LAPORAN AKHIRKAJIAN SOSIAL EKONOMI
RUMAH TANGGA NELAYAN
DI KABUPATEN KAIMANA
PENANGGUNG JAWAB :
Rektor Universitas Negeri Papua
Manokwari
PENYUSUN :
1. Ir. Ridwan Sala, M.Si
2. Ir, Roni Bawole, M.Si
3, Tresia Tururaja, S.IK, M.Si
4, Tr, Mudjirahayu, M.Si
Kerjasama :
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
DENGAN
PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
2011PRAKATA
Indonesia. sebagai Negara Repulauan dimana seRitar dua per tiga persen
dari tuas wilayalinya merupakgn perairan yang di dalamnya terkandung berbagai
ssumber daya hayati laut. Sumber daya tersebut seyogyanya merapakan modal dasar
bagi masyaraket, terutama masyarakat nelayan dalam meningfasken taraf
Kidupnya. Sampai saat ini Kaylan secara Rompreensif tentang sosial efonorai
masyarakat nelayan masif sangat terbatas, terutama informasi yang menunjang
pembuatan Rebijaken dalam pembangunan perikanan pada level miko.
‘Kajian tentang sosial eRgnomi masyarakat yang telafi dilakukon,
Bfokuskon pada masyarakt nelayan yang ada di Kabupaten Kgimana, Pade
takap awal studi, telah dilakykan Rejian berdasarkgn studi lteratur dari Berbagai
sumber. Hasil Kejian ini, diharaphen menjadi acuan untuk, Regiatan-Regiatan
selanjutrrya, RGususnya studi lapang, dalam rangka mengumpulken data dan
informasi langsung Repada responden di Rampung-Rampung yang ada di
‘Kabupaten Kaimana.
‘Kepada semua pifak. yang telah memberiken Kontribusi sampai pada tahap
tersusunya laporan ini, diucaphon terima Kasih
Penulis1s
ta
DAFTAR ISI
PRAKATA...
DAFTAR ISI...
DAFTAR TABEL...
DAFTAR GAMBAR.
DAFTAR LAMPIRAN.
‘BAB I PENDAHULUAN
Ll
12
Ls
Lt
BAB I. METODE PENELITIAN
21 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan.
2.2 Linghup Kegiatan...
2.3 Metode Pengumpulan D:
24 Metode Analisis Date.
3.8 Keadaan Ekonomi...
BAB IV. GAMBARAN PERIKANAN KABUPATEN
KAIMANA.
ea eee
Om
21
iiBAB V. KARAKTERISTIK PERIKANAN TANGKAP
51
52
53
54
58
Jenis Teknologi Alat Penangkapan Ikan.
SLL Tipe perabu/kapal Penangkapan Ikan...
5.1.2 Tipe Alat Penangkapan Ikan..
Jenis Hasil Tangkapan.
‘Dacrah Penangkapan.
Penanganan dan Pemaseran Hasil
Sistem Bagi Hasil.
BAB VI. ASPEK SOSIAL
61
6.2
63
64
65
66
61
68
69
6.10
6.11
6.12
6.13
614
6.15
‘Tingkat Pendididken...
Mata Pencahas
Karakteristik Perumal
Kondisi MCK, Air Bersib..
‘Sarana dan Prasarana...
Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan...
Suku dan Bahas
Struktur Sosial dan Pola Pengambilan
Keputusan..
Pola Pengalihan Hak Komunites lokal Adat Dan
‘Mekanisme Pemberian Kompensasi Hak Komunitas
Tokel Adat Atas Sumberdaya Ala
Interaksi Antar Komunites Lokal dan Luar Komunitas6.15.2 Pengambilan Hasil
618.3 Larangan den Denda..
BAB Vil, ANALISIS EKONOMI NELAYAN
7.1 Tingkat Pendapatan Nelayan..
1.2. Nilei Toker Nelayan
7.3 Analisis Kelayakan Usahi
7.4 Analisis Kriteria Investasi
REKOMENDASI..
83‘Tabel
21
a
32
33.
34
35
AL
42
43
44
51
52
5.3
54
DAFTAR TABEL
Teks
Rincian Alokasi Waktu Untuk Kegiatan Penelitian.
Lvas Wilayah Kabupaten Kaimana Menurut Distik...
Sebaran Jumlah Penduduk Kabupaten Kaimana Menurut Mata
Pencaharian dan Distrik Tahun
2007. a
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Kaimana Tabun 2000 - 200%
Produk Domestik Regionsl Bruto (PDRB) Kabupaten
Keimana ates Dasar Harga Berlake Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2002 - 2007 (dalam Jutaan Rupich).
Distribusi Prosentase PDRB Kabupaten Kaimana Sektor
Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tehun 2003 — 2007.
Jenis-Jenis Hasil Perikanan Berdasarkan Distrik di
Kabupaten Kaimana,
Produksi Beberapa J
Kaimana,
is Hasil Perikanan Laut Kabupaten
Produksi Hasil Perikanan dari Kabupaten Kaimana.
Jens dan jumlah slat tangkap dikelompokan berdasarkan
distrik di Kab. Kaimana pada Tabun 2009.
Sepesifikasi Perahw/Kapal Penangkapan Ikan yang
Digunakan Oleh Nelayan di Kabupaten Kaimane..
Spesifikasi Jaring Insang yang Dikelompokan Berdasarkan
‘Target Utama Ikan yang Ditangkap...
Contoh Spesifikasi Jaring Bagan yang digunaken Oleh
Nelayan di Kabupaten Kaimana.
Spesifikasi pancing ulur (handline) yang digunakan oleh
nelayan di Kabupaten Kaimana
Hal
n
16
n
19
vi55
5.6
8.1
6.1
62
63
6.6
6.2
68
69
6.10
TW
12
Spesifikasi Pancing Tonda di Kabupaten Kaimana.
Beberapa Sistem Bagi Hasil yang Berlaku Bagi Nelaysn di
Kabupaten Kaimana,
Sebaran penduduk Kabupaten Kaimana menurut kelompok
umur.
Banyaknya Rumah Tangge dan Penduduk di Kabupaten
Keimana Menurut Jenis Kelamin dan Distrik. .
Pertentase Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama dan
Distrik,
Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Distrik Tahun 2009
Persentase Rumah Tangga Menurut Dinding Terluas Tempat
Tinggal. a
Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai..
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum..
Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilites Buang Air Besar
Pola-Pola Hubungan Sosial Menurut Skala Kualitas
Lingkungm
Pemilik Hal Ulayat Laut dan Nama Daerah Pertuanan..
Rata-Rata Pendapatan, Biaya Dan Keuntungan Por Tahun
Dari Masing-Mesing Kelompok Alat Tangkap...
Nilai Kriteria Investasi Usaha Berdasarkan Kelompok Jenis
Alat Penangkap Ikan di Kabupaten Kaimana... .
30
59
59
6
C3
19
vilGamber
21
3
4
42
43
52
53
54
585
56
Sa
58
59
DAFTAR GAMBAR
Teks
Foto Wawancara Oleh Tim Survey.
Peta Administratif Kabupaten Kaimana..
Perairan Teluk Bicari yang merupakan real Kegiatan
Budidaya mutiara
Beberapa Jes kan dan sang Hai Tangkapan, Nelayan
Kabupaten Kaimana .
Distribusi Ramah Tangga Perikanan di Kab, Kaimana..
Komposisi armada penangkapan ikan, diketegorikan
berdasarkan tenaga penggerak. a
Jaring insang penangkap hiu (atas), jaring insang
penangkap ikan demersal (kiri bawah) dan jaring insang,
penangkap iken kembung/lema (kanan bawab)
Bagan Perabu ya
Kabupaten Kaimana.
Digunaken Oleh Nelayan di
Contoh Pancing Ulur yang Digunakan Nelayan
Kabupaten Kaimana.. v
Beberapa Unit Pancing Tonda yang Digunakan Nelayan
Kabupaten Kaima
Satu Basket Rawai Hiu (kiri) dan Rawai Ikan (Kanan)...
Konstruksi Bubu Penangkap Kepiting,
Patok Kayu yang Digunaken Sebagsi Tanda dan
Penahan Bubu,
Beberapa Jenis Hasil Tangkapan Nelayan di Kabupaten
Kaimana...
Kotak Pendingin (coolboz} Untuk Mempertahankan
Kesegaran Ika
Hal
2
“
a61
63
64
65
66
61
69
61
68
69
6.10
611
6a
a
12
18
Scbaran umur nelayan di Kabupaten Kaimana.
Persentase Jumlah Anggota Keluarga Nelayan Keimana
Persentesi Nelayan di
Bersaderkan Tingkat Pendi
Aktifitas Pertanian Mengolah Kelapa Menjadi Minyak
Goreng.
Mata pencaharian beberapa kampung di Kabupaten
Keiman
Persentase Kondisi Bahan Dinding Masyarakat Nelayan
Kaiman
Sumber Air Bersih Masyarakat Nelayan Kaimana-cuen
Beherapa Fasilitas Seperti Jalon Kampung, PUSTU,
Perumaban Guru.
Struktur Organisaci Pemerintahan ‘Tradisional.
Steuktur Organisasi Pemerintahan Kampung.
‘Tanda Ponctapan Pemberlakuan Sasi...
Penghasilan per Tahun Dari Nelayan Pemilik dan
Nelayan Buruh Dibandingkan Dengan Upsh Minimum
Regional (UMR) Papua Barat...
Rata-rata Nilai Taker Nelayan (NTN) di Indonesia
‘Tahun 2011.
Distribusi Nilai Tukar Nelayan (NTN) Dikelompoken
Berdssarkan Nelayan Pemilik Dan Nelayan Buruh
‘Untuk Masing-Masing Kelompok Alat Tangkeprownsu
56
56Lampiran
0
ul
B
4
16
DAFTAR LAMPIRAN
Teks
Arus Pendapatan Dan Biaya Perikanan Pancing Ulur
an Tonda di Kabupaten Kaimana..
Arns Pendapatan dan Biaya Perikanan Jaring Ikan ai
Kabupaten Keima
Arus Pendapatan dan Biaya Perikanan Ravel
Kabupaten Kaimar
‘Aras Pendapatan dan Biya Perikanan Bubu Untuk
Kepiting di Kabupoten Kaimana...
‘Anus Pendapatan den Blaya Perikanon Bagan di Kabupaten
Kaimana..
Arus Peadepatan dan Biaya Perikenan Jaring Than dan
Jaring Hiu Dengan Menggunakan Kapal Motor Dalam
di Kabupaten Kaimat
‘Aru Pendapatan dan Biaya Perikanan Rawai Dan
Pancing Utur Menggunakan Perabu “Kole-Kole” di
Kabupaten Kaimana..
Arus Pendapatan dan Biaya Perikanan Jaring Lema di
Kabupaten Kaimana.
Analisis Net Present Value (NPY} dari Pancing Ulur
dan Tonda di Kabupaten Kaimans
Analisis Net Present Value (NPV) Dari Perikanan
Jaring Ikan di Kabupaten Kaimana.
Analisis Net Present Value (NPY) Dari Perikanan
Rawai di Kabupaten Kaimana.
Analisis Net Present Value (NPV) Davi Perikanan Bubs
Untuk Kepiting di Kabupaten Keimana
Analisis Net Present Value (NPV) Dari Perikanan
Bagan di Kabupaten Kaimana
Analisis Net Present Value (NPV) Dari Perikanan
Jaring Iken dan Jaring Hin Dengan Menggunakan
Kapal Motor Dalam di Kabupaten Kaiman
Analisis Net Present Value (NPV) Deri Perikanan
Rawai dan Pancing Ulur Menggunakan Perahu “kol
kole” di Kabupaten Kaimana...
Analisis Net Present Value (NPV) Deri Perikanan
Rawai Dan Pancing Ulur Menggunakan Perabu “kele-
kole” di Kabupaten Kaimana...
Hal
106
107
108
109
Tu
mi
ne
43
us
1s
16
at
18
us
120
craBABE.
PENDAHULUAN
LA, Latar Selakang
Pulau Paoua dicirikan oleh daretan vane luas dan vane
panjeng membentang sepanjang pesisir daratan. Selain itu, terdapat pulau-pulau
keeil vane tersehar diberbagai temoat di senanianz daratan hesar mulan besar
Papua, Karakteristik tersebut menjadikan Yapua potenstal untuk berbagat
kegiatan ekonomi vang berbasis sumberdava vesisir dan laut. Bagian wilavah di
Papua, khususnya Papua Marat, yang sangat penting karena kekayaan hayati
lautnva adalah kawasan bentang kepale burung (birdhead seascape) vang
membenteng dari ‘Leluk Cenderawasih sampai ke wilayah Kabupaten Kaimans.
Beberana kekavean havati laut vang mendanatkan nethatian dari dunia di
antaranya adalah keberadaan keanckaragaman species karang dan tkan yang
tinggi. dimana berdasarkan basil penelitian dari Conservation International (C1)
‘dan UNL?A sampai tahun 2008 telah dicatat lebih dari 1.2U0 species ikan karang
dan lebih dari 600 species karang (vakni lebih deri 75% species karang dunia
berada di bentang laut kepala burung). Selain itu, di kawasan i
juga terdapat
ekosistem pesisir lain sebagai pendukung kehidupan biota laut vang bemilai
ekonomis penting seperti ikan dan udang.
Menilik Kkekavaan alam tersebut di atas, sepantasnya hal tersebut
momberikan manfaat yang wajar bagi peningkatan status ekonomi nelayan
setempat dan oe
iutnva memberikan dampak bagi peningkatan status sovial
Laporan afr jin Soviol koran Rumah Tange Nelean ch Koh. Kelarns® 1‘ekonomi nelayan yang bersangkutan. Nemun pada kenyataannya melimpahnya
sumber daya yang ada belum dapat herkontribusi terhadap upaya mengangkat
status cosial ekonomi masyarakat yang ada di Papue, Data dari BPS Provinsi
Papua dan Papua Barat menunjukan menunjukken penurunan masyarakat
miskin sejak Tahun 1999 sampai Tebun 2007. Meskipun demikan deta Tabun
2007 masih menunjukkan lebih dari 40% dari masyarakat di
‘apua dan Papua
Barat dikategorikan miskin, dimana mereka uroumnya hidup di daerah pedesaan
(kampung). Pada kenyataanaya masyarakat yang tinggal di kempung, hidupnys
relatif banyak bergantung pada sumberdaya alam termasuk eumber daya pesisic
dan laut, Suatu contoh studi spesifik kondisi m:
wrakat ekonomi pesisir adalah
di wilayah Roja Ampat, Berdasarkan hasil anlisis, rerata Nilai Tukar Nelayan
(NTN) masyaraket pesisic di wilayah terscbut diperoich bahwa penerimaan
keluarge nelayan di wilayah Kabupaten Raja Ampat saat i
diasumsikan hanya
mampu memeauhi seluruh kebutuban bidup subsistennya. Kebutuhan hidup
subsisten yang dimakeud dalam analisis ini terkait dengan kebutuhan
hidup/kebutuhan akan hal yang mendaser (sandang dan pangan). Padahal selain
Kebutuhan tubsisten tersebut, masyaraket perlt pemenuhan kebutuhan lain
seperti pendidiken, dan lain-lain agar status sosialnya dapat meningkat.
Nelayan di Kabupaten Kaimana dapat dikelompokkan menjadi: (1)
nelayan penangkap ikan; (2) pengolah hasil laut; dan (3) pedegang basil laut.
Permasalahan yang dihadapi nelayan di Kabupaten Kaimana tidak berbeda
dengan persoalan yang dijumpsi pada kegiatan ckonomi nelayan di Indonesia.
Mereka hidup dalam segela keterbatasan, Keterbatasan ekonomi tampak pada
Laporzn ake "Kein Social Bkgnon Rumah Tangga Nolan di Keb. Kaimana” 2tingkat pendapatan nelayan yang rendab. Keterbatasan sosial terlihat pada
Ketidakmampuan mereka dalam mengambil bagion pada kegiatan ekonomi pasar
yang menguntungkan dan peran dalam kelembagean sosial Iain, Keterbatasan
politik karena edanya sistem nilai yang dipaksskan dari luer dan tidak
melibatkan mereka berpartisipasi_ dalam —pengambilan—_keputusan.
Keterbatasan-keterbatasan lain yang cukup terbuka seperti rendahnya sarana
pendidikan, Kesehatan, akses modal, jaringan informasi dan transportasi, dan lain
sebagainya.
Dalam rangka menunjang upaya peningkatan kesejahtersan nelayan,
diperlukan suatu informasi il
jah yang diperolch melalui kegiatan penelitian.
Penelitian yang secara holistik tentang sosial dan ekonomi rumeh tangga nelayan
dapat mengungkapkan berbagsi hal yang herksitan dengan statue sosial dan
ekonomi mereka sekaligus permasalahan-permasalaban yang menghambat upaya
peningkatan kesejahteraannya. Dengan demikian semua pihak yang terkait
dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat menyusun
kebijakan maupun program yang sesuai dan sistematis agar hasilaya secara
signifikan dirasakan oleh nelayan.
22, Tajuan
1, Mengetahui status sosial rumah tanga nelayan Kabupaten Kaimang;
2, Mengetahui kondisi ekonomi rumah tangga nelayan Kabupaten Kaimana;
3. Mengetahui kegiatan penanganan dan tataninga pemasaran hasil tangkapan;
apo fi "Rin Sasi foro mah Tangy Helen i Toh. Kinane” 34, Persepsi dan partisipasi rumah tangga nelayan dalam pengembangan kegiatan
perikenan dan kelautan;
5. Rumusan Adpative manogement ussha/kegiatan pemanfaatan sumberdaya
perikanan dan kelautan.
1.3. Output
1, Data dan Informasi tentang status cosial ekonomi rumah tangga nelayan dan
faktor-faktor yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut.
2. Terpetakannya masalah sosial ekonomi rumah tanga nelayan.
3. Rekomendasi kebijakan pemberdayaan kegiatan ekonomi rumah tangge
nelayan delam mewujudkan kescjahteraannya.
1.4. Outeome
1. Pembinaan nelayan dan pengelolaan sumberdaya pesisic dan laut bagi
pemerintah daerah dari tingkat kampung sampai pada tingkat kebupaten
schingga sumberdaya slam dapat dimanfaatkan secara optimal bagi
peningkatan ketejabteraan nelayan.
2. Peningkatan kesojahteraan rumah tangga nelayan yang herdampak pada
kualitas hidup rumah tangga nelayan
apo air “epen Sviel Agneta Tange Nea di Ka. Xinans” 4BAB 2.
METODE PENELITIAN
21. Lokasi dan Waktu Pelakeanaan
Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di kawasan pesisir
Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat. Waktu pelaksanaan kegiatan
adalah Tahun 2011. Jadwal kegiatan disajikan pada Tabel 2.1.
‘Tabel 2.1, Rincian Alokasi Waktu Untuk Kegiatan Penelitian
Bulan ke-
Kegiatan aaa
Persiapan
Pengumpulan data
sekunder
‘Survey lapangan
| Kompilasi dan anal
data
Pelaporan
2.2, Lingkup Kegiatan
1. Pengumpulan data sekunder dari herbagai sumbers
2, Survei lapangan untuk mendapatkan data primer yang berpatokan pada
knisioner yang telah disiapkan;
3. Kompilasi dan pengolahan data;
2.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini teridiri dari data sekunder dan
data primer. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, seperti laporan
penelitian, laporan teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaimana,
iri Seva Ekonomi Rema Tange Melayon di a6 Kimana” 5Kaimana dalam angka yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Kabupaten
Kaimana.
Data primer diperoleh melalui kegiatan survey lapangan. Delam survey
tersebut dilakukan wawancara semi terstroktur terhadap sejumlah responden
sampel yang dianggep dapat mewakili kondisi sosial ckonomi Rumah Tangga
Nelayan yang ada di Kabupaten Kaimans. Untuk maksud tersebut, teknik
sampling yang digunakan adalah “stratified random eampling”, dimana
responden yang diambil sebagai sampel dikelompokan berdasarkan teknologi alat
penangkapan ikan yang digunakan. Dengan demikian, masing-masing tipe alat
tangkap akan dapat terwakili di dalam sampel yang diambil.
Secara keseluruhan jumlah responden yang diwawancarai adalah 40
responden yang mencakup wilayah Ksimana Kota, Nematota, Pupau Adi, dan
Teluk Arguni.
24, Metode Analisis Data
Data sosial ekonomi meliputi komponen sosek, pendapatan, aktivitas
menangkap, aktivitas pemanfaaten sumberdaya, aspek produksi, tingkat harga,
biaya operasi, dan kelembagaan nelayan, serta data karakteristik nelayan (umur,
mata pencabarian lain, pendidikan, persepsi dan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pengembagan perikanan.
Beberapa snslisis data yang dilakukan, antara lain enalisis tentang nilai
tukar nelayan (NTN) dan keragaan (performance) usuha perikanan. Nilai Tukar
Nelayan (NTN) merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat
Laporan akfir “Kajian Sosial Ekpnomi Ramah Tangge Nelayan dt Kab, Nimans’ 6kesejateraan nelayan dalam memenuhi kehidupan subsistennya, Kriteria beaaran
NTN yang diperoleh dapat lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari 100. Jika
NTN lebih kecil dari 100 berarti keluarga nelayan mempunyai daya beli lebih
rendah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan berpotensi untuk
mengalami defisit anggaran rumah tangganya. Jika NTN berada disekitar angka
100, berarti keluarga nelayan hanya mampu mencukupi kebutuben subsistennya,
Sebalikaya jika NTN berada di atas 100,
inya keluarga nelayan mempunyai
tingkat kesejahteraan cukup haik untuk memenuhi kebutuhan subsistennys dan
mempunysi potensi untuk mengkonsumsi kebutuhan sekunder atau tersieraya,
atau menabung dalam beatuk investasi barang. NTN dihitung sebagai rasio dari
penerimaan dan pengeluaran dari sektor perikanan terhadap total penerimaan
dan total pengeluaran (BPS 2009).
Keragaan (performance) dari kegiatan usaha perikenan dievaluasi berdasarkan
Keuntungan netto suatu usaha adalah pendapatan bruto dikurangi
jumlsh biaya, Maka NPY suatu usaha perikenan adalah selisih PV arus benefit
dengan PY arus biaya.
Br-Ct
a 7% rie
.= biaya sosial brato pade tabun t
mur ekonomis proyek
social discount rate,
aparan akfir “Kajian Sasial hpnomi Rumah Tangga Nelayen di Kab. Keimana” 7Suata ussha perikanan dapat bermanfaat untuk dilaksanaken bila NPV
sama atau lebih besar dari nol, apabila NPV = 0, berarti usaha perikanan
mengembalikan persis sebesar social opportunity cost faktor produksi modal. Jika
NPY lebih kecil dari nol, usaha tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang
dipergunakan oleb karena itu pelaksanaannya harus ditinjau ulang dengan cara
memperbaiki kinerja usaba, atau sumber-sumber yang seharusnya dialokasikan
untuk usaha tersebut sebaiknya digunakan pada penggunaan lain yang lebih
menguntungkan,
2. Internal Rete of Return (IRR)
Internal Rate of return adalah rate of return atau tingkat rendemen atas
investasi netto. merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan
suatu usaha menghasilkan retum (satuannya %). IRR ini merupskan tingkat
discount rate yang membust NPV proyek = 0
| Indikator IRR:
~ Jika IRR > tingkat discount rate yg berlaku make usaha layak untuk
dilaksanakan,
- Jika IRR < Tingkat discount rate yg berlaku, maka ussha tidak
antukdilaksanakan.
Lagoen ofr Yen Soll komen yah Tange Meagan Ke, Koinana” 83. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C
Net B/G merupakan angka perbandingan antara jumlah present value yang
positif (scbagai pembilang ) dengan jumlah present value yang negatif (sebagai
penyebut). Secara umum rumusnya adalah :
Indikator NET B/C adalah:
- Jika Net B/C > 1, maka usaha layak untuk dilaksanakan
- Jika Net B/C <1, maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan
Gambar 2.1. Foto Wawancara Oleh Tim Survey
Lapoan aki “Kian Sosial Shonen Ruma Tengga Neayan dt Ka. Kiana”
9BAB3.
KEADAAN UMUM
31, Geogratia
Kebupaten Kaimana adalah Kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Fokfak berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tanggal 12
November 2002. Hingga Tahun 2006, kabupaten ini terdiri dari tujuh distrik,
yaitu: Distrik Kaimana Kota, Distrik Teluk Arguni, Distrik Toluk Etna, Distrik
Buruway, Distrik Kambrauw pemekaran dari Distrik Kaimana, Distrik Yerusi
pemekaran dari Distrik Teluk Arguni, Distrik Yamor pemekaran dari Distrik
Teluk Etna. Secara geografis Kabupaten Kaimana terletak pada posisi
182°75"-135615" BT dan 02090'-0420" LS, tepat berada di bawah garis
katulistiwa dengan ketinggian 0 - 100 m dari permukean laut dan dengan luas
wilayah 18,500 km2 (BPS Kab. Kaimana, 2008). Secare administratif Kabupaten
Kaimana borbatasan di sebalah Utara dengan Kabupaten Teluk Bintuni dan
Teluk Wondama, sebelah Selatan dengan Laut Arafura, sebelah Timur dengan
Kabupaten Nabire dan Kabupaten Mimika serta sebelah Barat dengan
Kabupaten Fakfak. Peta administratif Kabupaten Keimana dapat dilihat pada
Gambar 3.1. .
Kampung di Kebupaten Kaimana berjumlah 84 (BPS Keb. Kaimans,
2008), Luas wilayah Distrik di Kabupaten Kaimana tertera dalam Tabel 3.1.
Eaporan ai “Kasi Soil Ekoroms Synch Tangga Helayen ds Kab Xaimana” 10‘Tebel 3.1. Luas Wilayah Kabupaten Kaimana Menurut Distrik
‘Ratio terhadap luae
Distrik Luss Wilayah (km2)
total (%)
Buruway, 2,650 1432
Teluk Arguni 2.990 16a
Kaimana Kota 2.095, 11.32
Teluk Etna 4.195 22,67
Kembrauw 75 409
Yorusi 1.990 10,76
‘Yamor 3.805 20,57
Tonle 18.500 100
‘Sumber: BPS Kab. Kaimana, 2008
‘Umumaya selurub distrikt yang ada di Kabupaten Kaimana terpisah ole
laut. Guna meneapai ibukota kabupaten dari distrik-distrik ini dapat ditempuh
dengan menggunakan alat transportasi laut (long boat, dsb). Jarak tempub dari
ibukota Kabupaten Kaimana ke ibukota distrik adalah sebagai berikut:
Kaimane - Buruway: 26 kin, Kaimana-Teluk Arguni : 50 km, Kaimana-Teluk
Etna: 84 km, Kaimana-Kambrauw , Yerusi dan Yamor: belum terdata.
Laporan air “Kian Serial Shonen Quah Tangge Delon Gi Raf. Kaimane” 11Gambar 3.1. Peta Administratif Kabupaten Kaimana (Bawole dk., 2009)
3.2, Oseanografi Perairan
Perairan Kaimana yang termasuk didalamnya perairan Teluk Kaimana,
‘Teluk Bieari dan Teluk Kamrau merupakan bagian dari perairan Selatan Papua
yang berhadapan langsung dengan Laut Arafura. Karakteristik dan
dinamikanya sangat tergantung oleh musim, baik musim muson tenggara (MT)
dan maupun musim barat daya (MB). Pada saat musim Timur (Juni - Agustus)
angin behembus ke arah barat daya dan sebaliknya pada musim Barat
(Desember - Februari) angin berhembus ke
ah Tenggara.
Sirkulasi massa air perairan Indonesia berbeda antara musim Barat dan
musim Timur, Pada musim Barat, massa air umumnya mengalir ke aah Timur
Laporan oi “Kaan Sosil Ekonomi Rumah Tangga elayan &i Kab. Kaimana” 12perairan Indonesia, dan sebaliknya ketika musin Timur berkembang dengan
sempurna suplai massa
yang berasal dari daerah upwelling di Laut Arafura
(Wyrtki, 1961). Distribusi massa air disekiter perairan Keimana sangat
dipengaruhi oleh massa air yang berasal dari laut Arafura yang memiliki salinitas
rata-rata lebih rendah yaitu pada lapisan permukaan berkisar 30-33. ppt.
Rendahnya salinitas disckiter wilayah Perairan Kaimana dibandingkan dengan
perairan Utara Papua disebabkan oleh pengaruh massa air deri Laut Arafura
yang bersalinitas rendah dan banyaknya
iran-aliran cungai yang bermuara
perairan tersebut.
Umumaya perairan Keimana adalah termasuk kategori perairan yang
dangkal dengan dasar perairanaya landai. Pada bagian dalam teluk kedalaman
perairan berkisar aptara 5-15 meter. Kedalaman perairan akan semakin
meningkat pada bagian luar mulut teluk yang berhadapan langsung dengen laut
Arafura 4 iow mencapai hingga 15-30 meter. Kedalaman perniran tertinggi
terdapat pada persiran Telok Bicari yang kedalamannya mencapai hingga 40
meter (Deshidros, 1992).
3.3, Kualitas Air Laut
Karakteristik air laut Perairan Kaimana, seperti eubu, salinitas, pH,
Oksigen telarut, kekeruhan, kecerahan dan konduktivitas pada wilayah tersebut
menunjukan mempunyai kerakteristik yang hampir sama. Perairan yang
memiliki karakteriketisk sedikit berbeda dengan wilayab perairan Kaimana
Capon fic “jin Sova Eka Saeki Tagg Nolen Xe. Kaimana” 13lainnya adalah wilyah perairan Teluk Kamrau sampai pada perairan Kampung
Coa dan kampung Kroy yang terletak di arah barat laut dari kota Kaimana
(Bawole dick, 2009).
Umunya perairan Kaimana mempunyai salinitas yang lebih rendah
berkisar antara 27,0-28,0 ppt dengan tingkat kecerahan 4-5 m dan tingkat
kekeruhan yang tinggi. Hal ini disehabkan kerena pada wilayah perairan tersebut
terdapat 6 sungai yang bermuara yaitu : Sungai Nawalar, Sungai Galamuriti,
‘Sungai Uora, Sungai Imbumada dan Sungai Air Tiba sehingga limpasan air tawar
dan endapan-endapan atau partikel lumpur yang tinggi disekitar perairan
Kampung Coa dan Kroy. Perairan Teluk Bicari merupakan areal aktivit
kegiatan budidaya mutiara (Gambar 3.2) dimana tingkat kecerahan perairannya
berkisar sekitar 12 meter dan salinitas 32 - 33 ppt, serta kondisi ckosistim padang
lamun dan terumbu karangnya sangat baik (Bawole dkk., 2009).
Gambar 3.2. Perairan Teluk Bieari yang merupakan real Kegiatan Budidaya
mutiara (Bawole dkk., 2009)
Letak geografis perairan Selatan Papua yang berdekatan dan lebih
terbuka dengan Laut Banda, Laut Timor dan Samudera Hindia menyebabkan
Laporan afi “asian Sasi Efpnomi Rumah Tangga Nelayan dt Kab. Knimena” 14perairan ini memiliki karakteristik massa air yang agak berbeda dengan perairan
wilayah Indonesia Iainnya. Pada musim Timur kondisi oseanografis perairan ini
banyak dipengarubi oleh massa air dari Laut Banda (Wyrthi, 1961), Hal ini
berpengaruh hesar terhadap scbaran Klorofil-a den nutruen serte ikan-ikan
pelagis di wil
tereebut eehingga perairan ini juge dikenal sebagai salah satu
dacrah penangkapan ikan dan udang, terutama ikan-ikan pelagis.
Perairan Utara dan Selatan Papua dikenal memiliki tingkat produktivites
perairan yang eangat baik serta merupakan daerah penangkapan ikan terutama
jenis-jenis ikan pelagis karena tingginye volume endapen fitoplankton,
konsentrasi nutrien (Nitrat, Phospat dan silikat) serta konsentrasi klorofil-a.
Proses kensiken massa air dari lapisan bawah (upwelling) yang sering terjadi
Laut Banda dan laut Arafura juge sangat berpengaruh terhadap kualitas air dan
produktivitas persiran di wilayah perairan Kaimana. Salah satu faktor yang
dapat menjadj ancaman terhadap penurunan kondisi kuslitas perairan Teluk
Kaimane a
yang berasal devi lini
-limbah domestik di sekitar pantai kota Kaimana,
34, Mata Pencahariaat
Mata penesharian sebagian beear penduduk Kabupaten Kaimana adalah
sebagei potani, nelayan dan petani nelayan, Hal ini dapat dipahami mengingat
penduduk lebih banyek hermukin dipesisir dan menggentungkan hidupnya pada
dua sub sektor tersebut. Saat musim laut teduh dan kondusif untuk melaut maka
juduk yang wrumnya bermukim di pesisir pantai_menjadi nelayan namun
yang
Lagoa oir Najon Soil Shonomi tumah Tang Nolen 6 Ka inana’ 15