Nim : 1914190058 Tugas 4 – Transaksi Berbasis Syariah dan Pelaporan Keuangan Syariah
1. Apa saja yang dimaksud dengan syariah? Jelaskan
Jawab : Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horisontal dengan sesama makhluk.
2. Apa saja prinsip sistem keuangan syariah? Sebutkan.
4. Apa saja karakteristik transaksi syariah? Jelaskan
Jawab : transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha; prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib); uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas; tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram; tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money) karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (nogain without accompanying risk); transaksi dilakukan berdasarkan : suatu perjanjian yang jelas dan benar; untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad;
Jawab ; o Laporan Posisi Keuangan. o Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. o Laporan Perubahan Ekuitas. o Laporan Arus Kas. o Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil. o Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat. o Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan. o Catatan Atas Laporan Keuangan.
7. Apa yang dimaksud dengan Murabahah dan Mudharabah? Jelaskan.
Jawab : MURABAHAH Akad jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati antara penjual dan pembeli.sedangkan MUDHARABAH Akad yang dilakukan antara pemilik modal (shahibul mal) dengan pengelola (mudharib) dimana nisbah bagi hasil disepakati di awal, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal. 8. Bagaimana prinsip pembagian hasil usaha dalam syariah dan berikan contohnya. Jawab : Prinsip pembagian hasil usaha dalam syariah : Dapat menggunakan prinsip bagi hasil (net revenue sharing) atau bagi laba (profit sharing). Jika berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omzet). Dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah. Contoh Perhitungan Bagi Hasil : Penjualan Rp 1.000.000 HPP Rp 650.000 Laba kotor Rp 350.000 Biaya-biaya Rp 250.000 Laba (rugi) bersih Rp 100.000 Metode profit sharing dengan nisbah pemilik: pengelola = 30:70 Pemilik : 30% x Rp 100.000 = Rp 30.000 Pengelola : 70% x Rp 100.000 = Rp 70.000 Metode revenue sharing dengan nisbah pemilik:pengelola = 10:90 Pemilik : 10% x Rp 350.000 = Rp 35.000 Pengelola : 90% x Rp 350.000 = Rp 315.000
9. Apa yang dimaksud dengan shahibul maal dan mudharib? Jelaskan.
Jawab: Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah selaku (mudharib) yang mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati. 10. Apa yang dimaksud dengan akuntansi musyarakah? Jelaskan. Jawab : Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset nonkas yang diperkenankan oleh syariah.