۞ ت ااْل َ ْع َرابُ ٰا َمنَّا ۗ قُلْ لَّ ْم تُ ْؤ ِمنُوْ ا َو ٰل ِك ْن قُوْ لُ ْٓوا اَ ْسلَ ْمنَا َولَ َّما يَ ْد ُخ ِل ااْل ِ ْي َمانُ فِ ْي قُلُوْ بِ ُك ْم َۗواِ ْن تُ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َو َرسُوْ لَهٗ اَل يَلِ ْت ُك ْمِ َقَال
هّٰللا
ا ۗاِ َّن َ َغفُوْ ٌر َّر ِح ْي ٌمjkًِّٔم ْن اَ ْع َمالِ ُك ْم َش ْئـ
14. Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada
mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena
iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya,
Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ayat tersebut difahami Al Maturuidi sebagai usaha penegasan bahwa keimanan itu tidak
cukup hanya dengan perkataan saja, tanpa diyakini dengan hati.
3. Pelaku Dosa Besar
Aliran Asy’ariyah berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidak kafir.
Aliran Maturidiyah baik yang Samarkand atau Bukhara sepakat meyakini pelaku dosa
besar masih mukmin dikarenakan keimanan dalam dirinya.
4. Perbuatan Tuhan
Aliran Asy’ariyah berpendapat :
a. Perbuatan Tuhan bersifat wajib (Jaiz) dan tidak satupun dari-Nya yang mempunyai
sifat wajib.
b. Aliran Asy’ariyah menerima faham pemberian beban diluar kemampuan manusia
karena perbuatan manusia karena perbuatan manusia pada hakikatnya adalah
perbuatan Tuhan dan diwujudkan dengan daya Tuhan bukan dengan daya manusia.
c. Asy’ariyah juga berpendapat bahwasannya Tuhan tidak mempunyai kewajiban
menepati janji dan menjalankan ancaman yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Aliran Maturidiyah berpendapat :
a. Maturidiyah Samarkand memberikan batasan pada kekuasaan dan kehendak mutlak
Tuhan, mereka berpendapat bahwa perbuatan Tuhan hanyalah menyangkut hal-hal
yang baik saja. Dengan demikian Tuhan berkewajiban melakukan yang baik bagi
manusia.. demikian juga dengan halnya pengiriman Rasul, Maturidiyah Samarkand
sebagai kewajiban Tuhan.
b. Maturidiyah Bukhara berpendapat sama dengan aliran Asy’ariyah mengenai aham
bahwa Tuhan tak memiliki kewajiban, namun Tuhan pasti menepati janji-Nya, seperti
memberi upah kepada orang yang telah berbuat kebaikan.