Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SURVEILANS PENYAKIT CAMPAK

Mata Kuliah Surveilance Epidemiologi

Oleh :

Kelompok 3

Anggota:

Niswah Ray P07133119024

Annisa Mahvira M P07133119003

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH

TAHUN 2020
1. Pendahuluan

Morbili / campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang

sangat menular pada umumnya menyerang anak-anak. Menurut menurut kriteria

diagnostiknya, ada 4 stadium campak meliputi stadium tunas, stadium prodromal/kataral,

stadium erupsi, dan stadium konvalensi. Gejala klinis morbili termasuk demam mencapai

400C, pilek, batuk, konjungtivitis, ruam erupsi makulopapular, dan komplik’s spot

(merupakan tanda pathognomonis penyakit campak, bentuk bintik tidak teratur dan kecil

berwarna merah terang, pada pertengahan di dapat noda putih keabuan, mula-mula 2-6

bintik). Pada pasien ini masih di observasi febris hari ke-2 dengan suspek morbili, untuk

terapi medikamentosa diberikan infus KAEN 3A, antipiretik(paracetamol), ambroxol

vitamin a dan C. sedangkan untuk supportifnya, pasien untuk istirhat, dan pasien yang di

rawat di bangsal untuk mencegah penularan ke pasien lain.

Penyakit campak sering menyerang anak-anak balita. Penyakit ini mudah menular

kepada anak sekitarnya, karena itu, anak yang menderita campak harus diisolasi untuk

mencegah penularan. Campak disebabkan oleh kuman yang disebut Virus Morbili. Anak

yang terserang kelihatannya sangat menderita, suhu badan panas, bercak seluruh tubuh

kadang-kadang sampai borok bernanah. Biasanya penyakit yang timbul pada masa anak

dan kemudian menyebabkan masa hidup. Bayi yang terbunuh oleh ibu yang pernah

menderita penyakit parah akan menderita secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6

bulan dan setelah umur tersebut menderita akan mengurang sehingga si bayi dapat

menderita morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2

bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus.


2. Epidemiologi

a. Agen (Agent)

Penyakit ini disebabkan oleh virus campak yaitu virus rubella golongan

paramyxovirus daripada genus morbillivirus.

b. Penjamu (Host)

Hostnya adalah manusia. Semua orang yang belum pernah menderita

campak dan belum pernah imunisasi campak.

c. Lingkungan (Environment)

Daerah tertutup, pada daerah iklim sedang campak timbul terutama pada

akhir musim dingin dan pada awal musim semi. Di daerah tropis campak timbul

biasanya pada musim panas.

3. Etiologi

Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk golongan

paramyxovirus genus morbilivirus merupakan salah satu virus RNA. Virus ini terdapat

dalam darah dan secret (cairan) nasofaring (jaringan antara tenggorokan dan hidung)

pada masa gejala awal (prodromal) hingga 24 jam setelah timbulnya bercak merah di

kulit dan selaput lendir.


4. Masa Inkubasi

Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih 10-20 hari dan kemudian

timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium, yaitu :

 Stadium kataral atau prodromal

Biasanya berlangsung 4-5 hari, ditandai dengan panas, lesu, batuk-

batuk, dan mata merah. Pada akhir stadium, kadang-kadang timbul bercak

koplik’s (koplik spot) pada mukosa pipi/daerah mulut, tetapi gejala khas ini

berupa bercak putih kelabu, besarnya seujung jarum pentul yang dikelilingi

daerah kemerahan. Koplik spot ini menentukan suatu diagnose pasti terhadap

penyakit campak.

 Stadium erupsi

Batuk pilek bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas tinggi,

kadang-kadang anak kejang-kejang, disusul timbulnya rash (bercak merah yang

spesifik), timbul setelah 3-7 hari demam. Rash timbul secara khusus yaitu

mulai timbul di daerah belakang telinga, tengkuk, kemudian pipi, menjalar

keseluruh muka, dan akhirnya ke badan. Timbul rasa gatal dan muka bengkak

 Stadium konvelensi atau penyembuhan

Erupsi (bercak-bercak) berkurang, meninggalkan bekas kecoklatan

yang disebut hyperpigmentation, tetapi lama-lama akan hilang sendiri. Panas

badan menurun sampai normal bila tidak terjadi komplikasi.


5. Penularan

Penularan penyakit ini adalah melalui droplet dan kontak, yakni karena

menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan

penderita morbili atau campak. Artinya seseorang dapat tertular campak bila

menghirup virus morbili, bisa di tempat umum, di kendaraan atau dimana saja.

Penderita bisa menularkan infeksi dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam

kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala

muncul. Sebelum vaksinisasi campak digunakan secara meluas, wabah campak

terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika

seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap

penyakit ini. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinisasi, infeksi aktif

dan kekebalan pasif pada seseorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal

(berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang rentan terhadap campak adalah :

- Bayi berumur lebih dari 1 tahun

- Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi

- Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.


6. Gejala dan Tanda

 Meliputi pemeriksaan fisik (physic diagnostic) yaitu :

1. Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya demam

(biasanya tinggi) dan tanda-tanda nasofaringitis dan konjungtivitis.

2. Pada umumnya anak tampak lemah

3. Koplik spot pada hari ke 2-3 panas (akhir stadium kataral)

4. Pada stadium erupsi timbul ruam (rash) yang khas : ruam makulopapular

yang munculnya mulai dari belakang telinga, mengikuti pertumbuhan

rambut di dahi, muka sekalian seluruh tubuh.

 Pemeriksaan laboratorim meliputi :

1. Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya leukopeni, dimana

jumlah leukosit cenderung menurun disertai limfositosis relative.

2. Pemeriksaan serologic dengan cara hemaglutination inhibition test dan

complement fiksatior test akan ditemukan adanya antibody yang spesifik

dalam 1-3 hari setelah timbulnya ras dan puncaknya pada 2-4 minggu

kemudian.

 Biakan virus (mahal)

Isolasi dan identifikasi virus : swab nasofaring dan sampel darah yang

diambil dari pasien 2-3 hari sebelum onset gejala sampai 1 hari setelah timbulnya

ruam kulit (terutama selama masa demam campak) merupakan sumber yang

memadai untuk isolasi virus. Selama stadium prodormal, dapat terlihat sel raksasa

berbintik banyak pada hapusan mukosa hidung.


7. Pengobatan

Penderita campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan. Sehingga pengobatannya

bersifat symptomatic, yaitu memperbaiki keadaan umum atau untuk mengurangi

gejalanya saja dalam hal ini :

 Anak memerlukan istirahat di temppat tidur

 Kompres dengan air hangat bila demam tinggi namun dapat diberikan antipiretik

bila suhu tinggi paracetamol 7,5-10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam

 Ekpektorant : gliseril guayakolat anak 6-12 tahun : 50-100 mg tiap 2-6 jam, dosis

maksimum 600 mg/hari

 Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu

 Narcotic antitussive (codein) tidak boleh digunakan

 Mukolitik bila perlu. Vitamin terutama vitamin A dan C, vitamin A pada stadium

kataral sangat bermanfaat. Pemberian vitamin A 100.000 IU per oral satu kali.

Vitamin A dosis tinggi (menurut rekomendasi WHO dan UNICEF) usia 6 bln-1

thn : 100.000 unit dosis tunggal p.o

Umur > 1 thn : 200.000 unit dosis tunggal p.o

Dosis tersebut diulangi pada hari ke-2 dan 4 minggu kemudian bila telah di dapat

tanda defisiensi vitamin A. apabila terdapat malnutrisi maka pemberian vitamin A

di tambah dengan 1500 IU tiap hari.

 Mempertahankan status nutrisi dan hidrasi (cukup cairan dan kalori).


8. Pencegahan dan Pemberantasan

a. Pencegahan primordial

Pencegahan primodial dilakukan dalam mencegah munculnya factor

predisposisi/resiko terhadap penyakit campak. Sasaran dari pencegahan

primordial adalah anak-anak yang masih sehat dan belum memiliki factor resiko

yang tinggi untuk penyakit campak. Edukasi kepada orang tua anak sangat

penting peranannya dalam upaya pencegahan primordial. Tindakan yang perlu

dilakukan seperti penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan, konseling nutrisi

dan penataan rumah yang baik.

b. Pencegahan primer

Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang termasuk

kelompok beresiko, yakni anak yang belum terkena campak, tetapi berpotensi

untuk terkena penyakit campak. Pada pencegahan primer ini harus mengenal

factor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya campak dan upaya untuk

mengeliminasi factor-faktor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai