Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INETRNET OF THING DENGAN REFERENSI JURNALNYA

DI SUSUN OLEH :
NAMA : WARDA IDRIS
NIM : 218280117
KELAS : INFORMATIKA C

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun berdasarkan rangkuman dari
beberapa sumber-sumber informasi dan media elektronik yang berkaitan dengan Internet of
Things. Begitu pula materi yang disampaikan pun sesuai dengan pengetahuan tersebut.

Dengan bahasa dan uraian yang sederhana serta penjelasan yang sistematis, makalah ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan memenuhi target
pencapaian sebagai tugas dari mata kuliah softkill. Harapan kami, makalah ini menjadi salah
satu media yang menarik untuk dibaca dan mudah dipahami oleh seluruh pembacanya.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih, khususnya kepada BAPAK HAMRAH,
selaku pengajar mata kuliah softskill dan seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah ini. Penyusun mengharapkan saran-saran dari para pembaca sebagai masukan yang
berguna bagi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

PAREPARE, 06 DESEMBER 2019

PENULIS
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Internet of Things

2.2 Dampak Perkembangan Internet

2.3 Perangkat yang digunakan dalam Internet of Things

2.4 Referensi Internet of Things

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bill Gates pernah membayangkan, internet akan menjadi sebuah pusat keramaian di tengah
kota global masa depan. Di pusat keramaian ini, orang-orang dari seluruh penjuru dunia akan
berinteraksi, bersosialisasi, juga berbisnis. Persis seperti masyarakat tradisional yang melakukan
jual beli di pasar.

Apa yang diumpamakan Bill Gates sekarang bukan lagi angan-angan, melainkan kenyataan.
Intenet telah menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Melalui internet, anda bisa mencari uang
hanya dengan duduk di depan komputer. Di “dunia lain” ini, Anda juga bisa mendirikan
perusahaan tanpa harus mempunyai sebuah kantor. Internet menyediakan tempat yang luas,
bahkan nyaris tanpa batas. Setidaknya ada tiga jenis peluang di internet yang dapat Anda
manfaatkan.

Pertama, jual produk sendiri. peluang ini layaknya berdagang (barang atau jasa) dalam
pengertian tradisional, hanya tempatnya tidak di pasar, tetapi di dunia maya.

Kedua, menjadi publisher iklan. Peluang jenis kedua ini sangat identik dengan Google Adsense.

Dan yang ketiga, “menjual diri”. Intenet dapat dijadikan sebagai media untuk memasarkan diri.
Istilah kerennya adalah personal branding. Pendek kata, tersebut internet memberi banyak
peluang bagi Anda untuk “mengeruk” uang.

Pada abad milenium ini, cara manusia berinteraksi telah berubah. Media ini (internet) seperti
gambaran Bill Gates, sudah menjadi “pusat keramaian kota”, tempat orang berinteraksi dan
berbisnis. Tinggal bagaimana Anda kreatif memanfaatkan peluang.
Jika Anda selama ini lebih banyak menggunakan internet untuk urusan yang tidak produktif,
kinilah saatnya Anda berpindah haluan menjadi menjadikan internet untuk tujuan produktif.
Karena, dunia maya dapat dikatakan sebagai ladang uang yang nyaris tiada batasnya. Ibarat
sumur tanpa dasar, yang sesungguhnya bisa digali dan dimiliki oleh mereka yang jeli melihat
peluang di dalamnya. Kejelian melihat peluang inilah yang akan menjadikan seseorang itu akan
sukses di internet.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


· Mengetahui Sejarah Internet of Things.
· Mengetahui Dampak dari Perkembangan Internet.
· Mengetahui apa saja perangkat yang digunakan pada Internet of Things
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGENALAN INTERNET OF THINGS

Sebagai rangkaian survei mengenai “Masa Depan Internet,” lembaga penelitian Pew Research
Center meminta pendapat sekelompok pemikir bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
mengenai kemungkinan wajah Web – yang pada Rabu lalu berusia 25 tahun – dalam 10 tahun
mendatang.

Pew melontarkan pertanyaan tentang prediksi atas peranan Internet dalam kehidupan
masyarakat pada 2025 serta dampaknya pada proses sosial, ekonomi, dan politik. “Baik
dan/atau buruk, apa harapan Anda mengenai dampak paling signifikan penggunaan Internet
terhadap kemanusiaan secara keseluruhan mulai sekarang hingga 2025?” tanya Pew.

2.2 MENGETAHUI DAMPANG DARI PERKEMBANGAN INTERNET

Berikut berbagai reaksi yang diambil dari selayang pandang “Kehidupan Digital pada 2025.”

Informasi Tak Kasat Mata

David Clark, ilmuwan senior Massachusetts Institute of Technology: “Kian banyak peranti yang
akan memiliki semakin banyak pola unik komunikasi, ‘jejaring sosial’ sendiri, yang bermanfaat
dalam membagi dan mengumpulkan informasi serta melakukan kendali dan aktivasi otomatis.
Semakin banyak manusia berada dalam lingkungan yang pengambilan keputusannya
dilaksanakan oleh seperangkat peranti yang saling bekerja sama. Internet (dan komunikasi
melalui komputer secara umum) akan lebih meluas tapi tak terlalu kentara. Segala aktivitas kita
akan tersangkut Internet.”

o Pendidikan Merata

Hal Varian, kepala ekonom Google: “Dampak terbesar [Internet] bagi dunia adalah akses luas
terhadap pengetahuan manusia. Orang terpintar di dunia saat ini mungkin terpaksa membajak
sawah di India atau Cina. Membuat dirinya dan jutaan lain yang bernasib sama dapat
mengakses Internet akan berdampak besar dalam sejarah peradaban manusia. Perangkat
bergerak yang murah akan tersedia di seluruh dunia, dan sarana pendidikan seperti Khan
Academy akan dapat dijangkau semua orang. Efeknya terhadap melek angka dan melek hurup
akan sangat besar. Akibatnya, penduduk dunia akan menjadi lebih terdidik dan melek
informasi.”
Hari-hari Suram

Llewellyn Kriel, direktur utama TopEditor International Media Services: “Semuanya – segala hal
– akan tersedia secara daring dan berbayar. Terorisme Internet akan menjadi hal umum. Privasi
dan kerahasiaan data pribadi jadi masalah usang. Penyakit daring — mental, fisik, sosial,
kecanduan — akan menyebar dan mengganggu banyak keluarga dan kelompok masyarakat.
Perpecahan akibat Internet akan membesar dan memburuk sehingga negara atau organisasi
dunia seperti Perserikatan Bangsa-bangsa takkan mampu menanggulanginya. Masyarakat dunia
pun akan terbelah antara negara kaya dan miskin. Perusahaan dunia akan mengeksploitasi
polarisasi itu. Jejaring bandit digital akan menjadi tren. Terorisme, baik secara berkelompok
maupun sendiri-sendiri, menjadi hal biasa. Dunia akan semakin tak aman. Kecakapan dan
wawasan pribadi belaka yang akan menjadi juru selamat.”

o Absennya Kesiapan Geopolitik

Randy Kluver, profesor komunikasi Texas A&M University: “Aspek paling terlupakan dari
dampak tersebut menyangkut Internet dari sudut pandan geopolitik. Belum banyak ahli yang
menitikberatkan perhatian pada masalah itu. Namun, pertumbuhan media digital menjanjikan
retaknya hubungan antarnegara secara signifikan. Beberapa hal terpenting di antaranya
perkembangan gerakan/aktor politik yang sifatnya multinasional, maraknya negara virtual,
dampak upaya diplomasi digital, peran informasi dalam menggerogoti hak istimewa negara
(pikirkan Wikileaks), dan…perkembangan konflik di ranah maya (secara simetris maupun
asimetris).”

Ancaman itu menurut para pakar cukup beralasan. Sebab, konglomerat media telah
berkonsolidasi dan fenomena belakangan para ISP justru yang menjadi penyedia konten yang
sebenarnya. Dengan penguasaan konten, para ISP bisa mengondisikan konten apa yang
dikonsumsi orang dengan dasar motif keuntungan dan kompetisi.

Sementara itu, perhatian terakhir para ahli yakni soal meledaknya data dan informasi yang
beredar. Dipadu dengan tumbuhnya ponsel pintar dan media sosial makin membuat pengguna
makin candu dengan gadget dan perangkat mereka.

Kondisi ini mengkhawatirkan, sebab kasus kecanduan di internet telah membuat anak-anak
sekolah lupa dengan kewajiban belajar mereka. Bahkan, orang tua di Tiongkok terpaksa
mengirim anak mereka dalam bootcamp ala militer, untuk menangani problem kecanduan
internet dan game online. (art)
Kemajuan teknologi informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan internet pada
hakikatnya telah memunculkan dua hal yang kontras. Ibarat pedang bermata dua, di satu sisi,
internet berperan signifikan bagi perkembangan masyarakat, baik secara ekonomis maupun
sosiologis. Di sisi lain, internet juga telah memicu maraknya pornografi, pelanggaran hak cipta,
dan berbagai transaksi ilegal berbasis internet lainnya.

Namun harus diakui, internet juga telah mendorong akselerasi perekonomian di berbagai
belahan dunia. Ini dimungkinkan karena secara fungsional (lewat program e-government, e-
procurement, e-commerce, dan berbagai aplikasinya), internet dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kegiatan perekonomian dan pemerintahan.

Internet memang merupakan kemajuan peradaban manusia yang fenomenal. Dengan internet,
aktivitas manusia sekarang sudah tidak bisa dibatasi dengan ruang dan waktu. Segala bentuk
informasi yang disampaikan lewat internet dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan oleh
siapa saja. Lebih dari itu, teknologi internet juga terbebas dari berbagai birokrasi atau
pembatas.

Tak pelak lagi, dengan keunggulan seperti itu internet pun akhirnya menjelma menjadi media
yang sangat efektif dalam menunjang pembentukan sebuah komunitas. Dengan kata lain,
perkembangan internet lambat laun bukan lagi sekadar tren, melainkan telah berubah menjadi
suatu kebutuhan.

Sebuah studi dari Pew Internet & American Life Project juga memperkirakan bahwa kemajuan
teknologi informasi (internet) akan berdampak signifikan terhadap perubahan sosial, politik dan
ekonomi di masa mendatang. Temuan ini merupakan hasil riset terhadap 742 responden
melalui internet, yang melibatkan berbagai praktisi internet, pengamat, konsultan, lembaga
pusat informasi serta jurnalis yang sudah terkenal. Di antara mereka ada Yahoo, France
Telecom, International Telecommunication Union (ITU), Qualcomm, Harvard University, CNN,
Adobe Systems, Forrester Research, dan Singapore Internet Research.

Pandangan mereka tentang dampak internet terhadap kehidupan sosial, politik dan ekonomi di
tahun 2020 nanti memang beragam. Namun, umumnya mereka setuju bahwa teknologi itu
akan berkembang. Pandangan mereka mengenai kemajuan teknologi ini merupakan jawaban
dari tujuh skenario yang disusun Pew Internet & American Life Project tentang dampak
perkembangan internet di masa mendatang.
o Perkembangan Jaringan global

Mayoritas responden setuju dengan skenario yang menyatakan bahwa jaringan global berbiaya
rendah akan berkembang di tahun 2020 serta mudah didapat oleh sebagian besar masyarakat
dunia. Mereka pun setuju bahwa penggelaran teknologi tersebut membuka peluang untuk
keberhasilan banyak orang dalam berkompetisi secara global.

Namun minoritas responden mengatakan tidak yakin akan adanya iklim kebijakan yang
mendukung berkembangnya internet. Menurut mereka, pusat kekuasaan bakal menjaga
kepentingan-kepentingan mereka saat ini dengan menelurkan kebijakan yang mengendalikan
informasi dan komunikasi.

o Kendali manusia dengan teknologi

Kebanyakan responden mengatakan bahwa manusia akan tetap mengendalikan teknologi baik
sekarang maupun di tahun 2020 nanti. Kendati demikian, ada kekhawatiran terhadap kemajuan
teknologi yang pada akhirnya akan menciptakan mesin dan proses yang melebihi kendali
manusia. Yang lainnya mengatakan, mereka khawatir bahwa kemajuan teknologi akan
disalahgunakan.

o Keterbukaan vs privasi

Ada harapan yang berkembang luas bahwa orang secara sadar atau tidak sadar ingin lebih
terbuka tentang dirinya. Dengan cara itu mereka akan mendapatkan banyak manfaat walaupun
secara privasi mereka akan banyak kehilangan. Dalam pandangan mengenai apakah dunia akan
lebih baik dengan adanya keterbukaan dari individu atau lembaga, responden terbelah menjadi
dua. Tercatat 46% dari mereka setuju adanya manfaat lebih banyak dengan melakukan
transparansi, baik dari individu maupun lembaga. Sebaliknya, 49% dari mereka ini tidak setuju
dengan pandangan tersebut.

o Pihak-pihak yang kontra terhadap teknologi

Sebagian besar responden setuju bahwa masih ada orang yang belum terhubungkan dengan
internet karena keterbatasan ekonomi; serta orang yang melakukan kontra terhadap kemajuan
teknologi yang akan muncul di tahun 2020. Mereka ini akan membentuk komunitas sendiri
yang terpisah dari masyarakat modern, dan mereka akan melakukan aksi sebagai protes
terhadap teknologi. Di lain pihak, banyak responden yang tidak setuju bahwa kekerasan lebih
banyak muncul karena konflik agama, ekonomi atau politik.

Memaksakan atau “bergantung” pada dunia virtual


Banyak responden setuju bahwa negara yang masyarakatnya terhubungkan dengan internet
akan menyediakan waktu lebih untuk membentuk dunia yang terhubungkan dengan jaringan.
Hal ini akan menumbuhkan produktivitas dan menciptakan banyak manfaat. Namun, bagi
beberapa pihak, hal itu akan menimbulkan ketergantungan. Ternyata, pandangan seperti itu
cocok bagi sebagian responden. Akan tetapi, responden lainnya menilai pandangan itu kurang
cocok.

o Inggris menjadi bahasa online

Banyak responden mengatakan bahwa mereka menerima pandangan yang menyatakan kelak
bahasa Inggris menjadi bahasa dunia untuk berkomunikasi secara online. Meski demikian,
bahasa Inggris tidak akan menggantikan bahasa lain dalam aktivitas seharian.

Di sisi lain, sebagian besar responden menekankan bahwa keragaman bahasa adalah hal yang
baik. Mereka juga melihat internet akan memberi kesempatan untuk berkembangnya bahasa
sesuai dengan kulturnya. Sementara, responden lainnya mengatakan bahwa bahasa akan
berkembang seiring berjalannya waktu. Begitu pun dengan perkembangan internet yang
didukung dengan perubahan jaman.

o Prioritas pengembangan

Di masa datang, membangun kapasitas jaringan dan menyalurkan pengetahuan tentang


teknologi untuk membantu mereka yang belum memakai jaringan adalah dua hal yang menjadi
prioritas mereka. Hal ini dikemukakan oleh 78% responden tentang prioritas mereka dalam
pengembangan dana dan waktu di masa depan dalam kaitannya dengan jaringan internet.

Dalam buku tersebut, kedua “global thinker” itu berkolaborasi memaparkan visi-visi mereka
tentang masa depan. Dalam satu kalimat, dunia masa depan menurut mereka adalah sebuah
dunia di mana orang-orang saling terhubung—dunia yang penuh dengan tantangan dan
membuka banyak kesempatan bagi setiap orang. Schmidt dan Cohen menggabungkan
pengetahuan dan pengalaman mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelik tentang
masa depan.

Contohnya, kekuatan siapakah yang lebih besar di masa mendatang—sebuah negara atau
warganya? Akankah teknologi mempermudah atau mempersulit teroris dalam melakukan
aksinya? Ketika orang-orang telah terhubung melalui internet, perubahan apakah yang akan
terjadi dalam perang, diplomasi, dan revolusi di masa depan? Lalu, bagaimana teknologi dapat
membantu membangun masyarakat?
Perkembangan teknologi kembali membawa kemungkinan menakjubkan. Sebuah teknologi
bernama ‘Grid’ diklaim 10.000 kali lebih cepat daripada koneksi broadband internet yang ada
sekarang. ‘Grid’ pun digadang-gadang akan menggantikan internet di masa depan.

‘Grid’ disebut mampu mengunduh video film hanya dalam hitungan detik. Memang sulit
dipercaya, namun ‘Grid’ ini dibesut oleh CERN, pusat penelitian ilmiah terkemuka Eropa yang
dulu juga berjasa amat besar dalam mengembangkan World Wide Web.

Teknologi ‘Grid’ juga diklaim mampu mengirimkan gambar kualitas sangat tajam dengan cepat,
game online secara bersamaan dengan jutaan pemain serta video telepon dengan ongkos
murah.

David Britton, profesor di Glasgow University yang memimpin penelitian menyatakan, ‘Grid’
bisa mengubah kehidupan masyarakat. Dengan kekuatan teknologinya, generasi masa depan
akan berkomunikasi dengan cara yang tak terbayangkan oleh generasi masa kini.

Untuk awalnya, kecanggihan teknologi itu akan dipertunjukkan tak lama lagi dalam
menginvestigasi terjadinya alam semesta. Adapun jaringan awal terdapat di berbagai negara
termasuk Inggris, Amerika dan Kanada, yang terhubung dengan laboratorium CERN.

Sampai saat ini menurut CERN, sebanyak 55.000 server telah dimanfaatkan dalam
pengembangan ‘Grid’, dengan perangkat fiber optik dan routing tercanggih. Kita tunggu saja
apakah benar ‘Grid’ nantinya memang akan merevolusi pemakaian internet.

2.3 PERANGKAT YANG DIGUNAKAN PADA INTERNET OF THINGS

Saat ini, di belahan dunia manapun banyak ditemukan peralatan yang sudah terhubung dengan
internet. Satu peralatan yang digunakan bisa menghubungkan ke perangkat lainnya hanya
dengan menggunakan koneksi internet. Ada beberapa peralatan atau aplikasi yang bisa
digunakan untuk menghubungkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Contohnya
adalah :

 Smartphone

Saat ini banyak smartphone yang bisa menghubungkan kita dengan dunia luar serta perangkat
lain. Sebagai contoh, smartphone yang kita gunakan bisa mengendalikan televisi, AC, dan lain
sebagainya. Televisi dan AC bisa kita hidup dan matikan dengan menggunakan smartphone
yang kita punya. Dengan begitu kita tidak perlu repot-repot untuk mematikan atau
menyalakannya secara manual. Smartphone juga bisa digunakan untuk belanja online jika
terdapat aplikasi dalam smartphone tersebut dan terhubung dengan koneksi internet, jadi kita
tidak harus membuang waktu untuk pergi ke toko untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan.

 Ipad

Sama seperti smartphone, ipad juga bisa mengendalikan beberapa peralatan. Sebagai contoh,
kita bisa mendownload lagu atau video dengan menggunakan ipad yang tentu saja sudah
terkoneksi dengan internet. Kemudian kita juga bisa melakukan transaksi online seperti online
shop, dan lain sebagainya. Kita juga bisa bermain game, tidak hanya offline, online pun bisa asal
terhubung dengan koneksi internet. Ipad juga bisa terkoneksi dengan smartphone agar kita bisa
mentransfer data dengan mudah.

 Laptop

Contoh ini masih sama seperti dengan smartphone dan ipad. Laptop bisa mengendalikan
perangkat lain secara cepat. Contohnya, kita bisa mengendalikan laptop atau komputer lain dari
laptop yang kita punya, kita juga bisa mengendalikan CCTV yang dipasang pada rumah atau
ruangan saat kita sedang melakukan pekerjaan diluar.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang
berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan
kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam
berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.

Tingginya mobilitas penggunaan internet menuntut jaringan yang fleksibel, sehingga seseorang
yang sedang berpergian tetap dapat mengakses internet walaupun di dalam mobil yang sedang
berjalan, sehingga dikembangkannya jaringan tanpa kabel (wireless). Tingginya penggunaan
internet juga berpengaruh pada peralatan atau aplikasi yang semakin mempermudah kita
dalam melakukan pekerjaan serta mengendalikan satu perangkat ke perangkat lainnya.
Beberapa perangkat yang bisa kita gunakan untuk mengendalikan perangkat lain dengan
mudah adalah smartphone, ipad, serta laptop.

3.2 SARAN

Kesalahan dan kekeliruan sangat berpotensi pada hasil makalah ini sehingga kami sangat
berharap untuk partisipasi dari ibu dosen dan teman-teman dalam memberikan kritikan dan
saran.Suatu kehormatan bagi kelompok kami jika ibu dosen dan teman-teman bisa memberikan
kritik dan saran.Atas kritik dan saran yang membangun bagi kelompok kami, kami ucapkan
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai