Anda di halaman 1dari 14

Konstruktivisme Sosial Sebagai Filsafat

Matematika

Oleh :
Kelompok II

KARYANTO (G2I123017)

DEWI PURNAMA PUTRI POU (G2I123015)

FENI YATIN (G2I123023)


Konstruktivisme Sosial
Konstruktivisme Sosial memandang
matematika sebagai konstruksi sosial. Hal
ini mengacu pada sifat tradisional, dalam
menerima kenyataan bahwa bahasa
manusia, peraturan dan kesepakatan
memainkan peran kunci dalam
mengembangkan dan membenarkan
kebenaran matematika. Diambil dari kuasi-
empirisme, epistemologi fallibilist,
termasuk pandangan bahwa pengetahuan
dan konsep matematika berkembang dan
berubah.
Tinjauan tentang Konstruksi Sosial
Sebagaimana quasi-empirisme, fokus utama konstruksi sosial adalah
asal- usul pengetahuan matematika, dibandingkan pembenarannya.
Pengetahuan matematika baru yang dihasilkan dapat berupa
pengetahuan subjektif ataupun objektif, dan memberi ciri khusus
pada konstruktivisme sosial dengan menganggap keduanya
merupakan bentuk pengetahuan, dan menghubungkan keduanya
dalam siklus kreatif. Ini bukanlah hal yang luar biasa dalam
memandang pengetahuan subyektif dan pengetahuan subyektif
yang diperlakukan secara bersama dalam filsafat, sebagaimana
dalam Popper (1979).
Asumsi yang mendukung catatan konstruktivis sosial untuk penciptaan
pengetahuan sebagai berikut :

 Seorang individu memiliki pengetahuan subyektif tentang matematika


 Publikasi adalah perlu (tetapi tidak cukup) agar pengetahuan subjektif menjadi
pengetahuan objektif matematika
 Melalui penerbitan heuristik Lakatos, pengetahuan menjadi pengetahuan obyektif
matematika
 Heuristik ini tergantung pada kriteria objektif
 Kriteria obyektif untuk mengritik pengetahuan matematika yang terpublikasi
didasarkan pada pengetahuan objektif bahasa, seperti matematika.
 Pengetahuan subyektif matematika yang diinternalisasikan secara luas, akan
merekonstruksi pengetahuan objektif
 Kontribusi individu dapat menambahkan, melakukan restrukturisasi atau reproduksi
pengetahuan matematika
Masalah yang Segera Muncul dari Konstruksi Sosial

 Identifikasi objektivitas sosial atau diterima secara sosial

 Masalah kedekatan konstruktivisme sosial pada sosiologis atau


empiris lain dalam menguraikan matematika.
Hakekat Pengetahuan Obyektif dan Subyektif

PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
SUBYEKTIF
OBYEKTIF

pengetahuan subyektif adalah pengetahuan yang lebih


pengetahuan objektif adalah pengetahuan yang bersifat terkait dengan pengalaman pribadi, interpretasi individu,
umum, independen dari individu, dan bersifat abstrak. dan pandangan subjektif terhadap dunia. Ini bisa berupa
Ini sering kali terkait dengan fakta-fakta yang dapat opini, keyakinan, atau pemahaman yang dipengaruhi
diuji dan diverifikasi secara empiris. Pengetahuan oleh pengalaman, nilai, dan sudut pandang individu.
objektif sering dianggap sebagai pengetahuan yang Pengetahuan subyektif sering kali bersifat lebih personal
dapat diterima secara luas karena sifatnya yang tidak dan sulit untuk diuji secara objektif karena keterlibatan
tergantung pada pandangan subjektif individu. langsung individu dalam proses pembentukannya..
psychologisme dapat mengikuti aspek obyektif dari konstruktivismE

Dasar Linguistik dari Objektivitas dalam


Konstruktifisme Sosial: Obyektifitas dalam Matematika
Matematik
Pengetahuan Obyekti

Pengetahuan ini adalah


Sementara falibilitas menjadi asumsi
pengetahuan dasar matematika
pokok konstruktivisme sosial, fakta
Pengetahuan matematika dan penalaran logis, beserta
menunjukkan bahwa objektivitas
obyektif dengan aplikasinya. Komunikasi
pengetahuan matematika dan objek
mendemonstrasikan baik linguistik memerlukan aturan-
matematika adalah ciri matematika
objektivitas dari apa yang aturan dan konvensi-konvensi
yang diterima secara luas, dan dapat
dimaksud, maupun fakta yang bahasa– yang mewujudkan
dijelaskan peruntukannya oleh
memang dijamin oleh makna, adalah dibutuhkan.
filsafat matematika apa pun.
pengetahuan.
Dasar Linguistik dari Objektivitas dalam Matematika

Kompetensi linguistik terdiri dari kemampuan untuk berkomunikasi secara


linguistik. Hal ini pada gilirannya tergantung pada penggunaan bersama
bentuk-bentuk tata bahasa, hubungan antara istilah, dan penerapan
bentuk dan deskripsi situasi, termasuk berbagi makna istilah, setidaknya di
publik yang diamati, perilaku yang digunakan. Ini juga tergantung pada,
kemampuan untuk saling berhubungan konteks sosial dan bentuk-bentuk
diskursus tertentu.
Dasar Linguistik dari Logika

Hal yang sama dapat dikatakan untuk


logika dalam bahasa. Penggunaan Bentuk-bentuk yang lebih abstrak dan kuat dari
istilah-istilah logika kunci seperti logika yang digunakan dalam matematika, juga
‘tidak’, ‘dan’, ‘atau’, ‘berimplikasi’, ‘jika berada pada logika yang tertanam dalam
dan hanya jika’, ‘memuat’, ‘terdapat’, penggunaan bahasa alamiah. Namun, aturan-aturan
‘untuk semua’, ‘adalah’, dan dan makna logika matematika menyatakan versi
seterusnya, secara ketat mengikuti terformalkan dan penghalusan logika ini. Mereka
aturan-aturan linguistik. memperbaiki sebuah eratan himpunan permainan

bahasa yang tumpang tindih dengan logika bahasa

alami
Dasar Linguistik Mengakomodasi Perubahan Konseptua

Telah dikemukakan, pada alasanconvetionalist bahwa pengetahuan


matematika sehari-hari adalah pengetahuan linguistik, dan aman terhadap
kebutuhan nyata dari keteraturan dan penggunaan bahasa. Tapi
sementara konvensi linguistik memberikan pengetahuan matematika
sehari-hari dengan landasan aman, demikian juga ia menyediakan alasan
untuk perubahan dalam matematika, seperti konvensi dan penggunaan
linguistik berkembang dari waktu ke waktu. Matematika, seperti
pengetahuan alam lain pada dasarnya tergantung pada asumsi linguistik.
Fallibilism memaksa kita untuk mengakui keberadaan mereka, serta
perubahan sifat mereka, di atas perjalanan waktu
an Mat e m at ik a
s untuk Pe n g e t ahu
n an Ko nve nsio nali
Jami

Menurut pandangan konstruktivis sosial, pengetahuan matematika

tidak sempurna, dalam arti bahwa ia terbuka untuk di revisi, dan

obyektif yaitu diterima secara sosial dan dicermati publik yang sesuai.

Pengetahuan matematika yang valid adalah pengetahuan yang diterima

berdasarkan pada basis dimana menjadi pengetahuan dijustifikasi

publik (pembuktian dipublikasikan) yang telah lolos (atau telah

dirumuskan dalam kebenaran) dari kecermatan dan kritik publik


Obyek-obyek Matematika

Dalam bahasa alami, setiap


Objektivitas pengetahuan rangkaian yang dimainkan bahasa
matematika sosial, yang didasarkan dapat dianggap sebagai wacana,
atas dukungan aturan bahasa, termasuk satu rangkaian bahasa,
diperlukan komunikasi yang kita aturan dan kebenaran, bersama-
kenal. Diterima secara sosial juga sama membuat sebuah teori
yang keberadaannyamenjadi naif. Terkait dengan wacana dan
independen bagi objek matematika. fungsinya adalah wilayah
Untuk melekatkan dalam aturan dan semantik, dalam lingkup berupa
kebenaran matematika wacana. Ini adalah digambarkan
adalahasumsi, bahkan pernyataan, secara informal rangkaian
bahwa konsep dan objek matematika entitas, dengan sifat dan
memiliki eksistensi objektif hubungan tertentu yang
ditentukan oleh teori naif yang
terkait
Asal-usul
Pengetahuan
Matematika Dalam
menerima bahwa
matematika
Varietas penciptaan
merupakan
matematika
konstruksi sosial, Penerapan Pengetahuan
sifatnya objektif
maka tersirat Matematika
pengetahuan
bahwa matematika Lakatos ‘mengatakan bahwa
matematika sedang matematika adalah kuasi-
objektif
diformulasikan dan empiris-deduktifhypothetico
pengetahuan adalah
dikembangkan sebagai sistem. Dalam hal ini, kita
produk dari
hasil dari kontribusi mengakui yang lebih dekat
manusia. hubungan antara matematika
baru, yang mungkin
baik restrukturisasi dan ilmu pengetahuan empiris
daripada kemungkinan
pengetahuan yang ada
kemutlakan filsafat
atau hanya tradisional. Hal ini tercermin
menambahnya. dalam kemiripan dekat antara
teori matematika dan teori
Pengujian Kritis terhadap Proposal
Penjelasan konstruktivis sosial  Matematika adalah Sembarang dan Relatif

pengetahuan matematika yang  Kesembarangan

berpotensi memenuhi kriteria  Relavatism

kecukupan akan filsafat  Kegagalan Konstrukfism untuk Menentukan sembarang

matematika, karena Kelompok Sosial

pengetahuan membicarakan,  Konstruktivisme Sosial mengasumsikan Bahasa Alam

ontologi, aplikasi dan praktik. Unik

Bagaimanapun, sejumlah  Keberatan-keberatan yang muncul Sebelumnya:

kritikan dan beberapa  Penerimaan Sosial Berbeda dengan Objektivitas

penjelasan, dan ini harus  Konstruktivisme sosial tidak cukup untuk menjamin

diantisipasi dan dijawab pengetahuan matematis


 Konstruktivisme sosial mencampur-adukkan konteks

penemuan dan pembenaran dan melakukan kesalahan

psychologism

Anda mungkin juga menyukai