Anda di halaman 1dari 19

1

KINERJA GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA


MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI
SD NEGERI 006 RAJA BEJAMU KECAMATAN SINABOI
KABUPATEN ROKAN HILIR

Oleh : Kamislawati
Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Ar-Ridho Bagansiapiapi

ABSTRAK

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru dan faktor-
faktor yang dapat mendukung dan menghambat kinerja guru dalam pengelolaan
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri
006 Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir, permasalahannya
kurangnya kompetensi guru dalam proses pembelajaran, kurangnya
menggunakan metode pembelajaran yang tepat, rendahnya kinerja guru dalam
membuat perangkat pembelajaran. Adapun Rumusan masalahnya bagaimanakah
kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja
guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) di SD Negeri 006 Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan
Hilir?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Populasi dalam penelitian
ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari satu orang kepala sekolah dan 15 orang
guru. Sedangkan sampel penelitian terdiri dari satu orang guru pendidikan
Agama Islam di SD Negeri 006 Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten
Rokan Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: secara keseluruhan ke 3
dimensi yang merupakan indikator kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran
pada mata pelajaran PAI di SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi
meliputi perencana program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi/penilaian sudah sesuai dengan yang diharapkan. Faktor yang
mempengaruhi kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata
pelajaran PAI yang paling utama adalah lingkungan, Faktor penghambatnya
adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai, waktu.

Kata Kunci : Kinerja Guru, Pengelolaan Pembelajaran


2

A. Pendahuluan
Kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran, keterampilan
peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya dengan tugas dan
tanggung jawab guru sebagai pengajar, pendidik dan fasilator belajar siswa.
Menurut Abdul Majid pengelola pembelajaran merupakan suatu proses
penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar, salah satu kompetensi yang dimiliki oleh guru
adalah kompetensi dalam pengelolaan pembelajaran yang mencakup
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian
prestasi belajar mengajar, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.1
Pengelolaan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan dan
mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan
manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan.2
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Dasar bertujuan untuk
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa
tentang agama Islam. Sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) juga
merupakan penjabaran dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang tertulis : “Pendidikan
Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.3

1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Cetak Ke 3, (Bandung : Rosda Karya,
2007), h. 6.
2
Sobri, Asep Jihad dkk, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta; Multi Pressindo, 2009),
h. 2 .
3
Depdiknas, UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional, 2003, h.
1
3

Berdasarkan analisa awal SD Negeri 006 Raja Bejamu, penulis


menemukan gejala-gejala yang terjadi pada Guru PAI di SD Negeri 006 Raja
Bejamu yang menunjukkan kurangnya kinerja guru dalam pengelolaan
pembelajaran pada mata pelajaran PAI. Adapun gejala-gejala tersebut antara
lain :
1. Guru hanya mengedepankan kognitifnya saja, sementara afektif dan
psikomotornya kurang dilaksanakan.
2. Guru kurang bisa memanfaatkan fasilitas pembelajaran yang ada.
3. Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru kurang menggunakan
metode pembelajaran.
4. Rendahnya kinerja guru dalam membuat perangkat pembelajaran.4
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul skripsi “Kinerja Guru Dalam Pengelolaan
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD
Negeri 006 Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir”.

B. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Beberapa pengertian kinerja dikemukakan Rivai yang dikutip oleh
Syaiful Sagala dalam bukunya yang berjudul “Menajemen Strategik Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan” oleh sejumlah ahli, antara lain:
a) Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai merujuk pada tindakan
pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta.
b) Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada.
c) Kinerja merupakan suatu fungsi motivasi dan kemampuan menyelesaikan
tugas/ pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat
kemampuan tertentu.5

2. Guru
4
Hasil Wawancara Guru SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Tanggal 16 juli
2015.
5
Syaiful Sagala, Menajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2009) h. 179-181
4

Diungkapkan oleh Abdur Rahman Mas’ud bahwa “guru adalah seorang


‘alim yang memiliki posisi penting dalam sistem pendidikan, yaitu sebagai
central agent yang menentukan rencana dan pelaksanaan keseluruhan skema
pendidikan”.6
Undang-Undang RI No. 14 Th. 2005 tentang guru dan dosen BAB II
Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan pasal 6 disebutkan bahwa: Kedudukan guru
dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.7
Hendra Hermain menuliskan bahwa kinerja guru adalah kemampuan
seorang guru untuk melakukan suatu perbuatan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan, yang mencakup aspek perencanaan program mengajar,
pelaksanaan proses belajar mengajar, penciptaan dan pemeliharaan kelas yang
optimal, serta penilaian kondisi belajar yang optimal, serta penilaian hasil
belajar.8 Kinerja guru yang baik dihasilkan oleh guru yang profesional dan
berkualitas yang mampu melaksanakan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Jadi kinerja guru dalam hal ini yaitu kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengajar yang memiliki keahlian
mendidik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya tujuan
pendidikan yang baik.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

6
Abdur Rahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Non Dikotomik, (Yogyakarta:
Gama Media, 2002), h. 23
7
Undang-Undang RI No. 14 Th. 2005, Tentang Guru Dan Dosen, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2008), h. 6.
8
Hendra Harmain, Kaitan Antara Motivasi Dan Kinerja Guru, (Analytica Islamica,Vol.
7, No.1 2005),h.20
5

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, faktor yang mempengaruhi


kinerja guru adalah, faktor kemampuan dan faktor motivasi.
a. Faktor kemampuan
Secara fisikologi kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan reality. Artinya seorang guru yang mempunyai latar belakang
yang tinggi dan sesuai dengan bidang dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situasi kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang yang terarah
untuk mencapai tujuan pendidikan.9
Sinungan menuliskan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
seseorang yaitu :
a. Kemauan kerja yang tinggi.
b. Kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja.
c. Lingkungan kerja.
d. Penghasilan dan hubungan kerja.10

4. Tugas Pokok Dan Fungsi Guru Secara Umum


1. Membuat program pengajaran :
a. Analisa materi pelajaran (AMP).
b. Program Tahunan (Prota).
c. Program semester (promes).
d. Program Rencana Pengajaran (RPP).
e. Evaluasi.
f. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
2. Meningkatkan penugasan materi pelajaran yang menjadi tanggung
jawab.
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
9

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h.67


10
M. Sinungan, Produktivitas Apa Dan Bagaimana. (Malang: Bumi Aksara, 2002), h.
4
6

3. Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi.


4. Melaksanakan KBM
Evaluasi terdiri dari penilaian :
- Tes tertulis
- Tes lisan
- Unjuk kerja
5. Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengawasan ketertiban,
keamanan, kebersihan, keindahan, dan kekeluargaan.
6. Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun).
7. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
8. Membuat dan menyusun lembar kerja (meningkatkan).
9. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.
10. Mengikuti perkembangan kurikulum.
11. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkatnya.

C. Indikator Kinerja Guru

Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru.


Georgia Departemen of Education telah mengembangkan teacher
performance assessment instrument, dan kemudian Depdiknas memodifikasi
menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG).11
Indikator penilaian terhadap kinerja guru dilakukan terhadap tiga
kegiatan pembelajaran dikelas yaitu: Perencanaan Program Kegiatan
Pembelajaran, Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi/Penilaian
Pembelajaran. Pada penelitian ini penulis akan membatasi pembahasan kinerja
guru pada kompetensi guru bidang pedagogis, yang meliputi: perencanaan
program kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan
evaluasi/penilaian pembelajaran yang mangacu pada Depdiknas.
1. Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran

Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Kinerja Guru, (Direktorat Jenderal


11

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2008), h. 22.


7

Perencanaan erat kaitannya dengan apa yang akan dilakukan oleh guru
di dalam kelas. Perencanaan adalah sesuatu yang menentukan arah maka
perencanaan yang dilakukan hendaklah perencanaan yang efektif dan efisien.12
Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang
berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan
guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu mengembangkan silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus adalah rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup
beberapa komponen dan dikembangkan pada setiap satuan pendidikan
berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP).13 Rencana Pelaksnaan
Pembelajaran adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang
akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.14

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan
yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan
sumber belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembejaran. Semua
tugas tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal
dalam pelaksanaanya menuntut kemampuan guru.

3. Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
Evaluasi merupakan proses yang sistematis, artinya evaluasi adalah
suatu program yang sudah terencana dan dilakukan secara berkesinambungan.
Palaksanaan evaluasi tidak hanya berada pada awal kegiatan pembelajaran
akan tetapi juga pada permulaan kegiatan pembelajran dan pada pelaksanaan
pembelajaran.15 Kemampuan guru dalam evaluasi juga telah banyak disinggung
pada pembahasan sebelumnya akan tetapi berikut adalah pembahasan lebih
12
Harjanto, Perencanaan Pengajaran (Jakarta : Rineka Cipta, 2003) h. 2
13
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan (Jakarta : Bumi
Aksra, 2008) h. 132-133.
14
Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan, Dasar Pemahaman Dan
Pengembangan ( Jakarta : Bumi Aksara, 2007) h. 45.
8

rinci mengenai kemampuan guru dalam evaluasi. Kemampuan yang perlu


dikuasai guru pada kegiatan evaluasi/ penilaian hasil belajar adalah menyusun
alat evaluasi. Alat evaluasi meliputi: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.16

D. Pengelola Pembelajaran

1. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan adalah serangkaian kegiatan merencanakan,


mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan dan mengembangkan segala
upaya didalam mengatur dan mendayagunakan manusia, sarana dan prasarana
untuk mencapai tujuan organisasi.17 Dalam kegiatan pembelajaran pengelolaan
sangat di perlukan karena sebelum proses belajar mengajar berlangsung
seorang guru harus menguasai secara funsional pendekatan system pengajaran.
Prosedur, metode, teknik pengajaran menguasai secara mendalam serta
berstruktur bahan ajar dan mampu merencanakan menggunakan fasilitas
pengajaran. Oleh karena itu perlu adanya suatu aktivitas pengelolaan
pembelajar yang baik dan terencana.
Menurut Ahmad Rohani mengatakan bahwa pengelolaan pengajaran
mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai
tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior peserta didik,
menyusun rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya, bernilai dan
sebagainya).18
Menurut Abdul Majid pengelolaan pembelajaran merupakan suatu
proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar, salah satu kompetensi yang harus
dimiliki guru ialah kompetensi dalam pengelolaan pembelajaran yang
mencakup penyusunan perencanaan pembelajaran, perencanaan interaksi
15
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2006) h. 3-4
16
Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Kinerja Guru. (Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2008), h. 25
17
Sobri, Asep Jihad dkk, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta; Multi Pressindo,
2009), h. 2
18
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Cetak Ke-2, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2004), h. 123.
9

belajar mengajar, penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan tindak


lanjut hasil penilaian.19

2. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pembelajaran.

Menurut Wina Sanjaya prinsip-prinsip yang harus diperhatikan


dalam pengelolaan pembelajaran diantaranya :
1. Berpusat pada siswa.
2. Belajar dengan melakukan.
3. Mengembangkan kemampuan sosial.
4. Mengembangkan keingin tahuan, imajinasi dan fitrah.
5. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
6. Mengembangkan kreativitas siswa.
7. Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi.
8. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga Negara yang baik.
9. Belajar sepanjang hayat.20
Dari paparan di atas dapat diuraikan bahwa prinsip-prinsip dalam
pengelolaan pembelajaran, menurut seorang guru harus dapat membangkitkan
semangat siswa dalam belajar, mengembangkan kreativitas dan keterampilan
siswa dalam pembelajaran semua harus berpusat pada siswa sebagai subjek
belajar serta bervariasi dalam menggunakan metode karena semuanya itu adalah
kunci terciptanya pengelolaan pembelajaran yang baik. Oleh karena itu semua
prinsip yang telah diuraikan tersebut harus memayungi proses pembelajaran,
sehingga proses mengajar dapat terlaksana dengan baik.

E. Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Agama Islam tidak lepas dari pengertian pendidikan secara


umum, karena pengertian Pendidikan Agama Islam sama halnya dengan
pengertian pendidikan secara luas pada umumnya, hanya saja landasan yang
Abdul Majid, Op.Cit, h. 6.
19

20
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Cetak Ke-3, (Jakarta : PT. Kencana, 2008), h, 30-32.
10

digunakan dalam Islam. Didalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem


Pendidikan Nasional, pasal 1 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.21
Bila dicermati secara mendalam dari pengertian Pendidikan Agama
Islam (PAI), di antaranya adalah :
a. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan
bimbingan, pengajaran atau latihan yang dilakukan secara berencana dan
sadar untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
b. Siswa yang disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti dibimbing dan
dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran agama Islam.
c. Guru PAI yang melakukan kegiatan bimbingan dan latihan secara sadar
terhadap siswa untuk mencapai tujuan PAI.
d. Aktifitas pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,
pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam dari para
siswa “untuk membentuk kesolehan pribadi dan kesolehan sosial”.22
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu aktivitas
bimbingan, pengajaran dan latihan secara sadar dan terencana agar siswa butuh
dan terdorong untuk belajar untuk meningkatkan keyakinan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan agama Islam untuk membentuk kesolehan
pribadi dan kesolehan sosial.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)


Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang ajaran
21
Undang-Undang Republik Indinesia No. 14 tahun 2005, (Bandung: Citra Umbara,
2006), h. 70
22
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 87.
11

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
serta berakhlak mulia dengan sikap tanggung jawab tinggi terhadap tugas-
tugas keduniaan yang meliputi tugas kemasyarakatan, berbangsa, bernegara
serta tugas keakhiratan. Tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang
hendak ditingkatkan dan dituju oleh aktifitas Pendidikan Agama Islam (PAI),
yaitu (1) dimensi keimanan siswa terhadap ajaran agama Islam, (2) dimensi
penalaran serta keilmuan siswa terhadap ajaran agama Islam, (3) dimensi
penghayatan (pengalaman batin) dalam menjalankan ajaran agama Islam, dan
(4) dimensi pengamalan, dalam arti bagaimana ajaran agama Islam yang telah
diyakini, dipahami dan dihayati oleh siswa dapat menumbuhkan motivasi
dalam diri siswa untuk menggerakkan, mengamalkan dan mentaati ajaran
agama dalam kehidupan pribadi sebagai manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta mengaktuafisasikannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, atau dimensi yang bertujuan untuk
membentuk kesalehan individu dan kesalehan sosial, Dengan demikian maka
visi utama Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah adalah melakukan
transfer dan transmisi sistem nilai dengan menekankan aspek efektif dalam
proses pembelajaran.23

F. Pembahasan

1. Kineja Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Pada Mata Pelajaran


PAI di SD Negeri 006 Raja Bejamu.
Pada perencanaan program kegiatan pembelajaran PAI sudah
dikatakan baik, karena guru PAI menyiapkan jauh-jauh hari dalam melakukan
perencanaan pembelajaran, memperhatikan silabus (kerangka pelajaran),
menyiapkan metode bervariasi dan media pembelajaran yang interaktif,
memperhatikan SK dan KD, guru memiliki batas yang jelas dalam
mengorganisasi pembelajaran. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
akan berkontribusi pada pemetaan materi ajar yang sesungguhnya. Materi

23
Suyanto, Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Milenium III, Edisi I,
(Yogyakarta : Adi Cita, 2000), h. 72.
12

mana yang perlu didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Dengan demikian
guru melakukan proses sesuai dengan patokan yang dibuat sebelumnya
dengan pertimbangan terpenuhinya SK dan KD tersebut. Dengan demikian
perencanaan pembelajaran PAI dapat dilaksanakan dengan optimal.
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD Negeri 006 Raja
Bejamu sudah baik, karena sebelum mengajar guru sudah mempersiapkan RPP
dan pengembangan silabus. Materi yang disampaikan di kaitkan dengan
kondisi lingkungan/ kejadian/fenomena yang ada disekitarnya. Guru juga
melakukan interaksi belajar mengajar melalui penerapan berbagai strategi
metode dan tekhnik pembelajaran, pemanfaatan seperangkat media dan
tentunya dengan tambahan pemahaman/ penguasaan teori pendidikan, prinsip
mengajar, teori belajar dan yang lainnya yang relevan untuk proses
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI langkah-langkah yang
diperhatikan guru adalah pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir,
dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut pelaksanaan pembelajaran
dapat tercapai.
Pada kegiatan evaluasi guru dapat menentukan tingkat penguasaan
peserta didik dan memantau dari keberhasilan pengelolaan pembelajaran yang
diterapkan. Sementara dari segi perencanaan metode dan teknik evaluasi yang
akan digunakan ditemukan adanya kesesuaian antara item test/teknik evaluasi
yang digunakan dengan aspek yang akan dinilai. Baik pada silabus maupun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat adanya perencanaan
yang cermat mengenai metode dan teknik evaluasi
Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru PAI di SD Negeri 006
Raja Bejamu pada tiap satuan kegiatan secara praktis dapat menjadi patokan,
baik bagi guru maupun lembaga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
pada satuan aktifitas belajar mengajar. Dengan demikian sikap dan tindakan
selanjutnya dapat segera diambil. Hal ini berarti peningkatan efektifitas dan
kualitas pembelajaran dapat diupayakan tanpa harus menunggu waktu.
Walaupun demikian masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya yaitu
kurangnya waktu yang diberikan di SD Negeri 006 Raja Bejamu karena
13

pembelajaran PAI tidak hanya pelajaran PAI pada umumnya akan tetapi
terdapat pelajaran khusus PAI.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Dalam Pengelolaan


Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri
006 Raja Bejamu
a. Faktor pendukung yang paling utama adalah lingkungan, karena
lingkungan SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi, dekat
dengan masjid yang memudahkan para guru PAI untuk melakukan
praktek-praktek mata pelajaran pendidikan agama Islam secara langsung
di masjid tersebut sehingga kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 006
Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi bisa terlaksana dengan baik sesuai
dengan perencanaan pembelajaran.
b. Faktor penghambatnya adalah waktu jam pelajaran, karena waktu 2 x 35
menit setiap pertemuan masih kurang untuk pembelajaran PAI
Selanjutnya yang menjadi penghambat adalah sarana dan prasarana yang
kurang memadai.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai kinerja
guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran PAI di SD Negeri
006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi bahwa,
1. Kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran pada
mata pelajaran PAI di SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi.
a. Perencanaan
Guru PAI dalam melaksanakan tugasnya selalu membuat perencanaan
atau persiapan mengajar agar pengajaran dapat terarah pada pencapaian
tujuan. Mengenai rencana pembelajaran, guru PAI selalu pembuatan
silabus dan rencana pembelajaran serta memperhatikan SK dan KD.
Setelah guru membuat rencana pembelajaran maka guru
mengaplikasikan dalam kelas, sehingga dengan mengacu pada rencana
pembelajaran tersebut akan tercapai target yang diinginkan.
14

b. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 006
Raja Bejamu sudah baik, karena sebelum mengajar guru sudah
mempersiapkan RPP dan pengembangan silabus. Materi yang
disampaikan di kaitkan dengan kondisi lingkungan/ kejadian/fenomena
yang ada disekitarnya.
c. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan SD Negeri 006 Raja Bejamu
untuk mengetahui berhasil atau belumnya pembelajaran yang telah
berlangsung. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan acuan
pelaksanaan evaluasi pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari evaluasi belajar dan evaluasi
proses pembelajaran. Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh
guru PAI telah sesuai dengan evaluasi hasil belajar yang terdapat
dalam KTSP.
Dari ketiga indikator kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran
pendidikan agama Islam yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran sudah sesuai dengan yang diharapkan.

2. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran


pada mata pelajaran PAI di SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi
adalah
a. Faktor pendukung yang paling utama adalah lingkungan, karena
lingkungan SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi dekat
dengan masjid yang memudahkan para guru PAI untuk melakukan
praktek-praktek mata pelajaran pendidikan agama Islam secara langsung
di masjid tersebut sehingga kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 006
Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi bisa terlaksana dengan baik sesuai
dengan perencanaan pembelajaran.
15

b. Faktor penghambatnya adalah waktu jam pelajaran, karena waktu 2


x 35 menit setiap pertemuan masih kurang untuk pembelajaran PAI
Selanjutnya yang menjadi penghambat adalah sarana dan prasarana yang
kurang memadai.
16

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Non Dikotomik,


Yogyakarta: Gama Media, 2002.

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Cetak Ke 3, Bandung : Rosda Karya,


2007.

A. Dimyati, Skripsi Dengan Judul, Profesionalisme Dan Kinerja Guru


Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di
MTs Hidayuatul Mubtadi’in Pragen Kecamatan Pamotan Kabupaten
Rembang, UIN Sunan Kalijaga, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Jurusan
Kependidikan Islam, 2008.`

Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Cetak Ke-2, Jakarta : PT Rineka Cipta,


2004.

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,


Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004.

Cahyo Gutomo, Skripsi Dengan Judul Dampak Sertifikasi Guru Dalam


Meningkatkan Profesionalitas Guru PAI di MA Dan MTs Ali Maksum,
UIN Sunan Kalijaga : Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Kinerja Guru, Direktorat Jenderal


Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2008.

Depdiknas, UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional,


2003.

Dedi Supriyadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita


Kayanusa, 1988.

E Mulayasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan, Jakarta : Bumi


Aksra, 2008.

………….., Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep Strategi Dan Implemtasi.


Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Hendra Harmain, Kaitan Antara Motivasi Dan Kinerja Guru, Analytica


Islamica,Vol. 7, No.1 2005.

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2003.


17

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2003.
…………., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

M. Agus Nuryatno, Madzhab Pendidikan Kritis Menyingkap Pelasi Pengetahuan


Politik Dan Kekuasaan, Yogyakarta : Resist Book, 2008.

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung : Remaja Rosda Karya,
2005.

M. Surya, Guru antara Harapan, Kenyataan dan Keharusan, Dalam 1 Syarif dan
D Murtadho (Eds). Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru, Jakarta:
Grasindo, 2002.

M. Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Malang: Bumi Aksara, 2002.

Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan, Dasar Pemahaman Dan


Pengembangan Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Mathis, Robert L dan Jackson. Manajemen S.D.M. Jakarta, Salemba Empat,


2002.

Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, Bandung :


Remaja Rosdakarya, 2006.

Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid Pertama,


Jakarta : Indeks Kelompok Gramedia 2006.

Sri Lestari, Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru Mts N Mlinjon

Filial Trucuk Klaten, UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 2009.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :


Rineka Cipta, 2010.

Soecipto Dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta : Rineka Cipta, 2006.

Sobri, Asep Jihad dkk, Pengelolaan Pendidikan, Yogyakarta; Multi Pressindo,


2009.

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.


18

Syaiful Sagala, Menajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,


Bandung: Alfabeta, 2009.

Suyanto, Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Milenium III,


Edisi I, Yogyakarta : Adi Cita, 2000.

Undang-Undang RI No. 14 Th. 2005, Tentang Guru Dan Dosen, Jakarta: Sinar
Grafika, 2008.

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi, Cetak Ke-3, Jakarta : PT. Kencana, 2008.
19

Anda mungkin juga menyukai