Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Audit

Menurut Agoes (2012:4) audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan
untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Menurut
Arens dkk dalam Agoes (2012:3) audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan tingkat korespondensi antara informasi dan kriteria yang
ditetapkan. Maka dapat disimpulkan audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak
independen dan kompeten terhadap laporan keuangan yang disusun manajemen dengan tujuan
menentukan kriteria dan asersi mengenai bukti-bukti sesuai dan mengomunikasinnya kepada
pihak yang berkepentingan.

2.2 Auditor Eksternal


2.2.1 Pengertian Auditor Eksternal
Menurut Messier (2014:35) auditor eksternal sering disebut sebagai auditor independen
(independent auditor) atau bersertifikat akuntan publik (certified public accountant-CPA).
Pengertian dari audit eksternal adalah sebuah audit yang dilakukan oleh badan eksternal yang
memenuhi syarat-syarat. Audit eksternal menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami maka
definisi dari audit eksternal adalah suatu pemeriksaan secara berkala pada pembukuan atau
catatan dari suatu entitas yang dilakukan pihak ketiga secara independen.
Audit eksternal merupakan tinjauan atau berupa review terhadap adanya laporan
keuangan perusahaan yang telah dilakukan oleh para tenaga profesional dan juga independen
(KAP/Kantor Akuntan Publik) yang tidak keterkaitan sama sekali dengan perusahaan tersebut.
Audit eksternal seperti ini memiliki peran yang lebih besar dalam hal pengawasan terhadap
bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya karena sudah dilakukan oleh para
tenaga professional yang lebih berkompeten dalam bidangnya di luar perusahaan, sehingga
diharapkan dapat memberikan penilaian yang jauh lebih obyektif.
Audit eksternal dilakukan oleh lembaga dan perusahaan independen dan pihak ketiga
yang secara khusus ditugaskan untuk menilai dan mengevaluasi kepatuhan organisasi dengan
norma peraturan. Selain itu, audit eksternal juga wajib karena alasan peraturan dan kepatuhan
serta karena persyaratan pemegang saham yang mengamanatkan bahwa audit eksternal perlu
dilakukan setiap tahun, triwulanan, dan setengah tahunan untuk dipresentasikan dalam Rapat
Umum Tahunan, dan rapat Jajaran direktur.
Lalu dampak buruk seperti apa yang nantinya akan terjadi jika pada kenyataannya
perusahaan sama sekali tidak pernah dilakukan proses diaudit?
1. Kredibilitas dan kinerja perusahaan yang sudah berjalan selama ini akan dinilai tidak baik
di hadapan para pemegang saham, pihak investor, dan pemerintah karena tidak
menyajikan laporan keuangan yang lebi terpercaya dan valid.
2. Beresiko besar untuk terjadinya tindakan-tindakan kecurangan yang selama ini banyak
dilakukan oleh sebagian pihak dari manajemen yang tidak bertanggungjawab.
3. Tidak memiliki dasar yang lebih bisa dipercaya untuk menyiapkan surat-surat
pemberitahuan pajak yang telah diserahkan terhadap pihak pemerintah.
4. Menghadapi berbagai hambatan dalam hal permodalan yang terlebih lagi jika sebagian
besar menggunakan sumber pembiayaan dari luar perusahaan.
Ada beberapa langkah dalam melakukan proses audit supaya proses ini berjalan secara baik
dan benar. Contoh langkah ini dilakukan oleh auditor eksternal yang akan melakukan audit
kepada perusahaan, langkah proses yang dilakukan, yaitu:
1) Mencari dokumen yang dibutuhkan
Langkah pertama dalam proses audit yaitu pihak auditor akan mendatangi klien untuk
meminta beberapa dokumen bersinggungan dengan proses audit. Auditor yang
profesional sudah pasti sudah akan mengirimkan beberapa daftar dokumen yang akan dia
audit.
Ada beberapa dokumen wajib yang dibutuhkan dalam proses audit seperti dokumen
rekening koran, buku besar dan nota keuangan. Auditor juga akan meminta bagan
organisasi klien bersama dengan daftar nama dewan dan petinggi komite terkait.
2) Persiapan audit
Para auditor akan memeriksa beberapa informasi yang ada di dalam dokumen yang
dibutuhkan dan akan merencanakan bagaimana tata cara proses audit. Para auditor akan
mengadakan workshop resiko yang disusun oleh tim audit sebagai persiapan dalam
melakukan audit perusahaan. Dalam workshop resiko dilakukan oleh tim audit untuk
mengetahui berbagai masalah yang akan hadir saat proses audit dilakukan. Setelah
workshop resiko dilakukan lalu auditor akan menyusun acara audit sesuai workshop yang
dilakukan tim audit.
3) Membuat rencana rapat terbuka
Auditor perlu untuk menggelar rapat terbuka supaya kejelasan proses audit bisa dipahami
para pegawai perusahaan. Auditor bisa mengundang manajeman senior, staf administrasi
utama dan general affair. Dalam rapat terbuka tersebut auditor akan menjelaskan proses
audit tersebut, bagaimana lama waktunya dan masalah lain pada saat melakukan proses
audit. Setiap kepala bagian di wajibkan untuk memberitahu staf bawahannya tebtang
adanya wawancara dengan pihak auditor.
4) Kerja di lapangan
Auditor mengambil informasi yang dapat diserap pada gelaran rapat terbuka dan
menggunakannya di rencana audit.kerja di lapangan dilaksanakan setelah berkomunikasi
dengan para anggota staf dan akan meninjau tata cara dan proses audit tersebut.
Auditor akan menguji ketaatan klie terhadap pencatatan dan pelaporan keuangan sesuai
dengan PSAK. Kontrol di dalam akan terus disempurnakan untuk memastikan bahwa
auditor tersebut benar-benar menjalankan tugasnya. Auditor bisa bertukar pikiran pada
suatu problem saat beberapa masalah di hadapi kliennya supaya mendapatkan timbal
balik.
5) Menyusun laporan
Auditor menyusun laporan audit yang berisi temuan-temuan masalah saat proses audit
tersebut. Dalam laporan tersebut auditor akan merangkum segala kelalaian berupa
temuan material dan non material dan temuan lainya.
Auditor akan menulis komentar bersinggungan dengan temuan audit dan menyerahkan
solusinya kepada kliennya. Setelah prose berakhir lalu auditor akan menggelar rapat
penutupan untuk mendiskusikan berbagai problem dalam proses audit perusahaan lalu
memberikan solusi kebaikan untuk berbagai masalah perusahaan.
2.2.2 Peran dan Tugas Auditor Eksternal
1) Peran dari Auditor Eksternal
a) Auditor eksternal berperan penting untuk serta mempunyai kepentingan bersama dalam
hal efektivitas organisasi.
b) Mengetahui pengetahuan luas seputar dunia bisnis, industri, dan risiko yang di akan
dihadapi perusahan atau organisasi.

2) Tugas Auditor Eksternal


1. Memberikan opini atas laporan yang telah dikerjakan.
2. Review dilakukan secara periodik/tahunan.
3. Melakukan penilaian apakah sudah sesuai dengan prinsip yang berlaku yaitu PSAK/SAK.
4. Auditor eksternal harus bertanggung jawab kepada pemegang saham dan berkewajiban
kepada perusahaan untuk melakukan kerja profesional dalam melakukan audit.

2.2.3 Syarat yang Harus Dipenuhi Seorang Auditor Eksternal


a. Memiliki latar belakang atau pendidikan di bidang Akuntansi
b. Memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor
c. Memiliki independen dalam setiap perikatan yang dilakukan dengan klien
d. Menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama sebagai seorang
auditor

2.2.4 Fungsi dari Keberadaan Auditor Eksternal


Auditor Eksternal mempunyai akuntabilitas ke pemilik sebuah saham dan berkewajiban
kepada perusahaan untuk melakukan pekerjaan audit secara profesional. Auditor eksternal
idealnya harus direkomendasikan oleh komite audit yang independen dan auditor eksternal
tersebut kemudian ditunjuk oleh dewan atau pemilik saham sebagai praktik tata kelola yang baik
sebagai klarifikasi bahwa auditor eksternal mempunyai akuntabilitas kepada pemegang saham
tersebut.
Fungsi lain dari Auditor eksternal sebagai berikut:
1. Evaluasi objektif dari risiko dan kerangka pengendalian internal yang ada di perusahaan
2. Analisis sistematis dari proses bisnis dan pengendalian terkait
3. Review dari keberadaan dan nilai aset;
4. Sumber informasi terkait major fraud and irregularities

2.3 Audit Eksternal SMM ISO


Audit eksternal merupakan audit yang dilakukan oleh suatu perusahaan (atau yang
mewakilinya) terhadap pemasok. Tujuannya yaitu untuk melakukan penilaian terhadap pemasok
baru. Sasaran dari audit eksternal adalah menentukan kualifikasi pemasok, merangsang pemasok
agar meningkatkan sistem mutu tersebut dan menjadi mediator untuk pemecahan mutu yang
berkaitan dengan pemasok.
Audit eksternal adalah audit yang dilakukan oleh badan sertifikasi ISO yang bersifat
independen, bukan dari lingkungan organisasi. Audit eksternal pada tahun pertama untuk
medapatkan sertifikasi disebut audit sertifikasi, sedangkan untuk tahun kedua dan kites distebut
audit surveillance.
Sebuah proses audit eksternal akan memastikan kepatuhan terhadap dokumen persyaratan
ISO 9000 dan memeriksa kesesuaian praktik perusahaan terhadap prosedur terdokumentasi
sebelum sertifikasi dikeluarkan. Oleh karena itu, ISO 9000 dapat dilihat sebagai suatu sistem
untuk mengelola proses bisnis internal dari awal sampai akhir rantai nilai, termasuk desain
produk, manufaktur, pengiriman, pelayanan, dan dukungan.
Audit eksternal mencakup audit yang biasanya disebut dengan audit pihak kedua dan pihak
ketiga.
1. Audit pihak kedua dilaksanakan oleh pihak yang memiliki kepentingan terhadap
organisasi, seperti pelanggan, atau personel lain atas nama pelanggan. 
2. Audit pihak ketiga dilaksanakan oleh organisasi eksternal yang melakukan audit secara
independen, seperti organisasi yang memberikan registrasi atau sertifikasi kesesuaian
terhadap persyaratan ISO 9001:2008

2.4 Pelaksanaan Audit Eksternal ISO 9001

Untuk mendapatkan sertifikat ISO 9001 membutuhkan perjalanan yang tidak mudah dan
adanya upaya dari organisasi dengan menjalankan beberapa langkah, salah satunya adalah audit
eksternal oleh badan sertifikasi. Setelah langkah-langkah awal dilaksanakan, organisasi siap
menghubungi badan sertifikasi untuk pelaksanaan audit. Pihak badan sertifikasi lalu akan
mengirimkan jadwal audit. Untuk audit awal ini, biasanya didahului dengan stage 1 audit, yaitu
audit dokumentasi terlebih dahulu. Badan sertifikasi akan melakukan audit kelengkapan dan
keakuratan dokumentasi. Jika audit ini sudah dapat terpenuhi dengan baik, maka akan
dilanjutkan dengan audit stage 2 yaitu audit implementasi dan keefektifan sistem manajemen
mutu yang ada.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan audit eksternal, sebagai berikut:

a) Mempersiapkan karyawan
Sebelum audit oleh pihak eksternal, organisasi harus memastikan bahwa semua karyawan
tahu bahwa audit akan dilakukan, dan apa tujuan audit ini. Ini akan membantu mereka
memahami bagaimana menanggapi pertanyaan auditor. Karyawan harus merespons secara
terbuka dan jujur kepada auditor. Auditor mencari bukti bahwa organisasi mematuhi
persyaratan ISO 9001, karyawan adalah orang-orang yang akan memberikan bukti itu.
Mempersiapkan mereka untuk menjawab pertanyaan auditor akan membuat audit berjalan
lebih lancar.

b) Siapkan fasilitas
Pastikan semua area fasilitas bersih dan rapi; ada potensi ketidaksesuaian bersembunyi di
kekacauan yang diberikan. Pastikan dokumen tersedia di mana setiap dokumen harus
digunakan.Periksa papan buletin, konter, lemari, laci untuk dokumen yang tidak terkontrol,
instrumen pengukuran dan pemantauan yang tidak dikalibrasi dan bagian atau persediaan
yang tidak dikenal. Sediakan salinan Manual Kualitas dan Prosedur untuk auditor.
Tentukan tempat bagi auditor ekternal untuk bekerja ketika mereka tidak keluar di
fasilitas. Mereka perlu mengerjakan dokumentasi dan pelaporan. Bisa juga dengan
menugaskan seseorang untuk menemani Auditor untuk menunjukkan kepada mereka di mana
area dan departemen yang berbeda. Latih orang ini untuk membiarkan karyawan menjawab
pertanyaan auditor, bukan menjawab pertanyaan itu sendiri kecuali jika pertanyaan itu
ditujukan kepada mereka.
2.4.1 Syarat Pelaksanaan Eksternal Audit ISO 9001

Adanya kriteria/reference terkait dengan pekerjaan/aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan,


kriteria tersebut diantaranya adalah ISO 9001 standard, Prosedur kerja, Instruksi Kerja,
Kebijakan Perusahaan, Form, Surat Edaran, dll yang mengatur aktivitas didalam perusahaan.

1) Adanya Bagian atau Departemen yang akan diaudit dan Tim Audit yang akan menghadapi
Auditor.
2) Adanya Tim Audit Eksternal yang sudah memahami Eksternal Audit ISO 9001
3) Adanya jadwal/ Pengaturan Eksternal Audit yang akan dijalankan.

2.4.2 Manfaat Pelaksanaan Audit Eksternal ISO 9001

Audit Eksternal ini merupakan proses evaluasi untuk memastikan kesesuaian Sistem
Manajemen Mutu dalam menerapkan sistem layanan ISO 9001:2015. Dengan demikian,
pelaksanaan audit mutu eksternal memiliki manfaat, sebagai berikut:

1) Dapat memastikan implementasi sistem manajemen sesuai dengan sasaran/tujuan.


2) Dapat mengidentifikasi peluang perbaikan sistem manajemen mutu
3) Dapat mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen mutu
4) Dapat memastikan sistem manajemen memenuhi standar yang sudah ditetapkan

2.4.3 Tahapan Audit Eksternal


Tahapan audit eksternal yaitu ada beberapa tahapan pemeriksaan yang dilakukan tim auditor
eksternal sebagai berikut :
Focus audit eksternal ini adalah untuk memastikan kembali apakah ada perubahan terhadap
sertifikasi maupun system manajemen yang ada. 
Tahapan terakhir dari implementasi SMM ISO kegiatan ialah Eksternal Audit yang
dilakukan oleh lembaga pemberi sertifikasi SMM ISO. FMIPA IPB bersama dengan Kantor
Manajemen Mutu IPB biasanya mengajukan aplikasi ke Sucofindo ICS. Eksternal audit
dilakukan pada saat awal pengajuan aplikasi SMM ISO serta setiap tahun saat dilakukan
surveillance terhadap sertifikasi yang telah diperoleh.

2.5 Akreditasi Rumah Sakit


Akreditasi berarti bahwa terdapat badan independen obyektif yang mengakui bahwa sebuah
organisasi memenuhi syarat untuk menyediakan suatu layanan khusus (dalam hal ini audit dan
sertifikasi). Badan akreditasi harus menilai apakah fasilitas, prosedur, dan staf badan sertifikasi
dapat diterima. Penilaian dilakukan berdasarkan serangkaian kriteria yang menjelaskan tingkat
kemampuan dan kompetensi yang dapat diterima. Ada banyak perusahaan badan sertifikasi yang
menawarkan layanan mereka untuk mengaudit dan menentukan apakah sebuah organisasi
memenuhi persyaratan standar tertentu. Namun, tidak semua badan sertifikasi memiliki
akreditasi. Suatu organisasi dapat memutuskan untuk meminta sertifikasi dari badan sertifikasi
manapun baik yang terakreditasi ataupun tidak terakreditasi.
Akreditasi merupakan suatu penilaian menyeluruh yang dilakukan oleh pemerintah atau
badan akreditasi independen terhadap lembaga pendidikan untuk menentukan peringkat
pengakuan pemerintah atau badan akreditasi resmi terhadap kualitas penyelenggaraan program
pendidikan pada lembaga pendidikan tersebut. Undang – Undang Sistim Pendidikan Nasional
(UU Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 padal 60 menyebutkan bahwa:
1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan
pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah
dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
3. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
Dengan demikian akreditasi merupakan evaluasi eksternal yang dilakukan terhadap suatu
lembaga maupun program pendidikan.. Oleh karena itu akreditasi merupakan suatu
keputusan pengakuan status akuntabilitas terhadap program maupun lembaga pendidikan.
Sebagai suatu proses, akreditasi memiliki 2 tujuan pokok, yaitu : Untuk menjamin
akuntabilitas suatu program maupun suatu lembaga, untuk mendorong peningkatan
kualitas dan efektivitas suatu program maupun lembaga.
Akreditasi merupakan external evaluation dengan sasaran institusi maupun program
pendidikan. Adapun obyeknya adalah kegiatan penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan
oleh institusi maupun program pendidikan baik yang berupa input, proses, output, outcome,
SDM dan manajemen yang dilaksanakan oleh institusi maupun program pendidikan tertentu.
Dengan kegiatan akreditasi selain menghasilkan klasifikasi lembaga atau program pendidikan
berdasarkan kriteria tertentu juga diperoleh peta kualitas lembaga penyelenggara pendidikan
yang ada. Evaluator dalam akreditasi adalah evaluator eksternal baik yang dilaksanakan oleh
pemerintah maupun lembaga independen sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada
manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan
akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan
yang bermutu.

2.6 Contoh Audit Eksternal


Audit Eksternal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
May 11, 2018
Dalam rangka implementasi Sistem Manajemen Mutu di FTUI, Manajemen FTUI
mengadakan Audit Eksternal ISO 9001:2015 pada seluruh unit dan departemen yang ada di
FTUI. Audit Eksternal ini dilaksanakan setelah dilakukannya audit internal yang diadakan pada
17 April 2018. Audit eksternal ISO 9001 ini mengundang jajaran pimpinan FTUI dan timISO
9001 dari departemen di lingkungan FTUI. Acara Audit eksternal FTUI diadakan pada Rabu, 9
Mei 2018 bertempat di Ruang 303 Lt.3 Gedung Engineering Center FTUI. Acara dibuka dengan
sambutan Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng. Audit eksternal ini dilaksanakan
dalam 1 hari.
Fokus audit eksternal ini adalah untuk memastikan kembali apakah ada perubahan
terhadap sertifikasi maupun system manajemen yang ada di FTUI selama satu tahun belakangan
ini. Lalu melakukan verifikasi terhadap system manajemen secara berkelanjutan di ftui,
melakukan review efektifitas untuk ketidak sesuaian yang muncul pada saat internal audit
maupun diluar audit.
Secara umum dalam temuan audit eksternal ini, implementasi ISO 9001 yang telah
dilakukan sudah jauh meningkat dan tidak menemukan adanya potensial major.tetapi selalu
dalam kerangka improvement berusaha selalu memberikan masukan yang penting. Ada 3
observasi, untuk record kontrak kinerja berupa persentasi dan diharapkan dibuat dengan format
yang lebih resmi pertriwulan atau persemester. Lalu untuk reach dan opportunities disarankan
agar lebih banyak memberikan edukasi karena merupakan persyaratan yang wajib di ISO yang
baru. Untuk alat kalibrasi multigas analyzer, dari eksternal diganti persatu tahun. (Humas FT). 
DAFTAR PUSTAKA

Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh

Auditor Eksternal. Jurnal Akutansi dan Keuangan. 10(1), 22-33.

Worldwide Quality Assurance. 2019. Langkah-Langkah Persiapan ISO 9001:2015. https://wqa-


apac.com/langkah-langkah-persiapan-iso-90012015/. Diakses pada 11 April 2021.

Lembaga Penjaminan Mutu. 2018. https://dpm.budiluhur.ac.id/2019/08/pelaksanaan-audit-mutu-


ekternal-oleh-pt-urs-service-indonesiatahun-2019-di-universitas-budi-luhur/.Diakses pada
11 April 2021.

Achmad Lukman Hakim, Catur Septiawan Gunarto. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.
7 (04), 190-200 .

BlogUI. Auditeksternal.https://eng.ui.ac.id/blog/audit-eksternal-sistem-manajemen-mutu-
iso-90012015/ Diakses tanggal 11 April 2020 pukul 16.38 WIB

Daniel I. Prajogo .2011. The roles of firms’ motives in affecting the outcomes of
ISO 9000 adoption.International Journal of Operations & Production Management:3(1).

Wiwiet Prihatmadji. 2019. Jurnal Peningkatan dan Perbaikan dari Temuan Audit External


ISO 9001 di LP3I College.

Anda mungkin juga menyukai