Oleh : Kamislawati
Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Ar-Ridho Bagansiapiapi
ABSTRAK
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru dan faktor-
faktor yang dapat mendukung dan menghambat kinerja guru dalam pengelolaan
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri
006 Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir, permasalahannya
kurangnya kompetensi guru dalam proses pembelajaran, kurangnya
menggunakan metode pembelajaran yang tepat, rendahnya kinerja guru dalam
membuat perangkat pembelajaran. Adapun Rumusan masalahnya bagaimanakah
kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja
guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) di SD Negeri 006 Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan
Hilir?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Populasi dalam penelitian
ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari satu orang kepala sekolah dan 15 orang
guru. Sedangkan sampel penelitian terdiri dari satu orang guru pendidikan
Agama Islam di SD Negeri 006 Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten
Rokan Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: secara keseluruhan ke 3
dimensi yang merupakan indikator kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran
pada mata pelajaran PAI di SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi
meliputi perencana program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi/penilaian sudah sesuai dengan yang diharapkan. Faktor yang
mempengaruhi kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata
pelajaran PAI yang paling utama adalah lingkungan, Faktor penghambatnya
adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai, waktu.
A. Pendahuluan
Kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran, keterampilan
peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya dengan tugas dan
tanggung jawab guru sebagai pengajar, pendidik dan fasilator belajar siswa.
Menurut Abdul Majid pengelola pembelajaran merupakan suatu proses
penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar, salah satu kompetensi yang dimiliki oleh guru
adalah kompetensi dalam pengelolaan pembelajaran yang mencakup
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian
prestasi belajar mengajar, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.1
Pengelolaan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan dan
mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan
manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan.2
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Dasar bertujuan untuk
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa
tentang agama Islam. Sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) juga
merupakan penjabaran dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang tertulis : “Pendidikan
Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.3
1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Cetak Ke 3, (Bandung : Rosda Karya,
2007), h. 6.
2
Sobri, Asep Jihad dkk, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta; Multi Pressindo, 2009),
h. 2 .
3
Depdiknas, UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional, 2003, h.
1
3
B. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Beberapa pengertian kinerja dikemukakan Rivai yang dikutip oleh
Syaiful Sagala dalam bukunya yang berjudul “Menajemen Strategik Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan” oleh sejumlah ahli, antara lain:
a) Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai merujuk pada tindakan
pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta.
b) Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada.
c) Kinerja merupakan suatu fungsi motivasi dan kemampuan menyelesaikan
tugas/ pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat
kemampuan tertentu.5
2. Guru
4
Hasil Wawancara Guru SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Tanggal 16 juli
2015.
5
Syaiful Sagala, Menajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2009) h. 179-181
4
6
Abdur Rahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Non Dikotomik, (Yogyakarta:
Gama Media, 2002), h. 23
7
Undang-Undang RI No. 14 Th. 2005, Tentang Guru Dan Dosen, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2008), h. 6.
8
Hendra Harmain, Kaitan Antara Motivasi Dan Kinerja Guru, (Analytica Islamica,Vol.
7, No.1 2005),h.20
5
Perencanaan erat kaitannya dengan apa yang akan dilakukan oleh guru
di dalam kelas. Perencanaan adalah sesuatu yang menentukan arah maka
perencanaan yang dilakukan hendaklah perencanaan yang efektif dan efisien.12
Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang
berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan
guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu mengembangkan silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus adalah rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup
beberapa komponen dan dikembangkan pada setiap satuan pendidikan
berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP).13 Rencana Pelaksnaan
Pembelajaran adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang
akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.14
3. Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
Evaluasi merupakan proses yang sistematis, artinya evaluasi adalah
suatu program yang sudah terencana dan dilakukan secara berkesinambungan.
Palaksanaan evaluasi tidak hanya berada pada awal kegiatan pembelajaran
akan tetapi juga pada permulaan kegiatan pembelajran dan pada pelaksanaan
pembelajaran.15 Kemampuan guru dalam evaluasi juga telah banyak disinggung
pada pembahasan sebelumnya akan tetapi berikut adalah pembahasan lebih
12
Harjanto, Perencanaan Pengajaran (Jakarta : Rineka Cipta, 2003) h. 2
13
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan (Jakarta : Bumi
Aksra, 2008) h. 132-133.
14
Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan, Dasar Pemahaman Dan
Pengembangan ( Jakarta : Bumi Aksara, 2007) h. 45.
8
D. Pengelola Pembelajaran
20
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Cetak Ke-3, (Jakarta : PT. Kencana, 2008), h, 30-32.
10
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
serta berakhlak mulia dengan sikap tanggung jawab tinggi terhadap tugas-
tugas keduniaan yang meliputi tugas kemasyarakatan, berbangsa, bernegara
serta tugas keakhiratan. Tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang
hendak ditingkatkan dan dituju oleh aktifitas Pendidikan Agama Islam (PAI),
yaitu (1) dimensi keimanan siswa terhadap ajaran agama Islam, (2) dimensi
penalaran serta keilmuan siswa terhadap ajaran agama Islam, (3) dimensi
penghayatan (pengalaman batin) dalam menjalankan ajaran agama Islam, dan
(4) dimensi pengamalan, dalam arti bagaimana ajaran agama Islam yang telah
diyakini, dipahami dan dihayati oleh siswa dapat menumbuhkan motivasi
dalam diri siswa untuk menggerakkan, mengamalkan dan mentaati ajaran
agama dalam kehidupan pribadi sebagai manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta mengaktuafisasikannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, atau dimensi yang bertujuan untuk
membentuk kesalehan individu dan kesalehan sosial, Dengan demikian maka
visi utama Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah adalah melakukan
transfer dan transmisi sistem nilai dengan menekankan aspek efektif dalam
proses pembelajaran.23
F. Pembahasan
23
Suyanto, Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Milenium III, Edisi I,
(Yogyakarta : Adi Cita, 2000), h. 72.
12
mana yang perlu didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Dengan demikian
guru melakukan proses sesuai dengan patokan yang dibuat sebelumnya
dengan pertimbangan terpenuhinya SK dan KD tersebut. Dengan demikian
perencanaan pembelajaran PAI dapat dilaksanakan dengan optimal.
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD Negeri 006 Raja
Bejamu sudah baik, karena sebelum mengajar guru sudah mempersiapkan RPP
dan pengembangan silabus. Materi yang disampaikan di kaitkan dengan
kondisi lingkungan/ kejadian/fenomena yang ada disekitarnya. Guru juga
melakukan interaksi belajar mengajar melalui penerapan berbagai strategi
metode dan tekhnik pembelajaran, pemanfaatan seperangkat media dan
tentunya dengan tambahan pemahaman/ penguasaan teori pendidikan, prinsip
mengajar, teori belajar dan yang lainnya yang relevan untuk proses
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI langkah-langkah yang
diperhatikan guru adalah pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir,
dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut pelaksanaan pembelajaran
dapat tercapai.
Pada kegiatan evaluasi guru dapat menentukan tingkat penguasaan
peserta didik dan memantau dari keberhasilan pengelolaan pembelajaran yang
diterapkan. Sementara dari segi perencanaan metode dan teknik evaluasi yang
akan digunakan ditemukan adanya kesesuaian antara item test/teknik evaluasi
yang digunakan dengan aspek yang akan dinilai. Baik pada silabus maupun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat adanya perencanaan
yang cermat mengenai metode dan teknik evaluasi
Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru PAI di SD Negeri 006
Raja Bejamu pada tiap satuan kegiatan secara praktis dapat menjadi patokan,
baik bagi guru maupun lembaga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
pada satuan aktifitas belajar mengajar. Dengan demikian sikap dan tindakan
selanjutnya dapat segera diambil. Hal ini berarti peningkatan efektifitas dan
kualitas pembelajaran dapat diupayakan tanpa harus menunggu waktu.
Walaupun demikian masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya yaitu
kurangnya waktu yang diberikan di SD Negeri 006 Raja Bejamu karena
13
pembelajaran PAI tidak hanya pelajaran PAI pada umumnya akan tetapi
terdapat pelajaran khusus PAI.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai kinerja
guru dalam pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran PAI di SD Negeri
006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi bahwa,
1. Kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran pada
mata pelajaran PAI di SD Negeri 006 Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi.
a. Perencanaan
Guru PAI dalam melaksanakan tugasnya selalu membuat perencanaan
atau persiapan mengajar agar pengajaran dapat terarah pada pencapaian
tujuan. Mengenai rencana pembelajaran, guru PAI selalu pembuatan
silabus dan rencana pembelajaran serta memperhatikan SK dan KD.
Setelah guru membuat rencana pembelajaran maka guru
mengaplikasikan dalam kelas, sehingga dengan mengacu pada rencana
pembelajaran tersebut akan tercapai target yang diinginkan.
14
b. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 006
Raja Bejamu sudah baik, karena sebelum mengajar guru sudah
mempersiapkan RPP dan pengembangan silabus. Materi yang
disampaikan di kaitkan dengan kondisi lingkungan/ kejadian/fenomena
yang ada disekitarnya.
c. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan SD Negeri 006 Raja Bejamu
untuk mengetahui berhasil atau belumnya pembelajaran yang telah
berlangsung. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan acuan
pelaksanaan evaluasi pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari evaluasi belajar dan evaluasi
proses pembelajaran. Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh
guru PAI telah sesuai dengan evaluasi hasil belajar yang terdapat
dalam KTSP.
Dari ketiga indikator kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran
pendidikan agama Islam yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran sudah sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung : Remaja Rosda Karya,
2005.
M. Surya, Guru antara Harapan, Kenyataan dan Keharusan, Dalam 1 Syarif dan
D Murtadho (Eds). Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru, Jakarta:
Grasindo, 2002.
Sri Lestari, Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru Mts N Mlinjon
Soecipto Dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
Undang-Undang RI No. 14 Th. 2005, Tentang Guru Dan Dosen, Jakarta: Sinar
Grafika, 2008.