Anda di halaman 1dari 2

a.

Risiko Reputasi
Adalah risiko yang menyebabkan potensi hilangnya atau hancurnya image dari suatu
perusahaan karena penerimaan lingkungan eksternal yang rendah atau berujung pada
penolakan. Biasanya diakibatkan karena ketidakmampuan perusahaan mengambil tindakan
atas isu eksternal dan ketidakmampuan perusahaan mengelola komunikasi dengan pihak
eksternal yang dapat menimbulkan persepsi positif pada perusahaan.
Contoh: Risiko yang dihadapi oleh McDonald ketika beredar isu makanan cepat saji yang
mereka jual dapat menyebabkan obesitas jika dikonsumsi setiap hari. Ditambah lagi seorang
pembuat film dokumenter, Morgan Spurlock mencoba sendiri membuktikan isu ini. Dan benar
saja tubuhnya mengalami kenaikan berat badan. Pembuktian ini tentu diterima masyarakat dan
McDonald mengalami penolakan dari masyarakat.
Antisipasi: McDonald selain menyediakan makanan cepat saji, mereka juga mulai menyediakan
makanan sehat seperti salad. Hal ini bertahan sampai saat ini. Selain itu mereka juga
melakukan iklan tentang makanan salad ini yang menunjukkan bahwa makanan salad sehat
dan aman untuk dikonsumsi.

b. Risiko lingkungan
Merupakan potensi penyimpangan hasil atau bahkan potensi penutupan perusahaan karena
ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya yang ditimbulkan oleh
perusahaan.
Contoh: Kasus Perusaahaan Tambang A yang ada di kalimantan selatan yang menyebabkan
kerusakan lingkungan seperti air sungai jadi keruh, Saat musim hujan banjir, dan debu polusi
batubara yang di timbulkan akibat pertambangan.

Kasus tersebut yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemukiman dan menyebabkan
kerugian miliaran rupiah. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan Lapindo mengelola polusi yang
ditimbulkan perusahaan.
Antisipasi: Seharusnya Lapindo menyiapkan lahan khusus yang jauh dari pemukiman untuk
membuang limbah dari kegiatan usahanya. Namun tempat yang dipilih juga tidak boleh
merusak lingkungan yang masih asri. Alangkah baiknya memilih tempat yang jauh dr
pemukiman dan bukan daerah hijau.

c. Risiko Sosial
Potensi risiko yang disebabkan oleh tidak akrabnya perusahaan dengan lingkungan setempat,
termasuk proses rekrutmen yang tidak peka terhadap penduduk setempat.
Contoh: PT Freeport yang kurang memperhatikan penduduk setempat sehingga tidak peka
untuk mempekerjakan mereka sebagai karyawan. Akibatnya terjadi penolakan dari penduduk
setempat dan cenderung terjadi pemberontakan. Meski sebagian besar penduduk sudah
diterima bekerja, namun belum cukup memuaskan penduduk sekitar perusahaan.
Antisipasi: PT Freeport seharusnya mempersiapkan dana sosial untuk menunjang
kesejahteraan lingkungan sosial disekitarnya sehingga tidak terjadi kesenjangan yang jauh
antara pegawai PT Freeport dengan penduduk setempat.

d. Risiko hukum
Kemungkinan penyimpangan hasil karena perusahaan tidak mematuhi peraturan dan norma
yang berlaku. Legal risk berakar dari terdapatnya ketidakpastian terkait dengan efektivitasnya
langkah hukum atau ketidakpastian dalam penerapan atau penafsiran isi suatu contracts, laws,
atau regulations.
Contoh: Suatu perusahaan dealer mobil yang melakukan perjanjian kontrak dengan distibutor
mobil dan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). Dalam perjanjian disepakati bahwa
penjualan mobil yang tidak memenuhi target bulanan akan dikenakan denda keterlambatan.
Dealer mobil yang tidak memahami isi kontrak, terpaksa harus membayar denda yang tentu
saja menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Antisipasi: Pentingnya mempekerjakan tenaga ahli di bidang hukum yang mengerti menafsirkan
kontrak, sehingga tidak terjadi risiko hukum dan ketidakpastian hukum akibat kesalahan
penafsiran kontrak.

Sumber: BMP ADBI4211 Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 4

Anda mungkin juga menyukai