Anda di halaman 1dari 12

THE PHYLOSOPHY OF MATHEMATHICS EDUCATION

BY : PAUL ERNEST
BAB III
KONSTRUKTIFISME SOSIAL SEBAGAI
FILSAFAT MATEMATIKA

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA


NAMA DOSEN : DR. PARGAULAN SIAGIAN, M.PD

NAMA : HERMANTO MANIHURUK


KELAS : B-2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
NIM : 8216172003
PAUL ERNEST
KONSTRUKTIFISME SOSIAL SEBAGAI FILSAFAT MATEMATIKA

Konstruktivisme Sosial
Dasar untuk menggambarkan pengetahuan matematika sebagai konstruksi sosial dan untuk mengadopsi nama
ini adalah tiga:
1. Dasar pengetahuan matematika adalah pengetahuan linguistik,
2. kesepakatan (convention) dan aturan;
3. bahasa adalah konstruksi sosial
TINJAUAN TENTANG KONSTRUKSI SOSIAL
Asumsi yang mendukung :
a. Seorang individu memiliki pengetahuan subyektif tentang
matematika
b. Publikasi perlu tetapi tidak cukup membuat pengetahuan subjektif menjadi pengetahuan objektif matematika
c. Melalui penerbitan heuristik Lakatos, pengetahuan menjadi pengetahuan obyektif matematika
d. Kriteria obyektif untuk mengritik pengetahuan matematika yang terpublikasi didasarkan pada pengetahuan
objektif bahasa, seperti matematika.
e. Pengetahuan subyektif matematika yang diinternalisasikan secara luas, akan merekonstruksi pengetahuan
objektif
f. Kontribusi individu dapat menambahkan, melakukan restrukturisasi atau reproduksi pengetahuan matematika
MASALAH YANG SEGERA MUNCUL DARI KONSTRUKSI SOSIAL

Identifikasi objektivitas sosial atau diterima secara sosial.

Masalah kedekatan konstruktivisme sosial pada sosiologis atau


empiris lain dalam menguraikan matematika.
PENGETAHUAN OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF

Hakekat Pengetahuan Obyektif dan Subyektif 1. Pengetahuan subjektif


adalahpengetahuan dunia 2.
2. pengetahuan objektif adalah dunia 3,

Peranan Pengetahuan objektif dan Subyektif dalam Matematika

Pengetahuan objektif : menyatakan Matematika yang secara simbolis

Pengetahuan Subyektif: menjelaskan asal-usul pengetahuan matematika baru


Konstruktifisme Sosial: Pengetahuan Obyektif Kita perlu membenarkan uraian pengetahuan matematika
obyektif dengan mendemonstrasikan

Objektivitas matematika berarti bahwa baik pengetahuan


Obyektifitas dalam Matematika
maupun obyek matematika memiliki keberadaan otonom

Kompetensi linguistik terdiri dari kemampuan untuk


Dasar Linguistik dari
berkomunikasi secara linguisti dan ktergantung pada aturan
Objektivitas dalam Matematika
umum bersama, sesuai dengan penggunaan umum.

Dasar Linguistik Mengakomodasi Perubahan Konseptual


memberikan pengetahuan matematika sehari-hari dengan
landasan aman
Jaminan Konvensionalis untuk Pengetahuan Matematika

langkah-langkah dalam matematika didasarkan bukti dengan


mengurangi beberapa aturan dasar kesimpulan logis

Obyek-obyek Matematika
Objektivitas pengetahuan matematika sosial, yang didasarkan atas dukungan
aturan bahasa, diperlukan komunikasi yang kita kenal dan diterima secara sosial
juga yang keberadaannya menjadi independen bagi objek matematika

Asal-usul Pengetahuan Matematika

Matematika merupakan konstruksi sosial, maka tersirat bahwa


matematika objektif pengetahuan adalah produk dari manusia
Varietas penciptaan matematika Matematika diakui sebagai hypothetico-deduktif

Penerapan Pengetahuan penerapan pengetahuan matematika ditopang oleh hubungan


Matematika erat antara matematika dan ilmu pengetahuan baik sebagai
badan pengetahuan dan sebagai bidang penyelidikan, metode
berbagi dan masalah
Pengujian Kritis terhadap Proposal Penjelasan konstruktivis sosial pengetahuan matematika
yang berpotensi memenuhi kriteria kecukupan akan
filsafat matematika, karena pengetahuan membicarakan,
ontologi, aplikasi dan praktik

Kebenaran matematika didasarkan pada kesepakatan sosial,


Matematika adalah Sembarang maka keduanya berubah-ubah dan relatif
dan Relatif
Kesembarangan matematika berdasarkan kenyataan bahwa pengetahuan matema
Kesembarangan didasarkan pada kesepakatan dan aturan linguistik
Dengan mengadopsi secara objektif definisi konstruktivisme sosial maka
Relavatisme
akan membuka tuduhan relativisme
Kegagalan Konstrukfism untuk Menentukan sembarang
Kelompok Sosial
Pernyataan konstruktivisme sosial yang diberikan mengacu pada ‘penerimaan sosial’,
‘konstruksi sosial’ dan objektivitas sebagai sosial. Namun hal itu gagal untuk menentukan
dengan cara apa pun kelompok- kelompok sosial yang terlibat, dan untuk istilah sosial
memiliki makna, itu harus mengacu pada kelompok tertentu

Konstruktivisme Sosial mengasumsikan Bahasa Alam Unik


Konstruktivisme sosial menggunakan pembenaran konvensionalis untuk pengetahuan
matematika.

Keberatan-keberatan yang muncul Sebelumnya

Penerimaan Sosial Berbeda dengan Objektivitas.

Dalam pemahaman penafsiran sosial berikut terdapat perbedaan


yaitu
1. Sifat penting objektivitas
2. Keberadaan objektif
3. Penafsiran sosial
Konstruktivisme sosial tidak cukup untuk menjamin
pengetahuan matematis
Pengetahuan matematika dibenarkan sebagai pengetahuan
hypothetico-deduktif, yang, dalam kasus pengetahuan yang
diperoleh, melibatkan bukti.

Konstruktivisme sosial mencampur-adukkan konteks penemuan


dan pembenaran dan melakukan kesalahan psychologism
Alam itu harus diperlakukan secara filosofis, dan tidak secara
psikologis, untuk menghindari psychologism
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai