DAN IDEOLOGI-
IDEOLOGI
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPU :
PROF. Dr. PARGAULAN SIAGIAN, M.Pd
2
Sikap
Epistemologis
dan Etika
TUJUAN DAN
IDEOLOGI
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
Tujuan
Pendidikan
Suatu Tinjauan
3
1.
SIKAP EPISTEMOLOGI
DAN ETIKA
IDEOLOGI
Dalam sosiologis ideologi adalah suatu filsafat
yang bernilai kaya atau pandangan dunia yang
menyeluruh, suatu sistem ide dan keyakinan yang
saling mengunci
satu dengan lainnya
Jadi ideologi yang dipahami di sini
menjadi persaingan sistem
kepercayaan, menggabungkan kedua
sikap nilai epistemologis dan nilai
moral, tanpa arti yang bermaksud
merendahkan
5
“
TEORI PERRY
Dualisme
Multiplisitas
Relativisme
6
DUALISME
Pandangan dualistik
dicirikan oleh dikotomi sederhana dan
ketergantungan yang kuat pada
keabsolutan dan otoritas sebagai sumber
kebenaran, nilai, dan kontrol.
7
Sehingga dalam hal keyakinan
epistemologis, Dualisme
menyiratkan
pandangan absolutis terhadap
pengetahuan yang dibagi Dalam hal keyakinan etika,
menjadi dua yaitu kebenaran Dualisme berarti bahwa semua
dan kepalsuan, bergantung tindakan hanya dinilai atas benar
pada otoritas (penguasa) atau salah.
sebagai arbiter/wasit.
Pengetahuan tidak dinilai
secara rasional, tetapi dinilai
dengan mengacu pada otoritas.
8
“
Multiplisitas
Pandangan multiplistik mengakui adanya
pluralitas jawaban, pendekatan
atau perspektif, baik yang bersifat
epistemologis ataupun etis, tetapi tidak
memiliki dasar pilihan rasionalt antara
alternatif-alternatif.
9
Relativisme
✦ Secara epistemologis, Relativisme mengharuskan pengetahuan,
jawaban dan pilihan dilihat sebagai suatu yang bergantung pada fitur
dari konteks, dan dievaluasi atau dibenarkan dalam sistem atau
prinsip-prinsip yang
diatur.
10
B. FILSAFAT MATEMATIKA PRIBADI
Menerapkan teori Perry pada Filsafat Matematika Personal
Pandangan Dualistik Pandangan Multiplistik Pandangan Relativistik
Pandangan dualistik terhadap Jawaban dan rute ganda untuk Mengakui adanya berbagai jawaban
matematika menganggapnya sebuah jawaban adalah diakui, dan pendekatan terhadap
berhubungan dengan fakta, aturan, namun dianggap sebagai sama-sama permasalahan matematika, dan bahwa
prosedur yang benar dan kebenaran sah, atau hanya sebagai evaluasinya bergantung
sederhana yang ditentukan oleh masalah preferensi pribadi seorang. pada sistem matematika, atau
otoritas mutlak konteksnya secara keseluruhan.
Matematika dipandang Tidak semua kebenaran matematika, Matematika bergantung pada sistem atau
sebagai tetap dan pasti, tetapi jalurnya atau kerangka yang diadopsi, dan
memiliki struktur yang unik. aplikasinya telah diketahui, sehingga terutama pada logika inner (inner)
Mengerjakan memungkinkan untuk menjadi kreatif matematika. yang menyediakan prinsip-
dalam prinsip dan kriteria untuk evaluasi.
matematika sama dengan
matematika dan juga penerapannya.
mengikuti aturan
Namun, kriteria untuk memilih dari
multiplisitas ini masih kurang.
11
C. POSISI ETIKA
Dualisme Etika
Dualisme etika menghubungkan isu-isu moral dengan
otoritas mutlak tanpa alasan rasional, dan
menyangkal legitimasi nilai-nilai alternatif atau
perspektif.
“Multiplisitas Etika
Pandangan Multiplistik etika mengakui bahwa adanya
perspektif moral berbeda pada setiap masalah yang ada,
tetapi tidak memiliki landasan
rasional atau prinsip untuk pilihan atau pembenaran.
Sementara pandangan seperti ini memungkinkan bahwa
preferensi individu mungkin
sama-sama valid, pandangan ini mempertahankan
himpunan nilai-nilai dan kepentingannya sendiri.
13
“Relativistik Etika
Posisi ini membutuhkan set nilai yang
konsisten dan berprinsip, ditambah dengan
pengakuan legitimasi alternatif.
14
D. MENGGABUNGKAN
PERBEDAAN
Dualistik Multiplistik Relativistic
15
Model-model ideologi
1. pandangan ini melihat matematika sebagai sesuatu yang
pasti, terdiri dari kebenaran mutlak dansangat tergantung
pada otoritas tingkat kepentingan yang diberikan, dan
identifikasi terhadap otoritas.
Absolutisme dualistic 2. Perspektif keseluruhannya ditandai penataan dunia
kedalam dikotomi sederhana, seperti kami
dan mereka, baik dan buruk, benar dan salah, dan
dikotomi sederhana lainnya;
16
1. Matematika dipandang sebagai tubuh
pengetahuan benar, tetapi kebenaran ini
tergantung pada struktur dalam dari
matematika (yaitu logika dan bukti)
bukan otoritas
2. Dibedakan menjadi :
a. Absolutisme relativistic terpisah. :
Ideologi ini berfokus pada struktur,
system formal dan relasi, perbedaan,
kritik, analisis dan argumen.
Absolutism relativistik b. Absolutisme relativistik terhubung :
Pengetahuan matematika dipandang
sebagai hal yang mutlak, namun
menekankan pada peran individu dalam
mengetahui, dan kepercayaan dirinya
dalam memahami, menguasai dan
bagaimana memahami subjek
17
1. Posisi ini menggabungkan
pandangan fallibilist atas
pengetahuan matematika
(construtivism sosial) dan
nilai-nilai terkait dengan
keadilan sosial, dalam
kerangka relativistik,
Fallibilisme relativistik dengan menerima adanya
kebergandaan perspektif
intelektual dan moral.
2. Dua tema sentral dari
ideologi ini adalah
masyarakat dan
pembangunan
18
E. Penilaian Teori Perry dan Alternatifnya
Kohlberg (1969)
1. pra-konvensional (moralitas
egosentris),
Mengembangkan hirarki 2. konvensional (penilaian moral
perkembangan moral. tergantung pada norma-norma
Hirarki ini konvensional),
memiliki tiga tingkatan: 3. pasca-konvensional dan
berprinsip (keputusan moral
didasarkan pada prinsip-prinsip
universal).
19
Belenky et al. (1986)
Menawarkan teori perkembangan sebagai alternatif
teori Perry. Tahapannya :
1. Kediaman,
2. Penerimaan
Pengetahuan,
3. Pengetahuan subjektif,
4. Pengetahuan
5. Pengetahuan yang dikonstruksi.
20
2.
Tujuan Pendidikan: Suatu
Tinjauan
21
A. Sifat Tujuan Pendidikan
Menurut Taba (1962),
Objectives Aims
22
Pendidikan adalah kegiatan yang disengaja,
dan pernyataan dari niat yang mendasari
merupakan tujuan pendidikan.
Carr dan Kemmis (1986) Tujuan Pendidikan
adalah bukan produk akhir yang padanya
proses pendidikan merupakan sarana
instrumental. Tujuan pendidikan merupakan
ekspresi nilai-nilai dimana beberapa karakter
pendidikan khas yang diberikan, atau yang
dianut dari, apa pun ‘cara’ yang sedang
digunakan.
23
B. Tujuan Pendidikan Matematika
Tujuan pendidikan Akibatnya, tujuan
matematika adalah pendidikan
niatan yang matematika harus
mendasari konsisten dengan
pendidikan tujuan umum
matematika dan pendidikan.
lembaga-lembaga
24
C. Tujuan Pendidikan Kelompok sosial: Analisis
Williams
Williams (1961) Tujuan mereka
menyebutkan 3 kelompok: adalah ‘pendidikan untuk
industrial trainer (pelatih semua’, untuk
industri), humanis, dan memberdayakan kelas
pendidik masyarakat pekerja untuk berpartisipasi
dalam lembaga-lembaga
demokratis masyarakat, dan
untuk lebih berbagi dalam
kesejahteraan gugus industri
modern.
25
D. Unsur-unsur Ideologi Pendidikan Matematika
Tingkat dasar mencakup posisi epistemologis dan etis
secara keseluruhan, terdiri dari epistemologi, filsafat
matematika dan satu set nilai-nilai moral dan lainnya.
26
Thanks!
27