Harga Diri Rendah
Harga Diri Rendah
Disusun Oleh :
Yusril (P27905119042)
1
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
I. MASALAH UTAMA
Menurut NANDA (2005), harga diri rendah adalah berkembangnya persepsi diri yang
negatif dalam berespon terhadap situasi yang sedang terjadi. Sedangkam menurut CMHN
(2006), harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri
rendah adalah suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau kemampuan dirinya
negatif atau suatu perasaan menganggap dirinya sebagai seseorang yang tidak berharga dan
tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.
Herdman (2012), mengatakan bahwa, harga diri rendah kronik merupakan evaluasi diri
negatif yang berkepanjangan/ perasaan tentang diri atau kemampuan diri Harga diri rendah
yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan lain, terutama kesehatan jiwa.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa: harga diri rendah dikarenakan
penilaian internal maupun penilaian eksternal yang negatif. Penilaian internal merupakan
penilaian dari individu itu sendiri, sedangkan penilaian eksternal merupakan penilaian dari
luar diri individu (seperti orang tua, teman saudara dan lingkungan) yang sangat
mempengaruhi penilaian individu terhadap dirinya.
A. Faktor Predisposisi
1. Biologis
Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa Selain itu adanya riwayat penyakit kronis atau trauma
kepala merupakan merupakan salah satu faktor penyebab gangguan
jiwa,
2. Psikologis
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan timbulnya harga diri rendah adalah
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, penolakan dari lingkungan dan
orang terdekat serta harapan yang tidak realistis. Kegagalan berulang, kurang
mempunyai tanggungjawab personal dan memiliki ketergantungan yang tinggi pada
orang lain merupakan faktor lain yang menyebabkan gangguan jiwa. Selain itu
pasiendengan harga diri rendah memiliki penilaian yang negatif terhadap gambaran
dirinya, mengalami krisis identitas, peran yang terganggu, ideal diri yang tidak
realistis.
3. Faktor Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri rendah adalah adanya
penilaian negatif dari lingkungan terhadap klien, sosial ekonomi rendah, pendidikan
yang rendah serta adanya riwayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh
kembang anak.
B. Faktor Presipitasi
1. Trauma
Masalah spesifik dengan konsep diri adalah situasi yang membuat individu sulit
menyesuaikan diri, khususnya trauma emosi seperti penganiayaan seksual dan
psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.
2. Ketegangan peran
Ketegangan peran adalah rasa frustasi saat individu merasa tidak mampu
melakukan peran yang bertentangan dengan hatinya atau tidak merasa sesuai
dalam melakukan perannya. Ketegangan peran ini sering dijumpai saat terjadi
konflik peran, keraguan peran, dan terlalu banyak peran. Konflik peran terjadi saat
individu menghadapi dua harapan yang bertentangan dan tidak dapat dipenuhi.
Berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu
mengalaminya sebagai frustasi, ada tiga jenis
transisi peran :
a) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma- norma budaya, nilai-nilai dan
tekanan penyesuaian diri.
b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambahnya atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh.
Perubahan bentuk, ukuran, panampilan, dan fungsi tubuh. Perubahan fisik
berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Prosedur medis keperawatan.
C. Jenis
Konsep diri dipelajari mulai kontak social dan pengalaman berhubungan dengan
orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh begaimana individu
mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya. Konsep diri seseorang terletak pada
suatu rentang respons antara ujung adaptif dan ujung maladaptif, yaitu aktualisasi diri,
konsep diri positif, harga diri rendah, kekacauan identitas, dan depersonalisasi.
a. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
b. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari dirinya.
c. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain.
d. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas
masa kanak-kanak kedalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa
dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan orang lain.
F. Mekanisme Koping
• Perkenalkan diri dengan klien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
Perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasienyang disukai.
• Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan bersama klien, berapa
lama akan dikerjakan, dan tempatnya dimana.
• Bantu pasienmenilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar
kegiatan): buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini.
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali per hari.
• Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan
klien.
Keluarga diharapkan dapat merawat pasienharga diri rendah di rumah dan menjadi
sistem pendukung yang efektif bagi klien.
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya harga diri rendah dan
mengambil keputusan merawat klien
PERTEMUAN KE :
DIAGNOSA KEP : HARGA DIRI RENDAH
SP :1
HARI/TANGGAL :
PROSES KEPERAWATAN
A. KONDISI KLIEN
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Menghindar oranglain.
Ungkapan mengritik dan sendiri, mengecek
dan menyalahgunakan diri sendiri Berpakaian kurang rapih
B. DIAGNOOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala HDR
2. Mengidentifikasi penyebab HDR
3. Mengidentifikasi akibat HDR
4. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
- Mendiskusikan sejumlah kemampuan dana sikap positif yang dimiliki klien seperti
kegiatan klien dirumah , dalam keluarga dan lingkungan keluarkan serta
lingkungan terdapat klien
5. Melatih kemampuan pertama dilatih
- Mendiskusikan sejumlah kemampuan yang masih dapat dilakukan dan
memiliki kemampuan yang akan dilatih
- Memberi dukungan dalam memilih yang paling mudah dilakukan
- Membantu pasien memiliki kemampuan sesuai dengan kondisi pasien
B. EVALUASI/VALIDASI
“ Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Oh jadi ibu merasa bosan dan tidak berguna jika
dirumah ? “
C. KONTRAK
Topik :
“Baiklah, Bu, sesuai janji kita kemarin kita akan berbincang-bincang tentang
perasaaan ibu dan kemampuan yang ibu miliki. Setelah itu kita akan memulai kegiatan
mana yang masih dapat ibu lakukan. Setelah itu kita akan pilih beberapa kegiatan untuk
kita latih “
Waktu :
“Berapa lama Ibu mau kita berbicang-bincang bu ? “ Tempat :
“Dimana tempat yang ibu suka untuk bercakap ? “
B. TINDAK LANJUT
“ Sekarnag kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya bu! “ “
Mau berapa kali ibu melakukannya ? bagus 2 kali “
“ Pagi-pagi jam 05.00 setelah bangun tidur dan sore hari jam 16.00 ya bu. Jika ibu
melakukanya tanpa diingatkan oleh perawat, ibu beri tanda (M) Jika ibu dibantu oleh
perawat beri tanda (B) tetapi jika ibu tidak melakukannya ibu tulis
(T) ya . “
Tempat:
“ Ibu kita mau berbincang-bincang dimana ? “
Waktu
“ Mau jam berapa kita bertemu ? Bagaimana jika jam 10.00 pagi ? Baiklah sampai
jumpa besok bu. Assalamualaikum … “
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH
PERTEMUAN KE :2
DIAGNOSA KEP : HARGA DIRI RENDAH
SP :2
HARI/TANGGAL :
PROSES KEPERAWATAN
A. KONDISI KLIEN
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Menghindar oranglain.
Ungkapan mengritik dan sendiri,
mengecek dan menyalahgunakan diri sendiri Berpakaian kurang rapih
B. DIAGNOOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Mengavaluasi jadwal kegiatan klien
b. Membantu klien memilih dan melatih kemampuan kedua yang dipilih
c. Menganjurkan klien melakukan latihan kemampuan kedua dalam jadwal kegiatan
harian
B. EVALUASI/VALIDASI
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah sudah mencoba merapihkan tempat tidur? “
C. KONTRAK
Topik :
“ Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan kemampuan kedua yang ibumiliki,
masih ingat kegiatannya bu? Ya, benar kita akan latihan mencuci piring di dapur. “
Waktu :
“ Kita akan melakukan latihan cuci piring selama 30 menit ya bu, apakah ibu setuju? “
Tempat :
“ Untuk tempatnya di dapur ya bu “
V. FASE KERJA
“ Ibu sebelum kita mencuci piring, kita perlu siapkan dulu perlengkapannya yaitu sabun
cuci piring dan spons untuk mencuci piring, jangan lupa air bersih untuk membilasnya. “
“ Sekarang bagaimana langkah-langkah mencuci piring ? Benar sekali, tetapi sebaiknya
sebelum mencuci piring, kita bersihkan piring dan sisa-sisa makanan lalu kita buang ke
tempat sampah kemudian kita basahi dengan air lalu di sabuni dengan seruluh
permukaaan piring kemudian bilas hingga bersih lalu letakkan piring. “
“ Sekarang bias kita mulai bu, bagus sekali ! Ibu telah mencuci piring dengan benar!
“Menurut ibu bagaimana perbedaan setelah piring dicuci dibandingkan sebelum piring
dicuci ? “Ya benar , piring jadi lebih bersih”
FASE TERMINASI
D. EVALUASI
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci piring“
b. Evaluasi Objektif
“ Coba sekarang ibu sebutkan kembali langkah-langkah mencuci piring yang benar? “
E. TINDAK LANJUT
“ Sekarang mari kita lakukan kedaam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu cuci piring? 3
kali ya bu, setelah sarapan pagi, makan siang, dan makan malam.”
“ Jika ibu melakukan tanpa diingatkan perawat ibu beri tanda (M), tapi jika ibu diingatkan
ibu tulis (B) dan (T) jika ibu tidak melakukannya”
Tempat:
“ Ibu mau berbincang dimana? “
“ Baiklah bu! Kalau begitu saya pamit bu. Sampai jumpa besok.
Assalamualaikum “
Waktu
“ Ibu mau latihan jam berapa? “ “ Bagaimana jika jam 09.00? Baiklah
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH
PERTEMUAN KE :3
DIAGNOSA KEP : HARGA DIRI RENDAH
SP :3
HARI/TANGGAL :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
- Menarik diri
2. Diagnosa Keperawatan
b. Klien dapat memilih dan melatih kegiatan yang ketiga sesuai kemampuan
c. Klien dapat Menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang Lelah dilakukan .
4. Tindakan keperawatan
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi / Validasi
"Bagaimana perasaan Ibu pagi ini? bagaimana dengan perasaan negatif yang Ibu
rasakan? Bagus sekali. Berarti perasaan tidak berguna yang Ibu rasakan sudah
berkurang?"
" Bagaimana dengan merapikan tempat tidur dan cuci piringnya? ya bagus!"
c. Kontrak
- Topik : "Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang
ketiga, yaitu latihan menyapu, Bagaimana bu? Baiklah."
- Waktu : "Berapa lama kita latihan menyapu?"
" Tujuan latihan ini agar ibu dapat merasakan manfaat dan kegiatan menyapu"
2. Fase Kerja
"Menurut Ibu, apa saja peralatan yang kita butuhkan untuk menyapu? Bagus!"
"Sebelum mulai menyapu kita perlu menyiapkan sapu dan Pengki, Bagaimana cara
menyapu yang biasa ibu lakukan? ya bagus!"
"jadi kita mulai dari sudut ruangan, jangan lupa dibawah meja dan kursinya di geser
agar lantainya bisa disapu, begitu juga dibawah kolong tempat tidur"
"ya bagus sekali, ibu menyapu dengan beraih. Menurut ibu bagaimana perbedaan
ruangan ini sebelum dan sesuadah disapu? Ya jadi lebih bersih dan rapih kan bu?"
3. Fase Terminasi
"Sekarang coba Ibu Sebutkan kembali langkah-langkah menyapu yang baik?ya bagus"
"Sekarang mari kita masukkan ke dalam jadwal harian Ibu, mau berapa kali menyapu?
bagus 2 kali."
- Topik : "Bagaimana Ibu besok kita latihan kemampuan yang ke-4? Apakah ibu
setuju?" "Baiklah"
Hari/Pertemuan :
Ruang :
Nama Klien :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
- Menarik diri
4. Tindakan Keperawatan
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Fase Orientasi
b. Evaluasi / Validasi
"Bagaimana perasaan Ibu hari ini ? bagaimana dengan jadwalnya apa sudah
dilakukan?"
c. Kontrak
"menurut Ibu apa saja yang kita butuhkan untuk mencuci pakaian?" Bagus "sebelum
mencuci kita siapkan ember, deterjen dan sikat cuci."
" Bagaimana cara mencuci pakaian yang biasa ibu lakukan? ya bagus"
"jadi sebelum kita mencuci pakaian kita pisahkan pakaian yang berwarna dengan
pakaian putih kemudian masukkan detergen secukupnya disesuaikan dengan pakaian
lalu Tambahkan air sampai berbusa, masukkan Pakaian kotor tadi dan rendam 10
menit setelah itu sikat cucian sampai bersih kemudian bilas sampai busa hilang lalu
pakaian bisa dijemur. Ayo kita coba ya Bu."
3. Fase Terminasi
"Coba Ibu Sebutkan lagi langkah-langkah mencuci pakaian yang benar?" "Bagus ! Ibu
hebat sekali!"
"Sekarang mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan ibu, mau berapakah
Ibu melakukannya? bagus 2 kali seminggu. Hari apa saja Bu?"
"Jika Ibu melakukannya tanpa diingatkan oleh perawat Beri tanda (M) Jika diingatkan
oleh perawat Ibu isi (B)dan jika tidak dilakukan ibu isi (T)
- Topik : "Baiklah Bu, besok saya akan kembali lagi untuk berbicara
tentang kegiatan-kegiatan yang sudah kita latih ya bu. "