Anda di halaman 1dari 9

Modul 2 :

Pengembangan Materi

Proses Penyusunan Laporan Keuangan


Pencatatan Penyusunan
Proses
Transaksi Laporan
Akuntansi
Keuangan Keuangan
BUKU PEMBANTU: Laporan Keuangan Neraca
Proses Akuntansi
1. Buku Kas 1. Laba Rugi
1. Jurnal
2. Buku Utang 2. Perubahan Modal
2. Buku Besar
3. Buku Bank 3. Arus Kas
3. Neraca Saldo
4. Buku Persediaan
4. Neraca Lajur Menganalisis Laporan
5. Buku Ternak
5. Penyesuaian Keuangan
6. Buku Inventaris

SEDERHANA, MUDAH dan MURAH


Aplikasi Android
Pencatatan Transaksi Keuangan
SI APIK

A. Jenis Badan usaha


1. Perusahaan Jasa : Suatu usaha yang mempunyai aktivitas produksi produk yang tidak
berwujud atau jasa yang memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba.
2. Perusahaan Perdagangan : Perusahaan yang tidak membuat produk sendiri. Melainkan
menjual produk milik produsen kepada konsumen atau masyarakat.
3. Perusahaan Manufaktur : Perusahaan yang memiliki kegiatan produksi barang seperti
membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya untuk
menjadi barang jadi siap dijual.
4. Perusahaan Pertanian : Perusahaan yang mengolah dan memanfaatkan tanah agar menjadi
lahan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan. Seperti : perkebunan, pertanian dan
perikanan darat.
Laporan Akuntansi terdiri dari :
1. Pengertian neraca : suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada tanggal tertentu
yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.
2. Pengertian rugi-laba : ringkasan dari pendapatan dan biaya perusahaan dalam periode tertentu,
misalnya sebulan atau setahun
3. Pengertian Modal : ringkasan perubahan modal perusahaan yang telah terjadi dalam suatu
periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun

Perkiraan Neraca : Perkiraan Rugi/laba


Aktiva : Pendapatan dan laba :
Aktiva lancer Hasil penjualan
Investasi jangka panjang Pendapatan bukan usaha
Aktiva tetap berwujud Laba tidak bisa
Aktiva tetap tidak berwujud Laba lain-lain
Biaya yang ditangguhkan
Aktiva lain-lain

Kewajiban/pasiva : Biaya dan rugi :


Hutang lancer/jangka pendek Harga pokok penjualan
Pendapatan yang diterima dimuka Biaya penjualan
Hutang jangka panjang Biaya administrasi dan umum
Hutang lain-lain Biaya bukan usaha
Kerugian tidak bisa
Modal :
Perusahaan perseorangan
Modal pemilik
Perseroan
Modal saham yang disetor
Agio/disagio saham
Cadangan-cadangan
Laba tidak dibagi
Modal lain-lain

Siklus System Informasi Akuntansi :


1. Siklus Pengeluaran : serangkaian kegiatan pemrosesan atau terkait yang berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang dan jasa untuk menjalankan operasional perusahaan
( Romney an Steinbart, 2015: 462 ), terdiri dari :
a. Sistem akuntansi pembelian ( Mulyadi , 2001:299) : merupakan system yang digunakan
dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
b. Sistem akuntansi pengeluaran kas ( Hall, 2007 :330) merupakan proses pembayaran atas
kewajiban yang timbul akibat adanya system pembelian.
2. Siklus Penerimaan : rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang
terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa kepada pada pelanggan dan menagih kas
sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut (Romney dan Steinbart, 2015: 462),
yaitu terdiri dari :
a. Sistem akuntansi penjualan : sekumpulan prosedur yang melaksanakan, mencatat,
menghitung, mendokumentasi dan memberikan informasi penjualan, mulai dari
diterimanya pesanan penjualan sampai dengan mencatat timbulnya tagihan piutang usaha.
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit
maupun secara tunai.
1. Sistem penjualan tunai : system yang ilakukan oleh perusahaan dengan cara
mewajibkan pembelian melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian
dicatat oleh perusahaan ( Mulyadi, 2001 :455)
2. Sistem penjualan kredit : system yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk
jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut
( Mulyadi, 2001 :455)
b. Sistem akuntansi penerimaan kas : jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpau untuk melaksanakan kegiatan penerimaan kas dari penjualan rutin dan tidak rutin
berdasarkan ketentuan-ketentuan dari perusahaan yang berangkat ( Mulyai, 2001 :455)

Kesimpulan :
Siklus pengeluaran  pembelian dan pengeluaran kas
Siklus penerimaan  penjualan kridit dan penjualan tunai.

Tutorial si apik : Part 1 dan part 2


https://www.youtube.com/watch?v=3zKMsH-Qr2A
https://www.youtube.com/watch?v=ahpBGFPxR98

Tutorial si apik :
https://youtu.be/tgwsGs-Zoj0

Tutorial belajar akuntansi dasar :


https://youtu.be/jQ2vOo_lPdA

Toturial si apik part 1 dan part 2


https://www.youtube.com/watch?v=v1qTYAXNcqk
https://www.youtube.com/watch?v=Agv3KrghPO4
Laporan keuangan : Neraca
Aturan debet dan kredit yang diperluas perkiraan neraca :

Neraca
Per tgl,bln,tahun
Aktiva Kewajiban/Pasiva
Perkiraan Aktiva Perkiraan Kewajiban/Pasiva

Debet Kredit Debet Kredit


Untuk penambahan Untuk pengurangan Untuk Pengurangan Untuk penambahan

Modal
Perkiraan Modal

Debet Kredit
Untuk pengurangan Untuk penambahan

Debet dapat berarti : Kredit dapat berarti :


Menambah perkiraan aktiva Mengurangi perkiraan aktiva
Mengurangi perkiraan kewajiban Menambah perkiraan kewajiban
Mengurangi perkiraan Modal Menambah perkiraan modal
Laporan keuangan : Rugi laba

Perkiraan Modal

Debet Kredit
Mengurangi modal Menambah modal

Perkiraan Beban Perkiraan Pendapatan

Debet Kredit Debet Kredit


Untuk Untuk Untuk Untuk
Penambahan Pengurangan Pengurangan Penambahan
Contoh : Rasio keuangan

Analisa keuangan :
Rasio keuangan dirancang untuk membantu kita mengevaluasi laporan keuangan.
A. Rasio Likuiditas :
Aset Likuid /Liquid Asset : suatu asset yang dapat dikonversi menjadi kas dengan cepat
tanpa harus mengurangi harga asset tersebut terlalu banyak.
Rasio Likuiditas/Liquidity Rations : Rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan
asset lancer perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya.
1. Rasio lancer/Current Rations : Rasio ini dihitung dengan membagi asset lancar dengan
kewajiban lancer. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi
oleh asset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat.
Rumus : Rasio lancar : Aset lancar

Kewajiban lancar

2. Rasio cepat/quick ratio/acid test : Rasio ini dihitung dengan mengurangi persediaan
dengan asset lancer, kemudian membagi sisanya dengan kewajiban lancar.
Rumus : Rasio Cepat : Aset lancar – persediaan

Kewajiban lancar

B. Rasio Manajemen Aset/ rasio management rations


Rasio yang mengukur seberapanefektif sebuah perusahaan mengatur asetnya.
1. Rasio perputaran persediaan/ Inventory turnover ratio : rasio dihitung dari membagi
penjualan engan persesiaan. Rasio menunjukkan berapa kali pos tersebut berputar
sepanjang tahun.
Rumus : Rasio perputaran persediaan : Penjualan

Persediaan

2. Rasio perputaran asset tetap/fixe assets : rasio penjualan terhaap asset tetap bersih. Rasio
ini mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan pabrik dan peralatannya.
Rumus : Rasio perputaran asset tetap : Penjualan

Aset tetap bersih

3. Rasio perputaran total asset/ total asets turnover ratio : rasio dihitung dengan membagi
penjualan dengan total asset.
Rumus : Rasio perputaran total asset : Penjualan

Total Aset
C. Rasio Manajemen Utang/ Financial leverage : Penggunaan pendanaan utang
Rasio utang/ debt rasio : rasio total utang terhadap total aset
Rumus : Rasio utang : Total utang
Total aset
D. Analisis Rasio keuangan pada Si Apik
1. Rasio Likuiditas :
Rumus Rasio cepat : Total Aset Lancar – Total Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban jangka pendek


Penjelasan :
Nilai rasio cepat adalah sebesar 41,96
Artinya : Nilai asset lancar setelah dikurangi nilai persediaan mampu membiayai
kewajiban jangka pendek sebesar 41.96 atau Rp.41,96 aset lancar mampu membiayai
Rp.1 kewajiban jangka pendek.

2. Rasio Solvabilitas
Rumus : Rasio Utang terhadap Modal : Total Kewajiban

Total Modal dan Saldo Laba


Penjelasan :
Nilai Rasio Utang terhadap Modal adalah sebesar 0,02
Artinya total kewajiban dapat dipenuhi dari 0,02*100% total modal dan saldo laba

3. Rasio Profitabilitas
Rumus : Tingkat Pengembalian Modal : Laba Setelah Penarikan Pemilik/Prive

Total Modal
Penjelasan :
NiLai Tingkat Pengembalian Modal adalah sebesar -0,2519.
Artinya : Laba setelah penarikan oleh pemilik dapat mengembalikan ( -0,2519*100%)
Modal dan Saldo Laba

4. Rasio Perputaran Modal Kerja


Rumus : Perputaran Modal Kerja : Penjualan

Aset Lancar-Kewajiban Jangka Pendek


Penjelasan :
Nilai Perputaran Modal Kerja adalah sebesar 0,0972 kali
Artinya : setiap Rp.1 kelebihan Aset Lancar apat menghasilkan Rp.0,0972 penjualan.

5. Rasio Kinerja Operasi


Gross Profit Margin :
Rumus : Gross Profit Margin : Laba Kotor

Penjualan
Net Profit Margin :
Rumus : Net Profit Margin : Laba Bersih

Penjualan
Penjelasan :
Nilai margin laba bersih aalah sebesar -3,78
Artinya : laba bersih diperoleh dari ( -3,78*100%) penjualan atau Rp. 1 penjualan
mampu menghasilkan Rp. -3,78 laba bersih.

6. Repayment Capacity :
Repayment Capacity : 75% x Laba Bersih
Penjelasan :
Repayment capacity adalah perhitungan yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan alam membaya kembali pinjamannya.

Sumber data :
https://repository.usd.ac.id/31030/2/142114048_full.pdf

PPT praktek Si Apik :


https://dailyrudy.wordpress.com/2016/12/26/si-apik-aplikasi-akuntansi-usaha-mikro-kecil-umk-
berbasis-android/

Cara Menghapus Transaksi Keuangan Masuk pada Paper.id 


https://support.paper.id/hc/id/articles/360016675631-Cara-Menghapus-Transaksi-Keuangan-
Masuk-pada-Paper-id

Anda mungkin juga menyukai