Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM PEMBELAJARAN

Di Susun Oleh :

NAMA :
NIM :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA (UT)
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, dan hidayah-nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.sholawat dan salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi akhiruzzaman Agung Muhammad SAW yang membawa umat manusia dari zaman yang
gelap menjadi terang benderang, dan juga yang akan memberikan syafaat dan barokahnya kepada
umat islam nanti di yaumil-akhir.

Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas dan juga
untuk khyalak ramai sebagai bahan penmabah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat.

Makalah ini disusun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun,penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu saya sebagai penyusun makalah ini mohon
kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Penelitian
Tindakan kelas yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk saya sebagai Mahasiswa.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Matalagi, 17 November 2021

Munawir
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA ............................................................................................................................i

DAFTAR I ........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A.Latar Belakang..............................................................................................................................1
B.Perumusan Masalah....................................................................................................................2
C.Tujuan............................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3

A. Remedial Teaching atau Perbaikan Pembelajaran..................................................................3


B Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran...................................................................................4
CMelaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1........................................................................4
D Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 2.......................................................................5
E.Tindak Lanjut................................................................................................................................7

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan...................................................................................................................................9
B. Saran ...........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap
individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang
hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang didalamnya terjadi proses
siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara
guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap ( Hamalik, 2001 : 48 ).

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru
mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Sementara
siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar sehingga
terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang
optimal.

Seluruh lembaga pendidikan mempuanyai fungsi dan tanggung jawab yang sama
dalam melaksanakan proses pendidikan yang didalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan
serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk mencetak generasi yang matang dalam
segala bidang, baik sains, agama dan pengetahuan lainnya. Sehingga diharapkan anak didik
sebagai pusat pembelajaran mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.

Sebagai lembaga pendidikan sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga


siswa yang dihasilkan mampu berperan dalam persaingan global. Usaha ke arah tersebut
sudah banyak dilakukan oleh pihak lembaga terkait, dengan harapan akan mampu
menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik, yang pada ujungnya akan menjadikan
sekolah yang berkualitas.kenyataanya, usaha yang dilakukan pihak sekolah belum cukup
membuahkan hasil. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya prestasi belajar yang dimilki siswa.
Dalam proses belajar mengajar, rata-rata siswa kurang termotivasi terhadap pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Mereka lebih mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti
menggambar, bicara sendiri dan mengganggu teman-teman yang didekatnya. Hal itu tentu
sangat mengganggu dan tidak memungkikan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang
maksimal.

Dalam kondisi yang demikian, tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi, maka sangat mungkin kualitas sekolah
akan menjadi menurun, karena salah satu indikaktor keberhasilan sekolah adalah mampu
mencetak lulusan yang terbaik.

Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar komptensi
lulusan, pelakanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaksi, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipatif aktif, serta
memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. Kendati demikian,
tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran
tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidkan perlu meyelenggarakan
program pembelajaran remedial atau perbaikan pengajaran dan melaksanakan perbaikan
pembelajaran diamana hal ini merupakan dasar pijakan, kebijaksanaan nasional untuk
menjamin masa depan siswa yang lebih pasti. Belajar diskolah menadi pola umum kehidupan
warga masyarakat di indonesia. Dewasa ini keinginan hidup lebih baik telah dimiliki oleh
warga masyarkat. Belajar telah dijadikan alat hidup dan wajib belajar selama sembilan tahun,
merupakan kebutuhan hidup. Oleh karena itu, warga masyarakat mendambakan anak –
anaknya memperoleh tempat belajar disekolah yang baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian remedial teaching, perbedaan remedial teaching dengan


pengajaran biasa, tujuan, fungsi, strategi remedial teaching dan prosedur pelaksanaan
remedial teaching ?
2. Bagaimana melaksanakan perbaikaan dalam pembelajaran?
3. Menjelaskan tindak lanjut perbaikan pengajaran?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian remedial teaching perbedaan remedial teaching dengan
pengajaran biasa, tujuan, fungsi strategi remedial teaching dan prosedur pelaksanaan
remedial teaching
2. Untuk mengetahui teknik dan metode yang dilakukan dalam melaksanakan perbaikan
dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui bagaimana tindak lanjut perbaikan pengajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A.Remedial Teaching/Pengajaran perbaikan

1.Pengertian Remedial Teaching/pengajaran perbaikan

Dalam kamus bahasa indonesia yang mendefinisikan bahwa remedial dan remedial
teaching berasal dari dua kata remedial yang berarti bahwa pertama hubungan dengan
perbaikan,pengajaran bagi muird yang hasil belajarnya jelak. Kedua, remedial berarti bersifat
menyembuhkan sedangkan teaching yang berarti pengajaran dalam kamus bahasa indonensia
yang berarti, proses perbuatan, cara mengajar dan mengajarkan, perihal mengajar, segala
sesuatu mengenai mengajar. Dengan demikian yang dimaksud pengajaran remedial adalah
suatu bentuk pengajaran yang terbentuk perbaikan, atau suatu bentuk pengajaran yang
membuat menjadi baik.

Adapun pengertian remedial teaching/pengajaran perbaikan menurut Ischak S.W dan


Wariji R.adalah salah satu bentuk pemberian bantun, yaitu pemberian bantuan dalam proses
belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis.
Maka pembelajaran remedial merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk membantu
siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.

2.Perbedaan Pengajaran Biasa dengan Remedial Teaching/Pengajaran Perbaikan

a. Pengajaran biasa diantaranya:


 Kegiatan pengajaran biasa sebagai program belajar mengajar di kelas dan
semua siswa ikut berpartisipasi
 Tujuan pengajaran biasa adalah dalam rangka mencapai tujuan pengajaran
yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan sama untuk semua
siswa
 Metode dalam pengajaran biasa untuk semua siswa
 Pengajaran biasa dilakukan oleh guru.
b. Pengajaran remedial diantaranya :
 Pengajaran remedial dilakukan setelah diketahui kesulitan belajar kemudian
diadakan pelayanan khusus
 Pengajaran remedial betujuan disesuiakan dengan kesulitan belajar siswa
 Metode dalam pengajaran remedial berderefensial(sesuai dengan sifat,jenis,
dan latar belakang kesulitan belajar siswa ).
 Pengajaran remedial dilakukan oleh team (kerja sama antara guru dengan
pihak yang membantu terselenggaranya pengajaran remedial, seperti guru BP).
 Alat pengajaran remedial lebih bervariasi
 Pengajaran remedial lebih deferensial dengan kesulitan belajar yang dialami
siswa

jadi dapat disimpulkan bahwa pebandingan pembelajaran biasa dan pembelajaran


remedial yaitu pembelajaran biasa diberikan kepada semua siswa dengan tujuan
pencapaian yang sama, sedangkan pembelajaran remedial dilakukan apabila siswa
mengalami kesulitan belajar setelah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dan
siswa tersebut belum mampu menguasai tujuan pembelajaran tertentu.

3.Tujuan Remedial Teaching (Pengajaran Perbaikan)

Secara umum tujuan pengajaran perbaikan tidak berbeda dengan pengajaran biasa
yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara khusus
pengajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai
prestasi belajar yang diharapkan oleh pihak sekolah melalui proses perbaikan.
Secara terperinci tujuan perbaikan pengajaran yaitu :

a. Agar siswa dapat memahami dirinya,khususnya prestasi belajarnya


b. Dapat memperbaiki/mengubah cara belajar siswa kearah yang lebih baik.
c. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat
d. Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil
belajar yang jauh lebih baik.
e. Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepada siswa

4.Fungsi Remedial Teaching/Pengajaran Perbaikan


Dalam keseluruhan proses belajar mengajar remedial teaching mempunyai fugsi
yaitu:

a. Korektif, yaitu dalam fungsi ini pengajaran perbaikan dapat diadakan pembetulan atau
perbaikan
b. Pemahaman, yaitu dari pihak guru, siswa atau pihak lain sehingga dapat memahami
siswa
c. Penyesuain, penyesuain pengajaran perbaikan terjadi antara siswa tuntutan dalam
proses pembelajarannya artinya siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya
sehingga peluang untuk hasil terbaik akan lebih besar. Tuntutan disesuaikan dengan
sikap, jenis, dan latar belakang kesulitan sehingga mendorong siswa untuk lebih giat
belajar.
d. Pengayaan, maksudnya pengajaran perbaikan itu dapat memperkaya proses belajar
mengajar melalui metode pengajaran yang bervariasi
e. Akselerasi, maksudnya pengajaran perbaikan dapat mempercepat proses,belajar baik
dari segi waktu maupun materi.
f. Terapsutik, maksudnya secara langsung atau tidak langsung pengajaran perbaikan
dapat memperbaiki atau atau menyembuhkan kondisi pribadi yang menyimpang.

5.Strategi Remedial Teaching

Strategi remedial teaching dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu :

a. Pendekatan yang bersifat kuratif


Pendekatan ini diadakan karena mengingat adanya kenyataan bahwa ada seseorang
atau sejumlah siswa, bahkan mungkin seluruh anggota kelompok belajar tidak mampu
menyelesaikan program secara sempurna sesuai dengan kriteria keberhasilan dalam
proses belajar mengajar. program dalam proses ini di artikan untuk setiap pertemuan,
unit pelajaran, atau satuan waktu tertentu
b. Pendekatan yang bersifat preventif
Pendekatan ini ditunjukan kepada siswa tertentu yang berdasarkan data atau informasi
diprediksikan atau patut diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaiakan
suatu program studi teretntu yang akan ditempuhnya. Prediksi tersebut dikategorikan
menjadi tiga yaitu :
 Bagi yang termaksud kategori normal mampu menyelesaikan program belajar
mengajar biasa sesuai dengan waktu yang disediakan.
 Mereka yang diperkirakan akan sanggup menyelesaikan program lebih cepat
dari waktu yang ditentukan
 Bagi mereka yang diperkirakan terlambat atau tidak menyelesaikan program
dengan batas waktu yang ditetapkan. Berdasarkan kondisi tersebut maka
layanan pengajaran dapat dalam bentuk kelompok belajar homogeny, bentuk
individual, dan bentuk kelompok dengan kelas remedial.
c. Pendekatan yang bersifat pengembangan
Pendekatan ini merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar
berlangsung ( during teaching diagnostic). Sasaran pokok dari pendekatan ini adalah
agar siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan atua kesulitan-kesulitan yang
mungkin dialamai selama proses belajar berlangsung, karena itu diperlukan peranan
bimbingan dan penyuluhan agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan berhasil.

6.Prosedur Pelaksanaan Remedial Teaching / perbaikan pengajaran

Adapaun langkah-langkah pelaksanaan remedial yaitu :


a. Analisis hasil diagnosis kesulitan belajar.
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapat
bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial tentu yang menjadi sorotan adalah siswa-
siswa yang mengalami kesulitan belajar yang diitunjukan dengan tidak tercapainya
kriteria keberhasilan belajar.
b. Identifikasi penyebab kesulitan
Sebelum kita mulai merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu kita harus
mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalan mencapai komptensi yang
diharapkan atau menguasai kesulitan belajar.
c. Penyusunan rencana
Adapun komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan
remedial adalah sebagai berikut :
 Merumuskan kompetensi atau tujuan pembelajaran
 Menentukan materi pelajaran sesuai dengan kompetensi atau tujuan yang telah
dirumuskan
 Memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai masalah dan faktor
penyebab kesulitan belajar serta karakteristik dari masing-masing siswa
 Merancang waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan remedial
 Menentukan jenis,prosedur,dan alat untuk penelitian untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa.
 Pelaksanaan kegiatan
d. Pelaksanaan kegiatan
Biasanya kegiatan remedial dilaksanakan diluar jam belajar biasa. Oleh karena itu
dituntut kerelaan dari guru untuk menyediakan waktu tambahan diluar jam belajar.
Untuk membantu siswa yang memerlukan
e. Evaluasi remedial
Untuk mengetahui bebrhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan kita
harus melaksanakan penilaian. Penilaian itu dapat dilakukan dengan mengkaji
kemampuan siswa. Guru harus menganalisis komponen pembelajaran, dengan
mengajukan pertanyaan tentang kompetensi, materi, kegiatan, waktu serta materi.

B. Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran


Seorang guru harus memiliki empat kompetensi utama yaitu komptensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Salah satu aspek
kompetensi pedagogik adalah guru mempu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran. Guru juga harus memiliki kompetensi profesional yaitu melakukan
tindakan reflektif melalui penelitian tindakan kelas. Dan salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran adalah dengan melakukan penelitian
tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas pada dasanya merupakan kegiatan nyat yang dilakukan guru
dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan melalui proses pengkajian masalah pembelajaran di kelas melalui
refleksi diri sebagai upaya untuk menyelesaiakan masalah dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana serta menganalisis setiap pengaruh dari adanya perlakuan tersebut.
PTK dimulai daritahap perencanaan setelah ditemukannya masalah dalam pembelajaran,
dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas
dapat dilakukan dengan cara mengkaji permasalahan-permasalahan atau kelemahan-
kelemahan yang terjadi dalam pembealajaran. Setelah itu mecari perbaikan dan
merencanakan program pembelajaran yang dapat memperbaiki dan memecahkan masalah.
Kemudian melaksanakan program tersebut secara sistematis dan empiris. Adapun tahapan
dalam melaksanakan perbaikan pemebelajaran yaitu melaksanakan perbaikan pembelajaran
Daur 1 dan melaksanakan perbaikan pembelajaran Daur 2.

C.Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1

1.Persiapan

Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran kita tentu harus membuat pesiapan


pelaksanaan. Persiapan tersebut merupakan persiapan akhir sebelum melaksanakan
perbaikan.layaknya kita akan melakukan perjalanan, tertentu sebelum melangkah kita
melakukan persiapan akhir terlebih dahulu.

Langkah –langkah yang perlu dilakukan guru menjelang pelaksanaan tindakan


pelaksanaan adalah :
a. Periksa kembali Rencana Perbaikan Pembelajaran yang telah di susun.sambil
membaca ulang, cermati kembali setiap butir yang telah di rancang.
b. Periksa apakah semua alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan sudah
tersedia.
c. Cobakan alat peraga yang akan digunakan, lebih-lebih alat peraga yang jarang di
gunakan. Simulasikan bagaimana alat tersebut digunakan. Sehingga dalam peragaan
berlangsung akan berjalan dengan baik.
d. Periksa urutan kegiatan yang sudah di rancang. Dengan kata lain kita harus
memeriksa skenario pembelajaran yang dilakukan. Mulai dari kegiatan awal sampai
kegiatan akhir.
e. Pikirkan hal-hal yang mungkin dapat mengganggu pelajaran, seperti keributan ketika
peragaan berlangsung, pembentukan kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan
anak, pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siwa, atau ada siswa yang tidak
tertarik pada pelajaran berlangsung. Rancang antisipasi apa yang akan dilakukan jika
hal tersebut benar-benar terjadi.
f. Periksa ketersediaan alat pengumpulan data seperti lembar, observasi, yang telah
disepakati dengan teman sejawat yang akan membantu dalam proses kegiatan
berlangsung.
g. Yakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah siap di kelas ketika
pembelajaran yang akan di mulai.

2.Melaksanakan Tindakan Perbaikan Daur 1

Untuk memantapkan langkah dalam melaksanakan tindakan perbaikan terlebih dahulu


peserta didik menecermati ilustrasi berikut yang menggambarkan bagaimana pak Tio
melaksanakan perbaikan pembelajaran IPA di kelas IV SD dengan pokok bahasan Benda dan
Sifatnya.

Setelah kelompok peserta didik selesai berdiskusi, satu kelompok di minta


membacakan hasilnya ke depan kelas. Kelompok lain diminta mencocokkan hasilnya dengan
leporan tersebut dan memberi tanggapan. “Akhirnya pak Tio mengajak anak-anak
menyimpulkan pelajaran hari ini dan kemudian memberikan lima buah pertanyaan untuk
dijawab secara tertulis oleh anak-anak.

3.Melakukan Refleksi

Setelah pembelajaran usai. Pak Tio sebagai guru tampak cerah, namun tersirat dalam
pikirannya ada rasa ingin tahu dalam pikirannya. Pak Tio sebagai guru duduk sejenak
memeriksa hasil pekerjaan anak-anak dan merangkum hasilnya, yang membuat pak Tio
sebagai guru tertarik, pak Tio tidak sabar lagi karena rasa ingin tahu bagiamana tindakan
perbaikan pembelajaran yang baru saja dilaksanakannya.

Berdasarkan hasil refleksi pak Tio memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada
Daur 2 sebagai berikut :

a. Sebaran pertanyaan akan diusahakan lebih merata


b. Jumlah yang dipersiapkan juga lebih banyak
c. Anak –anak akan diberikan kesempatan untuk membandingkan gambar atau benda-
benda lain yang dibawanya.
d. Sebelum membentuk kelompok guru akan menyampaikan syarat pembentukan
kelompok( misalnya dua meja menajdi satu kelompok sehingga tinggal memutar
tempat duduk agar bisa berhadapan). Kelompok akan dibentuk beberapa hari sebelum
tindakan perbaikan di mulai.
e. Setiap kelompok akan diminta membawa alat peraga berupa model botol bekas,
kayu,dan balon.
f. Setelah peragaan di depan kelas setiap kelompok diberi kesempatan untuk melakukan
peragaan di dalam kelompok.

D.Melaksanakan Perbaikan Daur 2

1.Persiapan

Setelah mengakomodasikan masukan dari Daur 1 dalam Rencana perbaikan Daur 2,


pak Tio bersiap-siap melaksanakan perbaikan Daur 2. Topik pembelajaran kali ini adalah
lanjutan dari topik Daur 1, yaitu Benda dan Sifatnya.topik yang sama dipilih karena masih
ada 13 orang yang belum dapat menjawab pertanyaan sebutkan benda-benda yang berwujud
cair,padat dan gas. sedangkan tujuan akhir, hampir seluruh siswa sudah menjawab dengan
benar. Tujuan perbaikan kini tefokus pada dua hal yaitu :
a. Mampu mengelola kegiatan kelompok
b. Menyebarkan pertanyaan minimal kepada 10 siswa

Sama seperti topik yang awal. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, pak Tio
melakukan persiapan sebagai berikut :

a. Memeriksa pertanyaan yang akan diajukan pada setiap tahap kegiatan. pertanyaan
tersebut diperlihaatkan juga kepada pak Adi. Setelah membaca pertanyaan tersebut,
pak Adi mengatakan pertanyaan itu cukup jelas dan sinkat.
b. Memeriksa alat peraga yang akan digunakan yaitu botol bekas, kayu dan balon, baik
yang dibawa oleh anak-anak maupun yang disediakan oleh guru. Untuk
memperbanyak kesempatan memperagakan. Setiap kelompok diminta untuk
membawa botol bekas, kayu dan balon. Anak-anak sudah dibagi menjadi lima
kelompok dua hari sebelum pelajaran dimulai.
c. Lembar pengamatan yang akan digunakan oleh pak Tio sudah di siapkan dan
disepakati. Pak Tio akan memberikan tanda bintang pada nomor siswa yang mendapat
kesempatan menjawab pertanyaan lembar pengamatan tersebut sangat sederhana yaitu
:

Lembar observasi

1 2 3 4 5 6 Deretan depan

7 8 9 10 11 12 Deretan ke -2 dari depan


13 14 15 16 17 18 Deretan ke -3 dari depan

19 20 21 22 23 24 Deretan ke – 4 dari depan

25 26 27 28 29 30 Deretan belakang

d. Urutan kegiatan pada setiap tahap juga sudah diperiksa dan tampaknya cukup
memuaskan. Pada kegiatan ini tidak akan ada lagi diskusi kelompok. Kegiatan ini
digantikan dengan peragaan di masing-masing kelompok sekaligus siswa diminta
mendiskusikan pertanyaan yang diberikan.
e. Menjelang waktu pelaksanaan tindakan perbaikan pak Tio sudah mengetuk pintu pak
Adi sehingga pak Tio merasa benar untuk memulai tindakan perbaikan Daur ulang 2

2.Tindakan Perbaikan Daur 2

Untuk mendapatkan gambaran tentang perbaikan Daur 2 pada akhir peragaan setiap
kelompok harus sudah menjawab dua pertanyaan berikut :

 Sebutkan benda-benda yang berwujud cair, padat dan gas.


 Perubahan benda cair yang menjadi padat disebut.

Menjelang akhir pelajaran pak Tio memberikan tes tertulis. Pak Tio menuliskan soal di papan
tulis, dan siswa diminta untuk menjawab pertanyaan. Pak Tio merasa senang, betapa tidak tes
akhir dari perbaikan pelajaran yang diberikan menunjukan bahwa 28 dari 30 siswa
menjawab pertanyaan dengan benar, sedangkan satu orang menjawab salah satu pertanyaan
dan yang satu orang lagi hanya benar satu pertanyaan.

3.Refleksi Daur 2

Tindakan perbaikan yang dilakukan pak Tio ternyata berhasil. Pertanyaan terlah
disebarkan kepada 11 orang siswa dari 10 yang di targetkan. Kerja kelompok sudah
berlangsung dengan lancar dan menyenangkan yang lebih menggembirakan lagi hasil
ulangan siswa menunjukan ada peningkatan. Namun pak surya maih ingin lebih baik lagi.

Meskipun terget sudah tercapai pak Tio belum puas karena masih banyak siswa yang
belum mendapat kesempatan menjawab pertanyaan, sementara masih ada siswa yang
mendapat kesempatan dua kali.
Dari hasil refleksi tersebut, pak Tio menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan yang di
lakukannya sudah berhasil, meski masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu ia
bertekad akan menerapkan hal-hal positif yang sudah dicapainya dan memperbaiki hal-hal
yang masih kurang seperti ia akan melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam menjawab
pertanyaan dan memberikan perhatian khusus pada dua anak yang belum mencapai nilai
maksimal dengan melakukan pengajaran perbaikan dengan lebih baik.
E. Tindak Lanjut

Program tindak lanjut seringkali membuat siswa lebih termotivasi dalam hal belajar.
Adanya program tindak lanjut memberikan ruang lingkup siswa untuk memahami ulang apa
yang dipahami pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Beberapa alternatif kegiatan yang dapat di lakukan dalam melaksanakan kegiatan


tindak lanjut yaitu :
 Memberikan pekerjaan rumah
 Membahas kembali bahan pelajaran yang di anggap sulit
 Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu
 Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
 Mengemukakan topik untuk pertemuan berikutnya.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda. Sesuai


dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang
dihadapi peserta didik berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang
pendidik perlu tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi maupun kelebihan yang dimiliki
pserta didik.

Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi
yang telah ditentukan, maka sekolah melakukan suatu tindakan yaitu pemberian program
pembelajaran Remedial atau perbaikan. Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum
mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan didasarkan atas latar belakang
bahwa pendidika perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik.

Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran bisa dilaksanakan dengan cara yaitu


salah satunya adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang minimal melakukan
kegiatan belajar 2 siklus sehingga dapat terlihat hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan perbaikan kelas melalui PTK harus memperhatikan metode dan model
pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan isi kegiatan pembelajaran tidak hanya
menilai hasil tetapi juga guru perlu terus meningkatkan kompetensinya. Dari hasil merefleksi
aktivitas proses pembelajaran yang dilakukan guru sangat penting dengan tujuan untuk
memperbaiki praktik pembelajaran disamping meningkatkan pelayanan pembelajaran bagi
siswa. Oleh karena itu, guru harus mampu merancang pembelajaran secara matang,
komprehensif dan sistematis. Mampu memilih dan menggunakan metode yang bervariasi dan
tepat. Metode ini dapat membantu mempermudah pemahaman siswa pada proses
pembelajaran. Memberikan bimbingan yang serius bagi para siswa dan melakukan
pendekatan-pendekatan yang dapat membangkitkan keaktifan belajar siswa dalam
pembelajaran.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan rekan-rekan
dalam memahami materi yang saya bahas ini. Saya selaku penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu saya selaku penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan makalh ini. Saya selaku penyusun beharap makalah ini bisa bermanfaaat
bagi saya sebagai penyusun khsusnya dan bagi pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis. (2015). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Kalam Mulia

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan


Kelas. Jakarta : Bina Aksara.

Sanjaya,W. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Kencana.

Sudjana, Nana. 1991. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung.


Remaja Rosda Karya

Anda mungkin juga menyukai