Anda di halaman 1dari 32

TUGAS INDIVIDU

KEBIJAKAN KESEHATAN COVID-19


DI KABUPATEN PINRANG

Untuk memenuhi nilai tugas pada Mata Kuliah Kebijakan & Manajemen Kesehatan

Dosen Pengampu :
Prof. Sukri, SKM., M.Kes., M.Sc., Ph.D

Disusun Oleh:
Syamsia
NIM K012202057
Kelas E

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

Hal.
KEBIJAKAN KESEHATAN COVID-19
DI KABUPATEN PINRANG
Syamsia
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Hasanuddin

ABSTRACT
Pandemi Covid 19 adalah menyebarnya penyakit Corona Virus Disease 2019 di
seluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh Corona Virus jenis baru
yang diberi nama SARS- CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November
2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah
seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari
34.394.214 orang sembuh. Karena pandemi ini, pemerintah kabupaten di Pinrang melakukan
beberapa kebijakan-kebijakan kesehatan terkait pandemi Covid-19 seperti
melaksanakan tracing kontak, testing dan treatment untuk mengantisipasi penyebaran Covid-
19. Selain itu, kebijakan tersebut memiliki dampak negatif pada sektor lain seperti kesehatan,
pendidikan, ekonomi, sosial dan agama. Namun kebijakan ini diharapkan memudahkan
pemantauan, sekaligus meminimalisir terjadinya kontak erat dengan yang lain.
Kata Kunci : Covid-19, Kebijakan Kesehatan

Hal. i
DAFTAR ISI
ABSTRACT i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 1

1.3. Tujuan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2

2.1. Pengertian Virus Corona 2

2.2. Gejala Virus Corona 2

2.3. Kapan harus ke dokter 2

2.4. Penyebab Virus Corona 3

2.5. Diagnosis Virus Corona 3

2.6. Pengobatan Virus Corona 4

2.7. Komplikasi Virus Corona 4

2.8. Pencegahan Virus Corona 4


2.8.1. Menjaga Kesehatan Imun Tubuh 5
2.8.2. Mencuci Tangan Yang Benar 5
2.8.3. Terapkan Etika Ketika Bersin & Batuk 5
2.8.4. Menjaga Jarak (social distance) 6
2.8.5. Gunakan Masker Bila Sakit 6
2.8.6. Hindari Makan Daging Tidak Matang 6
BAB III 8
PERIORITAS MASALAH & KEBIJAKAN KESEHATAN 8

3.1. Prioritas Masalah Kesehatan di Kabupaten Pinrang 8

3.2. Kebijakan Kesehatan Kabupaten Pinrang Di Masa Pandemi Covid 19 11


3.2.1. PSBB 11
3.2.2. Rapid Test 12
3.2.3. Contact Tracing 12
3.2.4. Layanan RS Terhadap Pasien Positif 13
3.2.5. PHBS Tempat Umum dan Tempat Kerja 14
3.2.6. Pendampingan Pasien Sembuh 16
3.2.7. Kepatuhan Menggunakan APD 16
3.2.8. Penyuluhan atau Promosi Kesehatan 17
3.2.9. Operasi Penegak Pendisiplinan Protokol Kesehatan 18
3.2.10. Vaksin Solusi Melindungi Dari Covid-19 19
3.2.11. Program P2L 21

3.3. Dampak Kebijakan 22


3.3.1. Kesehatan 22

Hal. ii
3.3.2. Pendidikan/Sekolah 23
3.3.3. Ekonomi 23
3.3.4. Sosial 24
3.3.5. Agama 24
BAB IV 25
PENUTUP 25

Kesimpulan 25
DAFTAR PUSTAKA 26

Hal. iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau


radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan
pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang,
termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar
hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan
lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Corona virus sebetulnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan
MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut,
virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang
sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi
lebih parah dan gagal organ.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja gejala orang yang terkena virus corona?


2. Apa saja penyebab virus corona?
3. Bagaimana mendiagnosa virus corona?
4. Bagaimana pengobatan virus corona serta kompilasi apa saja yang timbul?
5. Bagaimana pencegahan virus corona?

1.3. Tujuan

1. Menambah pengetahuan masyarakat dan pembaca tentang covid 19


2. Mengedukasi masyarakat bagaimana cara mencegah virus corona

Hal. 1
3. Mengedukasi masyarakat bagaimana gejala dan penyebab virus corona

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Virus Corona

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih


dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang
dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).

2.2. Gejala Virus Corona

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu,


seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu,
gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan
berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh
bereaksi melawan virus Corona.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
2. Batuk
3. Sesak napas

Hal. 2
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona.

2.3. Kapan Harus Ke Dokter

Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-


19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah
kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan
penderita infeksi virus Corona.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa
pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah
selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

2.4. Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu


kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu.
Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Hal. 3
2.5. Diagnosis Virus Corona

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan


menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien
bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum
gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan berikut:
1. Uji sampel darah
2. Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
3. Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

2.6. Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah
penyebaran virus, yaitu:
1. Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah
sakit yang ditunjuk
2. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
3. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
4. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh

2.7. Komplikasi Virus Corona

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:
1. Pneumonia
2. Infeksi sekunder pada organ lain
3. Gagal ginjal
4. Acute cardiac injury

Hal. 4
5. Acute respiratory distress syndrome
6. Kematian

2.8. Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
1. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
5. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
6. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
7. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
8. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah.
9. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
10. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Pencegahannya adalah sebagai berikut :


2.8.1. Menjaga Kesehatan Imun Tubuh

Disaat-saat seperti ini, pastikan kita benar-benar menjaga kesehatan ya. Jangan
biarkan imun dalam tubuhmu menurun, karena virus akan mudah menyerang ketika
imun menurun. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk jaga imun tubuh
kamu:
a. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
b. Cukup Istirahat (Dewasa: 7-8 Jam, Remaja: 9-10 Jam)
c. Kelola Stress

Hal. 5
d. Rutin Berolahraga minimal 30 menit sehari, bisa dimulai dari berjalan kaki.
e. Hindari Rokok dan Alkohol
f. Minum Air Mineral minimal 1,5 L Per hari

2.8.2. Mencuci Tangan Yang Benar

Kamu pasti sudah mengetahui bahwa cuci tangan merupakan cara yang ampuh
untuk membunuh kuman atau virus yang ingin masuk ke dalam tubuh. Usahakan
mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dengan sabun ya, minimal selama 20
detik. Jika kamu kesulitan mendapatkan air, kamu bisa menggunakan hand
sanitizer dan tisu basah yang mengandung minimal 70% alkohol.

2.8.3. Terapkan Etika Ketika Bersin & Batuk

Tutup mulut dengan tisu jika kamu saat batuk & bersin. Jika kamu sedang
tidak membawa tisu atau masker, kamu bisa menutup mulutmu dengan telapak
tangan. Tapi, pastikan kamu tidak menyentuh bagian muka atau bersentuhan dengan
orang lain dan segeralah mencuci tangan hingga bersih. Hal ini dilakukan agar
lingkungan kamu tidak tertular.

2.8.4. Menjaga Jarak (social distance)

Ayo dukung keluarga, teman, kerabat dimulai dari diri kita sendiri untuk tidak
berpergian kecuali benar-benar urgent ya.

2.8.5. Gunakan Masker Bila Sakit

Tidak ada yang lebih tahu tubuh kita kecuali diri kita sendiri. Jika kamu mulai
merasa kurang enak badan seperti batuk-batuk dan bersin, pastikan kamu memakai
masker ya! Apalagi kalau kamu sedang berada ditempat umum. Ini merupakan
pencegahan virus corona terpenting nih. Dan pastikan masker bekas kamu gunting
agar tidak seorangpun dapat memakainya lagi.

Hal. 6
2.8.6. Hindari Makan Daging Tidak Matang

Kamu suka makan daging? Tingkat kematangan medium rare seringkali


menjadi pilihan untuk menyantao daging? Kurangin yuk! Melihat situasi seperti
sekarang ini, memakan daging lebih baik dihindari, apalagi memakan daging hewan
liar, itu tidak sehat untuk tubuh kita.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk
kategori ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
a. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
b. Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan
pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam
pengawasan).
c. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu.
Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang
berbeda dengan yang digunakan orang lain.
d. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
e. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
f. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
g. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
h. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.

Hal. 7
BAB III

PERIORITAS MASALAH & KEBIJAKAN KESEHATAN

3.1. Prioritas Masalah Kesehatan di Kabupaten Pinrang

Kasus positif virus corona atau Covid-19 Kabupaten Pinrang bertambah 42,


sesuai data Tim Satgas Covid-19 per tanggal 21 Januari 2021. Tambahan ini membuat
total keseluruhan kasus Covid-19 di Pinrang mencapai 537. Dinas Kesehatan
mengatakan bahwa maslah Covid 19 merupakan perioritas masalah kesehatan yang
ada di Kabupaten Pinrang. Dari total 537 kasus positif Covid-19 di Pinrang, 339 di
antaranya dinyatakan sembuh, 167 kasus aktif dan 31 orang meninggal dunia. Dari
167 kasus aktif, 104 di antaranya menjalani isolasi mandiri (isman), 61 orang dirawat
di rumah sakit dan dua orang mengikuti program wisata Covid-19.
"Tapi ada juga tambahan pasien yang telah dinyatakan sembuh. Sebanyak 26
orang yang sembuh, dan dua pasien meninggal telah dimakamkan menerapkan prokes
Covid," jelas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pinrang, Andi

Hal. 8
Matjtja. Sementara itu, Juru Bicara Tim Gugus Penanganan dan
Penanggulangan Covid-19 Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengungkapkan,
penambahan kasus positif yang cukup signifikan ini disebabkan hasil swab test yang
digelar Pemkab Pinrang beberapa waktu lalu. "Sebagian besar kontak erat pasien
positif sebelumnya dan sebagian lagi pasien dalam perawatan di RSUL Pinrang," jelas
Dewi yang juga Kadis Kesehatan Pinrang
Peningkatan jumlah kasus tersebut, jelas Dewi, juga karena upaya 3 T,
yakni tracing, testing dan treatment yang dilakukan Tim Gerak Cepat (TGC)
penanggulangan COVID-19 Pinrang. Secara rutin setiap hari Senin dan Kamis,
dilakukan pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR) gratis di gedung isman
pemkab. Selain upaya 3 T, libur akhir tahun dan keramaian yang tidak
menerapkan protokol kesehatan, juga diklaim Dewi sebagai pemicu terus
bertambahnya kasus corona di Bumi Lasinrang. "Banyaknya masyarakat yang
melakukan isman di rumah masing-masing, juga tidak kita ketahui apakah mereka
melakukan isman sesuai protap dan terus kami lakukan pemantauan. selain klaster
keluarga dan perkantoran, klaster keramaian juga memberi sumbangsih terhadap
bertambahnya angka Covid-19 di Pinrang. Angka pasien yang menjalani isman pun
bertambah, karena wisata Covid-19 di Makassar yang tidak memungkinkan, lantaran
jumlah pasien yang membludak.
"Jadi sekarang itu, yang OTG menjalani isman di rumah masing-masing, yang
bergerjala dirawat di RSUL yang sebelumnya biasa langsung dirujuk ke Makassar.
Dan RSUL saat ini bahkan melayani pasien Covid hingga di level 4," ungkapnya.
Pemkab Pinrang juga menyiapkan tambahan gedung isolasi mandiri bagi masyarakat
yang tidak bisa menjalankan di rumah. Kebijakan ini untuk memudahkan
pemantauan, sekaligus meminimalisir terjadinya kontak erat dengan yang lain. "Dan
sebagai edukasi, kami juga tengah gencar melakukan sosialisasi terkait isman di
rumah bagi pasien secara benar, agar masyarakat yang telah menjalani swab dapat
lebih memahami apa yang harus mereka patuhi hingga hasil swabnya diumumkan.
Kalau nanti hasil positif, ismannya ditambah 14 hari. Dewi berharap, kesadaran
masyarakat Pinrang dapat lebih meningkat terhadap penyebaran Covid-19 yang lebih
mudah menular bagi mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Sementara di Kabupaten Pinrang saat ini pertanggal 17 Maret
2021, pasien positif Covid-19 juga terus berkurang. Kepala Dinas Kesehatan Pinrang,
Dyah Puspita Dewi mengatakan, jumlah pasien Covid-19 tersisa empat orang. Dua di

Hal. 9
antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan dua lainnya isolasi mandiri.
"Bersyukur kasus melandai, tapi tetap harus disiplin prokes. Gunakan masker dengan
benar, tetap jaga jarak dan selalu rutin cuci tangan pakai sabun atau bawa hand
sanitizer," jelas Dyah yang juga Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Pinrang.
Munculnya varian baru B 117, tambah Dyah, mengharuskan semua pihak dan
masyarakat tetap waspada dan tidak kendur dalam menerapkan prokes dalam
keseharian utamanya saat beraktivitas di luar rumah. "Kami tetap
melaksanakan tracing kontak, testing dan treatment untuk mengantisipasi penyebaran
Covid-19,"
Sejak dikeluarkannya penetapan Peta Zonasi Risiko Kab./Kota Sebaran
COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh Satuan Gugus Penanganan Covid-19
Nasional, sejak 5 hari lalu per Hari Minggu, 24 Januari 2021, Kabupaten Pinrang
ditetapkan sebagai wilayah atau daerah Zona Merah yang berisiko tinggi penularan
dan penyebaran COVID-19.
Bupati Pinrang, H. A. Irwan Hamid, S.Sos selaku Ketua Satgas Penanganan
Covid-19 Kabupaten Pinrang dengan cermat langsung menyikapi kondisi dan situasi
Kabupaten Pinrang, sebagai daerah ber-Zona Merah yang berisiko tinggi.
Menunjuk Kepala Dinas Kesehatan selaku Ketua Pengendali Satgas Covid-19
Kab.Pinrang, Drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes., Bupati Pinrang Irwan Hamid,
bersama jajaran Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas se-Kab.Pinrang, Direktur
Rumah Sakit Lasinrang dan Direktur Rumah Sakit Madising membahas dan
menetapkan langkah-langkah konkret untuk menghadapi Pandemi Covid-19 di
Kabupaten yang sudah ditetapkan sebagai daerah Zona Merah.
Rapat khusus yang dipimpin Bupati Pinrang, Irwan Hamid selaku Ketua
Satgas Covid-19 Pinrang pada hari Jumat siang (29/01/21) di Ruang Kerjanya
menekankan pada upaya mendorong peningkatan disiplin protokol kesehatan bagi
warga masyarakat secara ketat dengan penguatan kinerja Satgas Pengendali
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pinrang untuk lebih mengendalikan
persebaran wilayah Pandemi Covid-19 di Kabupaten Pinrang.
Dalam arahanya Bupati meminta agar dalam waktu dekat Kabupaten Pinrang
dapat segera keluar dari Zona Merah Pandemi Covid 19. Hal ini mengingat mulai
tanggal 1 Februari 2021 akan dilaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat dalam
melaksakan hajatan sehingga dapat mencegah kerumunan di masyarakat, yang

Hal. 10
diharapkan dapat menekan jumlah kenaikan pasien positif Covid 19 di Kabupaten
Pinrang.
“Untuk langkah percepatan penurunan covid di Pinrang, kami pihak Satgas
Covid-19 Pinrang sudah melakukan langkah-langkah yang sangat jelas, baik itu
operasi yustisi, screening lebih ketat, sosialisasi protokol kesehatan serta
memberlakukan isolasi mandiri bagi pasien yang terpapar COVID-19 dengan
pemanfaat Gedung isman yg ada” papar Bupati Pinrang Irwan Hamid.
Menutup rapat, Bupati Pinrang Irwan Hamid menyampaikan kepada Tim
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 agar jangan bosan-bosan dan jangan berhenti
untuk mengingatkan dan melakukan edukasi kepada masyarakat akan bahayanya
penyakit ini.
Selain itu Bupati Pinrang juga menyampaikan akan kesediaannya untuk
menjadi peserta pertama di Kabupaten Pinrang yang akan divaksin dalam Pelaksanaan
Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Pinrang. Pencanangan ini akan
dilaksanakan pada Hari Senin, 1 Februari 2021 di Puskesmas Salo Pinrang. Kegiatan
ini direncanakan akan diikuti oleh Wakil Bupati Pinrang, unsur Forkopimda, Sekda
serta unsur Tokoh Agama di Kabupaten Pinrang.

3.2. Kebijakan Kesehatan Kabupaten Pinrang Di Masa Pandemi Covid 19

3.2.1. PSBB

Untuk penerapan PSBB , proses pelaksanaannya di lakukan


bertahap sedangkan kasus positif korona di Mataram terus membengkak.
Ini membuat Kab. Pinrang menjadi salah satu daerah dengan kasus paling
tinggi di SULSEL. Gubernur menawarkan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) kepada Pemerintah Kabupaten Pinrang, hal tersebut
didasarkan oleh terpenuhinya kualifikasi untuk melakukan hal tersebut dan
mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9/ 2020
tentang pedoman PSBB dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
Permenkes tersebut menyatakan, penerapan PSBB didasarkan pada empat
kondisi, yaitu peningkatan jumlah kasus menurut waktu, penyebaran kasus
menurut waktu, dan kejadian transmisi lokal, serta kesiapan daerah tentang

Hal. 11
aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana prasarana
kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial dan aspek
keamanan. 
Bupati Pinrang yang juga sebagai Ketua Satgas Covid-19
menawarkan cara lain, seperti Pembatasan Waktu Masyarakat
Bersosialisasi (PWMB) sebagai pendukung pencegahan Covid-19 di
Pinrang.
Bupati mencontohkan, masyarakat dapat bersosialisasi dengan
bepergian mencari bahan penopang hidup dan kepentingan yang sangat
mendesak mulai pukul 06.00 WITA. Sedangkan, dari pukul 16.00 sd 20.00
masyarakat yang boleh bersosialisasi berada di luar rumah dibatasi,
utamanya yang berumur 20 tahun sampai dengan 50 tahun, dan harus
disiplin menerapkan protokol Covid-19. Selain PSBB, wagub juga
menawarkan Pembatasan Waktu Masyarakat Bersosialisasi. Tentunya
dengan syarat, kita semua harus benar-benar melaksanakan protokol
kesehatan Covid-19 ini.
Untuk evaluasi PSBB sendiri belum maksimal mengingat Pinrang
menunjukkan angka Covid-19 masih terus terkonfirmasi . Dan untuk
tawaran PSBB akan dikaji lagi dan dipertimbangan secara matang dan perlu
ketersediaan sosial ekonomi. Karena pada intinya, sikap seluruh bupati/wali
kota harus sama, harus memikirkan juga ketersediaan ekonomi. Yang
ditakutkan, dengan PSBB tersebut akan ada perlawanan dari masyarakat.
3.2.2. Rapid Test

Untuk program rapid test di Kab. Pinrang sendiri mewajibkan


sebagai bentuk ketegasan dalam memutuskan rantai penularan Covid 19.
Untuk implementasi program rapid test sendiri dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten menegaskan bahwa prinsip diwajibkannya Rapid Tes
atau Swab Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
untuk masuk wilayah Pinrang dan khususnya untuk daerah perbatasan
merupakan langkah nyata dan tegas Pemerintah untuk memutus rantai
penularan Covid-19, yakni dengan cara mengendalikan dan membatasi
pergerakan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG).

Hal. 12
Karena semua dari kita tahu Virus Covid-19 ini sangat cepat
penyebarannya. Jadi salah satu upaya serius pemerintah adalah dengan
membatasi pergerakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Dan itu merupakan
langkah yang paling efektif dalam memutus rantai penularan Covid-19.
Hal ini, menurut dr. Dewi sesuai protokol percepatan
penanggulangan pendemi Covid-19 sebagaiman tertuang dalam Surat
Edaran (SE) Ketua Gugus Tugas Covid Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam rangka percepatan
Penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

3.2.3. Contact Tracing

Menurut Journal Healthcare Management Science, pelacakan


kontak adalah sarana utama untuk mengendalikan penyebaran penyakit
menular seperti Covid-19, STDs, Ebola dan tuberkulosis. Ini adalah konsep
yang digunakan mendeteksi jumlah orang yang terinfeksi setelah
melakukan kontak dekat dengan kasus positif penyakit. Identifikasi
terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-
19 inilah yang merupakan konsep contact tracing. Gagasan di balik konsep
ini adalah pencegahan penyebaran infeksi ke kerumunan besar atau
komunitas melalui pemutusan rantai transmisi.Banyak negara yang
berusaha menanggulangi penyebaran wabah tersebut dengan melakukan
contact tracing. Namun karena penyakit COVID-19 memiliki sifat yang
sangat menular, membuat upaya contact tracing menjadi sulit dilakukan.
Contoh untuk kasus Covid-19, pandemi yang telah menginfeksi
ratusan ribu orang di seluruh dunia ini bersifat menular. Penularan virus
bisa melalui droplet (percikan partikel liur dari batuk, bersin atau saat
berbicara), sehingga kontak dekat dengan orang yang terinfeksi virus
memungkinkan penyebaran. Yang dekat dengan orang terinfeksi inilah
yang berpotensi menyebarkan lagi virus saat berada di kerumunan. Sebab
tak jarang di antara mereka bahkan tak menyadari telah membawa virus di
tubuhnya. Karena itu, penting melakukan contact tracing (penelusuran
kontak) dan mengendalikan pergerakan orang yang sudah berpotensi
tertular tadi.

Hal. 13
Lalu untuk efektivitas contact tracing penyebaran Covid-19 di
Pinrang ini dapat diketahui berdasarkan peta risiko Covid-19 di kabupaten
Pinrang sendiri masih berada dalam zona merah penularan. Sehingga untuk
mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas
kesehatan tetap melakukan contact tracing (pelacakan kontak) terhadap
semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif terlebih
lagi mengoptimalkan contact tracing ODP cluster Gowa yang tidak mau
kooperatif dicek kesehatnnya.
Adapun evaluasi contact tracing demi penanganan covid 19 yaitu :
Pertama, sistem pemeriksaan bagi orang yang berasal dari luar daerah,
khususnya daerah pandemi, akan dikawal secara ketat dari bandara dan
pelabuhan untuk dipastikan kondisinya oleh dinas kesehatan. Dengan
prosedur yang ketat untuk memastikan orang tersebut tidak membawa
Covid-19. Kedua, membangun sistem bottom-up bagi laporan Covid-19
yang berasal dari masyarakat, dengan sistem laporan berjenjang dari Kepala
Lingkungan, Lurah, Camat dan pihak Puskesmas untuk diperiksa.

3.2.4. Layanan RS Terhadap Pasien Positif

Dalam mengimplementasikan layanan RS terhadap pasien postif


yang terintergrasi, terprogram dan terpantau adanya Imbauan ini
sehubungan dengan ditetapkannya penyakit Covid-19 sebagai pandemic
global dan makin meluasnya wabah Covid-19 di Indonesia. Perlu dilakukan
pencegahan penularan kepada dokter dan tenaga Kesehatan di rumah sakit,
serta pasien yang berkunjung ke rumah sakit.
Imbauan itu disampaikan melalui surat nomor
YR.03.03/III/III8/2020 yang ditujukan langsung kepada seluruh Kadinkes
provinsi, kabupaten/kota, dan direktur utama/direktur/kepala rumah sakit
seluruh Indonesia.
Imbauan tersebut antara lain:
1) Rumah sakit memberikan pelayanan pada pasien Covid-19 dan
melengkapi semua kelengkapan penanganan kasus Covid-19 serta
alat pelindung diri (APD). Hal ini berlaku bagi semua petugas

Hal. 14
Kesehatan sesuai kriteria masing-masing ruang pelayanan/risiko
pelayanan.
2) Rumah sakit menunda pelayanan elektif, dengan tetap memberikan
pelayanan yang bersifat gawat darurat dan membutuhkan perawatan
segera untuk penyakit-penyakit selain Covid-19.
3) Mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) atau aplikasi
online lainnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan
keluarga pasien yang memerlukan.
4) Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang berusia di atas 60
tahun dan memiliki penyakit penyerta, dianjurkan untuk bekerja di
rumah dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi
(telemedicine).
5) Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan pelayanan rumah sakit agar berjalan sesuai
dengan kondisi masing-masing.

3.2.5. PHBS Tempat Umum dan Tempat Kerja

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang disingkat PHBS adalah upaya
untuk memberdayakan, mengetahui, mau dan mampu untuk
mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. Pemerintah telah menerapkan lima
tatanan PHBS di antaranya rumah tangga, tempat kerja, sekolah, sarana
kesehatan dan tempat umum.
Selain itu, evaluasi dari PHBS ini yaitu kita bisa lebih aware dengan
adanya pandemi ini demi kebaikan dan kenyamanan bersama, karena
penularannya yang terbilang cepat dan bisa menyebabkan kematian, dengan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya PHBS dimanapun kita berada
sehingga akan terhindar dari serangan beberapa virus, termasuk COVID-
19.Maka dari itu mari cegah penularan virus corona ini mulai dari kita,
keluarga dan lingkungan sekitar. Upayakan perilaku menerapkan PHBS ini
semaksimal mungkin. Dengan demikian laju penularan virus ini dapat kita
hambat bahkan kita hilangkan.
Adapun implementasi dari PHBS di tempat umum dan tempat kerja yaitu :

Hal. 15
1) Sering cuci tangan
Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir menjadi faktor yang
sangat penting untuk membunuh virus yang menempel di tangan.
Mencuci tangan selama kurang lebih 20 detik perlu dibudayakan agar
kita tidak tertulari dan tidak menulari. Mencuci tangan dengan hand
sanitizer menjadi alternatif kedua jika tidak tersedia tempat cuci tangan
dengan sabun. Kandungan alkohol dalam hand sanitizer menurut WHO
minimal 60 %. Sangat dianjurkan jika setiap kali kita keluar rumah
selalu membawa hand sanitizer pada tas atau saku.
2) Pakai masker
Virus corona dapat menular melalui droplet, yaitu cairan yang
keluar bersamaan ketika batuk, bersin atau percikan air liur ketika
berbicara. Oleh sebab itu menggunakan masker dapat melindungi orang
lain yang mungkin kita tulari atau mengcegah menularan dari orang lain
pada kita. Banyak yang salah ketika menggunakan masker, misalnya
membuka masker ketika bicara.
3) Etika batuk dan bersin
Jangan menutup mulut dengan tangan ketika batuk atau bersin, tapi
gunakan tissue, sapu tangan atau tutup mulut dengan menggunakan
lipatan lengan.
4) Menjaga kebersihan lingkungan
Saat ini marak kegiatan desinfeksi baik yang digerakkan oleh
lembaga maupun inisiatif masyarakat. Fasilitas umum seperti bandara,
pasar, stasiun, terminal dan lainnya perlu dilakukan disinfeksi secara
rutin. Untuk rumah, cukup dengan mengepel lantai dua kali sehari.
Membersihkan peralatan yang sering disentuh tangan dengan
desinfektan, seperti gagang pintu, gagang kulkas, pegangan tangga,
hand phone, meja, kursi dan lain-lain.
5) Hindari berkerumun dan jaga jarak aman
Menurut penelitian, percikan droplet keluar dari mulut rata-rata
sejauh 1,8 meter. Oleh karena itu jaga jarak dengan orang lain minimal
dua meter. Jangan berkerumun karena sangat berpotensi terjadi
penularan. Hindari sentuhan fisik seperti bersalaman, karena bisa
menjadi media penularan perpindahan virus dari tangan ke tangan.

Hal. 16
3.2.6. Pendampingan Pasien Sembuh

Implementasi pendampingan pasien sembuh ini seperti, para


mantan pasien Covid-19 tidak diperbolehkan pulang seorang diri, hal ini
untuk memastikan apakah kembalinya mereka bisa diterima oleh para
tetangga. Sebab, tidak sedikit warga yang menolak mereka kembali.
Stigma negatif yang masih melekat pada masyarakat membuat mereka
kerap mengalami diskriminasi. Misalnya, dikucilkan, diasingkan, dan
ditolak kembali ke rumah yang pernah ditinggalinya. 
Lalu untuk evaluasi, relawan lainnya mengadakan kampanye
peduli terhadap pasien Covid-19. Kampanye itu bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap korban Covid-19.
Masyarakat tak perlu takut dengan kondisi yang terjadi. Apalagi
berinteraksi dengan mantan pasien Covid-19. ”Yang harus dilakukan
masyarakat tetap waspada. Disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Bukan takut dan menjauhi mantan pasien Covid-19.

3.2.7. Kepatuhan Menggunakan APD

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI


No.8/MEN/VII/2010, alat pelindung diri atau personal protective equipment
didefinisikan sebagai alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja.
Implementasi pengendalian bahaya covid-19 bisa dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan alat pelindung
diri (APD). APD merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri
atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana secara teknis
dapat mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi.
Peralatan pelindung diri tidak menghilangkan atau mengurangi bahaya yang
ada, peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan
cara penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya
(Suma’mur, 2009).

Hal. 17
Alat pelindung diri (APD) berperan penting terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja. Dalam pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki
peranan dan kedudukan yang penting sebagai pelaku pembangunan.
Sebagai pelaku pembangunan, perlu dilakukan upaya-upaya perlindungan
baik dari aspek ekonomi, politik, sosial, teknis, dan medis dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja. terjadinya kecelakaan kerja dapat
mengakibatkan korban jiwa, cacat, kerusakan peralatan, menurunnya mutu
dan hasil produksi, terhentinya proses produksi, kerusakan lingkungan, dan
akhirnya akan merugikan semua pihak serta berdampak kepada
perekonomian nasional (Anizar, 2009).
Evaluasi dalam pelaksaannya ketika sedang bekerja sorang petugas
seharusnya selalu menggunakan Alat Pelindung Diri yang tepat, dimana
dalam penggunaannya seorang petugas harus mengetahui betapa pentingnya
menggunakan APD ketika sedang bekerja atau ketika sedang berada di
dalam laboratorium kesehatan. Perilaku para petugas dipengaruhi oleh
pengetahuan, sikap serta tindakan yang selalu menggunakan APD.

3.2.8. Penyuluhan atau Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan mengenai cara pencegahan COVID-19 sangat


penting diberikan kepada masyarakat. Selain itu, pemberian informasi
mengenai cara transmisi dan tingkat keparahan penyakit juga dapat
diberikan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Implementasinya dapat berupa pemberian informasi dapat diberikan
melalui media sosial dan media cetak, seperti poster dan pamflet. Bisa juga
share di youtube dengan membuat video singakat yang menarik sehingga
menarik minat orang-orang untuk menonton. Hal lain yang dapat kita
lakukan adalah menggelar seminar secara daring dengan sasaran utama
mahasiswa untuk memberi gambaran tentang pentingnya edukasi dan
promosi kesehatan dalam menangani Covid ini, juga untuk memberi
gambaran pada mahasiswa mengenai peran relawan dan
pengorganisasiannya dalam pengendalian Covid-19.
Evaluasi yang harus dilakukan dalam hal ini, meningkatkan peran
promotor kesehatan menjadi penting dan menjadi kunci pada kondisi

Hal. 18
sekarang. Apabila kita gagal melakukan upaya pencegahan atau pemutusan
rantai penularan Covid-19, maka yang terjadi adalah ‘tsunami-tsunami’ di
sisi pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu yang diperlukan adalah
komunikasi perubahan perilaku di lapangan, dengan latar belakang
masyarakat yang berbeda-beda.
Selain itu, untuk mendukung pencegahan covid-19 dibutuhkan
promosi kesehatan yang bertujuan memberikan informasi kesehatan terkait
covid-19 yang transparan dan berkesinambungan serta yang paling penting
adalah menggunakan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam kemudian dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari untuk membantu memutus mata rantai penyebaran virus ini. 

3.2.9. Operasi Penegak Pendisiplinan Protokol Kesehatan

Pemerintah Kabupaten Pinrang akan mulai menggelar operasi


pendisiplinan protokol kesehatan. Agenda tersebut diawali dengan apel
gelar kesiapan operasi penegak pendisiplinan protokol kesehatan, Kamis
13 Agustus, di Halaman Kantor Bupati Pinrang. Apel gelar pasukan
operasi pendisiplinan tersebut dipimpin langsung Dandim 1404 Pinrang,
Letkol Inf M Wahyudi Amry selaku inspektur kegiatan.
Nampak hadir di kursi undangan, Bupati Pinrang HA Irwan
Hamid, Kapolres Pinrang AKBP Dwi Santoso, Sekda Pinrang Andi
Budaya, Kasatpol PP Muhadir, Kadishub Mantong dan Kadis Kesehatan
Pinrang dr Dyah Puspita Dewi. Peserta dalam pelaksanaan apel gelar
pasukan selain diikuti dari unsur TNI Kodim 1404 Pinrang dan Polres
Pinrang, nampak pula dari Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas
Perhubungan, Pemadam Kebakaran, dan PSC 119 Dinas Kesehatan
Kabupaten Pinrang.
Operasi penegak pendisiplinan protokol kesehatan ditandai dengan
penyematan pita kepada masing-masing perwakilan pasukan oleh Dandim
1404 Pinrang dan penyerahan Alat Pelindung Diri (APD) yang diserahkan
oleh Bupati Pinrang HA Irwan Hamid dan Kapolres Pinrang AKBP Dwi
Santoso. Dandim 1404 Pinrang dalam amanatnya menyampaikan, apel
yang di gelar saat ini merupakan upaya terpadu untuk menerapkan dan

Hal. 19
mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi
Covid-19 di wilayah bumi Lasinrang, Pinrang. Dandim 1404
mengungkapkan, salah satu tugas utama dalam operasi yang akan digelar
nantinya adalah membagikan masker kepada masyarakat.
“Salah satu tugas utama yang akan kita laksanakan dalam operasi
pendisiplinan protokol kesehatan nantinya adalah membagikan masker.
Mulai dari tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa, di pasar-pasar dan
area keramaian lainnya. Tujuannya guna memutus mata rantai penyebaran
virus korona atau Covid-19 di Kabupaten Pinrang,”tegas Dandim 1404
Pinrang, Letkol Inf M Wahyudi Amry.

Dandim pun berharap agar seluruh pihak yang terlibat dalam


operasi ini dapat berkontribusi penuh secara ikhlas dan bertanggungjawab,
agar operasi tersebut dapat diterima dan dipatuhi masyarakat untuk
keselamatan bersama.
“Kita semua berharap, semoga masalah pandemi Covid-19 dapat segera
diatasi secara cepat dan tepat sehingga masyarakat dapat menjalankan
aktivitas secara normal kembali”.

3.2.10. Vaksin Solusi Melindungi Dari Covid-19

Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah dalam setiap


kesempatan terus mengingatkan masyarakat, satu-satunya solusi
melindungi diri dari Covid-19 dengan mengikuti vaksin.
“Mari kita sukseskan vaksin ini untuk menekan penularan Covid-
19. Jadi vaksin adalah solusi bagi kita semua untuk melindungi diri,” kata
Prof Nurdin Abdullah dalam sambutannya pada rapat paripurna DPRD
Kabupaten Pinrang di HUT Ke-61 tahun, di Protpim Kabupaten Pinrang,
Jumat 19 Febuari 2021. 
Ia menyebutkan, pandemi Covid-19 ini merupakan tantangan besar
yang dihadapi seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Olehnya itu,
tugas terbesar dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten kota
bagaimana bersatu padu dalam pemulihan ekonomi. 

Hal. 20
“Jadi bapak ibu sekalian yang saya hormati saya kira pemerintah
sudah memberikan solusi dengan mengikuti vaksin. Vaksin untuk nakes
kita targetkan bulan Maret kita selesaikan vaksinasinya. Setelah itu kita
lanjutkan lagi untuk yang rentan menularkan atau tertular, mubaligh,
wartawan, dan yang bekerja di tempat kerumunan seperti pasar dan
lainnya,” jelasnya.

Menurut dia, pemerintah pusat saat ini tidak tanggung-tanggung


mengeluarkan biaya sebanyak Rp 147 triliun khusus pengadaan vaksin
bagi masyarakat Indonesia, termasuk Sulsel.
“Makanya bapak Presiden sangat mengapresiasi langkah Sulsel
dalam penanganan Covid-19 di Sulsel. Jadi sekarang pemerintah sudah
memberikan solusi dengan vaksin,” ujarnya. 
Berdasarkan laporan dari Bupati Kabupaten Pinrang, H. A. Irwan
Hamid penanganan Covid-19 di Kabupaten Pinrang cukup baik. “Saya
melihat penanganan Covid-19 di Pinrang ini cukup baik. Tapi ini tetap
menjadi tantangan bagi kita semua terutama untuk pemulihan ekonomi,”
tuturnya. Sementara itu, Bupati Kabupaten Pinrang, H. A Irwan Hamid
mengaku, saat ini tercatat sebanyak 32 orang terkonfirmasi positif Covid-
19 di Pinrang. Dari 32 orang tersebut terbagi-bagi di beberapa tempat, 
ada yang masih di Rumah Sakit (RS), ada pula yang masih melakukan
isolasi mandiri. 
“32 orang masih terkonfirmasi positif, sebagiannya masih di RS
dan isolasi mandiri. Kami terus melakukan kegiatan tracking secara ketat
sampai saat ini,” ungkap Irwan Hamid dalam sambutannya. 
Kabupaten Pinrang di bawah kepemimpinan dirinya terus
berbenah dengan membangun sinergi yang baik dengan seluruh elemen
masyarakat, Forkopimda dan organisasi vertikal. 
“Kami saling menggenggam tangan dalam menyelesaikan masalah
yang ada di kabupaten Pinrang. Kami sudah bersinergi dengan baik
selama ini,” tutupnya. Bupati Pinrang Irwan Hamid dijadwalkan menjadi
penerima Vaksin Covid-19 pertama di Kabupaten Pinrang yang
dilaksanakan di Puskesmas Salo Kecamatan Watang Sawitto, Senin
(1/2/2021).

Hal. 21
Pelaksanaan pemberian vaksin ini menurut Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Pinrang drg Dyah Puspita Dewi adalah upaya untuk
menurunkan resiko penyebaran covid-19 yang sampai saat ini masih
menjadi pandemi. Dyah melanjutkan, tujuan selanjutnya dari pelaksanaan
vaksinasi ini adalah untuk mengurangi angka pesakitan serta angka
kematian akibat covid-19 yang pada akhirnya akan menimbulkan
kekebalan secara kelompok atau yang biasa didengar dengan istilah herd
immunity.
“4680 jumlah vaksin telah diterima oleh Kabupaten Pinrang dan
telah di sebar ke 23 Fasilitas layanan kesehatan yang juga akan melakukan
vaksinasi” ungkap Dyah.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Pinrang Irwan Hamid
mengungkapkan bahwa, Kabupaten Pinrang saat ini menjadi Kabupaten
dengan resiko tinggi penyebaran Covid-19 di Provinsi Sulawesi selatan
dengan konfirmasi positif mencapai angka 668 kasus.
Olehnya itu, lanjut Bupati Irwan, vaksinasi harus dilakukan
sebagai upaya memutus rantai penyebaran dari virus covid-19 ini
khususnya di Kabupaten Pinrang.

“Pemerintah Kabupaten Pinrang melalui Satgas telah berupaya


semaksimal mungkin, namun, penyebaran dari penyakit ini terjadi dengan
sangat cepat, mudah-mudahan dengan adanya vaksin ini dapat
mengurangi penyebaran dari covid-19”.

3.2.11. Program P2L

Pandemi Covid yang tidak memperlihatkan situasi yang makin


membaik, implikasinya tidak hanya masalah kesehatan masyarakat, tetapi
juga berimplikasi pada kelancaran distribusi pangan dan terbatasnya akses 
terhadap pangan.
Kadis Ketahanan Pangan Pinrang Abdu Mallu menuturkan, salah
satu solusi yang paling murah dan mudah yaitu memamfaatkan
pekarangan ataupun lahan kosong.

Hal. 22
“Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan penghasilan
dengan memamfaatkan pekarangan,maupun lahan kosong untuk
memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan sebutan Program Pangan
Lestari (P2L),
Ia menambahkan, melalui program ini pihaknya mengajak
masyarakat untuk memamfaatkan pekarangan maupun lahan kosong yang
tidak produktif, dengan menanam aneka tanaman dalam memenuhi
kebutuhan pangan keluarga.
Lanjut dia, P2L dikembangkan dengan tujuan meningkatkan
ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan bagi keluarga. “Melalui P2L
bisa dihasilkan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, sekaligus
untuk peningkatan pendapatan keluarga yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan”.

3.3. Dampak Kebijakan

3.3.1. Kesehatan

Semenjak diberlakukannya PSBB Presiden Jokowi memberikan


himbauan kepada masyarakat untuk melakukan aktifivitas dirumah saja,
mulai dari pembelajaran secara daring, sampai dengan himbauan untuk
beribadah dirumah.
Selain itu, dampak dari kebijakan PSBB terhadao kesehatan yaitu
memengaruhi kesehatan mental. Rasa panik, stres, dan perubahan
aktivitas rupanya dapat mengganggu kesehatan otak manusia, inilah
salah satu efek pandemik yang kurang dipahami oleh masyarakat awam.
Padahal, jika persoalan mengenai kesehatan otak dibiarkan
berkepanjangan maka akan menimbulkan masalah yang serius.
Penyebab terjadinya gangguan otak yang secara langsung dapat
berhubungan dengan gangguan emosi individu akibat terjadinya
pandemik. Penyebab pertama adalah pembatasan sosial yang
menyebabkan kejenuhan. Karantina dan WFH dapat meningkatkan
keadaan demensia karena menurunya interaksi sosial dan kegiatan yang
sulit diakses untuk meningkatkan kesejahteraan emosional. Pada

Hal. 23
akhirnya membuat mereka jenuh dan menimbulkan stress, beberapa ciri-
ciri pada gangguan emosional yang terlihat pada diri seseorang. Yaitu,
mulai dari merasa depresi, iritabilitas, kecemasan dan gangguan fungsi
kognitif seperti penurunan memori. Namun dalam beberapa kasus,
gangguan emosional ini tidak hanya dapat diekspresikan dari emosi
semata, tetapi juga melalui fungsi tubuh. Seperti, pegal-pegal, ataupun
demam.
Implementasi dari stigma masyarakat itu dapat diatasi dengan.
Pertama yang dilakukan adalah bersikap tenang dan tidak panik. Kedua,
selesksi informasi dari sumber terpercaya. Ketiga, berakivitas
semaksimal mungkin di rumah, rutin berolahraga, dan berosialisasi
virtual. Keempat, tidak perlu menyembunyikan perasaan saat merasa
sedang tidak nyaman secara emosi, dan terakhir carilah bantuan medis
jika membutuhkan.

3.3.2. Pendidikan/Sekolah

Implementasi dari sector Pendidikan berupa Pemerintah melalui


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim
memutuskan untuk memindahkan proses pembelajaran tatap muka
menjadi pembelajaran secara daring diiumumkan melalui Surat Edaran
Nomor 36962/MPK.A/HK/2020. Dengan demikian pembelajaran di
rumah secara daring diberlakukan pada seluruh tingkatan pendidikan.
Namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala berupa
keterbatasan penguasaan tekhnologi informasi oleh guru dan siswanya,
keterbatasan jaringan, keterbatasan kuota dan lain sebagainya.

3.3.3. Ekonomi

Menurut ekonom Institute for Development of Economics &


Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara PSBB ini akan
berdampak terhadap semua sektor bisnis. Namun bisa dibilang

Hal. 24
perekonomian kita sudah berdampak negatif sebelum diberlakukannya
PSBB.
Implementasi di sektor ekonomi sendiri pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk menggratiskan dan memberi diskon bagi
pelanggan listrik. Dalam ketentuan PSBB juga beberapa kantor masih
diperbolehkan beroprasi, toko kebutuhan pokok dan warung juga masih
boleh buka, sehingga roda perekonomian masih berjalan.
Evaluasinya dengan adanya pandemi dan tanpa adanya saran
yang tepat dari pemerintah akhirnya banyak pedagang-pedagang yang
mencari keuntungan contohnya dengan menjual masker dengan harga
yang tidak masuk akan, bahan pokok lainnya mengalami kenaikan harga
hal tersebut terjadi karna mereka melakukan kecurangan dengan cara
menimbun, padahal dalam keadaan seperti daya beli masyarakat menjadi
rendah sebab diliburkannya kantor, efeknya lebih terasa pada msyarakat
menengah kebawah yang upahnya harian. Dan yang paling berdampak
langsung terhadap PSBB ini bagi pekerja di sektor informal, khususnya
drive ojek online (ojol).

3.3.4. Sosial

Impelemtasi bagi sosial dengan adanya PSBB ini, masyarakat


dianjurkan untuk dirumah saja dalam kurun waktu yang tidak ditentukan
dan keluar hanya apabila ada keperluan saja secara otomatis masyarakat
tidak melakukan interaksi sosial walaupun sekarang sudah ada kemajuan
tekhnologi tetapi tetap saja interaksi secara langsung sangat dibutuhkan
karena manusia sendiri sebagai makhluk sosial oleh sebab itu mereka
sangat rentan mengalami stress.
Evaluasinya, masih banyak masyarakat yang tidak patuh atau
tidak sabaran, contohnya masih ada yang membuat kerumunan tanpa
physical distancing dan tanpa menerapkan protokol kesehatan lainnya.

Hal. 25
3.3.5. Agama

Implementasi bagi agama ini berupa penutupan tempat ibadah,


contohnya bagi umat islam masjid ditutup untuk sementara waktu karena
untuk menghindari kerumunan dan penyebaran Covid-19 sehingga solat
jum’at disarankan untuk dirumah saja, gambaran nyata juga seperti
Ramadhan tahun ini yang lebih personal namun tetap dengan harapan
selama masa PSBB ini diberlakukan masyarakat bisa lebih khusyu
dalam beribadah sekaligua memelihara jiwa dari ancaman marabahaya
selama dirumah saja.
Evaluasi, dengan adanya PSBB ini diharapkan masyarakat bisa
mengambil sisi positifnya yaitu bisa lebih dekat dengan Allah dan
mendalami agama, dan menyadari ada kemaslahatan besar yang harus
dijaga oleh pemerintah yaitu memlihara jiwa manusia, walaupun masjid
ditutup sementara kita sebagai umat islam tetap harus menyadari bahwa
spirit keagamaan tetap harus dijaga mesti tidak lagi silakukan bersama-
sama dengan melibatkan banyak orang.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau


radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan
pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang,
termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar
hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan
lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak

Hal. 26
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS,
yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus
Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-
sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih
parah dan gagal organ.
Beberapa kebijakan program kesehatan yang di canangkan pada masa pandemi
covid 19 demi pencegahan dan pengendalian covid 19 tetapi juga berdampak pada
berbagai sektor yaitu Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Ekonomi dan Agama.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin Syam, Aslina Asnawi, Muhammad Alwy Arifin, Sukri Palluturi. 2020. Covid-19:
Indonesia Butuh Kita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Palluturi Sukri. 2020. Indonesia Perang Melawan Covid-19. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Achmed Islamic Hernawan (2020) Kumpulan Informasi dan Link Resmi Mengenai
Corona/Covid-19 https://bappeda.ntbprov.go.id/kumpulan-informasi-dan-link-resmi-
mengenai-corona-covid-19/

Hal. 27
Rokom (2020)Pelayanan Rutin Rumah Sakit Selama masa Pandemi Covid-19

http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200416/0033691/pelayanan-rutin-
rumah-sakit-selama-masa-pandemi covid-19/

Septian Nurhadi (2020) Perjuangan Relawan Mendampingi Pasien Covid-19 yang Telah
Sembuh https://www.jawapos.com/features/11/07/2020/perjuangan-relawan-mendampingi-
pasien-covid-19-yang-telah-sembuh/

Toto Suharto (2020) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Cegah Covid-19.
https://dinkes.slemankab.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-cegah-covid-19.html

JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (2) 2017, 153 – 158 ” Kepatuhan Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) Ditinjau dari Pengetahuan dan Perilaku pada Petugas Instalasi
Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS)”
http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/

dr. Audric Albertus EDUKASI DAN PROMOSI KESEHATAN CORONAVIRUS DISEASE


2019 (COVID-19) https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/coronavirus-
disease-2019-covid-19/edukasi-dan-promosi-kesehatan

https://rakyat sulsel.co/. ketahanan pangan pinrang pada masa pandemic covid 19, 2021

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-hingga-
isu-terkini
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/31/162000665/virus-corona--penyebab-gejala-
pencegahan-dan-kapan-harus-segera-ke-dokter?page=all

Hal. 28

Anda mungkin juga menyukai