Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348917358

Dampak Merokok terhadap Covid-19

Article · January 2021


DOI: 10.32583/pskm.v11i1.1143

CITATIONS READS

0 44

5 authors, including:

Joko Tri Atmojo Dewi Arradini


School of Health Sciences Mamba ul Ulum, Surakarta, Indonesia STIKes Mitra Husada Karanganyar
31 PUBLICATIONS   5 CITATIONS    7 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Aquartuti Tri Darmayanti Rina Tri Handayani


Universitas Sebelas Maret STIKES Mamba ul Ulum Surakarta, Jawa Tengah
14 PUBLICATIONS   6 CITATIONS    16 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Joko Tri Atmojo on 31 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169-176, Januari 2021 p-ISSN 2089-0834
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
SekolahTinggi
Sekolah TinggiIlmu
IlmuKesehatan
KesehatanKendal
Kendal e-ISSN 2549-8134

DAMPAK MEROKOK TERHADAP COVID-19


Joko Tri Atmojo1*, Dewi Arradini2, Aquartuti Tri Darmayanti3, Aris Widiyanto3, Rina Tri
Handayani1
1
STIKES Mamba‟ul „Ulum Surakarta, Jl Ring Road Utara, Tawangsari, Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta,
Jawa Tengah, Indonesia 57127
2
STIKES Mitra Husada Karanganyar, Jl. Brigjen Katamso Barat, Gapura Papahan Indah, Papahan,
Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia 57722
3
Ikatan Mahasiswa dan Alumni Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir.
Sutami No.36, Kentingan, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126
*jokotriatmojo1@gmail.com

ABSTRAK
Gangguan utama dari COVID-19 adalah sistem pernafasan, maka merokok dan penggunaan rokok
dapat menjadi orang yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru- paru yang parah.
Beberapa ulasan dan laporan kasus yang menyajikan data tentang merokok dan COVID-19
memberikan kesimpulan berbeda. Hal ini membuat penulis tertarik untuk menyajikan ulasan sistematis
tentang bagaimana tingkat keparahan gejala COVID-19 pada pasien dengan riwayat merokok agar
dapat memberikan gambaran lebih lengkap tentang hubungan merokok dan gejala COVID. Artikel
dicari melalui basis data sejak Januari – November 2020 . Pencarian diperoleh dari berbagai basis data
seperti: PUBMED dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah “smoking and COVID-19”
ATAU “Comorbid and smoking and COVID-19”, ATAU “ Kebiasaan merokok dan COVID-19”.
Free full text berbahasa Inggris atau Indonesia. Subyek merupakan pasien terkonfirmasi melalui real
time PCR (RT-PCR) sebagai penderita COVID-19. Desain observasional berupa COHORT
retrospektif. Berdasarkan hasil tinjauan didapatkan 13 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan
mengestimasi bahwa pasien COVID-19 yang memiliki kebiasaan merokok yang dilakukan sebelum
pandemi berpotensi 2 kali lebih mungkin mengalami perburukan gejala, peningkatan kemungkinan
dirawat di ICU bahkan kematian.

Kata kunci: covid-19; cohort retrospective; merokok; tinjauan sistematis

THE IMPACT OF SMOKING ON COVID-19

ABSTRACT
The main problem with COVID-19 is the respiratory system, so smoking and cigarette use can put
people at a high risk of developing severe lung infections. Several reviews and case reports that
provide data on smoking and COVID-19 provide different conclusions. This makes the authors
interested in presenting a systematic review of how the severity of COVID-19 symptoms in patients
with a smoking history can provide a more complete picture of the relationship between smoking and
COVID-19 symptoms. Articles searched through database from January - November 2020. Searches
were obtained from various databases such as: PUBMED and Google Scholar. The keywords used
are “smoking and COVID-19” OR “Comorbid and smoking and COVID-19”, OR “Smoking habits
and COVID-19”. Free full text in English or Indonesian. Subjects were patients confirmed by real
time PCR (RT-PCR) as COVID-19 sufferers. The observational design was a retrospective COHORT.
Based on the results of the review, it was found that 13 articles that met the inclusion criteria and
estimated that COVID-19 patients who had a smoking habit before the pandemic were 2 times more
likely to experience worsening of symptoms, an increased likelihood of being admitted to the ICU and
even death.

Keywords: covid-19; cohort retrospective; smoking; systematic review

PENDAHULUAN hingga gangguan pernapasan yang parah


Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah terbukti berkembang menjadi
merupakan suatu penyakit yang memiliki sindrom gangguan pernapasan akut dan
manifestasi penyakit mulai dari flu biasa syok septik bahkan kegagalan nafas yang

169
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

berakibat fatal (Holshue et al., 2020; T. Pencarian diperoleh dari berbagai basis
Chen et al., 2020). Pada 7 Januari 2019, data seperti: PUBMED dan Google
para ilmuwan berhasil mengisolasi patogen Scholar. Tidak ada upaya dari penulis
tersebut yang menyebabkan pneumonia, untuk mencari secara spesifik artikel-
jenis baru β-coronavirus (Wan et al., artikel yang tidak terpublikasi. Kata kunci
2020). Studi klinis telah menunjukkan yang digunakan adalah “smoking and
manifestasi yang paling umum dari COVID-19” ATAU “Comorbid and
COVID-19 adalah demam, kelelahan, dan smoking and COVID-19”, ATAU “
batuk kering. Gejala lainnya termasuk Kebiasaan merokok dan COVID-19”.
mialgia, sesak pada dada, dispnea, mual,
muntah, dan diare. Dada terkomputerisasi Dalam tinjauan sistematis ini akan dicari
secara tomografi (CT) scan menunjukkan artikel dari data primer COHORT, penulis
tanda khas virus yang mengindikasi radang menjabarkan PICO sebagai berikut:
paru-paru (Dong et al., 2020). Pandemi Populasi: pasien COVID-19. Faktor
COVID-19 yang terjadi disebabkan adanya Prognosis: Kebiasaan merokok.
proses mutasi dari virus SARS-CoV Pembanding: tidak merokok. Outcome:
menjadi sangat infeksius, hal ini menjadi Keparahan gejala dan kebutuhan
tantangan karena pasien yang dalam masa perawatan ICU.
inkubasi dan terdeteksi negatif palsu dapat
menyebarkan virus (Handayani et al., Kriteria inklusi: artikel yang terpublikasi
2020). menggunakan bahasa Inggris atau
Gangguan utama dari COVID-19 adalah Indonesia. Free full text atau artikel yang
sistem pernafasan, maka merokok dan dapat diunduh secara gratis (open access).
penggunaan rokok dapat menjadi orang Subyek merupakan pasien terkonfirmasi
yang memiliki risiko tinggi untuk melalui real time PCR (RT-PCR) sebagai
mengalami infeksi paru- paru yang parah, penderita COVID-19 berbagai rentang
karena kerusakan saluran udara bagian atas usia. Desain studi yang digunakan adalah
dan penurunan fungsi kekebalan paru observasional berupa COHORT
akibat virus dan juga rokok (Bauer, Retrospektif. Kriteria eksklusi: artikel yang
Morissette and Stämpfli, 2013; Feldman terpublikasi menggunakan bahasa Cina,
and Anderson, 2013; Patanavanich and Jepang, Spanyol, dan Arab. Subyek berusia
Glantz, 2020). Laporan kasus coronavirus kurang dari 19 tahun. Artikel dengan
sebelumnya (MERS) melaporkan bahwa desain studi kasus, quasi eksperimental,
perokok yang menderita infeksi RCT, Cross-sectional, case report, dan
coronavirus memiliki risiko lebih tinggi kasus kontrol.
terhadap infeksi dan kematian (Park, Jung
and Kim, 2018). Strategi penilaian kualitas dan sintesis data
Beberapa ulasan dan laporan kasus yang Semua studi yang teridentifikasi dinilai
menyajikan data tentang merokok dan secara independen oleh seluruh penulis
COVID-19 memberikan kesimpulan untuk relevansi berdasarkan judul dan
berbeda. Hal ini membuat penulis tertarik abstrak. Versi teks lengkap dari semua
menyajikan tinjauan sistematis tentang kemungkinan relevan, ketidaksepakatan
bagaimana tingkat keparahan gejala diantara penulis diputuskan melalui forum
COVID-19 pada pasien dengan riwayat diskusi. Data yang telah tersaring disajikan
merokok berdasarkan berbagai laporan dalam tabel alur sesuai denah item
kasus yang terjadi di dunia. PRISMA (prefered items of systematic
review and meta-analysis) (Liberati et al.,
METODE 2009). Penilaian kualitas studi
Strategi pencarian: artikel dicari melalui menggunakan Newcastle - Ottawa Quality
basis data sejak Januari – November 2020. Assessment Scale Cohort Studies. Artikel

170
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

yang tidak masuk dalam kriteria kualitatif, ini dan dijadikan sumber kepustakaan.
sebagian besar akan dibahas dalam artikel

HASIL
Diidentifikasi melalui pencarian
basis data (n = 744 ) Free full text = 134

Penyaringan data awal (n = 610 Penghapusan data ganda = 120


)

Artikel teks lengkap yang dinilai Berbahasa selain Inggris dan Indonesia = 8
untuk kelayakannya (n = 490) Subyek berusia < 18 tahun = 103
Bukan cohort retrospektif study = 366

Artikel yang memenuhi syarat


kualitatif (n = 13 )
Gambar 1. Alur diagram PRISMA untuk seleksi artikel dalam tinjauan sitematis.

Tabel 1.
Penilaian kualitas studi
Study Seleksi Comparability Outcome
Keterwakil Pemilihan Penetapan Penjelasan Keterbandi Penilaian Durasi Kecukupan
an kelompok ekpusure hasil pada ngan hasil follow- follow-up
kelompok tidak awal studi kelompok up
terpapar terpapar dari desain
/analisis
(Feng Tidak Dari Medical Dijelaskan Control Record 28 hari Follow up
et al., mewakili populasi record study linkage lengkap
2020) yang sama berbagai
faktor
(Mo Sedikit Diambil Medical Tidak Merokok Record 10 hari Follow up
et al., mewakili dari record dijelaskan adalah linkage di lengkap
2020) kelompok dan spesifik faktor rumah
yang sama wawanca tambahan sakit
ra
(Shi Mewakili Dari Medical Dijelaskan Merokok Record rata - Follow up
et al., populasi Record adalah linkage rata 15 lengkap
2020) yang sama faktor hari
tambahan
(T. Mewakili Diambil Medical Dijelaskan Merokok Record Selama Follow up
Chen dari Record adalah linkage dirawat, hanya 34%
et al., populasi faktor rata - (274)
2020) yang sama tambahan rata 16
hari
(Kim Tidak Dari Medical Dijelaskan Merokok Record 28 hari Follow up
et al., mewakili populasi Record adalah linkage lengkap
2020) yang sama faktor
tambahan

171
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Study Seleksi Comparability Outcome


Keterwakil Pemilihan Penetapan Penjelasan Keterbandi Penilaian Durasi Kecukupan
an kelompok ekpusure hasil pada ngan hasil follow- follow-up
kelompok tidak awal studi kelompok up
terpapar terpapar dari desain
/analisis
(Goy Sedikit Diambil Medical Tidak Merokok Record 24 hari Follow up
al et Mewakili dari Record dijelaskan bukan linkage lengkap
al, kelompok spesifik variabel
2020) yang sama utama
(Zhan Sedikit Diambil Medical Dijelaskan Kontrol Record 9 hari Follow up
g et mewakili dari Record studi untuk linkage lengkap
al., kelompok berbagai tapi
2020) yang sama faktor singkat
medis
(Gua Mewakili Dari Medical Dijelaskan Kontrol Record 49 hari Follow up
n et populasi Record studi linkage lengkap
al., yang sama berbagai
2020) faktor
(Zhou Sedikit Diambil Medical Dijelaskan Kontrol Record 1 bulan Follow up
et al., mewakili dari Record studi untuk linkage 72%. (28%
2020) karena kelompok berbagai meninggal)
terdapat yang sama faktor
kriteria medis
(Hua Tidak Diambil Medical Tidak Kontrol Record Tidak Follow up
ng et mewakili dari Record dijelaskan studi linkage dijelask lengkap
al populasi berbagai an
2020) sama faktor
(Zhan Sedikit Diambil Medical Tidak Merokok Record 32 hari Follow up
g et mewakili dari Record dijelaskan bukan linkage lengkap
al., populasi variabel
2020) sama utama
(R. Sedikit Diambil Medical Tidak Merokok Record 45 hari Follow up
Chen mewakili dari Record dijelaskan bukan linkage lengkap
et al., populasi variabel
2020) sama utama
(Yao Tidak Diambil Medical Dijelaskan Kontrol Record 12 hari Follow up
et al., mewakili dari Record studi linkage lengkap
2020) populasi berbagai
sama faktor

Tabel 2.
Ringkasan Hasil Studi
Studi Subyek Lokasi Hasil
(Feng et al., 52 pasien bergejala Wuhan Jin Yin-tan 2 dari 52 pasien adalah perokok dan mengalami
2020) parah hospital keparahan, namun semuanya berhasil sembuh
(Mo et al., 155 pasien RS Zhongnan 4 dari 6 orang perokok aktif mengalami
2020) COVID-19 Wuhan University pneumonia, namun tidak signifikan (p=0.861)
(Shi et al., 487 pasien RS di Provinsi 6 dari 40 pasien perokok mengalami keparahan,
2020) COVID-19 Zhejiang namun tidak signifikan (p=0.331)
(T. Chen et al., 799 pasien RS Tongji Wuhan 9 dari 19 pasien COVID dengan riwayat
2020) COVID-19 merokok meninggal
(Kim et al., 28 pasien pertama RS Nasional Seoul, 5 pasien yang dirawat di ICU memiliki riwayat
2020) di Korea National Medical sebagai perokok
Center, and Seoul
Medical Center,
Seoul

172
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Studi Subyek Lokasi Hasil


(Goyal et al, 393 pasien > 18 2 RS di New York 20 pasien perokok 6 pasien membutuhkan
2020) tahun invasive mechanical ventilation
(Zhang et al., 140 pasien 7 RS di Wuhan Mantan perokok: n = 7 mengalami keparahan: n
2020) COVID-19 semua = 4 (6,9%) (p = 0,448) dan perokok aktif: n =
usia 2 semuanya mengalami keparahan
(Guan et al., 1099 pasien 552 RS di 30 Kasus yang parah (16,9% perokok aktif. 5,2%
2020) COVID-19 provinsi di Cina mantan perokok). Masuk ICU atau meninggal
(25,8% perokok aktif. 7,6% mantan perokok)
dan 86,7% bukan perokok tidak butuh ICU
(Zhou et al., 191 pasien RS Jinyintan dan Kematian antara perokok aktif vs bukan
2020) COVID-19 usia Wuhan perokok (OR = 2.23; 95% CI: 0.65–7.63; p =
≥18 tahun 0.2)
(Huang et al 41 pasien COVID- Sebuah RS di Perbandingan kebutuhan perawatan ICU antara
2020) 19 Wuhan perokok aktif dan bukan (p = 0,31)
(Zhang et al., 573 pasien RS di Provinsi 37 pasien yang merokok memiliki hasil CT
2020) COVID-19 Zhejiang scan yang abnormal, namun tidak signifikan (p
= 0,969)
(R. Chen et al., 476 pasien RS di Shanghai, 44 pasien adalah perokok dan 10 diantaranya
2020) Wuhan dan Anhui mengalami gejala kritis, namun tidak signifikan
(p= 0.161)
(Yao et al., 108 pasien Dabieshan Medical 4 pasien yang merupakan perokok mengalami
2020) COVID-19 Center gejala COVID-19 yang cukup berat

PEMBAHASAN faktor dan juga karakteristik yang dapat


Berdasarkan hasil pencarian, seluruh studi menjadi penyebab keparahan gejala
primer menggunakan data rekam medis COVID-19. Sehingga hampir seluruh studi
sebagai instrumen. Hal ini menimbulkan tidak mencantumkan hasil analisis dari
beberapa bias dimana pada akurasi kebiasaan merokok pada abstrak dan tidak
penentuan kebiasaan merokok yang akan dijelaskan pada pendahuluan studi secara
berbeda penjelasannya antar studi, dan spesifik. Tinjauan sistematis ini akan
akurasi penentuan outcome karena pada dibahas lebih spesifik tentang pengaruh
data rekam medis peneliti tidak langsung merokok dengan manifestasi gejala dan
menemui pasien dan tenaga kesehatan keparahan infeksi COVID-19.
yang mengukur tingkat keparahan bisa jadi
belum dilakukan apersepsi. Mengingat Seberapa kuat hubungan Merokok
kondisi pandemi yang tidak dalam memperburuk COVID-19 ?
memungkinkan pertemuan langsung Patanavanich and Glantz, 2020 melakukan
dengan pasien, hasil ini masih bisa untuk meta analisis terkait dampak merokok dan
diterima dan penting untuk dipelajari. keparahan COVID-19 menyatakan bahwa
Beberapa studi tidak mewakili populasi kebiasaan merokok yang dilakukan
dikarenakan jumlah sampel yang terlalu sebelum seseorang menderita COVID-19
sedikit dan adanya kriteria inklusi yang dapat menjadi faktor risiko
ketat, hal ini membuat hanya sebagian berkembangnya keparahan gejala COVID-
kecil dari pasien yang bisa masuk dalam 19 2 kali lipat dibandingkan seseorang
kriteria. Studi lainnya mengambil sampel yang tidak merokok dan menderita
besar sehingga dapat meminimalkan COVID-19. Hasil ini menegaskan kembali
potensi kesalahan sistematis dan dan menjadi pemutakhiran hasil tinjauan
meningkatkan interval kepercayaan. sebelumnya yang dilakukan oleh
(Vardavas and Nikitara, 2020) yang hanya
Merokok pada seluruh studi bukanlah melaporkan dan meninjau 5 artikel dan
fokus utama dari penelitian, hal ini memberikan hasil bahwa perokok yang
disebabkan seluruh studi mencari berbagai menderita COVID-19 akan lebih mungkin

173
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

menderita gejala yang parah 1,4 kali (RR = faktor langsung dari perilaku dan membuat
1,4, 95% CI: 0,98–2,00) dan membutuhkan kecenderungan atau rencana pada individu
dukungan ICU, ventilasi mekanis atau untuk melakukan sesuatu. Semakin kuat
kemungkinan meninggal sekitar 2,4 kali niatnya semakin besar kesempatan
lebih tinggi dibandingkan dengan bukan seseorang untuk melakukan sesuatu dan
perokok (RR = 2,4, 95% CI: 1.43–4.04). berlaku sebaliknya.

Penelitian lebih lanjut diperlukan seiring Sikap seseorang memengaruhi perilaku,


dengan meningkatnya penelitian tentang semakin banyak penilaian yang positif atas
hubungan merokok dan COVID-19, perilaku tertentu maka mempertahankan
namun merokok kemungkinan besar akan perilakunya, berhenti merokok dipengaruhi
terus terkait dengan perkembangan negatif oleh sikap mereka terhadap rokok.
dan hasil yang merugikan dari infeksi Diperlukan upaya kritis untuk mengubah
COVID-19. Definisi merokok pada setiap perspektif sosial terhadap merokok.
artikel terkadang tidak sama, beberapa Seseorang cenderung merokok terus
artikel menuliskan kebiasaan merokok menerus jika dia mengasumsikan bahwa
pada mantan perokok atau mereka yang merokok akan memberi manfaat dan
sudah berhenti merokok saat sebelum manfaat ini digambarkan secara positif.
terkena COVID-19 dan terkadang hanya Perubahan membutuhkan peningkatan cara
mencantumkan perokok aktif dan para pandang yang negatif dan nyata efek
perokok tidak digolongkan. Terjadinya negatif (misal risiko penyakit) terutama
perbaikan paru-paru pada mantan perokok COVID-19 (WHO., 2010; Atmojo et al.,
dalam kelompok yang terpapar dapat 2017).
membuat bias (Patanavanich and Glantz,
2020). SIMPULAN
Studi kohort retrospektif memberikan bukti
Bagaimana langkah pencegahan dan pasien COVID-19 yang memiliki
upaya untuk menurunkan dan kebiasaan merokok yang dilakukan
mengatasi kebiasaan merokok? sebelum pandemi berpotensi 2 kali
Memiliki kondisi fisik yang sehat adalah mengalami perburukan keadaan,
salah satu upaya untuk menjaga diri dari disebabkan adanya penurunan fungsi paru-
serangan COVID-19 ataupun perburukan paru dan diperburuk oleh infeksi COVID-
kondisi akibat infeksi COVID-19. Upaya 19 yang bermanifestasi utama pada sistem
untuk menghentikan kebiasaan merokok pernafasan. Upaya merubah kebiasaan
ataupun menurunkan intensitas konsumsi merokok selama pandemi bahkan
rokok selama masa pandemi menjadi salah menghentikannya menjadi salah satu upaya
satu langkah yang akan memberikan efek yang akan memberi efek positif.
positif. Salah satu faktor yang dapat
langsung memepengaruhi perubahan DAFTAR PUSTAKA
kebiasaan merokok seseorang. Atmodjo JT, Soemanto R, Murti B (2017).
Determinants of successful smoking
Berdasarkan penelitian (Atmojo et al., cessation in Surakarta. Journal of
2017) penghentian merokok memiliki Health Promotion and Behavior,
banyak manfaat dan berakibat pada 02(04): 332–344.
perpanjangan harapan hidup. Beberapa https://doi.org/10.26911/thejhpb.201
model teoritis menjelaskan kemungkinan 7.02.04.05.
perubahan perilaku pada perokok.
Hasilnya mengungkapkan bahwa Bauer, C. M. T., Morissette, M. C. and
keberhasilan perilaku ini secara langsung Stämpfli, M. R. (2013) „The
dipengaruhi oleh niat yang merupakan influence of cigarette smoking on

174
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

viral infections: Translating bench Engl J Med. 2020.


science to impact COPD doi:10.1056/NEJMc2010419.
pathogenesis and acute exacerbations
of COPD clinically‟, Chest. doi: Holshue, M. L. et al. (2020) „First Case of
10.1378/chest.12-0930. 2019 Novel Coronavirus in the
United States‟, New England Journal
Chen, R. et al. (2020) „COVID-19 with of Medicine. doi:
Different Severities : A Multicenter 10.1056/nejmoa2001191.
Study of clinical features‟, 201(11),
pp. 1380–1388. doi: Handayani, R. T., Arradini, D.,
10.1164/rccm.202002-0445OC. Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., &
Atmojo, J. T. (2020). Pandemic
Chen, T. et al. (2020) „Clinical Covid-19, Body Immunity Response,
characteristics of 113 deceased and Herd Immunity. Jurnal Ilmiah
patients with coronavirus disease Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
2019: Retrospective study‟, The Kendal, 10(3), 373-380.
BMJ, 368. doi: 10.1136/bmj.m1091.
Kim, E. S. et al. (2020) „Clinical course
Dong, X. et al. (2020) „Eleven faces of and outcomes of patients with severe
coronavirus disease 2019‟, Allergy: acute respiratory syndrome
European Journal of Allergy and coronavirus 2 infection: A
Clinical Immunology, 75(7), pp. preliminary report of the first 28
1699–1709. doi: 10.1111/all.14289. patients from the korean cohort study
on COVID-19‟, Journal of Korean
Feldman, C. and Anderson, R. (2013) Medical Science, 35(13), pp. 1–12.
„Cigarette smoking and mechanisms doi: 10.3346/JKMS.2020.35.E142.
of susceptibility to infections of the
respiratory tract and other organ Liberati, A. et al. (2009) „The PRISMA
systems‟, Journal of Infection. doi: statement for reporting systematic
10.1016/j.jinf.2013.05.004. reviews and meta-analyses of studies
that evaluate healthcare
Feng, Y. et al. (2020) „Clinical course and interventions: explanation and
outcomes of critically ill patients elaboration‟, Bmj, 339(jul21 1), pp.
with SARS-CoV-2 pneumonia in b2700–b2700. doi:
Wuhan, China: a single-centered, 10.1136/bmj.b2700.
retrospective, observational study‟,
International Journal of Infectious Mo, P. et al. (2020) „Clinical
Diseases, 395(7), pp. 2–5. doi: characteristics of refractory COVID-
10.1093/ntr/ntaa082. 19 pneumonia in Wuhan, China‟,
Clinical infectious diseases : an
Guan, W. et al. (2020) „Clinical official publication of the Infectious
Characteristics of Coronavirus Diseases Society of America. doi:
Disease 2019 in China‟, New 10.1093/cid/ciaa270.
England Journal of Medicine,
382(18), pp. 1708–1720. doi: Park, J. E., Jung, S. and Kim, A. (2018)
10.1056/nejmoa2002032. „MERS transmission and risk
factors: A systematic review‟, BMC
Goyal P, Choi JJ, Pinheiro LC, et al. Public Health. doi: 10.1186/s12889-
Clinical characteristics of Covid-19 018-5484-8.
in New York City [published online
ahead of print April 17, 2020]. N Patanavanich, R. and Glantz, S. A. (2020)

175
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 169 - 176, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

„Smoking Is Associated With


COVID-19 Progression: A Meta-
analysis‟, Nicotine & tobacco
research : official journal of the
Society for Research on Nicotine and
Tobacco, 22(9), pp. 1653–1656. doi:
10.1093/ntr/ntaa082.

Shi, Y. et al. (2020) „Host susceptibility to


severe COVID-19 and establishment
of a host risk score: Findings of 487
cases outside Wuhan‟, Critical Care,
24(1), pp. 2–5. doi: 10.1186/s13054-
020-2833-7.

Vardavas, C. I. and Nikitara, K. (2020)


„COVID-19 and smoking: A
systematic review of the evidence‟,
Tobacco Induced Diseases,
18(March), pp. 1–4. doi:
10.18332/tid/119324.

Wan, S. et al. (2020) „Clinical features and


treatment of COVID-19 patients in
northeast Chongqing‟, Journal of
Medical Virology, 92(7), pp. 797–
806. doi: 10.1002/jmv.25783.

Yao, Q. et al. (2020) „A retrospective


study of risk factors for severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2
infections in hospitalized adult
patients‟, Polish Archives of Internal
Medicine, 130(5), pp. 390–399. doi:
10.20452/pamw.15312.

Zhang, X. et al. (2020) „Epidemiological,


clinical characteristics of cases of
SARS-CoV-2 infection with
abnormal imaging findings‟,
International Journal of Infectious
Diseases, 94, pp. 81–87. doi:
10.1016/j.ijid.2020.03.040.

Zhou, F. et al. (2020) „Clinical course and


risk factors for mortality of adult
inpatients with COVID-19 in
Wuhan, China: a retrospective cohort
study‟, The Lancet, 395(10229), pp.
1054–1062. doi: 10.1016/S0140-
6736(20)30566-3.

176

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai