Anda di halaman 1dari 13

Bahan Ajar Geometri Analitik

Bagian I
Sistem Koordinat Kartesius

Drs. Mukhni, M.Pd

Jurusan Matematika
FMIPA UNP
2021

1
Bahan Renungan!!!!
Firman Allah SWT yang berbunyi,
"Berserulah (Berdo'a) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri
dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.
Dan janganlah engkau berbuat kerusakan dibumi sesudah (Allah
SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan
rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik."
(Q.S. Al A'raf : 55-56)

Waktu yang paling baik untuk berdo’a


1. Antara azan dan Iqamat.
2. Menjelang waktu shalat dan sesudahnya.
3. Waktu sepertiga malam yang terakhir.
4. Sepanjang hari jum'at
5. Antara Dzuhur dan Ashar, serta Ashar dan Maghrib
6. Ketika Khatam membaca Al-Qur'an
7. Ketika Turun hujan.
8. Ketika melakukan Tawaf.
9. Ketika menghadapi musuh dimedan perang.
10. Dalam berdo’a sebaiknya di ulang 3 (tiga) kali.

Uraian Ringkas Materi

2
 Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan kombinasi
antara aljabar dan geometri. Masalah-masalah geometri akan diselesaikan secara
aljabar (atau secara analitik). Sebaliknya gambar geometri sering memberikan
pemahaman yang lebih jelas pada pengertian hasil secara aljabar.
 Garis bilangan: Suatu garis yang titik-titiknya dikaitkan dengan bilangan-bilangan real
disebut garis bilangan. Skala yang dilukiskan pada garis bilangan disebut koordinat
garis. Bilangan yang menyatakan suatu titik yang diberikan disebut koordinat titik
tersebut, dan titik itu disebut grafik dari bilangan.

 Suatu titik P(𝑥1 ) pada garis real mempunyai absis 𝑥1 yang berarti titik P berjarak |𝑥1 |
terhadap titik pangkal O.
 Jika titij P(𝑥1 ) dan Q(𝑥2 ) dua ttik sebarang pada garis real, maka jarak antara P dan Q
adalah 𝑑 = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 atau 𝑑 = √(𝑥1 − 𝑥2 )2

Koordinat Kartesius di Bidang

 Untuk merepresentasikan titik pada sebuah bidang dengan pasangan bilangan (𝑎, 𝑏),
dilukis dua garis bilangan bersilangan OX dan OY (saling tegak lurus). Garis OX
disebut sumbu-x dan garis OY disebut sumbu-y. Dua garis yang bersilangan itu disebut
sumbu koordinat.

Jika a adalah koordinat Px pada sumbu-x dan b adalah koordinat Py pada sumbu-y maka
P direpresentasikan dengan (a, b) atau P(a, b), dengan a disebut koordinat x, atau absis
dari P, dan b disebut koordinat y, atau ordinat dari P
 Sumbu-sumbu koordinat memisahkan bidang ke dalam empat daerah, yang disebut
kuadran (kuadran I, II, III, dan IV).

 Koordinat titik-titik yang ditentukan dengan cara ini, seringkali dikenal sebagai
koordinat Kartesius, sebagai penghormatan terhadap matematikawan dan filosof asal

3
Perancis yang bernama René Descartes yang hidup dari 1596 sampai 1650. Satu hal
yang perlu dicatat adalah dua garis sumbu koordinat tidak perlu harus berpotongan
secara tegak lurus. Namun demikian jika kedua sumbu berpotongan miring, hasil-hasil
secara aljabar menjadi agak lebih rumit.

 Proses menggambarkan sebuah titik di bidang dan pemberian tanda sebuah titik yang
koordinatnya diberikan disebut plotting titik. Untuk melakukan plotting telah banyak
disediakan kertas grafik yang berupa kertas berpetak persegi kecil-kecil. Gambar
berikut menyatakan plotting beberapa titik pada bidang.

Jarak antara Dua Titik

 Misalkan 𝑃1 dan 𝑃2 dua titik pada garis, dan misalkan mempunyai koordinat 𝑥1 dan 𝑥2
seperti pada Gambar berikut.

Jarak antara P1 dan P2 adalah

𝑑(𝑃1 ,𝑃2) = │𝑥1 − 𝑥2 │ = │𝑥2 − 𝑥1 │ = √(𝑥2 − 𝑥1 )2

Misalkan P(𝑥1 , 𝑦1 ) dan Q(𝑥2 , 𝑦2 ) seperti gambar berikut:

4
(𝑑(𝑃,𝑄) )2 = (𝑑(𝑃,𝑅) )2 + (𝑑(𝑅,,𝑄) )2

= (𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑥1 )2
Atau
𝑑(𝑃,𝑄) = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2

Soal Latihan
1. Plot masing-masing titik berikut pada garis bilangan real.
(a) P(–3), (b) Q(–5), (c) R(4), (d) S(6)
Kemudian tentuka jarak antara titik P dan Q, titik P dan R, titik P dan S, titik S dan Q,
dan titik R dan Q.
2. Plot masing-masing titik berikut pada bidang koordinat.
(a). (5, 2), (b). (5, –2), (c). (–5, 2), (d). (–5, –2), (e). (2, 5), (f). (2, –5),
(g). (–2, 5) (h). (–2, –5), (i). (3, 0), (j). (0, 3), (k). (–3, 0) (l). (0, –
3), (m). (0, 0), (n). (6, 6), (o). (–6, –6) (p). (1½, –3).
3. Perhatiakan Gambar berikut!!

Gambar di atas menunjukkan aliran sungai yang melewati beberapa titik dalam bidang
koordinat .
a. Coba sebutkan 5 koordinat titik-titik yang dilalui oleh aliran sungai tersebut
b. Sebutkan titik-titik yang dilewati aliran sungai yang berada pada kuadran I, kuadran
II, kuadran III, dan kuadran IV
c. Sebutkan koordinat titik A, B, C, dan D terhadap titik G

5
d. Sebutkan koordinat titik E, F, G, dan H terhadap titik J

4. Dalam bidang koordinat seekor lalat bergerak dari titik (0, 0) mengikuti pola: 1 satuan
ke atas dan 1 satuan ke kiri, 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan, 1 satuan ke atas
dan 1 satuan ke kiri, 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan dan seterusnya.
Tentukan koordinat lalat setelah bergerak
a. 100 kali c. 115 kali
b. 105 kali d. 130 kali

4. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 10 unit. Tentukan koordinat titik-titik sudut
persegi tersebut jika :
(a). satu titik sudutnya berada di titik pusat, dua sisinya berada pada sumbu koordinat
dan satu titik lain di kuadran II
(b). pusat persegi berapa pada pusat koordinat dan sisi-sisinya sejajar dengan sumbu
koordinat.
(c). diagonal-diagonalnya berada pada sumbu-sumbu koordinat.
5. Tentukan x dengan syarat-syarat yang diberikan
a. P(5, –2), Q(x, –5), dengan 𝑑(𝑃,𝑄) = 5,
b. P(–4, x), Q(8, 5),dengan 𝑑(𝑃,𝑄) = 13,
c. P(x, x), Q(1, 4), dengan 𝑑(𝑃,𝑄) = 5,
d. P(x, 2x), Q(2x, 1), dengan 𝑑(𝑃,𝑄) = 34

6. Tentukan apakah tiga titik yang diberikan membentuk segitiga siku-siku atau tidak.
a. (0, 2), (–2, 4), (1, 3)
b. (√3 –3, 2√3 + 1), (√3 – 1, √3 + 1), (2√3 – 1, √3 + 2)

7. Tunjukkan bahwa segitiga dengan titik-titik sudutnya berupa titik pusat, titik (a, b), dan
( ½(a + b√3), ½(b – a√3)) adalah sama sisi.
8. Tentukan panjang diagonal dari segiempat yang titik-titik sudutnya mempunyai koordinat
(10, 7), (2, –8), (–5, –1), (–3, 4).

9. Alas suatu segitiga samakaki adalah segmen garis yang menghubungkan titik (6, 1)
dengan (–1, 2). Absis dari titik sudut yang lain adalah 3. Tentukan ordinat dari titik
sudut itu.
10. Jarak titik (x, –5) ke titik (–5, 4) adalah tiga kali terhadap jarak titik itu ke titik (10, –1).
Tentukan x (ada dua jawab).

Rasio Pembagian Segmen Garis

 Misalkan diketahui titik P membagi segmen garis AB atas perbandingan m : n, yaitu:

𝐴𝑃 𝑚
=
𝑃𝐵 𝑛

6
Rasio m : n disebut rasio pembagian. Titik P disebut titik pembagi, dan P dikatakan
membagi segmen AB secara internal atau eksternal bergantung apakah P terletak antara
A dan B atau di luar segmen garis AB (perhatikan gambar berikut) .

 Jika koordinat titik A dan B diketahui, dan juga rasio pembagian diketahui maka
koordinat titik P dapat dicari. Pada gambardi atas. misalkan diketahui titik A dengan
koordinat (x1, y1) dan titik B (x2, y2) dan titik P(xp, yp) membagi segmen garis AB
sedemikian hingga terdapat perbandingan

AP : PB = m : n.

Dengan menggunakan sifat dua segitiga sebangun, maka diperoleh koordinat


𝑚𝑥2 + 𝑛𝑥1 𝑚𝑦2 + 𝑛𝑦1
P(xp, yp) = ( , )
𝑚+𝑛 𝑚+𝑛

 Jika m = n, maka AP : PB = m : n = m : m = 1 : 1, maka titik P menjadi titik tengan


garis AB, dengan
𝑥 +𝑥 𝑦 +𝑦
P(xp, yp) = ( 1 2 2 , 1 2 2 )

7
Soal Latihan
1. Pada masing-masing latihan berikut diberikan dua titik dan satu rasio pembagian antara
dua titiktersebut. Tentukan titik baginya dan plot di bidang koordinat.
a. (1, 2), (7, 5); 1 : 2.
b. (2, 1), (9, 15); 3 : 4.
c. (–3, 8), (7, –7); 3 : 2.
d. (–5, 0), (7, –6); 1 : 3.
e. (1, 2), (9, 8); –3 : 5.
f. (1, 2), (9, 8); –5 : 3.
g. (6, 3), (–1, –2); –1 : 2.
h. (–2, 3), (7, –8); –5 : 2.
i. (–7, –8), (1, –2); 3 : 1.
j. (–1, 7), (–8, –3); –2 : 1.
k. (–3, 8), (7, –7); 2 : 3.
l. (–3, 8), (7, –7); –2 : 3.

2. Tentukan koordinat titik tengah dari segmen garis yang dihubungkan oleh pasangan
titik-titik berikut:
a. (1, 2), (7, 5).
b. (–5, 0), (7, –7).
c. (–7, –8), (1, –2).
d. (a, 0), (0, b).
e. (a, b), (–a, –b).
f. (a, b), (b, a).

3. Diberikan titik-titik A(–5, 3) dan B(7, –9).


(a). Tentukan koordinat titik yang membagi segmen AB dengan perbandingan
2 : 3.
(b). Tentukan koordinat titik yang membagi segmen AB dengan perbandingan
3 : 2.

5. Titik-titik sudut suatu segiempat adalah (7, 4), (–5, –2), (3, –8), dan (–1, 6). Dengan
menghitung secara numerik, tunjukkan bahwa keliling segiempat yang dibentuk dengan
menghubungkan titik-titik tengah sisi segiempat asal, sama dengan jumlah diagonal
segiempat asal.

6. Titik (5, –1) membagi segmen P1P2 dalam rasio 2 : 3. Jika koordinat titik P1 adalah
(11, –3), tentukan koordinat titik P2.

7. Dari suatu jajaran genjang ABCD diketahui titik A(–5, 1), B(3, –5) dan C(2, 2).
Tentukan koordinat titik sudut D dengan cara menggunakan sifat:

a. Kedua diagonal berpotongan di titik tengahnya


b. Dua sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
c. Dua pasang sisinya masing-masing sejajar

8
Sistem Koordinat di Ruang
 Setiap titik di ruang dinyatakan dalam bentuk tripel P(x,y,z) dengan nilai x dinamakan
absis (pada sumbu x), nilai y dinamakan ordinat (pada sumbu y), dan nilai z dinamakan
aplikat (pada sumbu z).
Ketiga sumbu x, sumbu y, dan sumbu z, memilah atau membagi ruang berdimensi tiga
atas 3 bidang koordinat yaitu bidang xoy atau bidang xy, bidang yoz atau bidang yz,
dan bidang xoz atau bidang xz.

Ketiga bidang koordinat xoy, xoz dan yoz, membagi ruang atau R3 atas delapan oktan,
yaitu oktan I, II, III, ….. , VIII. Setiap titik P(x,y,z) di ruang pada oktan mana letaknya
akan ditentukan oleh nilai absis, ordinat, dan aplikat dari titik tersebut.

1) Jika P(x,y,z) berada pada oktan I, maka absis x > 0, ordinat y > 0, aplikat z > 0
2) Jika P(x,y,z) berada pada oktan II maka absis x < 0, ordinat y > 0, aplikat z > 0
3) Jika P(x,y,z) berada pada oktan III maka absis x < 0, ordinat y < 0, aplikat z > 0
4) Jika P(x,y,z) berada pada oktan IV maka absis x > 0, ordinat y < 0, aplikat z > 0
5) Jika P(x,y,z) berada pada oktan V maka absis x > 0, ordinat y > 0, aplikat z < 0
6) Jika P(x,y,z) berada pada oktan VI maka absis x < 0, ordinat y > 0, aplikat z < 0
7) Jika P(x,y,z) berada pada oktan VII maka absis x < 0, ordinat y < 0, aplikat z < 0
8) Jika P(x,y,z) berada pada oktan VIII maka absis x > 0, ordinat y < 0, aplikat z < 0

9
Jarak antara dua titik

 Secara umum jika diketahui dua titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) dan 𝑄(𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 ), maka panjang atau
jarak antara titik 𝑃 dan 𝑄 dirumuskan sebagai berikut :
𝑑(𝑃,𝑄) = ⃒𝑃𝑄⃒ = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2 + (𝑧2 − 𝑧1 )2

Koordinat Titik yang Membagi Garis PQ atas m : n

 Untuk menentukan koordinat sebuah titik yang terletak di antara dua titik lainnya,
perhatikan Gambar 1.15 berikut! Misalkan P(x1, y1, z1) dan Q(x2, y2, z2). Titik R(x,y,z)
terletak pada garis PQ sehingga R(x,y,z) membagi PQ atas perbandingan m : n. Berapa
koordinat R tersebut?

 Untuk menurunkan rumus mencari koordinat R(x,y,z), ikuti langkah-langkah berikut!

1. Proyeksikan garis PQR ke bidang xoy, sehingga diperoleh garis P1R1Q1


2. Buat garis ARB sejajar dengan garis P1R1Q1 sehingga A(x1, y1, z) dan B(x2, y2, z)

 AP = z - z1
 QB = z2 – z
 ∆ APR ~ ∆ QBR, sehingga:
AP : QB = PR : RQ ↔ (z - z1) : (z2 – z) = m : n

10
 mz + nz = mz2 + nz1
 (m + n)z = mz2 + nz1

mz2  nz1
Jadi diperoleh: z =
mn

Dengan cara yang sama, jika garis PQR diproyeksikan ke bidang xoz, maka diperoleh:
mx2  nx1
y=
mn

dan jika garis PQR diproyeksikan ke bidang yoz, diperoleh:


mx2  nx1
x=
mn

Jadi koordinat R(x,y,z) yang dicari adalah:

 mx  nx1 my2  ny1 mz2  nz1 


R 2 , , 
 mn mn mn 

Jika m = n, maka PR : QR = 1 : 1, sehingga R menjadi titik tengah garis PQ, dengan


koordinat R adalah:
 x  x y  y1 z2  z1 
R 2 1 , 2 , 
 2 2 2 
Secara umum, jika m : n = k atau m = nk, dan k ≠ - 1 maka R menjadi:
 nkx1  nx1 nky2  ny1 nkz2  nz1   kx  x ky  y1 kz2  z1 
R , ,  atau R 2 1 , 2 , 
 nk  n nk  n nk  n   k 1 k 1 k 1 
Dimana:
 Jika k > 0, maka R terletak antara P dan Q.
 Jika -1 < k < 0, maka R terletak diperpanjangan QP (pada pihak P)
 Jika k = -1, maka R suatu titik dijauh tak berhingga
 Jika k < -1, maka R terletak diperpanjangan PQ (pada pihak Q)

Soal Latihan:

11
1. Bilangan-bilangan x, y, dan z dalam koordinat titik (x, y, z) berturut-turut disebut
…………….. dari sebuah titik di dalam ruang berdimensi tiga.

2. Plotlah atau gambarkanlah titik-titik yang mempunyai koordinat (1, 2, 3), (2, 0, 1), (-2,
4, 5), (0, 3, 0), dan (-1, -2, -3).

3. Apa yang yang dapat Anda simpulkan dengan koordinat dari seluruh titik yang terletak
pada:
a. pada bidang yoz?
b. pada bidang xoz?
c. pada bidang xoy?
d. pada sumbu x?
e. pada sumbu y?
f. pada sumbu z?

4. Tentukan jarak antara pasangan titik berikut!


a. (-1, 3, 5) dan (x, y, z)
b. (x, y, z) dan (- 1, 3, 5)
c. (6, - 1, 0) dan (1, 2, 3)
d. (- 2, - 2, 0) dan (2, - 2, - 3)
e. (0, 0, 0) dan (x, 2x, 3x).

5. Tunjukkan bahwa (4, 5, 3), (1, 7, 4), dan (2, 4, 6) adalah titik sudut- titik sudut sebuah
segitiga sama sisi!

6. Tunjukkan bahwa (2, 1, 6), (4, 7, 9) dan (8, 5, - 6) adalah titik sudut-titik sudut sebuah
segitiga siku-siku!

7. Tentukan jarak dari titik (2, 3, -1) ke:


a. bidang xoy,
b. sumbu y,
c. titik pangkal.

8. Sebuah kotak persegi panjang mempunyai sisi-sisi sejajar dengan bidang-bidang


koordinat dan mempunyai titik-titik (2, 3, 4) dan (6, -1, 0) sebagai titik-titik ujung
diagonal utamanya. Gambarkan sketsa kotak ini dan tentukan koordinat-koordinat titik
sudut kotak lainnya!

9. Titik P(x, 5, z) berada pada sebuah garis yang melalui titik Q(2, - 4, 3) dan sejajar degan
salah satu sumbu koordinatnya. Sumbu koordinat yang manakah itu, dan berapakah nilai
x dan z?

10. Diketahui segitiga ABC denga A(2, 3, 0), B(6, - 9, -3), C(3, 5, 2). Titik D adalah titik
potong garis bagi yang ditarik dari titik A dengan sisi BC.
a. tentukan koordinat D tersebut,
b. tentukan koordinat titik berat segitiga ABC.

12
11. Selidikilah apakah ketiga titik A(0, 0, 0), B(2, - 3, - 3), dan C(-2, 3, - 3) segaris
(kolinear). Tentukan perbandingan AB : BC, BC : CA, dan CA : AB.

12. Tentukan koordinat titik berat sebuah segitiga ABC, jika A(x1, y1, z1), B(x2, y2, z2),
C(x3, y3, z3),

13

Anda mungkin juga menyukai