Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Mk.

Manajemen Sumber Daya Manusia


MODUL PELATIHAN

COMMUNICATION SKILL

Kelompok 2

Anggota :

1. Ahmad Fauzi Harahap (J3J119006)


2. Intan Yasinta (J3J119122)
3. Sabila Fitri Abdullah (J3J119240)
4. Wulan Kirani (J3J119277)
5. Yoga Rahman (J3J119282)

Dosen : Liisa Firhani Rahmasari S.P., M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah
organisasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi.
Hal tersebut yang melatarbelakangi studi mengenai komunikasi organisasi.
Dimana komunikasi organisasi sendiri merupakan suatu jaringan
komunikasi antar manusia yang saling bergantung satu sama lainya dalam
konteks organisasi.
Dalam sebuah organisasi didalamnya terdiri atas orang-orang
(organ) yang memiliki tugas masing-masing serta saling berkaitan satu
sama lain sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang baik
agar kinerja oraganisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga apa yang
menjadi tujuanya dapat tercapai.
Organisasi sendiri merupakan suatu unit sosial yang terdiri atas
organ-organ yang memiliki tugas dan pembagian kerja masing-masing
namun saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain guna mencapi
suatu tujuan tertentu. Organisasi merupakan bagian penting dalam
kehidupan manusia dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
Berbagai macam organisasi baik formal maupun non formal hadir
ditengah tengah kehidupan manusia dan menjadi bagian penting
didalamnya. Misalnya saja yang paling dekat dengan kehidupan kita,
organisasi pengurus RT di lingkungan tempat tinggal, atau organisasi
pekerjaan dan perusahaan tempat kita bekerja bahkan instansi pemerintah
juga termasuk dalam organisasi yang sering kita jumpai.

B. Tujuan Umum
Tujuan dari pelatihan ini diharapkan untuk memberikan
pengetahuan dan skill baru bagi peserta untuk meningkatkan kemampuan
dalam komunikasi agar dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam
pekerjaan.
C. Materi
1. Game
2. Pre test
3. Hand out
4. Keefektifan dalam berkomunikasi

D. Waktu
Hari/tanggal Waktu Tempat Keterangan

Sabtu, 17 13.00-16.00 Ruang aula PT. Pelatihan Indoor


Oktober 2020 WIB Gramedia Karya
Utama
Lapangan utama Pelatihan
PT. Gramedia Outdoor
Karya Utama

E. Peralatan dan Fasilitas


1. Towa
2. LCD
3. Handout
4. Laptop
5. Infocus
6. Presentasi Materi
7. Peralatan games

F. Metode
1. Pemberian materi
2. Tes tulis
3. Ice breaking
4. Studi kasus
5. Games

G. Prosedur dan Instruksi


1. Narasumber mengajak peserta untuk melakukan aktivitas Kartu
Berpasangan selama 15 menit agar saling mengenal satu sama lain
terlebih dahulu.
2. Narasumber memberikan pre test selama 15 menit untuk
menumbuhkan semangat kebersamaan antar trainer dan peserta, serta
mengetahui potensi peserta.
3. Narasumber membagikan handout kepada peserta.
4. Narasumber memberikan materi terkait “Keefektifan Dalam
Berkomunikasi” dengan tenggat waktu selama 90 menit menggunakan
powerpoint.
5. Narasumber menggunakan studi kasus guna untuk pedalaman materi.
6. Break ishoma.
7. Narasumber memberikan pedalaman materi dengan games Tik Tak
dan berkenalan dengan huruf awal.

H. Hasil
Dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini peserta diharapkan dapat
membangun rasa kepercayaan yang tinggi, tanggung jawab, komunikasi
efektif. Dan mengetahui potensi diri akan kelebihan dan kekurangan
masing-masing peserta.

RANCANGAN PELATIHAN
Susunan Acara
Waktu Durasi Slot

12.45-13.00 15 menit Check in

13.00-13.15 15 menit Pembukaan

13.15-13.30 15 menit Kartu berpasangan

13.30-13.35 5 menit Pre test

13.35-14.00 25 menit Hand out


14.00-15.30 30 menit Penyampaian materi

15.30-15.45 15 menit Pendalaman materi

15.45-16.00 15 menit Break ishoma

16.00-17.00 60 menit Games

17.00-selesai Penutupan

PEMBAHASAN

1. Kartu Berpasangan
(perkenalan)
Tujuan :
• peserta dan fasilitator saling mengenal dan akrab
• tercipta suasana yang mendukung untuk pelatihan yang membutuhkan
partisipasi tinggi dengan memanfaatkan informasi perkenalan
Waktu : 15 menit efektif
Bahan: Kartu Berpasangan
Proses :
• Aatur duduk peserta membentuk U sejajar dengan fasilitator
• Suruh peserta menghitung dengan menyebut nomornya
• jelaskan mengenai kegiatan perkenalan, buat kesepakatan dengan peserta
akan unsur yang perlu dikenalkan, dan cara berkenalan, misalnya:
perkenalan hobi, nama atau pengalaman yang paling menarik dengan cara
wawancara berpasangan dan lain-lain.
• Kocok kartu berpasangan dan letakkan ditengah ruangan U.
• Minta setiap peserta untuk mengambil satu kartu dan menemukan
pasangannya untuk mendapatkan informasi akan hal yang diperlukan
• ajak kembali dalam kelas dan undang secara bergantian satu peserta
untuk memperkenalkan pasangannya seterusnya hingga habis termasuk
fasilitator
• ajak diskusi peserta mengenai perasaan saat perkenalan, apa pendapatnya
tentang caranya dan jenis informasinya
Catatan: Buatlah cukup besar pada kertas yang cukup tebal dan gunting
pada sisinya. Bisa menggunakan bahasa lokal, atau peribahasa yang
berpasangan. Bisa menggunakan potongan bentuk yang berpasangan.

2. Tik Tak
Tujuan Perkenalan:
• Agar peserta, fasilitator dan panitia penyelenggara pelatihan dapat saling
mengenal satu sama lain
• Terciptanya suasana akrab, yang akan mempermudah interaksi diantara
peserta, fasilitator, dan panitia penyelenggara pelatihan
• Memperlancar proses penyampaian dan penerimaan materi pelatihan.
Waktu: 30 menit
Proses:
a. Fasilitator memandu peserta untuk memperkenalkan diri dengan
menanyakan kepada peserta apa saja yang perlu diperkenalkan dengan
kesepakatan bersama, dan disertai dengan melakukan gaya yang khas dari
masing-masing peserta (berbeda satu dengan yang lain).
• Peserta diminta membuat lingkaran besar.
• Fasilitator di tengah dan menjelaskan cara permainan dengan memegang
bola kertas dengan menyebut nama, alamat, jabatan dalam organisasi dan
lain-lain sesuai kesepakatan, kemudian melempar bola pada salah satu
peserta.
• Peserta yang mendapat lemparan bola langsung menyebut nama, alamat,
jabatan dalam organisasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan, dengan
melakukan gayanya (peserta lainnya diminta memperhatikan).
• Lakukan sampai semua peserta, fasilitator dan panitia mendapat giliran
untuk memperkenalkan diri disertai dengan gaya mereka masing-masing.
b. Untuk membantu saling mengingat nama teman dapat dilanjutkan
dengan permainan “TIK,
TAK, dan TIK-TAK” dengan cara sebagai berikut:
• Semua peserta diminta duduk di kursi masing-masing dengan membuat
lingkaran besar
dan seorang fasilitator berdiri di tengah.
• Fasilitator menjelaskan permainan sebagai berikut:
o Bila fasilitator mengatakan “TIK” sambil menunjuk seorang peserta,
maka
peserta tersebut harus menyebutkan nama peserta yang duduk di sebelah
kirinya dengan disertai gaya khasnya.
o Bila fasilitator berkata “TAK” maka peserta yang ditunjuk harus
menyebutkan
nama peserta yang duduk di sebelah kanannya (sambil melakukan
gayanya).
o Bila fasilitator berkata “TIK-TAK” , maka semua peserta diwajibkan
berpindah tempat duduk, sementara fasilitator mencari tempat duduk yang
kosong sehingga ada seorang peserta yang tidak mendapatkan tempat
duduknya, dan dialah yang akan menggantikan fungsi fasilitator untuk
meneruskan permainan.
o Permainan dapat dilakukan 3-5 kali (sesuai waktu dan keakraban yang
tercipta).
c. Fasilitator meminta tanggapan peserta tentang permainan dalam
perkenalan tersebut dengan
memberi pertanyaan:
• Bagaimana kesan peserta setelah melakukan permainan?
• Pelajaran apa yang dapat diperoleh dari permainan tersebut?
d. Fasilitator mencatat pendapat peserta dan menjelaskan maksud dan
tujuan permainan
perkenalan yang telah dilakukan.
3. Berkenalan dengan huruf awal
Peserta dapat berkenalan secara lebih kreatif sehingga menimbulkan
suasana yang lebih cair untuk memulai kegiatan
Waktu
30 menit (untuk 20 peserta)
Bahan / alat
1. Kertas plano yang dipotong persegi ukuran 3×6 cm untuk ditulisi huruf
capital. Huruf yang digunakan adalah sebanyak 24 huruf kecuali “x” dan
“q”. Namun jika kedua huruf tersebut ingin digunakan juga tidak dilarang.
2. Kertas plano persegi ukuran 10×15 cm sebanyak jumlah peserta (20
lembar)
Proses
1. Fasilitator menjelaskan kepada peserta bahwa perkenalan akan
dilakukan secara tidak biasa yakni melalui pendekatan huruf awal sebagai
alat membentuk kata guna memulai perkenalan diri. Huruf awal akan
diundi diantara peserta.
2. Kartu-kartu huruf ditempatkan dalam sebuah wadah dan peserta satu
persatu mengambil kartu menurut yang dikehendaki. Peserta tidak dapat
melihat huruf apa yang akan dipilihnya.
3. Fasilitator membimbing peserta untuk menuliskan sebuah kata dari jenis
apa saja yang memiliki huruf awal sama dengan huruf yang telah diundi.
Kata tersebut dituliskan di kartu metaplan sebagai alat control. Contoh:
peserta yang mendapat huruf awal “h” menulis dikartu metaplan kata
“habis”.
4. Peserta secara acak ditunjuk untuk mulai memperkenalkan diri (atau
peserta lain, jika peserta sudah saling kenal) dan memulai perkenalan
dengan kata yang telah ditulisnya di kartu metaplan. Contoh: peserta
dengan huruf “h” dan kata “habis” harus memperkenalkan dirinya dengan
cara “ habis manis sepah dibuang, bukanlah merupakan sifat saya (atau
teman saya). Karena itu bagi yang berminat berteman janganlah khawatir
akan sifat buruk yang demikian. Khawatirkanlah sifat yang lain. Semua
orang pasti senang berteman dengan saya (atau teman saya) sebab seumur
saya yang 35 tahun ini belum ada yang menolak jadi teman, biasanya
mereka akan mengingat saya (atau teman saya) dengan nama Darmawan”
5. Fasilitator kemudian meminta peserta tersebut untuk menunjukkan kartu
huruf dan kartu katanya. Selanjutnya peserta yang sudah memperkenalkan
diri menunjuk peserta lain untuk memperkenalkan diri.
6. Perkenalan dilanjutkan sampai semua peserta telah berkenalan.
Diskusi (Kalau diperlukan)
1. Apakah masing2 peserta dapat memperkenalkan dirinya atau temannya
dengan mudah?
Kenapa?
2. Kesulitan apa yang dialami peserta pada saat berkenalan?
3. Apakah komentar peserta tentang hal tersebut?
Refleksi (kalau diperlukan)
1. Dalam kehidupan sehari – hari manusia cenderung untuk tidak menjadi
unik atau menonjolkan keunikannya. Manusia cenderung untuk menjadi
sama dengan kelompoknya agar dapat diterima di dalam kelompok.
Padahal dengan demikian manusia telah mengurangi sebagian besar
potensi yang dimilikinya yakni menjadi kreatif.
2. Cara berkenalan yang berbeda cenderung meninggalkan kesan yang
lebih kuat tentang teman baru dari pada cara yang biasa saja.
PENUTUP
Kesimpulan
pelatihan ini diharapkan untuk memberikan pengetahuan dan skill baru
bagi peserta untuk meningkatkan kemampuan dalam komunikasi agar
dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam pekerjaan. Komunikasi efektif
ini juga ada beberapa metodenya yaitu ada kartu berpasangan, TIKTAK,
berkenalan dengan huruf awal, dengan menggunakan metode ini
berkomunikaksi dengan orang lain pun lebih mudah dipahami dan
mengerti.

Saran
1. Seharusnya permainan kartu berpasangan dapat menciptakan suasana yang
akrab serta dapat mengetahui informasi dari lawan pemainnya
2. Seharusnya permainan Tik Tak dapat mempermudah interaksi diantara
peserta kedua nya dan saling mengenal satu sama lain
3. Seharusnya permainan Berkenalan dengan huruf awal bisa menciptakan
suasana yang cair dan menambah keseruan permainan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul. Abdoel Cholix. 26 November 2014.
http://choliexabdoel.blogspot.com/2014/11/permainan-kreatif-untuk-
tujuan.html (diakses Oktober 15, 2020).

Nur, Muhammad. Presenta. 18 Februari 2020. https://presenta.co.id/seputar-


pelatihan/menyusun-modul-pelatihan/ (diakses Oktober 15, 2020).

Anda mungkin juga menyukai