Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PATOFISIOLOGI PENYAKIT TERMINAL

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II :
1. RAHMAT TRY AJI HAK
2. WIWIEK DESTU NARSI
3. NURLAILI RIZKI AMALIA
4. RIZKIKA NURIA ISTARI
5. RAUHIL JANNAH
6. YULIA RAHAYANTI R

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG S1

MATARAM 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat dan
karunianya sehingga kita semua dapat menjalankan aktivitas kita sehari-hari, khususnya
kami yang dengan karunia-Nya lah, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah pada
mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif ‘’Tentang Askep AIDS Penyakit
Terminal “ ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang
benerang.

Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan ketidak sempurnaan kami, baik dari segi penulisan maupun ketajaman
analisis permasalahan di dalamnya, Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan dalam penulisan makalah pada
masa yang akan datang. Dan akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas keadilan
bapak/ibu untuk membaca makalah kami. Serta mohon maaf atas segala kekurangannya.
Terdorong oleh rasa ingin tahu,kemauan,kerja sama dan kerja keras, kami serahkan seluruh
upaya demi mewujudkan keinginan ini.

Mataram, 1 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................

1.3 Tujuan..............................................................................................................

2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan...............................................................


2.1.1 pengkajian.............................................................................................
2.1.2 diagnosa Keperawatan..........................................................................
2.1.3 intervensi Keperwatan..........................................................................
2.1.4 implementasi Keperawatan...................................................................
2.1.5 Evaluasi Keperawatan..........................................................................
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada AIDS
2.2.1 pengkajian
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Hal yang perlu dikaji meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
dan pekerjaan,
b. Identitas penanggung jawab
Hal yang perlu dikaji meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
dan hubungannya dengan klien
c. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama : Klien mengeluh demam, merasa capek, mudah lelah, letih,
lesu, flu, pusing, dan diare
2) Riwayat penyakit sekarang : Riwayat kesehatan menunjukkan terjadinya
panas, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu, pusing, dan diare
3) Riwayat penyakit dahulu :Klien mengatakan tidak pernah mengalami
penyakit yang di alaminya saat ini.
4) Riwayat penyakit keluarga :pengakuan keluarga, dalam keluarganya tidak ada
yang mengalami penyakit yang sedang di derita pasien.

5) Kesehatan Bio – Psiko – Sosial Spitual


1. Pola hubungan dan peran
2. Pola persepsi dan konsep diri
d. Pemeriksaan Fisik
1. Aktivitas/istirahat
a) Gejala : mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya,
progresi kelelaha/malaise. Perubahan pola tidur.
b) Tanda : kelelahan otot, menurunya masa otot. Respon fisiologis terhadap
aktivitas seperti perubahan dalam TD, frekuensi jantung, pernafasan.
2. Sirkulasi
a) Gejala : proses penyembuhan luka yang lambat; perdarahan lama pada
cedera.
b) Tanda : takikardia, perubahan TD postural, menurunnya volume nadi
perifer, pucat atau sianosis; parpanjangan pengisian kapiler.
3. Integritas ego
a) Gejala : faktor stress yang berhubungan dengan kehilangan (keluarga,
pekerjan, gaya hidup,dll), mengkuatirkan penampilan (menurunyya berat
badan,dd), mengingkari diagnosa, merasa tidak berdaya,putus asa, tidak
berguna, rasa bersalah, dan depresi.
b) Tanda : mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri.perilaku marah,
menangis, kontak mata yang kurang.
4. Eliminasi
a) Gejala : diare yang intermiten, terus menerus, sering atau tanpa disertai
kram abdominal. Nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi.
b) Tanda : feses enter atau tanpa disertai mucus atau darah. Diare pekat yang
sering, nyeri tekan abdominal, lesi atau abses rectal, perianal. Perubahan
dalam jumlah, warna, sdan karakteristik urine.
5. Makanan/cairan
a) Gejala : tidak nafsu makan, perubahan dalam mengenali makanan,
mual/muntah. Disfagia, nyeri retrosternal saat menelan. penurunan berat
badan yang progresif.
b) Tanda : Penurunan berat badan, dapat menunjukkan adanya bising usus
hiperaktif, turgor kulit buruk, lesi pada rongga mulut, adanya selaput puih
dan perubahan warna, edema.
6. Hygiene
a) Gejala :tidak dapat menyelesaikan AKS
b) Tanda :memperlihatkan penampilan yang tidak rapih. Kekurangan dalam
banyak atau semua perawatan diri, aktivitas perawatan diri.
7. Neurosensori
a) Gejala :pusing/pening, sakit kepala. Perubahan status mental, kehilangan
ketajaman/ kemampuan diri untukmengawasi masalah, tidak mampu
mrngingat/ konsentrasi menurun.kelemahan otot, tremor, dan perubahan
ketajaman penglihatan. Kebas, kasemutan pada ekstremiats(kaki
menunjukkan perubahan paling awal).
b) Tanda : perubahan status mental, dngan rentang antara kacau mental
sampai demensia, lupa, konsentrasi buruk, tingkat kasadaran menurun,
apatis, retardasi psikomotor/respon lambat. Ide paranoid, ansietas yang
berkembang bebas, harapan yang tidak realistis. Timbul reflek tidak
normal, menurunnya kekuatan otot, dan gaya berjalan ataksia. remor pada
motorik kasar/halus, menurunnya motorik fokalis. Hemoragi retina dan
eksudat.
8. Nyeri/kenyamanan
a) Gejala : nyeri umum /local, sakit, rasa terbakar pada kaki. Sakit kepala,
nyeri dada pleuritis.
b) Tanda : pembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan.
Penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan/pincang, gerak otot
melindungi yang sakit.
9. Pernapasan
a) Gejala : ISK sering, menetap. Napas pendek yang progresif. Batuk (mulai
dari sedang sampai parah), produktif/non-produktif sputum. Bendungan
atau sesak pada dada.
b) Tanda : takipneu, disters pernapasan. Perubahan bunyi npas/bunyi napas
adventius. Sputum :kuning
10. Keamanan
a) Gejala : riwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka yang lambat
penyembuhannya. Riwayat menjalani tranfusi darah yang sering atau
berulang. Riwayat penyakit defisiensi imun, yakni kanker tahap lanjut.
Demam berulang: suhu rendah, peningkatan suhu intermitetn/memuncak;
berkeringat malam.
b) Tanda : perubahan integritas kulit : terpotong, ram, mis. Eczema,
eksantem, psoriasis, perubahan warna, perubahan ukuran/ mola warna
mla,; mudah terjadi memar yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Rectum,
luka-luka perianal/abses,.timbulnya nodulnodul, pelebaran kelenjar linfe
pada dua area tubuh/lebih (leher, ketiak, paha).menurunnya kekebalan
imim, tekanan otot, perubahan pada gaya berjalan
11. Seksualitas
a) Gejala : riwayat perilaku beresiko tinggi yakni mengadakan hubungan
seksual deang pasangan yang positif HIV, pasangan seksual mltipel,
aktivitas seksual yang tidak terlindung, dan seks anal. Menurunnya
libido, terlalu sakit untuk melakukan hubungan seks.penggunaan kondom
yang tidak konsisten. Menggunakan pil pencegah kehamilan.
b) Tanda : kehamilan atau resiko terhadap hamil. Genetalia : manifestasi
kulit(mis. Kutil, herpes)
12. Interaksi social
a) Gejala : masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis,mis. Kehilangan
karabat/orang terdekat, teman, pendukung.rasa takut untuk
mengungkapkannya pada orang lain, takut akan penolakan/kehilangan
pendapatan. Isolasi, keseian, teman dekat ataupun pasangan yang
meninggal karena AIDS. Mempertanyakan kemampuan untuk tetap
mandiri, tidak mampu membuat rencana.
b) Tanda : perubahan oada interaksi keluarga/ orang terdekat.aktivitas yang
tak terorganisasi.
13. Penyuluhan/pembelajaran
a) Gejala :kegagalan untuk mengikuti perwatan, melanjutkan perilaku
beresiko tinggi(seksual/penggunaan obat-obatan IV). Penggunaan/
penyalahgunaan obat-obatan IV, sast ini merokok, penyalahgunaan
alcohol.
b) Pertinbangan rencana pemulangan: memerlukan bantuan keuangan, obat-
obatan/tindakan, perawatan kulit/luka, peralatan/bahan, transpotasi,
belanja makanan dan persiapan ; perawatan diri, prosedur perawatan
teknis,dll.
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1) Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen,
malnutrisi, kelelahan.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang,
meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.
3) Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan yang
orang dicintai.

2.2.3 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan
1. Intolerans Setelah dilakukan tindakan Observasi:
aktivitas selama 3x24 jam diharapkan 1. Identifikasi gangguan fungsi
intoleransi antivitas pasien tubuh yang mengakibatkan
meningkat. kelelahan
Dengan kriteria hasil: 2. Monitor kelelahan fisik dan
1. Frekuensi nadi meningkat emosional
2. Keluhan lelah menurun 3. Monitor pola dan jam tidur
3. Dispnea saat aktivitas 4. Monitor lokasi dan
menurun ketidaknyamanan selama
4. Dispnea setelah aktivitas melakukan aktivitas
menurun Terapeotik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
2. Lakukan latihan rentang gerak
pasif dan /atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk di tempat
tidur,jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
4. Anjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan.

2. Nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan Observasi:


dari kebutuhan selama 3x24 jam diharapkan 1. Identifikasi status nutrisi
tubuh asupan nurtisi membaik. 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
Dengan kriteria hasil: makanan
1. Porsi makan 3. Identifikasi makanan yang
meningkat disukai
2. Berat badan membaik 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrien
5. Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil pemeriksaan
labolatorium.
Terapeotik :
1. Lakukan oral hygien sebelum
makan, jika perlu
2. Fasilitasi menentukan pedoman
diet
3. Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
4. Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
5. Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
6. Berikan suplemen makanan, jika
perlu
7. Hentkan pemberian makanan
melalui selang nasogatrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk jika
mampu
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrien yang dibutuhkan,jika
perlu

3. Tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi


koping selama 3x24 jam diharapkan 1. Identifikasi kegiatan jangka
keluarga koping keluarga membaik. pendek dan panjang sesuai tujuan
Dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi kemampuan yang
1. Perasaan diabaikan dimiliki
menurun 3. Identifikasi sumber daya yang
2. Kekhawatiran tentang tersedia untuk memenuhi tujuan
anggota keluarga identifikasi pemahaman proses
menurun penyakit
3. Perilaku mengabaikan 4. Identifikasi dampak situasi
anggota keluarga terhadap peran dan hubungan
menurun 5. Identifikasi metode penyelesaian
4. Kemampuan memenuhi masalah
kebutuhan anggota 6. Identifikasi kebutuhan dan
keluarga menurun keinginan terhadap dukungan
sosial
Terapeotik
1. Diskusikan perubahan peran yang
dialami
2. Gunakan pendekatan yang tenang
dan menyakinkan
3. Diskusikan alasan mengkritik diri
sendiri
4. Diskusikan konsekuensi tidak
menggunakn rasa bersalah dan
malu
5. Diskusikan resiko yang
menimbulkan bahaya pada diri
sendiri
6. Pasilitasi dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
7. Berikan pilihan realistis mengenai
aspek-aspek tertentu dalam
perawatan
8. Motivasi dalam menentukan
harapan yang realistis
9. tinjau kembali kemampuan dalam
mengambil keputusan
10. hindari mengambil keputusan saat
pasien brada di bawah tekanan
11. motivasi terlibat dalam kegiatan
sosial
12. motipasi mengidentifikasi sistem
pendukung yang tersedia
13. dampingi saat berduka
14. perkenalkan dengan orang atau
kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman yang sama
15. dukung penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
16. kurangi rangsangan lingkungan
yang mengancam.
Edukasi
1. anjurkan menjalani hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan
yang sama
2. anjurkan penggunaan sumber
spritual,jika perlu
3. anjurkan menggunakan perasaan
dan persepsi
4. anjurkan keluarga terlibat
5. anjurkan membuat tujuan yang
spesifik
6. anjurkan cara memecah masalah
secara konstruktif
7. latih penggunaan tekhnik relaksasi
8. latih keterampilan sosial,sesuai
kebutuhan
9. latih mengembangkan penilaian
objektif

2.2.4 Implementasi Keperawatan


Tindakan keperawatan dilakukan dengan mengacu pada rencana tindakan/ intervensi
keperawatan yang telah ditetapkan/ dibuat.

2.2.5 Evaluasi
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah
teratasi, tidak teratasi, atau teratasi sebagaian dengan mengacu pada kriteria evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai