Anda di halaman 1dari 71

Metode

proyeksi
kebutuhan
listrik
Faktor apa aja yg mempengaruhi
kebutuhan listrik suatu wilayah?
• Pelanggan
• Ekonomi
Pendekatan analisis
• Metode ini dibangun berdasarkan data dari analisis penggunaan terakhir
tenaga listrik pada setiap konsumen pemakai. Perolehan data merupakan
hasil survei ke lapangan.
• Pada umumnya data diperlukan ialah data yang memberi gambaran
penggunaan peralatan listrik di masyarakat atau kemampuan masyarakat
membeli peralatan listrik. Keuntungan metode ialah hasil perkiraan
merupakan hasil simulasi dari penggunaan tenaga listrik di masyarakat,
sederhana dan mengurangi masalah validitas parameter model.
• Dan sebaliknya metode ini tidak tanggap terhadap perubahan parameter
ekonomi, sebagai contoh pengaruh kenaikkan tarif listrik, pendapatan
(PDRB), dan sebagainya
Pendekatan kecenderungan / trend
• Pendekatan trend dilakukan dengan melakukan proyeksi berdasarkan
data historis di masa lalu. Data tersebut kemudian diekstrapolasikan
berdasarkan kecenderungan yang terjadi.
• Keunggulannya adalah data yang diperlukan bersifat sederhana dan
prosesnya paling gampang
• Kelemahannya terutama karena tidak dapat menggambarkan
perubahan struktural yang terjadi dari masing – masing variabel yang
berpengaruh baik untuk faktor teknologi maupun ekonomi. Selain itu,
ada kecenderungan bahwa kejadian di masa lalu tidak secara tegas
akan menggambarkan kondisi pada masa yang akan datang.
Pendekatan ekonometri
• Komponen utama dari analisis dengan model ekonometri adalah pada
data masukkan atau variabel yang bersifat ekonomi yang kemudian
dihubungkan dengan tingkat kebutuhan energi listrik.
• Kelebihan dari model ini adalah tidak terlalu banyaknya data yang
harus digunakan sebagai variabel input.
• Proyeksi kebutuhan energi listrik dengan pendekatan model ini tidak
memperhitungkan secara detail teknologi yang digunakan dalam
ketenagalistrikan.
Pendekatan Gabungan
• Metode ini merupakan gabungan dari metode analisis, ekonometri,
dan metode kecendrungan dimana masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan sendirisendiri. Metode ini dikembangkan
berdasarkan keadaan sosioekonomi, penggunaan terakhir tenaga
listrik disuatu daerah atau wilayah.
Contoh: Pendekatan Kecenderungan
PKb= K + b.t B = ((Kts – Ktl)/Ktl) * 100%

Keterangan Keterangan
PKb = Proyeksi kebutuhan listrik di masa depan b = angka pertumbuhan kebutuhan listik tahunan
Kts = Kebutuhan listrik masa sekarang
K = Nilai kebutuhan listrik tahun awal Ktl = Kebutuhan listrik masa lalu
b = angka pertumbuhan kebutuhan listik tahunan
t = waktu/periode
Contoh: Pendekatan Kecenderungan
Tahapan Prakiraan
Prakiraan atau forecast pada dasarnya merupakan dugaan atau
prakiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang
akan dating. Memprediksi nilai suatu besaran pada kondisi dimasa yang akan
datang dengan tepat adalah suatu pekerjaan yang sulit. Dalam hal ini
prakiraan kebutuhan energi listrik tiap-tiap sektor dapat dibagi dalam tiga
tahap, yaitu
a. Pengumpulan dan penyiapan data.
b. Pengolahan dan analisa data.
c. Penentuan metoda dan pembuatan model.

Untuk memperkirakan kebutuhan energi listrik jangka panjang dibagi


dalam empat sektor yaitu : Rumah tangga, Umum, Bisnis, dan Industri.
Tahapan Prakiraan
1) Sektor Rumah Tangga

Sektor rumah tangga sangat berperan penting dalam memperkirakan


daya listrik yang dihasilkan untuk jangka panjang, adapun variabel - variabel
yang digunakan adalah :
a. Jumlah Penduduk
b. Jumlah Rumah Tangga
c. Pelanggan Rumah Tangga
d. Daya Tersambung Rumah Tangga
e. Konsumsi Energi Rumah Tangga

&
Tahapan Prakiraan
2) Sektor Industri
Untuk menentukan kebutuhan listrik konsumen industri dalam hal ini
didasarkan pada asumsi hubungan antara kebutuhan energi listrik industri
dengan produk domestik regional bruto industri.
a. Pelanggan Industr
b. Daya Tersambung Industri
c. Konsumsi Energi Industri

3) Konsumsi Energi Listrik Total


Prakiraan total konsumsi energi diperoleh dengan menjumlahkan konsumsi
energi sektor rumah tangga, bisnis, umum, dan sektor industri
NAAN
PLTA
UNDIP II,
SEMARAN
G
Analisis
 Analisis hidrologi: perhitungan dan penentuan Q andalan, dan Q rencana PLTA.
 Perhitungan tampungan waduk: volume dan elevasi muka air waduk.
 Desain struktur: desain bangunan intake, trash rack, surge tank, pipa pesat, pintu pengatur,
tail race, draft tube, beserta turbin dan bangunan pelengkapnya
Perhitungan Debit Andalan
Perhitungan Debit RENCANA
Perhitungan Debit RENCANA
Perhitungan VOLUME WADUK
DESAIN
DESAIN
Jenis-Jensi
Energi Fosil
dan Jenis-
Jenis Energi
Terbarukan
01 Bella Setia 02 Imamuddin
Zaid R

03 Sailin Nilah K 04 Nia


Agustina
(M0819063)
ENERGI
FOSIL Bahan bakar fosil atau bahan bakar
mineral, adalah sumber daya alam
yang mengandung hidrokarbon seperti
batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Bahan bakar fosil terbentuk karena
adanya proses alamiah berupa
pembusukan dari organisme yang mati
ratusan juta tahun lalu.
Jenis bahan bakar fosil

Gas Bumi
Gas bumi merupakan jenis bahan
bakar fosil yang berbentuk gas yang
memiliki kandungan mentana, etana,
propan dan butan. Gas bumi
terbentuk dari renik – renik binatang
dan tanaman kecil laut 200 – 400 juta
tahun silam. Pengambilan gas bumi
dilakukan melalui pengeboran yang
membentuk sumur dan disalurkan
melalui pipa, kemudian gas bumi
akan naik ke dalam pipa.
1. LPG (liquefied petroleum gas) Jenis-jenis gas bumi
Berdasarkan jenisnya,
LPG terbagi atas 3
macam, yaitu LPG
Propana, LPG Butana
dan LPG Mix
(merupakan campuran
dari LPG Propana dan
Butana). 2. CNG (compressed natural
gas)
merupakan gas bumi yang telah
dipampatkan di tekanan yang
tinggi agar volumenya menjadi
lebih rendah dari keadaan
standarnya.
4. Metana
3. LNG (liquefied natural gas)
Gas metana merupakan gas alam
merupakan salah satu murni yang paling banyak terdapat di
jenis gas metana yang bumi serta memiliki sifat mudah
memiliki komposisi metana terbakar.
sebanyak 90% yang
kemudian dicairkan pada
suhu -163 derajat celcius
serta pada tekanan
atmosferik. Setelah
mengalami proses
regasifikasi (kembali
5. Etana
berbentuk gas) LNG
digunakan untuk bahan
bakar industri. adalah senyawa gas yang
mudah ditemukan setelah
gas metana.
Jenis bahan bakar fosil

Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan jenis bahan
bakar fosil yang berbentuk cair.
Minyak bumi yang masih dalam
kondisi mentah, akan melalui
beberapa tahap pengolahan hingga
akhirnya menjadi produk jadi dan
siap digunakan. Beberapa hasil
olahan minyak bumi yang sering
dimanfaatkan dalam keseharian
yaitu bensin, minyak tanah, dan
sebagainya.
Jenis bahan bakar fosil

Batu bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang
dapat terbakar. Terbentuk dari endapan
organik dan melalui proses
pematubaraan. Unsur utama dari batu
bara adalah karbon, hidrogen, dan
oksigen.
Batu bara mempunyai beberapa kategori
berdasarkan unsur karbon yang
terkandung di dalam batu bara tersebut
Jenis-jenis batu bara berdasarkan kandungan karbon

• Antrasit, yakni bau bara yang memiliki kadar


karbon 86% hingga 98%
• Bitu minus, yakni batu bara yang memiliki
kadar karbon 68% hingga 86%.
• Lignit, yakni batu bara yang mempunyai
kadar karbon sebanyak 35% hingga 75%.
• Gambut, batu bara jenis ini berpori-pori dan
mengandung kadar air hingga 75%.
Dalam UU no 30 tahun 2007 tentang
energi, energi terbarukan merupakan
ENERGI energi yang berasal dari sumber-

TERBARUKAN sumber terbarukan antara lain panas


bumi, angin, bioenergi, sinar
matahari, aliran dan terjunan air,
serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut.

Energi terbarukan memanfaatkan


sumber energi ramah lingkungan
yang tidak mencemari lingkungan
dan tidak memberikan kontribusi
terhadap perubahan iklim dan
pemanasan global.
Jenis Energi Terbarukan
Panas bumi (geothermal)
Panas bumi sendiri merupakan salah satu bentuk energi
termal atau panas yang dihasilkan serta disimpan di
dalam bumi.

Sampai dengan akhir tahun 2015, kapasitas terpasang


pembangkit tenaga panas bumi (PLTP) mencapai
1.438,5 MW (Jurnal Energi 2016). Indonesia memiliki
sumber panas bumi yang sangat melimpah, tersebar
sepanjang jalur sabuk gunung api mulai dari Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan Maluku
serta merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia.
Bioenergi
Bioenergi adalah energi terbarukan yang
didapatkan dari sumber biologis, umumnya
biomassa. Biomassa adalah bahan organik
yang menyimpan energi cahaya matahari
dalam bentuk energi kimia. Biomassa sebagai
bahan bakar umumnya berupa kayu, limbah
industri .

Bioenergi tediri dari Bahan Bakar Nabati


(BBN), Biomasa, Biogas, Sampah Kota. Hingga
saat ini pengembangan BBN lebih banyak di
sektor transportasi, sementara Biomasa,
Biogas dan Sampah Kota telah dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik.
ENERGI AIR (HYDRO POWER)
Dalam pemanfaatan air sebagai sumber energi,
turbin air digunakan dengan desain yang bertujuan
untuk mendapatkan energi dari beragam
penampungan (reservoir), dan memperhitungkan
massa, ketinggian, serta kecepatan aliran air.
• Metode mikrohidro untuk pembangkit listrik
yang dapat menghasilkan daya sampai
dengan 100 kW dan umum ditemukan di
wilayah terpencil, namun punya banyak sumber
air.
• Metode run-of-the-river yang didesain untuk
memanfaatkan energi kinetik aliran air tanpa
harus menggunakan reservoir air berskala besar.
Energi surya
Yang dimaksud sebagai energi surya
atau energi matahari adalah energi
yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan panas yang berasal
dari sinar matahari.

Indonesia yang merupakan negara


tropis memiliki potensi energi surya
yang sangat besar karena
wilayahnya yang terbentang
melintasi garis khatulistiwa, dengan
besar radiasi penyinaran 4,80 kWh/
m2/hari. Energi surya dikonversi
langsung dan bentuk aplikasinya
dibagi menjadi dua jenis, yaitu solar
thermal untuk aplikasi pemanasan
dan solar photovoltaic untuk
Energi angin
Besarnya energi yang dihasilkan lewat sistem
pembangkit tenaga angin bergantung pada
seberapa tinggi kecepatan angin.
Singkatnya, makin tinggi kecepatan angin,
makin besar energi keluaran (output) yang
dihasilkan oleh turbin.

Sumber energi terbarukan yang satu ini


banyak diolah di wilayah yang memiliki angin
yang kuat dan konstan, seperti dataran tinggi
dan wilayah lepas pantai. Di Indonesia
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ angin (PLTB)
dapat ditemui di Sidrap dan Jeneponto,
Sulawesi Selatan, ada pula di Tanah Laut –
Kalimantan Selatan.
Energi laut

Energi gelombang laut adalah energi


yang dihasilkan dari pergerakan
gelombang laut menuju daratan dan
sebaliknya. Sedangkan energi panas
laut memanfaatkan perbedaan
temperatur air laut di permukaan dan di
kedalaman.
Energi laut yang dihasilkan dari gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut (samudera) merupakan sumber energi di perairan laut
yang berupa :

• energi pasang surut, memanfaatkan beda ketinggian antara


laut pasang terbesar dan laut surut terkecil

• energi gelombang, memanfaatkan besar gelombang dan


panjang gelombang

• energi arus laut, memanfaatkan arus laut untuk memutar turbin


sebagaimana arus angin memutar turbin angin
• energi perbedaan suhu lapisan laut, memanfaatkan beda
temperatur di permukaan laut dan temperatur di dasar
laut.
Kelebihan dan 01 Oktober Jumat, 2021

Kekurangan PLTA serta


Syarat Lokasi yang
Cocok dibangun PLTA
Kelompok 5

Sailin Nilah K.N.K


Bella Setia Ginanti
Imammudin Zaid .R.
Nia Agustina
Pengertian PLTA ( Pembangkit
Tenaga Air)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan
pembangkit yang bekerja dengan mengubah energi
potensial (dari dan/atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator).
Cara Kerja PLTA

Secara sederhana sistem kerja dari PLTA


ini adalah turbin air mengubah energi kinetik
dari air yang jatuh menjadi energi mekanik
di poros turbin, secara sederhana dapat kita
katakan bahwa air yang jatuh akan memutar
turbin air. Turbin tersebut akan
menggerakkan alternator yang terpasang
pada turbin kemudian mengubah energi
mekanik yang dihasilkan menjadi energi
listrik.
Kelebihan Pembangkit
1. Listrik
Respon PLTATenaga Airdengan
dapat menyesuaikan (PLTA)
beban yang dibutuhkan dan
responnya pun cepat.
2. Pembangkit listrik yang ramah lingkungan, bebas dari karbon emisi, dan
tidak menyebabkan polusi yang berakibat efek rumah kaca.
3. Kapasitas output yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air lebih
besar
4. PLTA memiliki umur yang cukup panjang yaitu sekitar 50 – 100 tahun.
5. PLTA dapat menjadi objek destinasi wisata air.
6. Air yang tertampung dalam bendungan dapat digunakan untuk
keperluan lainnya selain untuk pembangkit listrik yaitu untuk irigasi dan
cadangan air.
Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA)
1. Pembangkit listrik ini membutuhkan investasi yang besar.
2. Lahan yang digunakan cukup luas untuk pusat listrik dengan kapasitas
listrik yang besar.
3. Dengan adanya pembuatan bendungan air untuk PLTA, dapat
mengakibatkan ekosistem sungai atau danau pada tempat tersebut
terganggu.
Analisis Life Cycle
Assesment PLTA
Analisis LCA (Life Cycle Assesment) PLTA adalah
pegidentifikasian siklus keberlangsungan sistem dari PLTA
tersebut, mulai dari intake (masukan), proses, output
(keluaran) termasuk hasil samping (limbah) nya. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk menetahui seberapa efektif
dan efisien dari sistem beserta potensi dampak negatif ke
lingkugan yang dapat saja terjadi.
1. Proses pertama yaitu dengan mengenali dan membuat model (diagram)
sistem PLTA dan mengenali batas-batasan sistem. Analisis ini mencakup
tahapan kehidupan utama dari pembangkit listrik tenaga air, meliputi
tahap pra-konstruksi, konstruksi pabrik, dan penggunaan.
2. Proses kedua adalah inventarsasi siklus hidup PLTA, seperti jam terbang,
tipe turbin dan generator yang digunakan, serta keluaran daya yang
dihasilkan.
3. Terakhir adalah penilaian siklus dan interpetasi. Proses ini membutuhkan
analisis data berupa : penilaian dampak siklus hidup yang dinormalisasi
sejak saat pra-konstruksi, konstruksi, hingga keberjalanan sistem.
Kemudian dibuat diagram alur dampak yang telah dinormalisasi.
Kriteria Pemilihan
Lokasi
Faktor dalam pemilohan lokasi :
Pertimbangan Hidrologi dan Topografi, yang meliputi :
a. Aspek Hidrologi

b. Aspek Topografi

c. Pertimbangan Geologi

d. Pertimbangan Polusi Air

e. Pertimbangan Efek Sedimentasi

f. Pertimbangan Aspek Lingkungan


g. Pertimbangan Aspek Lain
Lokasi PLTA Di
Indonesia
Waduk Cirata, Jawa
Barat
Waduk Saguling, Jawa Barat
PLTA Sulewana, Poso, Sulawesi
Tengah
PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatra
Utara
PLTA Musi, Bengkulu
PLTA Mrica, Banjarnegara, Jawa
Tengah
PLTA Asahan, Sumatra Utara
Potensi PLTA DAS
Mamberamo Papua
Mamberamo 1
Indonesia 74,9
GW 5.694,9 MW
Pembangkit listrik
Irian Jaya 22,3 GW

Mamberamo 12.284 MW

Mamberamo 2
● Debit Sungai 4.500 m3 /detik 933,0 MW
● Kedalaman sungai 8-33 meter Bendungan serbaguna
—Pembangunan PLTA
Secara
• Keterpaduan Terpadu
pembangunan dapat dipersiapkan dalam format rencana
induk pengembangan DAS Mamberamo yang harus dipersiapkan oleh
pemerintah.
• Rencana induk harus memuat beberapa item penting diantaranya adalah :
- Jadual rencana pembangunan secara terinci mulai dari studi
kelayakan, detail design, dan kontruksi.
- Tata ruang yang membuat zoning penggunaan tanah baik untuk
industri, perumahan, pelabuhan, jalan raya, pertanian, dan lain-
lainnya.
- Struktur proyek yang mengatur hubungan antara pemerintah, pemilik
tanah, pengelola, investor, kontraktor, dan pembeli.
Kelebihan dan 01 Oktober Jumat, 2021

Kekurangan PLTA serta


Syarat Lokasi yang
Cocok dibangun PLTA
Kelompok 5

Sailin Nilah K.N.K


Bella Setia Ginanti
Imammudin Zaid .R.
Nia Agustina
Pengertian PLTA ( Pembangkit
Tenaga Air)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan
pembangkit yang bekerja dengan mengubah energi
potensial (dari dan/atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator).
Cara Kerja PLTA

Secara sederhana sistem kerja dari PLTA


ini adalah turbin air mengubah energi kinetik
dari air yang jatuh menjadi energi mekanik
di poros turbin, secara sederhana dapat kita
katakan bahwa air yang jatuh akan memutar
turbin air. Turbin tersebut akan
menggerakkan alternator yang terpasang
pada turbin kemudian mengubah energi
mekanik yang dihasilkan menjadi energi
listrik.
Kelebihan Pembangkit
1. Listrik
Respon PLTATenaga Airdengan
dapat menyesuaikan (PLTA)
beban yang dibutuhkan dan
responnya pun cepat.
2. Pembangkit listrik yang ramah lingkungan, bebas dari karbon emisi, dan
tidak menyebabkan polusi yang berakibat efek rumah kaca.
3. Kapasitas output yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air lebih
besar
4. PLTA memiliki umur yang cukup panjang yaitu sekitar 50 – 100 tahun.
5. PLTA dapat menjadi objek destinasi wisata air.
6. Air yang tertampung dalam bendungan dapat digunakan untuk
keperluan lainnya selain untuk pembangkit listrik yaitu untuk irigasi dan
cadangan air.
Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA)
1. Pembangkit listrik ini membutuhkan investasi yang besar.
2. Lahan yang digunakan cukup luas untuk pusat listrik dengan kapasitas
listrik yang besar.
3. Dengan adanya pembuatan bendungan air untuk PLTA, dapat
mengakibatkan ekosistem sungai atau danau pada tempat tersebut
terganggu.
Analisis Life Cycle
Assesment PLTA
Analisis LCA (Life Cycle Assesment) PLTA adalah
pegidentifikasian siklus keberlangsungan sistem dari PLTA
tersebut, mulai dari intake (masukan), proses, output
(keluaran) termasuk hasil samping (limbah) nya. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk menetahui seberapa efektif
dan efisien dari sistem beserta potensi dampak negatif ke
lingkugan yang dapat saja terjadi.
1. Proses pertama yaitu dengan mengenali dan membuat model (diagram)
sistem PLTA dan mengenali batas-batasan sistem. Analisis ini mencakup
tahapan kehidupan utama dari pembangkit listrik tenaga air, meliputi
tahap pra-konstruksi, konstruksi pabrik, dan penggunaan.
2. Proses kedua adalah inventarsasi siklus hidup PLTA, seperti jam terbang,
tipe turbin dan generator yang digunakan, serta keluaran daya yang
dihasilkan.
3. Terakhir adalah penilaian siklus dan interpetasi. Proses ini membutuhkan
analisis data berupa : penilaian dampak siklus hidup yang dinormalisasi
sejak saat pra-konstruksi, konstruksi, hingga keberjalanan sistem.
Kemudian dibuat diagram alur dampak yang telah dinormalisasi.
Kriteria Pemilihan
Lokasi
Faktor dalam pemilohan lokasi :
Pertimbangan Hidrologi dan Topografi, yang meliputi :
a. Aspek Hidrologi

b. Aspek Topografi

c. Pertimbangan Geologi

d. Pertimbangan Polusi Air

e. Pertimbangan Efek Sedimentasi

f. Pertimbangan Aspek Lingkungan


g. Pertimbangan Aspek Lain
Lokasi PLTA Di
Indonesia
Waduk Cirata, Jawa
Barat
Waduk Saguling, Jawa Barat
PLTA Sulewana, Poso, Sulawesi
Tengah
PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatra
Utara
PLTA Musi, Bengkulu
PLTA Mrica, Banjarnegara, Jawa
Tengah
PLTA Asahan, Sumatra Utara
Potensi PLTA DAS
Mamberamo Papua
Mamberamo 1
Indonesia 74,9
GW 5.694,9 MW
Pembangkit listrik
Irian Jaya 22,3 GW

Mamberamo 12.284 MW

Mamberamo 2
● Debit Sungai 4.500 m3 /detik 933,0 MW
● Kedalaman sungai 8-33 meter Bendungan serbaguna
—Pembangunan PLTA
Secara
• Keterpaduan Terpadu
pembangunan dapat dipersiapkan dalam format rencana
induk pengembangan DAS Mamberamo yang harus dipersiapkan oleh
pemerintah.
• Rencana induk harus memuat beberapa item penting diantaranya adalah :
- Jadual rencana pembangunan secara terinci mulai dari studi
kelayakan, detail design, dan kontruksi.
- Tata ruang yang membuat zoning penggunaan tanah baik untuk
industri, perumahan, pelabuhan, jalan raya, pertanian, dan lain-
lainnya.
- Struktur proyek yang mengatur hubungan antara pemerintah, pemilik
tanah, pengelola, investor, kontraktor, dan pembeli.
Kelebihan dan 01 Oktober Jumat, 2021

Kekurangan PLTA serta


Syarat Lokasi yang
Cocok dibangun PLTA
Kelompok 5

Sailin Nilah K.N.K


Bella Setia Ginanti
Imammudin Zaid .R.
Nia Agustina
Pengertian PLTA ( Pembangkit
Tenaga Air)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan
pembangkit yang bekerja dengan mengubah energi
potensial (dari dan/atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator).
Cara Kerja PLTA

Secara sederhana sistem kerja dari PLTA


ini adalah turbin air mengubah energi kinetik
dari air yang jatuh menjadi energi mekanik
di poros turbin, secara sederhana dapat kita
katakan bahwa air yang jatuh akan memutar
turbin air. Turbin tersebut akan
menggerakkan alternator yang terpasang
pada turbin kemudian mengubah energi
mekanik yang dihasilkan menjadi energi
listrik.
Kelebihan Pembangkit
1. Listrik
Respon PLTATenaga Airdengan
dapat menyesuaikan (PLTA)
beban yang dibutuhkan dan
responnya pun cepat.
2. Pembangkit listrik yang ramah lingkungan, bebas dari karbon emisi, dan
tidak menyebabkan polusi yang berakibat efek rumah kaca.
3. Kapasitas output yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air lebih
besar
4. PLTA memiliki umur yang cukup panjang yaitu sekitar 50 – 100 tahun.
5. PLTA dapat menjadi objek destinasi wisata air.
6. Air yang tertampung dalam bendungan dapat digunakan untuk
keperluan lainnya selain untuk pembangkit listrik yaitu untuk irigasi dan
cadangan air.
Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA)
1. Pembangkit listrik ini membutuhkan investasi yang besar.
2. Lahan yang digunakan cukup luas untuk pusat listrik dengan kapasitas
listrik yang besar.
3. Dengan adanya pembuatan bendungan air untuk PLTA, dapat
mengakibatkan ekosistem sungai atau danau pada tempat tersebut
terganggu.
Analisis Life Cycle
Assesment PLTA
Analisis LCA (Life Cycle Assesment) PLTA adalah
pegidentifikasian siklus keberlangsungan sistem dari PLTA
tersebut, mulai dari intake (masukan), proses, output
(keluaran) termasuk hasil samping (limbah) nya. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk menetahui seberapa efektif
dan efisien dari sistem beserta potensi dampak negatif ke
lingkugan yang dapat saja terjadi.
1. Proses pertama yaitu dengan mengenali dan membuat model (diagram)
sistem PLTA dan mengenali batas-batasan sistem. Analisis ini mencakup
tahapan kehidupan utama dari pembangkit listrik tenaga air, meliputi
tahap pra-konstruksi, konstruksi pabrik, dan penggunaan.
2. Proses kedua adalah inventarsasi siklus hidup PLTA, seperti jam terbang,
tipe turbin dan generator yang digunakan, serta keluaran daya yang
dihasilkan.
3. Terakhir adalah penilaian siklus dan interpetasi. Proses ini membutuhkan
analisis data berupa : penilaian dampak siklus hidup yang dinormalisasi
sejak saat pra-konstruksi, konstruksi, hingga keberjalanan sistem.
Kemudian dibuat diagram alur dampak yang telah dinormalisasi.
Kriteria Pemilihan
Lokasi
Faktor dalam pemilohan lokasi :
Pertimbangan Hidrologi dan Topografi, yang meliputi :
a. Aspek Hidrologi

b. Aspek Topografi

c. Pertimbangan Geologi

d. Pertimbangan Polusi Air

e. Pertimbangan Efek Sedimentasi

f. Pertimbangan Aspek Lingkungan


g. Pertimbangan Aspek Lain
Lokasi PLTA Di
Indonesia
Waduk Cirata, Jawa
Barat
Waduk Saguling, Jawa Barat
PLTA Sulewana, Poso, Sulawesi
Tengah
PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatra
Utara
PLTA Musi, Bengkulu
PLTA Mrica, Banjarnegara, Jawa
Tengah
PLTA Asahan, Sumatra Utara
Potensi PLTA DAS
Mamberamo Papua
Mamberamo 1
Indonesia 74,9
GW 5.694,9 MW
Pembangkit listrik
Irian Jaya 22,3 GW

Mamberamo 12.284 MW

Mamberamo 2
● Debit Sungai 4.500 m3 /detik 933,0 MW
● Kedalaman sungai 8-33 meter Bendungan serbaguna
—Pembangunan PLTA
Secara
• Keterpaduan Terpadu
pembangunan dapat dipersiapkan dalam format rencana
induk pengembangan DAS Mamberamo yang harus dipersiapkan oleh
pemerintah.
• Rencana induk harus memuat beberapa item penting diantaranya adalah :
- Jadual rencana pembangunan secara terinci mulai dari studi
kelayakan, detail design, dan kontruksi.
- Tata ruang yang membuat zoning penggunaan tanah baik untuk
industri, perumahan, pelabuhan, jalan raya, pertanian, dan lain-
lainnya.
- Struktur proyek yang mengatur hubungan antara pemerintah, pemilik
tanah, pengelola, investor, kontraktor, dan pembeli.

Anda mungkin juga menyukai