Untuk memenuhi nilai tugas pada Mata Kuliah Kebijakan & Manajemen Kesehatan
Dosen Pengampu :
Prof. Sukri, SKM., M.Kes., M.Sc., Ph.D
Disusun Oleh:
Syamsia
NIM K012202057
Kelas E
Hal.
KEBIJAKAN KESEHATAN COVID-19
DI KABUPATEN PINRANG
Syamsia
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Hasanuddin
ABSTRACT
Pandemi Covid 19 adalah menyebarnya penyakit Corona Virus Disease 2019 di
seluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh Corona Virus jenis baru
yang diberi nama SARS- CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November
2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah
seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari
34.394.214 orang sembuh. Karena pandemi ini, pemerintah kabupaten di Pinrang melakukan
beberapa kebijakan-kebijakan kesehatan terkait pandemi Covid-19 seperti
melaksanakan tracing kontak, testing dan treatment untuk mengantisipasi penyebaran Covid-
19. Selain itu, kebijakan tersebut memiliki dampak negatif pada sektor lain seperti kesehatan,
pendidikan, ekonomi, sosial dan agama. Namun kebijakan ini diharapkan memudahkan
pemantauan, sekaligus meminimalisir terjadinya kontak erat dengan yang lain.
Kata Kunci : Covid-19, Kebijakan Kesehatan
Hal. i
DAFTAR ISI
ABSTRACT i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.3. Tujuan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
Hal. ii
3.3.2. Pendidikan/Sekolah 23
3.3.3. Ekonomi 23
3.3.4. Sosial 24
3.3.5. Agama 24
BAB IV 25
PENUTUP 25
Kesimpulan 25
DAFTAR PUSTAKA 26
Hal. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Hal. 1
3. Mengedukasi masyarakat bagaimana gejala dan penyebab virus corona
BAB II
PEMBAHASAN
Hal. 2
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona.
Hal. 3
2.5. Diagnosis Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah
penyebaran virus, yaitu:
1. Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah
sakit yang ditunjuk
2. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
3. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
4. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:
1. Pneumonia
2. Infeksi sekunder pada organ lain
3. Gagal ginjal
4. Acute cardiac injury
Hal. 4
5. Acute respiratory distress syndrome
6. Kematian
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
1. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
5. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
6. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
7. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
8. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah.
9. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
10. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Disaat-saat seperti ini, pastikan kita benar-benar menjaga kesehatan ya. Jangan
biarkan imun dalam tubuhmu menurun, karena virus akan mudah menyerang ketika
imun menurun. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk jaga imun tubuh
kamu:
a. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
b. Cukup Istirahat (Dewasa: 7-8 Jam, Remaja: 9-10 Jam)
c. Kelola Stress
Hal. 5
d. Rutin Berolahraga minimal 30 menit sehari, bisa dimulai dari berjalan kaki.
e. Hindari Rokok dan Alkohol
f. Minum Air Mineral minimal 1,5 L Per hari
Kamu pasti sudah mengetahui bahwa cuci tangan merupakan cara yang ampuh
untuk membunuh kuman atau virus yang ingin masuk ke dalam tubuh. Usahakan
mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dengan sabun ya, minimal selama 20
detik. Jika kamu kesulitan mendapatkan air, kamu bisa menggunakan hand
sanitizer dan tisu basah yang mengandung minimal 70% alkohol.
Tutup mulut dengan tisu jika kamu saat batuk & bersin. Jika kamu sedang
tidak membawa tisu atau masker, kamu bisa menutup mulutmu dengan telapak
tangan. Tapi, pastikan kamu tidak menyentuh bagian muka atau bersentuhan dengan
orang lain dan segeralah mencuci tangan hingga bersih. Hal ini dilakukan agar
lingkungan kamu tidak tertular.
Ayo dukung keluarga, teman, kerabat dimulai dari diri kita sendiri untuk tidak
berpergian kecuali benar-benar urgent ya.
Tidak ada yang lebih tahu tubuh kita kecuali diri kita sendiri. Jika kamu mulai
merasa kurang enak badan seperti batuk-batuk dan bersin, pastikan kamu memakai
masker ya! Apalagi kalau kamu sedang berada ditempat umum. Ini merupakan
pencegahan virus corona terpenting nih. Dan pastikan masker bekas kamu gunting
agar tidak seorangpun dapat memakainya lagi.
Hal. 6
2.8.6. Hindari Makan Daging Tidak Matang
Hal. 7
BAB III
Hal. 8
Matjtja. Sementara itu, Juru Bicara Tim Gugus Penanganan dan
Penanggulangan Covid-19 Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengungkapkan,
penambahan kasus positif yang cukup signifikan ini disebabkan hasil swab test yang
digelar Pemkab Pinrang beberapa waktu lalu. "Sebagian besar kontak erat pasien
positif sebelumnya dan sebagian lagi pasien dalam perawatan di RSUL Pinrang," jelas
Dewi yang juga Kadis Kesehatan Pinrang
Peningkatan jumlah kasus tersebut, jelas Dewi, juga karena upaya 3 T,
yakni tracing, testing dan treatment yang dilakukan Tim Gerak Cepat (TGC)
penanggulangan COVID-19 Pinrang. Secara rutin setiap hari Senin dan Kamis,
dilakukan pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR) gratis di gedung isman
pemkab. Selain upaya 3 T, libur akhir tahun dan keramaian yang tidak
menerapkan protokol kesehatan, juga diklaim Dewi sebagai pemicu terus
bertambahnya kasus corona di Bumi Lasinrang. "Banyaknya masyarakat yang
melakukan isman di rumah masing-masing, juga tidak kita ketahui apakah mereka
melakukan isman sesuai protap dan terus kami lakukan pemantauan. selain klaster
keluarga dan perkantoran, klaster keramaian juga memberi sumbangsih terhadap
bertambahnya angka Covid-19 di Pinrang. Angka pasien yang menjalani isman pun
bertambah, karena wisata Covid-19 di Makassar yang tidak memungkinkan, lantaran
jumlah pasien yang membludak.
"Jadi sekarang itu, yang OTG menjalani isman di rumah masing-masing, yang
bergerjala dirawat di RSUL yang sebelumnya biasa langsung dirujuk ke Makassar.
Dan RSUL saat ini bahkan melayani pasien Covid hingga di level 4," ungkapnya.
Pemkab Pinrang juga menyiapkan tambahan gedung isolasi mandiri bagi masyarakat
yang tidak bisa menjalankan di rumah. Kebijakan ini untuk memudahkan
pemantauan, sekaligus meminimalisir terjadinya kontak erat dengan yang lain. "Dan
sebagai edukasi, kami juga tengah gencar melakukan sosialisasi terkait isman di
rumah bagi pasien secara benar, agar masyarakat yang telah menjalani swab dapat
lebih memahami apa yang harus mereka patuhi hingga hasil swabnya diumumkan.
Kalau nanti hasil positif, ismannya ditambah 14 hari. Dewi berharap, kesadaran
masyarakat Pinrang dapat lebih meningkat terhadap penyebaran Covid-19 yang lebih
mudah menular bagi mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Sementara di Kabupaten Pinrang saat ini pertanggal 17 Maret
2021, pasien positif Covid-19 juga terus berkurang. Kepala Dinas Kesehatan Pinrang,
Dyah Puspita Dewi mengatakan, jumlah pasien Covid-19 tersisa empat orang. Dua di
Hal. 9
antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan dua lainnya isolasi mandiri.
"Bersyukur kasus melandai, tapi tetap harus disiplin prokes. Gunakan masker dengan
benar, tetap jaga jarak dan selalu rutin cuci tangan pakai sabun atau bawa hand
sanitizer," jelas Dyah yang juga Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Pinrang.
Munculnya varian baru B 117, tambah Dyah, mengharuskan semua pihak dan
masyarakat tetap waspada dan tidak kendur dalam menerapkan prokes dalam
keseharian utamanya saat beraktivitas di luar rumah. "Kami tetap
melaksanakan tracing kontak, testing dan treatment untuk mengantisipasi penyebaran
Covid-19,"
Sejak dikeluarkannya penetapan Peta Zonasi Risiko Kab./Kota Sebaran
COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh Satuan Gugus Penanganan Covid-19
Nasional, sejak 5 hari lalu per Hari Minggu, 24 Januari 2021, Kabupaten Pinrang
ditetapkan sebagai wilayah atau daerah Zona Merah yang berisiko tinggi penularan
dan penyebaran COVID-19.
Bupati Pinrang, H. A. Irwan Hamid, S.Sos selaku Ketua Satgas Penanganan
Covid-19 Kabupaten Pinrang dengan cermat langsung menyikapi kondisi dan situasi
Kabupaten Pinrang, sebagai daerah ber-Zona Merah yang berisiko tinggi.
Menunjuk Kepala Dinas Kesehatan selaku Ketua Pengendali Satgas Covid-19
Kab.Pinrang, Drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes., Bupati Pinrang Irwan Hamid,
bersama jajaran Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas se-Kab.Pinrang, Direktur
Rumah Sakit Lasinrang dan Direktur Rumah Sakit Madising membahas dan
menetapkan langkah-langkah konkret untuk menghadapi Pandemi Covid-19 di
Kabupaten yang sudah ditetapkan sebagai daerah Zona Merah.
Rapat khusus yang dipimpin Bupati Pinrang, Irwan Hamid selaku Ketua
Satgas Covid-19 Pinrang pada hari Jumat siang (29/01/21) di Ruang Kerjanya
menekankan pada upaya mendorong peningkatan disiplin protokol kesehatan bagi
warga masyarakat secara ketat dengan penguatan kinerja Satgas Pengendali
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pinrang untuk lebih mengendalikan
persebaran wilayah Pandemi Covid-19 di Kabupaten Pinrang.
Dalam arahanya Bupati meminta agar dalam waktu dekat Kabupaten Pinrang
dapat segera keluar dari Zona Merah Pandemi Covid 19. Hal ini mengingat mulai
tanggal 1 Februari 2021 akan dilaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat dalam
melaksakan hajatan sehingga dapat mencegah kerumunan di masyarakat, yang
Hal. 10
diharapkan dapat menekan jumlah kenaikan pasien positif Covid 19 di Kabupaten
Pinrang.
“Untuk langkah percepatan penurunan covid di Pinrang, kami pihak Satgas
Covid-19 Pinrang sudah melakukan langkah-langkah yang sangat jelas, baik itu
operasi yustisi, screening lebih ketat, sosialisasi protokol kesehatan serta
memberlakukan isolasi mandiri bagi pasien yang terpapar COVID-19 dengan
pemanfaat Gedung isman yg ada” papar Bupati Pinrang Irwan Hamid.
Menutup rapat, Bupati Pinrang Irwan Hamid menyampaikan kepada Tim
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 agar jangan bosan-bosan dan jangan berhenti
untuk mengingatkan dan melakukan edukasi kepada masyarakat akan bahayanya
penyakit ini.
Selain itu Bupati Pinrang juga menyampaikan akan kesediaannya untuk
menjadi peserta pertama di Kabupaten Pinrang yang akan divaksin dalam Pelaksanaan
Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Pinrang. Pencanangan ini akan
dilaksanakan pada Hari Senin, 1 Februari 2021 di Puskesmas Salo Pinrang. Kegiatan
ini direncanakan akan diikuti oleh Wakil Bupati Pinrang, unsur Forkopimda, Sekda
serta unsur Tokoh Agama di Kabupaten Pinrang.
3.2.1. PSBB
Hal. 11
aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana prasarana
kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial dan aspek
keamanan.
Bupati Pinrang yang juga sebagai Ketua Satgas Covid-19
menawarkan cara lain, seperti Pembatasan Waktu Masyarakat
Bersosialisasi (PWMB) sebagai pendukung pencegahan Covid-19 di
Pinrang.
Bupati mencontohkan, masyarakat dapat bersosialisasi dengan
bepergian mencari bahan penopang hidup dan kepentingan yang sangat
mendesak mulai pukul 06.00 WITA. Sedangkan, dari pukul 16.00 sd 20.00
masyarakat yang boleh bersosialisasi berada di luar rumah dibatasi,
utamanya yang berumur 20 tahun sampai dengan 50 tahun, dan harus
disiplin menerapkan protokol Covid-19. Selain PSBB, wagub juga
menawarkan Pembatasan Waktu Masyarakat Bersosialisasi. Tentunya
dengan syarat, kita semua harus benar-benar melaksanakan protokol
kesehatan Covid-19 ini.
Untuk evaluasi PSBB sendiri belum maksimal mengingat Pinrang
menunjukkan angka Covid-19 masih terus terkonfirmasi . Dan untuk
tawaran PSBB akan dikaji lagi dan dipertimbangan secara matang dan perlu
ketersediaan sosial ekonomi. Karena pada intinya, sikap seluruh bupati/wali
kota harus sama, harus memikirkan juga ketersediaan ekonomi. Yang
ditakutkan, dengan PSBB tersebut akan ada perlawanan dari masyarakat.
3.2.2. Rapid Test
Hal. 12
Karena semua dari kita tahu Virus Covid-19 ini sangat cepat
penyebarannya. Jadi salah satu upaya serius pemerintah adalah dengan
membatasi pergerakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Dan itu merupakan
langkah yang paling efektif dalam memutus rantai penularan Covid-19.
Hal ini, menurut dr. Dewi sesuai protokol percepatan
penanggulangan pendemi Covid-19 sebagaiman tertuang dalam Surat
Edaran (SE) Ketua Gugus Tugas Covid Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam rangka percepatan
Penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).
Hal. 13
Lalu untuk efektivitas contact tracing penyebaran Covid-19 di
Pinrang ini dapat diketahui berdasarkan peta risiko Covid-19 di kabupaten
Pinrang sendiri masih berada dalam zona merah penularan. Sehingga untuk
mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas
kesehatan tetap melakukan contact tracing (pelacakan kontak) terhadap
semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif terlebih
lagi mengoptimalkan contact tracing ODP cluster Gowa yang tidak mau
kooperatif dicek kesehatnnya.
Adapun evaluasi contact tracing demi penanganan covid 19 yaitu :
Pertama, sistem pemeriksaan bagi orang yang berasal dari luar daerah,
khususnya daerah pandemi, akan dikawal secara ketat dari bandara dan
pelabuhan untuk dipastikan kondisinya oleh dinas kesehatan. Dengan
prosedur yang ketat untuk memastikan orang tersebut tidak membawa
Covid-19. Kedua, membangun sistem bottom-up bagi laporan Covid-19
yang berasal dari masyarakat, dengan sistem laporan berjenjang dari Kepala
Lingkungan, Lurah, Camat dan pihak Puskesmas untuk diperiksa.
Hal. 14
Kesehatan sesuai kriteria masing-masing ruang pelayanan/risiko
pelayanan.
2) Rumah sakit menunda pelayanan elektif, dengan tetap memberikan
pelayanan yang bersifat gawat darurat dan membutuhkan perawatan
segera untuk penyakit-penyakit selain Covid-19.
3) Mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) atau aplikasi
online lainnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan
keluarga pasien yang memerlukan.
4) Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang berusia di atas 60
tahun dan memiliki penyakit penyerta, dianjurkan untuk bekerja di
rumah dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi
(telemedicine).
5) Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan pelayanan rumah sakit agar berjalan sesuai
dengan kondisi masing-masing.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang disingkat PHBS adalah upaya
untuk memberdayakan, mengetahui, mau dan mampu untuk
mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. Pemerintah telah menerapkan lima
tatanan PHBS di antaranya rumah tangga, tempat kerja, sekolah, sarana
kesehatan dan tempat umum.
Selain itu, evaluasi dari PHBS ini yaitu kita bisa lebih aware dengan
adanya pandemi ini demi kebaikan dan kenyamanan bersama, karena
penularannya yang terbilang cepat dan bisa menyebabkan kematian, dengan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya PHBS dimanapun kita berada
sehingga akan terhindar dari serangan beberapa virus, termasuk COVID-
19.Maka dari itu mari cegah penularan virus corona ini mulai dari kita,
keluarga dan lingkungan sekitar. Upayakan perilaku menerapkan PHBS ini
semaksimal mungkin. Dengan demikian laju penularan virus ini dapat kita
hambat bahkan kita hilangkan.
Adapun implementasi dari PHBS di tempat umum dan tempat kerja yaitu :
Hal. 15
1) Sering cuci tangan
Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir menjadi faktor yang
sangat penting untuk membunuh virus yang menempel di tangan.
Mencuci tangan selama kurang lebih 20 detik perlu dibudayakan agar
kita tidak tertulari dan tidak menulari. Mencuci tangan dengan hand
sanitizer menjadi alternatif kedua jika tidak tersedia tempat cuci tangan
dengan sabun. Kandungan alkohol dalam hand sanitizer menurut WHO
minimal 60 %. Sangat dianjurkan jika setiap kali kita keluar rumah
selalu membawa hand sanitizer pada tas atau saku.
2) Pakai masker
Virus corona dapat menular melalui droplet, yaitu cairan yang
keluar bersamaan ketika batuk, bersin atau percikan air liur ketika
berbicara. Oleh sebab itu menggunakan masker dapat melindungi orang
lain yang mungkin kita tulari atau mengcegah menularan dari orang lain
pada kita. Banyak yang salah ketika menggunakan masker, misalnya
membuka masker ketika bicara.
3) Etika batuk dan bersin
Jangan menutup mulut dengan tangan ketika batuk atau bersin, tapi
gunakan tissue, sapu tangan atau tutup mulut dengan menggunakan
lipatan lengan.
4) Menjaga kebersihan lingkungan
Saat ini marak kegiatan desinfeksi baik yang digerakkan oleh
lembaga maupun inisiatif masyarakat. Fasilitas umum seperti bandara,
pasar, stasiun, terminal dan lainnya perlu dilakukan disinfeksi secara
rutin. Untuk rumah, cukup dengan mengepel lantai dua kali sehari.
Membersihkan peralatan yang sering disentuh tangan dengan
desinfektan, seperti gagang pintu, gagang kulkas, pegangan tangga,
hand phone, meja, kursi dan lain-lain.
5) Hindari berkerumun dan jaga jarak aman
Menurut penelitian, percikan droplet keluar dari mulut rata-rata
sejauh 1,8 meter. Oleh karena itu jaga jarak dengan orang lain minimal
dua meter. Jangan berkerumun karena sangat berpotensi terjadi
penularan. Hindari sentuhan fisik seperti bersalaman, karena bisa
menjadi media penularan perpindahan virus dari tangan ke tangan.
Hal. 16
3.2.6. Pendampingan Pasien Sembuh
Hal. 17
Alat pelindung diri (APD) berperan penting terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja. Dalam pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki
peranan dan kedudukan yang penting sebagai pelaku pembangunan.
Sebagai pelaku pembangunan, perlu dilakukan upaya-upaya perlindungan
baik dari aspek ekonomi, politik, sosial, teknis, dan medis dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja. terjadinya kecelakaan kerja dapat
mengakibatkan korban jiwa, cacat, kerusakan peralatan, menurunnya mutu
dan hasil produksi, terhentinya proses produksi, kerusakan lingkungan, dan
akhirnya akan merugikan semua pihak serta berdampak kepada
perekonomian nasional (Anizar, 2009).
Evaluasi dalam pelaksaannya ketika sedang bekerja sorang petugas
seharusnya selalu menggunakan Alat Pelindung Diri yang tepat, dimana
dalam penggunaannya seorang petugas harus mengetahui betapa pentingnya
menggunakan APD ketika sedang bekerja atau ketika sedang berada di
dalam laboratorium kesehatan. Perilaku para petugas dipengaruhi oleh
pengetahuan, sikap serta tindakan yang selalu menggunakan APD.
Hal. 18
sekarang. Apabila kita gagal melakukan upaya pencegahan atau pemutusan
rantai penularan Covid-19, maka yang terjadi adalah ‘tsunami-tsunami’ di
sisi pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu yang diperlukan adalah
komunikasi perubahan perilaku di lapangan, dengan latar belakang
masyarakat yang berbeda-beda.
Selain itu, untuk mendukung pencegahan covid-19 dibutuhkan
promosi kesehatan yang bertujuan memberikan informasi kesehatan terkait
covid-19 yang transparan dan berkesinambungan serta yang paling penting
adalah menggunakan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam kemudian dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari untuk membantu memutus mata rantai penyebaran virus ini.
Hal. 19
mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi
Covid-19 di wilayah bumi Lasinrang, Pinrang. Dandim 1404
mengungkapkan, salah satu tugas utama dalam operasi yang akan digelar
nantinya adalah membagikan masker kepada masyarakat.
“Salah satu tugas utama yang akan kita laksanakan dalam operasi
pendisiplinan protokol kesehatan nantinya adalah membagikan masker.
Mulai dari tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa, di pasar-pasar dan
area keramaian lainnya. Tujuannya guna memutus mata rantai penyebaran
virus korona atau Covid-19 di Kabupaten Pinrang,”tegas Dandim 1404
Pinrang, Letkol Inf M Wahyudi Amry.
Hal. 20
“Jadi bapak ibu sekalian yang saya hormati saya kira pemerintah
sudah memberikan solusi dengan mengikuti vaksin. Vaksin untuk nakes
kita targetkan bulan Maret kita selesaikan vaksinasinya. Setelah itu kita
lanjutkan lagi untuk yang rentan menularkan atau tertular, mubaligh,
wartawan, dan yang bekerja di tempat kerumunan seperti pasar dan
lainnya,” jelasnya.
Hal. 21
Pelaksanaan pemberian vaksin ini menurut Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Pinrang drg Dyah Puspita Dewi adalah upaya untuk
menurunkan resiko penyebaran covid-19 yang sampai saat ini masih
menjadi pandemi. Dyah melanjutkan, tujuan selanjutnya dari pelaksanaan
vaksinasi ini adalah untuk mengurangi angka pesakitan serta angka
kematian akibat covid-19 yang pada akhirnya akan menimbulkan
kekebalan secara kelompok atau yang biasa didengar dengan istilah herd
immunity.
“4680 jumlah vaksin telah diterima oleh Kabupaten Pinrang dan
telah di sebar ke 23 Fasilitas layanan kesehatan yang juga akan melakukan
vaksinasi” ungkap Dyah.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Pinrang Irwan Hamid
mengungkapkan bahwa, Kabupaten Pinrang saat ini menjadi Kabupaten
dengan resiko tinggi penyebaran Covid-19 di Provinsi Sulawesi selatan
dengan konfirmasi positif mencapai angka 668 kasus.
Olehnya itu, lanjut Bupati Irwan, vaksinasi harus dilakukan
sebagai upaya memutus rantai penyebaran dari virus covid-19 ini
khususnya di Kabupaten Pinrang.
Hal. 22
“Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan penghasilan
dengan memamfaatkan pekarangan,maupun lahan kosong untuk
memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan sebutan Program Pangan
Lestari (P2L),
Ia menambahkan, melalui program ini pihaknya mengajak
masyarakat untuk memamfaatkan pekarangan maupun lahan kosong yang
tidak produktif, dengan menanam aneka tanaman dalam memenuhi
kebutuhan pangan keluarga.
Lanjut dia, P2L dikembangkan dengan tujuan meningkatkan
ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan bagi keluarga. “Melalui P2L
bisa dihasilkan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, sekaligus
untuk peningkatan pendapatan keluarga yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan”.
3.3.1. Kesehatan
Hal. 23
akhirnya membuat mereka jenuh dan menimbulkan stress, beberapa ciri-
ciri pada gangguan emosional yang terlihat pada diri seseorang. Yaitu,
mulai dari merasa depresi, iritabilitas, kecemasan dan gangguan fungsi
kognitif seperti penurunan memori. Namun dalam beberapa kasus,
gangguan emosional ini tidak hanya dapat diekspresikan dari emosi
semata, tetapi juga melalui fungsi tubuh. Seperti, pegal-pegal, ataupun
demam.
Implementasi dari stigma masyarakat itu dapat diatasi dengan.
Pertama yang dilakukan adalah bersikap tenang dan tidak panik. Kedua,
selesksi informasi dari sumber terpercaya. Ketiga, berakivitas
semaksimal mungkin di rumah, rutin berolahraga, dan berosialisasi
virtual. Keempat, tidak perlu menyembunyikan perasaan saat merasa
sedang tidak nyaman secara emosi, dan terakhir carilah bantuan medis
jika membutuhkan.
3.3.2. Pendidikan/Sekolah
3.3.3. Ekonomi
Hal. 24
perekonomian kita sudah berdampak negatif sebelum diberlakukannya
PSBB.
Implementasi di sektor ekonomi sendiri pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk menggratiskan dan memberi diskon bagi
pelanggan listrik. Dalam ketentuan PSBB juga beberapa kantor masih
diperbolehkan beroprasi, toko kebutuhan pokok dan warung juga masih
boleh buka, sehingga roda perekonomian masih berjalan.
Evaluasinya dengan adanya pandemi dan tanpa adanya saran
yang tepat dari pemerintah akhirnya banyak pedagang-pedagang yang
mencari keuntungan contohnya dengan menjual masker dengan harga
yang tidak masuk akan, bahan pokok lainnya mengalami kenaikan harga
hal tersebut terjadi karna mereka melakukan kecurangan dengan cara
menimbun, padahal dalam keadaan seperti daya beli masyarakat menjadi
rendah sebab diliburkannya kantor, efeknya lebih terasa pada msyarakat
menengah kebawah yang upahnya harian. Dan yang paling berdampak
langsung terhadap PSBB ini bagi pekerja di sektor informal, khususnya
drive ojek online (ojol).
3.3.4. Sosial
Hal. 25
3.3.5. Agama
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Hal. 26
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS,
yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus
Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-
sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih
parah dan gagal organ.
Beberapa kebijakan program kesehatan yang di canangkan pada masa pandemi
covid 19 demi pencegahan dan pengendalian covid 19 tetapi juga berdampak pada
berbagai sektor yaitu Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Ekonomi dan Agama.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin Syam, Aslina Asnawi, Muhammad Alwy Arifin, Sukri Palluturi. 2020. Covid-19:
Indonesia Butuh Kita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Palluturi Sukri. 2020. Indonesia Perang Melawan Covid-19. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Achmed Islamic Hernawan (2020) Kumpulan Informasi dan Link Resmi Mengenai
Corona/Covid-19 https://bappeda.ntbprov.go.id/kumpulan-informasi-dan-link-resmi-
mengenai-corona-covid-19/
Hal. 27
Rokom (2020)Pelayanan Rutin Rumah Sakit Selama masa Pandemi Covid-19
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200416/0033691/pelayanan-rutin-
rumah-sakit-selama-masa-pandemi covid-19/
Septian Nurhadi (2020) Perjuangan Relawan Mendampingi Pasien Covid-19 yang Telah
Sembuh https://www.jawapos.com/features/11/07/2020/perjuangan-relawan-mendampingi-
pasien-covid-19-yang-telah-sembuh/
Toto Suharto (2020) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Cegah Covid-19.
https://dinkes.slemankab.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-cegah-covid-19.html
JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (2) 2017, 153 – 158 ” Kepatuhan Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) Ditinjau dari Pengetahuan dan Perilaku pada Petugas Instalasi
Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS)”
http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/
https://rakyat sulsel.co/. ketahanan pangan pinrang pada masa pandemic covid 19, 2021
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-hingga-
isu-terkini
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/31/162000665/virus-corona--penyebab-gejala-
pencegahan-dan-kapan-harus-segera-ke-dokter?page=all
Hal. 28