Profil Pendidikan Kabupaten Kaimana 2014
Profil Pendidikan Kabupaten Kaimana 2014
KABUPATEN KAIMANA
BABI PENDAHULUAN 6 Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat
A. Latar Belakang 7
B. Tujuan 8 yang diberikan kepada kita semua sehingga kita masih dapat
C. Ruang Lingkup 8
beraktifitas dan mengerjakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana
BAB II ORGANISASI 10 mestinya.
A. Visi dan Misi 11
B. Tugas dan Fungsi 12 Profit pendidikan merupakan gambaran umum keberhasilan
C. Struktur Organisasi Dinas 13
penyelenggaraan pendidikan yang telah dilaksanakan oleh Dinas
BAB Ill KEADAAN UMUM 18
A. Peta Kabupaten Kaimana 19
Pendidikan dan stakeholder lain yang ikut terlibat langsung maupun
B. Data Non Kependidikan 19 tidak langsung pada proses jalannya pendidikan.
C. Kependidikan 22
Kaimana, 1Desember2014
Dinas Pendidikan dan Olahraga
Kabupaten Kaimana
Kepala
PEMERINTAH KABUPATEN KArMANA sosial budaya dan agama, transportasi dan komunikasi, serta data
lainnya yang relevan. Selain itu, untuk mengatasi masalah-
DINAS PENDIDIKAN masalah pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui faktor
SEKOLAH OASAR INPRES SERARAN internal pendidikan melainkan juga harus dilihat faktor eksternal
OISTRIKTELUK ARGU f SAWAH lainnya atau di luar pendidikan.
KAMPUNG SERARAN Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, profil pendidikan yang
cukup komprehensif di Kabupaten Kaimana dapat dipandang sebagai bahan
masukan yang cukup handal untuk penyusunan perencanaan pembangunan
pendidikan yang realistis. Oleh karena itu, dengan menggunakan profil pendidikan
tersebut dapat diketahui dan diperhitungkan berbagai faktor yang ada dalam suatu
wilayah, termasuk faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi
perkembangan suatu wilayah dan khususnya perkembangan pendidikan.
Berdasarkan data dan informasi yang komprehensif yang termuat di dalam profil
pendidikan dapat dilakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kinerja
pendidikan dasar dan menengah. Kemudian, dengan menggunakan kinerja yang ada
diharapkan dapat dilakukan identifikasi masalah terhadap pemerataan dan perluasan
akses, mutu dan relevansi, serta tata kelola pendidikan. Berdasarkan masalah yang ada
maka perlu dilakukan analisis data dan informasi untuk perencanaan dengan
pendekatan berdasarkan data dan informasi yang ada.
HalamanB Halaman 9
BIBI BIBI
Pendahuluan Pendahuluan
Tujuan umum disusunnya profil akuntabilitas, dan citra publik pendidikan. data olahan pendidikan yang menyajikan kondisi non pendidikan
pendidikan adalah untuk menghasilkan Setelah diketahui masalah tersebut, menghasilkan indikator seperti angka, dan data pendidikan yang memiliki
data dan informasi yang terintegrasi antara diharapkan dapat disusun cara mengatasi rasio, dan perbandingan pendidikan keterkaitan dengan perkembangan
data pendidikan dengan data masalah tersebut. Di samping itu, kinerja menurutjenis dan jenjang pendidikan. pendidikan di Kabupaten Kaimana
nonpendidikan yang dapat digunakan pendidikan yang telah dikaitkan dengan Profil ini disusun dalam 5 (lima) bab • Bab IV Kinerja Pendidikan Dasar
untuk semua pihak yang berkepentingan faktor eksternal tersebut dapat digunakan yang disajikan secara dekskriptif dan dan Menengah menguraikan
dengan pembangunan pendidikan. sebagai bahan masukan untuk dilengkapi dengan tabel dan infografis pencapaian pelaksanaan
Tujuan khususnya adalah untuk pengambilan keputusan seperti untuk memperkaya informasi dan pendidikan melalui indikator-
mengetahui kinerja pendidikan dasar dan penyusunan perencanaan pembangunan mempermudah penyajian informasi. indikator pendidikan di setiap
menengah di Dinas Pendidikan Kaimana, wilayah, perencanaan pembangunan Kelima bab tersebut adalah sebagai jenjang meliputi aspek pemerataan
masalah yang dihadapi sebagai bahan pendidikan, penyusunan kebijakan berikut: dan perluasan akses pendidikan
perencanaan yang menyangkut operasional pendidikan, dan informasi • Bab I Pendahuluan, terdiri dari serta peningkatan mutu, relevansi
pemerataan dan perluasan akses bagi pihak yang memerlukan, khususnya latar belakang, tujuan dan ruang dan daya saing.
pendidikan; peningkatan mutu, relevansi, informasi pendidikan di Kabupaten lingkup penulisan. • Bab V Penut up memuat
dan daya saing pendidikan; dan tata kelola, Kaimana • Bab II 0 r ga n is a si, b e r is i kesimpulan dan rekomendasi dari
informasi terkait visi misi, tugas dan hasil uraian pada bab sebelumnya
C. Ruang Lingkup fungsi serta struktur organisasi dipandang dari segi pemerataan
Profil ini menyajikan keadaan umum serta kemajuan yang dicapai melalui Dinas Pendidikan Kaimana. dan segi peningkatan mutu.
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1;
1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Visi
Terdepan dan unggul dalam bldang pendldlkan dlkawasan Papua bagJan selatan
serta ter/amlnnya standar kegJatan dan kualltas basil pendldlkan
menu/u Kalmana cerdas tahun 2015
T
erwujudnya pemerintahan daerah yang bersih,
demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum
demi terciptanya masyarakat sejahtera, mandiri, Misi
dan berkeadilan sosial
Untuk mencapai visi tersebut, maka 1. Terjaminnya keseimbangan dalam
V'zsi Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana
ditetapkan misi sebagai berikut: input, proses dan outputpendidikan
...- H1zlammt22 -23
...-
2. )(emDlld Nlldat daJam. m,emNnp s. Mi!lo._...,,, N6>cmati Hm"Bte:ooga 4. Peng•ndallan, pambinaa.n daa.
1...1m.....,..pec1a..,..en~ pe;odldlk. m.i!lelol l'Unilmen "'*"" DlwPenMMkanadelab· peogawetao. kealat&D teho.lt
d&D peJ&kt8D8&D lt•bij&k&D belojo:t padt lemhop p<m<tidilal•,..... 1. Paum...... b'bl)lloul telm1a cll B<dwng opera1lo:ul daa./atau. peu.u.a.Jan.1
pem.erio.tlb ltobo1pallln dala.m bjdeqi memililD dta11dariwi pu.didikall.
~-udadeD.01911.re,p cllblclanc pendlcllMa, l*"•d• do•
poadld!larn
3. T•mdla.o111 """"'"' d.&ll pruanioa 6. ~
....i.m.1
•..:tlfllaul-... te:Dop 2. PeD:l<I-- 1'NUD ..-•1b!lum
daa. pelqaoao umum di bidan.g
olohn,p
S. N•bwnun . . loin 1'.llf d.lbo:rlku1
poadld!larn)'llll&m...ad•I pe;odldlk
.f. )(elaboo.abo. relmo~I tna,p. 7. ~pe;odldlkd&Dte:Dop pcdlcJDoa.o.pem'lldado.o.olalaap olell. BupaU •••ual denaan dae.
pUDdld\k daD ioope.i>dld!lcim doapll k•P•Ddldlkai• melul11I pro••• 3. PemblD.aaD d1a pelaknll&&Jl W,pa fu.a&mi1a.
bertopa111 pada •te.udarlaasl ..rtl1l.kul dlbldanc P«lldfdlluaa, l"""'llda don
poadid!larnaw!oaal olllanp
: .. ' ., .
. ..
-............
B. TllpS dllll Funpl
D!Dathad!4kl!lom ~ . . daenh dlblclo.ll,r P"""'d'b.. peoda d8D
mel1ks1n1kau. unu1n pemer1ntahm oWmip'bmluubn--ldll«llh
--· 1111
0.¢ WM
JHllWIDWla.o. B!t!.ma P1lllCJldflom Tl(. SD ltieloml>aa••• TX, SD <Ian SMP, Hl'la dmlnlttrmal lapllasolcsl.
di.a. 5JdP me:lbJlu::uyal tugll mde)nn•bn Sdo>W!SWUlaTK.Sl>danSMP.
1$1,ru ~ bollan '*""""' da.D Dalam molaksanwa tups don
S. B!oka1 Pema.da da.D Olallnp
J)<llam~~ 1l.llllllt m.onjalaDlam a.~·• Bl"'ma
petu11Juk tehal• pembla1a11 tea111 fo•w•••,.. lllclimg hadfc!!bn Tit SD drm
p1ndldlk, p•DJ"'dlaan p1r.alaun dan !IMP dlptmpla .W."""""" laprla blda.af llldlm.il Pnrrud1 dan Olalr.ra,p """""""1"
ll.!JllU mo~oll"'I ...,,.,"'1111,ps dlaas
Ptmucladmolal11·•111ul.llm1tu a1r:lr. J (lip)
bp$Hioll.
mo<lol, pe;np!olyn di !Mt•& lmriloilu.m. dandilleillli!3 (qi&)CXl"qbpWIMlali
cllbfd'"\lll'tmllcladm~
P~~t
1J'U..u·n'
......;
-
---
- ___
,,.
-- __.._ _
...
- I
'l .I!-_, ,,
/
-- l,; ,,,-
.... ~
•
'
--
~
-4'-
- - \
- --- - •
......... . _
..,... =~ •
- .,.
JY
t'!- - •
-
•
71"
•
--
-
-=-- - --
-·-
---
-. - ..·---
-·-
.
I
•::-::·
-·-
-···
---
-·-· -
·-
~-
=-- -
Halaman 19
BABlll
Keadaan Umum
B. Non Kependidikan
Keadaan nonpendidikan dimasukkan dan 2) output pendidikan dianggap kurang
dalam profil pendidikan karena selama ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau
terdapat kesan bahwa faktor lingkungan kebutuhan lingkungan sehingga belum
sering kurang diperhitungkan dalam mampu menunjang pembangunan
perencanaan pendidikan sehingga timbul nasional. Untuk itu, masalah
berbagai masalah, antara lain 1) input nonpendidikan perlu dikaitkan dengan
pendidikan kurang dikelola secara optimal pendidikan yang ada.
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1;
1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Halaman22 Halaman23
pembangunan ekonomi, sosial budaya dan regional bruto (PDRB), anggaran belanja Tabel 3.4 menampung sejumlah siswa tersebut,
dan pendapatan daerah (APBD). PAD tahun Data TK dan RA/BA
berbagai bidang lainnya secara serasi dan tersedia ruang kelas TK dan RA/BA
Tahun 2013/2014
seimbang (harmonis). 2014 kabupaten Kaimana adalah sebesar sebanyak 35, dengan rincian 27 Memiliki
No. Ko~onen TK+RA
Tingkat pendapatan suatu daerah Rp 16.869.166, PDRB sebesar Rp 1. Sekolah kondisi baik, 4. kondisi rusak ringan, dan 4
a. Negeri 6
dapat diukur antara lain dari pendapatan 1.159.250,07 dan APBD sebesar Rp b. Swasta 8
kondisi rusak berat dengan jumlah kelas
asli daerah (PAD), produk domestik 676.064.098.373, 2. Siswa sebesar 35 sehingga terdapat shift sebesar
a. Negeri 302
b. Swasta 740 35. Guru yang mengajar di TK dan RA/BA
C. Kependidikan c. KelompokA 437 sebanyak 57 di antaranya yaitu sebanyak 1
d. Kelomook B 605
Kemajuan pendidikan di Kabupaten menjangkau daerah terpencil, daerah e. Laki-laki 527 orang (2%) adalah laki-laki dan 56 orang (
f. Peremouan 515
Kaimana cukup menggembirakan. dengan penduduk miskin, dan daerah 9%)adalah perempuan. Untuk menunjang
3. Lulusan
Pelaksanaan program pembangunan jarang dengan dibangunnya sekolah di a. Laki-laki 275 kegiatan belajar mengajar di TK dan RA/BA
b. Perem ouan 253
pendidikan di daerah ini telah daerah-daerah tersebut. Secara rinci, terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 0,
4. Kelas
menyebabkan makin berkembangnya pembangunan di setiap jenjang pendidikan 5. RuangKelas toilet sebesar 21, air bersih sebesar 14 dan
a. Baik 27
suasana belajar mengajar di berbagai jenis tidak sama, oleh karena itu, akan dijelaskan b. Rusakrinmn - listrik sebesar 9.
dan jenjang pendidikan. Dengan tentang keadaan TK+RA, tingkat SD, c. Rusak berat 4 Bila dilihat menurut TK dan RA/BA
6. Guru
dilaksanakannya program pembangunan, tingkat SMP, dan tingkat SM. a. Laki-laki 1 maka jumlah sekolah TK sebesar 14 lebih
b. Perem ouan 56 banyak daripada RA/BA sebesar 0, Hal ini
pelayanan pendidikan telah dapat
7. Fasilitas Sdc.olah
a. Peroustakaan - mengakibatkan jumlah siswa TK sebesar
1. Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudlatul/Bustanul Athfal (BA/RA) b. Toilet 21
1042 Juga lebih banyak daripada siswa
c. Air Bersih 12
Berdasarkan data yang ada pada tahun sebesar 302 dan swasta 740. Bila dirinci d. Listrik 9 RA/BA sebesar 0, Jumlah guru TK sebesar
2013/2014, jumlah TK dan RA/BA menurut kelompok maka siswa kelompok Berdasarkan jenis kelamin, siswa laki-laki 57 dengan ruang kelas TK sebesar 31,
sebanyak 14, dengan rincian negeri Asebesar437, kelompokB sebesar 605. sebesar 527 ( 38 %) dan perempuan Sedangkan fasilitas sekolah TK adalah
sebesar 6 dan sebesar 515 (37 % ). Lulusan TK dan perpustakaan sebesar 0, toilet sebesar 21,
swasta sebesar 8 RA/BA sebesar 528, sedangkan guru TK air bersih sebesar 12 dan listrik sebesar 9.
Hal ini disebabkan dan RA/BA sebesar 5 7 orang. Untuk
karena TK dan
2. Tingkat SD (SD dan MI)
RA/BA lebih banyak
Berdasarkan data yang ada pada tahun Jumlah siswa baru tingkat I SD dan MI
dibangun oleh
2013/14, jumlah SD dan MI sebanyak 82, sebesar 2028 .dengan rincian dari Tk/RA
yayasan swasta.
dengan rincian negeri sebesar 52 dan sebesar 683 dan dari rumah tangga
Jumlah siswa TK
swasta sebesar 30. Hal ini disebabkan sebesar 1.345 , Jumlah siswa SD dan MI
dan RA/BA sebesar
karena banyaknya SD Negeri yang seluruhnya sebesar 9198 dengan rincian
1402 dengan
dibangun melalui program Inpres SD. negeri sebesar 52 52 dan swasta sebesar
rincian di negeri
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
-·--
~24
...
--
Mhet• w1 SS9, l'llla·nlll Ill&! NSD elm MI 3. TtllabtSMP (SllP da:a MTs)
-
;ad:jlah 5,10, 1echng:ba l\llu&a.t\ SlbM:ll' ~data711111a.dapadatoloiA 'l'allol. 2.6
llmSMP•N'l's
lie. Ir<> llDtllll ~63. Gllnl YD11i ~ ell SD da:o Id[ 2013/2014,,)mnlahSMPda:oM'l\sobaeyak -ZDU/2014
1 ~II u
17 d.,,pn rlD.dln llAPrt•'baa,yak 13 du
•..s...... S2
~
sebanyalr 442 di aot111-a11111 ber!Juah
d!IMl\whS1 ~282 (63,80'!6), &Lo l. 11'*'7 16
. --c
- Hbmyak 4. Dll!bttdarl abedital
c.-IA 2 & d IJ
d . _ ..... :u berlJ•••ll di at•• S1 sebaoyak 160 Slllo>Wl.!IOllazlJal<Olllah-A,4
4 (36,2096). G'llnl SD.Ml 1'.llf ~ I~ II, da:o 3 te..mdlWI C.
a.
!.
.. ..,,.~ltA
lo.RT
llftta
-
L3t5
9199
•bel.U' 106 diLl!. lllltll belum ~
se'baar ZZ.S. IC<pala sUalah SD dim Ml
.. ~c 3
~
i..s....
5252
BM
"""' -ll!llrat •bffar 44 dill 1*u.m
c.LUl-11111 4667 bersertlflkat •ebe•ar 37. Uutuk
._...,_
cl. 43Cl1
l.O!i2
~ MJ11mW1 l!llwa SD da.a Ml
-
f7·lltllmll 677, -but. -odia N8ll;S kola.t ~
•>tz.- 1.3711
4.
s. ...
SS!I 4S1,.,_nllzldlllt 2116man111111imd!st
-
-OASllN 4.
b;t1.lc, Uf ko'a.dlfl. r.11: J!a0,11. <la.o. 41
'-
7.
Lulillld 963
4'2 bo.dlid. ruuk llenrt cleagm jwolah bias
5.
6.
...._
llGZllll Ill
711
7. Golll 1'1'J
282 z,
-
M'b&tr559Mblnap 111Ccliq'Nlt~ .. Dl .......11
= 1 i..su.....
1
• l· ~ - - - - 15o
.. ....-....
ID
.. )umWI- bm1l ....,...1 SMP &Lo M'l's c.. . . .- .
---
d.Bllla:l>'bo- 2~
10Z
5- 81 sebe-ior 101+, deqn JIJJWID lalcl-lakl semw. 17
" ·--·
44 n
1'.llel'.mllle- 37 MlM!ur 525 elm~ S-489 4
"51 9• 107
211& •JWlllllh 8llwa SMP da:o MTS ~ 9J
-..
i..111a11]§! 1M se'be.s1r :ZS49 denpn rlnelan negerl I
c.RUAl!Bn:at 41
10. ~ 1661 clan - ...11.... 888. so.
&
d. --1-b
e.015
.. 'lbllet
fAk-
1
•1
77
2 sSawa Jaki·lall:l sebe1ar 1267 daa.
POHmt>llU ~ 1282. BUe dlrllld
mel!W'llt usla sekalah maka 1llwll <12
•u.lrll: 69 slllft Hbuar 108. Untul!: moaunJ••i 16
talranNb...,.437(17,149'),12·15 talol.ll
3946, - J1111s bWnln m.U:a btllollill 'bela)llr ID<llpJat ell SO dllll MI don MTS aob&JiyU: 179
sell...,. 1587 (62.2~). dim >1S talol.ll
Jumlall Jalrt·lakl seb•ear 4847 dae. 1llnlapllt"'d!tta•porpllltllcu.a-17, borjomlah 150 (20,9511>) momlllkl
sobes>r Sl1 (20,839'). )omlllll kolas
peremp••• sebos1r 4301, bUa dlruu:I ~n o1a11naa 11eb011ar O, 1111111,1 UKS >i1•Hftkut S1 II& - du beijumlah 2~
..besar 113, l'llla·1'MB UN SMP dim MTS
mcurutllllamolam-..la<718111ul• - se'baar 2, trmpat tbiulah se'baar '.I, IOl!et (16,Wll,) mern!l1'kl !cu ol<ftb.1151 krbawah.
1d1[oh S.04 dm lllhlrm SMP dan M'll!
10S2, 7-U tohwt ..b...,. 6n6 dim <12 sobour 67, olJ' borslh 77, don ll$trlk Cun.1 ""'' Ullah momWkl Httllllrat
•bellar716. <!uni)'Oil.II meiipjll'<II SMP
tilam Mbeur U70. )lmilal!. blu SD di.a se'besar69 (TabelaS').
Halaman26 Halaman27
sebanyak 60 dan belum memiliki sertifikat kondisi rusak berat, dengan jumlah kelas keatas, 1 (1,15 %) memiliki kualifikasi Sl Tabel3.7
Data SM
sebanyak 102, sedangkan kepala sekolah sebesar 113 sehingga terdapat kekurangan ke bawah. Guru yang telah memiliki Tahun 2013/2014
yang telah memiliki sertifikat sebanyak 13 shift sebesar 4. Untuk menunjang kegiatan sertifikat sebanyak 23 dan belum memiliki No Komponen SMA SMK
1. Sekolah 3 3
dan yang belum memiliki sertifikat belajar mengajar di SMP dan MTS terdapat sertifikat sebanyak 61. Sedangkan kepala a Negeri 1 2
b.Swasta 2 1
sebanyak4. fasilitas perpustakaan sebesar 6, lapangan sekolah yang telah memiliki sertifikat c.AkreditasiA 1 -
Untuk menampung sejumlah siswa olahraga sebesar 6, ruang UKS sebesar 0 , sebanyak 6 dan yang belum memiliki d. Akreditasi 8 1 -
e. Akreditasi C 1
tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak laboratorium sebesar 2, tempat ibadah sertifikatsebanyakO. 2. Siswa Baru Tk. I 691 176
a Laki-laki 364 106
109 dengan rincian 93 memiliki kondisi sebesar 1, toilet sebesar 51, air bersih 0, Untuk menampung sejumlah siswa b. Perempuan 323 70
3. Siswa 1410 479
baik, 8 dengan kondisi rusak ringan dan 6 dan listrik 16. tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 35 a Negeri 1.126 165
dengan rincian 35 memiliki kondisi baik, b.Swasta 284 314
4. Tingkat SM (SM dan MA) c. Laki-laki 677 285
Berdasarkan data yang ada pada tahun sekolah maka siswa <16 tahun sebesar 397 0 dengan kondisi rusak ringan, dan 0 d. Peremnuan 733 194
e. <16 tahun 397 83
2013/2014, jumlah SM dan MA sebanyak (28,16 %), 16-18 tahun sebesar 928 (65,82 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas f 16-18tahun 928 287
IL >18 tahun 85 109
sebesar 48 sehingga terdapat kekurangan 4. Kelas 48 26
6 dengan rincian negeri sebanyak 3 dan %), dan >18 tahun sebesar 85 ( 6,03 % )
shift sebesar 13. Untuk menunjang 5. Rata2 UN 347 460
swasta sebanyak 3 Dilihat dari akreditasi Jumlah kelas sebesar 48 dan rata-rata UN 6. Lulusan 358 117
kegiatan belajar mengajar di SM dan MA 7. Guru 87 59
sekolah sebanyak 1 telah terakreditasi A, 1 SM dan MA adalah 3,4 7 dan lulusan SM dan a Di bawahS1 1 3
terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 2, b.S1ke atas 86 56
terakreditasi B, dan ,..---~
c. Bersertifikat 23 16
1 terakreditasi C. lapangan olahraga sebesar 3, ruang UKS d. Belum bersertifikat 61 40
sebesar 1 dan laboratorium sebesar 5, 8. Kenala Sekolah 3 3
Jumlah siswa a Bersertifikat 3 3
baru tingkat I SM tempat ibadah sebesar 2, toilet sebesar 12, b. Belum bersertifikat - -
9. RuangKelas 35 32
dan MA sebesar 691 air bersih 3 dan listrik 3 (Tabel 3. 7). a Baik 35 32
ruang UKS sebesar 1, laboratorium sebesar Bila dilihat menurut status sekolah,
sebesar 1.126 dan
5, keterampilan sebesar 0, ruang BP jumlah sekolah negeri lebih banyak di SMK
swasta sebesar 284.
MA sebesar 358. Guru yang mengajar di SM
Berdasarkan jenis kelamin maka terdapat sebesar 2, ruang serba guna sebesar 2, jika dibandingkan dengan SMA. Sebaliknya,
dan MA sebanyak 87 di antaranya sebanyak
siswa laki-laki sebesar 6 77 dan perempuan tempat ibadah sebesar 2, toilet sebesar 12, jumlah sekolah swasta lebih banyak di SMA
86 (98,85 %) memiliki kualifikasi S1
sebesar 733. Bila dirinci menurut usia air bersih sebesar 3 dan listrik sebesar 3. jika dibandingkan dengan SMK.
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
-··
Halaman28 Halaman29
111111
Keadaan Umwn Keadaan Umum
S. Pendldlkan Non Formal dengan rincian 19 peserta didik laki-laki tahun sebesar 313 dengan rincian laki-laki
Berdasarkan data yang ada pada tahWl (51,25%) peserta didik laki-laki dan 821
dan 26 peserta dtdlk perempuan. sebesar 48 (15,34 %) dan perempuan
2013/2014, jumlah peserta didik PAUD (75,74%) peserta didik perempuan. kesemuanya terdapat pada kesetaraan sebesar 265 (84,66 %).
sebesar 1.684 dengan rincian 863 Peserta didik kesetaraan sebesar 45 paket C. Penduduk buta huruf usla 15-24
'nlbel3.8
Data Peserta Dldtk PAUD, Kesetaraan dan Penduduk Buta H\U'Uf
Tuhun2013/2014 - ~Alpnl
~Alpnl·
No.
1.
Komponen
PAUD
Laid-laid % Perempuan % Jumlah
.. ll''aamll-.maw
.• Te!U.,,.
v..-
~
a.Kelompok 963 51,25 821 48,75 1684
Bermain
b.TPA
c. Pos PAUD
dSPS
e.TPO
:z. Kesetcraan
a.PaketA
h PaketB
c. PabtC 19 42,22 26 57,78 45
3. Pmdwluk buta 48 15,34 265 84,66 313
huruf 15-24 tahun
P~0i4i'n111111U11a
7)' ...........~
Halaman31
BABll
KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH
Tabel4.1
Indikator Pemerataan Pendidikan Dasar dan Menengah
Tahun 2013/2014
No. Indikator PAUD TK+RA SD+MI SMP+Mfs SM+MA
DASAR DAN MENENGAH a. ~SNCI Pemnp. thd Laki2 0,98 0,88 1,01 0,96
b. ~swa/Sek>lah 109,50 149,94 315
c. Siswa/Kelas 16,45 22,56 26
dSiswa/Guru 20,81 14,24 13
e. Kela>/RKel~ Milik 1.24 1,06 uo
,t;~,,,./a~lililaJr I~ IQ/f """l"i li11rr.<laiI~ lt~,,,./a ltiamlfJK! IO/o//11ar l.eljalaK f. Kelas/Guu 1.26 0,63 0,51
5.. Angka Masukan/Melanjutkan 15,94 77,46 104,86 121,00
!""'lilt~ r'ta /'U'U'fl.taQ/f 'QI( ;eA«UQ/( ~ l""'"rlt~ 1tt~tkr '~ /""''ir/IAtaJr 6. % Siswa SNasta 71,02 42,90 34,84 31,66
7. % Guruperenyuan 98.25 56,79 55,87 50,00
11rr.<~ ~"; r/QI( '"" 4'Q/ir//""frlir1t'IM lto.tJ,;,.,; I~ ef:r1U<4'I. ;/(~al~'IM. Mti,r
lt~,,,./a ter"'"t li~lM 1ala .re,ttO,fa!iturl /""frlilt~ r"t« TttfRt1/Bl1, ttirjlAt cf°' APM yang tertinggi terdapat di tingkat lebih banyak dibandingkan dengan tingkat
SD+MI yaitu 97,23% dan yang terendah di lainnya. Hal itu juga menunjukkan
cfI(~ r/QI( cf~ 4'U!fJK!IM «l(tat,.Jetl(J/(,,; fur lt'AM.t1ala cf!ft1 r/QI( cf!ftt. tingkat SM +MAyaitu 46,63%. Berdasarkan partisipasi yang paling baik terdapat di
APM dapat diketahui bahwa pada tingkat tingkat SD+ Ml.
SD+MI Anak usia sekolah yang bersekolah Bila sekolah antar jenjang
Halaman32 Halaman33
BIBll BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
AP K :::= Partisipasi
dengan rasio terbesar terdapat pada antara sekolah di tingkat SMP dan SD yang
~
::E
tingkat SD/Ml yaitu 20,81 dan terendah cukup tinggi maka angka melanjutkan ke
II)
terdapat pada SMP yaitu 14,24 Besarnya tingkat SMP juga cukup tinggi yaitu 104,86
95,6 t rasio siswa per guru ini menunjukkan Diharapkan bila jumlah tingkat SMP
82,27 t kurangnya guru ditingkat tersebut. ditingkatkan maka angka melanjutkan juga
Sebaliknya, rasio terkecil menunjukkan akan meningkat. Sebaliknya, angka
i+
Q
II)
cukupnya guru di tingkat tersebut. Ruang melanjutkan ke tingkat SM lebih besar
kelas yang paling sering digunakan adalah yaitu 121,09 daripada melanjutkan ke
27,19 t
=
+
~
E--
24,23 t pada tingkat SD /Ml yaitu sebesar 1,24 Hal tingkat SMP.
itu berarti, bahwa pada tingkat tersebut Bila dilihat partisipasi siswa swasta
Q 29,99 t masih memerlukan ruang kelas tambahan ternyata yang terbesar, yaitu 71,02%
~
a.; 27,72 t jika diharapkan jumlah kelas sama dengan adalah pada jenjang TK dan terkecil, yaitu
sekolah terpadat terdapat di tingkat SMP kenyataannya juga sangat bervariasi. Rasia jumlah ruang kelas sehingga tidak ada 31,66% pada jenjang SMA Khusus untuk
dengan angka 149,94 dan terjarang siswa per kelas terpadat terdapat di tingkat ruang kelas yang digunakan lebih dari guru perempuan ternyata partisipasi yang
terdapat di tingkat SD/Ml dengan angka SMP yaitu 22,56 dan terjarang terdapat di sekali. Angka masukan ke TK+RA sebesar terbesar, yaitu 98,25% pada jenjang TK
109,50. Hal itu menunjukkan bahwa tingkatSD/Mlyaitu 16,45. 15,94 % ternyata lebih kecil daripada ke Dan terkecil, yaitu 50,00% pada jenjang
sekolah di daerah ini sangat heterogen. Rasia siswa per guru juga bervariasi SD /MI. Sejalan dengan perbandingan SMA.
Keheterogenan sekolah juga terlihat dari Tabel4.2
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
Halaman34 Halaman35
BIBIV BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
1. Tingkat TK dan RA/BA dengan perempuan. Rasio siswa per seimbang dengan laki-laki yang dihitung
sekolah SD dan MI sebesar 109,50 berarti dari AMK. IPG untuk AMK sebesar 1,04
Berdasarkan Tabel 4.3, APK TK dan perempuan lebih besar daripada
kurang padat dan siswa per kelas sebesar berarti partisipasi perempuan lebih besar
RA/BA sebesar 25,61 % dengan rincian partisipasi laki-laki. IPG untukAMKadalah
16,45 berarti tidak padat. Rasio siswa per dari pada partisipasi laki-laki.
APK laki-laki sebesar 24,23% lebih baik untuk mengetahui berapa banyak
guru sebesar 20,81 berarti seorang guru Tabel4.4
daripada APK perempuan sebesar 27,19%. partisipasi perempuan dalam masukan ke
menangani 20,81 siswa. Kelas per ruang Indikator Pemerataan SD dan MI
Rasio siswa perempuan terhadap laki-laki TK dan RA/BA dan apakah masukan Tahun 2013/2014
kelas milik sebesar 1,24 berarti satu ruang NO INDIKATOR SD+MI
TK dan RA/BA sebesar 0,98%, hal ini tersebut sudah seimbang dengan laki-laki
kelas digunakan lebih dari sekali, dan kelas 1. APK 130,88
berarti lebih banyak laki-laki jika yang dihitung dari AMK. IPG untuk AMK
per guru sebesar 1,26. -laki2 130,38
dibandingkan dengan perempuan. sebesar 1,18 berarti partisipasi -perempuan 131,45
Bila dilihat dari angka masukan ke SD
Bila dilihat dari angka masukan ke TK dan perempuan lebih besar dari pada 2. APM 97,23
dan MI sebesar 77,46% maka AMK
RA/BA se besar 15, 94% dan AM K partisi pasi laki-laki. -laki2 97,39
perempuan sebesar 78,90% lebih besar -perempuan 97,04
perempuan sebesar 17,32% lebih besar Tabel4.3
daripada AMK laki-laki sebesar 76,21 %. 3. Rasio
daripada AMK laki-laki sebesar 14,73%. Indikator Pemerataan Pendidikan TK
Tahun 2013/2014 Persentase siswa swasta SD dan MI sebesar -Siswa Peremp. thd Laki2 0,88
Persentase siswa swasta TK dan RA/BA No. INDIKATOR TK+RA -Siswa/Sekolah 109,50
42, 90% yang berarti lebih banyak siswa
sebesar 71,02% yang berarti lebih banyak APK 25,61 -Siswa/Kelas 16,45
pada sekolah negeri dari pada siswa pada
siswa pada sekolah swasta dari pada siswa 1. -Laki- Laki 24,23 -Siswa/Guru 20,81
-Perempuan 27,19 sekolah swasta. Guru perempuan SD dan -Kelas/Ruang Kelas Milik 1,24
pada sekolah negeri. Guru perempuan TK
Rasio MI sebesar 56, 79 %, berarti lebih banyak -Kelas/Guru 1,26
dan RA/BA sebesar 98,25%, berarti lebih 2.
-Siswa Peremp. thd Laki2 0,98 guru perempuan daripada guru laki-laki. 4. Angka Masukan Kasar 77,46
banyak guru perempuan dari pada guru Angka Masukan Kasar 15,94
Indeks paritas gender (IPG) untuk APK -laki2 76,21
laki-laki. Indeks paritas gender (IPG) untuk 3. -laki2 14,73 -perempuan 78,90
adalah untuk mengetahui berapa banyak
APK adalah untuk mengetahui berapa -perempuan 17,32 5. %Siswa Swasta 42,90
4. %Siswa Swasta 71,02 partisipasi perempuan di SD dan MI dan
banyak partisipasi perempuan di TK dan 6. %Guru Perempuan 56,79
5. %Guru Perempuan 98,25 apakah sudah seimbang dengan laki-laki 7. Indeka Paritas Gender
RA/BA dan apakah sudah seimbang
Indeks Paritas Gender yang dihitung dari APK. IPG APK sebesar -APK 1,01
dengan laki-laki yang dihitung dari APK. 6. -APK 1,12
1,01 berarti partisipasi perempuan lebih -APM 1,00
IPG APK sebesar 1,12 berarti partisipasi -AMK 1,18 -AMK 1,04
besar dari pada partisipasi laki-laki . IPG
untuk APM adalah untuk mengetahui
2. Tingkat SD (SD dan Ml)
berapa banyak partisipasi perempuan
Berdasarkan Tabel 4.4, APK SD dan MI APM laki-laki sebesar 97,39% lebih baik dengan usia sesuai di SD dan Ml. IPG APM
sebesar 130,88% dengan rincian APK laki- daripada APK perempuan sebesar 97,04%. sebesar 1,00 berarti partisipasi • ,. s::::s ~:~: Rasia Perempuan
terhadap /aki-laki
terbesar ditingkat
laki sebesar 130,38% lebih baik daripada Rasio siswa perempuan terhadap laki-laki perempuan sama dengan partisipasi laki- • SD+Ml 0,88 SMP+Mts dan terkecil
APK perempuan sebesar 131,45%. APM SD SD dan MI sebesar 0,88%, hal ini berarti laki. IPG AMK dalam masukan ke SD dan MI
TK+RA 0,98
dan MI sebesar 97,23% dengan rincian lebih banyak laki-laki jika dibandingkan dan apakah masukan tersebut sudah '
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1;
1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Halaman36 Halaman 37
BIBIV BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
3. Tingkat SMP (SMP dan MTs) besar daripada partisipasi laki-laki. IPG sesuai di SMP dan MTs. IPG APM sebesar
APM adalah untuk mengetahui berapa 1,03, berarti partisipasi perempuan lebih
Berdasarkan Tabel 4.5, APK SMP dan Rasio siswa perempuan terhadap laki-
banyak partisipasi perempuan dengan usia besar daripada partisipasi laki-laki.
MTs sebesar 88,48% dengan rincian APK laki SMP dan MTs sebesar 1,01 %, hal ini
laki-laki sebesar 82,27% lebih baik dari berarti lebih banyak perempuan jika 4. Tingkat SM (SM dan MA)
pada APK perempuan sebesar 95,60%. dibandingkan dengan laki-laki. Bila dilihat
Berdasarkan Tabel 4.6, APK SM dan MA lebih banyak siswa laki-laki jika
APM SMP dan MTs sebesar 76,43% dengan perbandingan antara sekolah SMP dengan
sebesar 72,43% dengan rincian APK laki- dibandingkan dengan siswa perempuan.
rincian APM perempuan sebesar 77,48% SD maka 1 SMP terdapat 4,94 SD berarti laki sebesar 68,91 % lebih baik daripada Bila dilihat perbandingan antara sekolah SM
lebih baik daripada APM laki-laki sebesar jumlah SMP masih kurang. Rasio siswa per APK perempuan sebesar 76,49%. APM SM dengan SMP maka 1 SM terdapat 2,83 SMP.
75,52%. sekolah SMP dan MTs sebesar 149,94 dan MA sebesar 46,63% dengan rincian Rasio siswa per sekolah SM dan MA
Tabel4.5 berarti cukup padat sedangkan siswa per APM perempuan sebesar 48,18% lebih baik sebesar 315 berarti cukup padat sedangkan
Indikator Pemerataan SMP dan MTs
Tahun 2013/2014 kelas sebesar 22,56 berarti kurang padat. daripada APM laki-laki sebesar 45,27%. siswa per kelas sebesar 26 berarti tidak
No Indikator SMP+MTs Rasio siswa perempuan terhadap laki-laki padat. Rasio siswa per guru sebesar 13
Siswa per guru sebesar 14,24 berarti
1. APK 88,48 SM dan MA sebesar 0,96%, hal ini berarti berarti seorang guru menangani 13 siswa.
seorang guru rata-rata menangani 14 siswa
-Iaki2 82,27
. Kelas per ruang kelas milik sebesar 1,06 Tabel4.6
-perempuan 95,60 Indikator Pemerataan SM dan MA
berarti satu ruang kelas digunakan lebih Tahun 2013/2014
2. APM 76,43
-Iaki2 75,52 dari sekali, dan kelas per guru sebesar 0,63. No. Indikator SMA MA SMK SM+MA
1. APK 72,43
-perempuan 77,48 Bila dilihat dari angka melanjutkan ke
-laki2 - - - 68,91
3. Rasio SMP dan MTs sebesar 104,06% dan AM -perempuan - - - 76,49
-Siswa Peremp. thd Laki2 1,01 2. APM - - - 46,63
laki-laki sebesar 109,83% lebih besar -laki2 - - - 45,27
-Perbandingan Sek. 4,94 -perempuan - - - 48,18
daripada perempuan sebesar 100%.
SD/SMP 3. Rasio
Persentase siswa swasta SMP dan MTs -Siswa Peremp. thd Laki2 1,08 - 0,68 0,96
-Siswa/Sekolah 149,94
-Perbandine:an Sek. SMP /SM - - - 2,83
sebesar 34,86 % yang berarti lebih banyak
-Siswa/Kelas 22,56 -Siswa/Sekolah 470 - 160 315
-Siswa/Guru 14,24 siswa negeri dari pada siswa swasta. Guru -Siswa/Kelas 29 - 18 26
-Siswa/Guru 16 - 8 13
-Kelas /Ruang Kelas Milik 1,06 perempuan SMP dan MTs sebesar 55,87%, -Kelas /Ruane: Kelas Milik 1,37 - 0,81 1,1
-Kelas/Guru 0,63 berarti lebih banyak guru perempuan -Kelas/Guru 0,55 - 0,44 0,51
4. Angka Melanjutkan 104,06
-SMA:SMK - - - 0,50
daripada laki-laki. -Siswa SMA:SMK - - - 0,75
-Iaki2 109,83 -SMA+MA:SMK - - - 0,50
Indeks paritas gender (IPG) untuk APK -Siswa SMA+MA:SMK - - - 0,75
-perempuan 100,00
adalah untuk mengetahui berapa banyak 4. Anglea Melanjutkan 96,51 24,58 121,09
5. %Siswa Swasta 34,84 -laki2 98,12 28,42 126,54
6. %Guru Perempuan 55,87 partisipasi perempuan di SMP dan MTs dan -peremouan 94,75 20,41 115,16
apakah sudah seimbang dengan laki-laki 5. %Siswa Swasta 20,14 65,55 31,66
7. Indeka Paritas Gender
6. %Guru Perempuan 50,57 49,15 50,00
-APK 1,16 yang dihitung dari APK. IPG APK sebesar 7. Indeka Paritas Gender
-APM 1,03 1,16 berarti partisipasi perempuan lebih
-APK - - - 1,1
-APM - - - 1,06
-AM 0,91 -AMK - - - 0,85
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1;
1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Halaman38 Halaman 39
BIBIV BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
Kelas per ruang kelas milik sebesar 1,1 apakah sudah seimbang dengan laki-laki Tabel4.7
Indikator Mutu Pendidikan
berarti satu ruang kelas digunakan lebih yang dihitung dari APK. IPG APK sebesar Tahun 2013/2014
dari sekali, dan kelas per guru sebesar 0,5. 1,1 berarti partisipasi perempuan lebih No. Indikator TK+RA/BA SD+MI SMP+MTs SM+MA
Bila dibandingkan antara SMA dengan besar daripada partisipasi laki-laki. IPG 1. Persentase Lulusan TKLRALBA 50,7
2. Persentase SBI 0,00
SMK maka perbandingannya adalah 1: 1 hal untuk APM adalah untuk mengetahui 3. Persentase Akreditasi Sekolah
yang sama untuk siswa SMA dengan siswa a. Akreditasi A 2,4 0,00 33.3
berapa banyak partisipasi perempuan b. Akreditasi B 15,5 23.5 33.3
SMK maka perbandingannya adalah 1 dengan usia sesuai di SM dan MA. IPG APM c. Akreditasi C 4,8 17.6 0,00
4. Rata2 UASBN (SD)/UN 5.10 5.04 3.4
berbanding0,75. sebesar 1,06 berarti partisipasi 5. Angka lulusan 97,1 93,35 100
Bila dilihat dari angka melanjutkan ke a. Laki- laki 52.18 93.73 98.42 100
perempuan lebih besar daripada b. PeremEuan 49.13 104.94 88.4 100
SM dan MA sebesar 121,09% maka AM partisipasi laki-laki. 6. Angka Mengulang 13,03 1,56 0,29
•
b. PeremEuan 12,99 1.08 0,14
7. Angka Putus Sekolah 0,2 0,00 0,00
----
daripada AM laki-laki sebesar 126,54%.
a. Laki- laki 0,14 0,00 0,00
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1;
1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Halaman40 Halaman 41
BIBll BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
Lanjutan Tabel 4. 7 maka persentase guru yang layak mengajar sebesar 0,15 persen dan terkecil pada
No. lndikamr TK+RNBA SD+MI SMP+MTs SM+MA atau yang berijazah S1 ke atas terbesar bidang studi Keterampilan yaitu sebesar
11. Persentase Guru Bidang Studi adalah pada jenjang SM+MA yaitu 97,26 0,01%.
a. Pend Agama 63 28 19
b.PKN 8 6 persen dan yang terendah adalah pada Indikator berikutnya adalah tentang
c. Bhs Indonesia 18 16
d B hs lnggris
jenjang TK+RA, yaitu 24,56. Guru layak mutu prasarana dan sarana pendidikan.
15 20
e. Matematika 18 14 mengajar laki-laki terbesar pada jenjang Ruang kelas dengan kondisi baik paling
f.IPA 39
f.1Fisika 8 SM+MA sebesar 48% dan terendah pada banyakterdapatpadajenjangSM+MAyaitu
f.2Kimia 4
jenjang SD+MI sebesar 14 %. sebesar 100% sedangkan kondisi rusak
f.3Biolo gi 8
.JPS 15 Hal yang sama untuk guru yang berat yang paling banyak terdapat pada
g.1Sejarah 7
g.2 Geo graft 2 tersertifikasi terbesar pada jenjang tingkat SD+MI yaitu sebesar 12,90%.
g.3Ekonomi 14
SMP+MTs sebesar 37,12 % dan terkecil Banyaknya ruang kelas yang rusak berat ini
h. Seni Budaya 2
i Penjas Orkes 13 11 5 padajenjangSM+MAsebesar27,38%. Bila menunjukkan mutu prasarana yang buruk
j. Keteramp ilan 1
k Muatan Lokal 3 dibandingkan antara
l BP 1 4
laki-Iaki dan
m. Kepala Sekolah 84 6
nTIK 3 perempuan maka
o. Keterampilan Bhs Asing
o. Sastra Indonesia terbesar adalah guru
p. Bahasa Asing 2
Laki-Iaki Dan terkecil
g. Antrop ologi
12. Persentase Kondisi Ruang Kelas adalah guru
a.Baik 87.10 63.41 86.92 100.00
b. Rusak Ringan 0.00 27.49 7.48 0.00 Perempuan, Mutu SDM
c. Rusak Berat 12.90 9.09 5.61 0.00
juga dilihat dari
13. Persentase Fasilitas Sekolah
a. Perpustakaan 0,00 20.24 35.29 66.67 banyaknya kepala
b. Lapanf@n OR 0.00 35.29 100.00
c.Ruang UKS 0.56 0.00 33.32 sekolah yang telah
d Laboratortum 0,00 23,52 41.66
tersertifikasi. Kepala
e. Keteram pilan 16,67
f. Bimbingan Penyuluhan 33,33 sekolah tersertifikasi dan berakibat secara tidak langsung akan
g. Serba Guna 66.67
h. Tempatlbadah 1,22 5.88 33.34 terbesar pada jenjang SM+MA sebesar menurunkan mutu sekolah.
i Toilet 37,50 81,71 75,00 50,00
100% dan terkecil pada jenjang SD+MI Indikator mutu prasarana lainnya
j.Air Bersih 85,71 93.90 0,00 50,00
kListrik 9,32 94,12 100 Sebesar 60,97% Mutu guru juga terlihat adalah ketersediaan fasilitas sekolah yang
14. Angka Partisipasi Biaya (p ersen)
a. Pemerintah Pusat 51.53 47.00 44.32 pada bidang studi yang diajarkan. Khusus ada. Jumlah sekolah yang memiliki
b. Yayasan 8.80 0.00 0.00
SMP, banyaknya guru bidang studi terbesar perpustakaan terbesar ada pada jenjang
c.Orang tua 0.00 0.00 0.00
d Pemerintah Provinsi 9.00 0.00 0.00 pada IPA, yaitu sebesar 0,25% dan terkecil SM+MA yaitu sebesar 66.67% dan
e. Pemerintah Kabup aten/Kota 48.69 53.00 55.68
f. Lainnya 0.0 0.00 0.00 bidang studi BP yaitu sebesar 0,01 %, terendah ada pada tingkat SD+MI sebesar
15 Satuan biaya (000 Rp.J 1.145.314 1.502.491 2.175.077
sedangkan SMA, banyaknya guru terbesar 20,24%.Jumlah laboratorium terbesar
pada bidang studi Bahasa Inggris yaitu pada jenjang SM+MA sebesar 41,66% dan
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
Halaman42 Halaman43
BIBIV BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
terendah pada jenjang SD+MI sebesar 0 %. masih 0,00%. Angka partisipasi orang tua Tabel4.8
Kinerja Mutu Pendidikan
Jumlah gedung serbaguna terbesar pada siswa maupun pemerintah provinsi untuk Tahun 2013/2014
jenjang SM/MA sebesar 66,67 % dan TK/RA, SD+MI, SMP+MTS dan SM+MA No. Jenjang o/oGL AL o/oRKb %Perpus APS AU Nilai
1. TK
terendah pada jenjang SD+MI sebesar masih 0,00 % . Partisipasi pemerintah
Indikator 24.50 50.67 87.10 0
0,00%. Jumlah lapangan olahraga terbesar kabupaten/kota lebih banyak pada jenjang Kinerja 9.82 15.20 8.71 0 33.74
2. SD
pada jenjang SM+MAyaitu sebesar 100 % SM+MA Sebesar 55,68 % dan terkecil pada Indikator 36.20 97.09 63.41 22.56 0,02 13,03
dan terendah ada pada tingkat SD+MI jenjang SMP+ MTs sebesar 4 7,00 %. Kinerja 14.48 19.42 6,34 4,51 0,01 0,65 44,09
3. SMP
sebesar 0,00 % . Fasilitas sekolah lainnya Kinerja mutu pendidikan Indikator 83.80 93.35 86.93 35.29 0,0 1,56
Kine!ja 33.52 18.67 8,69 7.06 0,0 0,08 67136
yaitu ruang UKS terbesar terdapat pada menggunakan enam jenis indikator, yaitu
4. SM
jenjang SM+MAyaitu sebesar 33,32 % dan %GL, AL, %RKb, %Perpus, APS, dan AU. Indikator 97.26 100 100 66.67 0,00 0,29
Kinerja 38.90 20 10 13.33 0,00 0,01 82,22
terkecil pada jenjang SD+MI sebesar Khusus untuk TK maka hanya
0,00%. Fasilitas tempat ibadah terbesar menggunakan empat jenis indikator, yaitu Tabel4.9
Kinerja Mutu Pendidikan Menurut Jenis Kelamin
pada jenjang SM+MA sebesar 33.34 % dan %GL, AL, %RKb, dan %Perpus. Tahun 2013/2014
terkecil pada jenjang SD+MI sebesar Berdasarkan kinerja mutu yang terdapat No.
o/oGL AL APS AU Nilai
Jenjang
L p L p L p L p L p
0,00%. Fasilitas toilet dan air bersih yang pada Tabel 3.9 dan dengan melihat 1. TK
Indikator 31,94 39,44 93,73 100,62 0,14
seharusnya ada pada setiap jenjang pencapaian setiap indikator untuk empat
Kinerja 15,97 19,72 28,12 30,00 20,87 34.65
pendidikan ternyata terbesar pada jenjang jenjang pendidikan maka dapat dikatakan 2. SD
Indikator 31,94 39,44 93,73 10,62 0,14 0,27 13,07 12,09
SD+MI sebesar 81,71% dan terkecil pada bahwa jenjang SM+MA Dengan nilai 82,22 Kinerja 15,97 19,72 28,12 30,00 0,04 0,08 3,92 3,90 40,12 45.74
jenjangTK+RAsebesar 37,50 %. mempunyai kinerja mutu yang lebih 3. SMP
Indikator 97,75 87,00 98,42 88,40 0,00 0,00 2$7 1,08
Indikator mutu yang ditunjukkan dari unggul dibandingkan dengan jenjang Kinerja 39,87 43$0 29,53 26,52 0,00 0,00 0,00 0,11 69,40 69.91
4. SM
biaya dilihat dari angka partisipasi pendidikan lainnya sedangkan jenjang Indikator 20,25 13,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,24 0,14
Kinerja 10,13 6,50 30.00 30.00 0,00 0,00 0,02 0,01 40,10 36.49
pemerintah pusat, yayasan, pemerintah TK+RA dengan nilai 33,74 merupakan
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan jenjang yang paling rendah kinerjanya. melihat pencapaian setiap indikator untuk lebih unggul dibandingkan dengan jenjang
orang tua siswa. Dari kelima partisipasi Kinerja yang lebih unggul ini dlihat dari empat jenjang pendidikan maka dapat lainnya sedangkan jenjang TK+RA dengan
dalam hal biaya tersebut, angka partisipasi nilai yang tertinggi dalam hal mutu pada dikatakan bahwa mutu pendidikan laki- nilai 34,65 memiliki kinerja yang paling
terbesar adalah pada SM+ MA dengan jenjang terse but. laki pada jenjang SMP+MTs Dengan nilai rendah. Kinerja yang lebih unggul ini dlihat
persentase terbesar 50,7 % dan terkecil Kinerja mutu pendidikan menurut 69,40 mempunyai kinerja mutu yang lebih dari nilai yang tertinggi dalam hal mutu
adalah SD+MI sebesar 29,5 %. Partisipasi jenis kelamin menggunakan empat jenis unggul dibandingkan dengan jenjang menurut jenis kelamin pada setiap jenjang
pemerintah pusat lebih banyak terdapat indikator, yaitu %GL, AL, APS, dan AU. lainnya sedangkan jenjang TK+RA dengan terse but.
pada jenjang SD+MI sebesar 51,53 % Khusus untuk TK maka hanya nilai 20,87 merupakan kinerja yang paling
terkecil pada jenjang SM+MA Sebesar menggunakan dua jenis indikator, yaitu rendah. Sebaliknya, mutu pendidikan
44,32 %. Tidak ada partisipasi Yayasan %GL dan AL. Berdasarkan kinerja mutu perempuan pada jenjang SMP+ MTs dengan
baikTK+RA, SD+MI, SMP+MTS dan SM/MA yang terdapat pada Tabel 3.10 dan dengan nilai 69,91 mempunyai kinerja mutu yang
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1; 1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Halaman44 Halaman45
BIBll BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
Dalam menentukan mutu pendidikan daripada guru perempuan sebesar 25,00 Berdasarkan mutu masukan dapat mutu sekolah.
TK dan RA/BA maka digunakan empat %. Persentase ruang kelas milik TK+RA diketahui bahwa 33,7 % persen siswa baru Indikator mutu prasarana lainnya
jenis indikator mutu yang berasal dari SDM baik sebesar 87,10 %, rusak ringan sebesar tingkat I SD yang berasal dari tamatan adalah ketersediaan fasilitas sekolah.
dan prasarana sekolah, yaitu 1) angka 0,00 % dan rusak berat sebesar 12,90 % . TK/RA atau sejenis lebih kecil jika Jumlah SD+MI yang memiliki
lulusan, 2) persentase guru layak, 3) Fasilitas yang dimiliki oleh TK+RA dirinci dibandingkan dengan rumah tangga. perpustakaan sebesar 20,24 %. Jumlah
persentase ruang kelas, dan 4) persentase menurut empat jenis, yaitu perpustakaan Berdasarkan indikator mutu proses yaitu lapangan olahraga sebesar 0,00 %, ruang
fasilitas sekolah. sebesar 0,00 %, toilet sebesar 150 %, air angka mengulang, angka putus sekolah, UKS sebesar 0,58 %.
bersih sebesar 85, 7 % dan listrik sebesar dan angka lulusan, ternyata angka Tabel4.11
Tabel4.10
Indikator Mutu Pendidikan TK/RA/BA 64,29%. mengulang pada SD+MI sebesar 13,03%, Indikator Mutu Pendidikan Tingkat SD
Tahun 2013/2014 Tahun 2013/2014
Bila dibandingkan antara TK+RA, angka putus sekolah SD+MI sebesar No. Indlkator SD+MI
No. Indikator TK+RA/BA 1. P~sentase Lulusan TKLRALBA 33.7
1. ~kaLulusan 50.67 angka lulusan TK+RA sebesar 97,09 % 0,20%. Dengan melihat ketiga indikator
2. Rata2 UASBN 5.10
2. Persentase Guru Layak 3. P~sentase Sekolah SBI 0.00
a. Laki-laki 0.00 lebih baik daripada RA/BA. Hal yang sama mutu proses ini dapat dikatakan bahwa 4. P~sentase Sekolah T~akreditasi 22.6
b. Perempuan 25.00 5. Angka MenG!,!la!!G: 13.03
untuk persentase guru layak TK+RA kinerja SD+MI cukup baik dalam hal itu
3. Persentase Ruang: Kelas Milik 6. Ang:ka PUtlls Sekolah 0.20
a.Baik 87.10 7. Angka Lulusan 97.09
sebesar 25,00 % dengan rincian laki-laki ditunjukkan dengan adanya angka
b. Rusak Ringan 0.00 8. Angka Kelal:akan M enga j:!r
a.L~k 36.20
c. Rusak Berat 12.90 sebesar 0,00 % lebih rendah daripada mengulang dan putus sekolah paling
4. Persentase Fasilitas Sekolah b. Tidak lal:ak
c. Laki-laki 31.94
a. Perpustakaan 0.00 perempuan sebesar 25,00 %. Persentase rendah serta angka lulusan yang paling
d. PeremE!uan 39.44
b. Toilet 150.0
9. P~sentase Guru Terlatih
c. Air Bersih 85.7 ruang kelas baik TK+RA sebesar 87,10 % tinggi.
a. Laki-laki 0.00
d Listrik 64.29
0.00
Bila dilihat dari mutu SDM (guru), b. PeremIJuan
paling besar jika dibandingkan dengan 10. P~sentase Guru Tersertifikasi
BIBll BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
Tabel4.12
lndikator mutu yang ditunjukkan dari Indikator Mutu Pendidikan Tingkat SMP
Tahun 2013/2014
biaya dilihat dari angka partisipasi No. lndika.tor SMP+MTs
1. Rata2 UN 5.44
pemerintah pusat, pemerintah daerah, 2. Persmtase Sekolah SBI 0.00
3. Persmtase Sekolah 20.55
dan orang tua siswa. Dari ketiga angka Terakreditasi
4. Angka Mengulang 1.56
partisipasi dalam hal biaya terse but, pada 5. Angka Putus Sekolah 0.00
6. Angka Lulusan 93.35
tingkat SD+MI partisipasi pemerintah
7. Angka Kelayakan Men!Jljar
pusat lebih banyakyakni sebesar 51,31 %, a.La~k 83.80
b. Tidak layak 16,20
c. Laki-laki 79.75
partisipasi orang tua siswa sebesar 0%,
d Perernp uan 87,75
partispasi pemerintah provinsi sebesar 8. Persmtase Guru Terlatlh
a. Laki-laki 0.00
0,00%, partisipasi pemerintah kabupaten b. Perernpuan 0.00
9. Persmtase Guru Tersertifikasi
sebesar 48,69%. Berdasarkan Tabel 3.12, a. Laki-laki 37.68
b. Perernpuan 36.56
ternyata partisipasi orang tua dan 10. Persmtase Kepala Sek
Tersertifikasi
pemerintah provinsi paling rendah jika a. Laki-laki 70.00
b. Perernpuan 85.71
dibandingkan dengan partisipasi 11. Persmtase Kondisi R. Kelas
a.Baik 86.92
pemerintah pusatdan kabupaten. b. Rusak Ri!!an 7.48
c. Rusak Berat 5.61
12. Persmtase Fasilitas sekolah
a. Perpustakaan 35.29
3. TingkatSMP (SMP +MTS) Indikator mutu prasarana lainnya b. Lapangan OR 35.29
c.Ruang UKS 0.00
adalah ketersediaan fasilitas sekolah yang d Laboratorium IPA 35.29
Berdasarkan mutu masukan yang Bila dilihat dari mutu SDM (guru), e. LaboratoriumMultlmedia 11.76
ada. Jumlah SMP+MTS memiliki f. Temp at Ibadah 5.88
terdapat Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa maka persentase guru yang layak mengajar g. Toilet
perpustakaan sebesar 35,29%. Jumlah h. Air Bersih
angka lulusan SMP+MTS sebesar 93,35%. sebesar 83,80% lebih besar daripada guru i. Listrik 94.12
lapangan olahraga sebesar 35,29% , 13. Alutlca PartisiP!!si Bial!(persen]
Berdasarkan indikator mutu proses yaitu tidak layak sebesar 16,20%. Mutu guru a.Pem Pusat 47.00
ruang UKS sebesar 0,00%, ruang b. Ya~san 0.00
angka mengulang, angka putus sekolah, juga menunjukkan kinerja sekolah. c.Orangtua 0.00
laboratorium IPA sebesar 35,29% dan d Pemerintah Provinsi 0.00
dan angka lulusan, ternyata angka Indikator berikutnya adalah tentang mutu e. Pemerintah Kabupat.en/Kota 53.00
laboratorium multi media sebesar f. Lainnya 0.00
mengulang SMP+MTS sebesar 1,56%, prasarana dan sarana pendidikan. Ruang 14. Satuan biaya (000 Rp.) 1.502.491
11,76 %. lndikatormutuyangditunjukkan
angka putus sekolah sebesar 0,00%,. kelas dengan kondisi baik lebih banyak
dari biaya dilihat dari angka partisipasi partisipasi orang tua siswa dan pemerintah
Dengan melihat ketiga indikator mutu yakni 86,92%, sedangkan kondisi rusak
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan provinsi sebesar 0%. Dengan demikian
proses ini dapat dikatakan bahwa kinerja ringan sebesar 7,48% dan rusak berat
orang tua siswa. Dari ketiga angka partisipasi orang tua siswa dan pemerintah
terbaik adalah pada SMP+MTS Hal itu yakni sebesar 5,61 %. Banyaknya ruang
partisipasi dalam hal biaya, angka provinsi ternyata paling rendah jika
ditunjukkan dengan adanya angka kelas yang baik ini menunjukkan mutu
partisipasi terbesar ada pada Pemerintah dibandingkan dengan partisipasi lainnya.
mengulang dan putus sekolah paling prasarana yang baik dan berakibat secara
Kabupaten sebesar 53%. Partisipasi
rendah serta angka lulusan yang paling tidak langsung akan menaikan mutu
pemerintah pusat sebesar 4 7%, sedangkan
tinggi. sekolah.
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
Halaman48 Halaman49
BIBll BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
HalamanSO Halaman 51
BIBIV BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
dengan jenis sekolah lainnya yang pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan 5. Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)
setingkat. Jumlah lapangan olahraga orang tua siswa. Dari ketiga angka
Lulusan SMK kelompok teknologi dan perdagangan dan keuangan; kelompok
terbesar pada SMA , ruang UKS terbesar partisipasi dalam hal biaya tersebut, angka
rekayasa seharusnya dapat terserap di agrebisnis dan Agrotenik terserap disektor
pada SMA, ruang laboratorium terbesar partisipasi terbesar adalah pada SMA
lapangan kerja di tiga sektor yaitu perikanan dan pengolahan basil perikanan.
pada SMA, dan ruang Serba Guna terbesar dengan persentase terbesar yakni 50,88%
pertambangan, penggalian dan industri Dari jumlah SMK yang ada, 100 %
pada SMA, dengan demikian, bila setiap pada partisipasi pemerintah pusat jika
pengolahan, serta bangunan; kelompok telah melaksanakan pendidikan sistem
sekolah diharuskan memiliki kelima dibandingkan dengan jenis sekolah
tehnologi informasi terserap di sektor ganda (PSG), hal itu membuktikan adanya
fasilitas tersebut, maka SMA memiliki lainnya, demikian juga partisipasi
telekomunikasi, kelompok bisnis dan relevansi antara SMK dengan dunia
angka terbesar. Dengan melihat indikator pemerintah kabupaten terbesar pada SMK
manajemen terserap di dua sektor yaitu industri atau dunia usaha.
mutu sarana prasarana dapat dikatakan yakni sebesar 52,52% ,sedangkan
Tabel4.15
bahwa SMA mempunyai mutu prasarana partisipasi orangtua siswa dan pemerintah
Persentase Siswa SMK Menurut Kelompok
terbaik. provinsi berdasarkan Tabel 4.13, belum Tahun 2013/2014
Indikator mutu yang ditunjukkan dari ada partisipasi terhadap pembiayaan Kabupaten/Kota Kelompok
No. Kecamatan 1 I 2 I 3 I 4 I s I 6
biaya dilihat dari angka partisipasi pendidikan. 1 Kai man a 11,90 I 20,04 I I I 15,66 I 52,40
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1; 1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Halaman52 Halaman 53
BIBIV BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
daerah setempat, sebaiknya diperbanyak diganti dengan kelompok lain yang lebih Tabel4.17
Efisiensi Internal Pendidikan
SMK kelompok bisnis dan manajemen sesuai.
Tahun 2013/2014
sedangkan SMK kelompok ini sebaiknya Komponen
No. SD+MI SMP+MTs SM+MA SMK
1. Jumlah Keluaran 955 950 952 952
2. Jumlah Tahun-siswa 5940 3006 304 3040
C. Efisiensi Internal Pendidikan 3. Jumlah Putus sekolah 45 49 47 46
4. Jumlah Mengulang 47 52 89 83
Seperti halnya dua indikator pertama, ada pada tingkat SD+MI sebesar 45. 5. Lama Belajar (tahun)
yaitu pemerataan dan perluasan akses Selanjutnya, jumlah mengulang yang -Lulusan 6.05 3.05 3.09 3,08
- Putus Sekolah 3.65 2.10 2.11 2,12
pendidikan dan peningkatan mutu, mendekati 0% atau yang terbaik ada pada -Kohort 5.94 3.00 3.04 3,03
6. Tahun-siswa Terbuang
relevansi, dan daya saing maka indikator tingkat SD+ MI sebesar 4 7.
-Jumlah 329 212 282 270
untuk efisiensi juga menggunakan data Untuk melihat efisiennya suatu sekolah -Mengulang 166 109 184 173
- Putus sekolah 164 103 98 173
kabupaten/kota atau provinsi yang sesuai dapat dilihat dari rata-rata lama belajar 7. Tahun-masukan per Lulusan 6.22 3.16 3.20 3,19
dengan data yang tersedia. Indikator siswa, untuk tingkat SD seharusnya lama 8. Rasio keluaran/masukan 0.96 0.95 0.94 0,94
9. Angka Bertahan (%) 98.22 98.47 98.53 98,56
efisiensi internal ini hanya diberlakukan belajar sampai lulus atau disebut rata-rata 10. Koefisien Efisiensi (%) 97.36 95.41 94.35 94,57
11. 1ngka Bertahan Tk 5 97.15
pada tingkat SD sampai tingkat SM dan lama belajar lulusan adalah 6 tahun dan
menjadi tiga yaitu terbuang karena masukan per lulusan maka tingkat SD+MI
menggunakan indikator yang sama. tingkat SMP dan SM seharusnya 3 tahun
mengulang, putus sekolah dan gabungan memiliki nilai tertinggi jika dibandingkan
Indikator dimaksud meliputi 11 jenis, yaitu sehingga tidak ada siswa yang mengulang
antara mengulang dan putus sekolah. dengan jenjang pendidikan lainnya.
1) jumlah keluaran, 2) jumlah tahun-siswa, atau putus sekolah. Rata-rata lama belajar
Tahun-siswa terbuang yang terbaik yang Demikian juga dengan rasio keluaran per
3) jumlah putus sekolah, 4) jumlah lulusan ini yang paling penting untuk
berarti nilainya mendekati 0 ada pada masukan, nilai terbesar yaitu mendekati
mengulang, 5) lama belajar, 6) tahun-siswa menentukan efisien tidaknya suatu
tingkat SMP+MTs. Bila dilihat tahun angka 1 terdapat pada tingkat SD+ MI angka
terbuang, 7) rasio keluaran per masukan, sekolah. Berdasarkan rata-rata lama
8) tahun masukan per lulusan, 9) angka belajar lulusan, ternyata yang kondisinya Tabel4.18
Siswa Terbuang dan Putus Sekolah
bertahan, 10) koefisien efisiensi dan terbaik adalah pada tingkat SD+MI dan Tahun 2013/2014
khusus SD ditambah angka bertahan SMP+Mts. Bila dilihat lama belajar putus No. Jenis Sekolah Putus Bertahan dengan Bertahan tanp a
Sekolah meng ulang mengulan g
tingkat5. sekolah, ternyata kondiisi putus sekolah
1. Tingkat SD
Berdasarkan Tabel 4.17 diketahui yang terburuk adalah pada tingkat SD+MI - Tingkatl 7 1000 1000
- Tingkatll 7 993 985
bahwa jumlah keluaran yang terbaik yaitu yaitu sebesar 3,65 % yang berarti hanya - Tingkat I II 7 986 971
dalam arti mendekati angka 1000 adalah beberapa tahun sekolah telah mengalami -TingkatlV 8 979 957
-TingkatV 8 971 942
pada tingkat SD+MI sebesar 955 Jumlah putus sekolah. Di samping itu, rata-rata -TingkatVI 8 963 926
2. Tingkat SMP
tahun-siswa yang seharusnya 6000 untuk lama belajar kohort merupakan rata-rata
- Tingkatl 15 1000 1000
tingkatSD dan 3000 untuktingkatSMP dan dari lulusan dan putus sekolah - Tingkatll 16 985 970
- Tingkat I II 18 969 937
SM memiliki nilai terbesar adalah pada Efisien atau tidaknya suatu sekolah 3. Tingkat SM
tingkat SD+MI sebesar 5940 Jumlah putus juga dapat dilihat dari tahun-siswa - Tingkatl 14 1000 1000
- Tingkatll 16 986 959
sekolah yang terbaik yaitu mendekati 0 % terbuang. Tahun-siswa terbuang dirinci - Tingkat I II 17 970 916
Pl"o41rE10101u1;
1 P~ff PEIDIDIW~
'{) UB. UIMANAi! KAI. KAIMANAi!
HalamanS4 HalamanSS
BIBll BIBIV
KINERJA PENDIDIKAN KINERJA PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH
Tabel4.19 Dengan melihat jumlah siswa putus terbuang yang makin besar menyebabkan Dengan melihat kondisi seperti ini,
Pemborosan biaya akibat Tahun-Siswa Terbuang
Tahun 2013/2014 sekolah berdasarkan kohort dari 1000 terjadi pemborosan biaya yang besar juga. maka perlu dikaji ulang sistem pendidikan
No. Jenis Tahun-siswa Pemborosan siswa dapat diketahui bahwa dari tiga Pada Tabet 4.19 dicantumkan pemborosan yang ada. Kajian ini tidak hanya ditujukan
Sekolah terbuang Bia!!
1. Tinl?katSD 329 3.466.890.685 jenjang pendidikan yang ada, ternyata jenis biaya menurut jenis sekolah. Berdasarkan pada jenis sekolah yang mengalami
2. Tin~tSMP 212 812.198.384
3. TingkatSM 282 1294.928.197 sekolah SD+ MI yang paling besar siswa tabel tersebut dapat dilihat bahwa pemborosan biaya terbesar melainkan
SMA 320 1253.219.923
SMA+MA 288 1031.608.955 putus sekolah, sedangkan jenis sekolah pemborosan yang paling besar terjadi pada juga jenis sekolah yang lebih baik Dengan
SMK 270 272.809.728
yaitu SMP+MTs yangpalingkecil. jenis sekolah SD+MI yaitu sebesar Rp adanya pemborosan ini, dapat disimpulkan
bertahan yang baik adalah 100 persen ada Besarnya siswa yang putus sekolah ini 3.466.890.685 , pemborosan yang terkecil bahwa jenis sekolah SMK memiliki kinerja
pada tingkat SM+MA. sedangkan koefisien juga terlihat dari siswa yang bertahan terdapat pada jenis sekolah SMK yaitu yang paling baik dibandingkan jenis
efisiensi terbaik adalah 100 persen ada makin kecil dan yang terbaik terdapat di sebesar Rp 272.809. 728. sekolah lainnya.
pada tingkat SD+ Ml., sedangkan yang jenis sekolah SD+MI dan yang terburuk
terburuk ada pada tingkat SM+MA. Angka pada jenis sekolah SM+MA. Bila dikaitkan D. Kinerja Pendidikan
bertahan sampai dengan tingkat 5 sebesar dengan siswa bertahan tetapi juga pernah Dengan mendasarkan pada ketiga pilar relevansi dan daya saing pendidikan, dan
97, 15,nilai terbaikadalah 100%. mengulang, maka jenis sekolah SD+MI kebijakan, yaitu pemerataan dan perluasan efisiensi internal pendidikan maka dapat
Dengan mendasarkan pada 10 jenis mempunyai kondisi yang paling baik akses pendidikan, peningkatan mutu, dihitung kinerja pendidikan.
indikator untuk efisiensi internal sekolah, dibandingkan dengan jenis sekolah lainnya Tabel4.21
maka dapat disimpulkan bahwa tingkat dan yang paling jelek adalah SMP+MTs Kinerja Pendidikan
Tahun 2013/2014
SD+MI memiliki kinerja yang terbaik (Tabel4.19).
No. Kamponen TK+RA TkSD Tk. SMP Tk.SM Rata·rata
dilihat dari sisi efisiensi internal Pemborosan biaya dihasilkan dari 1. Pilar Kebijakan
- Pemerataan 43.73 78.87 84.66 80.97 72.06
pendidikan yang digambarkan dari tidak efisiennya sistem pendidikan yang
-Mutu 33.74 44.09 67.86 82.22 56.98
banyaknya nilai yang positif dari setiap ada. Seperti yang telah diuraikan - Efisiensi 0.00 97.90 83.16 82.93 87.99
2. Kine~ a Pendidikan 38.73 73.62 78.56 82.04 68.24
indikator efisiensi. sebelumnya, karena adanya tahun-siswa
Tabel4.20
Pemborosan biaya akibat Tahun-Siswa Terbuang
Tahun 2013/2014
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
-51
-
1111
__,..._.,..._
A. &.'m)llllP
~-dld•lrwndmblMamhaUpb.all
paz•hC''''" muUJ., nUta.ut. d.ln lfldeml
111 tel'D&J p e11.dldlb11.. mak• dap 1t
~
l'Ma..-,_ ...
-... I •t
profll~yollli,.n.bablY
•.,....._ lilambtl diul ld!!.rrja
s.l--
•nd•Wm pmcbdB:an. M]Ml'd pcwatun,,
1. .,.~ •• Gd
........._ ,... di•·- dlllhr
dblmpullian a-=
BIBV BIBV
Penutup Penutup
tambahan sekolah sebesar 46 demikian jenjang SM+MA . Tingkat pelayanan dibandingkan dengan orang tua atau SM yang terbesar adalah partisipasi
juga untuk jenjang SM. sekolah yang paling tinggi terdapat di pemerintah pusat, sedangkan pada tingkat pemerintahpusatsebesar44,33 %. .
Indikator tentang angka melanjutkan jenjangsekolah SM+MA.
3. Dipandang dari Segi Relevansi
menunjukkan angka yang lebih besar pada
Relevansi di SD, ternyata muatan lokal ternyata telah menggunakan gabungan
2. Dipandang dari Segi Peningkatan Mutu yang paling relevan dengan sektor mata antara prestasi dan minat. Kelompok SMK
Peningkatan mutu dimaksud diukur yang paling rendah pada tingkat TK +RA pencaharian adalah perikanan laut dengan yang paling relevan dengan sektor
dengan berbagai indikator yaitu yaitu 24,56 %. mata pelajaran yang dikembangkan adalah lapangan kerja adalah kelompok Bisnis dan
persentase lulusan TK/RA/BA, angka Kondisi ruang kelas terbaik terdapat budidaya. Relevansi di SMA ditunjukkan Manajemen.
mengulang, angka putus sekolah, angka pada tingkat SM+MA dan sebaliknya dengan penjurusan yang dilakukan,
lulusan, angka kelayakan guru mengajar, yang kondisinya rusak berat terbanyak
persentase kondisi ruang kelas, persentase terdapat pada tingkat SD+ Ml. Dari fasilitas 4. Dipandang dari Segi Efisiensi Internal
fasilitas sekolah, angka partisipasi dari sekolah yang ada, masih ada sekolah yang Efisiensi internal diukur dari jumlah rendah adalah SMP+MTS dan lama belajar
biaya, dan satuan biaya sekolah. Khusus belum memiliki perpustakaan yaitu 0% keluaran, tahun-siswa terbuang, putus kohort yang paling tinggi adalah SD+ MI
untuk SMP dan SMA ditambah dengan di tingkat SD, 35,29 % di tingkat SMP, dan sekolah, mengulang, lama belajar, tahun- dan yang paing rendah SMP+MTS. Dalam
indikator kesesuaian guru mengajar 100 % di tingkat SM. Demikian juga dengan siswa terbuang, tahun masukan per kaitan dengan tahun-siswa terbuang,
menurut bidang studi. lapangan olahraga dan ruang UKS, masih lulusan, dan rasio keluaran/masukan. ternyata yang terbesar ada pada tingkat
Siswa baru SD dan MI yang berasal dari ada beberapa sekolah yang belum memiliki Berdasarkan jumlah keluaran, ternyata SD+MI dan terendah pada tingkat
TK/RA/BA adalah sebesar 50,7. Angka yaitu 0,00% di tingkat SD, 23,52 % di yang paling tinggi adalah SD+ MI dan paling SMP+MTS . Bila dikaitkan dengan satuan
mengulang yang terbesar terdapat pada tingkat SMP, dan 41,46% di tingkat SM. Hal rendah adalah SMP+MTS. Dari tahun- biaya per sekolah, maka jenis sekolah
tingkat SD+MI yaitu 13,03%, sedangkan yang sama terjadi pada ruang keterampilan siswa tebuang yang paling tinggi pada SD+MI yang paling boros biayanya,
angka putus sekolah yang terbesar yaitu 0,00% pada jenjang SD+MI dan tingkat SD+ MI dan paling rendah pada sedangkan yang paling tidak boros adalah
terdapat pada tingkat SD+MI yaitu 0,2% SMP+MTs, bimbingan penyuluhan hanya tingkat SMP+MTS. Jumlah putus sekolah SMK.
dan angka lulusan yang terendah terdapat sebesar 2 pada tingkat SM+MA, ruang dan mengulang yang seharusnya 0 yang Untuk melihat efisien tidak suatu
pada tingkat SMP+ MTS. Dengan demikian, serba guna yang dimiliki hanya sebesar berarti sangat efisien, ternyata yang paling sekolah juga dapat diukur dari tahun-
dapat dikatakan bahwa tingkat SMP+ MTs 5,88% tingkat SMP+ MTS, dan 33,34% pada mendekati adalah tingkat SD+MI untuk m as u k an per lulusan dan rasio
perlu ditangani lebih lanjut karena tingkat SM+ MA. Pada kenyataannya, angka putus sekolah dan tingkat SMK untuk keluaran/masukan, angka terbesar
memiliki nilai yang negatif yang berarti partisipasi dari segi biaya lebih banyak dari mengulang. terdapat pada tingkat SD+ MI dan terendah
mutunya kurang dibandingkan dengan pemerintah pusat pada tingkat SD yaitu Bila dilihat dari lama belajar lulusan, terdapatpada SMP+MTS.
jenjang lainnya. 51,53 % jika dibandingkan dengan orang maka tingkat 3,09 memiliki lama belajar
Indikator kelayakan mengajar guru, tua atau pemerintah daerah. Pada tingkat yang paling tidak efisien yaitu 3,09 ,
ternyata di tingka SM+ MA guru yang layak SMP yang terbesar adalah partisipasi sedangkan lama belajar putus sekolah yang
mengajar paling besar yaitu 97,26 % dan pemerintah daerah sebesar 53,00 % paling tinggi adalah SD+ MI dan yang paling
Pl"o41rE10101u1;
1 Pl"o41rE10101u1;
1
'{) UB. UIMANAi! '{) KAI. KAIMANAi!
Halaman 60 Halaman 61
IABV BIBI
Penutup Penutup
B. Rekomendasi setiap tingkat memiliki guru yang mata pelajaran muatan lokal dapat
layak mengajar, untuk itu perlu diaplikasikan di daerah masing-
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk itu perlu penanganan khusus
dipikirkan penyesuaian ijazah yang masing.
beberapa rekomendasi yang diusulkan misalnya dengan memberikan
dapat meningkatkan mutu guru 10. Perlu dikaji ulang kelompok SMK di
adalah sebagai berikut: penyuluhan kepada masyarakat
tetapi tidak perlu mengganggu jadwal daerah sehingga lulusannya dapat
1. Rendahnya APK, terlebih APM, untuk tentang pentingnya bersekolah.
mengajarnya. tertampung di daerah yang
itu diperlukan penanganan khusus 4. Perlu didirikan Taman Kanak-kanak
7. Perlu dilakukan rehabilitasi bagi bersangkutan dan mengurangi
sehingga APK dan APM tingkat SM yang lebih banyak sehingga akan
ruang kelas yang rusak berat migrasi.
dapat ditingkatkan. meningkatkan mutu tingkatSD
terutama pada tingkat SD+ Ml. 11. Agar tidak terjadi pemborosan biaya
2. Pe rb an di ngan an tarj enj ang 5. Angka mengulang dan putus sekolah
8. 0 1e h k a r e n a p e r p u s ta k a a n yang sangat besar pada tingkat
pendidikan terlihat sangat mencolok, di tingkat SD perlu diturunkan yaitu
merupakan suatu keharusan yang SD+ MI , maka pada setiap jenis
terlebih antara tingkat SD dengan dengan cara kebijakan pemerintah
dimiliki oleh sekolah, maka perlu sekolah agar diupayakan untuk
tingkat SM, untuk itu perlu dipikirkan dengan memberikan beasiswa, JPS
dibangun perpustakaan tingkat SD, mengurangi siswa yang putus sekolah
apakah sekolah tingkat SD dapat atau bimbingan dan penyuluhan
tingkat SMP, dan tingkat SM. dan mengulang (Iihat butir 6) untuk
ditingkatkan menjadi SMP atau kepada setiap siswa oleh sekolah
9. Kurikulum muatan lokal hendaknya semua jenis sekolah.
menambah SMP dan SM. yang bersangkutan.
disesuaikan dengan kondisi daerah
3. Angka melanjutkan masih rendah, 6. Perlu ditingkatkan kemampuan guru
sehingga apa yang diajarkan dalam
lebih-lebih pada tingkat SD+MI, dalam mengajar sehingga diharapkan
p/l(/ftfUB.Pf.NllDlllH
lllMUlii
p/l(/ft'/,flDIDlllH
UB.Ul•Nl:i
A. DATA PENDIDIKAN TINGKAT TK
1. Jumlah Sekolah
Sekolah
Kecamatan
Negeri Swasta N+S
Buruway 2 2
Kaimana 2 7 9
Kambrau 1 1
Teluk Arguni 1 1
Teluk Argunr Bawah 0
Teluk Etna 1 1
Yamor 0
6 8 14
LIMPIUI
Halaman 63
Halaman 64
LAMPI RAN
Ruang Ruang
Ruang Kelas Milik menurut Kondisi Jenis Fasilitas Sekolah
Ke las Ke las Ke las
Kecamatan
(Rombel)
Baik R. R. Berat Jumlah Bkn Seluruh Perpus- Toilet Air Llstrik
Ringan Milik takaan Bersih
Buruway 1 4 4 0 4 4 2
Kaimana 21 23 0 23 3 26 15 9 9
Kambrau 2 2 2 0 2 2 1
Teluk Arguni 2 2 2 0 2
Teluk Arguni Bawah 0 0 0
Teluk Etna 1 0 0 0 0 1 1
Yam or 0 0 0
JUMLAH 27 27 0 4 31 4 35 0 21 12 9
Buruway 8 3 11 0 0 8 8 0 0 3 3 1 4 1 5 11
Kaimana 17 6 23 0 0 17 17 0 0 6 6 1 7 2 13 23
Kambrau 0 7 7 0 0 0 0 0 0 7 7 0 0 0 7 7
Teluk Arguni 14 4 18 0 0 14 14 0 0 4 4 0 2 1 15 18
Teluk Arguni Bawah 6 6 12 0 0 6 6 0 0 6 6 0 0 0 12 12
Teluk Etna 2 4 6 0 0 2 2 0 0 4 4 0 0 0 6 6
Yam or 5 2 7 0 0 5 5 0 0 2 2 0 0 0 7 7
JUMLAH 52 32 84 0 0 52 52 0 0 32 32 2 13 4 65 84
LIMPIRIN
Halaman 65
Halaman 66
LAMPI RAN
Lulusan Siswa seluruhnya tahun sebelumnya Mengulang Putus Sekolah Siswa Tingkat VI tahun sebelumnya
Kecamatan 2013/2014 2012/ 2013 2013/2014 2013/2014 2012/ 2013
L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 44 35 79 383 381 764 68 88 156 0 6 6 53 45 98
Kaimana 255 290 545 2.713 2.459 5.172 260 189 449 2 5 7 288 298 586
Kambrau 33 27 60 310 273 583 48 56 104 0 0 0 35 25 60
Teluk Arguni 74 75 149 496 472 968 62 69 131 2 0 2 44 42 86
Teluk Arguni Bawah 23 29 52 334 326 660 76 57 133 0 0 0 27 27 54
Teluk Etna 31 24 55 343 310 653 41 52 93 2 1 3 40 31 71
Yam or 18 9 27 280 207 487 80 64 144 1 0 1 23 18 41
JUMLAH 478 489 967 4.859 4.428 9.287 635 575 1.210 7 12 19 510 486 996
Status Kepegawaian
Kecamatan PNS
Non-PNS Jumlah
Gol 11 Gol 111 GollV Subjumlah
Buruway 20 8 0 28 14 42
Kaimana 67 61 39 167 57 224
Kambrau 10 8 3 21 6 27
Teluk Arguni 18 8 1 27 33 60
Teluk Arguni Bawah 12 10 0 22 19 41
Teluk Etna 10 3 0 13 21 34
Yam or 2 1 0 3 11 14
JUMLAH 139 99 43 281 161 442
LIMPIRIN
Halaman 67
Halaman 68
LAMPI RAN
Buruway 2 0 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Kaimana 5 4 9 0 0 5 5 0 0 3 3 0 4 2 3 9
Kambrau 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Teluk Arguni 2 0 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Teluk Arguni Bawah 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Teluk Etna 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Yam or 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Jumlah 13 4 17 0 0 13 13 0 0 3 3 0 4 3 10 17
2. fumlah Siswa
LIMPIRIN
Halaman 69
Halaman 70
LAMPI RAN
Status Kepegawaian
Kecamatan PNS
Non-PNS Jumlah
Gol 11 Gol 111 GollV SubJumlah
Buruway 0 7 0 7 5 12
Kaimana 11 54 18 83 43 126
Kambrau 0 2 0 2 5 7
Teluk Arguni 1 5 0 6 5 11
Teluk Arguni Bawah 0 6 2 8 4 12
Teluk Etna 0 6 0 6 2 8
Yam or 0 0 0 0 3 3
Jumlah 12 80 20 112 67 179
LIMPIRIN
Halaman 71
Halaman 72
LAMPI RAN
Ruang Kelas Milik menurut Kondisi Ruang Ruang Jenis Fasilitas Sekolah
Ke las Ke las Lab.
Kecamatan R. R. Jum- Perpus- Lapan- Lab. T.lba- Air Toi- Lis-
Baik Bkn Selu- UKS Multi-
Ringan Be rat lah Milik ruh takan ganOR IPA dah Bersih let trik
media
Buruway 6 0 0 6 0 6 1 0 0 1 0 0 0 1 2
Kaimana 70 8 0 78 2 80 3 6 0 3 2 1 0 37 8
Kambrau 4 0 0 4 0 4 1 0 0 1 0 0 0 0 1
Teluk Arguni 1 0 6 7 0 7 0 0 0 1 0 0 0 9 2
Teluk Arguni Bawah 6 0 0 6 0 6 1 0 0 0 0 0 0 4 1
Teluk Etna 3 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Yam or 3 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1
JUMLAH 93 8 6 107 2 109 6 6 0 6 2 1 0 51 16
Buruway 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kaimana 1 2 3 0 0 1 1 0 0 2 2 1 1 0 1 3
Kambrau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yam or 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 2 3 0 0 1 1 0 0 2 2 1 1 0 1 3
2. Jumlah Siswa
LIMPIRIN
Halaman 73
Halaman 74
LAMPI RAN
4. Jumlah Lulusan, Siswa seluruhnya tahun sebelumnya, Mengulang, Putus sekolah dan Siswa T.III tahun sebelumnya
Lulusan Siswa seluruhnya tahun sebelumnya Mengulang Putus Sekolah Siswa Tingkat Ill tahun sebelumnya
Kecamatan 2013/2014 2012/ 2013 2013/2014 2013/2014 2012/ 2013
L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kairnana 156 202 358 683 716 1.399 0 0 0 0 0 0 156 202 358
Karnbrau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Varner 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 156 202 358 683 716 1.399 0 0 0 0 0 0 156 202 358
ljazah Tertinggi
Diploma
Kecamatan <=Diploma 1 Diploma2 Diploma 3/Sarmud 52 53 Jumlah
4/51
L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kairnana 0 0 0 0 0 0 1 0 1 40 44 84 2 0 2 0 0 0 43 44 87
Karnbrau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Varner 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 1 0 1 40 44 84 2 0 2 0 0 0 43 44 87
Status Kepegawaian
Kecamatan PNS
Non-PNS Jumlah
Gol 11 Gol 111 GollV Subjumlah
Buruway 0 0 0 0 0 0
Kairnana 0 37 14 51 36 87
Karnbrau 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0
Varner 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 37 14 51 36 87
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Varner 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 11 12 23 29 32 61 3 0 3 0 0 0 87
LIMPIRIN
Halaman 75
Halaman 76
LAMPI RAN
Buruway 0 0 0 0 0 0
Kaimana 0 0 0 3 3 3
Kambrau 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0
Yam or 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 3 3 3
LIMPIRIN
Halaman 77
Halaman 78
LAMPI RAN
Buruway 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kaimana 2 1 3 0 0 2 2 0 0 1 1 0 0 1 2 3
Kambrau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yam or 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 2 1 3 0 0 2 2 0 0 1 1 0 0 1 2 3
2. Jumlah Siswa
4. Jumlah Lulusan, Mengulang, Putus Sekolah dan Siswa tingkat III tahun sebelumnya
LIMPIRIN
Halaman 79
Halaman 80
LAMPI RAN
Status Kepegawaian
Kecamatan PNS
Non-PNS Jumlah
Gol 11 Gol 111 GollV Subjumlah
Buruway 0 0 0 0 0 0
Kaimana 0 43 5 48 11 59
Kambrau 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni
0 0 0 0 0 0
Bawah
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0
Yam or 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 43 5 48 11 59
Buruway 0 0 0 0 0 0
Kaimana 32 0 0 32 0 32
Kambrau 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0
Yam or 0 0 0 0 0 0
Jumlah 32 0 0 32 0 32
LIMPIRIN
Halaman 81
Halaman 82
LAMPI RAN
10. Pelaksanaan Sistem Ganda, Jumlah Siswa dan Lulusan menurut bidang studi keahlian
Pelaksanaan PSG Teknologi dan Rekayasa Teknologi lnformasi dan Komunikasi Kesehatan
Kecamatan Sekolah Siswa Siswa Lulusan Siswa Lulusan Siswa Lulusan
N s N+S L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kairnana 2 1 3 66 51 117 49 8 57 25 2 27 76 20 96 13 4 17 0 0 0 0 0 0
Karnbrau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Varner 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 2 1 3 66 51 117 49 8 57 25 2 27 76 20 96 13 4 17 0 0 0 0 0 0
Pelaksanaan Sistem Ganda,]umlah Siswa dan Lulusan menurut bidang studi keahlian (lanjutan)
Seni, Kerajinan dan Pariwisata Agribisnis dan Agroteknologi Bisnis dan Manajemen Jumlah
Kecamatan Slswa Lulusan Slswa Lulusan Slswa Lulusan Slswa Lulusan
L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kairnana 0 0 0 0 0 0 56 19 75 10 10 20 104 147 251 18 35 53 285 194 479 66 51 117
Karnbrau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni Bawah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Etna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Varner 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 56 19 75 10 10 20 104 147 251 18 35 53 285 194 479 66 51 117
PAUD
Kecamatan Kelompok Bermain Taman Penitipan Anak Pos PAUD Satuan PAUD Sejenis Taman Pendidikan Alquran Jumlah
L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 59 42 101 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 59 42 101
Kairnana 449 452 901 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 449 452 901
Karnbrau 44 57 101 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 44 57 101
Teluk Arguni 104 82 186 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 104 82 186
Teluk Arguni Bawah 91 83 174 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 91 83 174
Teluk Etna 85 61 146 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85 61 146
Varner 31 44 75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 44 75
Jumlah 863 821 1.684 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 863 821 1.684
LIMPIRIN
Halaman 83
Halaman 84
LAMPI RAN
Pend id ik/Tutor
Tempat Penitipan Satuan PAUD Taman Pendidikan
Kecamatan Kelompok Bermain Pos PAUD
Anak Sejenis Alquran Jumlah
L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 0 8 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
Kaimana 1 71 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72
Kambrau 0 7 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
Teluk Arguni 0 13 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
Teluk Arguni Bawah 0 13 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
Teluk Etna 1 11 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
Yam or 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Jumlah 2 127 129 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 129
Pendidik/Tutor
Kecamatan PaketA Paket B Paket C Keaksaraan Fungslonal
L p L+P L p L+P L p L+P L p L+P
Buruway 0 0 0 3 3 6 0 0 0 2 0 2
Kaimana 0 0 0 3 3 6 6 8 14 3 3 6
Kambrau 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teluk Arguni 1 3 4 2 4 6 0 0 0 1 4 5
Teluk Arguni Bawah 2 3 5 0 6 6 0 0 0 0 2 2
Teluk Etna 4 1 5 4 2 6 0 0 0 1 5 6
Yamor 2 2 4 0 0 0 0 0 0 1 3 4
Jumlah 12 11 23 12 18 30 6 8 14 8 17 25
LIMPIRIN
Halaman 85
Halaman 86
LAMPI RAN
APK Tingkat SMP APM Tingkat SMP APK Tingkat SM APM Tingkat SM
Kecamatan Termasuk Paket B Termasuk Paket B Termasuk Paket C Termasuk Paket C
Teluk Arguni Bawah 12,00 50,25 9,14 14,71 1,38 1,61 81,00 20,25 6,75 0,67 0,33
Teluk Etna 6,00 118,00 17,70 20,82 1,38 1,18 106,00 21,20 13,25 1,67 0,63
Yam or 7,00 49,29 8,21 24,64 1,68 3,00 27,00 9,00 9,00 1,00 1,00
Rata-rata 4,94 2,83 109,50 16,45 20,81 1,24 1,26 149,94 22,56 14,24 1,06 0,63
Rata-rata 14,73 17,32 15,94 76,21 78,90 77,46 109,83 100,00 104,86
LIMPIRIN
Halaman 87
Halaman 89
DIRIR
TIBEL
DAFTAR TABLE
~ ID \0
:::!: :::!: 0 0
D.. Ill .-1' ...i'
< Tabel 3.1 Administrasi Pemerintahan 20
.ii=
...... ...... Tabel 3.2 Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Usia 20
~ :::!: ...... ......
D.. Ill .-1' ...i'
< Tabel 3.3 Keadaan Ekonomi 21
.ii=
Tabel 3.4 Data TK dan RA/BA 23
I- D.. ID ...... m m m LI') N I'll
:::!: :::!: m
D.. Ill o'
0 0 0 ID r-. LI') 0
...i' Tabel 3.5 Data Sekolah Dasar 24
.-1' .-1' .-1' .-1' 0 N'
<
Tabel 3.6 Data SMP + MTs 25
...
Ill
Ill
·;::
Tabel 4.6 lndikator Pemerataan SM dan MA 37
Ill
a.
:..::
D..
::;+ ID
......
......
......
0
0
m
m
r-.
LI')
N
..... Tabel 4.7 lndikator Mutu Pendidikan 39
~
Ill <:..::
I-
,.;' ,.;' ,.;' ,.;' ,.;' ...i'
cu 0 0 0 0 0 0 0 0 Tabel 4.8 Kinerja Mutu Pendidikan 43
"Cl ::.i:: 0 ID 0 0 0 0 0 \0
.E :1!! o' '<:!"' 0 o' o' 0 o' ~
.ii=
I- :::!: LI')
00
.....
en
Ill Tabel 4.9 Kinerja Mutu Pendidikan Menurut Jenis Kelamin 43
:::!: Ill o' 0
< z Tabel 4.10 lndikator Mutu Pendidikan Tingkat TK/RA/BA 44
::::>
Pl"o41rE10101u1;
1
'{) KAI. KAIMANAi!