Anda di halaman 1dari 7

JUSTIFIKASI TEKNIS

ENGINEERING SERVICES
PLTA UPPER CISOKAN PUMPED STORAGE

A. Data Proyek
Nama : Pekerjaan Design Review, QA/QC dan Supervisi
Konstruksi Shunt Reactor GITET 500/150 kV
PLTU Indramayu
Lingkup Pekerjaan : - Pekerjaan Pengadaan Shunt Reactor GITET
500/150 kV PLTU Indramayu beserta
pekerjaan SOGI dan Pekerjaan Sipil.
Jangka Waktu Pekerjaan : 20 Bulan
EstimasiNilai Pekerjaan : Rp. 4.554.035.251,00 (Tiga Ratus Lima Milyar
Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus
Lima Belas Ribu Rupiah)

B. Latar Belakang
Menunjuk:
a. Berita Acara Serah Terima ……………………..
b. Kontrak Upper Cisokan Pumped Storage Power Plant Project Package 1 Lot 1A –
Upper and Lower DamNo. 0519.PJ/DAN.02.01/DIR/2015 Tanggal 09 Oktober
2015.
c. Kontrak Upper Cisokan Pumped Storage Power Plant Project Package 1 Lot 1B –
Waterways, Powerhouse, Switchyard and Building Works No.
0520.PJ/DAN.02.01/DIR/2015 Tanggal 09 Oktober 2015.
d. Kontrak Upper Cisokan Pumped Storage Power Plant Project Package 4 –
Hydraulic Metal Works No. 0185.PJ/DAN.02.01/DIR/2016 Tanggal 31 Maret
2016.
e. Surat dari PLN UIP JBT I kepada Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah
No. 2992/KON.01.01/UIPJBTI/2017 Tanggal 27 Oktpber 2017 perihal Izin
Penunjukan PT PLN E sebagai Konsultan PLTA UCPS
f. Surat dari Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN No.
1452/KON.01.01/DITREG-JBT/2017 Tanggal 31 Oktober 2017 perihal Izin
Prinsip Penunjukan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring sebagai Konsultan
PLTA Upper Cisokan Pumped Storage.
Proyek Upper Cisokan Pumped Storage akan menjadi proyek PLTA tenaga pompa
(pumped storage) pertama di Indonesia. Proyek ini terletak di 150 km arah Tenggara
Jakarta pada hulu Sungai Cisokan, salah satu anak sungai dari Sungai Citarum di
Provinsi Jawa Barat. Proyek didanai dengan dana APLN sebesar USD 160 juta dan
oleh Bank Dunia senilai USD 640 juta yang dituangkan dalam Loan Agreement
(antara Bank dengan Pemerintah RI) dan Project Agreement (antara Bank dengan
PLN) pada Mei 2012.
Pekerjaan dibagi menjadi 4 Paket pekerjaan, yaitu:
1. Paket 1 – Lot 1A & Lot 1B, Civil Work
2. Paket 2, Generating Equipment and Auxiliary
3. Paket 3, 500 kV Transmission Line
4. Paket 4, Hydraulic Metal Works
Telah dilakukan proses lelang untuk pekerjaan Paket 1, 2, dan 4; dan untuk Paket 3
sedang proses penyiapan bidding document.
Kontraktor Paket 1 – Lot 1A & Lot 1B adalah Konsorsium Daelim-Astaldi-Wika
Joint Venture, melalui Kontak no. 0519.PJ/DAN.02.01/DIR/2015 Tanggal 9 Oktober
2015 untuk Lot 1A dan no. 0520.PJ/DAN.02.01/DIR/2015 Tanggal 9 Oktober 2015
untuk Lot 1B. Kontrak Paket 1 belum bisa dimulai karena tidak ditemuinya
kesepakatan antara PLN dengan Kontraktor Paket 1 mengenai pemenuhan
Persyaratan pada kontrak tersebut diatas, yaitu mengenai accessibility access road.
Paket 2 : Generating Equipment and Auxiliary, PLN telah menunjuk kontraktor
Andritz sebagai pemenang, tapi sampai saat ini belum dilakukan penandatanganan
kontrak.
Paket 3 : 500 kV Transmission Line belum dilakukan updated design dan bidding
document.
Paket 4 : Hydraulic Metal Works, telah ditandatangani kontrak Paket 4 no.
0185.PJ/DAN.02.01/DIR/2015 Tanggal 31 Maret 2016 antara PLN dengan CGGC,
tapi pekerjaan belum bisa dimulai. Commencement date akan disesuaikan dengan
status kontrak Paket 1 dan pendanaan proyek.
Disamping kontraktor main work, ditunjuk juga konsultan supervisi atau Engineering
Services, yaitu konsorsium Sinotech, Hydro China dan PB Power. Lingkup pekerjaan
Kosultan adalah mengupdate design yang ada dan menyiapkan dokumen lelang serta
membantu proses pengadaan (Pre-Construction Phase), kemudian membuat detailed
construction drawing untuk pekerjaan sipil dan melakukan review design pekerjaan
elektro mekanik serta melaksanakan supervisi konstruksi untuk semua pekerjaan
(Construction Phase).
Pada perjalanan kontrak utama PLTA UCPS, dikarenakan penyerapan loan yang
sangat kecil, Bank Dunia (World Bank) sebagai pemberi dana (lender) untuk proyek
PLTA UCPS, menghentikan loan pada tanggal 2 Mei 2017, melalui Surat dari Vice
President World Bank East Asia and Pasific Region kepada Menteri Keuangan RI
dan Dirut PT PLN (Persero), tentang Upper Cisokan Pumped Storage Hydro-
Electrical Power (1040 MW) Project Partial Cancellation of Loan No. 8057-ID.
Pada tanggal 15 November 2017 ditandatangani Amicable Settlement Agreement
antara PLN dengan Konsultan Sinotech, mengenai terminasi kontrak Engineering
Services PLTA UCPS yang disepakati efektif pada tanggal 20 November 2017.
Terminasi kontrak engineering services merupakan hasil kesepakatan antara PLN dan
Konsultan dikarenakan penghentian pendanaan oleh world bank.
Untuk mengisi kekosongan konsultan PLTA UCPS dan agar pekerjaan utama PLTA
UCPS tetap terkendali, maka perlu dilakukan penunjukan konsultan pengganti
Engineering Services PLTA Upper Cisokan Pumped Storage.
Dengan latar belakang permasalahan diatas, maka perlu segera diambil langkah-
langkah tindak lanjut agar pekerjaan Utama PLTA UCPS dapat segera dimulai.
C. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan hukum sebagai
berikut:
“Apakah PLN UIP JBT I dapat melakukan Penunjukan Langsung kepada Anak
Perusahaan, dalam hal ini PLN E, untuk “Pekerjaan Design Review, QA/QC dan
Supervisi Konstruksi Shunt Reactor GITET 500/150 kV PLTU Indramayu”

D. Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan hukum tersebut diatas, dapat dilakukan
pembahasan sebagai berikut:

1. Pada prinsipnya PLN dapat melakukan Penunjukan langsung kepada Anak


Perusahaan/Perusahaan Terafiliasi PLN berdasarkan Pasal 4.2.3.1 huruf d angka
8) Edaran Direksi PT PLN (Persero) EDIR 010/2016, yang menyatakan bahwa:

“Penunjukan Langsung Jasa Konsultansi dapat dilakukan dalam hal:


8) Penyedia jasa adalah BUMN, Anak Perusahaan PLN/Anak Perusahaan BUMN, atau
Perusahaan Terafiliasi PLN/Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang
dan/atau jasa dimaksud adalah merupakan produk atau layanan dari BUMN, Anak
Perusahaan PLN/Anak Perusahaan BUMN, Perusahaan Terafiliasi PLN/Perusahaan
Terafiliasi BUMN, dan/atau usaha kecil dan mikro, dan sepanjang kualitas, harga,
dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan serta dimungkinkan dalam peraturan
sektoral;”

Sehingga berdasarkan Pasal Pasal 4.2.3.1 huruf d angka 8) EDIR 010/2016, PLN
dimungkinkan untuk melakukan Penunjukan Langsung kepada Anak Perusahaan
atau Perusahaan Terafiliasi PLN, sepanjang masih dimungkinkan dalam peraturan
sektoral.

2. Sejalan dengan ketentuan Pasal 4.2.3.1 huruf d angka 8) EDIR 010/2016 tersebut
diatas, dalam Pasal 9 Ayat (3) huruf j Peraturan Menteri BUMN No. PER-
05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
BUMN beserta perubahannya (Permen BUMN No15/2012), juga menyatakan
bahwa:
Penunjukan Langsung sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat dilakukan apabila
memenuhi minimal salah satu dari persyaratan sebagai berikut:
j) Penyedia barang dan jasa adalah BUMN, Anak Perusahaan BUMN atau Perusahaan
Terafiliasi BUMN, sepanjang barangdan/atau jasa dimaksud adalah meru[pakan
produk atau layanan dari BUMN, Anaka Perusanaan BUMN, Perusahaan Terafiliasi
BUMN, dan/atay usaha kecil dan mikro, dan sepanjang kualitas, harga, dan
tujuannya dapat dipertanggungjawabkan, serta dimungkinkan dalam peraturan
sektoral.

Sehingga berdasarkan Pasal 9 Ayat (3) huruf j Permen BUMN 05/2008 beserta
perubahannya (Permen BUMN 15/2012) dapat dilakukan Penunjukan Langsung
kepada Anak Perusahaan BUMN dengan tetap memperhatikan peraturan
sektoral.
3. Berdasarkan ketentuan tersebut pada angka l dan 2 diatas, PLN dapat melakukan
Penunjukan Langsung kepada Anak Perusahaan/Perusahaan Terafiliasi PLN
untuk Pekerjaan Design Review, QA/QC dan Supervisi Konstruksi Shunt Reactor
GITET 500/150 kV PLTU Indramayu sepanjang Penunjukan Langsung
tersebut dimungkinkan dalam peraturan sektoral. Mengingat pekerjaan
pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage tersebut merupakan
pekerjaan konstruksi, maka peraturan sektoral yang berkaitan dengan pekerjaan
jasa konstruksi adalah UU 2/2017, dimana pengertian Pekerjaan Konstruksi diatur
dalam Pasal l angka 1 dan 2 UU 2/2017 adalah sebagai berikut:
" 1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi.
2. Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen
penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.”

4. Pekerjaan jasa konsultansi konstruksi yang dapat dilakukan dengan metode


Penunjukan Langsung diatur dalam Pasal 42 Ayat (4) UU 2/2017, yang
menyatakan sebagai berikut:
"Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam hal:
a. penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat;
b. pekerjaan yang kampleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;
c. pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
negara;
d. pekerjaan yang berisiko kecil; dan/atau
e. kondisi tertentu."
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Penunjukan Langsung dalam Pelaksanaan
Pekerjaan Design Review, QA/QC dan Supervisi Konstruksi Shunt Reactor
GITET 500/150 kV PLTU Indramayu terbatas hanya pada 5 (lima) kondisi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 Ayal (4) UU 2/2017.

5. Penunjukan Langsung berdasarkan kriteria kondisi tertentu sebagaimana diatur


dalam Pasal 42 Ayat (4) huruf e UU 2/2017 tersebut pada angka 4 diatas telah
diatur lebih lanjut dalam ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000
(“PP 29/2000”) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 54 Tahun 2016 ("PP 54/2016") khususnya Pasal 8 Ayat 2a yang mengatur
bahwa :
"Badan Usaha Milik Negara penerima penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hurul a angka 6) hanya dapat melakukan penunjukan langsung kepada Badan Usaha
Milik Negara atau anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara."

Berdasarkan ketentuan diatas, PLN hanya dapat melakukan Penunjukan


Langsung kepada Anak Perusahaan PLN apabila PLN berkedudukan sebagai
BUMN penerima Penugasan dari Pemerintah. Oleh karena itu, mengingat PLN
saat ini telah mendapatkan Penugasan dari Pemerintah berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan lnfrastruktur
Ketenagalistrikan ("Perpres No.4/2016") sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2017 ("Perpres No.14/2017”), maka
PLN dapat melakukan Penunjukan Langsung kepada Anak Perusahaan PLN
untuk melakukan pekerjaan Pekerjaan Design Review, QA/QC dan Supervisi
Konstruksi Shunt Reactor GITET 500/150 kV PLTU Indramayu. Sehingga
ketentuan ini memungkinkan PLN untuk melakukan Penunjukan Langsung
kepada Anak Perusahaan PLN.

6. Bahwa ketentuan di dalam PP 29/2000 dan PP 54/2016 dinyatakan masih tetap


berlaku berdasarkan Pasal 104 huruf a UU 2/2017 yang menyatakan bahwa :

"Pada saat undang-undang ini berlaku :


a. semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksaan
Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 3833), dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dalam Undang-Undang ini;”

Berdasarkan pada ketentuan tersebut diatas, PP 29/2000 dan PP 54/2016


dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan UU
2/2017 dalam rangka kegiatan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

7. Menanggapi surat terminasi kontrak yang disampaikan oleh Konsultan Sinotech-


Hydrochina no. SECL-17-34730 Tanggal 6 September 2017, serta hasil rapat
tanggal 23 Oktober 2017, PLN UIP JBT I mengajukan surat izin prinsip
penunjukan PLN E sebagai konsultan PLTA UCPS kepada Direktur Regional
JBT, melalui surat No. 2992/KON.01.01/UIPJBTI/2017 Tanggal 27 Oktober
2017.

8. Menunjuk surat tersebut pada poin 2, Direktur Bisnis Regional JBT melalui surat
no.1452/KON.01.01/DITREG-JBT/2017 Tanggal 31 Oktober 2017
mengeluarkan izin prinsip Penunjukan PT PLN E sebagai konsultan PLTA
UCPS.

9. Batasan Kewenangan Unit.


Pengajuan Ijin Prinsip Direksi untuk melaksanakan Pengadaan Pekerjaan Design
Review, QA/QC dan Supervisi Konstruksi Shunt Reactor GITET 500/150 kV
PLTU Indramayu, sesuai dengan:
- kepdir 620 Juknis 010 pasal 1.9.2
- Kepdir No. 596.K/DIR/2013 tanggal 23 September 2013 tentang Perubahan
ketiga atas kepdir PT PLN (Persero) No. 304.K/DIR/2009 tentang Batasan
Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero)
- Perdir No. 0148.P/DIR/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Perubahan
atas Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 019.K/DIR/2009 tentang
Pedoman Penilaian Tingkat Organisasi Unit di Lingkungan PT PLN
(Persero)
- Kepdir No. 0001.K/DIR/2016 tanggal 1 Januari 2016 tentang Penetapan
Tingkat Organisasi Unit Induk di Lingkungan PT PLN (Persero)

10. Kajian Risiko


Terlampir

11. Ketersediaan Anggaran


Telah tersedia, sesuai surat Kepala Divisi Anggaran PT PLN (Persero)
No. 1758/KEU.01.01/DIR/2018 tanggal 24 April 2018 perihal Surat Ketetapan
Anggaran Investasi (SKAI) Tahun 2018 - Revisi 1.

12. PT PLN Enjineering diusulkan sebagai calon Penyedia Jasa karena telah memiliki
pengalaman dalam pekerjaan sejenis dengan pekerjaan ini. (terlampir).

E. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Untuk efisiensi dan efektifitas Pekerjaan Utama PLTA UCPS, direkomendasikan
agar Pekerjaan Design Review, QA/QC dan Supervisi Konstruksi Shunt Reactor
GITET 500/150 kV PLTU Indramayu segera dilaksanakan.
b. Dilaksanakan proses penunjukan langsung di PLN UIP JBT I.
c. Untuk mengisi kekosongan konsultan PLTA UCPS, maka direkomendasikan
penunjukan langsung kepada PLN E.
d. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dengan ini dapat disimpulkan bahwa pada
prinsipnya sesuai ketentuan Pasal 4.2.3.1 huruf b angka 8) EDIR 0010/2016, PLN
dapat melakukan Penunjukan Langsung Pekerjaan Design Review, QA/QC dan
Supervisi Konstruksi Shunt Reactor GITET 500/150 kV PLTU Indramayu
kepada Anak Perusahaan PLN dengan tetap memperhatikan peraturan sektoral.
Namun demikian, mengingat Pekerjaan Design Review, QA/QC dan Supervisi
Konstruksi Shunt Reactor GITET 500/150 kV PLTU Indramayu merupakan
pekerjaan Jasa Konstruksi, maka ketentuan sektoral yang harus diperhatikan
adalah Undang-Undang Jasa Konstruksi beserta dengan Peraturan Pelaksananya.
Oleh karena itu, sesuai PP 54/2016, PLN dalam kedudukannya sebagai BUMN
yang menerima penugasan dari Pemerintah dimungkinkan untuk melakukan
Penunjukan Langsung kepada Anak Perusahaan PLN.
F. Lampiran
- Surat Menyurat, Kepdir, Edaran Direksi terkait proses Penunjukan PLN E sebagai
Konsultan Design Review, QA/QC dan Supervisi Konstruksi Shunt Reactor
GITET 500/150 kV PLTU Indramayu
- Rencana Anggaran Biaya Penunjukan PLN E sebagai Konsultan Design Review,
QA/QC dan Supervisi Konstruksi Shunt Reactor GITET 500/150 kV PLTU
Indramayu
- Kajian Risiko

PT PLN (Persero) UIP JBT I


SENIOR MANAGER PERENCANAAN

MOCH. HARMASTO

Anda mungkin juga menyukai