Anda di halaman 1dari 133
LAPORAN AKHIR KAJIAN SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN DI KABUPATEN KAIMANA PENANGGUNG JAWAB : Rektor Universitas Negeri Papua Manokwari PENYUSUN : 1. Ir. Ridwan Sala, M.Si 2. Ir, Roni Bawole, M.Si 3, Tresia Tururaja, S.IK, M.Si 4, Tr, Mudjirahayu, M.Si Kerjasama : UNIVERSITAS NEGERI PAPUA DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA 2011 PRAKATA Indonesia. sebagai Negara Repulauan dimana seRitar dua per tiga persen dari tuas wilayalinya merupakgn perairan yang di dalamnya terkandung berbagai ssumber daya hayati laut. Sumber daya tersebut seyogyanya merapakan modal dasar bagi masyaraket, terutama masyarakat nelayan dalam meningfasken taraf Kidupnya. Sampai saat ini Kaylan secara Rompreensif tentang sosial efonorai masyarakat nelayan masif sangat terbatas, terutama informasi yang menunjang pembuatan Rebijaken dalam pembangunan perikanan pada level miko. ‘Kajian tentang sosial eRgnomi masyarakat yang telafi dilakukon, Bfokuskon pada masyarakt nelayan yang ada di Kabupaten Kgimana, Pade takap awal studi, telah dilakykan Rejian berdasarkgn studi lteratur dari Berbagai sumber. Hasil Kejian ini, diharaphen menjadi acuan untuk, Regiatan-Regiatan selanjutrrya, RGususnya studi lapang, dalam rangka mengumpulken data dan informasi langsung Repada responden di Rampung-Rampung yang ada di ‘Kabupaten Kaimana. ‘Kepada semua pifak. yang telah memberiken Kontribusi sampai pada tahap tersusunya laporan ini, diucaphon terima Kasih Penulis 1s ta DAFTAR ISI PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. ‘BAB I PENDAHULUAN Ll 12 Ls Lt BAB I. METODE PENELITIAN 21 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan. 2.2 Linghup Kegiatan... 2.3 Metode Pengumpulan D: 24 Metode Analisis Date. 3.8 Keadaan Ekonomi... BAB IV. GAMBARAN PERIKANAN KABUPATEN KAIMANA. ea eee Om 21 ii BAB V. KARAKTERISTIK PERIKANAN TANGKAP 51 52 53 54 58 Jenis Teknologi Alat Penangkapan Ikan. SLL Tipe perabu/kapal Penangkapan Ikan... 5.1.2 Tipe Alat Penangkapan Ikan.. Jenis Hasil Tangkapan. ‘Dacrah Penangkapan. Penanganan dan Pemaseran Hasil Sistem Bagi Hasil. BAB VI. ASPEK SOSIAL 61 6.2 63 64 65 66 61 68 69 6.10 6.11 6.12 6.13 614 6.15 ‘Tingkat Pendididken... Mata Pencahas Karakteristik Perumal Kondisi MCK, Air Bersib.. ‘Sarana dan Prasarana... Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan... Suku dan Bahas Struktur Sosial dan Pola Pengambilan Keputusan.. Pola Pengalihan Hak Komunites lokal Adat Dan ‘Mekanisme Pemberian Kompensasi Hak Komunitas Tokel Adat Atas Sumberdaya Ala Interaksi Antar Komunites Lokal dan Luar Komunitas 6.15.2 Pengambilan Hasil 618.3 Larangan den Denda.. BAB Vil, ANALISIS EKONOMI NELAYAN 7.1 Tingkat Pendapatan Nelayan.. 1.2. Nilei Toker Nelayan 7.3 Analisis Kelayakan Usahi 7.4 Analisis Kriteria Investasi REKOMENDASI.. 83 ‘Tabel 21 a 32 33. 34 35 AL 42 43 44 51 52 5.3 54 DAFTAR TABEL Teks Rincian Alokasi Waktu Untuk Kegiatan Penelitian. Lvas Wilayah Kabupaten Kaimana Menurut Distik... Sebaran Jumlah Penduduk Kabupaten Kaimana Menurut Mata Pencaharian dan Distrik Tahun 2007. a Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kaimana Tabun 2000 - 200% Produk Domestik Regionsl Bruto (PDRB) Kabupaten Keimana ates Dasar Harga Berlake Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 - 2007 (dalam Jutaan Rupich). Distribusi Prosentase PDRB Kabupaten Kaimana Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tehun 2003 — 2007. Jenis-Jenis Hasil Perikanan Berdasarkan Distrik di Kabupaten Kaimana, Produksi Beberapa J Kaimana, is Hasil Perikanan Laut Kabupaten Produksi Hasil Perikanan dari Kabupaten Kaimana. Jens dan jumlah slat tangkap dikelompokan berdasarkan distrik di Kab. Kaimana pada Tabun 2009. Sepesifikasi Perahw/Kapal Penangkapan Ikan yang Digunakan Oleh Nelayan di Kabupaten Kaimane.. Spesifikasi Jaring Insang yang Dikelompokan Berdasarkan ‘Target Utama Ikan yang Ditangkap... Contoh Spesifikasi Jaring Bagan yang digunaken Oleh Nelayan di Kabupaten Kaimana. Spesifikasi pancing ulur (handline) yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Kaimana Hal n 16 n 19 vi 55 5.6 8.1 6.1 62 63 6.6 6.2 68 69 6.10 TW 12 Spesifikasi Pancing Tonda di Kabupaten Kaimana. Beberapa Sistem Bagi Hasil yang Berlaku Bagi Nelaysn di Kabupaten Kaimana, Sebaran penduduk Kabupaten Kaimana menurut kelompok umur. Banyaknya Rumah Tangge dan Penduduk di Kabupaten Keimana Menurut Jenis Kelamin dan Distrik. . Pertentase Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama dan Distrik, Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Distrik Tahun 2009 Persentase Rumah Tangga Menurut Dinding Terluas Tempat Tinggal. a Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai.. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum.. Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilites Buang Air Besar Pola-Pola Hubungan Sosial Menurut Skala Kualitas Lingkungm Pemilik Hal Ulayat Laut dan Nama Daerah Pertuanan.. Rata-Rata Pendapatan, Biaya Dan Keuntungan Por Tahun Dari Masing-Mesing Kelompok Alat Tangkap... Nilai Kriteria Investasi Usaha Berdasarkan Kelompok Jenis Alat Penangkap Ikan di Kabupaten Kaimana... . 30 59 59 6 C3 19 vil Gamber 21 3 4 42 43 52 53 54 585 56 Sa 58 59 DAFTAR GAMBAR Teks Foto Wawancara Oleh Tim Survey. Peta Administratif Kabupaten Kaimana.. Perairan Teluk Bicari yang merupakan real Kegiatan Budidaya mutiara Beberapa Jes kan dan sang Hai Tangkapan, Nelayan Kabupaten Kaimana . Distribusi Ramah Tangga Perikanan di Kab, Kaimana.. Komposisi armada penangkapan ikan, diketegorikan berdasarkan tenaga penggerak. a Jaring insang penangkap hiu (atas), jaring insang penangkap ikan demersal (kiri bawah) dan jaring insang, penangkap iken kembung/lema (kanan bawab) Bagan Perabu ya Kabupaten Kaimana. Digunaken Oleh Nelayan di Contoh Pancing Ulur yang Digunakan Nelayan Kabupaten Kaimana.. v Beberapa Unit Pancing Tonda yang Digunakan Nelayan Kabupaten Kaima Satu Basket Rawai Hiu (kiri) dan Rawai Ikan (Kanan)... Konstruksi Bubu Penangkap Kepiting, Patok Kayu yang Digunaken Sebagsi Tanda dan Penahan Bubu, Beberapa Jenis Hasil Tangkapan Nelayan di Kabupaten Kaimana... Kotak Pendingin (coolboz} Untuk Mempertahankan Kesegaran Ika Hal 2 “ a 61 63 64 65 66 61 69 61 68 69 6.10 611 6a a 12 18 Scbaran umur nelayan di Kabupaten Kaimana. Persentase Jumlah Anggota Keluarga Nelayan Keimana Persentesi Nelayan di Bersaderkan Tingkat Pendi Aktifitas Pertanian Mengolah Kelapa Menjadi Minyak Goreng. Mata pencaharian beberapa kampung di Kabupaten Keiman Persentase Kondisi Bahan Dinding Masyarakat Nelayan Kaiman Sumber Air Bersih Masyarakat Nelayan Kaimana-cuen Beherapa Fasilitas Seperti Jalon Kampung, PUSTU, Perumaban Guru. Struktur Organisaci Pemerintahan ‘Tradisional. Steuktur Organisasi Pemerintahan Kampung. ‘Tanda Ponctapan Pemberlakuan Sasi... Penghasilan per Tahun Dari Nelayan Pemilik dan Nelayan Buruh Dibandingkan Dengan Upsh Minimum Regional (UMR) Papua Barat... Rata-rata Nilai Taker Nelayan (NTN) di Indonesia ‘Tahun 2011. Distribusi Nilai Tukar Nelayan (NTN) Dikelompoken Berdssarkan Nelayan Pemilik Dan Nelayan Buruh ‘Untuk Masing-Masing Kelompok Alat Tangkeprownsu 56 56 Lampiran 0 ul B 4 16 DAFTAR LAMPIRAN Teks Arus Pendapatan Dan Biaya Perikanan Pancing Ulur an Tonda di Kabupaten Kaimana.. Arns Pendapatan dan Biaya Perikanan Jaring Ikan ai Kabupaten Keima Arus Pendapatan dan Biaya Perikanan Ravel Kabupaten Kaimar ‘Aras Pendapatan dan Biya Perikanan Bubu Untuk Kepiting di Kabupoten Kaimana... ‘Anus Pendapatan den Blaya Perikanon Bagan di Kabupaten Kaimana.. Arus Peadepatan dan Biaya Perikenan Jaring Than dan Jaring Hiu Dengan Menggunakan Kapal Motor Dalam di Kabupaten Kaimat ‘Aru Pendapatan dan Biaya Perikanan Rawai Dan Pancing Utur Menggunakan Perabu “Kole-Kole” di Kabupaten Kaimana.. Arus Pendapatan dan Biaya Perikanan Jaring Lema di Kabupaten Kaimana. Analisis Net Present Value (NPY} dari Pancing Ulur dan Tonda di Kabupaten Kaimans Analisis Net Present Value (NPV) Dari Perikanan Jaring Ikan di Kabupaten Kaimana. Analisis Net Present Value (NPY) Dari Perikanan Rawai di Kabupaten Kaimana. Analisis Net Present Value (NPV) Davi Perikanan Bubs Untuk Kepiting di Kabupaten Keimana Analisis Net Present Value (NPV) Dari Perikanan Bagan di Kabupaten Kaimana Analisis Net Present Value (NPV) Dari Perikanan Jaring Iken dan Jaring Hin Dengan Menggunakan Kapal Motor Dalam di Kabupaten Kaiman Analisis Net Present Value (NPV) Deri Perikanan Rawai dan Pancing Ulur Menggunakan Perahu “kol kole” di Kabupaten Kaimana... Analisis Net Present Value (NPV) Deri Perikanan Rawai Dan Pancing Ulur Menggunakan Perabu “kele- kole” di Kabupaten Kaimana... Hal 106 107 108 109 Tu mi ne 43 us 1s 16 at 18 us 120 cra BABE. PENDAHULUAN LA, Latar Selakang Pulau Paoua dicirikan oleh daretan vane luas dan vane panjeng membentang sepanjang pesisir daratan. Selain itu, terdapat pulau-pulau keeil vane tersehar diberbagai temoat di senanianz daratan hesar mulan besar Papua, Karakteristik tersebut menjadikan Yapua potenstal untuk berbagat kegiatan ekonomi vang berbasis sumberdava vesisir dan laut. Bagian wilavah di Papua, khususnya Papua Marat, yang sangat penting karena kekayaan hayati lautnva adalah kawasan bentang kepale burung (birdhead seascape) vang membenteng dari ‘Leluk Cenderawasih sampai ke wilayah Kabupaten Kaimans. Beberana kekavean havati laut vang mendanatkan nethatian dari dunia di antaranya adalah keberadaan keanckaragaman species karang dan tkan yang tinggi. dimana berdasarkan basil penelitian dari Conservation International (C1) ‘dan UNL?A sampai tahun 2008 telah dicatat lebih dari 1.2U0 species ikan karang dan lebih dari 600 species karang (vakni lebih deri 75% species karang dunia berada di bentang laut kepala burung). Selain itu, di kawasan i juga terdapat ekosistem pesisir lain sebagai pendukung kehidupan biota laut vang bemilai ekonomis penting seperti ikan dan udang. Menilik Kkekavaan alam tersebut di atas, sepantasnya hal tersebut momberikan manfaat yang wajar bagi peningkatan status ekonomi nelayan setempat dan oe iutnva memberikan dampak bagi peningkatan status sovial Laporan afr jin Soviol koran Rumah Tange Nelean ch Koh. Kelarns® 1 ‘ekonomi nelayan yang bersangkutan. Nemun pada kenyataannya melimpahnya sumber daya yang ada belum dapat herkontribusi terhadap upaya mengangkat status cosial ekonomi masyarakat yang ada di Papue, Data dari BPS Provinsi Papua dan Papua Barat menunjukan menunjukken penurunan masyarakat miskin sejak Tahun 1999 sampai Tebun 2007. Meskipun demikan deta Tabun 2007 masih menunjukkan lebih dari 40% dari masyarakat di ‘apua dan Papua Barat dikategorikan miskin, dimana mereka uroumnya hidup di daerah pedesaan (kampung). Pada kenyataanaya masyarakat yang tinggal di kempung, hidupnys relatif banyak bergantung pada sumberdaya alam termasuk eumber daya pesisic dan laut, Suatu contoh studi spesifik kondisi m: wrakat ekonomi pesisir adalah di wilayah Roja Ampat, Berdasarkan hasil anlisis, rerata Nilai Tukar Nelayan (NTN) masyaraket pesisic di wilayah terscbut diperoich bahwa penerimaan keluarge nelayan di wilayah Kabupaten Raja Ampat saat i diasumsikan hanya mampu memeauhi seluruh kebutuban bidup subsistennya. Kebutuhan hidup subsisten yang dimakeud dalam analisis ini terkait dengan kebutuhan hidup/kebutuhan akan hal yang mendaser (sandang dan pangan). Padahal selain Kebutuhan tubsisten tersebut, masyaraket perlt pemenuhan kebutuhan lain seperti pendidiken, dan lain-lain agar status sosialnya dapat meningkat. Nelayan di Kabupaten Kaimana dapat dikelompokkan menjadi: (1) nelayan penangkap ikan; (2) pengolah hasil laut; dan (3) pedegang basil laut. Permasalahan yang dihadapi nelayan di Kabupaten Kaimana tidak berbeda dengan persoalan yang dijumpsi pada kegiatan ckonomi nelayan di Indonesia. Mereka hidup dalam segela keterbatasan, Keterbatasan ekonomi tampak pada Laporzn ake "Kein Social Bkgnon Rumah Tangga Nolan di Keb. Kaimana” 2 tingkat pendapatan nelayan yang rendab. Keterbatasan sosial terlihat pada Ketidakmampuan mereka dalam mengambil bagion pada kegiatan ekonomi pasar yang menguntungkan dan peran dalam kelembagean sosial Iain, Keterbatasan politik karena edanya sistem nilai yang dipaksskan dari luer dan tidak melibatkan mereka berpartisipasi_ dalam —pengambilan—_keputusan. Keterbatasan-keterbatasan lain yang cukup terbuka seperti rendahnya sarana pendidikan, Kesehatan, akses modal, jaringan informasi dan transportasi, dan lain sebagainya. Dalam rangka menunjang upaya peningkatan kesejahtersan nelayan, diperlukan suatu informasi il jah yang diperolch melalui kegiatan penelitian. Penelitian yang secara holistik tentang sosial dan ekonomi rumeh tangga nelayan dapat mengungkapkan berbagsi hal yang herksitan dengan statue sosial dan ekonomi mereka sekaligus permasalahan-permasalaban yang menghambat upaya peningkatan kesejahteraannya. Dengan demikian semua pihak yang terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat menyusun kebijakan maupun program yang sesuai dan sistematis agar hasilaya secara signifikan dirasakan oleh nelayan. 22, Tajuan 1, Mengetahui status sosial rumah tanga nelayan Kabupaten Kaimang; 2, Mengetahui kondisi ekonomi rumah tangga nelayan Kabupaten Kaimana; 3. Mengetahui kegiatan penanganan dan tataninga pemasaran hasil tangkapan; apo fi "Rin Sasi foro mah Tangy Helen i Toh. Kinane” 3 4, Persepsi dan partisipasi rumah tangga nelayan dalam pengembangan kegiatan perikenan dan kelautan; 5. Rumusan Adpative manogement ussha/kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan. 1.3. Output 1, Data dan Informasi tentang status cosial ekonomi rumah tangga nelayan dan faktor-faktor yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut. 2. Terpetakannya masalah sosial ekonomi rumah tanga nelayan. 3. Rekomendasi kebijakan pemberdayaan kegiatan ekonomi rumah tangge nelayan delam mewujudkan kescjahteraannya. 1.4. Outeome 1. Pembinaan nelayan dan pengelolaan sumberdaya pesisic dan laut bagi pemerintah daerah dari tingkat kampung sampai pada tingkat kebupaten schingga sumberdaya slam dapat dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan ketejabteraan nelayan. 2. Peningkatan kesojahteraan rumah tangga nelayan yang herdampak pada kualitas hidup rumah tangga nelayan apo air “epen Sviel Agneta Tange Nea di Ka. Xinans” 4 BAB 2. METODE PENELITIAN 21. Lokasi dan Waktu Pelakeanaan Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di kawasan pesisir Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat. Waktu pelaksanaan kegiatan adalah Tahun 2011. Jadwal kegiatan disajikan pada Tabel 2.1. ‘Tabel 2.1, Rincian Alokasi Waktu Untuk Kegiatan Penelitian Bulan ke- Kegiatan aaa Persiapan Pengumpulan data sekunder ‘Survey lapangan | Kompilasi dan anal data Pelaporan 2.2, Lingkup Kegiatan 1. Pengumpulan data sekunder dari herbagai sumbers 2, Survei lapangan untuk mendapatkan data primer yang berpatokan pada knisioner yang telah disiapkan; 3. Kompilasi dan pengolahan data; 2.3. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini teridiri dari data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, seperti laporan penelitian, laporan teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaimana, iri Seva Ekonomi Rema Tange Melayon di a6 Kimana” 5 Kaimana dalam angka yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Kabupaten Kaimana. Data primer diperoleh melalui kegiatan survey lapangan. Delam survey tersebut dilakukan wawancara semi terstroktur terhadap sejumlah responden sampel yang dianggep dapat mewakili kondisi sosial ckonomi Rumah Tangga Nelayan yang ada di Kabupaten Kaimans. Untuk maksud tersebut, teknik sampling yang digunakan adalah “stratified random eampling”, dimana responden yang diambil sebagai sampel dikelompokan berdasarkan teknologi alat penangkapan ikan yang digunakan. Dengan demikian, masing-masing tipe alat tangkap akan dapat terwakili di dalam sampel yang diambil. Secara keseluruhan jumlah responden yang diwawancarai adalah 40 responden yang mencakup wilayah Ksimana Kota, Nematota, Pupau Adi, dan Teluk Arguni. 24, Metode Analisis Data Data sosial ekonomi meliputi komponen sosek, pendapatan, aktivitas menangkap, aktivitas pemanfaaten sumberdaya, aspek produksi, tingkat harga, biaya operasi, dan kelembagaan nelayan, serta data karakteristik nelayan (umur, mata pencabarian lain, pendidikan, persepsi dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengembagan perikanan. Beberapa snslisis data yang dilakukan, antara lain enalisis tentang nilai tukar nelayan (NTN) dan keragaan (performance) usuha perikanan. Nilai Tukar Nelayan (NTN) merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat Laporan akfir “Kajian Sosial Ekpnomi Ramah Tangge Nelayan dt Kab, Nimans’ 6 kesejateraan nelayan dalam memenuhi kehidupan subsistennya, Kriteria beaaran NTN yang diperoleh dapat lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari 100. Jika NTN lebih kecil dari 100 berarti keluarga nelayan mempunyai daya beli lebih rendah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan berpotensi untuk mengalami defisit anggaran rumah tangganya. Jika NTN berada disekitar angka 100, berarti keluarga nelayan hanya mampu mencukupi kebutuben subsistennya, Sebalikaya jika NTN berada di atas 100, inya keluarga nelayan mempunyai tingkat kesejahteraan cukup haik untuk memenuhi kebutuhan subsistennys dan mempunysi potensi untuk mengkonsumsi kebutuhan sekunder atau tersieraya, atau menabung dalam beatuk investasi barang. NTN dihitung sebagai rasio dari penerimaan dan pengeluaran dari sektor perikanan terhadap total penerimaan dan total pengeluaran (BPS 2009). Keragaan (performance) dari kegiatan usaha perikenan dievaluasi berdasarkan Keuntungan netto suatu usaha adalah pendapatan bruto dikurangi jumlsh biaya, Maka NPY suatu usaha perikenan adalah selisih PV arus benefit dengan PY arus biaya. Br-Ct a 7% rie .= biaya sosial brato pade tabun t mur ekonomis proyek social discount rate, aparan akfir “Kajian Sasial hpnomi Rumah Tangga Nelayen di Kab. Keimana” 7 Suata ussha perikanan dapat bermanfaat untuk dilaksanaken bila NPV sama atau lebih besar dari nol, apabila NPV = 0, berarti usaha perikanan mengembalikan persis sebesar social opportunity cost faktor produksi modal. Jika NPY lebih kecil dari nol, usaha tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan oleb karena itu pelaksanaannya harus ditinjau ulang dengan cara memperbaiki kinerja usaba, atau sumber-sumber yang seharusnya dialokasikan untuk usaha tersebut sebaiknya digunakan pada penggunaan lain yang lebih menguntungkan, 2. Internal Rete of Return (IRR) Internal Rate of return adalah rate of return atau tingkat rendemen atas investasi netto. merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu usaha menghasilkan retum (satuannya %). IRR ini merupskan tingkat discount rate yang membust NPV proyek = 0 | Indikator IRR: ~ Jika IRR > tingkat discount rate yg berlaku make usaha layak untuk dilaksanakan, - Jika IRR < Tingkat discount rate yg berlaku, maka ussha tidak antukdilaksanakan. Lagoen ofr Yen Soll komen yah Tange Meagan Ke, Koinana” 8 3. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Net B/G merupakan angka perbandingan antara jumlah present value yang positif (scbagai pembilang ) dengan jumlah present value yang negatif (sebagai penyebut). Secara umum rumusnya adalah : Indikator NET B/C adalah: - Jika Net B/C > 1, maka usaha layak untuk dilaksanakan - Jika Net B/C <1, maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan Gambar 2.1. Foto Wawancara Oleh Tim Survey Lapoan aki “Kian Sosial Shonen Ruma Tengga Neayan dt Ka. Kiana” 9 BAB3. KEADAAN UMUM 31, Geogratia Kebupaten Kaimana adalah Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Fokfak berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tanggal 12 November 2002. Hingga Tahun 2006, kabupaten ini terdiri dari tujuh distrik, yaitu: Distrik Kaimana Kota, Distrik Teluk Arguni, Distrik Toluk Etna, Distrik Buruway, Distrik Kambrauw pemekaran dari Distrik Kaimana, Distrik Yerusi pemekaran dari Distrik Teluk Arguni, Distrik Yamor pemekaran dari Distrik Teluk Etna. Secara geografis Kabupaten Kaimana terletak pada posisi 182°75"-135615" BT dan 02090'-0420" LS, tepat berada di bawah garis katulistiwa dengan ketinggian 0 - 100 m dari permukean laut dan dengan luas wilayah 18,500 km2 (BPS Kab. Kaimana, 2008). Secare administratif Kabupaten Kaimana borbatasan di sebalah Utara dengan Kabupaten Teluk Bintuni dan Teluk Wondama, sebelah Selatan dengan Laut Arafura, sebelah Timur dengan Kabupaten Nabire dan Kabupaten Mimika serta sebelah Barat dengan Kabupaten Fakfak. Peta administratif Kabupaten Keimana dapat dilihat pada Gambar 3.1. . Kampung di Kebupaten Kaimana berjumlah 84 (BPS Keb. Kaimans, 2008), Luas wilayah Distrik di Kabupaten Kaimana tertera dalam Tabel 3.1. Eaporan ai “Kasi Soil Ekoroms Synch Tangga Helayen ds Kab Xaimana” 10 ‘Tebel 3.1. Luas Wilayah Kabupaten Kaimana Menurut Distrik ‘Ratio terhadap luae Distrik Luss Wilayah (km2) total (%) Buruway, 2,650 1432 Teluk Arguni 2.990 16a Kaimana Kota 2.095, 11.32 Teluk Etna 4.195 22,67 Kembrauw 75 409 Yorusi 1.990 10,76 ‘Yamor 3.805 20,57 Tonle 18.500 100 ‘Sumber: BPS Kab. Kaimana, 2008 ‘Umumaya selurub distrikt yang ada di Kabupaten Kaimana terpisah ole laut. Guna meneapai ibukota kabupaten dari distrik-distrik ini dapat ditempuh dengan menggunakan alat transportasi laut (long boat, dsb). Jarak tempub dari ibukota Kabupaten Kaimana ke ibukota distrik adalah sebagai berikut: Kaimane - Buruway: 26 kin, Kaimana-Teluk Arguni : 50 km, Kaimana-Teluk Etna: 84 km, Kaimana-Kambrauw , Yerusi dan Yamor: belum terdata. Laporan air “Kian Serial Shonen Quah Tangge Delon Gi Raf. Kaimane” 11 Gambar 3.1. Peta Administratif Kabupaten Kaimana (Bawole dk., 2009) 3.2, Oseanografi Perairan Perairan Kaimana yang termasuk didalamnya perairan Teluk Kaimana, ‘Teluk Bieari dan Teluk Kamrau merupakan bagian dari perairan Selatan Papua yang berhadapan langsung dengan Laut Arafura. Karakteristik dan dinamikanya sangat tergantung oleh musim, baik musim muson tenggara (MT) dan maupun musim barat daya (MB). Pada saat musim Timur (Juni - Agustus) angin behembus ke arah barat daya dan sebaliknya pada musim Barat (Desember - Februari) angin berhembus ke ah Tenggara. Sirkulasi massa air perairan Indonesia berbeda antara musim Barat dan musim Timur, Pada musim Barat, massa air umumnya mengalir ke aah Timur Laporan oi “Kaan Sosil Ekonomi Rumah Tangga elayan &i Kab. Kaimana” 12 perairan Indonesia, dan sebaliknya ketika musin Timur berkembang dengan sempurna suplai massa yang berasal dari daerah upwelling di Laut Arafura (Wyrtki, 1961). Distribusi massa air disekiter perairan Keimana sangat dipengaruhi oleh massa air yang berasal dari laut Arafura yang memiliki salinitas rata-rata lebih rendah yaitu pada lapisan permukaan berkisar 30-33. ppt. Rendahnya salinitas disckiter wilayah Perairan Kaimana dibandingkan dengan perairan Utara Papua disebabkan oleh pengaruh massa air deri Laut Arafura yang bersalinitas rendah dan banyaknya iran-aliran cungai yang bermuara perairan tersebut. Umumaya perairan Keimana adalah termasuk kategori perairan yang dangkal dengan dasar perairanaya landai. Pada bagian dalam teluk kedalaman perairan berkisar aptara 5-15 meter. Kedalaman perairan akan semakin meningkat pada bagian luar mulut teluk yang berhadapan langsung dengen laut Arafura 4 iow mencapai hingga 15-30 meter. Kedalaman perniran tertinggi terdapat pada persiran Telok Bicari yang kedalamannya mencapai hingga 40 meter (Deshidros, 1992). 3.3, Kualitas Air Laut Karakteristik air laut Perairan Kaimana, seperti eubu, salinitas, pH, Oksigen telarut, kekeruhan, kecerahan dan konduktivitas pada wilayah tersebut menunjukan mempunyai kerakteristik yang hampir sama. Perairan yang memiliki karakteriketisk sedikit berbeda dengan wilayab perairan Kaimana Capon fic “jin Sova Eka Saeki Tagg Nolen Xe. Kaimana” 13 lainnya adalah wilyah perairan Teluk Kamrau sampai pada perairan Kampung Coa dan kampung Kroy yang terletak di arah barat laut dari kota Kaimana (Bawole dick, 2009). Umunya perairan Kaimana mempunyai salinitas yang lebih rendah berkisar antara 27,0-28,0 ppt dengan tingkat kecerahan 4-5 m dan tingkat kekeruhan yang tinggi. Hal ini disehabkan kerena pada wilayah perairan tersebut terdapat 6 sungai yang bermuara yaitu : Sungai Nawalar, Sungai Galamuriti, ‘Sungai Uora, Sungai Imbumada dan Sungai Air Tiba sehingga limpasan air tawar dan endapan-endapan atau partikel lumpur yang tinggi disekitar perairan Kampung Coa dan Kroy. Perairan Teluk Bicari merupakan areal aktivit kegiatan budidaya mutiara (Gambar 3.2) dimana tingkat kecerahan perairannya berkisar sekitar 12 meter dan salinitas 32 - 33 ppt, serta kondisi ckosistim padang lamun dan terumbu karangnya sangat baik (Bawole dkk., 2009). Gambar 3.2. Perairan Teluk Bieari yang merupakan real Kegiatan Budidaya mutiara (Bawole dkk., 2009) Letak geografis perairan Selatan Papua yang berdekatan dan lebih terbuka dengan Laut Banda, Laut Timor dan Samudera Hindia menyebabkan Laporan afi “asian Sasi Efpnomi Rumah Tangga Nelayan dt Kab. Knimena” 14 perairan ini memiliki karakteristik massa air yang agak berbeda dengan perairan wilayah Indonesia Iainnya. Pada musim Timur kondisi oseanografis perairan ini banyak dipengarubi oleh massa air dari Laut Banda (Wyrthi, 1961), Hal ini berpengaruh hesar terhadap scbaran Klorofil-a den nutruen serte ikan-ikan pelagis di wil tereebut eehingga perairan ini juge dikenal sebagai salah satu dacrah penangkapan ikan dan udang, terutama ikan-ikan pelagis. Perairan Utara dan Selatan Papua dikenal memiliki tingkat produktivites perairan yang eangat baik serta merupakan daerah penangkapan ikan terutama jenis-jenis ikan pelagis karena tingginye volume endapen fitoplankton, konsentrasi nutrien (Nitrat, Phospat dan silikat) serta konsentrasi klorofil-a. Proses kensiken massa air dari lapisan bawah (upwelling) yang sering terjadi Laut Banda dan laut Arafura juge sangat berpengaruh terhadap kualitas air dan produktivitas persiran di wilayah perairan Kaimana. Salah satu faktor yang dapat menjadj ancaman terhadap penurunan kondisi kuslitas perairan Teluk Kaimane a yang berasal devi lini -limbah domestik di sekitar pantai kota Kaimana, 34, Mata Pencahariaat Mata penesharian sebagian beear penduduk Kabupaten Kaimana adalah sebagei potani, nelayan dan petani nelayan, Hal ini dapat dipahami mengingat penduduk lebih banyek hermukin dipesisir dan menggentungkan hidupnya pada dua sub sektor tersebut. Saat musim laut teduh dan kondusif untuk melaut maka juduk yang wrumnya bermukim di pesisir pantai_menjadi nelayan namun yang Lagoa oir Najon Soil Shonomi tumah Tang Nolen 6 Ka inana’ 15

Anda mungkin juga menyukai