Rekayasa Ide
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Yang Diampu
IKOR
PENDIDIKAN KEPELATIHAN
KEOLAHRAGAAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan yang sangat mulia tersebut tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari tenaga
kependidikan yang profesional. Salah satu tenaga kependidikan yang paling menentukan dalam
pengelolaan pendidikan dasar adalah kepala sekolah yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan
lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Tugas dan tanggung jawab
yang harus diemban oleh kepala sekolah dalam memimpin atau mengelola sekolah yaitu
meningkatkan mutu pendidikan, artinya bahwa seorang kepala sekolah dituntut untuk mampu
mengelola seluruh sumber daya pendidikan yang ada di sekolah, sehingga mampu mendukung
terhadap perwujudkan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Keadaan tersebut sebagaimana
diungkapkan dalam konsep Total Quality Manajemen bahwa mutu suatu produk ditentukan oleh
pengelolaaninput,prosessampaidenganoutput.Dengankatalainbahwamutusuatuprodukakan bagus
apabila bahan dasarnya diproses dengan benar dan dikontrol dengan tepat. Demikian pula
hanyadalampenyelenggaraanataupengelolaanlembagapendidikan,termasuksekolahdasar.
Sementarapadapendidikandasar,khususnyasekolahdasardiIndonesia,siswayangmasuk(input) tidak
diseleksi secara khusus, asal memenuhi persyaratan administratif mereka bisa diterima. Dengan
demikian, yang paling menentukan kualitas lulusan terletak pada pembelajarannya. Oleh karena
itu suatu langkah yang perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan di
sekolah dasar yaitu menciptakan suatu sistem pengelolaan yang berkualitas. Dalam hal ini kepala
sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang profesional dalam peranannya
memimpin sekolah.
Sejalandengantantangankehidupanglobal,pendidikanmerupakanhalyangsangat
penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana
dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan
alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sember
DayaManusia(SDM)berkorelasipositifdenganmutupendidikan,mutupendidikansering
diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang
harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses,
keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana sertabiaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan
prasaranasertabiayaapabilaseluruhkomponentersebutmemenuhisyarattertentu.Namun dari
beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan
yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan
tanggung jawab. Tenaga kependidikan pada masa mendatang akan semakin kompleks,
sehinggamenuntuttenagakependidikanuntuksenantiasamelakukanberbagaipeningkatan
dan penyesuaian penguasaankompetensinya.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang
professional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam
pembentukanpengetahuan,ketrampilan,dankarakterpesertadidik.Olehkarenaitutenaga
kependidikanyangprofessionalakanmelaksanakantugasnyasecaraprofessionalsehingga
menghasilkantamatanyanglebihbermutu.Menjaditenagakependidikanyangprofesional
tidakakanterwujudbegitusajatanpaadanyaupayauntukmeningkatkannya,adapunsalah satu
cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan profesionalisme ini
membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah
kepala sekolah, dimana kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat
penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program
pendidikan disekolah.
Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan
kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin
pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam
organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama
dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan
keprofesionalan kepala sekolah ini pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan
mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah memahami kebutuhan
sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru tidak hanya mandeg pada kompetensi
yang ia miliki sebelumnya, melainkan bertambah dan berkembang dengan baik sehingga
profesionalisme guru akan terwujud. Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya
menguasaibidangilmu,bahanajar,danmetodeyangtepat,akantetapimampumemotivasi
peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia
pendidikan.
Profesionalisme tenaga kependidikan juga secara konsinten menjadi salah satu
faktor terpenting dari mutu pendidikan. Tenaga kependidikan yang profesional mampu
membelajarkan murid secara efektif sesuai dengan kendala sumber daya dan lingkungan.
Namun,untukmenghasilkanguruyangprofesionaljugabukanlahtugasyangmudah.Guru
harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa.
Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki
kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupunisinya
Adaduafaktoryangdapatmenjelaskanmengapaupayaperbaikanmutupendidikan
selama ini kurang atau tidak berhasil. Pertama strategi pembangunan pendidikan selama
ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi
bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku
(materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan
tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan ( sekolah) akan
dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan.
Ternyatastrategiinput-outputyangdiperkenalkanolehteorieducationproductionfunction
(Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah),
melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi danindustri.
Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur
oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di
tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat
mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan
permasalahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh
birokrasi pusat.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan kinerjanya yang baik, kepala sekolah dapat melakukan bberapa
metode seperti melakukan pembinaan-pembinaan terhadap guru berupa pembinaan peningkatan
kemampuan, artinya untuk melakukan kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien, para
guru harus mempunyai kemampuan yang memadai dalam proses pembelajaran
Beberapa strategi yang diterapkan kepala sekolah dalam meningkatkan kemapuan
guru yaitu dengan membina guru dalam kegiatan proses pembelajaran, membimbing dalam
menyiapkan perangkat pembelajaran, melakukan pembinaan proses pembelajaran sebagaimana
yangdirencanakan.
Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru adalah dengan
cara : a). Melaksanakan disipli sesuai denganaturan
b). Membantu para guru dalam meningkatkan standar prilaku,
c). Melaksanakan semua aturan yang telah disepakatibersama
Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi guru adalah: memotivasi para
guru dengan cara menciptakan situasi yang harmonis dan saling bekerjasama sesame guru,
berusaha memenuhi perlengkapan yang diperlukan guru dalam melaksanakan tugasnya,
memberikan penghargaan danhukuman.
Strategi dalam kepala sekolah dalam meningkatkan komitmen guru adalah:
mengirim para guru untuk mengikuti seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan, mendatangkan
para tutor kesekolah, memberikan kesempatankepadaparaguruuntukmelanjutkan
pendidikannya,menempatkangurupadaproporsiyangsesuaidenganbidangnya,danmengadakan
rapat guru setiap semester untuk mengevaluasi kinerja guru sekaligus memberikan pengarahan-
pengarahan terhadap sasaran yang belumtercapai
BAB IV
PEMBAHASAN
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisasi
karenasebagianbesarkeberhasilandankegagalansuatuorganisasiditentukanolehkepemimpinan
dalam organisasi tersebut. Yang dimaksud dengan kepemimpinan seperti yang dikemukakanoleh
JamesM.BlackpadaManajemem:aGuidetoExecutiveCommanddalam(SadiliSamsudin,2006:
287) adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di
bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sementara R. Soekarto Indrafachrudi (2006: 2) mengartikan kepemimpinan sebagai suatu
kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan itu.
Kemudian menurut Maman Ukas (2004:268) kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat
membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama
agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.
Kepala sekolah adalah seorang pemimpin sekolah atau pemimpin suatu lembaga tempat
menerima dan memberi pelajaran. Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang
diberitugasuntukmemimpinsuatusekolahdimanadiselenggarakanprosesbelajarmengajar,atau
tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran. (Wahjosumidjo, 2002: 83). Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional)
yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di sekolah. (Rahman, 2006:
106). Kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala
sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk
mencapai tujuanbersama.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkankualitaspendidikan.SebagaimanadikemukakandalamPasal12ayat1PP28tahun 1990
bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta
pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta persyaratan tertentu yang bertanggung
jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya peningkatan profesionalisme tenaga
kependidikan yang mengimplikasikan meningkatkanya prestasi belajar peserta didik. Kepala
sekolah yang professional akan berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir bagaimana
suatu perubahan sebagaimana adanya sehingga tidak terlindas oleh perubahan tersebut. Untuk
mewujudkankepalasekolahyangprofesionaltidaksemudahmembalikkantelapaktangan,semua itu
butuh proses yang panjang. Namun kenyataan di lapangan masih banyak kepala sekolah yang
tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan. Ini disebabkan karena
dalam proses pengangkatannya tidak ada trasnparansi, rendahnya mental kepala sekolah yang
ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan
tugas, dan seringnya datang terlambat serta banyak faktor penghambat lainnya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala
sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, danoutput).
Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan
kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Karena kepala
sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas
mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keprofesionalan kepala sekolah ini pengembangan
profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, kepala
sekolah memahami kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru tidak hanya
mandeg pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya, melainkan bertambah dan berkembang
dengan baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud.
Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian,
dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kepala sekolah sebagai pemimpin pada sebuah lembaga pendidikan formal, mempunyai peran
sangat penting dan menentukan dalam membantu para guru dan muridnya. Di dalam
kepemimpinnya kepalasekolahharusdapatmemahami,mengatasidanmemperbaikikekurangan-
kekurangan yang terjadi di lingkunagn sekolah secara menyeluruh. Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, seorang kepala sekolah harus mampu meningkatkan
kinerja para pendidik termasuk tenaga kependidikan yang berada di bawahkewenangannya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang guru. Maka sebagai pimpinan
tertinggidisekolah,seorangkepalasekolahharusmampumemberikanenergipositifyangmampu
menggerakkan para guru untuk melaksanakan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh
tanggungjawabsehinggakinerjamerekamenjadilebihbaikdanlebihbaiklagi.Sebagaipemimpin yang
mempunyai pengaruh, seorang kepala sekolah harus terus berusaha agar ide, nasehat, saran
dan(jikaperlu)instruksidanperintahdankebijakannyadiikutiolehparagurubinaannya.Dengan
demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, dalam bersikap dan
dalambertindakatauberperilaku.Makamenjadituntutanbagiseorangkepalasekolahharusselalu
merefresh pengetahuan dan wawasan keilmuannya agar nantinya dapat mendukung tugasnya
sebagai seorangpimpinan.
Banyak faktor penghambat tercapainya kualitas kepemimpinan seorang kepala sekolah
seperti proses pengangkatannya tidak transparan, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai
dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas dan
seringnya datang terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit serta banyak faktor lain
yang menghambat kinerja seorang kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada
lembaga yang dipimpinnya. Ini mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah
yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses dan output).
Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya, kepala sekolah harus melakukan
pengelolaan dan pembinaan terhadap seluruh komponen sekolah melalui kegiatan administrasi,
manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuan manajerial seorang
kepala sekolah. Sehubungan dengan itu, kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untuk
mengawasi, membangun, mengoreksi dan mencari inisiatif terhadap jalannya seluruh kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu, kepala sekolah sebagai
pemimpinlembagapendidikanberfungsimewujudkanhubunganmanusiawi(humanrelationship)
yangharmonisdalamrangkamembinadanmengembangkankerjasamaantarpersonal,agarsecara
serempak bergerak kearah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-
masing secara bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab yang dalam bahasa sekarangdikemas
dalam istilah profesional. Oleh karena itu, segala penyelenggaraan pendidikan akan mengarah
kepada usaha meningkatkan mutu pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh guru dalam
melaksanakan tugasnya secara operasional. Untuk itu kepala sekolah harus melakukan supervisi
sekolah yang memungkinkan kegiatan operasional itu berlangsung dengan baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kepalasekolahdalamkontekspenyelenggaraanpendidikanmemilikiperananyangsangat
strtaegissebagaipemimpin,administratordansupervisorpendidikan.Olehkarenaitulahtanggung
jawab sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajarannya terletak di tangan kepala sekolah.
Strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan merupakan pilihan
yang terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah yang dipimpinnya. Permasalahan-
permasalahan yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran bersumber
dari permasalahan guru serta fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh sekolah. Oleh karena itu
strategiyangditetapkankepalasekolahpundiorientasikankepadaguru(personil)danjugafasilitas
pendidikan yang tersedia. Strategi yang ditetapkan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pembelajaranmeliputi:peningkatankemampuanmengajarguru,pendayagunaanmediadansarana
pendidikan, pelaksanaan supervisi secara rutin, menjalin kerjasama dengan masyarakat dan
penerapan disiplin yang ketat, baik bagi guru maupun bagi siswa.
5.2 Saran
Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran, maka saran yang dapat
diajukanuntukkepalasekolahadalah:meningkatkandanmengembangkankualitasguru,sehingga
diperoleh pengembangan kemampuan, keterampilan dan sikap seorang guru yang profesional.
Keadaan ini bisa dilakukan dengan menganjurkan para guru untuk melanjutkan pendidikan
formalnya, mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan, diklat, penataran ataupun menganjurkan
untuk aktif dalam mengikuti kegiatan KKG, lebih meningkatkan jalinan kerjasama dnegn
masyarakat.Keadaaaninimengingatmasyarakatsebagaisalahsatusumberdayapendidikanyang
potensial dalam mendukung dan membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Kerjasama
yangdilakukaninitidakhanyasebataspengadaandana,tetapiterlibatlangsungdalamperencanaan dan
pengawasan serta evaluasi program pendidikan yang diselenggarakan disekolah
Daftar Pustaka
http://madarasahku.blogspot.co.id/2013/03/peran-kepemimpinan-kepala-sekolah-
dalam.htmlhttp://kuliahgratis.net/peran-kepala-sekolah-terhadap-mutu-
pendidikan/http://id.scribd.com/doc/77035107/Peran-Kepala-Sekolah-Dalam-Meningkatkan-
Mutu-
Pendidikan#scribd
http://kampus215.blogspot.co.id/2012/08/peran-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan_2028.html