PENDAHULUAN
Era globalisasi sekarang ini, kita akan banyak menjumpai model alat transportasi, baik
roda dua, tiga, empat, bahkan yang tidak beroda sekalipun. Jika kita mengenal lebih jauh
tentang alat transportasi tersebut, maka pasti tidak luput dengan andil dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan yang telah banyak diperoleh dari
zaman ke zaman mendasari penciptaan hasil karya inovasi teknologi yang beranekaragam
saat ini.Perkembangan yang begitu pesat terjadi di negara-negara maju di dunia, sehingga
banyak tercipta berbagai inovasi dari rekayasa teknologi, salah satunya dalam bidang
mesin transportasi. Transportasi sekarang telah berevolusi dan semakin berkembang dari
pada periode waktu yang relatif singkat. Dahulu alat transportasi cenderung bersifat
praktis, mekanisme mudah dan masih menggunakan tenaga mekanis secara manual.
Akan tetapi dengan perkembangan ilmu dan teknologi tersebut, pada saat ini telah banyak
kendaraan yang praktis, cepat, menggunakan mekanisme yang kompleks dan
memanfaatkan tenaga mekanis yang berasal dari luar, misalnya bahan bakar atau listrik.
Inovasi teknologi di bidang transportasi ini semakin baik dan tidak ada hentinya selama
manusia dapat berfikir kreatif.Kendaraan roda dua seakan-akan bukan merupakan barang
mewah lagi. Masyarakat telah banyak memanfaatkan alat transportasi tersebut dalam
kegiatan kesehariannya. Akan tetapi di balik kemudahan pengaplikasian kita sehari-hari,
di dalam sistim transportasi kendaraan roda dua tersebut, apabila kita mencermati lebih
dalam maka sebenarnya terdapat dua jenis mekanisme gerak mesin yang berbeda. Kedua
jenis mekanisme mesin tersebut yaitu mekanisme mesin 2-tak (double stroke) dan 4-tak
(four stroke). Perbedaan utama dari kedua jenis mekanisme mesin itu terletak pada
langkah gerak piston.
Untuk itu, pengkajian lebih lanjut antara mesin 2-tak dan 4-tak akan menjadi topik yang
menarik bagi seluruh insan yang mencintai dunia otomotif, terlebih masyarakat awam
padaumumnya.
1.2 TUJUAN
Pada mesin dua tak, sekali pembakaran terjadi dalam satu putaran penuh pada
poros engkol (crankshaft), sedangkan pada mesin empat tak, sekali proses pembakaran
terjadi dalam dua putaran penuh pada poros engkol. Mesin empat tak memerlukan
mekanisme katup (valve mechanism) dalam bekerjanya untuk membuka dan menutup
lubang pemasukan dan pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak tidak
membutuhkan katup. Piston dan ring piston berfungsi untuk menbuka dan menutup
lubang pemasukan dan pembuangan.
Pada awalnya, mesin dua tak tidak dilengkapi dengan katup, namun dalam
perkembangannya katup satu arah (one way valve) akan dipasang di antara ruang bilas
dan karburator untuk menjaga agar gas yang sudah masuk ke dalam ruang bilas tidak
dapat masuk kembali ke karburator dan menjaga tekanan dalam ruang bilas secara
ketat saat piston mengkompresi ruang bilas. Lubang pemasukan dan lubang
pembuangan pada mesin dua tak terdapat pada dinding silinder, sedangkan pada mesin
empat tak terdapat pada kepala silinder (cylinder head). Ini adalah alasan utama yang
membuat mesin 4 tak tidak menggunakan oli samping.
Seperti halnya padasuatu mesin diesel pada kendaraan motor bensin maka ada
motor diesel 4 langkah dan 2 langkah, dalam aplikasinya pada sektor
otomotif/kendaraan kebanyakan dipakai motor diesel 4 langkah. Pada mesin diesel 4
langkah, katup masuk dan buang digunakan untuk mengontrol proses pemasukan dan
pembuangan gas dengan membuka dan menutup saluran masuk dan buang.
Ada tiga tipe mesin diesel yang saat ini digunakan pada mesin mobil, yaitu:
1. Indirect Injection Diesel (IDI)
Mesin diesel Indirect Injection sudah banyak digunakan pada mesin mobil diesel
dengan kapasitas rendah dibawah 3.000 cc seperti truk kecil, mobil SUV ataupun
mobil niaga sedang. Ciri-ciri mesin ini adalah ada dua ruang pembakaran.
Ruang bakar yang pertama adalah “main combustion chamber” yang terletak diatas
piston dan yang kedua adalah “pre-combustion chamber” yang letaknya ada di
dalam ruang bakar. Keduanya saling terhubung oleh sebuah chanel.
Pembakaran terjadi di dalam “pre-combustion chamber” karena didalamnya terdapat
injektor. Setelah pembakaran terjadi barulah gas akan dibakar di dalam “main
combustion chamber” yang terletak di atas piston.
Namun mesin diesel tipe ini sudah tidak digunakan lagi pada mesin diesel produksi
terbaru karena efisiensi dan emisi tidak terlalu baik. Perbedaannya dengan mesin
diesel tipe lain adalah terdapatnya komponen busi pijar yang selalu ada pada mesin
diesel tipe Indirect Injection.
2. Direct Injection Diesel (DI)
Mesin diesel tipe Direct Injection bisa dikatakan lebih baik dari tipe sebelumnya
karena desainnya lebih praktis. Hanya memiliki satu ruang bakar diatas piston yang
terletak di cekungan di atas piston. Mesin diesel tipe ini tidak membutuhkan busi
pijar dan injektor akan langsung dimasukkan ke bagian dalam ruang bakar melalui
kepala silinder bagian atas.
Apabila dibandingkan dengan tipe sebelumnya, mesin diesel Direct Injection
memiliki tenaga yang jauh lebih baik dan lebih efisien serta emisi yang lebih
terjaga. Perbedaanya dengan mesin diesel tipe lain adalah lokasi injektor yang
terletak di pusat kepala silinder. Pada umumnya mobil seperti truk tronton atau bus
sudah menggunakan mesin diesel Direct Injection ini.
3. Common Rail Direct Injection (CRDI)
Mesin diesel tipe Common Rail Direct Injection (CRDI) adalah teknologi terbaru
yang sudah mulai digunakan di mobil SUV keluaran terbaru. Biasanya ditandai
dengan stiker label CRDI atau VCDI yang tertempel.
Berbeda dengan kedua tipe yang sudah disebutkan di atas, sistem kerja CRDI mirip
dengan sistem EFI pada mobil bensin, menggunakan teknologi dengan basis
komputer untuk menentukan volume solar dari injektor.
Mirip dengan Direct Injection, mesin CRDI menggunakan satu ruang bakar dengan
injektor yang letaknya tepat di atas piston. Mesin diesel tipe ini menggunakan busi
pijar. Perbedaanya dengan mesin diesel tipe lain adalah terdapatnya komponen fuel
rail, yang merupakan sebuah pipa besi dan terhubung ke semua injektor. Fuel
rail letaknya berada di dekat injector. Mobil diesel keluaran terbaru sudah
menggunakan teknologi yang satu ini, karena memiliki banyak kelebihan seperti
bahan bakar yang sangat ekonomis, tenaga besar dan emisi lulus EURO 3.
8.3 Mesin Diesel 2 Tak (Mesin Penggerak Kapal Laut)
Selama ini, kita tahu mesin diesel itu biasanya menggunakan sistem 4 tak. Tapi apa
kalah kalian tahu bahwa ternyata mesin diesel juga ada yang 2 tak. Rata – rata mesin
diesel ini digunakan sebagai motor penggerak baling-baling kapal. Mesin diesel
pada kapal umumnya menggunakan sistem 2 tak, motor diesel 2 tak memiliki
kelebihan pada sektor torsinya yang lebih besar dibandingkan motor diesel 4 tak.
Mengapa? Karena sesuai namanya, motor diesel 2 tak hanya memiliki dua langkah
untuk satu kali siklus. Artinya dalam satu kali putaran engkol, pasti selalu terjadi
pembakaran. Kalau dibandingkan mesin diesel 4 tak yang memiliki 4 langkah
(butuh dua kali putaran engkol untuk terjadi satu pembakaran) maka hasilnya akan
lebih besar yang 2 tak. Efeknya, ada pada konsumsi solar. Mesin diesel 2 tak
memiliki konsumsi solar 2 kali lebih boros dibandingkan mesin diesel 4 tak meski
kapasitas keduanya dibuat sama. eberapa merek sepeda motor dan mobil di
Indonesia ternyata juga menjual on board machine (OBM) atau mesin tempel untuk
penggunaan di laut. Jika ditilik lebih detail, ternyata antara obm dan mesin mobil
tidakberbedajauh.
Di dalamnya masih menggunakan proses internal combustion engine (ICE), yakni
pembakaran bahan bakar untuk menggerakkan piston yang akhirnya menghasilkan
tenaga untuk memutar propeller (baling-baling). "Perbedannya terletak di lay
out piston. Kalau mobil, posisi piston biasanya berdiri, kalau di kapal OBM
posisinya tidur atau horizontal," ujar Leo Wijaya beberapa waktu lalu. Selain itu
perbedaan terletak di kualitas komponen. Mengingat OBM termasuk mesin dengan
kinerja tinggi. "Putaran mesin mobil biasanya di sekitar 1.500-3.000 rpm, kemudian
ada transmisi yang bermain sehingga putaran mesin menurun. Berbeda dengan
mesin OBM yang secara konstan bekerja, jika 4.000 rpm maka akan terus segitu."
Pengembangan mesin OBM juga dilakukan oleh Suzuki sehingga menghasilkan
mesin baru. Terakhir Suzuki Indonesia menghadirkan DF325A. Penggunaan mesin
berkekuatan besar ini diklaim Suzuki cocok keperluan transportasi dan pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
Barad, S. 2012. Proses Injeksi Pada Sistem Mesin Diesel. (Online) http://
http://repository.usu.ac.id/jspui/hjdfkmdsm/1234589/13752/2/B07rua.
Dahani. 2014. Karateristik Biodiesel Pada Mesin Motor Berbahan Bakar Biodiesel. Jurnal
Teknik Kimia Universitas Diponegoro.
Ghalih, P. 2011. Aplikasi Mesin Diesel Pada Kehidupan sehari-hari. (Online)
http://repository.usu.ac.id/2896/html.
Mattingly, Jack.D. Element of Propulsion : Gas Turbine and Rockets. Reston, Virginia : The
American Institute of Aeronautics, Inc. 2006
Narimo, E. 2012. Pengujian Energi Terbarukan Pada Mesin Motor Diesel. Jurnal Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Richard VB and Fred Schafer Internal Combustion Engine Handbook, Vieweg Verlag, Germany,
2002
Ulrich, Karl T dan Steven D Eppinger. 2001. Perancangan dan Pengembangan Produk
(Terjemahan oleh Nora Azmi dan Iveline Anne Marie). Jakarta: Salemba Teknika.