Anda di halaman 1dari 103

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak dini sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pembinaan rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan pengetahuan sains agar anak
memeiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut
Undang-undang Sistem Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan
watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan Berakhlak Mulia, sehat berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Takdiroatun, (2010), menyatakan anak usia 4-5 tahun harus
diperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya perlu diberi wadah untuk
pembelajaran salah satunya pada PAUD. Dimana pada usia ini anak sudah
mampu melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan sesuatu, seperti
menempel, mengerjakan puzzle, mencoblos kertas, makin terampil
menggunakan jari tangan, mengancing kancing baju, menggambar dengan
gerakan naik turun bersambung, menarik garis lurus, lengkung dan miring,
dan melipat kertas.
Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang
tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga,
namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi,
2

seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar


gambar sederhana dan mewarnai, membentuk berbagai bentuk dengan
plastisin/playdought/tanah liat, menjahit, mengayam kertas, serta menajamkan
pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan
untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama (Sujiono dkk,
(2007).
Terkait Kurikulum Berbasis Kompetensi (2010) menyatakan
bahwasannya ada aspek-aspek pengembangan untuk anak usia dini.
Perkembangan aspek-aspek itu meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial
emosional dan kemandirian, bahasa, kognitif, dan fisik motorik. Pada
kemampuan dasar fisik motorik salah satu motorik halus, indikator di
dalamnya ditegaskan bahwa anak dapat membuat berbagai bentuk dengan
menggunakan tanah liat/plastisin. Motorik halus adalah dasar setiap individu
untuk mencapai kematangan dalam aspek perkembangan lainnya. Oleh karena
itu, perkembangan motorik halus pada anak usia dini dapat dijadikan indikator
yang sangat berguna bagi para pendidik.
Terkait dengan tujuan kurikulum TK tahun (2010) pada bidang
pengembangan fisik motorik, sub pokok bahasan kemampuan motorik halus
yaitu agar kemampuan motorik halus anak terangsang dan berkembang
secara optimal dengan menggunakan plastisin yaitu bertujuan agar anak dapat
mengembangkan kemampuan motorik halus dan keterampilan koordinasi mata
tangan mewakili bagian yang penting dan integral perkembangan motorik
secara total dan secara jelas mencerminkan perkembangan kapasitas sistem
saraf pusat untuk mengangkat dan memperoses input visual dan
menterjemahkan input tersebut kedalam bentuk keterampilan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang ditemui peneliti di TK Karya
Cerdik, dari 17 orang anak, terdapat 9 orang anak atau 53% yang mengalami
keterlambatan perkembangan kemampuan motorik halus dan 8 orang atau
47% yang sudah menunjukkan keterampulan motorik halus sesuai harapan.
Adapun permasalahannya di karenakan kurangnya latihan motorik halus
secara rutin dan berkelanjutan, serta belum tepatnya teknik yang digunakan
3

guru dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Keterlambatan


perkembangan motorik halus anak dapat ditemui dan dilihat ketika anak
sedang menulis atau memegang alat tulis. Anak belum trampil dalam menulis
bahkan terlihat kaku ketika sedang memegang krayon bahkan ada anak
tangannya terlihat gemetaran ketika sedang memegang krayon untuk
mewarnai. Ini menunjukkan kurangnya keterampilan anak dalam hal
mewarnai, kurang optimalnya kemampuan menggerakkan jari jemari dan
pergelangan tangan dalam kegiatan mewarnai dan kurangnya persiapan
sarana dan alat yang bervariasi dalam kegiatan mewarnai, dengan gejala-
gejala yang ada ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti mengangkat judul
“Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai
Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir.”

B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan
Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir?
2. Bagaimanakah penerapan kegiatan mewarnai dalam meningkatkan motorik
halus pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir?
3. Seberapa besarkah peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Rokan Baru
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir?
4

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan
Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir.
2. Untuk mengetahui penerapan kegiatan mewarnai dalam meningkatkan
motorik halus pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan
Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir
3. Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan motorik halus melalui
kegiatan mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Rokan
Baru Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir

D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian dilakukan diharapkan dapat bermanfaat antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengetahuan dan
pembelajaran dalam meningkatan kemampuan motorik halus pada anak
usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan
Hilir Melalui kegiatan mewarnai

2 Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus di sekolah agar kinerja guru-guru disekolah tersebut
dapat lebih baik.
b. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan ide bagi para pendidik untuk membuat
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus
pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir.
5

c. Orang tua
Penelitian ini dapat I bn \menambah pengetahuan bagi orang tua dan
masyarakat betapa pentingnya kegiatan mewarnai bagi anak agar
kemampuan motorik halus pada anak semakin meningkat.

d. Bagi Peneliti.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk memikirkan
kegiatan-kegiatan lain yang dapat meningkatkan kemampuan motorik
halus serta daya imajinasi pada anak dimasa yang akan datang.

E. Definisi Operasional
1. Kemampuan Motorik halus anak adalah kemampuan yang membutuhkan
gerakan keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan agar
lentur serta koordinasi mata tangan yang baik. Contoh kegiatan
motorik halus salah satunya adalah mewarnai (memberikan warna pada
gambar yang tersedia).
2. Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan meletakkan warna pada bidang
gambar atau kertas kosong menggunakan berbagai media seperti pelepah
pisang, pelepah daun pepaya, cotton bud (pewarna makanan dengan warna
merah, biru, kuning dan hijau, tempat untuk meletakkan pewarna makanan
yang sudah dicampur dengan air). Adapun teknik mewarnai dengan
menggunakan media tersebut antara lain :
6

BAB II
KAJIAN TEORETIS

A. Teori Yang Relevan


1. Kemampuan Motorik Halus
a. Pengertian Kemampuan
Didalam kamus bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata
“mampu” yang berarti kuasa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya,
mempunyai harta berlebihan. Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam
melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.
Menurut Robbins, (2008) kemampuan adalah kapasitas seseorang
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Atau bias
juga dikatakan bahwa kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa
yang dilakukan seseorang.
Kemampuan adalah yang dapat dikuasai oleh anak setelah terjadinya
proses belajar. Kemampuan anak TK tentu tidak sama dengan kemampuan
anak pada jenjang yang lebih tinggi, mengingat usia, kematangan cara berpikir
anak belum maksimal.

b. Pengertian Motorik Halus


Motorik halus dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang
meliputi keseluruhan proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ
tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan
terjadinya suatu gerakan yang dihasilkan oleh otot-otot kecil, seperti
keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan pergelangan tanganyang
tepat, oleh karena itu, gerakan ini berdasarkan pendapat Sujiono (2007),
semakin baiknya gerakn motorik halus anak membuat anak mampu berkreasi.
Pengertian motorik halus menurut Saputra dan Rudyanto (2005) adalah
“kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil)
seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan
memasukkan kelereng dan aktivitas lainnya.
7

Motorik halus adalah kemampuan melibatkan penggunaan tangan jari-


jari secara tepat seperti dalam kegiatan menulis, melipat kertas, menggunting,
menggambar dan melukis (Samsiah, 2009). Motorik halus adalah
kemampuan yang menyatu antara otot halus dan panca indera Depdiknas
(2003). “Kemampuan yang menyatu antara mata lalu dirangsang
melalui otak da n akhirnya otak menyuruh otot-otot halus menggerakkan
jari-jari tangan itu untuk melakukannya”. Sedangkan menurut Maryatin
(2010), “Motorik halus adalah: Kemampuan anak mengembangkan
koordinasi mata & jari tangan dalam kegiatan menulis atau menggambar.
Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui
kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain
puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai
bentuknya, membuat garis, melipat kertas, menggunting, mewarnai,
menjiplak, meronce, dan melukis.
Menurut pendapat Sujiono (2008) motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot- otot
kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan
pergelangan tangan yang tepat. Dewi (2005) berpendapat bahwa motorik
halus merupakan keterampilan yang menggunakan jari jemari, tangan dan
gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Pendapat tersebut sesuai dengan
yang diungkapkan Sumantri (2005) bahwa motorik halus merupakan
pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-
jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi
mata tangan.
Susanto (2011) berpendapat bahwa motorik halus adalah gerakan
halus yang melibatkan bagian-bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot
kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga namun memerlukan koordinasi
yang cermat. Menurut pendapat Suyanto (2005) perkembangan motorik halus
meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya, otot ini berfungsi untuk
melakukan gerakan-gerakan bagian-bagian tubuh yang lebih spesifik.
8

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


motorik halus merupakan kemampuan yang membutuhkan gerakan
keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan agar
lentur serta koordinasi mata tangan yang baik. Contoh kegiatan motorik
halus adalah melipat, mewarnai, menggambar, melukis menggunting dan
meronce.

c. Kemampuan Motorik Halus


Kelenturan ditentukan oleh kemampuan gerak dari sendi-sendi
(Sujiono, 2008). Kelenturan yang dapat dilihat dari kemampuan motorik
halus adalah kelenturan menggerakkan pergelangan tangan. Pernyataan
tersebut sesuai pendapat Sujiono (2008) bahwa mengembangkan kemampuan
motorik halus bertujuan untuk melatih menggerakkan pergelangan tangan.
Disimpulkan bahwa kelenturan pergelangan tangan dapat dilihat dari
kemampuan untuk menggerakkan. Keterampilan diperlukan untuk
mengontrol otot-otot kecil Mahendra (Sumantri, 2005). Keterampilan
menggunakan jari-jemari tangan dapat dilihat dari kemampuan anak
untuk memegang benda (Suyanto, 2005). Disimpulkan bahwa keterampilan
menggunakan jari-jemari ketika melaksanakan kegiatan motorik halus dapat
dilihat dari kemampuan memegang. Koordinasi mata dan tangan merupakan
koordinasi yang berhubungan dengan kemampuan memilh suatu obyek dan
mengkoordinasikannya dengan gerakan-gerakan yang diatur (Sujiono,
2008). Sesuai pendapat tersebut maka memilih sebuah obyek kemudian
mengaturnya melalui gerakan-gerakan yang sesuai antara mata dan tangan
untuk menghasilkan sebuah karya yang terbaik.
Menurut Astandiyar (2006), kemampuan motorik halus mencakup
keluwesan jemari. Ini dapat dilihat dari kemampuan anak untuk menyentuh,
menjumput, mencoret, melipat atau memasukkan sendok kemulut.
Ketrampilan motorik halus sangat diperlukan sebagai dasar kemampuan
menulis dan aktifitas bantu diri seperti makan, minum, mengacingkan baju,
9

memakai kaus kaki, dan sebagainya. Sedangkan menurut Nursalam (2005)


kemampuan motorik halus melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan
banyak tenaga. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang
berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil dan
koordinasi mata-tangan.

d. Perkembangan Motorik Halus Anak


Noorlaila (2010) perkembangan motorik halus merupakan kemampuan
anak dalam melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat
seperti: mengamati sesuatu, menjimpit, menggunting, menempel dan
sebagainya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 137 Tahun
2014 Tentang Standar pendidikan anak usia dini, perkembangan motorik halus
pada anak usia 5-6 tahun tingkat pencapaian perkembangan motorik halusnya
diantaranya adalah:

1) Menggambar sesuai gagasannya.


2) Meniru bentuk
3) Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
4) Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar
5) Menggunting sesuai dengan pola.
6) Menempel gambar dengan tepat
7) Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail

e. Tujuan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak


Tujuan kemampuan motorik halus anak berdasarkan pendapat
Sumantri (2005) adalah sebagai berikut:
1) Mampu mengembangkan keterampilan motorik halus yang berhubungan
dengan gerak kedua tangan
10

2) Mempu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan jari-


jemari, seperti kesiapan menulis, menggambar, menggunting dan
memanipulasi benda-benda
3) Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan
4) Mampu mengendalikan emosi dan beraktivitas motorik halus
Pendapat tersebut juga dikemukakan oleh Sujiono (2008) bahwa tujuan
pengembangan motorik halus adalah:
1) Agar anak dapat berlatih menggerakkan pergelangan tangan dengan
kegiatan menggambar dan mewarnai
2) Anak belajar ketepatan koordinasi mata dan tangan serta menggerakkan
pergelangan tangan agar lentur.
3) Anak belajar berimajinasi dan berkreasi
Menurut Saputro dan Rudyanto (2005) ada tiga tujuan kemampuan
motorik halus yaitu:
1) Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan
2) Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata
3) Mampu mengendalikan emosi
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan di atas dapat
disimpulkan bahwa pemberian stimulasi motorik halus pada anak usia 5-6
tahun dilakukan untuk mematangkan otot-otot kecil pada tangan anak untuk
persiapan menulis ketika masuk jenjang selanjutnya. Melalui kegiatan
menyenangkan yang dapat mematangkan kemampuan otot- otot kecil anak
diharapkan tidak tercipta keterpaksaan sehingga anak dapat berkreasi
menggunakan jari-jemari tangannya untuk latihan awal dalam kemampuan
menulis.

f. Fungsi Pengembangan Motorik Halus


Sumantri (2010) menyatakan bahwa fungsi mengembangkan motorik
halus anak adalah untuk mendukung perkembangan aspek lain yaitu bahasa,
kognitif dan sosial emosional karena satu aspek dengan aspek
perkembangan lain saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan.
11

Hurlock (1978) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi pengembangan motorik


halus adalah sebagai berikut: (1) Keterampilan untuk membantu diri
sendiri (2) Keterampilan bantu sosial (3) Keterampilan bermain (4)
Keterampilan sekolah.
Dirjen Manajemen Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah (2007)
mengemukakan tentang fungsi keterampilan motorik halus yaitu sebagai
berikut: (1) Melatih kelenturan otot jari tangan (2) Memacu pertumbuhan dan
perkembangan motorik halus dan rohani (3) Meningkatkan perkembangan
emosi anak (4) Meningkatkan perkembangan sosial anak (5) Menumbuhkan
perasaan menyayangi terhadap diri sendiri.
Pengembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat berdiri
sendiri tetapi dipengaruhi dan mempengarhi aspek perkembangan lain.
Mendukung aspek perkembangan bahasa dikarenakan pengembangan aspek
motorik halus perlu dioptimalkan untuk kematangan otot-otot kecil pada jari-
jemari, pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk
kemampuan menulis anak. Dapat mempengaruhi aspek kognitif ketika anak
melakukan kegiatan yang mengembangkan motorik halus seperti
menggambar, mewarnai atau melukis secara otomatis kemampuan berfikir
anak akan muncul.

g. Kegiatan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun


Sumantri, 2005 memaparkan tentang pengembangan kegiatan
motorik halus anak berdasarkan kronologis usia yaitu: (1) Memegang
pensil dengan benar antara ibu jari dan dua jari (2) Menjiplak persegi
panjang, wajik dan segitiga (3) Memotong bentuk-bentuk sederhana (4)
Menggambar orang termasuk: leher, tangan, mulut, rambut dan hidung.
Noorlaila (2010) menyatakan bahwa tahap perkembangan kemampuan
motorik halus anak usia 5 tahun adalah: (1) Mewarnai dengan garis-garis (2)
Menulis nama depan (3) Membangun menara setinggi 12 kotak (4)
Memegang pensil dengan benar antara ibu jari dan 2 jari (4) Menggambar
orang beserta rambut dan hidung.
12

Tingkat Pencapaian perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun


berdasarkan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, 2009) yaitu: (1)
Menggambar sesuai gagasannya (2) Meniru bentuk (3) Melakukan eksplorasi
dengan berbagai media dan kegiatan (4) Menggunakan alat tulis dengan
benar (5) Menggunting sesuai dengan pola (6) Menempel gambar dengan
tepat (7) Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail.
Perkembangan motorik halus anak usia 6 tahun berdasarkan pendapat
M. Ramli, (2005) adalah: (1) Ketangkasan terbentuk dengan baik (2) Mampu
membedakan tangan kanan dari tangan kirinya sendiri tetapi tidak dapat
membedakan tangan kanan dan kiri orang lain (3) Memegang pensil, sikat,
atau krayon seperti pegangan orang dewasa antara ibu jari dan telunjuk (4)
Menggambar manusia yang dapat dikenali terdiri dari kepala, lengan, kaki
dan batang tubuh (5) Menggambar rumah yang memiliki pintu, jendela,
dan atap. Mengatakan apa yang akan digambar sebelum memulainya (6)
Dapat menyalin lingkaran, silang dan persegi empat (7) Dapat menyalin
huruf-huruf besar seperti V, T, H, O, X.
Pengembangan motorik halus anak (usia 5-6 tahun) berdasarkan
pendapat Sujiono (2008) adalah sebagai berikut: (1) Mengurus diri sendiri
tanpa bantuan (2) Membuat berbagai bentuk menggunakan play dough dan
tanah liat (3) Meniru membuat garis tegak, miring, datar, lengkung dan
lingkaran (4) Menggunting menggunakan berbagai media berdasarkan
bentuk atau pola (5) Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2
jari).
Sesuai dengan perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun yaitu: (1)
Dapat memegang pensil atau krayon menggunakan ibu jari dan dua jari
telunjuk. Ketika anak dapat memegang crayon dengan benar maka saat
mewarnai sebuah gambar ataupun kertas hasil yang diperoleh juga akan
semakin bagus dan rapi (2) Membuat obyek gambar dengan lebih detail dan
bisa dikenali. Obyek yang dimaksud disini dapat berupa orang, hewan atau
13

benda misalnya rumah yang digambar oleh anak sudah ditambahkan dengan
hal-hal kecil yang ada pada obyek yang digambar.
h. Prinsip Pengembangan Motorik Halus

Pembelajaran yang mengembangkan motorik halus anak perlu


memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan motorik halus. Prinsip-prinsip
tersebut sesuai pendapat (Sumantri, 2005) yaitu:
1) Berorientasi pada kebutuhan anak, kegiatan yang bertujuan untuk
megembangkan motorik halus sebaiknya disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak. Jangan terlalu mudah untuk anak dan jangan terlalu
sulit karena akan berpengaruh pada perkembangannya.
2) Belajar sambil bermain, belajar sambil bermain merupakan hal yang
menyenangkan untuk anak karena dunia anak adalah dunia bermain.
Ketika bermain anak bereksplorasi dengan dirinya sendiri dan lingkungan
disekitarnya sehingga pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna.
3) Kreatif dan inovatif, kegiatan yang dilakukan harus memunculkan rasa
ingin tahu yang besar pada anak dan memotivasi untuk berfikir kritis
sehingga anak akan menemukan hal-hal baru yang menambah
pengetahuannya.
4) Lingkungan kondusif, lingkungan yang kondusif sangat berpengaruh
terhadap kegiatan pembelajaran sehingga menciptakan lingkungan yang
mempunyai keamanan dan kenyamanan sangat penting dilakukan. Selain
itu, disesuaikan juga dengan gerak anak ketika bermain.
5) Tema, dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya dimulai dengan hal- hal
yang dekat dengan anak dan menarik sehingga mudah dalam pengenalan
berberapa konsep
6) Mengembangkan keterampilan hidup, kegiatan pembelajaran
motorik halus sebaiknya mengembangkan beberapa keterampilan hidup
seperti menolong diri sendiri, disiplin serta sosialisasi yang sangat berguna
dan penting untuk jenjang selanjutnya.
7) Menggunakan kegiatan terpadu, pembelajaran motorik halus yang
menggunakan model pembelajaran terpadu sangat cocok digunakan
14

karena tema yang diambil sangat menarik sehingga membuat anak


antusias.
8) Kegiatan berorientasi pada prinsip perkembangan anak, prinsip- prinsip
perkembangan anak yang dimaksud yaitu anak dapat belajar dengan
baik ketika kebutuhan fisiknya terpenuhi, aman dan tentram secara
psikologis. Siklus belajar anak terjadi secara berulang-ulang. Anak belajar
melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebaya yang ada
di sekitarnya. Minat anak dan keingintahuannya yang besar memotivasi
belajarnya. Perkembangan dan belajar memperhatikan perbedaan
individual yang setiap anak berbeda-beda.
Prinsip-prinsip pengembangan motorik halus sesuai pendapat Dirjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (2007) adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan motorik halus dilakukan secara bertahap serta berulang-
ulang sesuai kemampuan anak
2) Kegiatan hendaknya diberikan sesuai tema dimana lingkungan tempat
tinggal anak
3) Stimulasi yang diberikan hendaknya sesuai usia dan taraf
pertumbuhan dan perkembagan anak baik jasmani maupun rohani
4) Pengembangan motorik anak dilakukan dengan kegiatan yang menarik
dan menyenangkan
5) Memberikan pengawasan dan bimbingan kepada anak ketika
melakukan kegiatan motorik halus
6) Kegiatan motorik halus hendaknya dilakukan secara bervariasi agar tidak
timbul kejenuhan

i. Cara Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak


Menurut Agus Hamdani (2005) “cara meningkatkan motorik halus
anak dapat dilakukan dengan melatih anak dengan berbagai kegiatan yang
positif seperti menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini merupakan salah satu
cara meningkatkan keterampilan motorik mereka”. Beberapa keterampilan
tangan yang penting bagi anak untuk dikembangkan adalah:
15

1) Mampu melengkungkan telapak tangan membentuk cekungan (palmar


arching)
2) Menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk memegang suatu benda,
sambil menggunakan jari tengah dan jari manis untuk kesetabilan tangan
mereka (hand side separation).
3) Membuat bentuk lengkung dengan jempol dan telunjuk (open web space)

Berdasarkan beberapa pendapat cara meningkatkan kemampuan motorik


halus anak maka disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat
ditingkatkan melalui aktivitas lain menggambar dan bermain dengan
odol/krim serta kegiatan merobek dan meremas kertas serta kegiatan
mewarnai menggunakan alat-alat tulis misalnya krayon atau pensil warna.

j. Stimulasi Perkembangan Motorik Halus

Kemampuan motorik halus anak dapat berkembang meskipun tidak


memperoleh stimulasi, tetapi perkembangan atau kemampuan yang dicapai
anak tidak dapat maksimal atau hanya mencapai pada batas minimal yang
ada (Sumantri, 2005). Stimulasi yang dapat diberikan untuk anak usia 5-6
tahun dengan tujuan untuk mengembangkan motorik halusnya sebagai
latihan untuk melatih kemampuan menulis anak dapat dilakukan dengan
beberapa kegiatan yang membutuhkan ketelitian, kecermatan serta
kesabaran untuk melakukannya. Berikut ini merupakan beberapa contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan motorik
halus anak yaitu mencetak, menjahit, menggunting, melipat, menjiplak,
bermian playdough, membangun menara, mewarnai dan menggambar.
Mengingat pentingnya keterampilan motorik halus
dikembangkan secara maksimal sebagai tuntutan keterampilan menulis
ketika jenjang sekolah berikutnya, maka stimulasi yang diberikan kepada
anak harus optimal. Stimulasi yang diberikan melalui beberapa
kegiatan seperti mencetak, menjahit, menggunting, melipat, menjiplak,
bermian playdough, membangun menara, mewarnai dan menggambar.
Melalui beberapa kegiatan tersebut antara kegiatan yang satu dengan
16

kegiatan yang lain saling melengkapi untuk tujuan yang sama yaitu melatih
anak untuk kemampuan menulis. Apabila salah satu diantara beberapa
kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus tersebut tidak
dapat terlaksana secara maksimal maka akan mempengaruhi tujuan dari
penerapan kegiatan untuk mengembangkan motorik halus yang lain.
Sehingga sangat penting untuk mengemas kegiatan mewarnai agar lebih
menarik dan menimbulkan antusiasme anak.

2. Kegiatan Mewarnai
a. Pengertian Mewarnai
Anak-anak sangat suka memberi warna melalui berbagai media
baik saat menggambar atau meletakkan warna saat mengisi bidang-bidang
gambar yang harus diberi pewarna (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S,
2011). Berdasarkan pernyataan tersebut maka kegiatan mewarnai
merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk anak. Menyenangkan yang
dimaksud di sini terletak pada proses memilih warna yang digunakan untuk
mewarnai sebuah bidang gambar kosong. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Sumanto (2005) bahwa kreativitas yang dapat dikembangkan pada kegiatan
mewarnai bagi anak TK adalah adanya kebebasan untuk memilih dan
mengkombinasikan unsur warna pada obyek yang diwarnainya sesuai
keinginan anak. Tujuan dari kegiatan mewarnai adalah melatih menggerakkan
pergelangan tangan (Sujiono, 2008).
Mewarnai pada anak usia dini bertujuan untuk melatih keterampilan,
kerapian serta kesabaran (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi, 2011).
Keterampilan diperoleh dari kemampuan anak untuk mengolah tangan yang
dilakukan secara berulang-ulang sehingga semakin lama anak bisa
mengendalikan serta mengarahkan sesuai yang dikehendaki. Kerapian dilihat
dari bagaimana anak memberi warna pada tempat-tempat yang telah
ditentukan semakin lama anak akan semakin terampil untuk menggoreskan
media pewarnanya karena sudah terbiasa. Kesabaran diperoleh melalui
kegiatan memilih dan menentukan komposisi yang tepat sesuai pendapat.
17

seberapa banyak warna yang digunakan untuk menentukan komposisi


warnanya. Usaha yang dilakukan secara terus-menerus akan melatih
kesabaran anak.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan di atas dapat
disimpulkan bahwa mewarnai merupakan kegiatan yang sangat cocok
diterapkan untuk anak usia 4-5 tahun, karena mewarnai merupakan kegiatan
yang menyenangkan. Selain itu, melalui kegiatan mewarnai dapat melatih
keterampilan, kerapian dan kesabaran serta mengekspresikan keinginannya
untuk memberi atau membuat warna pada obyek gambar menggunakan
pewarna dan alat yang digunakan untuk mewarnai misalnya, menggunakan
pelepah pisang, pelepah daun pepaya dan cotton bud.

b. Kegiatan Mewarnai
Anak prasekolah juga senang berpartisipasi dalam aktivitas
gerak ringan seperti menggambar, mewarnai, melukis, memotong, dan
menempel (Morrison, 2012). Anak pra sekolah disini termasuk anak TK yaitu
usia 4-5 tahun yang seharusnya menyukai kegiatan mewarnai menggunakan
bahan yang beraneka ragam. Kegiatan mewarnai gambar merupakan
kegiatan mewarnai yang dilakukan menggunakan berbagai macam
media seperti krayon, spidol, pensil warna dan pewarna makanan. Dalam
penelitian ini akan digunakan media pewarna makanan. Gambar yang akan
diwarnai disesuaikan dengan tema yang sedang digunakan di TK.
1. Mewarnai gambar menggunakan pelepah pisang
Mewarnai gambar menggunakan pelepah pisang merupakan alternatif
kegiatan mewarnai yang bisa dilakukan di TK untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak. Mewarnai menggunakan pelepah pisang
dilakukan dengan mempersiapkan pewarna makanan dengan warna merah,
biru, kuning dan hijau yang dicampur dengan air, pelepah pisang
dengan lebar 1cm, lepek yang digunakan untuk meletakkan pewarna serta
pola gambar yang akan diwarnai.
18

2. Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun papaya


Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun pepaya merupakan
kegiatan mewarnai pada sebuah kertas bergambar menggunakan
pelepah daun pepaya yang dipotong dengan panjang sekitar 5-6 cm dan
lebar sekitar 1cm. Pewarna yang digunakan adalah pewarna makanan
dengan 4 warna yang berbeda, pola gambar yang akan diwarnai dan setiap
warna akan disediakan 5 pelepah daun pepaya sehingga ketika kegiatan
mewarnai menggunakan pelepah daun pepaya dilakukan membutuhkan
sebanyak 20 pelepah daun pepaya.
3. Mewarnai gambar menggunakan cotton bud
Mewarnai gambar menggunakan cotton bud menjadi pilihan dalam
kegiatan mewarnai gambar karena merupakan variasi kegiatan
yang dipadukan dengan pewarna makanan untuk menciptakan sebuah
warna pada gambar agar terlihat menarik. Alat serta bahan yang digunakan
ketika mewarnai gambar menggunakan cotton bud adalah pewarna
makanan dengan warna merah, biru, kuning dan hijau, tempat untuk
meletakkan pewarna makanan yang sudah dicampur dengan air, cotton bud
berukuran besar atau kecil serta pola gambar yang digunakan untuk
mewarnai. Ketika kegiatan mewarnai akan disediakan cotton bud pada tiap-
tiap warna yaitu setiap warna akan disediakan 5 cotton bud sehingga ketika
kegiatan mewarnai menggunakan cotton bud dilakukan membutuhkan
sebanyak 20 cotton bud.

c. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan Mewarnai


Menurut sumanto (2005) Kegiatan mewarnai yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun pasti
terdapat kelebihan serta kekurangan dalam pelaksanaannya, oleh kerena itu
akan dipaparkan beberapa kelebihan dan kekurangan kegiatan mewarnai
Adapun beberapa kelebihan dari kegiatan mewarnai adalah:
19

1) Mengembangkan keterampilan motorik anak khususnya motorik halus


dan beberapa aspek perkembangan lain seperti kognitif dan sosial
emosional
2) Mengekspresikan perasaan anak dan melatih anak untuk
belajar berkonsentrasi
3) Melatih anak untuk persipan menulis di jenjang pendidikan
selanjutnya
Sedangkan kekurangan dalam kegiatan mewarnai adalah sebagai
berikut:
1) Menjadikan anak kurang aktif karena mewarnai merupakan kegiatan
yang membutuhkan konsentrasi
2) Interaksi yang terjadi antara guru dan anak ataupun satu anak ke anak
yang lain kurang karena terlalu fokus pada gambar yang diwarnai
3) Apabila terlalu sering dilakukan dapat menjadikan anak bosan

d. Langkah-langjah kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu:


1. Satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4-5 anak.
2. Setiap kelompok mendapatkan 4 pewarna yang sudah diletakkan
dalam lepek.
3. Guru memberikan contoh dan penjelasan kegiatan mewarnai gambar.
4. Menyampaikan aturan atau kesepakatan ketika kegiatan pembelajaran.
5. Pola gambar yang digunakan untuk mewarnai disesuaikan dengan
tema yang sedang berlangsung di TK

e. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun


Perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang baik tentunya
sesuai dengan karakteristik perkembangan yang telah ditetapkan.
Karakteristik kemampuan motorik halus seorang anak itu dikatakan baik
apabila tujuan dari pengembangan motorik halus yang telah dipaparkan
sebelumya dapat tercapai.
Pernyataan tersebut sesuai yang dikemukakan Hurlock (1978)
yaitu pengendalian otot tangan, bahu dan pergelangan tangan meningkat
20

dengan cepat selama masa kanak-kanak. Selain itu, pengendalian otot jari
tangan berkembang lebih lambat. Allen dan Marotz (2010) mengemukakan
bahwa pada usia 5 tahun anak menunjukkan pengendalian yang cukup
baik pada pensil atau spidol yaitu mulai mewarnai di dalam garis dan pada
usia 6 tahun ketangkasan serta koordinasi mata tangan anak meningkat
seiring fungsi motorik semakin baik. Pendapat tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan Santrock (2007) yaitu usia 5 tahun koordinasi motorik
halus anak semakin meningkat ditandai dengan tangan, lengan dan jari semua
bergerak bersama di bawah perintah mata.
Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dipaparkan di atas maka
karakteristik kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang baik yaitu
koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan tangan serta
keterampilan jari tangan dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu,
melalui kegiatan pembelajaran motorik halus di taman kanak-kanak dapat
memaksimalkan kemampuan yang dimiliki anak.

B. Hipotesis
Berdasarkan kerangka diatas dapat diajukan hipotesis bahwa melalui
kegiatan mewarnai dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak
usia 4-5 tahun di TK karya cerdik Kecamatan Pekaitan”.
21

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK), sebagai
mana dikemukakan oleh wardani (2002) menyatakan bahwa penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya
sendiri melalui refleksi. Diri dengan tujuan untuk memperbaiki kenerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar anak meningkat.
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yang melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah model
siklus yang terdiri dari merencanakan perbaikan melaksanakan tindakan,
pengamatan dan melakukan refleksi.
Suharsimi, dkk (2006) merngemukakan bahwa penelitian tindakan kelas
dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktek pembelajaran,
Daur siklus penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi adalah sebagai berikut

Perencanan
an

Refleksi SIKLUS Pelaksanaa


I nn

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS Pelaksanaa


II n
Pengamata
nnn
?

Gambar : 3.1. Rancangan Siklus I dan II (Suharsimi 2006)


22

Setiap siklus dalam penelitian ini terdapat empat langkah dan dilaksanakan
secara sistematis dengan perencanaan yang telah ditentukan, diantaranya:
1. Perencanaan
Beberapa langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan penelitian
tindakan kelas ini adalah:
a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan
mewarnai
b. Menyiapkan Pewarna
c. Menyiapkan lembar observasi dan lembar evaluasi

2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menaati apa yang sudah
dirumuskan, direncanakan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH), dan
disetujui untuk dilakukan tindakan.

3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan penelitian. Jadi
saat peneliti melakukan penelitian, pengamatan juga dilakukan. Pengamatan
dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk
mengetahui pencapaian sasaran dari tindakan yang telah dilaksanakan.
Kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
b. Peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mencatat pembelajaran
yang dilaksanakan.
c. Peneliti mencatat aktivitas peserta didik yang berlangsung dalam
pembelajaran secara keseluruhan.
d. Peneliti mengumpulkan data hasil pengamatan.

4. Refleksi
Refleksi dilakukan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah
terkumpul. Dengan melihat hasil dari pengamatan, selanjutnya
23

peneliti mengambil kesimpulan untuk melakukan tindakan selanjutnya yang


akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

B. Tempat dan Waktu


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di TK Karya Cerdik Jalan pelajar Rokan
Baru Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir. Adapun jumlah siswa di
TK karya cerdik sejumlah 17 anak, terdiri dari 7 anak laki-laki dan 10 anak
perempuan.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Maret 2017,
penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya dilakukan
dalam 3 kali pertemuan.

C. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan mengacu
pada rancangan 2 siklus. Setiap 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada
tiap-tiap siklus dilaksanakan ulangan harian. Masing – masing siklus
mempunyai 4 tahapan :
1. Perencanaan.
2. Pelaksanaan.
3. Observasi
4. Refleksi

Pada tiap-tiap siklus rencana kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :


Tabel 1. Perencanaan Aktifitas Siklus I
Pertemuan Kegiatan Media
1  Mewarnai gambar balon udara Gambar, pelepah
menggunakan pelepah pisang pisang, pewarna.
a. guru memperlihatkan serta
mengenalkan media atau alat-alat
yang akan dipergunakan untuk
kegiatan mewarnai
b. guru memberikan contoh bagaimana
24

mewarnai menggunakan pelepah


pisang
c. guru melakukan kesepakatan
tentang aturan yang harus ditaati
ketika kegiatan mewarnai
berlangsung
d. guru membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya
disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan
coklat begitu juga dengan
pelapah pisang yang pada setiap
warna disediakan 3 pelepah pisang
sehingga anak- anak harus
bergantian ketika ingin memakai.
e. Guru membagikan kertas gambar
yang akan diwarnai beserta pewarna
dan alat mewarnai kemudian boleh
memulai untuk mewarnai gambar.

2  Mewarnai gambar Gambar, pelepah


menggunakan pelepah daun pepaya dan daun pepaya dan
pewarna makanan pewarna
a. Anak dibagi menjadi 3 kelompok makanan
setiap kelompok terdiri dari 5 atau 6
anak.
b. Guru terlebih dahulu
memperlihatkan gambar yang akan
diwarnai yaitu gambar balon
c. Guru menyampaikan aturan yang
telah disepakati selama kegiatan
mewarnai.
d. guru memberikan contoh terlebih
dahulu kepada anak- anak.
Pembagian gambar untuk mewarnai
dan pewarna yang digunakan
dilakukan dengan perlombaan antara
3 kelompok yang duduknya paling
rapi mendapatkan pertama kali. Jika
semua kelompok sudah
mendapatkan gambar, pewarna serta
alat untuk mewarnai kegiatan boleh
dimulai.
e. Guru melakukan pendekatan kepada
anak dengan bergantian dan
memberikan motivasi serta
25

mengarahkan anak untuk tidak


terburu-buru.
f. Anak yang sudah selesai mewarnai
gambar diminta untuk memajang
hasil karyanya di depan kelas.

3  Mewarnai gambar menggunakan Gambar, cotton


cotton bud dan pewarna makanan bud dan pewarna
a. guru menyampaikan kegiatan makanan
mewarnai dimulai dengan
memberikan contoh mewarnai
menggunakan cotton bud terlebih
dahulu kemudian memperlihatkan
media yang digunakan, 4 pewarna
yang sudah ditempatkan pada
wadahnya dan diberi kapas, 4
cotton bud ukuran besar yang
diletakkan pada setiap warna dan
gambar yang akan diwarnai
b. Guru menyampaikan aturan yang
telah disepakati untuk berbagi
pewarna serta mengembalikan cotton
bud sesuai pada warnanya
c. Kelompok yang pertama kali
mendapatkan kertas gambar dan
pewarna adalah yang semua anggota
kelompoknya sudah siap untuk
melakukan kegiatan. Jika semua anak
sudah mendapatkan kertas gambar
anak diminta untuk memberi nama
terlebih dahulu pada kertas gambar
masing-masing. Anak-anak boleh
memulai untuk mewarnai gambar.

Tabel. 2. Perencanaan Aktifitas Siklus II


Pertemuan Kegiatan Media
1  Mewarnai gambar balon udara Gambar, pelepah
menggunakan pelepah pisang pisang, pewarna.
f. guru memperlihatkan serta
mengenalkan media atau alat-alat
yang akan dipergunakan untuk
kegiatan mewarnai
g. guru memberikan contoh bagaimana
mewarnai menggunakan pelepah
26

pisang
h. guru melakukan kesepakatan
tentang aturan yang harus ditaati
ketika kegiatan mewarnai
berlangsung
i. guru membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya
disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan
coklat begitu juga dengan
pelapah pisang yang pada setiap
warna disediakan 3 pelepah pisang
sehingga anak- anak harus
bergantian ketika ingin memakai.
j. Guru membagikan kertas gambar
yang akan diwarnai beserta pewarna
dan alat mewarnai kemudian boleh
memulai untuk mewarnai gambar.

2  Mewarnai gambar Gambar, pelepah


menggunakan pelepah daun pepaya dan daun pepaya dan
pewarna makanan pewarna
g. Anak dibagi menjadi 3 kelompok makanan
setiap kelompok terdiri dari 5 atau 6
anak.
h. Guru terlebih dahulu
memperlihatkan gambar yang akan
diwarnai yaitu gambar balon
i. Guru menyampaikan aturan yang
telah disepakati selama kegiatan
mewarnai.
j. guru memberikan contoh terlebih
dahulu kepada anak- anak.
Pembagian gambar untuk mewarnai
dan pewarna yang digunakan
dilakukan dengan perlombaan antara
3 kelompok yang duduknya paling
rapi mendapatkan pertama kali. Jika
semua kelompok sudah
mendapatkan gambar, pewarna serta
alat untuk mewarnai kegiatan boleh
dimulai.
k. Guru melakukan pendekatan kepada
anak dengan bergantian dan
memberikan motivasi serta
mengarahkan anak untuk tidak
27

terburu-buru.
l. Anak yang sudah selesai mewarnai
gambar diminta untuk memajang
hasil karyanya di depan kelas.

3  Mewarnai gambar menggunakan Gambar, cotton


cotton bud dan pewarna makanan bud dan pewarna
- guru menyampaikan kegiatan makanan
mewarnai dimulai dengan
memberikan contoh mewarnai
menggunakan cotton bud terlebih
dahulu kemudian memperlihatkan
media yang digunakan, 4 pewarna
yang sudah ditempatkan pada
wadahnya dan diberi kapas, 4
cotton bud ukuran besar yang
diletakkan pada setiap warna dan
gambar yang akan diwarnai
- Guru menyampaikan aturan yang
telah disepakati untuk berbagi
pewarna serta mengembalikan cotton
bud sesuai pada warnanya
- Kelompok yang pertama kali
mendapatkan kertas gambar dan
pewarna adalah yang semua anggota
kelompoknya sudah siap untuk
melakukan kegiatan. Jika semua anak
sudah mendapatkan kertas gambar
anak diminta untuk memberi nama
terlebih dahulu pada kertas gambar
masing-masing. Anak-anak boleh
memulai untuk mewarnai gambar.

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan bagian yang
terpenting. Bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk
mendapatkan data yang diperlukan maka peneliti menggunakan beberapa
teknik, di antaranya observasi. Dengan cara observasi peneliti langsung
mengobservasi anak untuk mengetahui kemampuan motorik halus melalui
kegiatan mewarnai.
28

E. Data Dan Instrumen Penelitian


Data dalam penelitian ini diambil dari anak usia 5-6 tahun di TK karya cerdik
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir yang berjumlah 16 anak, terdiri
dari 7 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Instrument penelitian ini diambil
dari indikator kemampuan motorik halus dari permendiknas no 137 tahun 2014
Tabel 3. Kisi-Kisi Variabel Kemampuan Motorik Halus
N Aspek Kemampuan Motorik Halus BB MB BSH BSB
o
1 Meniru bentuk
2 Melakukan eksplorasi dengan berbagai
media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar
4 Mengekspresikan diri melalui gerakan
menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola
6 Menempel gambar dengan tepat

Keterangan :

1. BB = Belum Berkembang, anak belum mampu mengikuti motorik halus


sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. diberi skor 1
2. MB = Mulai Berkembang, anak mulai tampak memperlihatkan kemampuan
motorik halus sesuai indikator yang telah ditentukan diberi skor 2
3. BSH = Berkembang sesuai Harapan, anak sudah mampu menunjukkan
kemampuan motorik halus sesuai indikator yang telah ditentukan meski telah
memperoleh bimbingan dan arahan diberi skor 3
4. BSB = Berkembang Sangat Baik, anak mampu melakukan kemampuan
motorik halus sesuai indikator yang telah ditentukan sesuai bimbingan dan
arahan di beri skor 4

Tabel 4. Lembar Aktivitas Anak


N Aktivitas Anak B C K
o
29

1 Anak mendengarkan penjelasan guru


tentang tujuan pembelajaran mewarnai
2 Anak memperhatikan penjelasan guru
tentang kegiatan mewarnai
3 Anak bertanya pada guru
4 Anak berterima kasih terhadap
penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru

Keterangan :

B : Baik yaitu anak sudah mampu menjelaskan tujuan pembelajaran,


menjelaskan kegiatan mewarnai dan mendapatkan penghargaan dan
motivasi dari guru.
C : Cukup, yaitu anak mulai mampu menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan kegiatan mewarnai dan mendapatkan penghargaan dan
motivasi dari guru.
. K : Kurang, yaitu anak kurang mampu menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan kegiatan mewarnai dan mendapatkan penghargaan
motivasi dari guru.
Tabel 5. Lembar Aktivitas Guru
N Penilaian
Aktivitas Guru B C K
o
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
mewarnai
2 Guru menjelaskan pembelajaran
tentang kegiatan mewarnai
3 Guru menyiapkan alat pembelajaran
mengenai kegiatan mewarnai
4 Guru memberikan kesempatan bertanya
kepada anak yang belum mengerti.
5 Guru memberikan penghargaan dan
motivasi
6 Melakukan Refleksi

Adapun standar penilaian menurut Masnur (2009)


B : Baik yaitu guru sudah mampu menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan, menyiapkan alat pembelajaran mengenai kegiatan
30

mewarnai, memberikan kesempatan bertanya kepada anak yang belum


mengerti, memberikan penghargaan dan motivasi kepada anak.
C : Cukup, yaitu guru mulai mampu menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan, menyiapkan alat pembelajaran mengenai kegiatan
mewarnai, memberikan kesempatan bertanya kepada anak yang belum
mengerti, memberikan penghargaan dan motivasi kepada anak.
K : Kurang, yaitu guru kurang mampu menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan, menyiapkan alat pembelajaran mengenai kegiatan
mewarnai, memberikan kesempatan bertanya kepada anak yang belum
mengerti, memberikan penghargaan dan motivasi kepada anak.

F. Teknik Analisis  Data


Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah tentang kemampuan
motorik halus anak. Dalam pencapaian kemampuan motorik halus anak
disajikan dalam tabel dan grafik dalam bentuk persentase. Teknik analisis
statistik deskriptif untuk mencari nilai rata-rata dan persentase keberhasilan
anak. Menurut Miles dan Heberman (Zainal 2006) analisis data ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh tindakan melalui kegiatan mewarnai dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK
Karya Cerdik. Dengan rumus :

fn
P= X 100 %
N

Posrate−Baserate
( Peningkatan) P= X 100 %
Baserate

Keterangan :
P : Persentase Peningkatan
Posrate : Nilai sesudah diberikan tindakan
Baserate : Nilai sebelum tindakan
31

Kriteria penilaian
1. Kemampuan Motorik Halus
- BB = Belum berkembang (0 – 24,99%)
- MB = Mulai berkembang (25 – 49,99%)
- BSH = Berkembang sesuai harapan (50 – 74,99%)
- BSB = Berkembang sangat baik (75 – 100%)

2. Aktivitas Guru Dan Aktivitas Anak


- B = Baik (67-100%)
- C = Cukup (34-66,99%)
- K = Kurang (0-33,99%)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Secara Umum Tentang Penelitian


Penelitian dengan menggunakan kegiatan mewarnai yang dilakukan di TK
Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini
dilaksanakan dua bulan yang meliputi dua siklus. Penelitian dilakukan dengan
bantuan observer teman sejawat di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun
TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan yang berjumlah 17 orang yang terdiri
dari 7 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Guru yang mengajar di TK Karya
Cerdik Kecamatan Pekaitan berjumlah 7 orang, mempunyai rombongan belajar
32

tiga, yang terdiri dari usia 4-5 tahun dan usia 5-6 tahun. Sarana dan prasarana
cukup memadai serta memiliki perlengkapan diantaranya, ruang kantor, toilet,
tempat cuci tangan, permainan luar dan dalam ruangan. Adapun waktu
penelitian pada bulan April s/d Mei 2017

B. Uraian Pelaksanaan Penelitian Secara Umum


Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan empat tahap yaitu :
1. Tahap pencapaian yaitu menyusun rancangan tindakan yang dilakukan guru
untuk meningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai
pada anak usia 5-6 tahun TK Karya Cerdik Kabupaten Rokan Hilir.
2. Tahap pelaksanaan yaitu guru meminta anak mengungkapkan apa dialami
atau pengalaman anak sesuai dengan suatu kegiatan harian yang telah
direncanakan.
3. Tahap pengamatan, guru mengamati kegiatan anak saat melakukan
kegiatan.
4. Tahap refleksi, guru mengkaji dan mempertimbangkan antara tindakan
yang telah dilakukan dengan hasil dan masalah yang terjadi. Kemudian
guru menyusun kembali strategi baru yang akan dilakukan pada siklus II
apabila siklus I indikatornya belum sesuai dengan yang diharapkan.

C. Penjelasan Persiklus

Tindakan siklus I

1. Persiapan Penelitian

Sebelum menjelaskan peelitian persiklus, terlebih dahulu penulis


menjelaskan tentang hasil pengamatan terhadap pembelajaran yang
berlangsung sebelum siklus I dilakukan. Penelitian melakukan langkah awal
dengan melakukan observasi pada tanggal 10 April 2017 sampai 10 Mei 2017.
Kemampuan motorik halus anak sebelum dilakukan tindakan kelas, anak
kurang bisa meniru bentuk, anak kurang melakukan eksplorasi dengan berbagai
media dan kegiatan, anak terlihat kesulitan menggunakan alat tulis dengan
benar, anak kurang mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara
33

detail, sebagian anak kurang bisa menggunting sesuai pola, masih ada anak
yang belum bisa menempel gambar dengan tepat. Hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.1. Kemampuan Motorik Halus Sebelum Siklus

No. Aspek Skor Skor % Kategori


Faktual ideal
1. Meniru bentuk 27 68 39,7 MB
2. Melakukan eksplorasi dengan 25 68 36,7 MB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 32 68 47,0 MB
4 Mengekspresikan diri melalui 25 68 36,7 MB
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 31 68 45,5 MB
6 Menempel gambar dengan tepat 36 68 52,9 BSH
Jumlah 176 408 258,5
Persentase 43,13
Kriteria MB

Kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai pada pra siklus


memperoleh persentase 43,13 %.
2. Pelaksanaan penelitian
Penelitian tindakan kelas siklus I (satu) dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan, mulai tanggal 10 – 12 April 2017.
a. Tahap perencanaan
Dalam penelitian kelas ini peneliti telah menyusun rancangan
pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak dengan membuat rencana kegiatan harian (RKH), lembar observasi guru
dan anak serta lembar kemampuan motorik halus anak.

b. Tahap pelaksanaan
Pertemuan pertama dilakukan pada hari senin, 10 April, Saat
pertemuan pertama Siklus I, peneliti memperlihatkan serta mengenalkan
media atau alat-alat yang akan dipergunakan untuk kegiatan mewarnai,
peneliti memberikan contoh bagaimana mewarnai menggunakan pelepah
pisang, peneliti melakukan kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati
34

ketika kegiatan mewarnai berlangsung, peneliti membagi anak beberapa


kelompok. setiap kelompok hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu warna
merah, kuning, hijau dan coklat begitu juga dengan pelapah pisang yang
pada setiap warna disediakan 3 pelepah pisang sehingga anak- anak harus
bergantian ketika ingin memakai, peneliti membagikan kertas gambar yang
akan diwarnai beserta pewarna dan alat mewarnai kemudian boleh memulai
untuk mewarnai gambar. Pada akhir kegiatan peneliti mengulang kembali
tentang kegiatan yang telah dilakukan. Peneliti memberikan penghargaan
berupa pujian kepada anak yang mempunyai kemampuan meniru bentuk,
melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat
tulis dengan benar, mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara
detail, menggunting sesuai pola, menempel gambar dengan tepat. Hasil
observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
anak memperoleh persentase 48,52 %. Pada kegiatan ini terjadi peningkatan
meskipun masih kategori kurang. Adanya peningkatan kemampuan motorik
halus anak pada pertemuan I Siklus I disajikan pada Tabel 4.2. berikut ini:
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan secara bersamaan dengan melasanakan tindakan
yang dilakukan oleh peneliti, peneliti berperan sebagai observasi dan
melibatkan teman sejawat sebnagai guru yang akan memperhatikan semua
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran dan
mengamati kegiatan anak dengan menggunakan media pengamatan untuk
guru dan anak kemudian guru melakukan evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan anak.
Tabel 4.2. Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I Pertemuan I

No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 29 68 42,64 MB
2 Melakukan eksplorasi dengan 29 68 42,64 MB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan 33 68 48,52 MB
4 benar 34 68 50 BSH
Mengekspresikan diri melalui
35

5 gerakan menggambar secara detail 36 68 52,94 BSH


Menggunting sesuai pola 37 68 54,41 BSH
Menempel gambar dengan tepat
Jumlah 198 408 291,15
Persentase 48,52
Kriteria MB

Kemampuan motorik halus anak pada siklus I pertemuan I dengan


perolehan nilai persentase 48,52 %.

Pertemuan kedua, dilakukan hari selasa, tanggal 11 April 2017


peneliti mengelompokkan Anak dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5 atau 6 anak, peneliti terlebih dahulu memperlihatkan gambar
yang akan diwarnai yaitu gambar balon, peneliti menyampaikan aturan yang
telah disepakati selama kegiatan mewarnai. Peneliti memberikan contoh
terlebih dahulu kepada anak- anak. Pembagian gambar untuk mewarnai dan
pewarna yang digunakan dilakukan dengan perlombaan antara 3 kelompok
yang duduknya paling rapi mendapatkan pertama kali. Jika semua
kelompok sudah mendapatkan gambar, pewarna serta alat untuk mewarnai
kegiatan boleh dimulai, peneliti melakukan pendekatan kepada anak dengan
bergantian dan memberikan motivasi serta mengarahkan anak untuk tidak
terburu-buru. Anak yang sudah selesai mewarnai gambar diminta untuk
memajang hasil karyanya di depan kelas. Pada akhir kegiatan peneliti
mengulang kembali tentang kegiatan yang telah dilakukan. Peneliti
memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang mempunyai
kemampuan meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan
kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar, mengekspresikan diri melalui
gerakan menggambar secara detail, menggunting sesuai pola, menempel
gambar dengan tepat. Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak pada siklus I pertemuan II memperoleh rata-
rata persentase 49,75 %. Pada kegiatan ini terjadi peningkatan meskipun masih
kategori kurang. Adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak pada
Siklus I pertemuan II disajikan pada Tabel 4.3. berikut ini:
36

Tabel 4.3. Kemampuan Motorik halus Anak Siklus I Pertemuan II

No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 30 68 44,11 MB
2 Melakukan eksplorasi dengan 30 68 44,11 MB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan 34 68 50 BSH
4 benar 34 68 50 BSH
Mengekspresikan diri melalui
5. gerakan menggambar secara detail 36 68 52,94 BSH
6 Menggunting sesuai pola 39 68 57,35 BSH
Menempel gambar dengan tepat
Jumlah 203 408 298,51
Persentase 49,75
Kriteria MB

Kemampuan Motorik halus anak pada siklus I pertemuan II dengan


perolehan nilai persentase 49,75 %.
Pertemuan ketiga, dilakukan hari rabu, tanggal 12 April 2017 peneliti
menyampaikan kegiatan mewarnai dimulai dengan memberikan contoh
mewarnai menggunakan cotton bud terlebih dahulu kemudian memperlihatkan
media yang digunakan, 4 pewarna yang sudah ditempatkan pada wadahnya
dan diberi kapas, 4 cotton bud ukuran besar yang diletakkan pada setiap
warna dan gambar yang akan diwarnai, peneliti menyampaikan aturan
yang telah disepakati untuk berbagi pewarna serta mengembalikan cotton
bud sesuai pada warnanya, kelompok yang pertama kali mendapatkan kertas
gambar dan pewarna adalah yang semua anggota kelompoknya sudah siap
untuk melakukan kegiatan. Jika semua anak sudah mendapatkan kertas gambar
anak diminta untuk memberi nama terlebih dahulu pada kertas gambar masing-
masing. Anak-anak boleh memulai untuk mewarnai gambar. Pada akhir
kegiatan peneliti mengulang kembali tentang kegiatan yang telah dilakukan.
Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang mempunyai
kemampuan meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan
kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar, mengekspresikan diri melalui
gerakan menggambar secara detail, menggunting sesuai pola, menempel
37

gambar dengan tepat. Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan


kemampuan motorik halus anak pada siklus I pertemuan III memperoleh rata-
rata persentase 52,70 %.. Pada kegiatan ini terjadi peningkatan meskipun masih
kategori rendah. Adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak pada
Siklus I pertemuan III disajikan pada Tabel 4.4. berikut ini:
Tabel 4.4. Kemampuan Motorik halus Anak Siklus I Pertemuan III

No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 32 68 47,05 MB
2 Melakukan eksplorasi dengan 33 68 48,52 MB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 36 68 52,94 BSH
4 Mengekspresikan diri melalui 36 68 52,94 BSH
gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola 38 68 55,88 BSH
6 Menempel gambar dengan tepat 40 68 58,82 BSH
Jumlah 215 408 316,15
Persentase 52,70
Kriteria BSH

Kemampuan Motorik halus anak pada siklus I pertemuan III dengan perolehan
nilai persentase 52,70 %.

3. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus I


a. Kemampuan Motorik halus
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat dijelaskan bahwa perolehan
nilai persentase kemampuan Motorik halus anak pada siklus I
pertemuan I adalah 48,53 %. Pada pertemuan II kemampuan Motorik
halus anak sudah meningkat dengan perolehan nilai persentase 49,75 %.
Kemudian pada pertemuan III kemampuan Motorik halus anak terjadi
peningkatan dengan perolehan nilai persentase 52,70 % walaupun
masih dalam kategori rendah.
Tabel 4.5. Rekapitulasi Kemampuan Motorik halus Anak Pada Siklus I
Kate
No Indikator Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jmlh % gori
38

1 Meniru bentuk 29 30 32 91 44.61 MB


Melakukan eksplorasi
dengan berbagai media dan 29 30 33 92 45.10 MB
2 kegiatan
Menggunakan alat tulis
33 34 36 103 50.49 BSH
3 dengan benar
Mengekspresikan diri
melalui gerakan 34 34 36 104 50.98 BSH
4 menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 36 36 38 110 53.92 BSH
Menempel gambar dengan
37 39 40 116 56.86 BSH
6 tepat
Jumlah 198 203 215 616 301.96  
Persentase       50.33  
Kriteria BSH  

GRAFIK SIKLUS I
54
53
52
51 Series 1
50
49
48
47
46
pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3 rata-rata siklus I

Gambar 2.
Grafik Kemampuan motorik Halus Anak Siklus I

b. Aktivitas Guru
Pengamatan tidak hanya pada kemampuan motorik halus anak, tetapi
dlakukan pada aktivitas guru. Hal ini di lakukan karena hasil dari proses
pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas seorang guru, pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
39

Tabel 4.6. Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I


Skala Penilaian
No. Aspek yang di amati
B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 1
kegiatan mewarnai 2
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 2
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 2 1
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi
6. Melakukan refleksi
Jumlah 9
Persentase 50
Kriteria C

Tabel 4.7. Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II


Skala Penilaian
No. Aspek yang di amati
B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 2
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 2
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 2 1
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi 2
6. Melakukan refleksi
Jumlah 10
Persentase 55,5
Kriteria C

Tabel 4.8. Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan III


Skala Penilaian
No. Aspek yang di amati
B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 2
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 2
40

kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 2
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi 2
6. Melakukan refleksi 2
Jumlah 11
Persentase 61,1
Kriteria C

Tabel 4.9. Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I


Siklus I
No
Aspek yang di amati Pt 1 Pt 2 Pt 3
.
B C K B C K B C K
1. Guru menyampaikan tujuan 1 1 1
permainan balap karung
2. Guru menjelaskan dan 1 2 2
memberikan contoh
permainan balap karung
3. Guru menyiapkan alat 2 2 2
permainan balap karung
4. Guru memberikan kesempatan
2
bertanya kepada anak yang 2 2
belum mengerti tentang
permainan balap karung
Guru memberikan
5 penghargaan dan motivasi 2 2 2
6.. Melakukan refleksi 1 1 2
Jumlah 9 10 11
Persentase 50 55,5 61,1
Rata-rata 55,5
Kriteria C

c. Aktivitas anak
41

Berikut ini penjelasan aktivitas anak yang dilakukan pada kegiatan anak
tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Aktivitas anak
pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 4.10. Aktivitas Anak Pada Siklus I Pertemuan I


No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan 27 51 52.94 Cukup
penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 26 51 50.98 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 21 51 41.17 Cukup
4 Anak berterima kasih terhadap 19 51 37.25 Cukup
penghargaan dan motivasi
yang diberikan oleh guru
Jumlah 93 204 182.34
Rata-rata 45.58
Kriteria Cukup

Tabel. 4.11. Aktivitas Anak Pada Siklus I Pertemuan II

No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan 31 51 60.78 Cukup
penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran
mewarnai
42

2. Anak memperhatikan 28 51 54.9 Cukup


penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 24 51 47.07 Cukup
4 Anak berterima kasih terhadap 23 51 45.1 Cukup
penghargaan dan motivasi
yang diberikan oleh guru
Jumlah 106 204 207.85
Rata-rata 51.96
Kriteria Cukup

Tabel. 4.12. Aktivitas Anak Pada Siklus I Pertemuan III

No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan 31 51 60.78 Cukup
penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 30 51 58.82 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 27 51 52.94 Cukup
4 Anak berterima kasih terhadap 25 51 49.02 Cukup
penghargaan dan motivasi
yang diberikan oleh guru
Jumlah 113 204 221.6
Rata-rata 55.39
Kriteria Cukup

Tabel 4.13. Rekapitulasi Aktivitas Anak Pada Siklus I


No Siklus I
Aspek Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jumlah % Kategori
.
1. Anak mendengarkan 27 31 31 89 58.16 Cukup
penjelasan guru
tentang tujuan
43

pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 26 28 30 84 54.90 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 21 24 27 72 47.05 Cukup
4. Anak berterima kasih 19 23 25 67 43.79 Cukup
terhadap penghargaan dan
motivasi yang diberikan
oleh guru
Jumlah 93 106 113 312 203.9
Skor ideal 51 51 51 153
Persentase 45.59 51.96 55.39 67.97
Kriteria Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi aktivitas anak pada siklus I pertemuan I


di peroleh nilai persentase 45.59, pada pertemuan 2 memperoleh nilai
persentase 51.96, pada pertemuan 3 memperoleh nilai persentase 55.39. Dari
pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada siklus I memperoleh nilai 67.97%. terlihat
pada tiap-tiap pertemuan terjadi peningkatan dengan kriteria cukup.

d. Refleksi
Data awal kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Karya
Cerdik Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir dengan memperoleh skor
43,13 % kemudian setelah melakukan siklus I pada pertemuan pertama
memperoleh skor 48.53%. pada pertemuan kedua memperoleh skor 49.75%,
pada pertemuan ke tiga memperoleh skor 52.70%. kemampuan motorik halus
anak melalui kegiatan mewarnai pada siklus I skor 50,33 %. Walaupun terjadi
peningkatan tetapi belum sesuai dengan harapan untuk itu peneliti melanjutkan
penelitian ke siklus II.
Selain kemampuan motorik halus anak peneliti juga mengamati pada
aktivitas guru. Pada aktivitas guru, pertemuan pertama, guru kurang bisa
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru juga kurang jelas dalam menjelaskan
kegiatan mewarnai, guru kurang memberikan penghargaan dan motivasi anak
44

sehingga aktivitas guru memperoleh nilai 50% dengan kriteria cukup. Pada
pertemuan ke dua guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran, kurang
memberi kesempatan untuk bertanya kepada anak sehingga aktivitas guru
memperoleh nilai yaitu 55,5% dengan kriteria cukup. Pada pertemuan ketiga
terjadi peningkatan aktivitas guru dengan memperoleh nilai 61.1%. walaupun
terjadi peningkatan tapi kriterianya masih tergolong cukup karena guru kurang
menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan rekapitulasi aktivitas guru
pada siklus I memperoleh nilai 55.5% dengan kriteria cukup. Ini dikarenakan
guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran dan kurang melakukan
refleksi.
Pada aktivitas guru, peneliti juga mengamati aktivitas anak. Pada
aktivitas anak siklus I pertemuan I di peroleh nilai persentase 45.59, pada
pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 51.96, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 55.39. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 67.97%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria cukup.

SIKLUS II

Siklus kedua dilaksanakan apabila Siklus I belum mencapai


indikator keberhasilan yang diharapkan. Tindakan Siklus 2 dilaksanakan untuk
memperbaiki Siklus pertama, dan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pada
Siklus kedua juga melaui tahapan seperti Siklus kedua
1. Tahap Perencanaan
Setelah dilakukan refleksi pada siklus I, penelitii menemukan beberapa
kelemahan yaitu sebelum melakukan kegiatan peneliti belum menyiapkan
perangkat pembelajaran mulai dari RKH, lembar observasi guru dan lembar
observasi kemampuan motorik halus anak.

2. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus II ini guru sudah melengkapi perangkat pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada siklus II.
45

Pertemuan pertama dilakukan pada hari senin, 17 April 2017,


Kegiatan Awal, peneliti memberikan salam kepada anak dan mengajak anak
bersama-sama membaca doa. Peneliti memberikan motivasi pada anak yang
tentang kegiatan mewarnai. Setelah itu peneliti membagi anak beberapa
kelompok. Tiap kelompok ada yang 4 anak dan ada juga 5 anak.
Kegiatan inti. peneliti memperlihatkan serta mengenalkan media atau alat-
alat yang akan dipergunakan untuk kegiatan mewarnai, peneliti memberikan
contoh bagaimana mewarnai menggunakan pelepah pisang, peneliti melakukan
kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati ketika kegiatan mewarnai
berlangsung, peneliti membagi anak beberapa kelompok. setiap kelompok
hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu warna merah, kuning, hijau dan
coklat begitu juga dengan pelapah pisang yang pada setiap warna disediakan
3 pelepah pisang sehingga anak- anak harus bergantian ketika ingin memakai,
peneliti membagikan kertas gambar yang akan diwarnai beserta pewarna dan
alat mewarnai kemudian boleh memulai untuk mewarnai gambar.
Kegiatan akhir peneliti memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang telah
dilakukan. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang
mempunyai kemampuan meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar,
mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail, menggunting
sesuai pola, menempel gambar dengan tepat.

c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan secara bersamaan dengan melasanakan tindakan
yang dilakukan oleh peneliti, peneliti berperan sebagai observasi dan
melibatkan teman sejawat sebagai guru yang akan memperhatikan semua
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran dan mengamati
kegiatan anak dengan menggunakan media pengamatan untuk guru dan anak
kemudian guru melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan anak.
Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak pada siklus II pertemuan I memperoleh persentase 54,66 %.
46

Pada kegiatan ini terjadi peningkatan meskipun masih kategori cukup. Adanya
peningkatan kemampuan motorik halus anak pada pertemuan I Siklus II
disajikan berikut ini:

Tabel 4.14. Kemampuan Motok halus Anak Siklus II Pertemuan I


No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 34 68 50 BSH
2. Melakukan eksplorasi dengan 35 68 51,47 BSH
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 38 68 55,88 BSH
4 Mengekspresikan diri melalui 37 68 54,41 BSH
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 39 68 57,35 BSH
6 Menempel gambar dengan tepat 40 68 58.82 BSH

Jumlah 223 408 327,93


Persentase 54,66
Kriteria BSH
Sumber : data olahan dari lampiran

Kemampuan motok kasar anak pada siklus II pertemuan I dengan perolehan


nilai persentase 54,66 %.
Pertemuan kedua, dilakukan hari selasa, tanggal 18 April 2017
Kegiatan awal, peneliti memberikan salam kepada anak dan mengajak anak
bersama-sama membaca doa. Peneliti memberikan motivasi pada anak yang
47

tentang kegiatan mewarnai. Setelah itu peneliti membagi anak beberapa


kelompok. Tiap kelompok ada yang 4 anak dan ada juga 5 anak.
Kegiatan inti. peneliti memperlihatkan gambar yang akan diwarnai yaitu
gambar balon, peneliti menyampaikan aturan yang telah disepakati selama
kegiatan mewarnai, peneliti memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak-
anak. Pembagian gambar untuk mewarnai dan pewarna yang digunakan
dilakukan dengan perlombaan antara 3 kelompok yang duduknya paling rapi
mendapatkan pertama kali. Jika semua kelompok sudah mendapatkan
gambar, pewarna serta alat untuk mewarnai kegiatan boleh dimulai, peneliti
melakukan pendekatan kepada anak dengan bergantian dan memberikan
motivasi serta mengarahkan anak untuk tidak terburu-buru, Anak yang sudah
selesai mewarnai gambar diminta untuk memajang hasil karyanya di depan
kelas.
Kegiatan akhir peneliti memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang telah
dilakukan. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang
mempunyai kemampuan meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar,
mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail, menggunting
sesuai pola, menempel gambar dengan tepat
Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan
motok halus anak memperoleh persentase 74,02%. Pada kegiatan ini terjadi
peningkatan dengan kategori baik. Adanya peningkatan motok halus anak pada
pertemuan II Siklus II disajikan berikut ini:
Tabel 4.15. Kemampuan Motok halus Anak Siklus II Pertemuan II
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 56 68 82,35 BSB
2. Melakukan eksplorasi dengan 45 68 66,17 BSH
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 52 68 76,47 BSB
4 Mengekspresikan diri melalui 40 68 58,82 BSH
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 51 68 75 BSB
6 Menempel gambar dengan tepat 58 68 85,29 BSB
48

Jumlah 302 408


Persentase 74,02
Kriteria BSH
Sumber : data olahan dari lampiran
Kemampuan motorik halus anak pada siklus II pertemuan II dengan perolehan
nilai persentase 74,02%.
Pertemuan ketiga, dilakukan hari Rabu, tanggal 19 April 2017
Kegiatan awal, peneliti memberikan salam kepada anak dan mengajak
anak bersama-sama membaca doa. Peneliti memberikan motivasi pada anak
yang tentang kegiatan mewarnai. Setelah itu peneliti membagi anak beberapa
kelompok. Tiap kelompok ada yang 4 anak dan ada juga 5 anak
Kegiatan inti. peneliti menyampaikan kegiatan mewarnai dimulai
dengan memberikan contoh mewarnai menggunakan cotton bud terlebih
dahulu kemudian memperlihatkan media yang digunakan, 4 pewarna yang
sudah ditempatkan pada wadahnya dan diberi kapas, 4 cotton bud ukuran
besar yang diletakkan pada setiap warna dan gambar yang akan diwarnai,
peneliti menyampaikan aturan yang telah disepakati untuk berbagi pewarna
serta mengembalikan cotton bud sesuai pada warnanya, kelompok yang
pertama kali mendapatkan kertas gambar dan pewarna adalah yang semua
anggota kelompoknya sudah siap untuk melakukan kegiatan. Jika semua anak
sudah mendapatkan kertas gambar anak diminta untuk memberi nama terlebih
dahulu pada kertas gambar masing-masing. Anak-anak boleh memulai untuk
mewarnai gambar.
Kegiatan akhir peneliti memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang telah
dilakukan. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang
mempunyai kemampuan meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar,
mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail, menggunting
sesuai pola, menempel gambar dengan tepat
Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak memperoleh persentase 84,56 %. Pada kegiatan ini terjadi
peningkatan dengan kriteria Berkembang sangat baik.
49

Tabel 4.16. Kemampuan motorik halus Anak Siklus II Pertemuan III


No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 60 68 88,23 BSB
2. Melakukan eksplorasi dengan 49 68 67,64 BSH
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 61 68 89,70 BSB
4 Mengekspresikan diri melalui 47 68 60,29 BSH
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 63 68 91,17 BSB
6 Menempel gambar dengan tepat 65 68 91,17 BSB
Jumlah 345 408 488,2
Persentase 84,56
Kriteria BSB

Kemampuan motorik halus anak pada siklus II pertemuan III dengan


perolehan nilai persentase 84,56 %. Dengan kriteria Berkembang sangat baik.
3. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus II
a. Kemampuan motorik halus
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan
motorik halus anak pada siklus II pertemuan I adalah 54,66 %. Pada
pertemuan II kemampuan motorik halus anak sudah meningkat dengan
perolehan nilai 74,02 %. Kemudian pada pertemuan III kemampuan
motorik halus anak terjadi peningkatan dengan perolehan nilai 84,56 %
dengan kategori Berkembang sangat baik.
Tabel 4.17. Rekapitulasi Kemampuan motorik halus Anak Pada Siklus II
No Siklus II Kategori
Aspek
. Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jmlh %
1. Meniru bentuk 34 56 60 150 73.52 BSH
2. Melakukan eksplorasi dengan 35 45 49 129 63.23 BSH
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan 38 52 61 151 74.01 BSH
benar
4 Mengekspresikan diri melalui 37 40 47 124 60.78 BSH
gerakan menggambar secara
detail
5 Menggunting sesuai pola 39 51 63 153 75 BSH
6 Menempel gambar dengan 40 58 65 163 79.90 BSB
tepat
50

Jumlah 223 302 345 870


Persentase 54,66 74,02 84,56 213,23 71,07
Kriteria BSH

GRAFIK SIKLUS II
90
80
70
60
50 Series 1

40
30
20
10
0
pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3 rata-rata siklus I

Gambar 3.
Grafik Kemampuan motorik halus Anak Sikus II

b. Aktivitas Guru
Pengamatan tidak hanya pada kemampuan motorik halus anak, tetapi
dlakukan pada aktivitas guru. Hal ini di lakukan karena hasil dari proses
pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas seorang guru, pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Tabel 4.18. Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I
No Skala Penilaian
Aspek yang di amati
. B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 2
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 3
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 3
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi 2
6. Melakukan refleksi 1
51

Jumlah 12
Persentase 66,6
Kriteria C

Tabel 4.19. Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II

Tabel 4.20. Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan III


Skala Penilaian
No. Aspek yang di amati
B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 3
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 3
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 3
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi 3
6. Melakukan refleksi 3

Jumlah 17
Persentase 94,4
Kriteria B
52

Tabel 4.21. Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus II


Siklus II
No Aspek yang di amati Pt 1 Pt 2 Pt 3
B C K B C K B C K
1. Guru menyampaikan tujuan 1 2 2
pembelajaran mewarnai
2. Guru menjelaskan 2 2 3
pembelajaran tentang
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat 3 3 3
pembelajaran mengenai
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan 3 3 3
kesempatan bertanya kepada
anak yang belum mengerti
5 Guru memberikan 2 2 3
penghargaan dan motivasi
6.. Melakukan refleksi 1 2 3
Jumlah 12 14 17
Persentase 66,6 77,7 94,4
Rata- rata 79.56
Kriteria C

c. Aktivitas anak
Berikut ini penjelasan aktivitas anak yang dilakukan pada kegiatan anak
tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Aktivitas anak
pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 4.22. Aktivitas anak pada siklus II pertemuan I
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan penjelasan 34 51 66.67 Cukup
guru tentang tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan penjelasan 32 51 62.75 Cukup
guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4 Anak berterima kasih terhadap 31 51 60.78 Cukup
penghargaan dan motivasi yang 28 51 54.9 Cukup
diberikan oleh guru
Jumlah 125 204 245.1
53

Persentase 61.27
Kriteria Cukup

Tabel. 4.23. Aktivitas anak pada siklus II pertemuan II

No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan penjelasan 35 51 68.63 Cukup
guru tentang tujuan
pembelajaran mewarnai
2. Anak memperhatikan 34 51 66.67 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 32 51 62.75 Cukup
4 Anak berterima kasih terhadap 29 51 56.86 Cukup
penghargaan dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 130 204 254.91
Persentase 63.73
Kriteria Cukup

Tabel. 4.24. Aktivitas anak pada siklus II pertemuan III


No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan penjelasan 48 51 94.11 Baik
guru tentang tujuan
pembelajaran mewarnai
2. Anak memperhatikan 45 51 88.23 Baik
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 42 51 82.35 Baik
4 Anak berterima kasih terhadap 39 51 76.47 Baik
penghargaan dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 174 204 341.16
Persentase 85.29
Kriteria Cukup
54

Tabel 4.25. Rekapitulasi Aktivitas Anak Pada Siklus II


No Siklus II
Aspek Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jmlh % Kategori
.
1. Anak mendengarkan 34 35 48 117 76.47 Baik
penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 32 34 45 111 72.54 Baik
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 21 32 42 95 62.09 Cukup
4. Anak berterima kasih
terhadap penghargaan 28 29 39 96 62.74 Cukup
dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 125 130 174 419 273.84
Skor Ideal 51 51 51 153
Persentase 61.27 63.73 85.29 91.28
Kriteria Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi aktivitas anak pada siklus II pertemuan I


di peroleh nilai persentase 61.27 % pada pertemuan 2 memperoleh nilai
persentase 63.73 % pada pertemuan 3 memperoleh nilai persentase 85.20 %.
Dari pertemuan 1,2,3 terjadi peningkatan dengan kriteria baik.

4. Refleksi
Kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir pada siklus II pertemuan pertama
memperoleh skor 54.66%. Pada pertemuan kedua memperoleh skor 74.26%,
pada pertemuan ke tiga memperoleh skor 84.56%. Rekapitulasi kemampuan
motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai pada siklus II memperoleh skor
71.07 %. Dengan kriteria sesuai dengan harapan
Selain kemampuan motorik halus anak peneliti juga mengamati pada
aktivitas guru. Pada aktivitas guru, pertemuan pertama, guru kurang bisa
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kurang melakukan refleksi sehingga
aktivitas guru memperoleh nilai 66.6% dengan kriteria cukup. Pada pertemuan
55

ke dua aktivitas guru memperoleh nilai yaitu 77.7% dengan kriteria baik. Pada
pertemuan ketiga terjadi peningkatan aktivitas guru dengan memperoleh nilai
94.4%. terjadi peningkatan dengan kriteria baik. Berdasarkan rekapitulasi
aktivitas guru pada siklus II memperoleh nilai 79.56% dengan kriteria baik..
Pada aktivitas guru, peneliti juga mengamati aktivitas anak. Pada
aktivitas anak siklus II pertemuan I di peroleh nilai persentase 61.27, pada
pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 63.73, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 85.29. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 91.28%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria sangat baik.

D. Rekapitulasi dari Analisis Data.

1. Aktivitas Guru
Tabel. 4.29. Rekapitulasi Aktivitas Guru Pada Kegiatan Mewarnai di TK Karya
Cerdik, Siklus I dan Siklus II.

No Aspek yang di amati Siklus I Siklus II

1. Guru menyampaikan tujuan 1 2


pembelajaran mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran 2 3
tentang kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran 2 3
mengenai kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan 2 3
bertanya kepada anak yang belum
mengerti
5 Guru memberikan penghargaan dan 2 3
motivasi
6. Melakukan refleksi. 2 3
Jumlah 11 17
Persentase 61.1 94.4
Rata-rata 72.75
Kriteria B

Dari tabel di atas aktivitas guru pada siklus 1 memperoleh nilai 61.1%
sedangkan pada siklus 2 terjadi peningkatan yaitu 94.4% . Rata-rata
56

aktivitas guru pada kegiatan siklus 1 dan siklus 2 adalah 72.75 dengan
kriteria baik.

2. Aktivitas Anak
Tabel. 4.30. Rekapitulasi Aktivitas anak Pada Kegiatan Mewarnai di TK
Karya Cerdik, Siklus I dan Siklus II.
No
Aspek Siklus I Siklus II
.
1. Anak mendengarkan penjelasan 89 117
guru tentang tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan penjelasan 84 111
guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 72 95
4 Anak berterima kasih terhadap 67 96
penghargaan dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 312 419
Skor ideal 153 153
Persentase 67.97 91.28
Kriteria Baik

Berdasarkan tabel di atas aktivitas anak pada kegiatan mewarnai terjadi


peningkatan. Pada siklus 1 memperoleh nilai 67.97% sedangkan pada
siklus 2 memperoleh 91.28% dengan kriteria baik

3. Kemampuan Motorik halus


Kemampuan motorik halus anak pada kegiatan mewarnai dari pra siklus,
siklus I dan siklus II dapat dilaihat pada tabel berikut ini.
57

Tabel. 4.28. Rekapitulasi Kemampuan Motorik halus Anak Usia 5-6 Tahun di
TK Karya Cerdik Sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II.
No Aspek
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Meniru bentuk 39,7 44,6 73,53
2. Melakukan eksplorasi dengan 36,7 45,1 63,24
berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar 47,0 50,49 74,02
4 Mengekspresikan diri melalui 36,7 50,98 60,78
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 45,59 53,92 75
6 Menempel gambar dengan tepat 52,94 56,86 79,90
Jumlah 258,5 301,95 426,47
Persentase 43,14 50,33 71,07

Berdasarkan rekapitulasi kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun


di TK Karya Cerdik pada sebelum siklus memperoleh skor rata-rata 43,14 %,
siklus II 50,3 %, sedangkan pada siklus III 71,07% dengan kriteria baik.
a. Dari uji hipotesis kemampuan motorik halus anak pada siklus I terdapat
nilai persentase 50,33%, dengan persentase peningkatan sebesar 16,66%
sebelum siklus. Untuk mengetahui peningkatan anak menggunakan rumus
sebagai berikut :

Posrate−Baserate
P= X 100 %
Baserate
50,33−43,14
P= X 100 %
43,14
7.19
P= X 100 %
43,14
P=16,66 %

b. Dari uji hipotesis kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun pada siklus
II terdapat nilai persentase 71,07%. Dengan persentase 41,20% dari siklus I
ke siklus II dengan perhitungan :
71,07−50,33
P= X 100 %
50,33
58

20,74
P= X 100 %
50,33
P=41.20 %

c. Dari uji hipotesis kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun pada siklus
II terdapat nilai rata-rata 71,07%. Dengan persentase 64,74% dari siklus II
pra siklus dengan perhitungan :
71,07−43,14
P= X 100 %
43,14
27,93
P= X 100 %
43,14
P=64,74 %
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan terhadap kemampuan motorik
halus anak melalui kegiatan mewarnai pada usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
sebelum siklus memeperoleh nilai persentase 43,14%. Pada siklus I terjadi
peningkatan dengan perolehan 50.33%. kemudian mengalami peningkatan lagi
pada siklus II dengan memperoleh nilai 71.07%. Peningkatan persentase pada
siklus pada kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
dapat dilihat pada grafik berikut.

GRAFIK SIKLUS
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sebelum Siklus siklus I Siklus II

Gambar 4.
Grafik Peningkatan Sebelum Siklus Ke Siklus I Kemudian Ke Siklus II.
59

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan. Pada penelitian ini
dilaksanakan dua siklus. Setiap siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Sebelum
melaksanakan siklus nilai rata-rata kemampuan motorik halus anak 43,14%.
Pada siklus pertama pertemuan 1 kemampuan motorik halus anak memperoleh
skor rata-rata 48,53%. Pada pertemuan 2 kemampuan motorik halus anak
49,75% sedangkan pada pertemuan 3 kemampuan motorik halus anak
memperoleh skor rata-rata 52,70%. Dari pertemuan 1,2 dan 3 pada siklus I
kemampuan motorik halus anak secara keseluruhan mencapai skor rata-rata
50,33% dengan kriteria berkembang sesuai harapan. Pada siklus I kemampuan
motorik halus anak masih rendah maka di lanjutkan pada siklus II. Pada siklus
II pertemuan I kemampuan motorik halus anak memperoleh skor 54,66%.
Pertemuan 2 kemampuan motorik halus anak dengan skor rata-rata 74,26% dan
pada pertemuan 3 kemampuan motorik halus anak memperoleh skor rata-rata
84,56%. Dari pertemuan 1, 2 dan 3 pada siklus II secara keseluruhan
kemampuan motorik halus anak memperoleh skor rata-rata 71,07% dengan
kriteria berkembang sesuai harapan.
Pada aktivitas guru, pertemuan pertama, guru kurang bisa
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru juga kurang jelas dalam menjelaskan
kegiatan mewarnai, guru kurang memberikan penghargaan dan motivasi anak
sehingga aktivitas guru memperoleh nilai 50% dengan kriteria cukup. Pada
pertemuan ke dua guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran, kurang
memberi kesempatan untuk bertanya kepada anak sehingga aktivitas guru
memperoleh nilai yaitu 55,5% dengan kriteria cukup. Pada pertemuan ketiga
terjadi peningkatan aktivitas guru dengan memperoleh nilai 61.1%. walaupun
terjadi peningkatan tapi kriterianya masih tergolong cukup karena guru kurang
menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan rekapitulasi aktivitas guru
pada siklus I memperoleh nilai 55.5% dengan kriteria cukup. Ini dikarenakan
guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran dan kurang melakukan
refleksi.
60

Pada aktivitas guru, peneliti juga mengamati aktivitas anak. Pada


aktivitas anak siklus I pertemuan I di peroleh nilai persentase 45.59, pada
pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 51.96, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 55.39. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 67.97%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria cukup.

Pada aktivitas guru, pertemuan pertama, guru kurang bisa


menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kurang melakukan refleksi sehingga
aktivitas guru memperoleh nilai 66.6% dengan kriteria cukup. Pada pertemuan
ke dua aktivitas guru memperoleh nilai yaitu 77.7% dengan kriteria baik. Pada
pertemuan ketiga terjadi peningkatan aktivitas guru dengan memperoleh nilai
94.4%. terjadi peningkatan dengan kriteria baik. Berdasarkan rekapitulasi
aktivitas guru pada siklus II memperoleh nilai 79.56% dengan kriteria baik..
Pada aktivitas guru, peneliti juga mengamati aktivitas anak. Pada
aktivitas anak siklus II pertemuan I di peroleh nilai persentase 61.27, pada
pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 63.73, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 85.29. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 91.28%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria sangat baik.
Berdasarkan analisis data dan hasil persentase kemampuan motorik
halus melalui kegiatan mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir Terjadi Peningkatan. Dengan
perolehan skor rata-rata 71,07% dengan kriteria berkembang sesuai harapan.
Motorik halus adalah kemampuan melibatkan penggunaan tangan jari-
jari secara tepat seperti dalam kegiatan menulis, melipat kertas, menggunting,
menggambar dan melukis (Samsiah, 2009). Motorik halus adalah
kemampuan yang menyatu antara otot halus dan panca indera Depdiknas
(2003). “Kemampuan yang menyatu antara mata lalu dirangsang
melalui otak dan akhirnya otak menyuruh otot-otot halus menggerakkan
61

jari-jari tangan itu untuk melakukannya”. Sedangkan menurut Maryatin


(2010), “Motorik halus adalah: Kemampuan anak mengembangkan
koordinasi mata & jari tangan dalam kegiatan menulis atau menggambar.
Menurut pendapat Sujiono (2008) motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot- otot
kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan
pergelangan tangan yang tepat. Dewi (2005) berpendapat bahwa motorik
halus merupakan keterampilan yang menggunakan jari jemari, tangan dan
gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Pendapat tersebut sesuai dengan
yang diungkapkan Sumantri (2005) bahwa motorik halus merupakan
pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-
jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi
mata tangan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
motorik halus merupakan kemampuan yang membutuhkan gerakan
keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan agar
lentur serta koordinasi mata tangan yang baik. Contoh kegiatan motorik
halus adalah melipat, mewarnai, menggambar, melukis menggunting dan
meronce.
62

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di TK
Karya Cerdik penulis dapat menyimpulkan :
1. Kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalui kegiatan mewarnai
pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir.
2. Penerapan kegiatan mewarnai dalam meningkatkan motorik halus pada anak
usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan
Hilir dapat dilihat dari aktivitas anak pada siklus I pertemuan 1 di peroleh
nilai persentase 45.59, pada pertemuan 2 memperoleh nilai persentase
51.96, pada pertemuan 3 memperoleh nilai persentase 55.39. Dari
pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada siklus I memperoleh nilai 67.97%.
terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi peningkatan dengan kriteria baik
Pada siklus II pertemuan I di peroleh nilai persentase 61.27, pada pertemuan
2 memperoleh nilai persentase 63.73, pada pertemuan 3 memperoleh nilai
persentase 85.29. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada siklus II
memperoleh nilai 91.28%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria baik
3. Besarnya peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Rokan Baru
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir dari pra siklus ke siklus I
terdapat 16,66 %. pada siklus I ke siklus II kemapuan motorik halus anak
41,20%, dari pra siklus ke siklus II memperoleh 64,74 %.
63

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang dapat diberikan


adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru TK Karya Cerdik
Bagi guru TK Karya Cerdik permainan balap karung dapat digunakan
sebagai salah satu kegiatan untuk menstimulasi kemampuan motorik halus anak
dan diharapkan guru lebih kreatif mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan motorik halus dengan baik.

2. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan
dalam upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak.

DAFTAR PUSTAKA
Arief Sadiman. 2002. Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar,
Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
64

Eileen, K.A. & Marotz, L.R. 2010. Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun. Penerjemah: Valentino. PT Indeks. Jakarta.

Hajar Pamadhi. 2011. Seni Keterampilan Anak. Universitas Terbuka, Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Penerjemah: Meitasari


Tjandra dan Muslichah Zarkasih. Erlangga, Jakarta.

Noorlaila. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair, Ternate

Morrison, S George. 2012. Buku Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini.


Penerjemah: Suci Romadhona dan Apri Widiastuti, PT Indeks, . Jakarta.

Muslich Masnur. 2009. Melaksanakan PTK (Peneliyian Tindakan Kelas) itu


Mudah, Bumi Aksara, Jakarta.

Miles. MB & Hubermen.A.M 1992. Analisis Data Kualitatif, Universitas


Indonesia Press, Jakarta.

Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak – Kanak. Rineka


Cipta, Jakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 137 Tahun 2014 Tentang


Standar PAUD Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 tahun

Robins, Stephen P.Judge, Timothy A, 2008. Prilaku organisasi buku 1, Salemba


Empat, Jakarta.

Rosmala Dewi. 2005. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak.


Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Penerjemah: Mila Rachmawati


S.Psi. dan Ama Kuswanti. Erlangga, Jakarta.

Sujiono. 2008. Metode Pengembangan Fisik, Universitas Terbuka, Jakarta.

Sujiono, dkk, 2007, Metode Pengembangan Fisik (Edisi Revisi), Universita


Terbuka, Jakarta.

Sumantri. 2005. Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.


Dinas Pendidikan. Jakarta

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
65

Suyanto. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Hikayat.


Yogyakarta.

Sudaryanti. 2006. Pengenalan MatematikaAnak Usia Dini. Universitas Negeri,


Yogyakarta

Sofia Hartati. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, Depdiknas,
Jakarta.

Susilana & Riyana. 2007. Media Pembelajaran, CV. Wacana Prima, Bandung.

Suharsimi Arikunto, dkk, 2006. Penelitian Kelas. Bumi Aksara. . Jakarta.

Takdiroatun. 2010. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.


Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan
Ketenagakerjaan Perguruan Tinggi. Jakarta:

Wardani dkk. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. UT, Jakarta.

Yudha M. Saputra & Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk


Meningkatkan Ketrampilan Anak TK. Depdiknas. Jakarta.

Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN

Hari/tanggal : Senin, 10 April 2017


Semester/pertemuan : II/1
66

Siklus : I
Tempat : TK Karya Cerdik
Waktu : 0.8.00-10.00

1. Kegiatan awal : 15 menit


- Guru mengajak salam lalu mengajak anak berdoa
- Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh anak.

2. Kegiatan inti : 45 ment

Standar Pengembangan Penilaian Perkembangan


Aspek Anak
Pengembangan Materi/konsep Metode Media Alat Hasil
Indikator yang di BB MB BSH BSB
kembangkan
Meniru bentuk Kegiatan Gambar, Observasi
mewarnai pelepah
pisang,
pewarna
Melakukan
eksplorasi dengan
berbagai media dan
Mewarnai
kegiatan
gambar balon
/senam
udara
Menggunakan alat
menggunakan
tulis dengan benar
pelepah
pisang
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola

Menempel gambar
dengan tepat

3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
67

- Doa sesudah makan

4. Kegiatan akhir : 30 menit


- memberikan kesimpulan dari kegiatan mewarnai hari ini
- memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil dalam
kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan
- Doa dan salam
- Pulang

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


68

RENCANA KEGIATAN HARIAN

Hari/tanggal : selasa, 11 April 2017


Semester/pertemuan : II/1
Siklus : I
Tempat : TK Karya Cerdik
Waktu : 0.8.00-10.00

1. Kegiatan awal : 15 menit


- Guru mengajak salam lalu mengajak anak berdoa
- Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh anak.

2. Kegiatan inti : 45 ment

Standar Pengembangan Penilaian Perkembangan


Aspek Anak
Pengembangan Materi/konsep Metode Media Alat Hasil
Indikator yang di BB MB BSH BSB
kembangkan
Meniru bentuk Kegiatan Gambar, Observasi
mewarnai pelepah
daun
pepaya
dan
pewarna
makanan
Melakukan
Mewarnai
eksplorasi dengan
gambar
berbagai media dan
menggunakan
kegiatan
pelepah daun
/senam
pepaya dan
Menggunakan alat
pewarna
tulis dengan benar
makanan
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola

Menempel gambar
dengan tepat
69

3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan

4. Kegiatan akhir : 30 menit


- memberikan kesimpulan dari kegiatan mewarnai hari ini
- memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil dalam
kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan
- Doa dan salam
- Pulang

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


70

RENCANA KEGIATAN HARIAN

Hari/tanggal : Rabu, 12 April 2017


Semester/pertemuan : II/3
Siklus : I
Tempat : TK Karya Cerdik
Waktu : 0.8.00-10.00

1. Kegiatan awal : 15 menit


- Guru mengajak salam lalu mengajak anak berdoa
- Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh anak.

2. Kegiatan inti : 45 ment

Standar Pengembangan Penilaian Perkembangan


Aspek Anak
Pengembangan Materi/konsep Metode Media Alat Hasil
Indikator yang di BB MB BSH BSB
kembangkan
Meniru bentuk Kegiatan Gambar, Observasi
mewarnai cotton
bud dan
pewarna
makanan

Melakukan
eksplorasi dengan
berbagai media dan Mewarnai
kegiatan gambar
menggunakan
/senam
cotton bud
Menggunakan alat dan pewarna
tulis dengan benar makanan
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola

Menempel gambar
dengan tepat
71

3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan

4. Kegiatan akhir : 30 menit


- memberikan kesimpulan dari kegiatan mewarnai hari ini
- memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil dalam
kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan
- Doa dan salam
- Pulang

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


72

RENCANA KEGIATAN HARIAN

Hari/tanggal : Senin, 17 April 2017


Semester/pertemuan : II/1
Siklus : II
Tempat : TK Karya Cerdik
Waktu : 0.8.00-10.00

1. Kegiatan awal : 15 menit


- Guru mengajak salam lalu mengajak anak berdoa
- Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh anak.

2. Kegiatan inti : 45 ment

Standar Pengembangan Penilaian Perkembangan


Aspek Anak
Pengembangan Materi/konsep Metode Media Alat Hasil
Indikator yang di BB MB BSH BSB
kembangkan
Meniru bentuk Kegiatan Gambar, Observasi
mewarnai pelepah
pisang,
pewarna
Melakukan
eksplorasi dengan
berbagai media dan
Mewarnai
kegiatan
gambar balon
/senam
udara
Menggunakan alat
menggunakan
tulis dengan benar
pelepah
pisang
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola

Menempel gambar
dengan tepat
73

3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan

4. Kegiatan akhir : 30 menit


- memberikan kesimpulan dari kegiatan mewarnai hari ini
- memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil dalam
kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan
- Doa dan salam
- Pulang

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


74

RENCANA KEGIATAN HARIAN

Hari/tanggal : selasa, 18 April 2017


Semester/pertemuan : II/1
Siklus : II
Tempat : TK Karya Cerdik
Waktu : 0.8.00-10.00

1. Kegiatan awal : 15 menit


- Guru mengajak salam lalu mengajak anak berdoa
- Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh anak.

2. Kegiatan inti : 45 ment

Standar Pengembangan Penilaian Perkembangan


Aspek Anak
Pengembangan Materi/konsep Metode Media Alat Hasil
Indikator yang di BB MB BSH BSB
kembangkan
Meniru bentuk Kegiatan Gambar, Observasi
mewarnai pelepah
daun
pepaya
dan
pewarna
makanan
Melakukan
Mewarnai
eksplorasi dengan
gambar
berbagai media dan
menggunakan
kegiatan
pelepah daun
/senam
pepaya dan
Menggunakan alat
pewarna
tulis dengan benar
makanan
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola

Menempel gambar
dengan tepat
75

3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan

4. Kegiatan akhir : 30 menit


- memberikan kesimpulan dari kegiatan mewarnai hari ini
- memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil dalam
kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan
- Doa dan salam
- Pulang

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


76

RENCANA KEGIATAN HARIAN

Hari/tanggal : Rabu, 19 April 2017


Semester/pertemuan : II/3
Siklus : II
Tempat : TK Karya Cerdik
Waktu : 0.8.00-10.00

1. Kegiatan awal : 15 menit


- Guru mengajak salam lalu mengajak anak berdoa
- Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh anak.

2. Kegiatan inti : 45 ment

Standar Pengembangan Penilaian Perkembangan


Aspek Anak
Pengembangan Materi/konsep Metode Media Alat Hasil
Indikator yang di BB MB BSH BSB
kembangkan
Meniru bentuk Kegiatan Gambar, Observasi
mewarnai cotton
bud dan
pewarna
makanan

Melakukan
eksplorasi dengan
berbagai media dan Mewarnai
kegiatan gambar
menggunakan
/senam
cotton bud
Menggunakan alat dan pewarna
tulis dengan benar makanan
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola

Menempel gambar
dengan tepat
77

3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan

4. Kegiatan akhir : 30 menit


- memberikan kesimpulan dari kegiatan mewarnai hari ini
- memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil dalam
kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan
- Doa dan salam
- Pulang

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


78

Lampiran 2

Skenario Pembelajaran

Tema : Mewarnai gambar balon udara menggunakan pelepah


pisang
Semester : II
Siklus/Pert : I/1
Tempat : TK Karya Cerdik
Hari/tanggal : Selasa, 10 April 2017

1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus

2. Kegiatan inti
a. Guru memperlihatkan serta mengenalkan media atau alat-alat yang akan
dipergunakan untuk kegiatan mewarnai, peneliti memberikan contoh
bagaimana mewarnai menggunakan pelepah pisang,
b. Guru melakukan kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati ketika
kegiatan mewarnai berlangsung, peneliti membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan coklat begitu juga dengan pelapah
pisang yang pada setiap warna disediakan 3 pelepah pisang sehingga anak-
anak harus bergantian ketika ingin memakai, peneliti membagikan kertas
gambar yang akan diwarnai beserta pewarna dan alat mewarnai kemudian
boleh memulai untuk mewarnai gambar.
3. Kegiatan akhir : 30 menit
a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai.
79

b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil


dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
c. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


80

Skenario Pembelajaran

Tema : Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun pepaya


dan pewarna makanan
Semester : II
Siklus/Pert : I/2
Tempat : TK Karya Cerdik
Hari/tanggal : selasa, 11 April 2017

1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus

2. Kegiatan inti
a. Guru mengelompokkan Anak dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5 atau 6 anak, peneliti terlebih dahulu memperlihatkan
gambar yang akan diwarnai yaitu gambar balon,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati selama kegiatan
mewarnai.
c. Guru memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak- anak. Pembagian
gambar untuk mewarnai dan pewarna yang digunakan dilakukan dengan
perlombaan antara 3 kelompok yang duduknya paling rapi mendapatkan
pertama kali. Jika semua kelompok sudah mendapatkan gambar,
pewarna serta alat untuk mewarnai kegiatan boleh dimulai,
d. Guru melakukan pendekatan kepada anak dengan bergantian dan
memberikan motivasi serta mengarahkan anak untuk tidak terburu-buru.
Anak yang sudah selesai mewarnai gambar diminta untuk memajang hasil
karyanya di depan kelas
81

3. Kegiatan akhir : 30 menit


a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak
yang berhasil dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator
yang telah ditentukan
b. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


82

Skenario Pembelajaran

Tema : Mewarnai gambar menggunakan cotton bud dan


pewarna makanan
Semester : II
Siklus/Pert : I/3
Tempat : TK Karya Cerdik
Hari/tanggal : Rabu, 12 April 2017

1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus

2. Kegiatan inti
a. Guru menyampaikan kegiatan mewarnai dimulai dengan memberikan
contoh mewarnai menggunakan cotton bud terlebih dahulu kemudian
memperlihatkan media yang digunakan, 4 pewarna yang sudah
ditempatkan pada wadahnya dan diberi kapas, 4 cotton bud ukuran
besar yang diletakkan pada setiap warna dan gambar yang akan
diwarnai,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati untuk berbagi
pewarna serta mengembalikan cotton bud sesuai pada warnanya, kelompok
yang pertama kali mendapatkan kertas gambar dan pewarna adalah yang
semua anggota kelompoknya sudah siap untuk melakukan kegiatan. Jika
semua anak sudah mendapatkan kertas gambar anak diminta untuk memberi
nama terlebih dahulu pada kertas gambar masing-masing. Anak-anak boleh
memulai untuk mewarnai gambar.

3. Kegiatan akhir : 30 menit


c. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai.
83

d. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil


dalam kegiatan mewarnai. dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
e. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


84

Skenario Pembelajaran

Tema : Mewarnai gambar balon udara menggunakan pelepah


pisang
Semester : II
Siklus/Pert : II/1
Tempat : TK Karya Cerdik
Hari/tanggal : Selasa, 17 April 2017

1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus

2. Kegiatan inti
a. Guru memperlihatkan serta mengenalkan media atau alat-alat yang akan
dipergunakan untuk kegiatan mewarnai, peneliti memberikan contoh
bagaimana mewarnai menggunakan pelepah pisang,
b. Guru melakukan kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati ketika
kegiatan mewarnai berlangsung, peneliti membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan coklat begitu juga dengan pelapah
pisang yang pada setiap warna disediakan 3 pelepah pisang sehingga anak-
anak harus bergantian ketika ingin memakai, peneliti membagikan kertas
gambar yang akan diwarnai beserta pewarna dan alat mewarnai kemudian
boleh memulai untuk mewarnai gambar.
3. Kegiatan akhir : 30 menit
a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai.
b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil
dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
c. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.
85

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


86

Skenario Pembelajaran

Tema : Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun pepaya


dan pewarna makanan
Semester : II
Siklus/Pert : II/2
Tempat : TK Karya Cerdik
Hari/tanggal : selasa, 18 April 2017

1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus

2. Kegiatan inti
a. Guru mengelompokkan Anak dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5 atau 6 anak, peneliti terlebih dahulu memperlihatkan
gambar yang akan diwarnai yaitu gambar balon,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati selama kegiatan
mewarnai.
c. Guru memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak- anak. Pembagian
gambar untuk mewarnai dan pewarna yang digunakan dilakukan dengan
perlombaan antara 3 kelompok yang duduknya paling rapi mendapatkan
pertama kali. Jika semua kelompok sudah mendapatkan gambar,
pewarna serta alat untuk mewarnai kegiatan boleh dimulai,
d. Guru melakukan pendekatan kepada anak dengan bergantian dan
memberikan motivasi serta mengarahkan anak untuk tidak terburu-buru.
Anak yang sudah selesai mewarnai gambar diminta untuk memajang hasil
karyanya di depan kelas
87

3. Kegiatan akhir : 30 menit


a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak
yang berhasil dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator
yang telah ditentukan
b. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


88

Skenario Pembelajaran

Tema : Mewarnai gambar menggunakan cotton bud dan


pewarna makanan
Semester : II
Siklus/Pert : II/3
Tempat : TK Karya Cerdik
Hari/tanggal : Rabu, 19 April 2017

1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus

2. Kegiatan inti
a. Guru menyampaikan kegiatan mewarnai dimulai dengan memberikan
contoh mewarnai menggunakan cotton bud terlebih dahulu kemudian
memperlihatkan media yang digunakan, 4 pewarna yang sudah
ditempatkan pada wadahnya dan diberi kapas, 4 cotton bud ukuran
besar yang diletakkan pada setiap warna dan gambar yang akan
diwarnai,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati untuk berbagi
pewarna serta mengembalikan cotton bud sesuai pada warnanya, kelompok
yang pertama kali mendapatkan kertas gambar dan pewarna adalah yang
semua anggota kelompoknya sudah siap untuk melakukan kegiatan. Jika
semua anak sudah mendapatkan kertas gambar anak diminta untuk memberi
nama terlebih dahulu pada kertas gambar masing-masing. Anak-anak boleh
memulai untuk mewarnai gambar.

3. Kegiatan akhir : 30 menit


a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai.
89

b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil


dalam kegiatan mewarnai. dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
c. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.

Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti

Deni Lestari, S.Pd.I Murniati


90

Lampiran 3

Kemampuan Motorik Kasar Anak Sebelum Siklus


Jumlah
Nama Indikator Skor Persentase Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 2 1 2 2 2 3 12 50 MB 
2 Arya 2 1 2 2 2 2 11 45.83 MB
3 Afika 2 1 1 2 2 2 10 41.67 MB
4 Dhani 2 2 2 2 2 2 12 50 MB
5 Hamzah 1 1 2 1 2 3 10 41.67 MB
6 Salsa 1 1 2 2 2 1 9 37.5 MB
7 Ismail 2 1 2 1 2 2 10 41.67 MB
8 Azka 2 2 2 2 2 2 12 50 MB
9 Haikal 1 1 2 1 2 3 10 41.67 MB
10 Fahri 1 1 2 1 2 2 9 37.5 MB
11 Rehan 1 1 2 2 1 2 9 37.5 MB
12 Maftu 1 1 2 1 2 2 9 37.5 MB
13 Prima 2 2 2 2 2 3 13 54.17 MB
14 Rahmat 1 2 2 1 2 2 10 41.67 MB
15 Rina 2 3 1 1 1 2 10 41.67 MB
16 Risma 2 2 2 1 2 1 10 41.67 MB
17 Widia 2 2 2 1 1 2 10 41.67 MB
Jumlah 27 25 32 25 31 36 176 733.33  
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408  43.14 MB 
Persentase 39.71 36.76 47.06 36.76 45.59 52.94      

Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
91

Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I Pertemuan I

Nama Indikator Jumlah


No Siswa 1 2 3 4 5 6 Skor Persentase Kategori
1 Varid 2 2 2 2 3 3 14 58.33 BSH
2 Arya 2 1 2 2 2 2 11 45.83 MB
3 Afika 2 2 2 2 2 2 12 50.00 MB
4 Dhani 2 2 2 2 2 2 12 50.00 MB
5 Hamzah 2 2 2 2 3 2 13 54.17 BSH
6 Salsa 1 1 1 3 2 2 10 41.67 MB
7 Ismail 2 2 2 2 2 2 12 50.00 MB
8 Azka 2 2 2 2 2 2 12 50.00 MB
9 Haikal 2 2 2 2 2 3 13 54.17 BSH
10 Fahri 2 2 2 2 2 2 12 50.00 MB
11 Rehan 1 1 2 2 2 2 10 41.67 MB
12 Maftu 1 1 2 2 2 2 10 41.67 MB
13 Prima 2 2 3 2 2 3 14 58.33 BSH
14 Rahmat 2 2 2 2 2 2 12 50.00 MB
15 Rina 1 1 1 1 2 2 8 33.33 MB
16 Risma 1 2 2 2 2 2 11 45.83 MB
17 Widia 2 2 2 2 2 2 12 50.00 MB
Jumlah 29 29 33 34 36 37 198 825.00   
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408  48.52 MB 
Persentase 42.65 42.6 48.53 50 52.94 54.41      
5

Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat

Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I Pertemuan II


92

Jumlah Persentas
Nama Indikator Skor e Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 2 2 2 2 3 3 14 58.33  
2 Arya 2 1 2 2 2 2 11 45.83  
3 Afika 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
4 Dhani 2 2 2 2 2 3 13 54.17  
5 Hamzah 2 2 2 2 3 3 14 58.33  
6 Salsa 1 1 2 3 2 2 11 45.83  
7 Ismail 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
8 Azka 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
9 Haikal 2 2 2 2 2 3 13 54.17  
10 Fahri 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
11 Rehan 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
12 Maftu 1 1 2 2 2 2 10 41.67  
13 Prima 2 2 3 2 2 3 14 58.33  
14 Rahmat 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
15 Rina 1 1 1 1 2 2 8 33.33  
16 Risma 1 2 2 2 2 2 11 45.83  
17 Widia 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
Jumlah 30 30 34 34 36 39 203 845.83  
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408  49.75  
Persentase 44.12 44.1 50.00 50 52.94 57.35      
2

Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
93

Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I Pertemuan III


Jumla Persentas Kategor
N Nama Indikator h Skor e i
o Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 2 3 3 3 3 3 17 70.83  
2 Arya 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
3 Afika 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
4 Dhani 2 2 2 3 3 3 15 62.50  
5 Hamza 2 2 2 2 2 3 13 54.17  
h
6 Salsa 1 1 2 3 2 2 11 45.83  
7 Ismail 2 2 3 2 2 2 13 54.17  
8 Azka 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
9 Haikal 2 2 2 2 3 3 14 58.33  
10 Fahri 2 2 2 2 3 2 13 54.17  
11 Rehan 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
12 Maftu 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
13 Prima 2 2 3 2 2 3 14 58.33  
14 Rahmat 2 2 2 2 2 3 13 54.17  
15 Rina 1 1 1 1 2 2 8 33.33  
16 Risma 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
17 Widia 2 2 2 2 2 2 12 50.00  
Jumlah 32 33 36 36 38 40 215 895.83  
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408 52.70  
Persentase 47.0 48. 52.9 52.9 55.88 58.8      
6 5 4 4 2 2

Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
94

Kemampuan motorik halus Anak Siklus II Pertemuan I

Jumlah
Nama Indikator Skor Persentase Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 2 3 3 3 3 3 17 70.83  BSH
2 Arya 2 2 2 2 3 2 13 54.17  BSH
3 Afika 2 2 2 2 2 2 12 50.00  BSH
4 Dhani 2 2 3 3 3 3 16 66.67  BSH
5 Hamzah 2 2 2 2 2 3 13 54.17  BSH
6 Salsa 2 2 2 3 2 2 13 54.17  BSH
7 Ismail 2 2 2 2 2 2 12 50.00  BSH
8 Azka 2 2 2 2 2 2 12 50.00  BSH
9 Haikal 2 2 2 2 3 3 14 58.33  BSH
10 Fahri 2 2 3 2 3 2 14 58.33  BSH
11 Rehan 2 2 2 2 2 2 12 50.00  BSH
12 Maftu 2 2 2 2 2 2 12 50.00  BSH
13 Prima 2 2 2 2 2 3 13 54.17  BSH
14 Rahmat 2 2 2 2 2 3 13 54.17  BSH
15 Rina 2 2 2 2 2 2 12 50.00  BSH
16 Risma 2 2 2 2 2 2 12 50.00  BSH
17 Widia 2 2 3 2 2 2 13 54.17  BSH
Jumlah 34 35 38 37 39 40 223 929.17   
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408  54.66  
Persentase 50 51.471 55.882 54.412 57.353 58.824      
95

Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan II


Jumla
Nama Indikator h Skor Persentase Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
2 Arya 3 2 3 2 3 3 16 66.67  BSH
3 Afika 3 3 3 2 3 3 17 70.83  BSH
4 Dhani 4 3 3 3 3 4 20 83.33  BSB
5 Hamzah 3 3 3 2 3 4 18 75.00  BSB
6 Salsa 2 2 3 3 3 3 16 66.67  BSH
7 Ismail 4 3 3 2 3 4 19 79.17  BSB
8 Azka 3 2 3 2 3 3 16 66.67  BSH
9 Haikal 4 3 3 3 3 4 20 83.33  BSB
10 Fahri 4 3 3 2 3 4 19 79.17  BSB
11 Rehan 4 4 3 2 3 4 20 83.33  BSB
12 Maftu 3 2 3 2 3 3 16 66.67  BSH
13 Prima 3 2 3 2 3 3 16 66.67  BSH
14 Rahmat 4 3 3 3 3 4 20 83.33  BSB
15 Rina 2 2 3 2 2 3 14 58.33  BSH
16 Risma 3 2 3 2 3 3 16 66.67  BSH
17 Widia 3 3 3 3 3 3 18 75.00  BSB
Jumlah 56 45 52 40 51 59 303 1262.50   
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408  74.26  
Persentase 82.353 66.1 76.471 58.824 75 86.765      
8
96

Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan III


Jumla
Nama Indikator h Skor Persentase Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
2 Arya 3 3 4 3 4 4 21 87.50  BSB
3 Afika 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
4 Dhani 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
5 Hamzah 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
6 Salsa 3 2 3 3 3 3 17 70.83  BSB
7 Ismail 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
8 Azka 3 3 3 2 4 4 19 79.17  BSB
9 Haikal 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
10 Fahri 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
11 Rehan 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
12 Maftu 3 3 3 2 3 3 17 70.83  BSB
13 Prima 3 3 3 3 4 4 20 83.33  BSB
14 Rahmat 4 3 4 3 4 4 22 91.67  BSB
15 Rina 3 2 3 2 3 3 16 66.67  BSB
16 Risma 3 3 3 2 3 4 18 75.00  BSB
17 Widia 3 3 3 3 3 4 19 79.17  BSB
Jumlah 60 49 61 47 63 65 345 1437.50   
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408  84.56  
Persentase 88.2 72.1 89.7 69.1 92.647 95.5      
4 1 2 9
97

Lampiran 2

Aktivitas Anak Siklus I Pertemuan I


No. Nama Indikator Jumlah Persentase
siswa 1 2 3 4
1 Varid 2 3 2 1 8 66.67
2 Arya 2 2 1 2 7 58.33
3 Afika 1 1 2 1 5 41.67
4 Dhani 1 2 1 1 5 41.67
5 Hamzah 2 2 1 1 6 50.00
6 Salsa 1 1 1 1 4 33.33
7 Ismail 2 1 1 1 5 41.67
8 Azka 1 2 1 1 5 41.67
9 Haikal 2 1 1 1 5 41.67
10 Fahri 1 1 1 1 4 33.33
11 Rehan 1 1 1 1 4 33.33
12 Maftu 2 1 2 1 6 50.00
13 Prima 1 2 1 2 6 50.00
14 Rahmat 2 1 2 1 6 50.00
15 Rina 2 1 1 1 5 41.67
16 Risma 2 2 1 1 6 50.00
17 Widia 2 2 1 1 6 50.00
Jumlah 27 26 21 19 93 775.00
  skor ideal 51 51 51 51 204 45.59
Persentase 37.2
52.94 50.98 41.18 5    

Keterangan :

1. Anak mendengar penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran mewarnai


2. Anak memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4. Anak berterima kasih terhadap penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru.

Aktivitas Anak Siklus I Pertemuan II


98

No. Nama Indikator Jumla Persentase


siswa 1 2 3 4 h
1 Varid 2 3 2 1 8 66.67
2 Arya 2 2 1 2 7 58.33
3 Afika 1 1 2 1 5 41.67
4 Dhani 1 2 1 1 5 41.67
5 Hamzah 2 2 2 1 7 58.33
6 Salsa 2 1 1 1 5 41.67
7 Ismail 2 2 2 2 8 66.67
8 Azka 2 2 2 2 8 66.67
9 Haikal 2 2 1 1 6 50.00
10 Fahri 2 1 1 1 5 41.67
11 Rehan 1 1 1 1 4 33.33
12 Maftu 2 1 2 1 6 50.00
13 Prima 2 2 1 2 7 58.33
14 Rahmat 2 1 2 2 7 58.33
15 Rina 2 1 1 2 6 50.00
16 Risma 2 2 1 1 6 50.00
17 Widia 2 2 1 1 6 50.00
Jumlah 31 28 24 23 106 883.33
skor ideal 51 51 51 51 204 51.96
Persentase 60.78 54.9 47.06 45.1    

Keterangan :

1. Anak mendengar penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran mewarnai


2. Anak memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4. Anak berterima kasih terhadap penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru.
99

Aktivitas Anak Siklus I Pertemuan III


Indikator Persentase
Nama
No. siswa 1 2 3 4 Jumlah
1 Varid 2 3 2 1 8 66.67
2 Arya 2 2 2 2 8 66.67
3 Afika 1 1 2 1 5 41.67
4 Dhani 1 2 1 1 5 41.67
5 Hamzah 2 2 2 2 8 66.67
6 Salsa 2 1 1 1 5 41.67
7 Ismail 2 2 2 2 8 66.67
8 Azka 2 2 2 2 8 66.67
9 Haikal 2 2 2 2 8 66.67
10 Fahri 2 2 2 1 7 58.33
11 Rehan 1 2 1 1 5 41.67
12 Maftu 2 1 2 1 6 50.00
13 Prima 2 2 1 2 7 58.33
14 Rahmat 2 1 2 2 7 58.33
15 Rina 2 1 1 2 6 50.00
16 Risma 2 2 1 1 6 50.00
17 Widia 2 2 1 1 6 50.00
Jumlah 31 30 27 25 113 941.67
skor ideal 51 51 51 51 204 55.39
Persentase 60.78 58.82 52.94 49.02    

Keterangan :
1. Anak mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4. Anak berterima kasih terhadap penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru
100
101

Aktivitas Anak Siklus II Pertemuan I


Nama Indikator Jumlah Persentase
No. siswa 1 2 3 4
1 Varid 2 3 2 2 9 75
2 Arya 2 2 2 2 8 66.67
3 Afika 2 2 2 1 7 58.33
4 Dhani 2 2 2 1 7 58.33
5 Hamzah 2 2 2 2 8 66.67
6 Salsa 2 2 1 1 6 50
7 Ismail 2 2 2 2 8 66.67
8 Azka 2 2 2 2 8 66.67
9 Haikal 2 2 2 2 8 66.67
10 Fahri 2 2 2 2 8 66.67
11 Rehan 2 2 2 2 8 66.67
12 Maftu 2 1 2 1 6 50
13 Prima 2 2 2 2 8 66.67
14 Rahmat 2 1 2 2 7 58.33
15 Rina 2 1 2 2 7 58.33
16 Risma 2 2 1 1 6 50
17 Widia 2 2 1 1 6 50
Jumlah 34 32 31 28 125 1041.67
Skor Ideal 51 51 51 51 204 61.27
66.67 62.75 60.7 54.9    
Persentase 8
Kriteria Cukup  

Keterangan :

1. Anak mendengar penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran mewarnai


2. Anak memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4. Anak berterima kasih terhadap penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru.
102

Aktivitas Anak Siklus II Pertemuan II


Jumla Persentas
Nama Indikator h e
No. siswa 1 2 3 4
1 Varid 2 3 2 2 9 75
2 Arya 2 2 2 2 8 66.67
3 Afika 2 2 2 1 7 58.33
4 Dhani 2 2 2 1 7 58.33
5 Hamzah 2 2 2 2 8 66.67
6 Salsa 3 2 2 1 8 66.67
7 Ismail 2 2 2 2 8 66.67
8 Azka 2 2 2 2 8 66.67
9 Haikal 2 2 2 2 8 66.67
10 Fahri 2 2 2 2 8 66.67
11 Rehan 2 2 2 2 8 66.67
12 Maftu 2 2 2 2 8 66.67
13 Prima 2 2 2 2 8 66.67
14 Rahmat 2 1 2 2 7 58.33
15 Rina 2 2 2 2 8 66.67
16 Risma 2 2 1 1 6 50
17 Widia 2 2 1 1 6 50
Jumlah 35 34 32 29 130 1083.33
Skor Ideal 51 51 51 51 204 63.73 
68.6 66.6 62.7 56.8
Persentase 3 7 5 6  
Kriteria CUKUP  
103

Aktivitas Anak Siklus II Pertemuan III


Indikator Persentase
No. Nama siswa 1 2 3 4 Jumlah
1 Varid 3 3 3 3 12 100.00
2 Arya 3 3 2 2 10 83.33
3 Afika 3 3 2 2 10 83.33
4 Dhani 3 2 2 3 10 83.33
5 Hamzah 3 3 3 2 11 91.67
6 Salsa 3 2 3 2 10 83.33
7 Ismail 3 3 3 2 11 91.67
8 Azka 2 3 2 2 9 75.00
9 Haikal 3 3 3 3 12 100.00
10 Fahri 3 3 3 3 12 100.00
11 Rehan 3 3 2 2 10 83.33
12 Maftu 2 2 2 2 8 66.67
13 Prima 3 2 2 2 9 75.00
14 Rahmat 3 3 3 2 11 91.67
15 Rina 2 2 2 2 8 66.67
16 Risma 3 3 2 3 11 91.67
17 Widia 3 2 3 2 10 83.33
Jumlah 48 45 42 39 174 1450.00
Skor Ideal 51 51 51 51 204 85.29 
Persentase 94.12 88.24 82.35 76.47  
Kriteria BAIK  

Keterangan :

1. Anak mendengar penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran mewarnai


2. Anak memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4. Anak berterima kasih terhadap penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai