Anda di halaman 1dari 9

MR-1 KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

Melakukan Evaluasi Perbedaan dari ke-3 Journal Dalam topik Gravimetri dan
Implementasi

Dosen Pengampuh : Dr.Anna Juniar M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Evi Pandiangan

Nim : 4203210022

Kelas : PSKM 20A

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Mini Riset ini sebagai tugas mata kuliah. Dengan topik
Melakukan Evaluasi Perbedaan dari ke-3 Journal Dalam topik Gravimetri dan
Implementasi.

Adapun tujuan dari penulis makalah ini untuk memenuhi tugas Ibu Dr.Anna
JuniarM.Si selaku dosen pada mata kuliah Analisis Kualitatif . selain itu, makalah ini
jugabertujuan untuk menambah wawasan tentang Gravimetri dan Implementasi bagi
parapembacadan juga bagi penulis.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Drs.Anna Juniar M.Si yang telah
membantukami baik secara moral maupun materi.Terimakasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah membantu sehingga kami bisa menyelesaikan tuga
sini tepatwaktu.Saya menyadari,bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baiksegi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkankritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisamenjadi lebih baik lagi dimasa mendatang. Semoga laporan ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Sibolga, September 2021

Evi Pandiangan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4

1.1 Identitas Jurnal ............................................................................................................................ 4


A. Jurnal Pertama ...................................................................................................................... 4
B. Jurnal Kedua ......................................................................................................................... 4
C. Jurnal Ketiga......................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5

2.1 Ringkasan Jurnal Pertama ........................................................................................................... 5

2.2 Ringkasan Jurnal Kedua.............................................................................................................. 6

2.3 Ringkasan Jurnal Ketiga ............................................................................................................. 7

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................................... 8

3. 1 Journal Pertama .......................................................................................................................... 8

3.2 Journal Kedua ............................................................................................................................. 8

3.3 Journal Ketiga ............................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Identitas Jurnal Pertama


A. Jurnal 1 Judul Jurnal : PENERAPAN K3 DI LABOLATORIUM KIMI A NALISIS
POLITEKNIK NEGERILHOKSEUMAWE
Nama Jurnal : Journal Reaksi (Journal Of Science and Technology
Penulis : Nurul Fitriah
Hal : 17-22
Tahun : 2017
Volume/No : 15 / 01
ISSN : 2549-1202

B. Identitas Jurnal Kedua


Judul Jurnal : ANALISIS METODE KOLORIMETRI DAN GRAVIMETRI
PENGUKURAN KADAR GLUKOMANAN PADA KONJAK
(AmorphophallusKonjec)
Nama Jurnal : JournalPangan dan Agroindustri
Penulis : Simon Bambang Widjanarko, Johana Megawati
Hal : 1584-1588
Tahun : 2015
Volume/No : 3 / 4

C. Identitas Jurnal Ketiga

Judul Jurnal : Pembanding Analisis Gugus Ataktik Pada


PolipropilenaDenganMetodeGravimetridanFourierTransformInfaR
ed(FTIR)

Penulis : Nina Arlofa, Hendro Herutomo


Hal : 139-146
Tahun : 2017
ISBN : 978-602-73672-1-0
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rigkasan Journal Pertama

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) laboraturium adalah sebuah instrumen yang
berperanuntukmemproteksipekerja(mahasiswa/teknisi)sekitardarisuatubahayaakibatkecelakaankerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib terpenuhi tentunya oleh lembaga
perguruantinggi.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu diterapkan sebagai upaya mencegah
timbulnyakecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang
berpotensimenimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (praktek) serta tindakan antisipatif
apabila terjadikecelakaandanpenyakit akibat kerja.Tujuannya adalahuntukmenciptakantempat
kerjayangaman
,sehat sehingga dapat menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit.

Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perlu diperhatikan pada dunia
pendidikan,salah satunya adalah Politeknik Negeri Lhokseumawe yang merupakan salah satu
perguruan tinggivokasi dimana dalam penerapan pembelajaran lebih menekankan praktek
dibandingkan teori, dimanapraktek-praktek pembelajaran dilaksanakan di
bengkel/laboratorium.Laboratorium Kimia AnalisisPoliteknik negeri Lhokseumawe merupakan
laboratorium yang kegiatannya meliputi penerapan dasarmetode analisis kimia, yaitu Analisis
Konvensional (Volumetri dan Gravimetri) serta Analisis modern(Instrumentasi).

Opini bahwa risiko yang terkait dengan praktikum laboraturium jauh lebih rendah
daripadarisiko terkait dalam operasi industri proses berskala besar masih termainset di sebagian
besaruniversitas. Meskipun mungkin benar jumlah bahaya yang akan ditimbukan cenderung lebih
minim,namun demi menekan serendah mungkin kemungkinan dari risiko kecelakaan serta penyakit
yangmungkin saja timbul selama bekerja di laboraturium agar tidak ada pihak yang dirugikan, K3
pentingditerapkan secara ketat. Mahasiswa dan staf karyawan laboraturium merupakan bagian
penting darisuatu universitas yang seharusnya diberi perlindungan terhadap aspek keselamatan dan
kesehatankerja (K3) mengingat ancaman bahaya potensial yang berhubungan dengan kegiatan yang
merekalakukan.

Laboraturium Kimia Analisis Politeknik Negeri Lhokseumawe merupakan objek yang


akanditeliti tentang seberapa baik tingkat penerapan K3-nya. Metode yang digunakan dalam
penelitian iniadalahpendekatansurvey(pengamatan),pengumpulan data kualitatif(kuisioner) sert
waawancara.
Menurut hasil observasi, tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Politeknik
NegeriLhokseumawe termasuk dalam kategori cukup baik namun belum maksimal. Hal ini
dibuktikan dari masih banyaknya persentase kesadaran parapihak pengguna laboraturium.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) laboraturium adalah sebuah instrumen yang berperan untuk
memproteksi pekerja (mahasiswa/teknisi) sekitar dari suatu bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib terpenuhi tentunya oleh lembaga
perguruantinggi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu diterapkan sebagai upaya mencegah
timbulnyakecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang
berpotensimenimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (praktek) serta tindakan antisipatif
apabila terjadikecelakaandanpenyakit akibat kerja.Tujuannya adalahuntukmenciptakantempat
kerjayangaman
sehat sehingga dapat menekanse rendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit.
2.2 Ringkasan Journal Kedua

Kemurnian glukomanan adalah indikator utama dalam mengevaluasi kualitas


tepungglukomanan komersial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan metode yang lebih
akuratdan presisi antara gravimetri dan kolorimetri dalam menentukan kadar glukomanan yang
hingga saatini belumdisepakatisecarainternasional.

Glukomanan adalah senyawa polisakarida yang banyak digunakan sebagai agen pembuat
gel,pengental makanan, dan dietary fiber. Glukomanan juga memiliki kemampuan untuk
menurunkankadar kolesterol dan gula darah, mengurangi berat badan, meningkatkan kesehatan
pencernaan dandaya tahan tubuh. Dewasa ini glukomanan yang telah banyak dikonsumsi di Jepang
dan ChinadidapatkandariumbiAmorphophallus konjac.

Penyetaraan standar sangat diperlukan untuk menilai dan menentukan kualitas


produkglukomanan komersial, namun aturan standar tentang pengujian tepung glukomanan belum ada
yangdisepakati secara internasional Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan metode
manakahdiantara gravimetri dan kolorimetri yang paling akurat dan memiliki tingkat ketelitian lebih
tinggiuntuk mengetahui kadar glukomanan. Gravimetri walaupun merupakan teknik tertua dalam
analisiskuantitatif,namundinilaimasihrelevandalammenentukankadarterutamasenyawa-
senyawaorganic.

Metode kolorimetri dengan reagen 3,5-DNS menunjukkan akurasi yang lebih tinggi
(93.21%)dibandingkan dengan metode gravimetri (63.49%) terhadap literatur (90%). RSD
kolorimetri (1.36%)lebih kecil dibandingkan gravimetri (4.92%), menunjukkan bahwa kolorimetri
lebih presisi dibandingkan gravimetri.

Terdapat banyak cara untuk menentukan akurasi suatu metode. Salah satu diantaranya
adalahdengan membandingkan hasil analisis dengan hasil yang telah dipublikasikan [8]. Kemasan
KGMkomersial telah mempublikasikan bahwa kandungan glukomanan dalam sampel adalah sebesar
90%.Rata-rata hasil kandungan glukomanan yang didapat dari metode gravimetri adalah 63.49%,
sangatjauh selisihnya (26.51%) dibandingkan dengan metode kolorimetri yang rata-rata mendeteksi
terdapat93.21% glukomanan dalam sampel (selisih 3.21%) . Hal ini menunjukkan bahwa metode
kolorimetri lebih akurat jika dibandingkan dengan metode gravimetri.

Rendahnya hasil pengukuran kadar glukomanan dengan gravimetri diduga akibat


proseskoagulasi dan presipitasi yang tidak sempurna. Proses koagulasi dan ukuran koagulan
dipengaruhioleh3faktor, yaitupemanasan, pengadukan, dan penambahanelektrolit.

Pada pengujian kadar glukomanan metode kolorimetri denngan reagen 3,5-DNS,


sampeltepung konjak yang akan dianalisis dipreparasi terlebih dahulu dengan cara diaduk dengan
magneticstirrer dalam buffer asam format - NaOH selama 4 jam dalam suhu ruang untuk
menghilangkan zat-zat yang tidak larut seperti pati dan selulosa. Larutan yang dihasilkan (disebut
sebagai larutan sampelKGM) kemudian dihidrolisis dan jumlah gula reduksi (glukosa dan manosa)
diukur. Jumlah gulareduksi dalam larutan sampel KGM sebelum hidrolisis juga ditentukan, kemudian
jumlah gula reduksisetelah hidrolisis dikurangi gula reduksi sebelum hidrolisis. Hal ini dilakukan
untuk mencegah errorpositif dalam penentuan kandungan glukomanan yang diakibatkan terukurnya
senyawa nonglukomanan seperti glukosa bebas dalam sampel.
2.3 Rinhkasan Journal Ketiga

Polipropilena memiliki sifat kekakuan yang sangat tinggi, sehingga mudah patah,
untukmengurangi sifat kekakuan dan mudah patah ini maka perlu ditambahkan gugus amorf atau
gugusataktik. Banyaknya gugus ataktik ini di tentukan dengan adanya Selectivity Control Agen
(SCA).Untuk mengendalikan gugus ataktik ini perlu dilakukan pengontrolan supaya sifat
polipropilena tidakterlalu lunak. Berdasarkan ASTM D 1238 pengukuran gugus ataktik dilakukan
dengan cara gravimetridenganprinsip kelarutangugus isotaktikdan ataktikterhadap Xylene.

Popilpropilena larut dalam Xylene, pada pendinginan gugus isotaktik mengendap


dandipisahkan dengan gugus ataktik yang tetap larut. Larutan Xylene sendiri memiliki bau
yangmenyengat sehingga akan memiliki efek buruk apabila terlalu sering menghirup larutan ini,
selain ituuntuk melakukan 1 periode analisis dengan metode ini diperlukan waktu selama 3,5 jam.
FourierTransform Infra Red (FTIR) mampu mengukur gugus isotaktik dari polipropilena yang muncul
di areasidikjari,denganmelakukanperbandinganpengukuranantara
metodegravimetridanFTIRdidapatkan linearitas jumlah gugus isotaktik pada bilangan gelombang 810
cm-1 yang selanjutnyadapatdigunakan untuk analisis gugus ataktikpadapolipropilena.

Polipropilena dibuat dari hasil reaksi polimerisasi monomer propilena yang berasal dari
naftadengan proses perengkahan minyak bumi. Propilena ini diolah dengan teknologi yang sangat
tinggisehinggamenghasilkanjenis plastik yang baik danbermutu.

Sifatfisikdanmekaniksuatupolimersangatbergantungpadastrukturmolekulpolimer.
Struktur ataktik pada polipropilena dapat dilihat dengan Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
ataudengan menggunakan prinsip kelarutan untuk mencari persen taktisitas.Taktisitas
didalampolipropilenamenjadisalahsatuparameter utama dalam analisis polipropilena.

karena nilai ataktik dalam polipropilena akan berpengaruh terhadap sifat fisik
polipropilenayaitu semakin tinggi nilai ataktiknya maka polipropilena akan semakin lentur
sehingga menguranginilai kuattekan dan kuattariknya.

Metode gravimetri dengan prinsip kelarutan gugus isotaktik dan ataktik terhadap
Xylene.Popilpropilena larut dalam Xylene, pada pendinginan gugus isotaktik mengendap dan
dipisahkandengan gugus ataktik yang tetap larut. Larutan Xylene sendiri memiliki bau yang
menyengat sehinggaakan memiliki efek buruk apabila terlalu sering menghirup larutan ini, selain itu
untuk melakukan 1periodeanalisis dengan metode ini diperlukan waktu selama 3,5jam

Fourier Transform Infra Red (FTIR) merupakan salah satu alat yang dapat
menganalisisgugus fungsi suatu senyawa. Dengan fungsi tersebut diperkiran FTIR dapat
menentukan secarakuantitatif gugus isotaktik pada polipropilena dengan waktu yang cukup singkat.
Dengan demikianpengukuran taksisitas polipropilena dapat dilakukan dengan metode FTIR dengan
waktu yang cepatdantidakmembutuhkan bahan baku yangbanyak.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Journal Pertama

K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) tentu sangatlah diperlukan untuk diterapkan


serta ditekankan terutama di lingkungan Laboraturium khususnya Laboraturium Kimia
Analisis. K3 yangditerapkan tentu saja harus sesuai prosedur dari undang- undangnya.
Berbagai aspek untukmeningkatkan kesehatan dan keselamatan di Laboraturium pun perlu
lebih diperhatikan oleh pihaklembaga. Karena apabila K3 tidak diterapkan dan
dilaksanakan, tentunya yang akan menerima dampak buruk bagi para mahasiswa,
dosen/teknisi dan semua orang yang bekerja diLaboraturium.

3.2 Journal Kedua

Metode kolorimetri dengan reagen 3,5-DNS menunjukkan akurasi yang lebih


tinggidibandingkan dengan metode gravimetri. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kadar
glukomananKGM komersial yang diukur dengan kolorimetri sebesar 93.21%, lebih
mendekati literatur (90%)dibandingkan dengan pengukuran menggunakan gravimetri yang
menunjukkan kadar KGM sebesar63.49%. RSD kolorimetri sebesar 1.36%, lebih kecil
dibandingkan RSD gravimetri sebesar 4.92%,menunjukkanbahwa kolorimetri lebih presisi
dibandingkan gravimetri.

3.3 Journal Ketiga

Gugus ataktik yang larut kemudian diuapkan larutan xylennya sehingga gugus
ataktik (padapellet) zat aditfnya juga mengendap kemudian ditimbang dan ditetapkan
sebagai persen Gugusataktik. Adanya zat aditif yang ikut terlarut dan mengendap bersama
gugus ataktik tersebut terdapatselisih hasil analisa gugus ataktik pada resin dan pellet.
Perbedaan katalis juga menyebabkanperbedaan karakteristik terhadap luas area yang
didapat, hal ini disebabkan karena setiap katalismemiliki karakteristik, produktifitas dan
sifat yang berbeda sehingga untuk membuat satu gradepolipropilena setiap katalis
memeiliki kondisi operasi, jumlah hidrogen untuk reaksi terminasi yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA

Fitriah Nurul (2017).Penerapan K3 Di Labolatorium Kimia Analisis Politeknik Negeri


Lhokseumawe .Journal Reaksi. 15(01). 17-22.

Widjanarko Simon Bangbang , Johana Megawati (2015). Analisis Metode Kolorimetri dan
GravimetriPengukuran Kadar Glukomanan pada Konjak (Amorphophallus Konjac). Journal Pangan
dan Agroindustri.3(4). 1584-1588.

Arlofa Nina, Hendro Herutomo (2017). Perbandingan Analisis Gugus Aatik pada Polimer
Polipropilena dengan Metode Gravimetri dan Fourier TransformInfaRed(FTIR).139-146.

Anda mungkin juga menyukai