Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN PERBANDINGAN SOLID EARTHING DAN NEUTRAL REACTOR

Pendahuluan

Sehubungan dengan Pekerjaan Design Review, QA/QC GITET 500/150 kV PLTU


Indramayu sesuai dengan Surat Perjanjian No. 0145.PJ/DAN.02.02/UIP JBT II/2018
tanggal 13 Desember 2018 antara PT PLN (Persero) UIP Jawa Bagian Tengah II dan
PT CG Power System Indonesia berdasarkan BoQ kontrak menyatakan bahwa Shunt
Reactor menggunakan Neutral Reactor pada poin ke 4.1. Berikut kami lampirkan data
kajian penggunaan antara neutral reactor dan Solid.

Fungsi Reactor

Aplikasi pemasangan Reactor pada sistem tenaga listrik pada prinsipnya untuk
membantu suatu reaktansi induktif dengan tujuan tertentu, diantaranya :

1. Membatasi arus gangguan


2. Membatasi inrush current pada motor dan capasitor
3. Menyaring harmonisa
4. Mengkompensasi VAR
5. Mengurangi arus Ripple
6. Mencegah masuknya blocking of power line carrier
7. Pentanahan titik netral
8. Meredam switching transient
9. Merekduksi flicker pada tanur listrik (pada Smelter)
10. Circuit detuning
11. Menyeimbangkan beban dan power conditioning

Untuk mempermudah identifikasi pada umumnya nama reactor disesuaikan dengan


tujuan pemasangannya atau lokasi dimana peralatan tersebut dipasang.
Neutral Grounding Reactor
Sistem pentanahan di Neutral Grounding Reactor (NGR) digunakan bila terjadi
gangguan pada gardu induk untuk melindungi reactor mengatasi besar arus
gangguan yang ditanahkan pada saat gangguan di atas 25% dari arus gangguan 3
fasa

Pada umumnya NGR digunakan pada sistem ketenaga listrikan dengan tegangan
nominal diatas 115 kV. Keuntungan menggunakan NGR antara lain :

1. Untuk menekan tegangan lebih transien, sehingga dapat menggunakan isolasi


dan tipe arrester yang lebih kecil.
2. Untuk arus gangguan tanah maksimum peralatan reaktor lebih kecil dari
resistor.
3. Energi yang disisipkan dalam reaktor lebih kecil.
4. Besar arus gangguan tanah dapat diperkecil
5. Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus gangguan tanah kecil.
6. Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus gangguan yang melaluinya.
7. Tidak tergantung lokasi gangguan, besarnya tetap
8. Arus gangguan tanah tidak membuat arcing
9. Gangguan yang terjadi akan dikontrol terlebih dahulu baru ditanahkan
Kerugian :

1. Timbulnya rugi – rugi daya pada tahanan pentanahan selama terjadinya


gangguan fasa ke tanah.
2. Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan rele pengaman menjadi
berkurang dan lokasi gangguan tidak cepat diketahui.
3. Relai gangguan tanah tidak selektif

Dengan ketiga tegangan fasa yang dipasang seimbang, arus dari masing-masing
impedansi akan menjadi sama dan saling berbeda fasa 120 o satu sama lainnya.
Secara konsekuen tidak ada perbedaan pontensial antara titik netral dari suplai Shunt
Reactor.

Salah satu GITET yang menjadi referensi adalah GITET 500 kV Depok yang
menggunakan netral reaktor.
Pentanahan langsung (solid)

Pentanahan tanpa Impedansi atau langsung. Pentanahan ini ialah apabila titik netral
trafo kita hubungkan langsung ketanah, pada sistem ini bila terjadi gangguan kawat
ketanah akan mengakibatkan terganggunya phasa dan gangguan ini harus diisolasi
dengan memutus Pemutus daya ( PMT). Tujuannya untuk mentanahkan titik netral
secara langsung dan membatasi kenaikan tegangan dari fasa yang tidak terganggu.
Pada umumnya digunakan pada sistem dengan tegangan 20 kV, sistem ini
mengandalkan nilai besarnya tahanan pentanahan (makin kecil tahanan pentanahan
makin baik) yang dipengaruhi oleh bahan dari elektroda pentanahannya. Berikut
adalah keuntungan dari penggunaan dari pentanahan langsung :

1. Tegangan lebih pada phasa-phasa yang tidak terganggu relatif kecil


2. Kerja pemutus daya untuk melokalisir lokasi gangguan dapat dipermudah,
sehingga letak gangguan cepat diketahui
3. Sederhana dan murah dari segi pemasangan

Kerugian :
1. setiap gangguan phasa ke tanah selalu mengakibatkan terputusnya daya
2. arus gangguan ke tanah besar, sehingga akan dapat membahayakan makhluk
hidup didekatnya dan kerusakan peralatan listrik yang dilaluinya
3. Arus gangguan besar dan dapat merusak alat – alat ditempat gangguan
4. Dapat merusakan Isolator – isolator dan kawat transmisi disebabkan arus
susulan, hal ini dapat diperkecil dengan memakai PMT yang bekerja cepat.
Kesimpulan :
Dengan ini PLN Enjiring menyarankan :
1. Agar semua pihak untuk memenuhi BoQ dikontrak, terlampir

2. Karena memenuhi keandalan sistem, maka digunakan neutral reactor


3. Karena arus gangguan pada sistem yang fluktuatif
Referensi:

[1] Anonymous, BAB 10 SISTEM PENTANAHAN JARINGAN DISTRIBUSI.


(materi-10-sistem-pentanahan-jaringan-distribusi.pdf)

[2] Moediyono, GROUNDING SISTEM DALAM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK


20 KV, Program Diploma III Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
(1469-3314-1-SM.pdf)

Anda mungkin juga menyukai