Anda di halaman 1dari 10

INFEKSI SISTEM SARAF PADA ANAK

POLIOMIELITIS
dr. Ditya arisanti, Sp.A, MBiomed
PENDAHULUAN
 Penyakit infeksi virus (enterovirus) akut yang melibatkan medulla spinalis dan
batang otak, dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
 Virus polio pada umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun yang tidak
pernah divaksinasi.
 Virus polio masuk melalui mulut ketika seseorang makan/minum bahan
makanan/minuman yg terkontaminasi dari feses manusia yang
mengandung virus polio.
 3 tipe virus polio : tipe 1,2,dan 3
 Masa inkubasi 6-20 hari
 Pola kelumpuhan berbeda tiap pasien, umumnya asimetris, jenis paraltik 1-2%
EPIDEMIOLOGI

 < abad 19 : insiden sporadis


 > abad 19-20 : epidemi >> dan puncak pertengahan tahun 1950
 Vaksin polio : insiden menurun secara bermakna
 Insiden : laki=perempuan
 Predisposisi : anak-anak/ individu dengan gangguan sistem imun
 Eradikasi polio : prioritas WHO
MANIFESTASI KLINIS

 Asimptomatik : >>
 Abortif : demam, malaise, gangguan GIT, gejala lain tidak khas, pemeriksaan
neurologi normal, sembuh dalam 2-4 hari
 Non paralitik : abortif + iritasi meningeal
 Paralitik : demam, nyeri tenggorokan, gejala tidak khas lain 1-2 hari kemudian
mereda, dan demam kambuh lagi disertai nyeri kepala, muntah dan gejala
rangsang selaput otak, manifestasi sistemik (gagal nafas)

Fase pemulihan : post poliomielitis syndrome (kelemahan kelompok otot setelah


20-40 tahun post infeksi)

DIAGNOSIS BANDING

 Infeksi enterovirus lain


 GBS
 Spinal muscular atrophy
 Myotonic dystrophy
 Rabies
 Tetanus

PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Kultur virus dari


1. LCS :
2. Feses
3. Hapusan tenggorok
 Serum antibodi 3 serotipe virus pada fase akut dan penyembuhan
 IgG meningkat 4x atau IgM (+) pada fase akut
PENATALAKSANAAN

 Terapi medis
1. Antivirus : tidak efektif
2. Terapi utama : suportif
3. Analgesia : myalgia / nyeri kepala
4. Ventilasi mekanik : paralisis bulbar
5. Trakeostomi : jika ventilasi mekanis jangka panjang
6. Laksatif : konstipasi
 Terapi fisik
 Terapi bedah
PENCEGAHAN
 Ada 2 vaksin polio : OPV (Oral polio Vaccine) dan IPV (inactivated polio
vaccine)
 Trivalent OPV (tOPV) dan IPV melindungi seseorang dari 3 tipe virus polio,
sedangkan bivalent (bOPV) hanya melindungi dari tipe 1 dan 3 saja.
 Di negara-negara yg masih mengunakan OPV, IPV diberikan untuk
memperkuat sistem imun dan melindungi dari polio.
 2012, WHO merekomendasikan pemberian 1 dosis IPV, sebagai tambahan
atas pemberian vaksin bOPV.
 40% VAPP (Vaccine Associated Paralytic Poliomyelitis ) disebabkan karena
komponen OPV tipe 2.

PROGNOSIS

 Buruk pada poliomielitis paralitik bulbar dan spinal


 Baik pada asimptomatik dan abortif

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai