Indikator Kolaborasi
Menurut Trilling & Fadel (2009) Ssesorang dikatakan memiliki kemampuan
berkolaborasi, bila memenuhi indikator-indikator berikut ini:
1. Menunjukkan kemampuan bekerja secara efektif dan menghargai keberagaman anggota
tim.
2. Menunjukan fleksibilitas dan kemauan untuk menerima pendapat orang lain dalam
mencapai tujuan bersama
3. Berbagi tanggung jawab bersama dalam bekerja kolaboratif dan menghargai kontribusi
setiap anggota tim.
Sedangkan menurut Zubaidah (2018) menyebutkan indikator kolaborasi dapat
diukur melalui:
1. memberi dan menerima umpan balik dari setiap anggota kelompok
2. berbagi tugas
3. mengakui keterampilan, pengalaman, kreativitas, dan kontribusi orang lain
4. mendengarkan kekhwatiran, pendapat, dan gagasan orang lain
5. menengarkan orang lain dalam situasi konflik, dan
6. mendukung keputusan kelompok. Keterampilan kolaboratif dapat dilatihkan melalui
strategi coopererative learning.
Misalnya dalam pembelajaran aljabar tentang barisan dan deret, siswa dapat
berkolaborasi untuk menentukan rumus deret ataupun barisan dan bagaimana cara
menyampaikan proses penemuan polanya. Sedangkan dalam statistika, siswa dapat
berkolaborasi untuk menyajikan data dan menyampaikan reasoning pilihan penyajian data
yang disepakati kelompok. bisa jadi siswa mampu memilih namun tidak semua memiliki
reasoning yang kuat. Kelompok kolaboratif yang baik akan mampu mendorong anggota
kelompok untuk memiliki reasoning yang kuat. Siswa akan terdorong untuk secara mandiri
melakukan aktivitas yang meningkatkan keterampilan reasoning jika siswa menyadari
pentingnya keterampilan tersebut dan siswa memiliki integritas dan tanggungjawab yang
ditopang oleh kesadaran kelompok. Bagaimana kelompok kolaboratif dapat berjalan dengan
baik tergantung kepada kesiapan guru dalam mengorganisasi kelas.
Langkah-langkah Kolaborasi
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran kolaboratif.
1. Para siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendiri-
sendiri.
2. Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis.
3. Kelompok kolaboratif bekerja secara bersinergi mengidentifikasi, mendemontrasikan,
meneliti, menganalisis, dan memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah
dalam LKS atau masalah yang ditemukan sendiri.
4. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah, masing-masing
siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap.
5. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak (selanjutnya diupayakan agar semua
kelompok dapat giliran ke depan) untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok
kolaboratifnya di depan kelas, siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati,
membandingkan hasil presentasi tersebut, dan menanggapi. Kegiatan ini dilakukan
selama lebih kurang 20-30 menit.
6. Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi,
dan revisi (bila diperlukan) terhadap laporan yang akan dikumpulan.
7. Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun
perkelompok kolaboratif.
8. Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan
berikutnya, dan didiskusikan.