Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Setiap kegiatan ilmiah, untuk lebih terarah dan sistematis, diperlukan suatu
metode yang sesuai dengan objek yang akan diteliti, karena metode berfungsi
sebagai sistem atau cara untuk menghimpun, menyusun secara sistematis
bahan-bahan atau material dan menjelaskannya serta memecahkan
permasalahan-permasalahan untuk memperoleh suatu pengetahuan baru, agar
mencapai hasil yang maksimal.
1. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif (penggambaran) yang beruppa fakta-
fakta terhadap pertimbangan hakim dalam membrikan izin poligami
bagi ASN. Menurut Jalaluddin Rahmat penelitian deskriptif merupakan
suatu penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan
cermat.
2. Lokasi dan jenis penelitian
a. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi pebelitian adalah di Pengadillan Agama Klas IB
Watampone. Dan objek penelitian adalah Pertimbangan Hakim
dalam memberikan izin poligami bagi ASN. Pertimbangan yang
mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dilokasi
tersebut adalah: Pengadilan Agama Klas I B sebagai salah satu
lembaga peradilan, secara umum memiliki tugas pokok yakni
menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan
perkara-perkara perdata Islam pada tingkat pertama terutama
pada perkara mengenai perkawinan.
b. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
ini adlah penelitian lapangan (field research) yang bertujuan
untuk menjelaskan tentang pertimbangan hakim dalam
memberikan izin poligami bagi ASN. Beserta didukung dengan
penelitian kepustakaan (library research) yang bersumber dari
Undang-undang dan buku-buku yang membahas mengenai
poligami dan izin poligami bagiASN.
3. Sumber Data
a) Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, baik melalui wawancara, observasi maupun
laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang
kemudian diolah oleh peneliti. Hasil temuan data
dilapangan melalui wawancara dengan beberapa Hakim
di Pengadilan Agam Klas IB Watampone dan ASN
yang melaksanakan poligami.
b) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan-
bahan kepustakaaan terutama yang berkenan dengan
teori, asas hukum, kaidah atau peraturan mengenai
perkawinan, badan hukum kepustakaan dapat
digolongkan atas bhan hukum primer, sekunder dan
tersier.
1) Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang
mengikat atau yang membuaat orang taat akan
hukum, bahan hukum primer yang digunakan
antara lain Undang-Undang No.1 tahun 1947,
Undang-undang No.5 tahun 2014, Undang-
undang No.8 tahun 1947, Peraturan Pemerintah
No.10 tahun 1983, Peraturan Pemerintah No.45
tahun 1990, Peraturan Pemerintah No.9 tahun
1975, Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980,
Peraturan Pemerintah No.53 tahun 2010, Surat
Edaran BAKN No.48/SE/1990, Surat Edaran
BAKN No.8/SE/ 1983 dan Kompilasi Hukum
Islam, kemudian dalam penelitian ini
menggunakan perspektif hukum Islam maka
bahan hukum primernya juga menggunakan al-
Qur’an dan al-Hadist.
2) Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang
berisikan uraian yang berkenan dengan objek
pembahasan dapat berupa buku, jurnal, hasil
penelitian, dan materi yang diperoleh dari media
internet berupa artikel atau e-book yang
berkaitan dengan judul penelitian.
3) Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang
mendukung badan hukum primer dan sekunder
dengan memberikan pemahaman dan pengertian
badan hukum lainnya, seperti: kamus atau
ensiklopedia.
4. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian suatu karya ilmiah diperlukan suatu pendekatan yang
secara sistematis yang menjadi pedoman dan arahan guna memperoleh
kajian yang sistematis dan teratur agar tidak terjadi bias terhadap
masalah penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
pendekatan sosiologis yuridis. Metode tersebut merupakan pendekatan
penelitian yang mengkaji persepsi dan perilaku hukum orang ( manusia
dan badan hukum) dan masyarakat serta efektivitas berlakunya hukum
positif di masyarakat. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui
realitas yang diberlakukan bagi Aparatur Sipil Negara pria yang ingin
beristri lebih dari seorang.
5. Metode Pengumpulan Data
Di dalam penelitian, pada umumnya dikenal tiga jenis alat
pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka,
pengamatan atau observasi dan wawancara atau interview. Ketiga alat
tersebut dapat dipergunakan masing-masing atau bersamaan. Adapun
teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Library research (penelitian kepustakaan), yaitu teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dengan jalan
membaca buku-buku perpustakaan, dikta-dikta, dan karya-
karya ilmiah seperti informasi-informasi lainnya yang ada
kaitannya dengan masalah yang diteliti, dengan menggunakan
teknik kutipan langsung, yaitu dengan mengutip isi buku atau
pendapat para ahli dengan tidak merubah redaksi dan
maksudnya sedikitpun dari sumber kutipan tersebut.
2) Field research (penelitian lapangan), yaitu suatu metode yang
digunakan oleh penulis dengan mengumpulkan data dan
mengadakan penelitian secara langsung terhadap objek yang
dituju, dalam hal ini adalah Pengadilan Agama Klas IB
Watampone yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penulisan
skripsi ini data yang telah diperoleh dari responden akan
dikelola oleh penulis dengan cara sebagai berikut:
a) Studi dokumen, merupakan langkah awal dari setiap
penelitian hukum (baik normatif maupun yang
sosiologis), karena penelitian hukum selalu bertolak
dari premis normatif . Studi dokumen merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, hasil karya maupun elektronik.
Dokumen yang diperoleh kemudian di analisis (diurai),
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu
hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Dalam hal
ini penulis mengumpulkan data dengan cara melihat
dokumen secara tertulis yang ad kaitannya dengan
objek yang diteliti dalam skripsi ini, arsip Pengadilan
Agama Klas IB Watampone.
b) Wawancara (Interview), adalah situasi peran antar
pribadi bertatap muka (face to face), ketika seseorang
yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban
yang relevan dengan masalah penelitian kepada seorang
responden. Pedoman wawancara (interview) yang
biasanya untuk narasumber. Dalam melakukan
wawancara, peneliti bebas mengembangkan pertanyaan
untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan.
Pertanyaan yang digunakan bertujuan untuk
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dalam
proses interview ada dua pihak yang menempati
kedudukan yang berbeda. Satu pihak berfungsi sebagai
pencari informasi atau interviewer sedangkan pihak lain
berfungsi sebagai pemberi informasi atau informan
(responden). Dalam hal ini peneliti mewawancarai para
hakim Pengadilan Agama Klas IB Watampone dan
pelaku poligami.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang
dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris
sebagaimana adanya, dalam rangkah mempermudah memperoleh data
yang diperlukan di lapangan atau lokasi penelitian, maka peneliti
menggunakan instrumen sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data-
data yang dibutuhkan.
Adapun instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini yakni
sebagai berikut:
1) Pedoman wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan
untuk tujuan peneliti dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai.
2) Sarana dan prasarana pendukung yang lain seperti buku catatan
dan tape recorder bila perlu.
7. Teknik Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan dengan menggunakan pengolahan data kualitatif.
Penelitian kualitatif (Qualitatif Research) adalah suatu penelitian yang
ditukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran oraang secara
individual maupun kelompok. Pengolahan data yang bertolak dari
teori-teoriuntuk mendapatkan kejelasan pada masalah. Baik data yang
terdapat di lapangan maupun yang terdapat pada perpustakaan dan
bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang
mengarag pada penyimpulan.
8. Teknik Analis Data
Teknik analisis data yang digunakan, yaitu:
a) Metode indukti (induksi), yaitu mengkaji jejumlah data spesifik
mengenai masalah yang menjadi objek penelitian dan
menjabarkannya secara general atau cara penanganan terhadap
suatu objek tertentu dengan cara menarik kesimpulan yang
bersifat umum atau bersifat lebih umum berdasarkan atas
pemahaman atau pengamatan terhadap sejulah hal yang bersifat
khusus.
b) Metide deduktif (dedukasi), yaitu cara analisi dari kesimpulan
umum yang diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau
fakta-fakta untuk menjelaskan kesimpulan tersebut atau
sejumlah data sifatnya umum dan dikembangkan secara
silogisme untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan yang
runtut. Metode deduktif digunakan dalam sebuah penelitian
disaat penelitian berangkat dari sebuah teori kemudian
dibuktikan dengan pencarian fakta.

Anda mungkin juga menyukai