Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ZIKRI ALFRIDHO SURYADI

NIM : 1910117162

SEMESTER / KELAS : V (GANJIL) / A ( REG B - MALAM )

MATA KULIAH : HUKUM PENGANGKUTAN

UJIAN AKHIR SEMESTER

“CONTOH TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE DI KOTA PONTIANAK DAN


KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA
TRANSPORTASI ONLINE”

Dengan adanya jaringan internet ini tentunya komunikasi semakin mudah dan cepat. Sehingga
memudahkan berjalannya kehidupan masyarakat. Beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami
transformasi dalam hal transportasi. Perkembangan teknologi yang semakin modern telah merambah
dunia transportasi di Indonesia. Hal ini terlihat dari bermunculannya model transportasi berbasis
online pada kota-kota besar di Indonesia. Pada saat ini, masyarakat Indonesia sangatlah kecewa pada
masalah transportasi yang sangat padat dan tidak karuan. Tingginya tingkat kemacetan dan polusi
udara menjadi alasan utama masyarakat enggan keluar rumah atau kantor. Padahal di sisi lain, mereka
harus gesit untuk memenuhi kebutuhan, misalnya untuk makan, mengirim barang, atau membeli
barang tertentu. Akibatnya, mereka mencari cara praktis untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan
tanpa haruskeluar rumah atau kantor, salah satunya dengan menggunakan jasa transportasi online.
Jasa transportasi berbasis online ini disebut juga dengan aplikasi ridesharing yang kemunculannya di
Indonesia mulai marak pada tahun 2014. Pada awal kemunculannya dimulai oleh aplikasi Uber yang
mengusung UberTaxi sebagai bisnis layanan transportasi berbasis aplikasi online. Kemudian diikuti
dengan kemunculan Gojek, GrabBike, GrabTaxi, dan aplikasi berbasis online lainnya. Fenomena jasa
transportasi berbasis aplikasionline sebenarnya merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan
transportasi yang mudah di dapatkan, nyaman, cepat, dan murah. Banyak factor yang membuat
aplikasi berbasis online ini dibutuhkan oleh banyak masyarakat khususnya di Pontianak. Perusahaan
jasa transportasi berbasis aplikasi online di Pontianak yaitu :
2

1. Go-Jek
Pada prinsipnya, aplikasi Go-Jek bekerja dengan mempertemukan permintaan angkutan ojek dari
penumpang dengan jasa tukang ojek yang beroperasi di sekitar wilayah penumpang tersebut.
Cukup dengan mengunduh aplikasinya dari Google Play Store, maka kita bisa memesan jasa
layanan tersebut. Tarif angkutannya disesuaikan dengan jarak tempuh yang akan dicapai. Selain
jasa angkutan penumpang, ada juga layanan antar barang (kurir) dan belanja.
2. Grabbike
Hampir mirip dengan Go Jek, hanya saja layanan Grabbike belum memiliki layanan antar barang
atau belanja. Saat ini, Grabbike telah beroperasi di 3 kota di kawasan Asia Tenggara yang
mengalami persoalan kemacetan, seperti Ho Chi Min City dan Hanoi di Vietnam, serta di Jakarta.
3. Grabtaxi
Grabtaxi merupakan aplikasi pemesanan taksi dengan induk perusahaan dari Malaysia. Dengan
aplikasi ini, masyarakat bisa memesan taksi untuk keperluan antar jemput dengan tarif standar
yang ditetapkan sesuai argo. Layanan antar jemput bisa lebih cepat karena pemesanan dilakukan
melalui aplikasi yang sudah diunduh di smartphone.
4. Uber
Uber adalah perusahaan jaringan transportasi dari Amerika yang menggunakan aplikasi
di smartphone untuk pemesanan mobil. Bedanya, armada mobil yang digunakan bukan
transportasi public plat kuning, melainkan mobil pribadi bernomor polisi hitam dengan logo
khusus Uber. Jika menggunakan jasa ini tidak bisa membayar tunai, tapi secara online atau kartu
kredit. Tarif yang ditetapkan adalah Rp 30 ribu sebagai tarif minimal dan selanjutnya dikenakan
tarif perjalanan berdasar waktu dan jarak yang ditempuh. Jenis mobil yang digunakan
adalah Toyota Innova, Alphard dan Hyundai Sonata.

Seiring dengan semakin berkembangnya smartphone (telepon pintar) yang memiliki fitur
teknologi aplikasi untuk menghubungkan pengguna smartphone ke internet, mendorong
perkembangan teknologi aplikasi hingga akhirnya saat ini dimanfaatkan sebagai media bisnis.
Teknologi aplikasi merupakan hasil kreativitas para pelaku usaha yang melihat adanya peluang bisnis
dalam wilayah di antara pembeli dan penjual jasa. Wilayah itulah yang dikembangkan para pelaku
usaha untuk berbisnis dengan menciptakan teknologi aplikasi yang digunakan untuk menghubungkan
antara masyarakat pengguna dan pelaku usaha.
3

Perkembangan teknologi dan informasi merupakan sebuah keniscayaan. Kemajuan teknologi


akan berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kebutuhan manusia akan teknologi dan
informasi. Berbagai inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia
serta memberikan banyak kemudahan dalam melakukan aktifitas manusia. Dalam beberapa decade
terakhir ini, manusia telah merasakan keajaiban dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecanggihan
teknologi hadir disetiap sudut kehidupan manusia, termasuk dalam hal transportasi. Di zaman modern
seperti saat ini, kebutuhan transportasi merupakan salah satu kebutuhan penting sebagai akibat dari
kegiatan ekonomi, sosial, dan sebagainya yang menuntut peningkatan mobilitas penduduk maupun
sumber daya lainnya dengan cepat. Transportasi merupakan sarana yang umum digunakan untuk
mengangkut barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain. Transportasi online adalah salah
satu contoh pengembangan teknologi berbasis aplikasi disambut cukup baik di awal kemunculannya
karena dianggap sebagai salah satu inovasi terbaik saat ini.

Transportasi online kehadirannya bukan saja menguntungkan bagi konsumen tapi juga bagi
drivernya. Dengan adanya transportasi jalan online ini pendapatan driver lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya dimana mereka bekerja sebagai driver transportasi konvensional. Hal inilah yang
memicu terjadinya demostrasi dibeberapa daerah terkait kehadiran transportasi online. Selain karena
hal itu, perang tarif pun menjadi alasan para pendemo, karena transportasi jalan online memberikan
tarif yang lebih rendah dari tarif transportasi konvensional. Bisa dimaklumi mengapa bisa terjadi
demo terkait kehadiran tranportasi jalan online ini karena undang-undang yang dimiliki saat ini tidak
mengakomodir jenis transportasi jalan online ini. Jika dikaitkan dengan salah satu tujuan Negara
Indonesia sebagaimana termaktub dalam alinea keempat UUD 1945 “memajukan kesehateraan
umum”, maka menjadi tugas Negara untuk merumuskannya dalam peraturan perundang-undangan.

Transportasi online dengan segala kemudahannya memang masih menyisakan masalah


hukum. Belum adanya aturan atau payung hukum sering kali menjadikan transportasi online sebagai
sesuatu yang dianggap ilegal. Lambatnya Pemerintah dalam menyediakan payung hukum menjadi
penyebab munculnya permasalahan terkait transportasi berbasis aplikasi online. Saat ini, payung
hukum untuk aktivitas transportasi online berbasis tehnologi aplikasi adalah Peraturan Menteri
Perhubungan No. 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan
Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek. Peraturan ini mengatur jenis pelayanan, pengusahaan,
penyelenggaraan angkutan umum dengan aplikasi berbasis teknologi informasi, pengawasan
angkutan umum serta peran serta masyarakat dan sanksi adminstrasi. Untuk saat ini Peraturan Menteri
tersebut dirasa cukup mengakomodir segala pengaturan terkait transportasi online tersebut.
4

Pasal 29 ayat (1) UU No.8 Tahun 1999 menentukan bahwa pemerintah bertanggung jawab
atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen yang menjamin diperolehnya hak
konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakannya kewajiban konsumen dan pelaku usaha. Selain
bertanggungjawab atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen, pemerintah juga
melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen serta penerapan
ketentuan perundang-undangannya (vide Pasal 30 ayat (1) UU No.8 Tahun 1999. Di tengah-tengah
ketiadaan undang-undang khusus yang melindungi data pribadi, keberadaan undang-undang
perlindungan konsumen dan UU-ITE menjadi penting karena dapat menjadi alternatif untuk
melindungi data pribadi. Meskipun tidak ada lex specialis bukan berarti perlindungan data pribadi
benar-benar tidak ada hukum yang mengaturnya.

Pengaturan hukum mengenai transportasi jalan online diantaranya Undang- Undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014
Tentang Angkutan Jalan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum tidak dalam Trayek dan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Tanggungjawab hukum
para penyedia transportasi online terhadap kerugian yang dialami konsumen diantaranya
mendapatkan ganti rugi pada penumpang berupa pengembalian uang atau pengembalian barang/jasa
yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai
maksimal 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi antara si penumpang dan si driver atas kelalaian
dalam melaksanakan pelayanan angkutan. Besarnya ganti rugi yang harus ditanggung oleh pengusaha
angkutan yang harus dibayar kepada pengguna jasa. Upaya pengguna jasa transportasi online dalam
mendapatkan perlindungan hukum berdasarkan peraturan menteri perhubungan Nomor PM 32 Tahun
2016 diantaranya secara preventif maupun represif. Konsumen berhak mendapatkan ganti kerugian
sesuai dengan ketentuan Pasal 19 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Perlindungan Konsumen.

Pengaturan angkutan umum di Indonesia diatur dalam Undang- Undang No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), PP No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan,
sampai saat ini di Indonesia belum ada pengaturan hukum yang khusus mengatur tentang transportasi
ojek online, ada kekosongan hukum dengan tidak adanya pengaturan ojek online, karena di
masyarakat jumlah ojek online setiap harinya semakin bertambah banyak jumlahnya. Bentuk
perlindungan hukum yang efektif di dalam melindungi baik pelaku usaha atau perusahaan penyedia
jasa lanyanan transportasi online dan konsumen pengguna jasa transportasi online adalah dengan
5

menggunakan rezim hukum Perlindungan konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (1) dan
ayat (2) Pasal 26 Undang-undang RI No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Sebagai angkutan dengan aplikasi berbasis teknologi informasi (online), baik Koperasi
maupun Uber dan GrabCar harus segera menyesuaikan diri dengan peraturan yang sudah ada, yaitu
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tetang lalu lintas dan angkutan jalan, Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2014 tentang angkutan jalan serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26
Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum tidak
dalam Trayek hingga batas waktu yang diberikan oleh pemerintah, agar tidak terjadi lagi kekisruhan
terkait legalitasnya sebagai perusahaan penyelenggara angkutan umum dan perusahaan penyedia
aplikasi berbasis teknologi informasi. Hendaknya dilakukan adalah mencari ‘winwin solution’ untuk
pebisnis transportasi online dan konvensional melalui peraturanperaturan yang dibuat pemerintah.
Jika UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) belum
mengakomodasi kehadiran transportasi umum berbasis aplikasi online, pemerintah bisa melakukan
perubahan atas undangundang tersebut atau membuat aturan baru. Diharapkan peran serta jasa
transportasi jalan online untuk pro aktif dalam memperhatikan hak-haknya. Pihak Dinas Perhubungan
sebagai pihak dari pemerintah dapat meningkatkan pengawasannya terhadap penyelenggaraan
pengangkutan transportasi jalan online sehingga terjadi keselarasan akan hak dan kewajiban antara
penumpang dan perusahaan penyedia jasa angkutan transportasi jalan online demi terciptanya
hubungan yang baik antara penumpang dan pelaku usaha sebagai penyedia jasa angkutan secara
online serta pemerintah.

Sebagai negara hukum seharusnya pemerintah membuat hukum yang disesuaikan dengan
perkembangan di masyarakat, hukum harus bisa menjadi sarana untuk mengedalikan masyarakat,
hukum harus dilihat sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban di masyarakat, terjadinya
kekosongan hukum menyebabkan masyarakat baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai pengguna
jasa transportasi ojek online menjadi tidak mendapatkan perlindungan hukum. Pemerintah dapat
melakukan perbandingan hukum dengan hukum negara lain yang sudah mengatur mengenai ojek
sepeda motor seperti di Bangkok sebagai masukan di dalam pembuatan peraturan perundangan yang
sesuai dengan perkembangan di masyarakat modern yang tentu saja membutuhkan pengaturan hukum
yang modern yang mengikuti perkembangan teknologi, sehingga hukum tidak ketinggalan dari
fenomena yang terjadi di masyarakat.
6

Perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam transaksi penggunaan jasa
transportasi online berbentuk perjanjian elektronik. Penyedia jasa ojek online melakukan perjanjian
dengan konsumen ojek online dengan mengacu pada syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata dan perjanjian tersebut berlaku mengikat sebagaimana
yang ditentukan dalam ketentuan undang-undang. Tanggung jawab hukum perusahaan aplikasi
ojek online bersedia untuk memberikan bantuan keuangan jika pengguna mengalami kecelakaan,
menderita cidera atau meninggal saat dijemput oleh Penyedia Layanan. Tanggung jawab hukum
perusahaan aplikasi ojek online berkaitan dengan prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab
(presumption of liability). Namun, terhadap tanggung jawab hukum secara pidana dalam bentuk
tuntutan dari konsumen ojek online secara pidana menjadi tanggung jawab dari pengemudi (driver)
ojek online. Perlindungan hukum terhadap konsumen selaku pengguna jasa transportasi
ojek online di Kota Pontianak ditinjau dari aspek hukum perdata, berdasarkan KUH Perdata maupun
UU No. 8 Tahun 1999 pada dasarnya memberikan perlindungan bagi konsumen selaku pengguna jasa
transportasi ojek online dalam segi keamanan, keselamatan dan kenyamanan. Perlindungan hukum
terhadap konsumen selaku pengguna jasa transportasi ojek online di Kota Pontianak ditinjau dari
aspek hukum pidana berkaitan dengan norma hukum di Indonesia melalui UU Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan dan KUH Pidana telah memberikan perlindungan terhadap hak-hak konsumen dan
pengenaan sanksi terhadap pengemudi agar pengemudi dapat bersikap hati-hati dalam memberikan
pelayanan jasa kepada konsumen.

Pontianak, 31 Oktober 2021


MAHASISWA

ZIKRI ALFRIDHO SURYADI


NIM 1910117162

Anda mungkin juga menyukai