Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imamuddin Zaid R

NIM : N0121734 (UNNES)


Mata Kuliah : Ekowisata

Resume Kuliah Umum Ekowisata Bali


(Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si.)

Keaslian merupakan salah satu daya tarik ekowisata yang menjadi faktor
terpenting yang mendorong kedatangan wisatawan dimana terdapat istilah otensitas yang
digunakan untuk mempresentasikan orisinalitas suatu destinasi wisata tertentu kepada
wisatawan yang menginginkan pengalaman yang melibatkan masyarakat adat, karya seni
asli, artefak, ritual data, dan lain sebagainya dalam suatu pariwisata. Ekowisata dapat
melestarikan dan meningkatkan sumber daya hutan maupun air dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat lokal melalui mekanisme konservasi berbasis insentif. Upaya
ini membantu menjaga koeksistensi hutan, manusia, dan satwa liar.

Salah satu daerah yaitu Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang sudah
lama menerapkan ekowisata. Ekowisata di Bali dapat mempertahankan daya Tarik
wisatawan sehingga masih dapat terus bertahan di berbagai kondisi. Ekowisata memiliki
peranan yang sama pentingnya dalam menjaga dan melestarikan hutan tropis sekaligus
mencapai pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat terjadi ketika
masyarakat lokal dan SDA yang tersedia di suatu wilayah dapat dikelola dengan baik
sesuai dengan budaya yang ada serta memperhatikan kelestariannya. Dalam menciptakan
pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, pemerintah bali mulai mengeluarkan regulasi
untuk memberdayakan produksi lokal sehingga dapat mendongkrak kegiatan masyarakat
di sektor tersebut. Dampaknya adalah berkembangnya sektor pertanian dan perkebunan
di wilayah Bali. Adapun konsep pemikiran pariwisata bali adalah konsep Tri Hita Karana
atau keharmonisan hubungan antar tuhan, sesama manusia, dan alam. Yang perlu
diperhatikan lainnya adalah permasalahan Hulu-Hilir baik dalam skala Global-
NasionalDaerah-hingga Desa. Dimana nantinya akan dihasilkan solusi Hilir-hulu.
Pariwisata di Bali berdasarkan konsep Tri Hita Karana atau tiga penyebab terciptanya
kebahagiaan dimana konsep ini merupakan falsafah hidup tangguh dengan konsep
keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan (utama), manusia dengan
sesamanya (madya), dan manusia dengan lingkungan (nista).

Di Bali sendiri terdapat beberapa kearifan lokal berupa subak yang mengatur
sistem pengairan sawah untuk bercocok tanam padi. Kemudian ada kuliner, budaya,
agrikultur, seni, dan kegiatan masyarakat yang dijadikan sebagai daya tarik wisata. Di
sana, masyarakat tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga ikut turut serta dalam
pengembangannya karena masyarakat lah yang memiliki kekayaan budaya tersebut.
Keunikan destinasi sari sisi lingkungan sebagai wujud pelestarian alam dimana pohon
tidak boleh ditebang sembarangan dan tidak boleh menebang pohon yang masih hidup.
Pohon boleh ditebang untuk keperluan bangunan atau kayu api setelah pohon mati dengan
melaporkan terlebih dahulu kepada kepala desa adat untuk diperiksa kebenarannya.
Ada beberapa desa ekowisata di Bali, diantaranya yaitu Desa Tenganan
Pagringsingan, Desa Penglipuran, Desa Terunyan, Desa Ubud, Desa Pelaga, Desa
Kertalangu, Desa Jatiluwih, Desa Pinggan, Desa Celuk, Desa Batubulan. Desa Tenganan
Pagringsingan merupakan salah satu Desa Bali Aga yang memiliki arti bahwa masyarakat
desa tersebut memiliki pedoman pada peraturan dan adat istiadat peninggalan leluhur.
Bentuk balai pertemuan, rumah dan pura yang dibangun masih terjaga karena desa ini
mempertahankan budaya dan adat istiadat secara turun-temurun. Di wilayah pegunungan,
terdapat kolaborasi konsep konservasi alam dan ekonomi. Daya tarik yang digunakan
adalah perkebunan kopi yang dapat dipetik dan diolah langsung oleh wisatawan. Di
wilayah lebih rendah terdapat juga perkebunan lontar yang bisa digunakan sebagai
ekowisata serta wilayah penelitian. selanjutnya terdapat juga daya tarik kelompok tani
dan Community House yang dapat melibatkan wisatawan dalam kegiatannya. Manfaat
ekonomi yang diperoleh masyarakat bisa berupa perluasan kesempatan usaha dan
lapangan kerja.manfaat non-ekonomi seperti peningkatan kapasitas dan pemberdayaan
masyarakat miskin, dan mitigasi dampak lingkungan sosial dan budaya dari pariwisata
terhadap msyarakat lokal.

Dilihat dari sisi konseptual ekowisata sendiri upaya pelestarian lingkungan alam
dan budaya, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sehingga
memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah lokal. Dedangkan eleman
dari ekowisata sendiri yaitu: memberikan pengalam dan pendidkan kepada pengunjung
untuk meningkatkan apresiasi terhadap objek yang dikunjungi, memperkecil dampak
negatif yang dapat merusak karakter lingkungan dan budaya sepempat, melibatkan
masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaannya, memberikan keuntungan ekonomi
bagi masyarakat lokal, dan dapat dipertahankan secara berkelanjutan. Ekowisata mampu
meningatkan manfaat ekonomi dan non-ekonomi serta peroses pembentukan kebijakan
yang melibatkan masyarakat lokal. Sehingga masyarakat turut berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan. Pendekatan pengelolaan ekowisata dilakukan melalui konservasi
yang menjamin kelestarian dan kesejahteraan dan menjaga kelangsungan pemanfaatan
sumberdaya alam untuk masa sekarang dan yang akan datang. Ekowisata yang harus
menjaga kelestarian lingkungan maksudnya adalah menjaga tetap berlangsung denga
proses ekologis yang mendukung sistem kehidupan, melindungi keanekaragaman hayati,
dan menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan ekosistemnya. Dalam
pengembangan ekowisata tentunya diperlukan adanya sinergisme antar beberapa pihak
seperti pemerintah, akademisi, industri, stekholder, komunitas komunitas masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai