Anda di halaman 1dari 22

Panduan lengkap budidaya ikan

nila
BY REDAKSI ALAM TANI

Budidaya ikan nila tidaklah sulit. Ikan nila masih satu kerabat dengan ikan mujair.
Kedua ikan ini mempunyai kemiripan sifat. Mudah berkembang biak dan mempunyai
kemampuan adaptasi yang baik.
Di alam bebas, ikan nila banyak ditemukan di perairan air tawar seperti sungai,
danau, waduk dan rawa. Suhu optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30 oC
dengan pH air 7-8.
Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya
plankton, plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan
untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%.  Biaya pakan
untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak seperti budidaya ikan
mas atau ikan lele yang membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi,  sekitar
30-45%.
Untuk memulai budidaya ikan nila ada beberapa faktor penting yang harus
diperhatikan, yakni pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga
penanganan penyakit.
Memilih benih ikan nila
Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan
budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis
kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan
nila betina.
Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin semua) lebih produktif dibanding
campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat gampang memijah (melakukan
perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan
habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat.
Saat ini banyak yang menyediakan bibit ikan nila monosex. Bila sulit
mendapatkannya, bibit ikan nila monosex bisa dibuat sendiri. Caranya bisa dilihat
dalam artikel budidaya pembenihan ikan nila.
Persiapan kolam budidaya
Budidaya ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah,
kolam semen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Dari sekian
jenis kolam tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan karena cara
membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya murah. Silahkan lihat cara
membuat kolam tanah.
Keunggulan lain kolam tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai
tumbuhan dan hewan yang bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga
bisa mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet.
Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan
pengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran,
pemupukan hingga pengairan. Berikut langkah-langkahnya:
 Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan
dengan cara dijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari,
tergantung kondisi cuaca. Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila
permukaan tanah terlihat retak-retak, namun tidak sampai membatu. Bila diinjak
masih meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2 cm.
 Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih
10 cm. Sampah, kerikil dan kotoran lainnya dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan
juga lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak
habis.
 Kolam yang telah dipakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH
rendah), kurang dari 6. Padahal kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila ada
pada kisaran 7-8. Untuk menetralkannya lakukan pengapuran dengan dolomit atau
kapur pertanian. Dosis pengapuran disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH
tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk
pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur diaduk secara merata. Usahakan agar
kapur bisa masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan
selama 2-3 hari.
 Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik  sebagai pupuk
dasar. Jenisnya bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk organik
berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per
hektar. Pupuk ditebar merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Setelah
itu, bila dipandang perlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70 kg/ha dan
TSP 25-30 kg/ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan untuk memberikan nutrisi
bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di lingkungan kolam. Sehingga hewan
atau tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami ikan.
 Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air. Pengairan dilakukan
secara bertahap. Pertama, alirkan air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan
selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna,
untuk memberikan kesempatan pada ganggag atau organisme air lainnya tumbuh.
Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
Cara pengolahan kolam tanah secara lebih mendetail bisa dilihat di persiapan kolam
tanah untuk budidaya ikan.
Penebaran benih ikan nila
Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila.
Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2. Dengan
asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan ukuran
300 gram/ekor.
Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi terlebih dahulu.
Gunanya agar benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian
benih bisa ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih ikan nila ke dalam
air kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah
tersebut. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.
Pemeliharaan budidaya ikan nila
Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke dalam
kolam, langkah selanjutnya adalah merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang
paling penting dalam pemeliharaan budidaya ikan nila adalah pengelolaan air,
pemberian pakan dan pengendalian hama penyakit.
a. Pengelolaan air
Agar pertumbuhan budidaya ikan nila maksimal, pantau kualitas air kolam.
Parameter penentu kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga
dilakukan pemantauan kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.
Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan
memperbesar aliran debit air. Bila kolam sudah banyak mengandung NH3 dan H2S
yang ditandai dengan bau busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya dengan
mengeluarkan air kotor sebesar ⅓ nya, kemudian menambahkan air baru. Dalam
keadaan normal,pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.
b. Pemberian pakan
Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan
merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan
berupa pelet dengan kadar protein 20-30%.
Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari.
Pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua minggu sekali,
ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan
jumlah pakan yang harus diberikan.
Perhitungan dosis pakan budidaya ikan nila:
Dalam satu kolam terdapat 1500 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.
Rata-rata bobot ikan → (10+20)/2 = 15 gram/ekor.
Perhitungan pakannya → 15 x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hari
Cek bobot ikan setiap dua minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.

c. Pengendalian hama dan penyakit


Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan nila merupakan ikan yang tahan banting.
Pada situasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila
budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan
penyakit harus diwaspadai.
Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi yang
menular. Media penularan biasanya melewati air. Jadi bisa menjangkau satu atau
lebih kawasan kolam. Untuk penjelasan lebih jauh silahkan baca hama dan penyakit
ikan nila.
Pemanenan ikan nila
Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga
panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik
berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram
hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.

https://alamtani.com/budidaya-ikan-nila/

2. Memilih Benih Ikan Nila


Cara budidaya ikan nila yang baik, dimulai dengan memilih benih ikan nila yang baik
Setelah pembuatan kolam ikan nila, maka langkah selanjutnya dalam
budidaya ikan nila yaitu memilih benih ikan nila yang baik.
 
Proses memilih benih ikan nila merupakan hal yang sangat penting dalam
budidaya ikan nila.  Karena benih ikan nila dapat menentukan kualitas ikan
nila yang akan dipanen nantinya.
 
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, dulur-dulur bisa menggunakan
benih ikan nila berkelamin jantan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ikan
nila jantan 40% lebih cepat dari ikan nila betina.
 
Ciri-ciri benih ikan nila yang baik
Benih ikan nila harus berasal dari tempat pembibitan yang baik dan di
sertai dengan sertifikat yang jelas. Secara umum benih ikan nila yang
sehat antara lain:
 Gerakan ikan yang lincah,
 Respon yang tinggi saat di beri pakan,
 Tidak memiliki cacat fisik,
 Warna ikan yang cerah,
 Ukuran ikan nila seragam,
 Memiliki bentuk badan normal dan masih terdapat lendir.
 
Dulur-dulur bisa memilih benih ikan nila yang sesuai dengan kriteria seperti
diatas agar bisa mendapatkan hasil yang baik. Serta jangan lupa untuk
menggunakan benih ikan nila jantan karena pertumbuhannya lebih cepat
hingga 40% jika dibanding dengan ikan nila betina.
 
3. Penebaran Benih Ikan Nila
Cara penebaran benih ikan nila
Jika dulur-dulur sudah memilih benih, dan kolam siap untuk dibuat
budidaya. Maka langkah selanjutnya yaitu dengan menebar benih ikan nila
kedalam kolam.
 
Pada umumnya, per meter persegi kolam itu berisi 15 sampai 20 ekor nila.
Dengan asumsi per ekor nya seberat 10 hingga 20 gram dan akan dipanen
dengan berat per ekornya 300gram.
 
Sebelum menebar benih ikan nila kedalam kolam, dulur-dulur harus
melakukan adaptasi benih terlebih dahulu. Dengan begitu, benih ikan nila
dapat terbiasa dengan kolamnya yang baru. Jadi resiko kematian pada
benih ikan nila ini dapat diminimalisir.
 
Teknik Penebaran Benih Ikan Nila
 Turunkan kantong benih ikan nila ke permukaan air kolam.
 Biarkan kantong benih terapung selama 30 menit untuk menyesuaikan suhu dalam
kantong dengan lingkungan sekeliling kolam.
 Buka tali kantong dan biarkan suhu dalam kantong keluar
 Miringkan kantong dan biarkan ikan keluar sendiri. Hal ini menandakan bahwa suhu air
kolam dan air dalam kantong sudah sama
 
4. Cara Budidaya Ikan Nila

Cara budidaya ikan nila terdiri dari teknik pengelolaan air, pemberian pakan, pengendalian penyakit & hama pada ikan,
Setelah menebar benih ikan nila pada kolam, kini waktunya dulur-dulur
melakukan pemeliharaan pada ikan nila. Ada beberapa hal penting yang
harus di lakukan dalam budidaya ikan nila yakni, teknik pengelolaan air,
pemberian pakan, dan pengendalian penyakit pada ikan nila.
 
A. Pengelolaan Air
Pengelolaan air merupakan hal yang paling penting untuk menjaga kualitas
air. Kualiatas air bisa di lihat dari kandungan Oksigen dan pH air.
 
Jika kadar oksigen pada kolam ikan nila mulai menurun, maka dulur-dulur
bisa memperderas sirkulasi air dengan memperbesar debit air pada kolam.
 
Dulur-dulur bisa memberikan Suplemen Organik Cair Spesialis Ikan
GDM yang berfungsi untuk menjaga kualitas air, karena bakteri yang
terkandung dalam SOC GDM dapat mengurai sisa pakan yang mengendap
pada kolam, sehingga dapat menekan kadar amoniak dan gas H2S.
 
B. Pemberian Pakan Ikan Nila

Pemberian pakan ikan nila


Ikan nila hanya membutuhkan pakan sebanyak 3% dari berat tubuhnya
setiap hari. Dulur-dulur dapat memberikan pakan pada ikan nila diwaktu
pagi dan sore harinya.
 
Jangan lupa untuk mengukur berat badan ikan nila setiap dua minggu
sekali, dengan menggunakan sampel acak beberapa ikan nila. Dengan
mengukur berat badan ikan nila, maka dulur-dulur dapat menentukan
jumlah pakan yang diberikan setiap harinya.
 
Cara perhitungan jumlah pakan ikan nila
Contoh :
 Dalam satu kolam terdapat 2000 ekor dengan berat 8-10 gram/ekor.
 Maka rata rata bobot ikan nila yaitu (8+10) : 2 = 9 gram/ekor
 
Sehingga perhitungan pakan ikan nila yaitu 9 x 2000 x 3% = 540 gram atau
5,4kg per harinya.
 
C. Pengendalian hama dan penyakit pada ikan nila
Pemicu terjadinya serangan penyakit pada ikan nila yaitu, karena
ketidakseimbangan antara ikan nila dengan agen penyakit serta
lingkungan.
 
Berikut hama dan penyakit yang menyerang pada budidaya ikan nila, serta
cara mengendalikan hama dan penyakit ini:
 
Hama Notonecta (bebeasan)

Hama Notonecta l Img via google.com


Hama ini menyerang benih ikan nila yang masih kecil.
 
Cara membasmi hama notonecta :
Cara membasmi hama notonecta ini dengan menuangkan minyak tanah ke
permukaan air kolam sebanyak 500 cc/100 m2 untuk menekan populasi
notonecta. Karena minyak tanah memiliki sifat yang mengapung di air,
dengan demikian hama notonecta ini tidak dapat mengambil oksigen dari
udara bebas dan akhirnya hama ini akan mati.
 
Minyak tanah ini tidak berbahaya pada ikan, karena ikan nila umumnya
berada di dalam air.
 
Setelah hama notonecta ini mati, maka masukan air baru kedalam kolam
serta dulur-dulur dapat membuka pembuangan air. Sehingga hama
notonecta yang mati dapat terbuang bersama dengan minyak tanah.
 
Larva cybister (ucrit)

Hama larva cybister  atau yang biasa dikenal dengan nama ucrit atau
kumbang air ini lebih berbahaya jika di banding notonecta. Hama ini
biasanya menyerang benih ikan nila
 
Hama ucrit ini memiliki bentuk tubuh yang memanjang seperti ulat dengan
ukuran 3-5cm, bewarna kehijauan, bergerak cepat, memiliki taring yang
berfungsi untuk menjepit badan ikan dan merobek badan ikan.
 
Ucrit tumbuh baik pada lingkungan kolam yang mengandung material
organik.
 
Cara Membasmi Hama Ucrit :
 Menangkap hama ucrit secara manual dengan menggunakan alat tangkap berupa seser.
 Atau bisa juga menggunakan minyak tanah, dengan cara menyemprotkan minyak tanah
ke permukaan kolam. Setelah ucrit mati, maka gantilah air kolam dengan yang baru
 
 
Penyakit Trichodina sp.

Gambar Penyakit Trichodina sp.


Penyakit Trichodina sp. memiliki berbentuk seperti piring
terbang. Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang ikan nila pada bagian
kulit dan insang. Penyakit ini berkembang biak dengan cara pembelahan
yang berlangsung di tubuh inang, mudah berenang secara bebas, dapat
melepaskan diri dari inang dan mampu hidup lebih dari dua hari tanpa
inang.
 
Cara mengobati ikan yang terserang penyakit Trichodina sp.
Dengan cara merendam ikan nila yang sakit kedalam larutan garam (NaCl)
500-1000 mg/liter selama 24 jam.
 
Penyakit Bercak merah
Gambar Penyakit bercak merah pada ikan
Bercak merah biasanya di sebabkan bakteri Aeromonas. Ciri-ciri ikan nila
yang terkena penyakit bercak merah yaitu adanya pendaraharan pada
bagian tubuh yang terserang, sisik mengelupas, perut membusung, ada
borok/luka, ikan terlihat lemah dan sering muncul pada permukaan kolam.
 
Penyakit bercak merah ini biasanya membuat peternak ikan nila merasa
kuatir, karena dapat menyebabkan kematin massal pada ikan nila.
Penyakit ini mudah menular pada ikan-ikan lain yang berada pada satu
lokasi kolam.
 
Cara pengobatan ikan yang terserang penyakit bercak merah
Penyakit bercak merah ini dapat diobati dengan menggunakan
antibiotik. Ikan nila yang dipelihara dengan menggunakan kolam tanah
atau beton, maka antibiotik ini dapat digunakan dengan cara ditebar di
kolam ataupun juga dapat diberikan dengan dicampur pakan ikan nila.
 
Antibiotik yang ditebar di kolam yaitu berupa PK atau bisa juga
menggunakan obat lain yang serupa. Antibiotik PK ini dijual di toko-toko
pertanian atau toko akuarium. Cara penggunaannya pun cukup mudah,
cukup ikuti dosis dan cara penggunaannya yang tertera pada botol.
 
Sedangkan Antibiotik yang dicampur dengan pakan ini beda lagi ya lur,
dulur-dulur dapat menggunakan antibiotik oxytetracyclin. Dengan dosis
50mg/kg pakan ikan nila. Antibiotik dapat dicampurkan dengan pakan
selama 7 hingga 10 hari sampai ikan terlihat sembuh.
 
Antibiotik oxytetracyclin ini dapat diperoleh di apotek.
 
5. Panen Ikan Nila

Cara budidaya ikan nila yang baik dapat membuat hasil panen melimpah
Waktu pemanenan ikan nila inilah yang ditunggu dulur-dulur petenak. Jika
budidaya ikan nila ditujukan untuk dipasarkan di dalam negri, maka bobot
ikan nila yang layak di panen yaitu 300-500 gram/ekor.
 
Ikan nila yang mencapai bobot 300-500 gram ini biasanya membutuhkan
waktu pemeliharaan 4-6bulan. Sistem pemanenan ikan nila harus di
lakukan secara bertahap.
 
Teknik pemanenan paling mudah yaitu dengan mengeringkan kolam ikan
sebagaian/total. Selama pemanenan ikan nila, kolam harus selalu dialirkan
air segar dengan tujuan untuk mencegah ikan tidak stres dan tidak mati.
 
Setelah ikan nila berkumpul di kubangan, maka dulur-dulur bisa menyerok
ikan tersebut. Setelah proses panen selesai, jangan lupa kolam di
keringkan untuk persiapan budidaya ikan nila berikutnya (ulangi langkah
awal).
https://gdmorganic.com/budidaya-ikan-nila/

Berbagai macam pakan alami ikan nila :


1. Plankton dan fitoplankton.

Di awal budidaya ikan nila kita harus membuat kolam. Nah saat tahap pembuatan kolam, pastikan
kolamnya bersih dari sampah lalu beri pupuk dan siram air. Ini bertujuan agar di kolam kita tumbuh
plankton, fitoplankton dan kawan kawannya.

Plankton untuk ikan nila

sumber: youtube

Makhluk makhluk kecil ini akan menjadi makanana bagi ikan nila. kadar proteinnya sendiri antara 21-
37 %. Lumayan kan?

2. Azolla Pinnata

Azolla merupakan tumbuhan paku air berwarna hijau yang terapung di air. Ukurannya antara 1-4 cm.
Bentuk daunnya segitiga atau kotak. Tumbuhan paku ini cepat sekali berkembang dan banyak
ditemukan di kolam atau sawah.

Azolla Pinnata ikan nila zoko

sumber: wikipedia

Azola mempunyai kadar protein yang tinggi yakni 31 %. Kadar protein inilah yang membuat azolla
rame peminat di kalangan petani nila pakan organik. Ikan ini juga diyakini mengandung banyak
vitamin. Menurut pengamatan di ciamis, pemberian Azolla Pinnata sebanyak 10% bisa sangat efektif
untuk menambah berat ikan.

Azolla atau disebut juga mata lele ini bisa disajikan dalam bentuk kering maupun basah. bisa juga
ditaruh di atas kolam nila. Tetapi yang paling bagus adalah dalam kondisi kering. Hal ini dikarenakan
pemberian azolla basah mengandung terlalu banyak air sehingga nila hanya kenyang air dan sedikit
protein. Azolla basah menyebabkan nila cepat kenyang, hemat pakan tapi ku us – kurus.

3. Lemna SP

Lemna SP adalah tumbuhan kecil hijau yang hidup di air. Tumbuhan ini mengandung protein 10-45
%.
Lemna SP pakan organik ikan nila lskl

sumber: tokopedia.com

Belakangan tumbuhan ini menjadi primadona peternak, tidak hanya nila lho, karena
perkembangannya yang mudah dan cepat. Lemna mampu tumbuh 40% perhari, sangat cepat. Umur
lemna hanya 10 hari dan setiap induk bisa menghasilkan 20 anakan.

Lemna sendiri bisa diberikan ke nila dalam kondisi basah maupun kering. Untuk menhasilkan lemna
kering 1 KG dibutuhkan lemna basah 12 kg. Jika anda mau mmencoba, anda bisa membeli lemna
kering secara online. Harganya sekitar 50.000 per kg

4. Wolffia

Tanaman berbunga ini disebut sebut sebagai tanaman berbunga yang terkecil di dunia. OLeh karena
itu, Wolffia ini bisa diberikan sebagai pakan mulai dari tahap pembenihan ikan nila. Perlu kitta tahu,
saat masih benih ikan nila tidak bisa memakan lemna.

Wolffia untuk Nila uye

sumber: proyungas.org

Perkembangbiakanny sangat cepat, dibanding dengan lemna, perbandingannya 4 : 3. Sama seperti


lemna, sebaiknya tumbuhan ini dikembangbiakan terpisah agar tidak mengganggu sinar matahari
masuk kolam nila.

Tumbuhan ini disebut juga watermeal atau duckweed. Tumbuhnya melayang layang di atas air daan
berwarna kekuningan atau hijau.

5. Daun Talas

Pemberian daun talas memang bertujuan untuk mengurangi biaya makan pelet. Menurut berbagai
sumber, daun ini cukup baik untuk menambah bobt ikan. Selain itu pohon talas juga gampang
ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Daun talas untuk pakan nila

sumber: agromaret.com

Pemberian pakan ini harus dipotong kecil kecil terlebih dulu. Jangan terlalu berlebihan memberikan
daun talas, daun yang tidak termakan atau membusuk bisa memberikan masalah tersendiri

Daun ini biasanya ditanam petani di sekitar kolam agar pohon talas bisa hidup di daerah lembab. Jika
tidak ingin disekitar kolam maka anda dapat mengkondisikannya terlebih dahulu.

6. Kangkung

Ya, kangkung yang disukai kelinci ini ternyata juga bisa untuk pakan ikan nila.

Kangkung untuk pakan nila

Saran saya, tanamlah kangkung sendiri jangan beli kangkung di pasar. Kenapa? karena kangkung
dipasar bisa jadi banyak pupuknya dan disemprot berbagai macam bahan kimia.

7. Daun singkong

Daun singkong bisa kita berikan untuk ikan nila. Nah anda bisa memberikannya secara langsung,
dicampur dengan tepung ikan atau difermentasi terlebih dahulu.

daun singkong untuk ikan nila dsdsumber : viva.co.id

Fermentasi daun singkong banyak dilakukan agar bisa menghasilkan FCR (Food conversion Ratio)
yang bagus.

8. lumut

Ikan nila adalah omnivora yang bisa memakan tumbuhan kecil yang ada di sungai, termasuk lumut.
Memberikan lumut bisa menjadi alternatif tersendiri untuk ikan nila.
Kalau saya sih belum pernah mencobanya. Bagi anda yang sudah mencoba silahkan share di
komentar ya.

9. Sisa sayuran

yang saya maksud di sini adalah sisa sayuran yang tidak terjual atau disingkirkan karena sudah layu.
Bisa juga sayuran dari warung warung yang tidak dimasak.

sisa sayuran untuk pakan nilagambar : infojalagayatri.wordpress.com

Ingat ya, sayur mentah bukan sayur matang.

10. Ampas Kelapa

ya ini kreatif bukan? ampas kelapa sisa santan biasanya dibuang begitu saja. Nah bagi peternak nila,
ampas ini adalah barang berharga yang bisa digunakan untuk menghemat pakan nila.

ampas kelapa untuk pakan ikangambar : haz-agro-farm.blogspot.com

pemberiannya bisa langsung, bisa juga dicampur dedak atau tepung ikan.

11. Dedak

Dedak ini adalah hasil gilingan dari sisa padi. Warnanya kecoklatan dan baunya khas.

dedak untuk pakan ikan dsdscatsadored.com

Biasanya dedak ini digunakan untuk campuran pakan lainnya

11. Sisa Nasi

sisa nasi untuk pakan nilagambar : ruland.clu


ya, daripada terbuang sisa nasi bisa anda berikan untuk ikan nila. Mau diberikan langsung atau
dikeringkan dulu boleh saja. Silahkan anda coba mana yang disukai nila anda.

12. Sisa Roti

Pernahkan anda membeli roti di indomaret atau alfamart? coba lihat tanggal kadaluwarsanya,
meskipun roti baru, pasti tanggal kadaluwarsanya sebentar lagi. Memang jenis rotinya seperti itu,
tidak ada yang salah.

sisa roti bisa untuk pakan nila

Lalu kemanakah sisa roti yang kadaluwarsa itu? Roti roti tersebut dijual dengan harga sangat miring
untuk pakan ternak. Salah satunya adalah pakan nila.

13. Tepung cacing

tepung cacing

sumber: peternakcacing.com

Anda bisa membuat tepung cacing sendiri. Caranya sebagai berikut :

Memisahkan cacing segar dari tempat / medianya

Mencuci cacing tersebut sampai bersih, kemudian membilas lalu menimbangnya

Menjemur cacing di bawah terikmatahari ( bisa diatas seng agar cepat dan hasil bagus) selama 24
jam

Cacing yang sudah kering kemudian dibuat tepung dengan penggiling tepung, jika tidak punya
silahkan menumbuk sampai halus

Tepung cacing siap digunakan

Timbang dulu tepung cacing saat basah dan kering untuk mengetahui berapa cacing yang anda
butuhkan dilain waktu

Pakan Nila Buatan


Anda bisa membuat pakan nila buatan sendiri atau membeli dari toko. yuk kita bahas satu persatu

14. Tepung Bekicot atau keong mas

tepung bekicot untuk ikan

sumber : aaccujungbatee.wordpress.com

Tahapan membuat tepung bekicot adalah :

Bekicot dibersihkan

Direbus dan dikeluarkan isinya saja

Dijemur sampai kering

Diiris kecil kecil

dibuat menjadi tepung

Tepung bekicot siap disajikan

15. Tepung ikan rucah

tepung ikan rucah

sumber : aaccujungbatee.wordpress.com

Cara membuat tepung ikan rucah adalah sebagai berikut :

Membersihkan ikan rucah

merebus ikan rucah tadi

menjemur ikan yang sudah matang

mengubah ikan menjadi tepung

Tepung ikan siap digunkanan


16. Maggot

Untuk ibu ibu mungkin maggot ini terkesan menjijikkan. Bentuknya yang kecil berwarna kecoklatan
melambangkan seolah maggot adalah pemakan buah busuk. ternyata maggot adalah bentuk larva
dari serangga black soldier fly.

Maggot untuk pakan nila

Belakangan maggot sudah digunakan untuk pakan nila. Kadar proteinnya lumayan tinggi yakin 45 %
sehingga banyak yang diminati. Tak ayal sekarang ada bisnis baru, yakni budidaya maggot. Mereka
menjual Maggot kepada pembudidaya ikan untuk substitusi / pengganti pelet

17. Pelet

Pelet adalah pakan ikan yang banyak dipakai. Selain mengenyangkan pelet juga dianggap sebagai
asupan gizi. Kelebihan pelet adalah gizinya banyak namun kekurangannya tentu saja harganya
mahal. Meski demikian anda bisa membuat pelet sendiri di rumah

Mencegah Jamur Ikan Dengan Pemberian Garam


Hujan deras yang mengguyur seringkali membuat petani ikan menjadi was-was. Biasanya para petani
ikan khawatir jika ikan budidaya mereka terkena bakteri dan jamur ketika intensitas hujan terus
tinggi.

Handono (34) salah satu petani ikan di Dusun Blendangan Desa Tegaltirto Kecamatan Berbah Sleman
mengaku memberikan garam pada ikan peliharannya. Itu dimaksudkan agar kandungan asam pada
air hujan bisa langsung terurai. Garam berfungsi membunuh kuman yang bisa menimbulkan bakteri
serta jamur.

Garam diberikan terutama kepada ikan yang berada dalam kolam kecil. Sebab hujan dengan
intensitas tinggi terkadang mampu mengganti air dari kolam itu.
“Kalau kolamnya besar tidak diberi garam tidak masalah. Sebab komposisi antara air hujan dengan
air kolam masih banyak air kolam. Mengenai takarannya, lima kilogram garam diperuntukkan untuk
1 meter3 air. Kalau sampai garamnya kurang maka tidak akan ada reaksi. Namun kalau sampai
kelebihan garam, ikannya bisa mati. Jadi harus benar-benar pas takarannya,” katanya ketika ditemui
KRjogja.com.

Pemilik usaha Handkoi ini mengaku kewaspadaan harus diperhatikan terutama ketika masa
peralihan dari kemarau ke hujan. Sebab intensitas hujannya cenderung tinggi. Sehingga hampir
setiap hari dia harus memberikan garam kepada ikan koi peliharannya. Biasanya dia sampai stok
hingga 2 kuintal garam yang bisa habis dalam sebulan. (sumber: kr-jogja)

http://www.bibitikan.net/tips-mencegah-jamur-ikan-dengan-pemberian-garam/

Anda mungkin juga menyukai