Anda di halaman 1dari 4

Disusun oleh kelompok 10 MKS 1C :

1. Nabila Eka Anggraeni (126406212105)


2. Hanindya Indah Kirana Ratih (126406212134)
3. Fiolevellyn Angola Arvilanda (126406212141)
4. Yesika Tiara Sari (126406212142)
5. Yunni Talia Utami (126406212150)

Ringkasan Materi Tema


Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Masyarakat

A. Fungsi Ekonomi Islam Bagi Pembangunan


Dalam berbagai literatur tentang ekomoni islam, pada dasarnya memandang
bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari pembangunan ekonomi. Ekonomi
pembangunan adalah suatu studi yang ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup
penduduk dinegara-negara yang sedang berkembang, dengan memecahkan masalah-
masalah utamanya yakni kemiskinan, pengangguran, dan pemerataan. Dengan adanya
pertumbuhan ekonomi, diharapkan akan lahir kesejahteraan. Namun kesejahteraan
yang hakiki akan lahir melalui proses sinergisitas antara pertumbuhan ekonomi dan
distribusi, agar growt with equity betul-betul dapat direalisasikan. Islam memandang
ekonomi sebagai pertumbuhan kematangan manusia, dimana kemajuan materi yang
ada pada saat ini tidak bisa dihindari dan hal itu harus ditunjang dengan adanya
kekuatan kematangan spiritual. Adapun beberapa prinsip pembangunan ekonomi
perspektif islam antara lain :
a. Pembangunan ekonomi islam dalam islam bersifat komprehensif dan
mengandung unsur spiritual, moral, dan matrial.
b. Fokus utama pembangunan adalah manusia dengan lingkungan
kulturalnya.
c. Pembangunan ekonomi adalah aktivitas multidimensional sehingga semua
usaha harus diserahkan pada keseimbangan berbagai faktor.
d. Penekanan utama dalam pembangunan menurut islam terletak pada
pemanfaatan sumber daya yang telah diberikan Allah kepada ummat
manusia.
B. Masyarakat Sebagai Subjek dan Objek Ekonomi Islam
Menurut KBBI, subjek adalah pelaku sedangkan objek adalah benda, hal dan
sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya.
Sedangkan ekonomi islam merupakan ilmu ekonomi yang berdasarkan pada nilai atau
ajaran islam.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Masyarakat dikatakan sebagai subjek ekonomi islam yaitu masyarakat
sebagai pelaku pembangunan dalam perekonomian islam.
b. Masyarakat sebagai objek ekonomi islam yaitu masyarakat menjadi sarana
ekonomi sebagai sebuah potensi pembangunan yang dapat digerakkan
guna membangun perekonomian berdasarkan nilai atau ajaran islam.

Secara garis besar ada 4 pelaku ekonomi, yakni Rumah Tangga Produksi
(RTP), Rumah Tangga Konsumsi (RTK), Rumah Tangga Negara (RTN), dan
masyarakat luar negeri.

1. RTP berperan untuk mengelola hasil kekayaan alam menjadi produk yang bisa
digunakan.
2. RTK berperan sebagai masyarakat umum yang membeli barang atau jasa yang
dihasilkan oleh RTP.
3. RTN berperan untuk mengatur, menstabilkan serta mengembangkan kegiatan
ekonomi.
4. Menurut Annisa Ilmi Faried dan Rahmad Sembiring dalam Buku
Perekonomian Indonesia : Antara Konsep dan Realita Keberlanjutan
Pembangunan (2019), masyarakat luar negeri memiliki lima peranan penting
sebagai pelaku ekonomi, yaitu perdagangan, tenaga kerja, penanaman modal,
pemberian pinjaman, pemberian bantuan.

C. Tantangan Masyarakat Homogen dan Heterogen bagi Ekonomi Islam


Masyarakat Homogen merupakan sebuah masyarakat yang dominan atau
keseluruhan terdiri dari orang-orang yang memiliki etnisitas/ras, bahasa, dan tradisi
kultural yang sama. Sedangkan masyarakat Heterogen merupakan masyarakat yang
beragam atau bervariasi.
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan. Menurut Soekanto (1994) perbedaan tersebut sebenarnya tidak
mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam
masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari
kota. Pebedaan tersebut pada hakikatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang
masing-masing punya karakteristik tersendiri, sistem yang mandiri dengan fungsi-
fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang berbeda, bahkan terkadang
dikatakan “berlawanan” pula. Masyarakat perkotaan dan pedesaan dapat dibedakan
dalam beberapa aspek ruang, secara singkat perbedaan tersebut dapat diklasifikasi
kedalam beberapa segi, salah satunya dari Mata Pencaharian masyarakat tersebut.
Kehidupan kota memiliki masyarakat berkultur, tidak peduli dengan
lingkungan sekitar. Biasanya mereka akan melakukan sosialisasi apabila ada
kepentingan atau acara-acara tertentu. Tentu dengan begitu akan jarang menemui
mereka di tempat-tempat umum di lingkungan rumahnya. Selain itu, masyarakat
diperkotaan memiliki sifat kurang komunikatif karena sibuk dengan urusan
pribadinya. Dari hasil wawancara yang telah didapat dari sumber yaitu Katua RT 05
RW 03 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan untuk mata pencaharian di kota
tersebut bekerja sebagai Karyawan, PNS, Wiraswasta dan Pengusaha yang mayoritas
lebih banyak bekerja sebagai Karyawan dan pengusaha.Ada juga bebrapa yang
bekerja sebagai Ojek Online.
Sedangkan untuk Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang tinggal di
kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat di suatu daerah
yang sama. Merek yang tinggal di daerah pedesaan memiliki pergaulan hidup yang
mengena. Untuk mata pencaharian di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong,
Kabupaten Bandung Barat yang paling umum adalah Tanaman Hias, Petani Sayur,
Peternakan, dan Pedagang. Khususnya di RW 15 lebih banyak yang bekerja sebagai
pedagang karena dekat dengan jalanan provinsi atau jalan lintasan kendaraan. Selain
sebagai Pedagang dan Petani Sayur ada jug yang bekerja sebagai Guru. Polisi, dan
TNI. Desa masih dianggap sebagai standar pemelihara sistem kehidupan
bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, persaudaraan hingga
gotong royong. Masyarakat desa masih berpegang teguh pada adat istiadat,
kepribadian dalam berpakaian hingga kehidupan moral.
D. Teori Kritik Ekonomi dan Sosial
Dapat diartikan sebagai teori yang menggunakan metode reflektif dengan
melakukan kritik secara terus-menerus terhadap tatanan sosial, politik atau ekonomi
yang ada. Teori tersebut menolak skeptisisme dengan tetap mengaitkan antara nalar
dan kehidupan sosial.
Dasar teori kritik ekonomi dari Marxisme, terdapat pemahaman sebagai
berikut :
Bahwa Marx ingin membangun suatu filsafat praxsis yang benar-benar dapat
menghasilkan kesadaran untuk merubah realitas sosial yang ada pada waktu itu, yakni
masyarakat kapitalis berkelas dan bercirikan pengisapan. Teori Marx meletakkan
filsafat dalam konteks yang historis, sosiologi dan ekonomis. Teori Marx bukan
sekedar Analisa terhadap masyarakat. Teori Marx tidak bicara ekonomi semata tetapi
usahanya untuk membuka pembebasan manusia dari penindasan kekuatan-kekuatan
ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai