Anda di halaman 1dari 4

Hidayatul Arbi

19/443537/TK/48733
Perencanaan Wilayah dan Kota
Review Paparan Kelompok 2 : Studi Kasus Kawasan Pesisir Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten
Jepara

Gambaran Umum

Kepulauan Karimunjawa termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Karimunjawa


Kabupaten Jepara. Kepulauan ini terdiri dari tiga desa yaitu Desa Karimunjawa, Kemujan dan
Parang. Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak
digemari wisatawan lokal maupun mancanegara. penduduk di Kecamatan Karimunjawa
didominasi oleh nelayan, pedagang, dan wiraswasta. Berdasarkan data Desa Kemujan, terlihat
bahwa sebagian besar masyarakat bergantung pada mata pencaharian sebagai wiraswasta dan
nelayan/perikanan.

Karimunjawa memiliki peluang yang sangat tinggi di bidang pariwisata dan dapat
menarik minat bagi para wisatawan, yang mana pariwisata merupakan salah satu sektor
potensial yang dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan di suatu daerah, yaitu
pendapatan pada sektor usaha perhotelan (sarana akomodasi), rumah makan (kuliner), hiburan
dan rekreasi, dan jasa transportasi.

Analisis Swot

Strength
1. Potensi Atraksi yang beragam di Kepulauan Karimunjawa
2. Kekayaan sumber daya alam khususnya di bidang kelautan
3. Sudah Optimalnya Transportasi Penyeberangan di Kepulauan Karimunjawa

Weakness
1. Rendahnya wawasan SDM dalam pelaksanaan tugas sesuai penjabaran tupoksi,
2. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung. Salah satu contohnya adalah minimnya
jumlah transportasi umum sehingga penduduk dan pengunjung Kepulauan Karimunjawa
mayoritas mengandalkan transportasi pribadi,
3. Belum adanya Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang terintegrasi,
4. Terbatasnya anggaran untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang pemerintahan.
5. Peralihan Guna Lahan di Kepulauan Karimunjawa
6. Potensi kebudayaan lokal belum dikembangkan secara optimal

Opportunity
1. Dukungan Stakeholder yang terkait dengan perencanaan daerah cukup tinggi.
2. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan
pendidikan formal, pendidikan dan latihan bagi setiap pegawai;
3. Mudahnya mengakses informasi yang lebih cepat, tepat, sehingga mempermudah upaya
meningkatkan profesionalisme

Teori Pengembangan Kawasan


Sustainable Tourism Development merupakan pilihan kelompok kami dalam
pengembangan kawasan kepulauan Karimunjawa. Konsep ini memiliki karakteristik Akomodasi
ramah lingkungan dianggap merefleksikan inisiatif lokal dengan menerapkan desain lokal dan
pemakaian bahan lokal. Akomodasi khusus yang dibangun ini mampu menghindari tekanan
yang terlalu banyak bagi lingkungan dan relatif mudah dalam perawatannya. Selain itu,
wisatawan akan lebih terkesan dengan suasana eksotik yang muncul dari akomodasi semacam
ini.
Konsep Pengembangan
1. Social and Cultural Acceptable
Pengembangan komponen sosial dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kepulauan
Karimunjawa. Pada komponen kebudayaan, dikembangkan upaya pelestarian dan promosi
kebudayaan ataupun kesenian yang dimiliki Karimunjawa sekaligus sebagai salah satu atraksi
pariwisata yang dapat dikembangkan.
2. Environmentally Sustainable
Pengembangan komponen lingkungan juga diperlukan sebagai pendukung
pembangunan yang berkelanjutan, aspek ini adalah aspek yang berkaitan langsung dengan
faktor-faktor alam. Pengembangan komponen lingkungan ini sebagai bentuk implementasi
dalam melestarikan kenampakan Kepulauan Karimunjawa.
3. Economically Viable
Sustainable Tourism umumnya mengacu pada pembangunan berkelanjutan, ekonomi
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, dan strategi pengembangan ekonomi masyarakat
jangka panjang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di generasi sekarang.

Isu Strategis

1. Belum Optimalnya Sektor Pariwisata

Pendapatan sektor pariwisata Karimunjawa yang masih rendah dibandingkan objek


wisata lain di Kabupaten Jepara

2. Potensi Perikanan

•Karimunjawa memiliki potensi perikanan tangkap yang tersebar di berbagai wilayah


perairan
• Sebagian besar masyarakat bekerja di sektor perikanan
• Namun tetap perlu mewaspadai terjadinya penangkapan ikan besar-besaran atau
overfishing yang justru dapat mengancam kelestarian sumber daya ikan
3. Rusaknya Lingkungan dan Ekosistem Terumbu Karang

4. Peralihan Guna Lahan di Kepulauan Karimunjawa

Alih fungsi daerah resapan yang dijadikan sebagai lahan tambak tentunya memerlukan
ketersediaan air tawar yang tidak sedikit. Ketersediaan air bagi kebutuhan penduduk
dikhawatirkan akan terganggu dan memicu terjadinya permasalahan lingkungan berupa
kekeringan

5. Rendahnya Kualitas SDM


Penduduk Karimunjawa sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Dasar sehingga
sangat diperlukan peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia

Strategi Perencanaan

1. Peningkatan Daya Saing Ekonomi Melalui Sektor Pariwisata dan Perikanan Tangkap

2. Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia

3. Penguatan Dukungan Pemerintah Daerah dan Lembaga Kemasyarakatan dalam


Pengembangan Potensi Kerja Sama Antarwilayah

4. Penyediaan Akses dan Penguatan Sarana-Prasarana Transportasi


5. Pengurangan Kesenjangan Persebaran Sarana Pendidikan dan Kesehatan Didukung
Regulasi Peningkatan Kualitas Pelayanan
6. Pemanfaatan Guna Lahan yang Tepat di Kepulauan Karimunjawa
7. Konservasi lingkungan dan ekosistem terumbu karang serta mangrove

Pelaksanaan dan Pengelolaan

Pelaksanaan dan pengelolaan dibagi menjadi 4 kawasan utam


1. Kawasan pertama
Perencanaan zonasi hotel, zonasi komersil, dan zonasi sempadan pantai, serta drop/pickoff
angkutan umum dan bikeshare
2. Kawasan Kedua
Penambahan fasilitas pusat kelompok masyarakat pengawas pariwisata, puskes, drop/pickoff
angkutan umum, dan pasar
3. Kawasan ketiga
Penambahan sentra pengolahan perikanan, Balai Latihan dan Keterampilan, tempat pelelangan
ikan, IPAL komunal, dan pos keamanan
4. Kawasan keempat
Pemberian sempadan pantai, pengelolaan permukiman, bikeshare point, serta komersil
Pengelolaan Kawasan
1. Kawasan Lindung
Pentapan penzonaan kawasan lindung yang terdiri dari zona inti, zona rimba, zona
perlindungan bahari, dan zona rehabilitasi. Kriteria dan standarasasi mengikuti analisis eksisting
dan peraturan terkait penataan kawasan lindung
2. Kawasan Budidaya
• Zona Pemanfaatan Darat
Terdiri dari zona permukiman, perdagangan dan jasa, industry pengolahan ikan, ruang
terbuka hijau, sarana pelayanan umum, zona pariwisata,
• Zona Wisata Bahari
Zona untuk peruntukan pariwisata bahari yang seluruh kegiatan rekreasi dilakukan pada
kawasan laut yang meliputi area permukaan dan bagian dalam laut serta daerah pantai
dan pulau-pulau sekitarnya

• Zona Budidaya Bahari


Zona yang diperuntukan untuk kepentingan budidaya pada kawasan bahari seperti
perikanan tambak dan budidaya rumput laut.

Anda mungkin juga menyukai