker,
sumbat telinga atau ear plug, helmet dan sarung tangan pada setiap operator. Namun hal tersebut
belum sepenuhnya menjamin tidak adanya potensi bahaya pada area kerja, Maka dari itu sesuai
dengan dilakukannya penelitian ini yaitu identifikasi risiko menggunakan metode HIRA
(Hazzard Identification and Risk Assesment) kelebihan dari metode yaitu mengidentiifikasi
potensipotensi bahaya yang ada di area kerja dengan cara mendefinisikan karakteristik bahaya-
bahaya yang mungkin terjadi di area tersebut dan mengevaluasi risiko yang terjadi melalui
penilaian risiko dengan menggunakan matriks penilaian risiko dan FTA (Fault Tree Analyzis)
yang digunakan untuk menganalisa sebuah kegagalan sistem dimana pada setiap masalah ada
faktorfaktor penyebab dari masalah tersebut. Dengan menggunakan metode HIRA diharapkan
dapat mampu menjawab karakteristik bahaya dan tingkatan bahaya sehingga mengurangi risiko
kecelakaan kerja di PT. XYZ. Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di PT. XYZ.


2. Penelitian dilakukan di Area Batching Plant.
3. Data diambil berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan
4. Identifikasi faktor penyebab terjadinya potensi bahaya di area batching plant.

5. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode Hazzard Identification Risk Assesment
(HIRA) 6. Penerapan SMK3 berdasarkan prinsip OHSAS 18001:2008.

B. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di PT.XYZ, yang terletak di Desa Cikoneng, kecamatan cibitung,


kabupaten Pandeglang, provinsi Banten. Lebih tepatnya penelitian ini dilakukan di Area
Batching plant. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu terhitung mulai dari Maret – Mei
2016. Pada bulan Maret 2016, Rancangan penelitian didasarkan atas permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif (mix method) dengan tipe penelitian
deskriptif. Data yang diperoleh berdasarkan data lapangan, dan wawancara di PT. XYZ.cara
pengambilan data menggunakan data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
diantaranya dengan melakukan penelitian langsung selama diperusahaan yaitu di PT.XYZ yaitu
dengan pengamatan langsung dilingkungan yang diteliti untuk mengetahui potensi bahaya,dan
wawancara yaitu melakukan tanya-jawab terhadap pihak-pihak yang berkaitan seperti karyawan
dan pihak managemen terkait. Data sekunder merupakan data yang diperoleh bukan informasi
langsung dari perusahaan melainkan dari sumber studi kepustakaan seperti jurnal, studi dan
disiplin ilmu yang mendukung dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Berikut adalah data-
data yang dikumpulkan secara langsung dari PT.XYZ.

C. Hasil Penelitian
1. Penolahan Menggunakan Metode HIRA

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan mengenai identifikasi bahaya


menggunakan HIRA, diperoleh bahwa dari 8 area kerja yang telah diidentifikasi ditemukan 51
potensi bahaya. Namun dalam hal ini, masing-masing potensi bahaya yang telah diidentifikasi
memiliki kategori klasifikasi yang berbeda seperti Extreme High, Moderate dan Low. Untuk
mempermudah penentuan bobot rating tertinggi terhadap potensi bahaya yang telah dilakukan
digambarkan dalam bentuk tabel rekapilulasi menggunakan HIRA. Berikut merupakan hasil
rekapitulasi menggunakan metode HIRA :

N Lokasi Kegiatan Potensi Bahaya Nilai resiko Kategori rsiko


O kerja
1 Tempat Proses TertabrakLoader 3E M
Material pemindahan Tertimpa 3D M
material material Terjepit 1B M
Terpeleset 1B M
Posisikerja statis 1B M
Stress kerja 1B M
Bising H
Debu 2B H
3B
2 Ruang Penggunaan Terjatuh dari 4D H
operator tangga ke ruang ketinggian
operator terpeleset 4D H
tersandung 1C H
proses Tersengat aliran 5D E
pengoperasian listrik
batc hing plant Posisi kerja 1B M
statis
Stress kerja 2C M
Bising 2C M
Debu 3B H
3 Hopper Proses Terjatuh ke 3C H
pengecekan dalam hopper
material terpeleset 4D H
tersandung 3C H
proses Tertabrak 3E M
pengecekan Loader
material Tertimpa 3C H
material
Bising 4A H
Debu 3B H
4 Conveyor penggunaan Terjatuh 1B M
tangga ke Terpeleset 1B M
Conveyor
proses Terjepit roller 3D M
pemindahan convey
material dari Bising 2C M
hopper ke Corong belt convey or 4D H
terputus
belt convey or 2D L
sobek
5 Corong penggunaan Terjatuh 4D H
tangga ke Terpeleset 4D H
Conveyor

proses peminda Debu 2B H


han material dari Corong tersum 2C M
corong ke mixer bat
truck terlalu banyak 2C M
proses air
pencampuran air kurang air 4D H
6 Mixer proses Terjatuh 5D E
Truck pengecekan kedalam mixer
adukan di mixer Terpeleset 4D H
terciprat adukan 3B H
proses mesin mixer 4D H
pengadukan mati
material
7 Remix truck proses tertabrak mixer 4E H
Undegroun pemindahan
d adukan
proses Terjatuh 5D E
pengecekan kedalam remix
adukan Terpeleset 1B M
terciprat adukan 3B H
8 Shotcreter proses tertabrak mixer 4E H
Undegroun pemindahan penerangan 2C M
d adukan yang kurang
aliran listrik 5D E
mati timbul zat 5E H
asam
proses secrete Terpeleset 1B M
first laye Terjatuh 1B M
tersandung 1B M
tertimpa batuan 5D E

Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan metode hira diperoleh bahwa pada area
Batching Plant terdapat 5 potensi bahaya yang berkatagori extreme. Area tersebut meliputi
ruang operator dengan kategori potensi tersengat aliran listrik, area Mixer Truck dengan
potensi bahaya Terjatuh kedalam mixer, area Remix Truck Undeground dengan potensi
bahaya Terjatuh kedalam remix, area Shotcreter Undeground dengan potensi bahaya Aliran
listrik mati dan tertimpa batuan Dari hasil pengolahan yang telah dilakukan selanjutnya
potensi bahaya yang telah diklasifikasikan pada kategori extreme pada setiap lokasi area
kerja.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Perbandingan antara kedua jurnal

 Jurnal Utama

1) Dalam hasil penelitian kurang memiliki data data yang akurat


2) Pembahasan pada jurnal Utama sudah cukup jelas untuk dipahami dalam
pengembangan keselamatan dan Kesehatan dalam bekerja
3) Dalam hal metode penelitian pada jurnal Utama sudah cukup baik

 Jurnal Pembanding

1) Dalam hasil penelitian menampilkan data data yang cukup jelas


2) Pada jurnal Pembanding ini masih kurang banyak hal-hal yang dicantumkan
terkaiit tentang bagaimana cara pengembangan keselamatan dan Kesehatan kerja
3) Pada Jurnal Pembanding ini belum terlihat jelas sebab Data sekunder merupakan
data yang diperoleh bukan informasi langsung dari perusahaan melainkan dari
sumber studi kepustakaan seperti jurnal,

Anda mungkin juga menyukai