Disusun Oleh :
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan kehendaknya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik. Makalah
ini berjudul “Pajak Penghasilan Atas UMKM”. Seperti judulnya, makalah ini akan membahas
mengenai apa itu ketentuan pajak penghasilan atas UMKM.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si.dan
Ibu Fanni Rahmawati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini dan memberikan bimbingan dalam
penulisan makalah. Serta ucapan terima kasih juga diberikan kepada kelompok atas
partisipasinya dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini.Oleh karena itu, penulisan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ............................................................... 2
2.2 Pajak Penghasilan Untuk UMKM ................................................................... 3
BAB III
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mendefinisikan perpajakan
2. Mencari tau tentang pemasukan dan pengeluaran UMKM
3. Menganalisis UMKM pada usaha mikro, kecil, dan juga menengah
4. menjelaskan pajak penghasilan untuk UMKM
BAB II
PEMBAHASAN
Objek PPh Final meliputi sewa bangunan, pajak atas obligasi, jasa konstruksi, pajak atas
omzet usaha, dan lain-lain.
PPh bagi UMKM diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2013, PPh Final
untuk UMKM adalah pajak atas penghasilan (omzet) dari usaha yang diperoleh wajib
pajak.Kemudian pemerintah mengeluarkan peraturan baru Nomor 23 Tahun 2018 tentang
tarif baru PPh Final untuk UMKM. Awalnya, UMKM dikenakan pajak sebesar 1%, tapi
dipangkas menjadi hanya 0,5% dengan ketentuan:
Wajib Pajak Orang Pribadi bisa menikmati tarif PPh Final 0,5% dalam jangka
waktu 7 (tujuh) tahun.
Wajib Pajak Badan berupa Koperasi, CV, dan Firma hanya bisa menikmati tarif
PPh Final 0,5% dalam jangka waktu 4 (empat) tahun.
Wajib Pajak Badan berupa PT hanya bisa menikmati tarif PPh Final 0,5% dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Contoh 2
uan Firdaus mengantongi omzet sebesar Rp700.000.000 per tahun. Kemudian ternyata
istrinya memiliki usaha salon dengan omzet Rp 500.000.000 per tahun.Keduanya
belum memiliki anak. Maka perhitungan PPh Finalnya:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
UMKM merupakan kependekan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.Kegiatan
UMKM juga dikenakan kewajiban membayar pajak penghasilan (PPh). UMKM
digolongkan berdasarkan jumlah aset dan total omzet penjualan menjadi
Usaha mikro atau industry rumah tangga
Usaha kecil
Usaha menengah
Usaha besar
PPh Pasal 4 Ayat 2 atau PPh Final
Objek PPh Final meliputi sewa bangunan, pajak atas obligasi, jasa konstruksi, pajak
atas omzet usaha, dan lain-lain.UMKM dikenakan pajak sebesar 1%, tapi dipangkas
menjadi hanya 0,5% dengan ketentuan:
Wajib Pajak Orang Pribadi bisa menikmati tarif PPh Final 0,5% dalam jangka
waktu 7 (tujuh) tahun.
Wajib Pajak Badan berupa Koperasi, CV, dan Firma hanya bisa menikmati tarif
PPh Final 0,5% dalam jangka waktu 4 (empat) tahun.
Wajib Pajak Badan berupa PT hanya bisa menikmati tarif PPh Final 0,5% dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun.
STUDI KASUS
Seseorang yang memiliki usaha cemilan keripik, tahun ini mendapat omset sebesar Rp150 juta,
dengan rincian sebagai berikut:
Januari = Rp10.000.000 April = Rp10.000.000
Februari = Rp15.000.000 Mei = Rp15.000.000
Maret = Rp11.000.000 Juni = Rp15.000.000
Juli = Rp15.000.000 Oktober = Rp10.000.000
Agustus = Rp12.000.000 November = Rp12.000.000
September = Rp10.000.000 Desember = Rp15.000.000
Maka, perhitungan pajak yang harus dibayar adalah sebagai berikut :
Rumus: Omset x tarif PPh Final
PPh final Januari : 10 juta x 0.5% = 50.000
PPh final Februari: 15 juta x 0.5% = 75.000
PPh final Maret: 11 juta x 0,5% = 55.000
PPh final April: 10 juta x 0,5% = 50.000
PPh final Mei: 15 juta x 0,5% = 75.000
PPh final Juni: 15 juta x 0,5 % = 75.000
PPh final Juli: 15 juta x 0,5% = 75.000
PPh final Agustus: 12 juta x 0,5% = 60.000
PPh final September: 10 juta x 0,5% =
50.000
PPh final Oktober: 10 juta x 0,5% = 50.000
PPh final November: 12 juta x 0,5% =
60.000
PPh final Desember: 15 juta x 0,5% =
75.000
Jadi, pajak yang dibayarkan setahun sebesar Rp750.000. Namun tetap untuk PPh Final ini harus
dibayarkan setiap bulan dengan terakhir pembayaran setiap tanggal 10 di bulan selanjutnya.
Sumber :https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/keuangan/cara-menghitung-pajak-umkm-sesuai-
peraturan-perpajakan
-DAFTAR PUSTAKA