PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana, hal tersebut sesuai dalam
Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil survei Progamme For International Student
survei PISA dari berbagai negara”. Banyak penyebab terjadinya mutu pendidikan
menggali secara maksimal seluruh potensi yang ada agar dapat bersinergi dalam
Indonesia yang masih rendah adalah berdasarkan pasal 82 ayat (1) Undang–
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pemerintah wajib mulai
Matematika merupakan ilmu tentang logika, hal ini sesuai dengan pendapat
(James and James, 1976) bahwa “Matematika merupakan ilmu tentang logika,
1
2
lainnya, dimana matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis
dan geometri’’. Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari
sekolah dasar (SD) hingga sampai perguruan tinggi (PT) (Syahrina, 2014). Tujuan
dapat ditinjau dari beberapa faktor yaitu ditinjau dari faktor siswa adalah siswa
pemecahan masalah, hal ini sesuai dengan pendapat Markaban (2004:1) bahwa:
3
Salah satu penyebab siswa kurang menguasai materi logika matematika menurut
problem based learning karena mampu meningkatkan minat siswa untuk terus
ilmiah sehingga dapat dikemas dalam suatu model pembelajaran yang akan
digunakan dan peserta didik secara aktif mengkonstribusi konsep, hukum atau
TP 2018/2019 ”.
B. Identifikasi Masalah
peringkat.
peringkat.
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi siswa
logika matematika.
G. Batasan Istilah
dimengerti.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
2. Pembelajaran Matematika
8
9
3. Model
a. Pengertian Model
pedoman”. Menurut Joice and Weil (dalam Isjoni, 2013: 50) bahwa
suatu pedoman.
10
learning :
disajikan
4. Pendekatan Ilmiah
a) Pengertian Pendekatan Ilmiah
berikut:
a. Mengamati (observing)
Pada tahap ini guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk pengamatan melalui
kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca
yang diformulasikan pada skenario proses pembelajaran.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari
suatu benda atau objek.
b. Menanya (Questioning)
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan
secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah dilihat,
disimak dan dibaca.
c. Mencoba/mengumpulkan informasi (Experimenting)
Pada tahap ini, setelah peserta didik mempunyai
pertanyaan yang diperoleh melalui pengamatan terhadap
media yang sudah ditampilkan guru, maka tugas peserta
14
Melihat
bentuk
15
pelajaran
pelajaran
matematika.
17
dasar”.
a. Memahami masalah
c. Merencakan penyelesaian
1. Memahami Masalah
7. Logika Matematika
bernilai benar)
prima
Sekolah SMA Binarry mempunyai dua tim olah raga, yaitu tim bulu
tangkis dan tim voli. Tim bulu tangkis terdiri dari dua orang yaitu
Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir, sedangkan tim voli terdiri atas
B B B
B S S
S B S
S S S
d. Pernyataan Implikasi
Indonesia”.
kalimat ini berniali salah (S). Secara abstrak, kalimat “ Jika untuk
B B B
B S S
S B B
S S B
e. Pernyataan Biimplikasi
B B B
B S S
S B S
S S B
B S
S B
Contoh :
B. Kerangka Konseptual
rendahnya kualitas pendidik atau pengajar, dan metode pengajaran guru yang
C. Hipotesis Penelitian
T.P. 2018/2019.
METODOLOGI PENELITIAN
1) Lokasi Penelitian
logika matematika.
2) Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
MIA yang ada di SMA Negeri 2 Rantau Utara tahun pelajaran 2018/2019
25
26
C. Jenis Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini menggunakan Quasi eksperimen. Karena penelitian
quasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk
diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak.
D. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam mengukur
kemampuan pemahamn konsep dan pemecahan masalah siswa adalah sebagai berikut :
E. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 160) bahwa “ Instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Jenis instrumen yang digunakan dalam
2. Bentuk Tes
27
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian.
4. Penyusunan Soal
konsep dan pemecahan masalah. Soal nomor urut pertama sampai dengan nomor urut
ketujuh merupakan indikator pemahaman konsep dan soal nomor urut kedelapan
5. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
yang akan dipakai pada penelitian. Menurut Arikunto (2006: 168) bahwa “ Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu
instrumen”.
validitas konstruk (Contruct Validity). Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat
digunakan pendapat dari ahli (judgement expert). Ahli atau validator pada penelitian
ini adalah dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2. Yang divalidasi oleh
Setelah mendapatkan hasil tes uji coba maka langkah selanjutnya dianalisis
menggunakan teknik product momen yang dikemukakan oleh Arikunto (2013: 87),
∑ − ∑ ∑
=
∑ − ∑ ∑ − ∑
Keterangan:
= Jumlah responden
∑ = Jumlah X kuadrat
∑ = Jumlah Y kuadrat
∑ = Jumlah skor X
∑ = Jumlah skor Y
Nilai r Interpretasi
b. Reliabilitas
ukur) di dalam mengukur objek yang sama. Hal tersebut sama dengan pendapat
Sugiyono (2014: 348) bahwa “Reliabilitas instrumen adalah suatu instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan
data yang sama. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan koefisien
∑
∝ = 1−
−1
! ∝ > 0,70
Keterangan:
∝ = Koefisien reliabilitas
= varians skor ke - i
= varians total
∑ +( )
∑ '() *
& = ,
-
30
∑.
Keterangan:
∑.
: Total skor soal butir ke-i
: Total kuadrat skor soal ke-i
: Jumlah Sampel
c. Tingkat Kesukaran
soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Rumus menentukan tingkat
∑ 12 + ∑ 14
01 = × 100%
5
Keterangan :
∑ 12
TK : Tingkat kesukaran soal
∑ 14
: Jumlah skor kelas atas
: Jumlah skor kelas bawah
5 : 27% x banyak subjek x 2
: Skor tertinggi
Untuk mengartikan angka taraf kesukaran item digunakan kriteria sebagai berikut:
31
d. Daya Pembeda
membedakan antara siswa yang mampu mengerjakan soal atau berkemampuan tinggi
dengan siswa yang tidak mampu mengerjakan soal atau berkemampuan rendah.
85 − 8
4=
∑ +∑
9 5
5 5−1
Keterangan:
85
DB : Daya beda soal
8
: Skor rata-rata kelompok atas
: Skor rata-rata kelompok bawah
5
∑
: 27 % x N
5
∑
: Jumlah kuadrat kelompok bawah
: Jumlah kuadrat kelompok atas
dilakukan pengujian normalitas, untuk kebutuhan uji normalitas ini digunakan teknik
analisis Liliefors, sedangkan pada analisis uji Homogenitas digunakan teknik analisis uji
Bartlett. Pengujian hipotesis statistik digunakan teknik uji t. Uji t ini digunakan untuk
Dalam penelitian yang akan dilakukan, untuk mengetahui normalitas dari sampel
a) Menyusun nilai siswa dari yang terendah samapai nilai yang tertinggi
∑; ..
:=
Keterangan:
.̅
;
: mean (rata-rata)
.
: frekuensi kelompok
: nilai tengah kelompok
N : banyak data
∑ − ∑
= 9
−1
Keterangan:
∑
: simpangan baku
d) Menghitung proporsi
e) Urutkan data X dan carilah angka bakunya (tidak seharusnya diurutkan hanya untuk
− :
? =
f) Hitung proporsi ? ≤ ? artinya (banyaknya semua z yang kurang dari atau sama
-(
dengan ? /banyak semua data (n) yaitu = ?
A
k) Pengambilan keputusan:
1. bila DE FAG <D IJKL maka MN terima, artinya populasi menyebar normal.
2. bila DE FAG >D IJKL maka MN tolak, artinya populasi menyebar tidak normal.
Uji homogenitas sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji
homogenitas varians dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji F Adapun
PQ R
O=
PR R
Dimana :
Dimana Fg hQ,hR didapat dari daftar distribusi F dengan peluang g, sedangkan derajat
a. Hipotesis Pertama
Ho1: Pembelajaran dengan model problem based learning tidak lebih baik daripada
pada materi logika matematika di kelas XI SMA Negeri 2 Rantau Utara T.P.
2018/2019.
Ha1: Pembelajaran dengan model problem based learning lebih baik daripada
pada materi logika matematika di kelas XI SMA Negeri 2 Rantau Utara T.P.
2018/2019.
b. Hipotesis Kedua
Ho2: Pembelajaran dengan model problem based learning tidak lebih baik daripada
pada materi logika matematika di kelas XI SMA Negeri 2 Rantau Utara T.P.
2018/2019.
Ha2: Pembelajaran dengan model problem based learning lebih baik daripada
pada materi logika matematika di kelas XI SMA Negeri 2 Rantau Utara T.P.
2018/2019.
35
Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas dan diperoleh bahwa
kedua data berdistribusi normal dan homogen maka kedua hipotesis tersebut (Ha dan
−
=
5
+ 1 1
i 5
ji + j
5 + −2 5
∑ 'klk )
=∑ N −
A
Dimana,
Keterangan :
5 : sum of squres X1
: sum of squres X2
: banyak sampel
dan H0 ditolak.