Dokumen Rencana Kerja Jangka Menengah ( RKJM ) Berbasis Data Rapor Pendidikan SDN 1
Ciparasi Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak dapat digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan sekolah Tahun 2024 – 2027.
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaannya
tim dapat menyelesaikan dokumen perencanaan sekolah berbasis data rapor
pendidikan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dalam pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan jenjang
pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa setiap sekolah memiliki kewajiban untuk
melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan
dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah dan menjadi budaya kerja sekolah.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan menggunakan data
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Rapor Pendidikan merupakan platform yang
menyediakan data profil pendidikan satuan pendidikan di Indonesia. Data ini dapat
digunakan untuk melakukan analisis dan refleksi, serta merumuskan program sekolah yang
tepat sasaran.
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Berbasis Rapor Pendidikan dirancang untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan memanfaatkan data rapor pendidikan
sebagai acuan. RKJM diharapkan dapat membantu sekolah dalam:
4. Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan di sekolah.
1. Perlu adanya program sekolah yang terarah dan terukur. Program sekolah yang dibuat
tanpa acuan data yang jelas berpotensi tidak tepat sasaran dan tidak efektif.
2. Ketersediaan data Rapor Pendidikan yang dapat digunakan untuk menganalisis dan
merefleksi kinerja sekolah. Data Rapor Pendidikan menyediakan informasi tentang
berbagai aspek pendidikan di sekolah, seperti capaian belajar siswa, kualitas guru, dan
sarana prasarana.
3. Peran penting data dalam pengambilan keputusan yang efektif. Data dapat membantu
sekolah dalam membuat keputusan yang tepat dan terukur.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 47 tahun 2023 tentang Standar Pengelolaan pada pendidikan anak usia dini,
jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Evaluasi Sistem Pendidikan Oleh
Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah
a. Pasal 24
Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan profil
pendidikan daerah.
b. Pasal 26
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh
Pemerintah Daerah sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan
perencanaan program dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata
kelola penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kewenangannya
c. Pasal 28
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dimanfaatkan oleh Satuan Pendidikan untuk:
mengidentifikasi masalah pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas
berdasarkan indikator dalam profil Satuan Pendidikan atau profil program
pendidikan kesetaraan;
mendalami hasil identifikasi masalah pendidikan untuk menemukan akar
Tujuan utama adalah meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan fokus pada
aspek yang perlu diperbaiki berdasarkan data Rapor Pendidikan. RKJM membantu
sekolah dalam:
2. Mewujudkan Sekolah yang Efektif dan Efisien dalam Penggunaan Sumber Daya
RKJM membantu sekolah dalam menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien.
Hal ini dilakukan dengan cara:
Memprioritaskan program yang memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan
mutu pendidikan.
Mengalokasikan sumber daya secara tepat sasaran.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan sumber daya.
Dengan RKJM, diharapkan sekolah dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya
yang tersedia untuk mencapai hasil yang optimal.
Membantu sekolah dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dengan tepat
sasaran. Data Rapor Pendidikan dapat digunakan untuk menganalisis berbagai aspek
pendidikan di sekolah, seperti capaian belajar siswa, kualitas guru, dan sarana
prasarana. Dengan mengetahui area yang perlu diperbaiki, sekolah dapat
merumuskan program yang tepat sasaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Membantu sekolah dalam merumuskan program yang efektif dan efisien. Data
Rapor Pendidikan dapat digunakan untuk memprediksi hasil program dan mengukur
efektivitas program. Dengan demikian, sekolah dapat menggunakan sumber daya
yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.
Memberikan informasi yang lengkap tentang kinerja sekolah. Orang tua dapat
menggunakan data Rapor Pendidikan untuk mengetahui kinerja sekolah dalam
berbagai aspek, seperti capaian belajar siswa, kualitas guru, dan sarana prasarana.
Membantu orang tua dalam memantau perkembangan belajar anak. Orang tua
dapat menggunakan data Rapor Pendidikan untuk memantau perkembangan belajar
anak dan membantu anak dalam mencapai prestasi yang optimal.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah) meliputi:
1. Visi, Misi, dan Tujuan
Visi: Gambaran ideal tentang masa depan organisasi dalam jangka menengah
Misi: Pernyataan tentang peran dan tanggung jawab organisasi
Tujuan: Sasaran yang ingin dicapai organisasi dalam jangka menengah
2. Sasaran dan Strategi
Sasaran: Target yang lebih spesifik dan terukur dibandingkan tujuan
7. No Tlp/HP : 081906101429
8. Jumlah Siswa : 178 orang
9. Jumlah Guru : 8 Orang
10 Titik Koordinat
B. Visi :
Terwujudnya peserta didik memiliki pendidikan yang berkualitas dan berkarakter dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan menciptakan iklim keamanan yang kondusif.
C. Misi :
1. Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
2. Mewujudkan satuan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik.
3. Membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan.
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada siswa.
5. Menumbuhkan rasa toleransi dan penghargaan terhadap keragaman dalam bingkai
kebhinekaan.
D. Tujuan
Meningkatkan pencapaian pada keenam indikator prioritas Rapor Pendidikan.
Meningkatkan rata-rata capaian nasional literasi, numerasi, karakter, kualitas pembelajaran,
dan iklim kebhinekaan.
Memperkecil jangkauan capaian antar daerah.
Mewujudkan satuan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik.
Program:
Langkah pertama adalah mengidentifikasi IKU yang ingin dicapai oleh sekolah. IKU ini
dapat berupa capaian belajar siswa, kualitas guru, sarana prasarana sekolah, dan lain
sebagainya.
Berdasarkan hasil analisis data Rapor Pendidikan, sekolah dapat merumuskan program
yang tepat sasaran untuk meningkatkan mutu pendidikan. Program ini harus terukur
dan memiliki target yang jelas.
Berikut beberapa contoh program sekolah yang dapat dirumuskan berdasarkan analisis
konten Rapor Pendidikan:
Program peningkatan capaian belajar siswa: Program ini dapat berupa program
remedial, program pengayaan, dan lain sebagainya.
Program peningkatan kualitas guru: Program ini dapat berupa pelatihan dan
pengembangan profesional guru, program sertifikasi guru, dan lain sebagainya.
Analisis konten Rapor Pendidikan merupakan alat yang penting untuk membantu sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan menganalisis data Rapor Pendidikan secara
cermat, sekolah dapat merumuskan program yang tepat sasaran dan efektif untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Catatan:
Analisis konten Rapor Pendidikan harus dilakukan secara sistematis dan objektif.
Kebijakan dan program: Pemerintah memiliki berbagai kebijakan dan program untuk
meningkatkan mutu pendidikan, seperti Gerakan Literasi Sekolah, Program
Peningkatan Numerasi.
2. Kelemahan (Weaknesses):
Capaian masih rendah: Capaian di semua indikator prioritas masih di bawah standar
minimum (80%).
Kesenjangan antar daerah: Terdapat kesenjangan capaian yang signifikan antar daerah,
terutama di daerah tertinggal.
Kerjasama dengan pihak luar: Kerjasama dengan pihak luar, seperti lembaga swadaya
masyarakat dan dunia usaha, dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan.
4. Ancaman (Threats):
Kesimpulan:
Analisis SWOT menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang membantu dan
menghambat upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah perlu fokus pada:
Pemerintah juga perlu memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan dampak dari
ancaman yang ada.
Rekomendasi:
Berdasarkan analisis SWOT di atas, berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia:
Analisis SWOT ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM)
Langkah pertama dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) adalah mengidentifikasi
masalah atau kesenjangan yang ada dalam program atau kegiatan. Hal ini dapat dilakukan
dengan:
A. Identifikasi
Mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, seperti hasil tes, survei,
observasi, dan wawancara.
B. Refleksi
Langkah kedua adalah merefleksikan penyebab masalah atau kesenjangan yang telah
diidentifikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan:
C. Benahi Perencanaan
Langkah ketiga adalah membenahi perencanaan program atau kegiatan berdasarkan hasil
identifikasi dan refleksi. Hal ini dapat dilakukan dengan:
D. Benahi Implementasi
Langkah keempat adalah membenahi implementasi program atau kegiatan berdasarkan
hasil identifikasi dan refleksi. Hal ini dapat dilakukan dengan:
2 A.1 Kurang 37,5 D.1 D.1.3 Peningkatan 1. Kepala satuan pendidikan dan pendidik https://guru.kem Kegiatan BOS Reguler
Kemampuan (37,5% Kualitas Metode kompetensi GTK mempelajari tentang metode dikbud.go.id/arti
literasi peserta pembelaj pembelajar dan kebijakan pembelajaran interaktif untuk kel/82?utm_sour - Penyusunan perencanaan
didik aran an yang menunjang mendukung kemampuan literasi ce=raporpendidi program satuan pendidikan
sudah aktivasi kognitif 2. Pendidik mengimplementasikan kan (visi misi sekolah, RKJM,
mencapa pengetahuan tentang metode RKT, RKAS)
i pembelajaran literasi untuk - Peningkatan kompetensi
kompete memperbaiki proses literasi kepala sekolah
nsi pembelajaran peserta didik - Pengembangan dan
minimu 3. Kepala satuan pendidikan mendorong pelaksanaan program kerja
m) perbaikan metode pembelajaran di kepala sekolah
satuan pendidikan melalui program,
kebijakan, dan penganggaran
6 D.4 Iklim Baik 69,37 E.5 E.5.1 Peningkatan 1. Kepala satuan pendidikan dan pendidik https://guru.kem Kegiatan BOS Reguler
keamanan Program Program kompetensi GTK mempelajari tentang program dan dikbud.go.id/arti
satuan dan dan dan kebijakan kebijakan mengenai pencegahan dan kel/120?utm_sou - Pelaksanaan kegiatan
pendidikan kebijakan kebijakan yang penanganan perundungan di satuan rce=raporpendi orientasi siswa baru yang
satuan satuan mendukung pendidikan untuk mendukung iklim dikan bersifat akademik dan
pendidika pendidikan terlaksananya keamanan. pengenalan lingkungan tanpa
n tentang program dan kekerasan
perundung kebijakan 2. Pendidik mengintegrasikan pengetahuan - Penerapan program
an sekolah terkait tentang program dan kebijakan mengenai pencegahan perundungan
perundungan pencegahan dan penanganan perundungan - Peningkatan kompetensi
di satuan pendidikan untuk memperbaiki guru untuk memahami
proses pembelajaran peserta didik tentang perundungan,
kekerasan, dan kekerasan
3. Kepala satuan pendidikan mendorong seksual
perbaikan program, kebijakan, dan
penganggaran mengenai pencegahan dan
penanganan perundungan di satuan
pendidikan
8 A.3 Karakter Baik 53,79 D.1 D.1.3 Peningkatan 1. Kepala satuan pendidikan dan pendidik https://guru.kem Kegiatan BOS Reguler
Kualitas Metode kompetensi GTK mempelajari tentang metode pembelajaran dikbud.go.id/arti
pembelaj pembelajar dan kebijakan interaktif untuk mendukung penguatan kel/82?utm_sour - Penyusunan silabus / tujuan
aran an yang menunjang karakter ce=raporpendidi pembelajaran
aktivasi kognitif kan - Peningkatan kompetensi
2. Pendidik mampu mengimplementasikan guru untuk keterlibatan
pengetahuan tentang metode pembelajaran orangtua/wali dan
untuk memperbaiki proses pembelajaran masyarakat dalam
yang mendukung penguatan karakter pembelajaran
peserta didik - Peningkatan kompetensi
guru untuk memahami
3. Kepala satuan pendidikan mendorong karakteristik dan cara belajar
perbaikan metode pembelajaran di satuan peserta didik
pendidikan melalui program, kebijakan,
dan penganggaran
10 D.1 Kualitas Baik 66,84 D.3 D.3.1 Visi- Peningkatan 1. Kepala satuan pendidikan dan pendidik https://guru.kem Kegiatan BOS Reguler
pembelajara Kepemim misi satuan kompetensi GTK mempelajari tentang perumusan, dikbud.go.id/arti
n pinan pendidikan dan kebijakan penyampaian, dan penerapan visi-misi kel/101?utm_sou - Penyusunan perencanaan
instruksio yang menunjang sekolah untuk mendukung peningkatan rce=raporpendi program satuan pendidikan
nal penyusunan dan kualitas pembelajaran dikan (visi misi sekolah, RKJM,
implementasi RKT, RKAS)
visi-misi sekolah 2. Kepala satuan pendidikan merumuskan - Peningkatan kompetensi
visi-misi sekolah untuk memperbaiki proses kepala sekolah
pembelajaran peserta didik dengan - Pengembangan dan
melibatkan seluruh warga sekolah pelaksanaan program kerja
kepala sekolah
3. Kepala satuan pendidikan dan pendidik
meningkatkan kesehatan peserta didik
dalam aspek gizi, fisik, dan cakupan
imunisasi sebagai bagian dari visi satuan
pendidikan yang sehat
12 D.8 Iklim Baik 71,25 D.6 Iklim D.6.1 Peningkatan 1. Kepala satuan pendidikan dan pendidik https://guru.kem Kegiatan BOS Reguler
Kebinekaan Kesetaraa Pemahama kompetensi GTK mempelajari tentang konsep, pemahaman, dikbud.go.id/arti
n Gender n dan sikap dan kebijakan dan sikap warga sekolah terkait kesetaraan kel/136?utm_sou - Peningkatan kompetensi
warga yang menunjang gender untuk mendorong iklim kebinekaan rce=raporpendi guru untuk pembelajaran
satuan pemahaman dan di satuan pendidikan dikan berorientasi pada peserta
pendidikan sikap warga didik
terhadap sekolah terhadap 2. Pendidik mengintegrasikan pengetahuan - Penyediaan atau
kesetaraan kesetaraan tentang pemahaman dan sikap warga pembuatan media
gender gender sekolah terkait kesetaraan gender untuk pembelajaran
memperbaiki proses pembelajaran peserta - Peningkatan kompetensi
didik guru untuk memahami sikap
inklusif, toleran, dan
3. Kepala satuan pendidikan mendorong kesetaraan gender (termasuk
perbaikan pemahaman dan sikap warga pendidikan
sekolah terkait kesetaraan gender di satuan inklusif/disabilitas)
pendidikan melalui program, kebijakan,
dan penganggaran
Berdasarkan gambar data Rapor Pendidikan, berikut adalah analisis data mengenai kemampuan
literasi peserta didik:
1. Literasi Capaian :
Terdapat gambaran capaian literasi antar daerah, dengan capaian di daerah tertinggal
(34,4%) jauh di bawah rata-rata nasional.
Tren kemampuan literasi menunjukkan peningkatan selama tiga tahun terakhir, namun
masih perlu ditingkatkan secara signifikan.
Keterampilan literasi guru masih perlu ditingkatkan (terletak di kolom "Akar Masalah").
Dukungan orang tua dan masyarakat masih perlu ditingkatkan (terletak di kolom "Akar
Masalah").
1. Literasi Capaian :
Capaian literasi di semua jenjang pendidikan masih jauh di bawah standar minimum .
Peningkatan kemampuan literasi selama tiga tahun terakhir menunjukkan arah yang
positif , namun perlu dipercepat untuk mencapai target yang optimal.
Minat baca siswa perlu ditingkatkan dengan menyediakan bahan bacaan yang
menarik dan menyelenggarakan kegiatan literasi yang menyenangkan .
1. Benahi Perencanaan:
Memperkaya kurikulum literasi dengan memasukkan materi yang menarik dan relevan
dengan minat siswa.
Meningkatkan akses terhadap buku bacaan yang berkualitas, media pembelajaran yang
menarik, dan teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran literasi.
Menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung kegiatan
literasi di rumah dan lingkungan sekitar.
2. Benahi Implementasi:
Melatih guru dalam menerapkan metode pembelajaran literasi yang interaktif,
menyenangkan, dan berpusat pada siswa.
Menyediakan buku bacaan yang bervariasi dan berkualitas sesuai dengan jenjang
pendidikan.
Mengintegrasikan kegiatan literasi (Sudut sudut) ke dalam semua mata pelajaran.
Menyelenggarakan kegiatan literasi yang menarik dan menyenangkan, seperti lomba
baca, diskusi buku, dan kunjungan ke perpustakaan.
Mendorong orang tua dan masyarakat untuk lebih aktif dalam membudayakan literasi
di lingkungan keluarga dan masyarakat.
1.1. Benahi Perencanaan:
Pelatihan guru tentang metode pembelajaran literasi yang inovatif.
Pengembangan modul ajar literasi yang menarik dan berbasis minat siswa.
Pengadaan buku bacaan yang berkualitas dan bervariasi.
Sosialisasi program literasi kepada orang tua dan masyarakat.
1.2. Benahi Implementasi:
Pembelajaran literasi berbasis proyek yang melibatkan siswa secara aktif.
Penggunaan media pembelajaran yang menarik, seperti video, gambar, dan permainan
edukatif.
Membentuk kelompok literasi untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman membaca.
Menyelenggarakan festival literasi yang menampilkan kreativitas siswa dalam bidang
literasi.
Pemberian penghargaan kepada siswa yang menunjukkan peningkatan kemampuan
literasi dan minat membaca.
Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan
Berdasarkan gambar data Rapor Pendidikan, berikut adalah analisis data mengenai indikator
iklim keamanan sekolah:
A. Deskripsi Data
Capaian iklim keamanan sekolah di semua tingkat pendidikan masih rendah , dengan
rata-rata nasional 69,37% (terletak di kotak kuning pada gambar).
Terdapat gambaran capaian iklim keamanan sekolah antar daerah, dengan capaian di
daerah tertinggal (65,8%) jauh di bawah rata-rata nasional.
Tren pencapaian iklim keamanan sekolah menunjukkan penurunan selama tiga tahun
terakhir, meskipun terdapat sedikit peningkatan pada tahun 2024.
Keterlibatan orang tua dalam mendukung program sekolah terkait perundungan dan
kekerasan: Terletak di kolom "Akar Masalah".
Capaian iklim keamanan sekolah di semua tingkatan pendidikan masih jauh di bawah
standar minimum .
Program dan kebijakan sekolah terkait perundungan dan kekerasan belum sepenuhnya
efektif .
Keterlibatan orang tua dalam mendukung program sekolah terkait perundungan dan
kekerasan masih perlu ditingkatkan .
1. Benahi Perencanaan:
Menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung program
sekolah terkait perundungan dan kekerasan.
2. Benahi Implementasi:
Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan sekolah terkait perundungan dan
kekerasan.
Berdasarkan gambar data Rapor Pendidikan, berikut adalah analisis data mengenai karakter
peserta didik:
A. Deskripsi Data
1. Karakter Capaian:
Terdapat gambaran capaian karakter antar daerah, dengan capaian di daerah tertinggal
(49,2%) jauh di bawah rata-rata nasional.
1. Karakter Capaian:
Capaian karakter di semua jenjang pendidikan masih jauh di bawah standar minimum .
Peningkatan kemampuan karakter selama tiga tahun terakhir menunjukkan arah yang
positif , dan perlu dicari tahu faktor-faktor yang berkontribusi.
Nalar kritis merupakan salah satu indikator prioritas dalam pengembangan karakter
peserta didik.
Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan bernalar masih menjadi akar masalah
rendahnya pencapaian karakter.
1. Benahi Perencanaan:
Menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung program
pengembangan karakter di rumah dan lingkungan sekitar.
2. Benahi Implementasi:
Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan sekolah terkait pengembangan
karakter, seperti program pelatihan karakter di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan gambar data Rapor , berikut adalah analisis data mengenai indikator kualitas
pembelajaran:
A. Deskripsi Data
Capaian kualitas pembelajaran di semua jenjang pendidikan masih rendah , dengan rata-
rata nasional 66,84% (terletak di kotak kuning pada gambar).
1. Benahi Perencanaan:
Memperkaya kurikulum, telaah dan revisi Visi, Misi dengan memasukkan materi
kontekstual dan aplikatif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung pembelajaran
numerasi di rumah.
2. Benahi Implementasi:
1. Benahi Perencanaan:
2. Benahi Implementasi:
Penggunaan buku teks dan media pembelajaran numerasi dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan gambar data Rapor Pendidikan, berikut adalah analisis data mengenai indikator
prioritas iklim kebhinekaan:
A. Deskripsi Data
Capaian iklim kebhinekaan di semua jenjang pendidikan masih rendah , dengan rata-
rata nasional 71,25% (terletak di kotak kuning pada gambar).
Terdapat gambaran capaian iklim kebhinekaan antar daerah, dengan capaian di daerah
tertinggal (67,8%) jauh di bawah rata-rata nasional.
Pemahaman dan sikap warga satuan pendidikan terhadap kesetaraan gender: Terletak
di kolom “Akar Masalah”.
Capaian iklim kebhinekaan di semua jenjang pendidikan masih jauh di bawah standar
minimum .
Pemahaman dan sikap warga satuan pendidikan terhadap kesetaraan gender , toleransi
dan kesetaraan peserta didik , kebijakan yang mendukung terciptanya iklim
kebhinekaan , dan kompetensi GTK dan kebijakan yang mendukung terciptanya sikap
inklusif masih perlu ditingkatkan.
1. Benahi Perencanaan:
Meningkatkan akses terhadap buku teks, media pembelajaran, dan teknologi informasi
yang mendukung pembelajaran tentang kebhinekaan.
Menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung pembelajaran
tentang kebhinekaan di rumah dan lingkungan sekitar.
2. Benahi Implementasi:
Melatih GTK dalam menerapkan metode pembelajaran yang interaktif, kontekstual, dan
berpusat pada siswa untuk menumbuhkan sikap toleran dan kesetaraan.
Menyediakan buku teks dan media pembelajaran tentang kebhinekaan yang berkualitas
dan mudah diakses oleh siswa.
Mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan yang menumbuhkan toleransi dan
kesetaraan.
Pengadaan buku teks dan media pembelajaran tentang kebhinekaan yang berkualitas.
2. Benahi Implementasi:
Penggunaan buku teks dan media pembelajaran tentang kebhinekaan dalam proses
pembelajaran.
Penyusunan RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah) berbasis perencanaan berbasis rapor pendidikan
merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Rapor pendidikan
menjadi sumber data yang kaya akan informasi mengenai kinerja sekolah, yang dapat dianalisis untuk
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan merumuskan strategi yang tepat sasaran.
Manfaat:
Pendekatan ini menawarkan beberapa manfaat, di antaranya:
Fokus pada Hasil Pembelajaran: RKJM yang berbasis rapor pendidikan memastikan bahwa
program dan kegiatan yang dirancang sekolah selaras dengan tujuan peningkatan mutu
pembelajaran.
Penggunaan Data yang Efisien: Rapor pendidikan menyediakan data yang valid dan terkini,
sehingga proses penyusunan RKJM menjadi lebih efisien dan efektif.
Peningkatan Akuntabilitas: Dengan menggunakan rapor pendidikan sebagai dasar penyusunan
RKJM, sekolah menjadi lebih akuntabel kepada publik atas kinerjanya.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Proses penyusunan RKJM yang berbasis rapor
pendidikan dapat melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti guru, siswa, orang tua,
dan masyarakat, sehingga meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap
kemajuan sekolah.
Kesimpulan:
Penerapan RKJM berbasis perencanaan berbasis rapor pendidikan merupakan langkah maju dalam
mewujudkan tata kelola sekolah yang efektif dan akuntabel. Pendekatan ini membantu sekolah untuk
fokus pada peningkatan mutu pembelajaran, menggunakan data secara optimal, dan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan bersama.
Implementasi:
Keberhasilan penyusunan dan implementasi RKJM berbasis rapor pendidikan membutuhkan
komitmen dan kerjasama dari seluruh pihak di sekolah. Perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan
kepada para pemangku kepentingan agar mereka memahami tujuan dan manfaat pendekatan ini.
Selain itu, diperlukan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa RKJM
diimplementasikan dengan baik dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Pada Hari Senin , Tanggal 12 Februari 2024 Pukul 09.00 WIB - 12.00 WIB Tempat : Ruang Guru SDN 1 Ciparasi
Acara: Penusunan RKJM Berbasis Rapor Pendidikan
Hadir:
Kepalas Sekolah SDN 1 Ciparasi
Dewan Guru SDN 1 Ciparasi
Komite Sekolah SDN 1 Ciparasi
Pengawas Sekolah
Tokoh Masyarakat
Acara:
1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan
3. Paparan Hasil Analisis Rapor Pendidikan
4. Diskusi dan Perumusan RKJM
5. Penutup
Hasil:
Telah dilakukan analisis rapor pendidikan SDN 1 Ciparasi Tahun 2024
Telah dirumuskan RKJM SDN 1 Ciparasi Tahun 2024-2027 berdasarkan hasil analisis rapor pendidikan.
RKJM SDN 1 Ciparasi Tahun 2024-2027 memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, program kerja, dan
kegiatan yang selaras dengan hasil analisis rapor pendidikan.
Kesimpulan:
Penusunan RKJM Berbasis Rapor Pendidikan SDN 1 Ciparasi telah berjalan dengan lancar dan menghasilkan
dokumen RKJM yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, program kerja, dan kegiatan yang selaras
dengan hasil analisis rapor pendidikan.
Tindak Lanjut:
RKJM SDN 1 Ciparasi Tahun 2024-2027 akan disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
RKJM SDN 1 Ciparasi Tahun 2024-2027 akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan
kegiatan sekolah selama 4 tahun ke depan.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
11 H Lahmudin Tokoh 11
Masyarakat
Sofiah, S.Pd
NIP. 1967051219921021002