Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Menurut KH. Abdurrahman Wahid, antara agama dan negara harus dipisahkan secara
jelas fungsi wewenangnya (sekular), supaya tidak terjadi pendistorsian. Dan seharusnya
Islam hanya dijadikan sebagai etika sosial saja dalam kehidupan bernegara, bukan
sebagai landasan ideologi.
2. Apabila Islam dijadikan ideologi negara, maka akan membuka peluang intervensi negara
terhadap agama dan politisasi agama
3. agama sebagai etika sosial yang berfungsi koplementer dalam negara, nilai-nilai dasar
Islam bersama nilai-nilai agama dan pandangan hidup yang lain ditanah air akan potensial
dan kondusif dalam mendukung tegaknya kontruk keindonesiaan yang adil, egaliter dan
demokratis dalam pola relasi saling mendukung dan melengkapi sehingga tumbuh derajat
toleransi dan harmoni yang tinggi antara agama atau pandangan hidup dalam suatu pola
hidup yang berdampingan secara damai.
4. Corak pemikiran politik Gus Dur dikategorikan sebagai kelompok realis, yang cenderung
moderat dalam merespon realitas sosial. Meskipun berlatar belakang tradisionalis, akan
tetapi pemikirannya cukup mewarnai di kalangan Islam neo-modernis, sebuah kelompok
yang afirmatif dalam merespon sekulerisme, dan secara tegas menolak formalisasi agama.

Page 8

Anda mungkin juga menyukai