Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nadia Mimfaz Afanin

Npm : E1D018081
Kelas : Metode Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (A)
Dosen : Dr. Ir. Satria Putra Utama, M.Sc.

1. Judul penelitian : Alih Fungsi Lahan Kelapa Sawit Menjadi Padi Sawah Dan
Dampaknya Terhadap Kehidupan Penduduk Di Desa Air Majunto Jaya Kecamatan Air
Majunto Kabupaten Mukomuko.

2. Sinopsis :
Alih fungsi lahan yang terjadi di Di Desa Air Majunto merupakan alih fungsi lahan
kelapasawit menjadi lahan padi sawah. alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai
perubahan untuk penggunaan lain disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar
meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah
jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
Menurut Ilham N dkk.(2005), faktor penentu terjadinya alih fungsi lahan adalah
faktor ekonomi, sosial, dan peraturan pertanahan. Disisi lain pertimbangan kemudahan
dalam input produksi dan tenaga kerja juga menjadi salah satu yang lebih ditekankan oleh
para petani untuk memutuskan alih fungsi lahan, kedekatan lokasi dengan sumber input
produksi dan tenaga kerja. Ada dua sumber input produksi, yaitu input lokal dan input
yang dapat ditransfer. Input lokal adalah semua barang dan jasa yang menjadi potensi
sumberdaya dari lokasi tersebut. Input lokal ini tentunya didukung oleh faktor-faktor lain
sehingga potensi sumberdaya tersebut berlimpah di daerah itu, seperti lahan, iklim,
kualitas udara, kualitas air, keadaan lingkungan, infrastruktur jalan, telekomunikasi,
kelistrikan, dan sebagainya. Selanjutnya, input yang dapat ditransfer adalah input
produksi yang dapat ditransfer dari sumber-sumber di luar suatu lokasi atau dari lokasi
tersebut ke luar lokasi. Dengan adanya input yang dapat ditransfer dari dan ke luar lokasi
merupakan pencerminan adanya biaya transfer atau biaya transportasi (Rusono et al,
2015).
Lahan sawah memiliki arti yang sangat penting dalam upaya mempertahankan
ketahanan pangan. Namun seiring perkembangan zaman, pertambahan penduduk, dan
tuntutan ekonomi, eksistensi lahan pangan mulai terusik. Salah satu permasalahan yang
cukup serius saat ini berkaitan dengan lahan pangan adalah makin maraknya alih fungsi
lahan pangan ke penggunaan lainnya (Astuti dkk,2017). Maraknya alih fungsi lahan
pertanian padi sawah menjadi kelapa sawit yang terjadi di Indonesia khususnya di
provinsi Bengkulu Namun sebaliknya dengan apa yang terjadi di Desa Air Majunto Jaya
Kecamatan Air Majunto Kabupaten Mukomuko, Alih fungsi lahan yang terjadi di desa ini
adalah alih fungsi lahan kelapa sawit menjadi lahan padi sawah. Lahan perkebunan
kelapa sawit milik masyarakat petani di daerah ini berkurang bukan karena beralih fungsi
menjadi sawah, melainkan fungsi lahan perkebunan kelapa sawit tersebut kembali ke
awalnya sebagai lahan persawahan. Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi
Bengkulu, mengatakan bahwa luas lahan perkebunan kelapa sawit terutama yang berada
di daerah irigasi Air Manjuto di daerah ini berkurang seluas lebih kurang 3.000 ha. lahan
perkebunan kelapa sawit rakyat berkurang sekitar 3.000 ha dari seluas 100.000 ha pada
2018 dan menjadi 97.000 hektare pada tahun 2019.
Dari uraian diatas dapat kita ketahui semakin banyak nya lahan persawahan di
provinsi Bengkulu terutama di Desa Air Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto
Kabupaten Mukomuko karena Adanya alih fungsi lahan. Permasalahan alih fungsi lahan
ini menjadikan masalah, dan tujuan yang akan saya teliti didalam penelitian ini.

3. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahn yang akan diangkat
dalam penelituan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Alih Fungsi Lahan Kelapa Sawit Menjadi Lahan Padi Sawah Desa Air
Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto Kabupaten Mukomuko?
2. Bagaimana Dampak Yang Terjadi Karena Adanya Alih Fungsi Lahan Kelapa
Sawit Menjadi Lahan Padi Sawah Bagi Penduduk Desa Air Majunto Jaya Kecamatan
Air Majunto Kabupaten Mukomuko?
4. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Menganalisa alih fungsi lahan kelapa sawit menjadi lahan padi sawah Desa Air
Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto Kabupaten Mukomuko.
2. Mengetahui dampak yang terjadi karena adanya alih fungsi lahan kelapa sawit
menjadi lahan padi sawah bagi penduduk Desa Air Majunto Jaya Kecamatan Air
Majunto Kabupaten Mukomuko.

5. Kerangka pemikiran :
Dalam penelitian ini peneliti memperoleh kerangka pemikiran sebagai berikut :

Lahan Alih Fungsi Lahan Lahan


Kelapa Sawit Padi Sawah

Faktor Pendorong dan Penarik

Dampak Dampak
Bagi Petani Bagi Penduduk

Dampak Dampak Dampak Dampak


Ekonomi Sosial Sosial Ekonomi

Analisis Penerimaan
Pendapatan Penduduk
TR-TC
Gambar 2.6.1 Skema Kerangka Pemikiran.

Dari skema kerangka pemikiran diatas dapat dilihat petani kelapa sawit melakukan
alih fungsi lahan menjadi lahan pad sawah. Alih fungsi lahan tidak terjadi begitu saja pasti
memiliki faktor penarik dan faktor pendorong yang menyebabkan petani untuk melakukan
alih fungsi lahan. Alih Fungsi Lahan Kelapa Sawit Menjadi Padi Sawah Dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan Penduduk Di Desa Air Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto
Kabupaten Mukomuko ini pastinya memiliki dampak sosial maupun dampak ekonomi bagi
petani dan penduduk desa.

6. Metodelogi penelitian :
a. Lokasi : lokasi penelitian akan dilakukan Di Desa Air Majunto Jaya Kecamatan Air
Majunto Kabupaten Mukomuko. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan dengan
metode purposive oleh penulis, yaitu penentuan lokasi berdasarkan perimbangan-
perimbangan tertentu. Pemilihan lokasi ini karena terjadinya alih fungsi lahan kelapa
sawit menjadi padi sawah sekaligus menjawab tujuan dari penelitian ini.
b. Data penelitian : data yang akan diperguakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder, data primer adalah data yang diperoleh oleh penulis secara
langsung dan diolah untuk mendapatkan data yang diperlukan, sedangkan data
sekunder merupahan data yang diperoleh dari lembaga penyedia data seperti Badan
Pusat statistik atau Data dari kantor desa.
c. Metode pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokai penelitian yaitu Desa
Air Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto Kabupaten Mukomuko.
2. Wawancara wawancara merupakan cara berkomunikasi untuk mendapatkan data
dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden di Desa Air Majunto Jaya
Kecamatan Air Majunto Kabupaten Mukomuko.
3. Studi kepustakaan merupakan membaca literature atau dapat mengutip hasil
penelitian sebelumnya dengan menyertakan nama penulis, tahun, judul penelitian,
nama jurnal, nomor, volume dan halaman pada daftar pustaka.
d. Populasi, sampel dan Responden
Populasi adalah wilayah generilisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mepunyai
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian
menarik kesimpulan (sugiyono, 2009). Populasi disini adalah seluruh petani yang telah
melakukan alih fungsi lahan dari kelapa sawit menjadi padi sawah di Desa Air
Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto Kabupaten Mukomuko.
Sampel adalah merupakan sedikit bagian dari populasi. Teknik pengambilan
sampel yaitu simple random sampling. Berdasarkan dinyatakan juga sampel yang
dipergunakan dalam penelitian sebaiknya 1/10 dari populasi. Jadi sampel yang akan
saya gunakan yaitu sebesar 57 sampel.
Responden merupakan sampel yang memberikan respon atau jawaban terhadap
informasi yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian ini. Responden pada
penelitian ini adalah petani yang telah melakukan alih fungsi lahan dari kelapa sawit
menjadi padi sawah di Desa Air Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto Kabupaten
Mukomuko yang berjumlah 57 responden.

e. Variabel penelitian :
Variabel pada penelitian ini telah disesuaikan dengan masalah yang diangkat.
Untuk lebih jelasnya variabel dan pareamenter penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut :
variabel Paramenter
Dampak sosial alih fungsi 7. Mata pencaharian penduduk
lahan Kelapa Sawit Menjadi 8. Jam kerja
Padi Sawah Di Desa Air 9. Kondisi lingkungan
Majunto Jaya Kecamatan Air 10. Jumlah penduduk
Majunto Kabupaten 11. Keadaan sosial
Mukomuko.
Dampak ekonomi alih fungsi 1. Pendapatan petani
lahan Kelapa Sawit Menjadi = TR-TC
Padi Sawah Di Desa Air  TR = Penerimaan
Majunto Jaya Kecamatan Air  TC = total biaya
Majunto Kabupaten  Biaya tetap (fix cost)
Mukomuko.  Biaya variabel (variable cost)
7. Jurnal Referensi :
Saputra Dan Budhi. 2015. Studi Alih Fungsi Lahan Dan Dampaknya Terhadap Sosial Ekonomi
Petani Jambu Mete Di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. E-Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Udayana 4.08 : 555-570.

Riswanto, Nanang. 2017. Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi
Mayarakat Di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu.
Jom Fisip Volume 4 No.1. Hal 1-15.

Dharmayanthi Et Al. 2018. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Padi Menjadi Perkebunan
Kelapa Sawit Terhadap Lingkungan, Ekonomi Dan Sosial Budaya Di Desa Jatibaru
Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Dinamika Lingkungan Indonesia, P 34-39 Vol
5 No 1.

Anggrayini Et Al. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Sawah Ke
Lahan Sawit(Studi Kasus : Desa Kumpai Batu Bawah Kecamatan Arut Selatan
Kabupaten Kotawaringin Barat). Magenta, Vol. 8, No. 1, September 2019, Hal. 25-32.

Ramli. 2015. Analisis Alih Fungsi Lahan Padi Menjadi Lahan Sawit Di Desa Kemuning Muda
Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Jom Fisip Volume 2 No.2 Oktober 2015 1-12.

Harini, Rika dan Pewista, Ika. 2013. Faktor dan Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap
Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Di Kabupaten Bantul, Kasus Daerah Perkotaan,
Pinggiran Dan Pedesaan Tahun 2001-2010. Jurnal Bumi Indonesia 2(2), 96-103.
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Dewi, Ida Ayu Listiana dkk .(2016). Dampak Sosial Ekonomi Alih Fungsi Lahan Pertanian Bagi
Anggota Subak Kerdung di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen Agribisnis. Vol. 4, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai