Anda di halaman 1dari 3

Belajar Logika

Hawe Setiawan dan Pitra Sujawoto

APA ITU LOGIKA?

Setahu kami, logika sesungguhnya adalah bagian penting dari lsafat. Mana ada lsafat tanpa
logika? Cabang lsafat yang satu ini sibuk "berpikir tentang berpikir".

Orang yang belajar logika memusatkan perhatiannya pada cara berpikir dan berargumentasi.
Dengan belajar logika, kita berkhtiar menyusun pernyataan yang bisa dimengerti oleh akal sehat,
menarik kesimpulannya yang sahih, dan menyampaikan gagasan yang substansinya benar.
Dengan kata lain, itulah ikhtiar untuk bernalar. Siapa tahu, dengan ikhtiar begitu, orang bukan
hanya mampu bernalar melainkan sanggup bersikap bijak.

Sekurang-kurangnya, dengan belajar logika, kita bisa berlatih memeriksa pernyataan. Istilah
teknis buat pernyataan adalah "proposisi". Setiap proposisi, sudah pasti, bisa benar bisa pula
salah.

Misalnya, ada seorang mahasiswa Unpas yang bilang begini: "Waktu hujan sore hari, kilat
menyambar pohon kenari." Kalau ternyata hujan yang dia maksudkan berlangsung jam tujuh pagi,
atau kalau ternyata pohon kenari yang dia maksudkan tidak hangus sama sekali, proposisinya
bisa disebut keliru.

Contoh lain, seorang mahasiswi DKV bilang begini: "Matahari terbit di timur dan tenggelam di
Barat." Kalau ternyata bumilah yang mengelilingi matahari, bukannya matahari yang mengelilingi
bumi, pernyataan si mahasiswi sesungguhnya tidak bisa diterima berdasarkan logika. Bukankah
mestinya yang "terbit" dan "tenggelam" itu bumi?

Dalam hal ini, kesahihan dan kebenaran sebuah pernyataan kita periksa berdasarkan asosiasi
antara isi pernyataan dan isi pengalaman. Begitulah yang lazim dilakukan untuk pernyataan
empiris.

Itu baru menyangkut proposisi sederhana. Belum lagi kita pikirkan proposisi yang rumit alias
kompleks, dengan kalimat yang beranak cucu. Ambil contoh: seorang mahasiswa senior Unpas
yang lagi pusing menyusun skripsi membuat pernyataan serumit begini: "sebagai orang yang
berpendidikan tingggi, saya tidak percaya bahwa bumi itu bulat meskipun setiap penemuan ilmiah
menunjukkan bahwa hal itu benar, karena saya lebih suka mempercayai teori bahwa bumi itu
datar yang mudah diterima oleh nalar saya." Coba periksa, di mana kekeliruan pernyataan itu?
Bukankah di dalamnya ada semacam pertentangan? Bukankah ada contradictio in terminus?

Prinsip-prinsip dasar logika meliputi antara lain: kesahihan, keajegan, dan kelengkapan. Adapun
bentuk-bentuk logika meliputi proposisi, predikat, tautologi, kontradiksi, dan kontingensi. Istilah-
istilah aneh itu akan kita sebut-sebut sambil jalan saja.

Sudah pasti logika diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk lsafat, matematika, ilmu
komputer, juga dalam kehidupan sehari-hari. Kalaupun Vina Panduwinata pernah bernyanyi
bahwa "... ternyata asmara tak kenal dengan logika", anggap saja itu mah ungkapan orang yang
sedang cemburu atau patah hati.

PERKEMBANGAN LOGIKA

Usia logika niscaya setua usia peradaban manusia. Sejak manusia berpikir, sejak itu pula ada
logika, meskipun boleh lagi istilah "logika" itu sendiri baru tercetus di belakang hari. Sekadar
menyegarkan ingatan kita bersama akan panjangnya pengalaman kolektif dalam mengasah nalar,
dapat kita petik lintasan sejarah dan perkembangan logika sebagai ilmu bisa, dalam beberapa
periode berikut ini:

fi
fi
fi
fi
1. Sejarah pra-Socrates: Logika sebagai ilmu dimulai sejak zaman Yunani kuno. Sebelum
Socrates, lsuf Yunani menggunakan logika dalam diskusi dan debat loso s, meskipun
tidak dalam bentuk yang sistematis dan formal.

2. Periode Socrates-Aristoteles: Socrates dan Aristoteles memperkenalkan logika sebagai ilmu


yang mempelajari tata cara berpikir yang benar dan rasional. Aristoteles membuat konsep
dasar logika, seperti syllogisme, yang masih digunakan sampai sekarang.

3. Periode Peripatetic: Setelah Aristoteles, logika dipelajari dan dikembangkan oleh para lsuf
Peripatetic, seperti Theophrastus dan Strato, yang memperkenalkan konsep-konsep baru
seperti predikat dan proposisi.

4. Periode Scholastic: Logika memasuki era barunya selama masa Scholastic, yaitu periode
abad ke-12 hingga ke-15. Logika dikembangkan oleh para lsuf dan teolog Katolik Roma,
seperti Thomas Aquinas, yang memperkenalkan logika formal dan memasukkan logika ke
dalam lsafat dan teologi.

5. Periode Modern: Sejak abad ke-17, logika memasuki era barunya sebagai ilmu modern.
Matematikawan dan lsuf seperti Descartes, Leibniz, dan Boole memperkenalkan logika
matematika dan mengembangkan konsep-konsep baru seperti logika simbolik dan logika
digital.

6. Periode Kontemporer: Logika kontemporer memasuki era barunya pada abad ke-20.
Konsep-konsep baru bermunculan, misalnya logika fuzzy, logika temporal, dan logika
Bayesian muncul seiring perkembangan teknologi dan pengetahuan.

JENIS DAN BENTUK LOGIKA

Logika proposisional adalah salah satu sistem logika yang mempelajari tentang proposisi dan
operasi logika. Dalam sistem ini, proposisi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu proposisi benar,
proposisi salah, dan proposisi tak berkaitan. Operasi logika seperti konjungsi, disjungsi, dan
negasi digunakan untuk membentuk pernyataan baru dari beberapa proposisi. Tabel veritas
merupakan alat yang digunakan untuk menentukan kevalidan suatu pernyataan berdasarkan
proposisi yang digabungkan.

Sistem logika predikat adalah sistem logika yang mempelajari tentang predikat dan hubungan
antarpredikat. Predikat adalah kata atau frasa yang menjelaskan sifat atau kualitas dari suatu
objek. Dalam sistem ini, predikat dapat digabungkan dengan subjek untuk membentuk
pernyataan yang lebih kompleks. Konstruksi logika predikat memungkinkan kita untuk
mengevaluasi pernyataan dalam konteks yang lebih luas dan memahami hubungan
antarpernyataan.

Logika matematika adalah aplikasi logika dalam bidang matematika. Dalam logika matematika,
teorema dan hipotesis digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan benar. Proses deduksi
dan induksi digunakan untuk menentukan apakah suatu pernyataan benar atau salah. Logika
matematika memiliki peran penting dalam pengembangan matematika dan memberikan landasan
bagi teori matematika.

LOGIKA DALAM HIDUP SEHARI-HARI

Salah satu aplikasi logika dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam membuat keputusan. Logika
membantu kita untuk memahami dan menganalisis informasi dengan benar, membuat kesimpulan
yang logis dan tepat, dan membuat keputusan yang bijaksana. Dalam membuat keputusan,
konsep dasar logika membantu kita untuk membedakan antara fakta dan opini, memahami
hubungan antara fakta, dan membuat inferensi yang logis dan bermakna.

Logika juga memiliki aplikasi yang penting dalam bidang ilmu komputer. Dalam ilmu komputer,
logika digunakan untuk membuat algoritma, memprogram komputer, dan memecahkan masalah.
Konsep dasar logika membantu para ahli dalam bidang ini untuk memahami bagaimana logika
dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang kompleks dan membuat sistem yang e sien dan
efektif.

PENTINGNYA LOGIKA BAGI MAHASISWA DKV


fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
Mahasiswa DKV perlu mengasah logika untuk:

1. Berpikir kritis dan radikal: Berpikir kritis berarti tidak mampu mempertanyakan kembali hal-
ihwal yang dianggap lumrah. Berpikir radikal berarti mampu melihat segala sesuatu sampai
ke akarnya. Kemampuan berpikir kritis dan radikal ini penting bagi mahasiswa DKV karena
mereka harus dapat membuat desain yang terkait dengan masalah-masalah spesi k dan
memahami bagaimana desain mereka memengaruhi orang lain.

2. Berkomunikasi Efektif: disebut efektif berarti mampu menimbulkan efek sebagaimana yang
diharapkan. Logika membantu mahasiswa DKV memahami bagaimana membuat pesan
visual yang jelas dan efektif.

3. Belajar memecahkan masalah: desain pada dasarnya ikhtiar untuk memcahkan masalah.
Logika membantu mahasiswa DKV memahami bagaimana menganalisis masalah dan
mencari solusinya.

fi

Anda mungkin juga menyukai