Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.

2,
April 2017: 90-94
HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG BERKUNJUNG DI
PUSKESMAS KEDATON TAHUN 2015

Anggun Rusyantia

Jurusan Gizi Politeknik KesehatanTanjung


Karang Email :
rusyantia_anggun@yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Seribu hari pertama kehidupan seorang anak adalah masa kritis yang
menentukan masa depannya. Salah satu upaya perbaikan gizi masyarakat pada awal
kehidupan adalah dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam (6)
bulan pertama kehidupan. Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan
puting lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi jarang menyusu yang sangat
berpengaruh pada rangsangan produksi ASI. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kota Bandar Lampung, untuk cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
pada tahun 2014, dinilai rendah yaitu 66,06% dari 80% target yang telah dibuat oleh Dinas
Kesahatan Kota Bandar Lampung. Daerah yang mempunyai data cakupan pemberian ASI
Eksklusif 0-6 bulan berada di wilayah kerja Puskesmas Kedaton yaitu 22,82%. Tujuan umum
dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara teknik menyusui dengan
keberhasilan menyusui pada bayi (06 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Bandar
Lampung Tahun 2015.
Metode: Penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah teknik menyusui dan variabel dependennya
adalah keberhasilan menyusui. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2015.
Hasil: Terdapat 56,3 % ibu telah memiliki teknik menyusui yang baik, dengan nilai skor lebih
dari 14 dari total skor 22. Lebih dari separuh responden tidak memberikan ASI Eksklusif
kepada bayinya (62,5%). Terdapat hubungan yang signifikan antara teknik menyusui
dengan keberhasilan menyusui dengan nilai p = 0,043 (< 0,05). Diharapkan kepada bidan
dan petugas kesehatan terkait agar dapat memberikan informasi yang benar tentang
pentingnya teknik menyusui yang benar pada ibu sejak awal kehamilan hingga masa nifas
sehingga target pemberian ASI eksklusif dapat tercapai. Baik ibu maupun suami agar ikut
aktif dalam mengikuti kelas edukasi atau forum-forum kesehatan yang diadakan oleh
lembaga-lembaga kesehatan ibu dan anak (contoh : AIMI) yang membahas mengenai ruang
lingkup ASI dan menyusui sehingga para orangtua menjadi lebih bersemangat dan memiliki
tekad lebih kuat karena dukungan yang kuat dari lingkungan.
hari, dampak buruk kekurangan gizi
Kata Kunci : Teknik Menyusui, Keberhasilan sangat sulit diobati (Kemenkes RI,
Menyusui 2015). Salah satu upaya perbaikan
gizi masyarakat pada awal
kehidupan adalah dengan pemberian
PENDAHULUAN Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif
Seribu hari pertama kehidupan selama enam (6) bulan pertama
seorang anak adalah masa kritis yang khehidupan, dilanjutkan sampai
menentukan masa depannya, dan pada dengan usia anak dua (2) tahun.
periode itu anak Indonesia menghadapi ASI merupakan pangan kompleks
gangguan pertumbuhan yang serius. karena mengandung zat-zat gizi lengkap,
Yang menjadi masalah, lewat dari 1000 yang merupakan nutrisi ideal untuk
menunjang kesehatan, pertumbuhan

90
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2,
April 2017: 90-94
dan perkembangan bayi secara optimal. cakupan ASI adalah sebesar 58,8%, dan
Menurut Khamzah (2012), ASI adalah suatu pada tahun 2014 bulan Februari tercatat
emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan bahwa cakupan ASI adalah sebesar
garam-garam anorganik yang disekresi oleh 61,2%, sedangkan pada bulan Agustus
kelenjar mammae ibu yang berguna bagi 2014 cakupan ASI sebesar 63,8%,
makanan bayi. meskipun data cakupan ASI eksklusif di
Cakupan bayi yang menerima Provinsi Lampung meningkat, tetapi
ASI Eksklusif selama enam bulan Provinsi Lampung masih berada di bawah
juga masih merupakan salah satu prioritas target nasional yang di tetapkan yaitu 80%
dalam Rencana Strategis Kementerian (Dinkes Provinsi Lampung, 2014).
Kesehatan Tahun 2015-2019 yang tercakup Cakupan ASI Eksklusif di Kota
dalam Program Pembinaan Bandar Lampung dari tahun ketahun
Perbaikan Gizi Masyarakat dengan target menunjukkan hasil yang fluktuatif. Pada
cakupan 39% untuk tahun 2015 yang pada tahun 2011 tercatat pencapaian ASI
tahun 2019 diharapkan dapat mencapai 50% eksklusif sebesar 65,93% dan ditahun
untuk target nasional (Kemenkes RI, 2015). berikutnya terjadi sedikit peningkatan dari
Di Indonesia, penelitian dan tahun 2011 yaitu 67,93%, namun di tahun
pengamatan yang dilakukan di berbagai daerah 2013 cakupan ASI eksklusif Kota Bandar
menunjukkan dengan jelas adanya Lampung mengalami penurunan dari
kecenderungan yang semakin meningkat, tahun 2012 yaitu 64,55% dan pada tahun
jumlah ibu yang tidak menyusui bayinya. 2014 terjadi kenaikan yaitu 66,06%. Angka
Indonesia merupakan Negara dengan angka ini menunjukkan kota Bandar Lampung
menyusui yang rendah. Rendahnya pemberian masih berada di bawah target nasional
ASI merupakan ancaman bagi tumbuh yang diinginkan yaitu 80%. Dinas
kembang anak. Kesehatan Kota Bandar Lampung 2014
UNICEF menyimpulkan, cakupan ASI eksklusif menyebutkan pada bulan Agustus, bayi
enam bulan di Indonesia masih jauh dari rata- yang mendapatkan ASI Eksklusif paling
rata dunia, yaitu 38%. Pemberian ASI eksklusif rendah di kota Bandar Lampung yaitu di
sudah seharusnya menjadi prioritas di wilayah kerja Puskesmas Kedaton dengan
Indonesia. Apalagi banyaknya kasus gizi buruk presentase cakupan ASI Eksklusif yaitu
yang terjadi di berbagai daerah, terutama yang 22,82% (Dinkes Kota Bandar Lampung,
menimpa anak-anak di bawah umur dua tahun. 2014).
Hasil Data Survey Demografi dan Kesehatan Teknik menyusui merupakan salah
Indonesia (SDKI) tahun 2012 dilaporkan bahwa satu faktor yang mempengaruhi produksi
di Indonesia hanya 27,1 % bayi yang mendapat ASI dimana bila teknik menyusui tidak
ASI ekslusif (tanpa tambahan makanan atau benar, dapat menyebabkan puting lecet
minuman lain). Berdasarkan data Riset dan menjadikan ibu enggan menyusui dan
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 bayi jarang menyusu. Bila bayi jarang
menunjukan cakupan Inisiasi Menyusu Dini menyusu karena bayi enggan menyusu
(IMD) mengalami kenaikan dari 29,3% ditahun akan berakibat kurang baik, karena isapan
2010 menjadi 34,5% ditahun 2013, dan bayi sangat berpengaruh pada
persentase pemberian ASI saja dalam 24 jam rangsangan produksi ASI (Roesli, 2011).
terakhir dan tanpa riwayat diberikan makanan Ibu menyusui mungkin akan
prelakteal pada umur 6 bulan sebesar 30,2 %. mengalami berbagai masalah hanya
Provinsi Lampung merupakan salah satu karena tidak mengetahui teknik menyusui
provinsi yang ada di Indonesia dan memiliki yang benar. Menyusui merupakan suatu
prevalensi yang rendah terhadap cakupan ASI proses alamiah, namun untuk mencapai
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. keberhasilan menyusui diperlukan
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari pengetahuan ibu mengenai teknik
sarana kesehatan di Provinsi Lampung tampak menyusui yang benar. Menurut
bahwa cakupan pemberian ASI pada tahun Notoatmodjo (2007), pengetahuan
2013 bulan Februari adalah sebesar 55,1%, merupakan domain yang penting dalam
sedangkan pada bulan Agustus 2013 angka terbentuknya perilaku seseorang.

91
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2,
April 2017: 90-94
Banyak faktor yang menyebabkan dilakukan di ruang KIA Puskesmas
pemberian ASI Eksklusif tidak dapat terlaksana Kedaton.
dengan baik, salah satunya adalah kesalahan Populasi dalam penelitian ini adalah
pada teknik menyusui yang menyebabkan bayi yang berusia 0-6 bulan di wilayah
proses pengeluaran ASI dari payudara ibu tidak kerja Puskesmas Kedaton Bandar
dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Lampung. Sampel penelitian ini adalah ibu
Sebagian besar ibu yang tidak menyusui yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang
bayinya bukan karena gangguan fisik melakukan kunjungan ke ruang KIA di
melainkan lebih banyak karena kesalahan pada Puskesmas Kedaton dengan
teknik menyusui. Masalah yang dialami saat mempertimbangkan kriteria inklusi dan
menyusui antara lain puting susu yang luka dan eksklusi.
masalah penempelan mulut bayi ke payudara. a. Krieria Inklusi
Sementara itu, banyak ibu menyusui berhenti 1) Ibu yang mempunyai bayi usia 0-6
menyusui pada minggu kedua setelah bulan
melahirkan bukan karena faktor fisik dan 2) Bersedia menjadi responden
psikologi ibu melainkan karena masalah-
masalah seperti nyeri payudara saat menyusui,
b. Kriteria Eksklusi
bayi sulit menghisap karena kesalahan posisi,
1) Ibu yang mempunyai bayi
serta penjadwalan pemberian ASI karena
prematur atau kembar
menganggap bahwa pemberian ASI merupakan
kegiatan yang menghabiskan waktu (Carlson, 2) Indikator medis yang
2008). memungkinkan ibu tidak dapat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan memberikan ASI
oleh Pertiwi (2012) di Kecamatan Jatinangor Teknik pengambilan sampel yang
Kabupaten Bandung, terlihat bahwa sebagian dilakukan dalam penelitian ini adalah non
besar ibu menyusui melakukan teknik menyusui probability sampling dengan menggunakan
yang kurang baik. Menurut hasil penelitian yang teknik accidental sampling. Teknik ini
dilakukan oleh Amin, et.al. (2014) di rumah dilakukan dengan mangambil kasus atau
sakit bersalin Makasar diperoleh hasil bahwa responden yang kebetulan ada atau
ibu menyusui yang memahami teknik menyusui tersedia di suatu tempat sesuai dengan
dengan baik akan meningkatkan keberhasilan konteks penelitian dalam periode waktu
menyusui pada dua bulan pertama. tertentu (Notoatmodjo, 2010). Dalam
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini, pemilihan sampel didasarkan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada ibu dan bayi yang melakukan
tentang bagaimana Hubungan Teknik Menyusui pemeriksaan di ruang KIA di Puskesmas
dengan Keberhasilan Menyusui pada Bayi Usia Kedaton.
(0-6 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedaton Bandar Lampung Tahun 2015. HASIL PENELITIAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah Analisis Univariat
untuk mengetahui hubungan antara teknik
menyusui dengan keberhasilan pemberian ASI a. Gambaran Teknik Menyusui
Eksklusif pada bayi (0-6 bulan) yang Berdasarkan hasil pengamatan langsung
berkunjung di Puskesmas Kedaton Bandar terhadap responden yang menyusui
Lampung Tahun 2015. bayinya baik secara langsung maupun
pengkajian berdasarkan alat peraga dan
METODE PENELITIAN gambar maka dapat digambarkan hal-hal
Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut yang dapat dilihat pada
metode survei analitik dengan rancangan tabel 1.
penelitian cross sectional study, Lokasi
penelitian dilakukan di Puskesmas Kedaton.
Waktu penelitian dilakukan pada hari rabu
minggu pertama dan kedua bulan November
Tahun 2015 pada saat jadwal imunisasi

92
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2,
April 2017: 90-94
Bayi usia 0-6 bulan yang berkunjung di
Puskesmas
Tabel 1 Kedaton Bandar Lampung di Bulan
Distribusi Gambaran Teknik Menyusui pada November
Bayi usia 0-6 bulan yang berkunjung di Tahun 2015
Puskesmas
Kedaton Bandar Lampung di Bulan November Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
Tahun 2015 bahwa lebih dari separuh responden tidak
memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya
Gambaran Teknik Jumlah (62,5%).
Menyusui Frekuensi %
Kurang Baik 14 43,8
Baik 18 56,3
Jumlah 32 100,0

Pengkategorian teknik menyusui dibagi Analisis Bivariat Hubungan


menjadi dua kategori, yaitu kurang baik dan Teknik Menyusui dengan
baik yang diperoleh berdasarkan nilai rata-rata Keberhasilan Menyusui
(mean) dari skor total hasil pengamatan teknik Dari hasil penelitian, didapat
menyusui. Hasil yang diperoleh hubungan antara teknik menyusui dengan
menggambarkan terdapat sebanyak 56,3 % ibu keberhasilan menyusui pada bayi usia 0-6
telah memiliki teknik menyusui yang baik, bulan yang berkunjung di Puskesmas
dengan nilai skor lebih dari 14 dari total skor 22. Kedaton pada minggu pertama dan kedua
bulan November Tahun 2015, yang dapat
b. Gambaran Pemberian ASI Eksklusif dilihat pada tabel 3.
Berdasarkan lima item pertanyaan yang
diajukan kepada responden untuk menggali
riwayat pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia Banyak ibu yang menyusui bayinya
0-6 bulan, dapat dikategorikan menjadi dua namun tidak banyak yang menyusui
yaitu ASI Eksklusif dan Tidak Asi Eksklusif. dengan sukses. Untuk itu posisi pelekatan
Gambaran pemberian ASI Eksklusif pada bayi yang benar dan posisi menyusui
usia 0-6 bulan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 3
Hubungan Teknik Menyusui dengan Keberhasilan Menyusui pada bayi (0-6 bulan) yang
berkunjung di Puskesmas
Kedaton Bandar Lampung Tahun 2015
Teknik Keberhasilan Menyusui Total
OR
Menyusui Tidak ASI Eksklusif ASI P
(95 %
Eksklusif n % n Value
Jumlah CI)
Pemberian ASI % n %
Eksklusif
Kurang Baik 12 Frekuensi
85,7 %2 14,3 14 100
Tidak ASI Eksklusif 20 62.5
7,5 0,043
Baik 8 44,4 10 55,6 18 100
ASI Eksklusif 12 37.5
Jumlah 20 62,5 12 37,5 32 100
Jumlah 32 100.0
merupakan salah satu kunci utama
Tabel 2 keberhasilan menyusui. Teknik menyusui
Distribusi Gambaran Pemberian ASI Eksklusif terdiri dari posisi menyusui dan pelekatan
pada bayi pada payudara yan tepat sehingga
akan menjadi salah satu faktor

93
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2,
April 2017: 90-94
keberhasilan dalam pengeluaran ASI. Apabila menyebabkan puting lecet sehingga ibu
teknik menyusui kurang baik, maka dapat enggan menyusui dan bayi akan jarang
menyusu.
hasil uji chi-square diperoleh nilai p
Berdasarkan tabel 3 dapat sebesar 0,043 yang menunjukkan bahwa
diketahui bahwa bayi yang memiliki teknik terdapat hubungan yang signifikan antara
menyusui yang kurang baik tidak teknik menyusui dengan keberhasilan
mendapatkan ASI eksklusif sebesar 85,7% menyusui.
dan bayi yang memiliki teknik menyusui Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
yang baik mendapatkan ASI Eksklusif dilakukan oleh Utari pada tahun 2012 di
sebesar 55,6 %. Hasil uji statistic chi- Rumah Bersalin Delima Tembung Medan
square diperoleh nilai p = 0,043 (< 0,05) yang menyatakan bahwa terdapat
yang menunjukkan terdapat hubungan hubungan antara teknik menyusui
yang signifikan antara teknik menyusui terhadap keberhasilan pemberian ASI
dengan keberhasilan menyusui. Nilai OR eksklusif dengan nilai p sebesar 0,027.
sebesar 7,5 berarti bahwa ibu yang Hasil serupa juga dilakukan oleh Amin,
memiliki teknik menyusui yang baik et.al. (2014) di RSKDIA Pertiwi Makasar
mempunyai peluang 7,5 kali untuk berhasil bahwa teknik menyusui yang baik akan
menyusui secara eksklusif kepada bayinya meningkatkan peluang keberhasilan
dibandingkan ibu yang kurang memiliki menyusui pada dua bulan pertama (p =
teknik menyusui yang baik. 0,001). Masih terdapatnya bayi yang
memiliki teknik menyusui yang baik namun
PEMBAHASAN Analisis Univariat tidak mendapatkan ASI eksklusif (44,4 %)
Berdasarkan hasil analisis univariat dapat disebabkan oleh banyak faktor,
terhadap gambaran teknik menyusui pada seperti dukungan keluarga dan faktor
bayi usia 0-6 bulan yang berkunjung untuk internal dari dalam diri ibu sendiri,
melakukan imunisasi di ruang KIA misalnya masih kurang pahamnya akan
Puskesmas Kedaton dapat dilihat bahwa pentingnya pemberian ASI eksklusif.
56,3 % bayi memiliki teknik menyusui yang Selain itu, faktor ibu bekerja yang telah
baik. Sedangkan berdasarkan hasil selesai cuti melahirkan juga menjadi salah
analisis univariat terhadap riwayat satu gagalnya pemberian ASI eksklusif
pemberian ASI Eksklusif diperoleh pada bayi yang menjadi sampel penelitian
sebanyak 20 bayi tidak ASI Eksklusif ini. Kurangnya pemahaman ibu mengenai
dengan persentase sebesar 62,5%. manajemen ASI Perah (ASIP) selama ibu
Menyusui adalah proses yang bekerja menjadi salah satu faktor utama
alami. Namun demikian, menyusui perlu ibu akhirnya memberikan susu formula
dipelajari, antara lain belajar bagaimana pada bayinya.
cara memegang bayi agar dapat menyusu Teknik menyusui yang benar adalah cara
dengan baik dan mengatur posisi tubuh memberikan ASI pada bayi yang terdiri
agar merasa nyaman selama proses dari posisi dan pelekatan pada payudara
menyusui. yang tepat. Teknik menyusui merupakan
salah satu faktor yang berhubungan
Analisis Bivariat dengan pengeluaran ASI secara
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maksimal. Kenyamanan dalam menyusui
dapat diketahui bahwa bayi yang memiliki bukan hanya terletak pada kenyamana
teknik menyusui yang kurang baik memiliki ibu, melainkan juga pada kenyamanan
persentase yang lebih besar untuk tidak bayi yang berdampak pada pengeluaran
mendapat ASI Eksklusif sebesar 85,7% ASI yang maksimal. Kenyamanan dan
dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI pengeluaran ASI yang maksimal ini dapat
Eksklusif (14,3%). Sedangkan bayi yang tercipta apabila ibu memiliki teknik
memiliki teknik menyusui yang baik menyusui yang baik dan merupakan kunci
mempunyai persentase sebesar 55,6 % keberhasilan dalam menyusui
mendapatkan ASI Eksklusif. Berdasarkan (Evareny, et.al, 2010).

94
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2,
April 2017: 90-94
Butuh komitmen yang kuat dari dalam diri ruang lingkup ASI dan menyusui
ibu untuk mau menyusui bayinya secara sehingga para orangtua menjadi
eksklusif. Komitmen ini bisa diperkuat lebih bersemangat dan memiliki
dengan adanya dukungan dari keluarga, tekad lebih kuat karena dukungan
terutama suami, pengetahuan tentang yang kuat dari lingkungan.
pentingnya pemberian ASI eksklusif serta
ikut aktif dalam forum-forum kesehatan DAFTAR PUSTAKA
baik di lingkungan tempat tinggal maupun
media sosial yang saat ini telah marak Amin, W. I Wayan Agung, Endang Sri.
membahas mengenai pentingnya 2014. Pengaruh Faktor Sosial Ibu
pemberian ASI ekslusif. Terhadap Keberhasilan Menyusui
Pada Dua Bulan Pertama. Jurnal
KETERBATASAN PENELITIAN Kedokteran Brawijaya, Vol.
Penelitian ini hanya 28, No. 2, Agustus 2014
membahas variabel teknik menyusui
sebagai faktor utama dalam keberhasilan Carlson, C. 2008. Ilmu Kesehatan
menyusui. Aspek pengukuran lainnya, Masyarakat untuk Mahasiswa
seperti tingkat pengetahuan ibu, sikap Kebidanan. Jakarta : EGC.
ibu, dukungan suami, dukungan
orangtua, dan dukungan petugas Evareny L, Hakimi M, dan Padmawati RS.
kesehatan sudah pernah diteliti Peran Ayah dalam Praktik Menyusui.
sebelumnya. Berita Kedokteran Masyarakat. 2010.

SIMPULAN Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.


1) Terdapat sebanyak 56,3 % ibu telah 2014. Cakupan ASI Ekslusif 2014.
memiliki teknik menyusui yang baik, Bandar Lampung
dengan nilai skor lebih dari 14 dari
total skor 22. Khamzah, S.N. 2010. Segudang Keajaiban
2) Lebih dari separuh responden tidak ASI Yang Harus Anda Ketahui.
memberikan ASI Eksklusif kepada Yogyakarta :
bayinya (62,5%). Flashbooks.
3) Terdapat hubungan yang signifikan
antara teknik menyusui Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
dengan keberhasilan Penelitian Kesehatan. Jakarta :
menyusui dengan nilai p = 0,043 (< Rineka Cipta.
0,05).
Pertiwi, S.H., Tetti Solehati, Restuning
SARAN Widiasih. 2010. Faktor-faktor yang
1) Diharapkan kepada bidan dan Mempengaruhi Proses Laktasi Ibu
petugas kesehatan terkait agar dengan Bayi usia 0-6 bulan di Desa
dapat memberikan informasi yang Cibeusi Kecamatan Jatinangor.
benar tentang pentingnya teknik Fakultas Ilmu Keperawatan
menyusui yang benar pada ibu sejak Universitas
awal kehamilan hingga masa nifas Padjajaran.
sehingga target pemberian ASI
eksklusif dapat tercapai. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
2) Baik ibu maupun suami agar ikut 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan
aktif dalam mengikuti kelas edukasi Pengembangan Kesehatan,
atau forum-forum kesehatan yang Departemen
diadakan oleh lembagalembaga Kesehatan, Republik Indonesia.
kesehatan ibu dan anak (contoh :
AIMI) yang membahas mengenai

95
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2,
April 2017: 90-94
Roesli, U. 2011. ASI Eksklusif. Surabaya :
Niaga Swadaya.

96

Anda mungkin juga menyukai